Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.
com
72 TENGGOROKAN
Sakit tenggorokan
Sakit tenggorokan mungkin adalah salah satu gejala
yang paling umum ditemui dalam pengobatan. Pasien
menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan
hampir semua perasaan di tenggorokan, mulai dari
rasa kering hingga rasa sakit yang sebenarnya. Oleh
karena itu penting untuk memastikan sifat yang tepat
dari 'sakit tenggorokan' di awal sejarah klinis.
Gambaran utama mungkin nyeri, tetapi keparahannya
dapat menyebabkan disfagia untuk makanan padat,
cairan, dan kadang-kadang air liur.
Hal ini berguna untuk mempertimbangkan secara terpisah
sakit tenggorokan pada anak-anak dan orang dewasa,
meskipun tidak ada entitas klinis yang eksklusif untuk
kedua kelompok (Tabel 3.12).
Sakit tenggorokan pada orang dewasa
Lesi inflamasi akut faring sangat umum
dan menetap dengan cepat sebagai
sistem kekebalan tubuh, dengan atau
tanpa antibiotik, mengatasi organisme
penyebab. Sakit tenggorokan kronis pada
orang dewasa jauh lebih mudah dipahami.
Sakit tenggorokan akut
Kondisi infektif
Infeksi virus pada saluran pernapasan
bagian atas sering disertai dengan patologi
yang sama yang mempengaruhi faring.
Streptokokuskadang-kadang merupakan
organisme penyebab utama daripada
penyerbu sekunder setelah virus. Secara
klinis pasien mengeluh
dari tenggorokan yang menyakitkan.
Limfadenopati serviks dan demam sering
terjadi.
Jika virus berasal, selalu ada pilek dan
batuk produktif karena infeksi dada.
Adanya mukopus pada dinding faring
menunjukkan adanya infeksi bakteri.
Meskipun usap tenggorokan tidak selalu
membantu, mereka dapat menyingkirkan
infeksi bakteri. Itu
pengobatan bersifat simptomatis. Analgesik oral dan
asupan cairan yang cukup dengan tirah baring
diperlukan selama 3-4 hari untuk
Tabel 3.12Etiologi radang tenggorokan
Kelompok usia Etiologi
Anak-anak Faringitis akut, tonsilitis akut,
demam kelenjar, kelainan
darah, difteri
Dewasa
Akut Tonsilitis, faringitis, peritonsil
abses, kandidiasis (AIDS)
Kronis
Tonsilitis, faringitis (tembakau,
alkohol), refluks lambung, defisiensi
vitamin, proses styloid memanjang
Gambar 3.45 Keterlibatan orofaringeal dengan
Kandidatpada pasien dengan infeksi HIV.
memungkinkan penyakit untuk sembuh secara
spontan. Antibiotik diberikan hanya jika infeksi
bakteri dicurigai. Tonsilitis akut jarang terjadi
pada orang dewasa dibandingkan dengan
frekuensinya pada anak-anak. Pendekatan
klinis serupa pada kedua kelompok umur (hal.
73).
Infeksi kandida dapat menimbulkan nyeri
tenggorokan dan tidak jarang terjadi pada
pasien dengan gangguan sistem imun,
misalnya penderita diabetes, dan pasien yang
menjalani radioterapi atau kemoterapi, dan
mereka yang menderita limfomata. Acquired
immunodeficiency syndrome (AIDS) juga
meningkatkan risiko infeksi jamur tersebut.
Diagnosis dibuat dengan memperhatikan
penampilan dan kultur yang khas (Gambar
3.45). Pengobatan dapat berupa agen
antijamur lokal atau pemberian parenteral
jika pasien juga memiliki infeksi sistemik.
Abses peritonsiler
Abses peritonsil adalah suatu kondisi di
mana nanah terbentuk antara kapsul tonsil
dan otot konstriktor superior. Ini akan
didahului oleh periode selulitis peritonsillar.
Pasien memiliki gejala sakit tenggorokan
unilateral parah yang menyebabkan
disfagia. Hal ini dapat menyebabkan
ketidakmampuan untuk menelan bahkan air
liur, sehingga menggiring bola. Suara itu
memiliki kualitas 'suara kentang panas'.
Trismus mungkin begitu menonjol sehingga
visualisasi orofaring sulit. Otalgia ipsilateral
dan adenopati serviks adalah gambaran
lainnya. Tanda klinis yang paling jelas adalah
peradangan tonsil unilateral yang
menyebabkan deviasi dasar uvula (Gambar
3.46).
Selulitis peritonsillar diobati dengan
antibiotik parenteral. Jika dicurigai
abses, manajemen melibatkan insisi
dan drainase abses dan antibiotik
parenteral. Sebagai -hemolitik
Streptokokusadalah yang paling
Gbr. 3.46 Pembengkakan parah pada tonsil (kanan)
karena abses peritonsillar. Uvula didorong melintasi
garis tengah.
organisme penyebab sering, penisilin
adalah tepat. Tonsilektomi mungkin
disarankan pada pasien tertentu.
Kondisi lain-lain
Gangguan darah dapat muncul dengan lesi
yang menyebabkan sakit tenggorokan. Sebuah
granulositosis dan leukemia akut dapat
membahayakan sistem kekebalan tubuh dan
menyebabkan mulut nekrotik dan ulkus faring.
Rasa sakit biasanya parah dan dapat dikaitkan
dengan perdarahan. AIDS dapat muncul
sebagai tonsilitis akut berulang atau faringitis.
Sakit tenggorokan kronis
Setiap pasien dengan sakit tenggorokan
kronis harus dicurigai memiliki keganasan di
rongga mulut atau faring. Gejala kardinal
terkait, seperti penurunan berat badan,
disfagia, suara serak, dan riwayat merokok
dan asupan alkohol berlebihan, membuat
diagnosis seperti itu lebih mungkin (lihat
Gambar 3.54, p. 76).
Penyebab paling umum dari sakit
tenggorokan kronis pada orang dewasa adalah
faringitis kronis. Peradangan ini bersifat
multifaktorial dan non-infeksi (Gambar 3.47).
Asap tembakau dan alkohol sangat mengiritasi
mukosa faring. Amandel yang terinfeksi kronis,
ditandai dengan puing-puing putih yang
terinfeksi di kripta tonsil, dapat menghasilkan
ketidaknyamanan di tenggorokan. Hernia
hiatus dengan refluks asam juga dapat
menyebabkan sakit tenggorokan yang konstan
karena peradangan faring. Penatalaksanaan
melibatkan tindakan konservatif untuk
mengurangi atau menghilangkan efek agen
iritan dan tonsilektomi pada kasus tertentu.
Sakit tenggorokan pada anak
Anak kecil adalah kelompok pasien
yang paling sering menderita

NB Selalu dikecualikan
neoplasia
Tembakau
merokok
Alkohol
Gambar 3.47 Faringitis kronis: faktor etiologi potensial yang menyebabkan peradangan kronis dan gejala
sakit tenggorokan.
dari sakit tenggorokan, dan ini
selalu akut dalam presentasi.
Sakit tenggorokan akut
Infeksi virus
Virus mungkin menyebabkan sebagian besar sakit
tenggorokan. Faringitis virus sering disertai oleh
organisme yang sama yang menginfeksi daerah
lain pada saluran pernapasan, misalnya hidung
dan trakea. Pasien dengan demikian akan
bermanifestasi
gejala tambahan seperti pilek dan batuk. Kasus-
kasus seperti itu akan mengungkapkan
penampilan amandel yang relatif normal. Anak-
anak ini tidak memerlukan terapi antibiotik,
tetapi dikelola secara konservatif dengan
memastikan asupan cairan yang cukup,
analgesik sederhana dan tirah baring sehingga
resolusi spontan dapat terjadi.
Tonsilitis
Tonsilitis akut menyajikan gambaran
klinis yang sangat berbeda. Anak tidak
sehat secara sistemik, ada disfagia,
halitosis, pireksia, bersama dengan
limfadenopati serviks. Diagnosis jelas
dari munculnya amandel (Gambar 3.48).
Gangguan langka yang memberikan
penampilan serupa mungkin perlu
disingkirkan. Difteri (biasanya amandel
ditutupi oleh selaput) dan
Tetes postnasal
dari kronis
radang dlm selaput lendir
Kronis
tonsilitis
Refluks asam
Kronis
tidak menular
radang tenggorokan
gangguan hematologi harus dimasukkan
dalam diagnosis banding. Usap tenggorokan
umumnya tidak membantu dalam manajemen
karena organisme yang paling umum diisolasi
adalahStreptokokus.
Pengobatan tonsilitis akut adalah dengan
tirah baring dan pemberian antibiotik seperti
penisilin, mungkin dengan dosis pertama
parenteral. Pemeliharaan asupan cairan adalah
penting, dan parasetamol memberikan
analgesia yang sesuai dan bertindak sebagai
antipiretik dalam menurunkan suhu. Gejala
biasanya sembuh dalam beberapa hari.
Tonsilektomi mungkin
Gambar 3.48 Tonsilitis bakterial akut. Kedua amandel
sangat membesar dan ada eksudat di permukaan.
Tonsilitis demam kelenjar memiliki penampilan yang
serupa.
Sakit tenggorokan 73
Gambar 3.49 Infeksi pada ruang parafaring. Hal ini
biasanya karena penyebaran dari infeksi primer pada
amandel atau gigi. Ada pembengkakan luar yang
terasa lembut di leher.
direkomendasikan pada pasien dengan infeksi
berulang yang parah (hal. 74). Komplikasi
tonsilitis jarang terjadi, tetapi penyebaran
infeksi dapat menyebabkan pembentukan
abses di peritonsillar, retropharyngeal atau
ruang parapharyngeal.Gambar 3.49).
Mononukleosis menular
Mononukleosis menular (demam
kelenjar) umumnya terlihat pada remaja
dan muncul sebagai sakit tenggorokan
akut. Amandel sangat membesar dan
ditutupi oleh eksudat membran.
Pembesaran nodus servikalis tampak
jelas dan perdarahan petekie dapat
terlihat pada palatum. Kadang-kadang
hepatosplenomegali dapat teraba.
Diagnosis dipastikan dengan adanya
'limfosit atipikal' dalam darah tepi. Tes
Monospot atau Paul-Bunnell positif
ditemukan di sebagian besar kasus.
Pengobatan adalah
simptomatik. Antibiotik tidak berharga,
karena agen infeksinya adalah virus
Epstein-Barr. Jika ampisilin diberikan,
karena diagnosis yang salah dari tonsilitis
streptokokus akut, ruam kulit
berkembang.
Sakit tenggorokan
- Kebanyakan sakit tenggorokan akut berasal
dari virus.
- Tonsilitis bakteri mudah didiagnosis
dengan melihat amandel.
- Abses peritonsillar (quinsy) jarang terjadi pada
anak-anak.
- Antibiotik hanya mempersingkat perjalanan
tonsilitis bakteri sejati.
- Tonsilitis ulserativa dapat disebabkan oleh
kelainan darah yang mendasarinya.
- Kecualikan neoplasia pada setiap orang dewasa
dengan sakit tenggorokan kronis.
- Pikirkan mononukleosis menular
pada remaja, terutama jika amandel
ditutupi dengan eksudat membran.
74 TENGGOROKAN

Tonsilektomi dan kondisi adenoid

Kontraindikasi tempat tidur amandel. Nyeri pasca

Operasi amandel
Tonsilektomi adalah prosedur bedah yang
sangat umum pada anak-anak dan sering
dilakukan bersamaan dengan adenoidektomi.
Tonsilektomi pada orang dewasa tidak jarang.
Indikasi
Indikasi untuk tonsilektomi masih kontroversial
(Tabel 3.13). Tonsilitis rekuren mungkin
merupakan indikasi yang paling tidak
kontroversial, karena setiap anak yang
mengalami lebih dari tiga atau empat serangan
dalam setahun dapat menghabiskan lebih dari
1-2 bulan untuk tidak bersekolah setiap tahun.
Tonsilitis kronis bukanlah diagnosis langsung,
dan beberapa akan membantahnya sebagai
penyebab sakit tenggorokan kronis pada orang
dewasa. Tonsilektomi untuk abses peritonsillar
(quinsy) hanya dianjurkan jika ada riwayat
tonsilitis berulang. Tonsil biasanya simetris
sehingga tonsilektomi untuk pembesaran
unilateral diperlukan jika diagnosis neoplasia
sedang ditegakkan. Baru-baru ini menjadi jelas
bahwa amandel, biasanya berhubungan
dengan kelenjar gondok pada anak-anak dan
daerah uvulopalatal pada orang dewasa, dapat
menjadi penyebab mendengkur dan apnea
tidur obstruktif yang lebih berbahaya. Dalam
kasus seperti tonsilektomi mungkin disarankan,
dalam kombinasi dengan adenoidektomi dan
bedah palatal yang sesuai (hal. 80). Biopsi tonsil
juga digunakan sebagai tes skrining untuk
penyakit Creutzfeldt-Jakob varian baru.
Kontraindikasi untuk tonsilektomi dirangkum
dalamTabel 3.13. Risiko operasi utama adalah
perdarahan sehingga setiap gangguan
perdarahan harus dikoreksi sebelum operasi atau
penundaan permanen mungkin diperlukan. Setiap
peradangan baru-baru ini akan mengakibatkan
perdarahan yang lebih besar, sehingga
tonsilektomi harus dihindari selama 2-3 minggu
setelah infeksi akut. Seorang anak dengan berat
badan kurang dari 15 kg memiliki risiko lebih
besar terhadap bahaya kehilangan darah. Dalam
kasus seperti itu, indikasi untuk operasi harus jelas
dan kuat. Demikian pula, pasien dengan kelebihan
berat badan harus ditempatkan pada diet
pengurangan berat badan yang masuk akal
sebelum mempertimbangkan kembali
tonsilektomi atau prosedur bedah elektif lainnya.
Prosedur
Tonsilektomi dilakukan dengan anestesi
umum dengan membedah amandel dari
tempat tidurnya. Hemostasis dicapai dengan
menggunakan ikatan bedah atau diatermi
bipolar.
Perawatan pasca operasi dan
komplikasi
Tanda-tanda vital pascaoperasi dipantau
sehingga setiap perdarahan reaksioner
dapat dikenali dengan cepat. Pasien
dirawat dalam posisi amandel atau koma
sampai refleks batuk pulih. Asupan
makanan didorong sesegera mungkin
sehingga otot-otot faring dicegah dari
tonsilektomi masih sulit ditangani di luar
rumah sakit dan pasien harus didorong untuk
mengonsumsi analgesik oral secara teratur;
obat kumur anestesi lokal juga dapat
membantu.
Perdarahan reaksionerterjadi dalam 24 jam
pertama setelah operasi adalah komplikasi
yang paling mematikan. Ini harus diambil lebih
awal asalkan tanda-tanda vital tekanan darah
dan denyut nadi telah dicatat secara teratur
dan benar. Pada anak-anak tekanan darah
dapat dipertahankan dengan baik karena
peningkatan denyut nadi sampai sistem
kardiovaskular tiba-tiba mengalami
dekompensasi. Pasien dikembalikan ke teater
untuk mengikat pembuluh darah yang
berdarah. Darah
transfusi mungkin diperlukan.
Perdarahan sekunderdisebabkan oleh
pelepasan infektif dari tonsil bed dan
terjadi sekitar 5-10 hari pascaoperasi. Ini
selalu sembuh dengan antibiotik, hanya
jarang membutuhkan ligasi pembuluh
darah formal atau transfusi.
Tabel 3.13Tonsilektomi: indikasi
dan kontraindikasi
Indikasi
Tonsilitis akut berulang
Tonsilitis kronis
Abses peritonsillar (kadang-kadang)
Pembesaran tonsil unilateral Mendengkur
dan apnea tidur obstruktif Pencegahan
endokarditis dan nefritis
Kontraindikasi
Gangguan perdarahan

Infeksi faring baru-baru ini Berat badan

kekakuan, tetapi mengunyah juga
(kurang dari 15 kg atau obesitas)
membersihkan kotoran dari

kelenjar gondok
Adenoid adalah kumpulan jaringan limfoid di ruang postnasal
Ukuran

Gambar 3.3, p. 56). Pasien dapat mengaitkan banyak gejala dengan

struktur ini, misalnya anosmia, malaise, dan sumbatan hidung.
Karena lokasinya, adenoid pada anak-anak dapat menyumbat tuba
Eustachius dan mungkin berhubungan dengan otitis media
dengan efusi (OME) (hal. 6 dan 13). Hipertrofi adenoid adalah
penyebab hidung tersumbat dan keluarnya cairan. Adenoid juga 0 3 6 9 12
tampaknya memainkan peran penting, bersama dengan amandel, Usia (tahun)

dalam menyebabkan penyempitan saluran napas malam hari, yang Gambar 3.50 Ukuran adenoid dalam kaitannya dengan usia.

dapat menyebabkan apnea tidur obstruktif (hal. 80).

Adenoid cenderung mengalami hipertrofi hingga usia 6 tahun dan Gejala infeksi adenoid atau hipertrofi
kemudian secara bertahap mengecil hingga ukuran yang tidak (Gambar 3.51)

signifikan pada usia sekitar 12 tahun. Oleh karena itu, patologi akibat Gejala hidung
penyakit adenoid maksimal pada usia 6 tahun (Gambar 3.50). Orang Kelenjar gondok yang besar dapat menyebabkan penyumbatan hidung yang
dewasa yang mengalami gejala hipertrofi adenoid harus memeriksakan parah yang mengakibatkan pernapasan mulut. Manifestasi lain termasuk
nasofaring untuk menyingkirkan keganasan. keluarnya cairan dari hidung karena infeksi adenoid kronis. Mendengkur dan

Sengau
halangan
memulangkan
sekretori
otitis media,
otitis akut
media
Hiponasal
Mendengkur dan
pidato
tidur
apnea
Gambar 3.51 Gejala hipertrofi adenoid.
sleep apnea pada anak-anak selalu
diperburuk oleh kelenjar gondok besar.
Gejala otologis
Tuba Eustachius mungkin terhalang secara
fisik oleh bantalan adenoid yang besar atau
memungkinkan infeksi menaik ke telinga
dari infeksi adenoid. Manifestasi otologis
yang paling sering dari skenario seperti itu
adalah otitis media akut atau otitis media
dengan efusi ('lem telinga').
Tanda dan pemeriksaan
penyakit adenoid
Tanda-tanda hidung dan otologi penyakit adenoid
cukup jelas. Seorang anak dengan kelenjar gondok
yang menyumbat nasofaring mungkin memiliki
suara hiponasal karena hidung tidak dapat
bertindak sebagai ruang beresonansi. Anak itu
berbicara seolah-olah dia menderita flu terus-
menerus, dengan nada rendah, nada tak
bernyawa.
Pada anak-anak, endoskopi hidung
fleksibel pediatrik adalah cara yang paling
dapat diandalkan untuk menilai keadaan
kelenjar gondok. Jika ini tidak tersedia,
sinar-X lateral nasofaring dapat membantu
(Gambar 3.52). Namun, dalam kebanyakan
kasus penilaian klinis gejala yang relevan
cukup untuk mempertimbangkan
adenoidektomi, dan ukuran dinilai di
bawah anestesi umum dengan palpasi jari
dari ruang postnasal atau cermin ruang
postnasal.
Adenoidektomi
Indikasi dan kontraindikasi
adenoidektomi dirangkum dalam Tabel
3.14. Secara tradisional, kelenjar gondok
dikuret di bawah anestesi umum, teknik
buta yang mungkin hilang
Tonsilektomi dan kondisi adenoid 75
Gambar 3.53 Diatermi hisap dan cermin postnasal
digunakan untuk mengikis jaringan adenoid.
Tabel 3.14Adenoidektomi: indikasi
dan kontraindikasi
Indikasi
Otitis media dengan efusi ('lem telinga')
Obstruksi dan sekret hidung kronis Sleep
apnea (dengan tonsilektomi)
Kontraindikasi
Gangguan perdarahan
Gambar 3.52 Sinar-X lateral dari ruang postnasal menunjukkan
Infeksi faring baru-baru ini Langit-
bantalan besar jaringan adenoid yang menyempitkan jalan napas.
langit pendek atau abnormal
sisa jaringan adenoid. Semakin banyak, tamponade yang dilakukan dengan postnasal
adenoidektomi dilakukan, di bawah pack. Perdarahan sekunder jarang terjadi tetapi
penglihatan, menggunakan cermin ruang terjadi sekitar 5-10 hari pascaoperasi dan
postnasal dan ablasi diatermi hisap (Gambar biasanya sembuh dengan tirah baring dan
3.53). Perawatan pasca operasi mirip dengan terapi antibiotik. Hipernasalitas
anak yang menjalani tonsilektomi. (rhinolalia aperta) berbicara dapat mengakibatkan
Komplikasi termasuk perdarahan pasien dengan langit-langit mulut pendek, di mana
reaksioner, yang biasanya bermanifestasi pengangkatan kelenjar gondok menyebabkan
sebagai perdarahan hidung persisten atau keluarnya udara karena nasofaring tidak dapat ditutup.
kadang-kadang hematemesis dari darah Komplikasi seperti itu lebih mungkin terjadi pada
yang tertelan, dan disertai dengan pasien dengan celah langit-langit mulut atau celah
peningkatan denyut nadi. Anak itu submukosa, di antaranya:
dikembalikan ke teater dan postnasal adenoidektomi harus dihindari.
Tonsilektomi dan
kondisi adenoid
- Asimetri dalam ukuran amandel dapat menjadi indikasi untuk tonsilektomi.
- Tonsilektomi membawa risiko kematian, meskipun sangat rendah.
- Asuhan keperawatan pascaoperasi harus dilakukan oleh staf yang terlatih.
- Perdarahan reaksioner dalam 24 jam pertama membawa risiko morbiditas dan mortalitas
terbesar.
- Tonsilektomi mungkin gagal jika dilakukan untuk indikasi yang salah, atau jika amandel tidak diangkat
seluruhnya.
- Gejala akibat penyakit adenoid maksimal pada usia sekitar 6 tahun.
- Otitis media sekretori sering disebabkan oleh disfungsi tuba Eustachius sekunder akibat
hipertrofi adenoid.
- Apnea tidur obstruktif dan mendengkur pada anak-anak umumnya disebabkan oleh amandel dan kelenjar gondok
yang menyebabkan penyempitan saluran napas.
- Hipernasalitas adalah cacat yang parah dan dapat terjadi jika adenoidektomi dilakukan pada anak-anak dengan langit-langit
mulut yang pendek atau sumbing.
- Gejala adenoid pada orang dewasa kemungkinan disebabkan oleh tumor ruang postnasal.