Anda di halaman 1dari 161

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah mahluk individu dan sosial. Melalui belajar, kita dapat melakukan
kegiatan-kegiatan individu maupun sosial. Dengan belajar kita dapat memahami dan
menghargai satu sama lain. Dalam belajar tentunya kita harus mempunyai tujuan apa
yang ingin kita capai. Jika belajar tanpa arah dan tujuan, maka belajar hanya akan
dijadikan cara untuk saling menyakiti, menguasai, dan memusnahkan.
Menurut Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran (2017, hlm.130)
menyatakan bahwa perilaku manusia itu bisa berubah karena belajar, akan tetapi
apakah manusia memahami perilakunya sendiri, atau menyadari harus berperilaku
seperti apa jika berada atau dihadapkan dalam situasi dan kondisi yang berbeda.
Keberhasilan kegiatan belajar sangat erat kaitannya dengan proses pembelajaran
itu sendiri. Pembelajaran yang ideal, guru tentunya harus mengetahui dan paham
pembelajaran yang baik, benar dan sesuai.
Menurut Majid (2011, hlm.94) menyatakan bahwa penting bagi guru untuk mampu
mengembangkan strategi, karena proses pembelajaran dipengaruhi oleh sikap dan
perilaku guru dikelas. Jika guru antusias dan semangat dalam memperhatikan setiap
aktivitas dan kebutuhan siswa, siswa tersebut akan mengembangkan aktivitas
belajarnya dengan baik, semangat dan antusias.

1
2

Pernyataan tersebut didukung dengan pernyataan menurut Soecipto dan


Kosasih (2009, hlm.2) menyatakan bawha peran profesionalitas guru dalam
keseluruhan program Pendidikan disekolah diwujudkan untuk mencapai tujuan
Pendidikan yang berupa perkembangan peserta didik secara optimal. Dalam
pelaksanaan pembelajaran, guru mempunyai kewajiban mengondisikan siswa dan
memahami situasi pembelajaran.
Menurut Hamalik (2009, hlm.45) menyatakan bahwa guru sebagai
pengorganisasi lingkungan belajar pada dasarnya bertitik tolak dari asumsi bahwa
pengajaran adalah suatu aktivitas profesional yang unik, rasional, dan humanistis.
Seseorang menggunakan pengetahuannya secara kreatif dan imajinatif untuk
mempromosikan pelajaran dan pola-pola karakteristik yang proses sosialisasinya
berlangsung dan anak memperoleh pengalaman-pengalamannya dalam situasi
sekolah.
Guru berada di garda terdepan dalam mencinptakan kualitas pembelajaran.
Dari tangan guru mengasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dalam hal
akademis, keahlian, emosianal, moral, dan spiritual. Dari situ dihasilkan generasi
masa depan yang siap hidup mengikuti perkembangan zaman. Menurut Abdullah
Idi (2014, hlm.238) menyatakan bahwa bisa dikatakan guru atau pendidik adalah
kurikulum berjalan yang sangat menetukan kualitas pembelajaran.
Pembelajaran yang baik tentunya mengacu pada sistem pendidikan yang baik
juga mulai dari program-programn, visi dan misinya. Menurut kementrian
Pendidikan dan kebudayaan (2017) menyatakan bahawa dalam rangka
implementasi Gerakan penguatan karakter ada 5 nilai dasar Pendidikan karkter
diantaranya yaitu nilai karakter religious, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan
3

integritas. Nilai-nilai karakter tersebut perlu diintegrasikan dalam pelaksanaan


pembelajaran, diantaranya menggunakan bahan ajar. Mengacu pada kuriklum
2013 yang digunakan, dimana menggunakan bahan ajar cetak secara nasional
disekolah adalah buku siswa.
Buku siswa adalah bahan ajar. Menurut Iskandarwassid dan sunendar (2016,
hlm.20) menyatakan bahawa bahan ajar dalam kegiatan pembelajran sangat
penting, karena bahan ajar adalah media belajar yang akan dipahami peserta
didik. Bahan ajar yang baik tentunya mempengaruhi perkembangan siswa
termasuk karakternya. Oleh sebab itu bahan ajar yang baik dapat dikatakan
sebagai media yang strategis dan dapat mengembangkan karakter siswa.
Kemudian, menurut Mumpuni (2018,hlm.3) menyatakan bahawa buku
teks/bahan ajar pada dasarnya tidak hanya berisi tentang materi pelajaran, bahan
ajar juga ada untuk dapat mengembangkan karakter siswa dengan demikian siswa
cakap ilmu dan pengetahuan diimbangikepribadian yang baik. Kemudian menurut
Astuti dan Wuryandani (2017, hlm.229) menyatakan bahwa salah satu unsur
penting dalam buku pelajaran yang dapat membentuk karakter peserta didik
adalah nilai-nilai karakter yang termuat dalam buku pelajaran. Nilai-nilai karakter
sangat diperlukan dalam proses perkembangan peserta didik, sehingga peserta
didik dapat memahami hal-hal yang baik dan tidak baik untuk dilakukan.
Dalam kegiatan pembelajaran guru pada umumnya mempunyai masalah
dengan bahan ajar. Kemudian, dari data hasil penelitian yang berjudul “ Bahan
Ajar Sebagai Bagian Dalam Kajian Problematika Pembelajaran Bahasa
Indonesia” menurut Aisyah dkk (2020, hlm.62) menyatakan bahwa,
4

Hasil penelitiannya di SMK Pesona Dywantara di Leuwisadeng


kabupaten Bogor, dari temuannya terdapat masalah yang mencolok
antara lain ketersedian buku-buku yang ada tidak semuanya sesuai
dengan kurikulum terbaru karena terjadinya perubahan kurikulum
terakhir tidak semerta-merta disertai pembaruan buku secara total.
Langkah yang dilakukan guru adalah melakukan improvisasi dengan
menyesuaikan referensi lain seperti sumber dari internet dan buku
yang dimiliki pribadi.
Pernyataan tersebut tentunya membuktikan bahwa bahan ajar merupakan suatu
masalah pembelajaran. Hal itu membuat kegiatan pembelajaran tidak optimal dan
tidak efektif terhadap siswa dalam belajar. Menurut Hamalik (2009 hlm.50)
menyatakan bahawa tersedianya sumber-sumber belajar penting kiranya sebagai
seorang guru saat mempersiakan rencana pembelajaran mempertimbangkan
ketersedian sumber belajar. Pernyataan tersebut tentunya membuktikan bahwa
kekurangan bahan ajar dan bahan ajar yang tidak sesuai merupakan suatu
masalah.
Pendidikan di Indonesia sekarang ini menggunakan kurikulum 2013, dan
terdapat pelajaran bahasa Indonesia didalamnya. Dalam kurikulum 2013 erat
kaitannya mengenai mewujudkan Pendidikan karakter. Dalam penelitian yang
berjudul “ Nilai Pendidikan Anak di Sekolah Perspektif KEMENDIKNAS “
menurut Putry (2018, hlm.64) mengatakan bahwa

Banyak sekali kasus kenakalan remaja yang terjadi sekarang in mulai


dari perkelahian berdampakkematian, kasus narkoba, bahkan kasus
5

asusila sebagai lembaga pendidikan, sekolah seharusnya menjadi


tempat bagi proses berlangsungnya pembentukan sekaligus
penginternalisasian nilai-nilai karakter bagi siswa. Namun faktanya
mengidikasikan bahwa banyak lembaga pendidikan yang justru
menjadi tempat praktik tindakan yang jauh dari nilai-nilai karakter
yang dirumuskan oleh pemerintah. Survei yang dilakukan BKKBN
menyatakan 63% remaja di kota-kota besar di Indonesia melakukan
seks pranikah, dan para pelaku dan para pelaku seks dini itu meyakini
bahwa berhubungan seksual satu kali tidak menyebabkan kehamilan.
Sumberlainnya juga mencatat tidak kurang 900 ribu remaja yang
pernah aborsi akibat seks bebas. Bahkan 60% merupakan remaja yang
melakukannya.
Pernyataan tersebut terlihat jelas masalah-masalah yang terjadi erat kaitannya
dengan karakter. Dari hal tersebut Pendidikan karakter sangatlah penting demi
peradaban bangsa yang dapat bersaing di masa depan di era globalisasi. Dalam
penelitian yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter di Abad 21“
menurut Indriyani (2019, hlm.185) menyatakan bahwa,

Pendidikan karakter bangsa dapat digambarkan dalam keadaan yang


mengkhawatirkan. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnyya praktek
pelanggaran hukum, seperti penyalahgunaan narkoba, melakukan
hubungan seks diluar nikah, praktek korupsi, kolusi, konflik
sosial,premanisme, Tindakan kekerasan, pembunuhan dan
sebagainya. Penggunaan kecanggihan teknologi juga terkadang
6

disalah gunakan untuk memprovokasi, adu domba, membunuh


karakter dan sebagaianya.
Kemudian, Lickona dalam Meilani (2020, hlm.259) mengatakan bahwa,
Penyimpangan perilaku remaja salah satunya dipengaruhi oleh media
massa. Derasnya arus informasi dari berbagai belahan dunia akan
mudah diterima hanya dengan satu jari saja. Usia remaja adalah masa-
masa mencari jati diri, maka tidak heran arus informasi dapat
mengubah pola piker dan karakter peserta didik. Sebagaimana yang
dikatakan oleh Nadiem Makarim, bahwa era teknologi sejalan dengan
derasnya informasi. Apabila remaja tidak memiliki karakter dan
integritas kuat maka dapat membuatnya kehilangan arah. Jika
Pendidikan tidak melakukan tugasnya dengan semestinya, kita tidak
bisa berharap generasi di masa depan akan menampilkan sosok
bangsa yang cerdas serta mampu menjunjung nilai luhur budayanya.
Menurut Anurrahman, (2016, hlm.3) mengatakan bahwa peserta didik perlu
dibekali pengetahuan serta nilai-nilai dasar sebagai suatu pandangan hidup yang
sangat berguna untuk mengarungi kehidupan dalam masyarakat pluralis, baik dari
aspek etnisitas, kultural, maupun agama. Dari pernyataan masalah-masalah diatas
dapa dilihat betapa pentingnya pembelajaran Pendidikan karakter disekolah.
Dalam pembelajaran di sekolah terdapat mata pelajaran bahasa Indonesia.
Jika dikaitkan dengan konteks Pendidikan karakter, erat kaitanya dengan
materi pelajaran bahasa Indonesia mengenai biografi. Menurut Kemendikbud
(2017, hlm.37) mengatakan bahwa teks biografi merupakan Riwayat hidup
seseorang atau tokoh yang dituliskan oleh orang lain. Dalam biografi memuat
7

informasi identitas seseorang dan kejadian atau peristiwa yang dialami, termasuk
karya, penghargaan dan masalah seseorang. Kemudian menurut Suherli, dkk
(2017, hlm.207) mengatakan bahwa membaca sebuah biografi akan memperkaya
wawasan dan sebagai teladan agar dapat menjalani kehidupan dengan baik dan
mengisi hidup dengan karya yang bermanfaat, tentunya hal itu tidak hanya
bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga orang lain.
Dalam penelitian yang berjudul “Kemampuan Menulis Teks Cerita Ulang
Biografi Tokoh Pada Siswa kelas X Akomodasi Perhotelan SMKN 1 Palu
“Menurut Lindo (2019, hlm.103) mengatakan bahwa,
Berdasarkan wawancara informal dengan guru mata pelajaran
bahasa Indonesia kelas X SMKN 1 Palu, terdapat masalah siswa
disaat menulis teks cerita ulang biografi seperti, siswa malas dalam
mengumpulkan informasi yang ada dalm tokoh, serta memberikan
pandangan dan penilaian mengenai tokoh. Siswa kurang percaya diri
untuk menulis, dan siswa kurang termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran.
Merujuk pada penggalan kalimat dan masalah mengenai pembelajaran biografi
tersebut, biografi dapat menjadi alat pembelajaran dalam mewujudkan karakter
karena didalamnya kita dapat mempelajari Riwayat hidup, seseorang. Seperti
menurut Zuchdi ( 2016, hlm.48) Kajian nilai karakter yang terdapat dalam karya
sastra termasuk novel atau biografi, penting dilakukan sebagai salah satu upaya
untuk pengembangan dan pembinaan karakter salah satunya dilakukan melalui
kegiatan pembelajaran di sekolah. Pembelajaran dalam hal menilai sesuatu dalam
biografi terdapat pada Kompetensi Dasar 3.14 yaitu menilai hal yang dapat di
8

teladani dari teks biografi. Dalam pembelajaran tersebut peserta didik dapat
meresap dan mengimplementasikan ke dalam hidupnya apa saja yang dapat
diteladani dari tokoh biografi. Dari situ dapat pentingnya pemilihan bahan ajar
yang baik agar berdampak baik juga terhadap peserta didik. Dari penjelasan dan
masalah-masalah yang telah dipaparkan diatas, dari kurangnya bahan ajar, bahan
ajar tidak sesuai dan kenakalalan remaja.
Merujuk pernyataan diatas penulis ingin memfokuskan penelitian pada
menganalisis 5 nilai karakter pada biografi dengan KD 3.14. Padapenelitian ini
penulisingin menggunakan biografi Jusuf Kalla karena, beliau merupakan tokoh
yang berpengaruh dalam bibidang kemanusiaan dan pengusaha sukses. Ini
didukung dengan pernyataan dari Kementrian luar negeri (2020) mengatakan
bahwa,,
Jusuf Kalla merupakan negosiatur unggul dan simbol kebanggan
kita (Indonesia) dan kiprahnya telah teruji dalam misi kemanusiaan
dan upaya perdamaian, permasalahan baik di dalam negeri maupun di
luar negeri. Seperti kasus di Poso, konflik di Aceh, dan juga
pertikaian anatara muslim Pattani dan pemerintah Thailand.
Perjuanagannya diberbagai bidang yang beliau hadapi, membuat ia dapat menjadi
inspirasi bagi banyak orang. Berdasarkan permasalahan diatas, Penulis tertarik
untukmelakukan penelitian dengan judul, “ Analisis Nilai-Nilai Karakter pada
Biografi Jusuf Kalla sebagai Alternatif Bahan Ajar Pembelajaran Bahasa
Indonesia Peserta Didik Kelas X Sekolah Menengah Atas”.
9

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, maka dari
itu penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apakah terdapat nilai-nilai karakter menurut KEMENDIKBUD dalam
biografi Jusuf Kalla ?
2. Bagaimanakah nilai-nilai karakter dalam biografi Jusuf Kalla ?
3. Bagaimanakah pemanfaatan hasil analisis nilai-nilai karakter dalam
Biografi Jusuf Kalla sebagai bahan ajar pembelajaran bahasa Indonesia di
kelas X SMA ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan dalam penelitian ini sebagai suatu tolak ukur apa yang ingin
dicapai berdasarkan rumusan masalah yang sudah dibuat. Berdasarkan hal
tersebut, penulis menentukan tujuan penelitian seperti berikut ini.
1. Mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang terdapat dalam biografi Jusuf
Kalla.
2. Mengidentifikasi nilia-nilai karakter yang terdapat dalam biografi Jusuf
Kalla.
3. Mendeskripsikan pemanfaatan hasil analisis nilai-nilai karakter yang
terdapat dalam biografi Jusuf Kalla sebagai bahan ajar pembelajaran
bahasa Indonesia di kelas X SMA.
Dalam suatu penelitian mengenai hal apapun tentu akan mendapatkan
manfaat. Manfaat dalam penelitian ini terbagi menjadi dua diantaranya
manfaat teoritis, manfaat praktis dan manfaat untuk penelitian selanjutnya.
10

D. Manfaat Teoritis
Hal-hal yang didapat dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangsih bagi perkembangan pembelajaran bahasa, dan
khususnya bahasa sastra Indonesia yang berhubungan dengan nilai-nilai
karakter dalam biografi.

E. Manfaat dari Segi Kebijakan


Diharapkan dapat meberikan arahan terhadap perkembangan ilmu
mengenai nilai-nilai karakter biografi khususnya di SMA kelas X.

F. Manfaat Praktis
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran
berkaitan dengan pembahasan biografi khususnya nilai-nilai karakter yang
terdapat dalam biografi. Diharapkan hasil penelitian dapat diterapkan
berdasarkan tujuan penelitian.

G. Manfaat bagi peneliti dan penelitian selanjutnya


Manfaat bagi penulis sendiri yaitu, selama proses penelitian dapat
lebih memamahami dari pemabahasan yang diteliti. Banyak hal yang
didapat dan diketahui dari kegiatan meneliti nilai karakter dalam biografi.
Untuk penelitian selanjutnya semoga mampu memberikan referensi bagi
peneli selanjutnya yang pembahasannya berkaitan. Maka peneltian ini
diharapkan bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.
11

H. Definisi Variabel
Dalam usaha menyamakan persepsi dengan variable yang digunakan
dalam penelitian ini, maka dari itu dibuatlah definisi operasional sebagai
berikut.
1. Analisis adalah suatu kegiatan menguraikan sesuatu secara mendalam
kemudian dikelompokan kedalam kriteria tertentu untuk memahami suatu
makna dalam objek yang dijadikan penelitiannya
2. Nilai Karakter adalah Sikap atau perilaku yang didasrkan pada norma
yang berlaku dalam masyarakat, mencakup karakter religious, nasionalis,
integritas, mandiri dan gotong royong.
3. Tokoh adalah orang yang diceritakan dalam biografi yang dapat dijadikan
sebagai inspirasi.
4. Biografi adalah karya sastra yang berisikan riyawat hidup seseorang atau
tokoh ternama.
5. Bahan Ajar adalah Seperangkat sarana alat pembelajaran yang berisikan
materi pembelajaran yang disusun secara sitematis oleh pendidik untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
I. 1. Analisi Nilai-Nilai Karakter Biografi
a. Pengertian Biografi
Biografi adalah karya yang ditulis oleh seseorang/orang lain mengenai
kehidupan tokoh yang isinya merupakan peristiwa kehidupan, penghargaan
12

dan lainnya yang dikira isinya dapat dipelajari oleh pembaca. Sukirno (2016,
hlm. 55) biografi adalah tulisan yang isinya menceritakan atau mengisahkan
kehidupan seseorang atau orang lain. Dalam lingkup pendidikan, biografi
merupakan pelajaran yang isinya dapat diteladani oleh peserta didik. Peserta
didik diharapkan terisnpirasi kisah tokoh agarmembentuk karakter yang
berakhlak mulia serta cerdas sesuai tujuan pendidikan kurikulum 2013.
Menurut Suherli, dkk (2017, hlm. 284) menjelaskan bahwa biografi berisi
kisah hidup seseorang yang mencakup identitas tokoh, perjalanan pendidikan
dan karir tokoh, rumah tangga tokoh jika sudah menikah, prestasi yang telah
diraih, persoalan yang dihadapi dalam mencapai prestasi, dan hal-hal yang
dapat diteladani dari tokoh.
Menurut Setiati (2008, hlm. 99) biografi adalah pemaparan fakta-fakta
kehidupan seseorang yang berisi informasi penting. Untuk kemudian ditulis
dalam bentuk cerita. Tujuan teks biografi adalah untuk mengetahui Riwayat
seseorang atau tokoh yang isibya memaparkan mengenai perjalanan hidup,
prestasi yang diraihdan perjuangan karya.
b. Struk Teks Biografi
Teks biografi merupakan teks yang termasuk teks narasi, karena itu
struktur pada teks biografi sama dengan cerpen yaitu, Orientasi, kejadian
penting dan re-orientasi. Menurut KEMENDIKBUD (2017, hlm. 215) berisi
a) Orientasi adalah latar belakang kisah atau peristiwa yang diceritakan
selanjutnya untuk membantu pendengar atau pembaca. Informasi yang
dimaksud berupa ihwal siapa, kapan, dimana, dan bagaimana.
13

b) Kejadian penting adalah rangkaian peristiwa yang disusun secara


kronologis, menurut urutan waktu, yang meliputi kejadian-kejadian utama
yang dialami tokoh. Dalam bagian ini mungkin pula disertakan komentar-
komentar pencerita pada beberapa bagiannya.
c) Reorientasi adalah berisikomentar atau pernyataan simpulan mengenai
rangkaian peristiwa seperti yang telah diceritakan sebelumnya. Bagian ini
opsional, mungkin ada atau tidak ada dalam teks biografi.
c. Keteladanan pada Tokoh Biografi
Keteladanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata
“teladan” yang artinya dapat ditiru/dicontoh.
Munawaroh dalam Suhono dan Utama, (2019, hlm144) menyatakan, “Inti
keteladanan adalah peniruan, yakni proses meniru peserta didik terhadap
pendidik, proses meniru yang dilakukan oleh anak-anak terhadap orang
dewasa, proses meniru yang dilakukan anak terhadap oarng tuanya, proses
meniru murid terhadap gurunya, proses meniru yang dilakukan anggota
masyarakat terhadap tokoh masyaraka. Bahwa dalam keteladanan terjadi
proses meniru.
Cahyaningrum dkk (2017, hlm.205) menyatakan bahwa, “Keteladanan
adalah hal mutlak dalam perubahan sikap dan perilaku seseorang. Keteladanan
sesuai digunakan untuk menanamkan nilai-nilai moral kepada anak/peserta
didik.
Menurut Febriandari, (2019, hlm.216) menyatakan bahwa, “keteladanan
adalah pemberian contoh pembiasaan tingkah laku keseharian. Diantaranya,
14

memuji kebaikan yang dilakukan orang lain, bertutur kata yang santun, rapi
berbusana, rajin membaca, disiplin dan tepat waktu
Berdasarkan penyataan-pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa
keteladanan adalah bentuk meniru atau mencontoh hal-hal yang baik.
Keteladan juga merupakan hal yang dapat merubah sikap atau perilaku
seseorang.
Dalam konteks pembelajaran Bahasa Indonesia, keteladan salah satunya
tercantum dalam Kompetensi Dasar 13.4 Menilai hal yang dapat diteladani
dari teks biografi, dapat diartikan, bahwa peserta melakukan kegiatan
pembelajaran menilai suatu keteladan dari teks biografi.
d. Nilai-Nilai Karakter pada Biografi
Pendidikan karakter merupakan salah satu yang digaungkan pemerintah
dalam pendidikan di Indonesia. Kemudian, hubungannya dengan nilai-nilai
karakter. Zaenul fitri (2014, hlm.16) mengatakan bahwa, “nilai-nilai karakter
berfungsi sebagai indicator keberhasilan pembinaan dan pengembangan
Pendidikan karakter. Nilai karakter yang berkualitas tinggi akan
meningkatkatkan mutu sekolah, meningkatkan prestasi akademik, dan
meningkatkan hubungan manusia.
Cahyaningrum dkk dalam Megawangi dalam Dharma Kesuma, (2017,
hlm.206) mendefinisikan, “Pendidikan karakter sebagai sebuah usaha untuk
mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan
mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat
memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya”.
15

Menurut Febriandari, (2019, hlm.215) menyatakan bahwa, “pendidikan


karakter merupakan cara dalam menanamkan nilai karakter untuk warga
sekolah diantaranya komponen pendidikan kesadaran serta perilaku mau
melaksanakan nilai berketuhanan terutama kepada tuhan, terhadap diri, orang
lain, masyarakat serta bangsa serta menjadi manusia yang berbudi luhur”.
Lalu, bagaimanakah nilai karakter dalam pendidikan dan pengaplikasian
dalam Pendidikan karakter. Cahyaningrum dkk, dalam Zubaidi (2017,
hlm.206) menyebutkan bahwa, “karakter berarti to mark (menandai) dan
memfokuskan, bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk
tindakan atau tingkah langku. Dalam konteks ini, karakter erat kaitannya
dengan personality atau keperibadian seseorang”.
Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa, pada prinspisnya
pendidikan karakter merupakan upaya dalam menumbuhkan peserta didik
kearah yang baik, berkaitan dengan keperibadian dengan memfokuskan pada
nilai kebaikan dalam bertindak dan bertingkah laku dan memberikan
kontribusi positif terhadap lingkungan sekitarnya.
Peran guru tentu saja tidak mudah dalam menanamkan pendidikan
karakter kepada peserta didik di disekolah, karena guru tidak mungkin
mengubah atau menembuhkan setiap peserta didik karakter. Peran guru
menurut Lickona, Shcaps, dan lewise serta azra dalam cahyaningrum, (2017,
hlm.208) menyatakan sebagai berikut :
1) Dalam upaya membangun karakter pendidik perlu terlibat langsung
dalam proses pembelajaran, berdiskusi, dan mengambil inisiatif
16

2) Pendidik bertanggung jawab menjadi model yang memiliki nnilai-nilai


moral dan memanfaatkan kesempatan untuk mempengaruhi siswa-
siswanya.
3) Pendidik memberikan pengarahan bahwa karakter siswa tumbuh
melalui kerjasama dan berpartisipasi dalam mengambil keputusan.
4) Pendidik melakukan refleksi atas masalah moral berupa pertanyaan
rutin untuk memastikan adanya perkembangan karakter pada siswa.
5) Pendidik perlu menjelaskan dan mengklasifikasikan kepada peserta
didik serta berkesinambungan tentang nilai yang baik dan yang buruk.
Salah satu yang dapat dilakukan guru diantaranya dengan memberikan
materi pendidikan karakter menggunakan sumber belajar/bahan ajar. Sebagai
usaha dalam menumbuhkan karakter dengan menanamkan nilai-nilai karakter
kepada peserta didik. Salah satu mata pelajaran dan materi bahan ajar yang
kiranya dapat berkontribusi dalam usah menumbuhkan karakter peserta didik
adalah teks biografi. Menurut Zuchdi (2016, hlm.48) “Kajian nilai karakter
yang terdapat dalam karya sastra termasuk novel atau biografi, penting
dilakukan sebagai salah satu upaya untuk pengembangan dan pembinaan
karakter, salahsatunya melalui pembelajaran disekolah.”
Menurut KEMENDIKBUD (2017) ada 5 nilai karakter yang bersumber
dari Pancasila diantaranya yaitu nilai karakter religious, nasionalis, mandiri,
gotong royong, dan integritas.
a) Nilai karakter religius adalah mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan
yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama
dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung
17

tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain. Implementasi


nilai karakter religious ini ditunjukan dalam sikap cinta damai, toleransi,
menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri,
Kerjasama antara pemeluk agama dan kepercayaan, anti perundungan dan
kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai
lingkungan dan melindungi yang kecil dan tersisih.
b) Nilai karakter nasionalis adalah cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik bangsa,
menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan
kelompoknya. Sikap nasionalis ditunjukan melalui sikap apresiasi budaya
bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, enggul, dan
berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin,
menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.
c) Nilai karakter integritas adalah nilai yang mendasari perilaku yang
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagaiorang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, Tindakan, dan pekerjaan, memilikikomitmen dan
kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral. Karakter integritas meliputi
sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan
sosial, melalui konsistensi Tindakan dan perkataan yang berdasrkan
kebenaran. Seseoarang yang berintegritas juga menghargai martabat individu
(terutama penyandang disabilitas), serta mampu menunjukan keteladanan.
d) Nilai karakter mandiri adalah sikap dan perilaku tidak bergantung pada
orang lain danmempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk
18

merealisasikanharapan, mimpi dan cita-cita. Siswa yang mandiri memiliki etos


kerja yang baik, Tangguh, berdaya juang, professional, kreatif, keberanian,
dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
e) Nilai karakter gotong royong adalah mencerminkan Tindakan menghargai
semangat kerja sama dan bahu membantu menyelesaikan persoalan bersama,
menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/pertolongan pada
orang-orang yang membutuhkan. Diharapkan siswa dapat menunjukan
sikapmenghargai sesame, dapat bekerja sama. Inklusif, mampu berkomitmen
atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong menolong, memiliki
empati dan rasa solidaritas, anti diskriminasi, anti kekerasan dan sikap
kerelawanan.
e. Langkah-Langkah Menganalisis Nilai Karakter

Setelah pengumpulan data penelitian selesai, selanjutnya adalah menganalisis


data. Sugiyono, (2010, hlm.88) menyatakan bahwa, “analisi data dilakukan
dengan mengorganisasikan data, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan yang dapat dibicarakan dengan orang lain.

Dari pernyataan diatas, peneliti kemudian merumuskan langkah-langkah


menganalisis data sebagai berikut.

1) Membaca dan memahami biografi Jusuf Kalla.


2) Penulis melakukan pengumpulan data nilai-nilai karakter dari teks biografi
Jusuf Kalla.
3) Mengklasifikasi dan mendeskripsikan data yang diperoleh
4) Membuat kesimpulan dari hasil menganailis nilai-nilai karakter pada teks
biografi Jusuf Kalla.
19

Menganalisis nilai-nilai karakter ini tidak hanya data yang diucapkan oleh
tokoh saja, berikut ini juga termasuk diantaranya, tindakan tokoh,
ucapan/pendapat orang ketiga, dan interaksi yang dilakukan oleh tokoh.

J. 2. Kedudukan Menganalisis Nilai-Nilai Karakter dalam


Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan Kurikulum 2013
a. Kurikulum 2013
Kurikulum merupakan petunjuk atau dasar dari kegiatan pembelajaran,
dengan adanya kurikulum, sekolah dan pendidik akan senantiasa mengarahkan
dan memberikan materi kepada peserta didik. Unnyssalam (2017, hlm.1)
mengatakan,” kurikulum dalam pendidikan diartikan sejumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh atau diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah.”
Kurikulum 2013 merupakan salah satu kurikulum yang digunakan di
Indonesia. Kurikulum tersebut sebagai bentuk penyempurnaan dari kurikulum
sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Fadlillah (2014,
hlm. 13) mengatakan, “kurikulum merupakan sebuah wadah yang akan
menentukan arah Pendidikan. Berhasil atau tidaknya Pendidikan salah satunya
bergantung pada suatu kurikulum.”
Beradasarkan pernyataan-pernyataan diatas, kurikulum dapat disebut juga
suatu pedoman. Kurikulum berperan sebagai tolak ukur dan penentu arah
Pendidikan. Keberhasilan Pendidikan itu tercapai tidaknya bergantung kepada
kurikulum.
20

b. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Dalam kurikulum 2013, SKL diterjemahkan kedalam kompetensi inti dan
dasar. Fadlillah (2014, hlm. 35) mengatakan, “Kompetensi dasar adalah
seperangkat sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki,
dikhayati, dan dikuasai oleh peserta didik setelah mempelajari suatu muatan
pembelajaran menamatkan suatu program dan menyelesaikan suatu jenjang
pendidikan.”
Fadlillah ( 2014, hlm. 39) Kompetensi inti adalah salah satu standar
kompetensi lulusan yang baru dicapai oleh peserta didik sebagai penilaian
dalam penentuan kelulusan dari suatu jenjang Pendidikan. Oleh karena itu
SKL harus dikembangkan secara seimbang dengan kemampuan peserta didik.
Semakin meningkat baik yang berhubungan dengan soft skill dan hard skill.
Berdasarkan pembahasan mengenai Kompetensi Inti diatas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa Kompetensi Inti merupakan hal yang harus dimiliki
pada setiap peserta didik yang melakukan kegiatan pembelajaran dari mulai
jenjang Pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah
Menengah Atas dan berkaitan dengan meliputi beberapa aspek diantaranya,
aspek pengetahuan, aspek sikap dan aspek keterampilan. Kemudian
Kompetensi Inti ini digolongkan menjadi beberapa kriteria sebagai berikut.
a) Kompetensi Inti 1 untuk kompetensi inti sikap spiritual.
b) Kompetensi Inti 2 untuk kompetensi inti sikap sosial.
c) Kompetensi Inti 3 untuk kompetensi inti sikap pengetahuan.
d) Kompetensi Inti 4 untuk kompetensi inti sikap keterampilan.
21

Empat kriteria ini Kompetensi Inti ini merupakan acuan yang harus
dikembangkan di setiap kegiatan pembelajaran yang nantiny akan diberikan ke
peserta didik, hal ini untuk membuat pembelajaran dapat dilaksanakan dengan
baik dan tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai.
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam kegiatan mengajar sangat erat kaitannya deng RPP (Rencana


Pelaksaan Pembelajaran). Menurut Wijaya, (2019, hlm.27) Rencana Pelaksanaan
pembelajaran (RPP) adalah program perencanaan yang disusun sebagai pedoman
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau
lebih”.
Setiap Pendidik atau guru wajib untuk RPP dengan lengkap dan teratur.
Penyususnan RPP ini meliputi beberapa komponen seperti berikut ini. Wijaya,
(2019, hlm.32-33) mengatakan bahwa, Komponen RPP sebagai berikut.
1. Identitas sekolah, yaitu nama satuan Pendidikan.
2. Identitas mata pelajaran atau tema/sub tema
3. Kelas/Semester
4. Materi pokok
5. Alokasi waktu, ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan
jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus
dicapai.
6. Kompetensi Inti 1,2,3 dan 4.
7. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi.
8. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
9. Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator ketercapaian kompetensi.
10. Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
22

KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD


yang akan dicapai.
11. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi
12. Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak, dan elektronik, alam
sekitar, atau media lain yang relevan.
13. Penilaian hasil pembelajran.

d. Pengertian Bahan Ajar

Bahan ajar adalah suatu bahan atau materi yang disusun secara sistematis
yang digunakan oleh guru secara teratur dan digunakan oleh siswa dalam
kegiatan pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Yaumi, (2013,
hlm. 272) bahan ajar adalah seperangkat bahan yang disusun secara sistematis
untuk kebutuhan pembelajaran yang bersumber dari bahan cetak, alat bantu
visual, audio, video, multimedia dan animasi serta komputer dan jaringan.
Bahan ajar merupakan bagian penting dalam kegiatan pembelejaran.
Menurut Iskandarwassid (2016, hlm.171) “bahan ajar adalah serangkaian
pembelajaran baik itu berupa materi, alat atau informasi yang harus diserap
peserta didik melalui pembelajaran yang menyenangkan”.
Dari pernyataan-pernyatan ahli diatas dapat disimpulkan bahwa bahan
ajar adalah bahan yang disusun secara teratur untuk kebutuhan pembelajaran
bisa berupa bahan cetak, multimedia, audio visual, dan computer jaringan.
e. Peran dan Fungsi Bahan Ajar

Peran utama bahan ajar adalah sebagai pendukung pendidik untuk


menyamp
aikan materi pembelajaran secara teratur. Dengan adanya bahan ajar, kegiatan
pembelajaran dapat sesuai dengan materi pelajaran dan juga waktu
23

pembelajaran. Selain itu bahan ajar juga dapa berperan sebagai alat
menyampaikan materi pembelajaran. Yaumi, (2016, hlm.271) “Bahan ajar
mencakup alat bantu visual seperti handout, slides/overheads, yang terdiri atas
teks, diagram, gambar dan foto, plus mediai lain seperti audio, video dan
animasi”.
Selain dari peran, Bahan ajar mempunyai fungsi sebagai berikut.
Magdalena dkk, (2020, hlm.322) mengatakan bahwa, fungsi bahan ajar yaitu
1) untuk mengarahkan semua aktivitas guru dalam proses pembelajaran
sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan
kepada peserta didik.
2) alat evaluasi pencapaian hasil pembelajaran.
Selain itu, menurut Yumi (2016, hlm.272) “bahan pembelajaran
berfungsi sebagai materi utama bagi peserta didik jarak jauh, dimana
mereka belajar dari materi cetak dan mempunyai pilihan untuk memilih
dari berbagai media yang sesuai dengan kebutuhan dan keadaan belajar
mereka.”
Dari pernyataan diatas, bahan ajar itu merupakan salah satu hal yang
sangat penting, baik itu yang berupa fisik dan non-fisik. Hal ini karena
peran dan fungsi bahan ajar merupakan sebagai pendukung peserta didik
dalam belajar, dan juga sebagai alat menyampaikan suatu materi
pembelajaran.
f. Prinsip Penulisan Bahan Ajar

Tak dipungkiri, bahwa bahan ajar adalah bagaian penting dalam proses
maupun hasil dari pembelajaran, maka dari itu bahan ajar yang baik
mencerminkan juga pembelajaran yang baik. Romansyah dalam Annurahman,
(2016, hlm.60) mengatakan prinsip penulisan bahan ajar itu sebagai berikut.

1. Prinsip relevansi adalah prinsip keterkaitan. Bahan pembelajaran


harus relevan atau ada kaitannya dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar, Contohnya, jika kompetensi yang harus dikuasai
24

peserta didik verup hafalan fakta, maka bahan ajar yang diajarkan
harus berupa hafalan fakta.
2. Prinsip konsistensi adalah prinsip keajegan. Jika kompetensi dasar
yang harus dikuasai peserta didik berjumlah empat macam.
Contohnya, jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik
adalah keterampilan menulis empat macam karangan, maka materi
yang diajarkan juga harus meliputi keterampilan menulis empat
macam karangan.
3. Prinsip kecukupan, artinya bahan yang dianjurkan harus cukup atau
memadai untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran (menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar).
Bahan ajar tidak boleh terlalu sedikit atau telalu banyak karena jika
terlalu sedikit akan sulit untuk mencapaii tujuan pembelajaran.
Sedangkan jika terlalu banyak hanya akan mengakibatkan ketidak
efisienan waktu dan tenaga.

Dari pernyatan tersebut, dapat disimpulakan bahwa dalam pembuatan bahan


ajar, pendidik harus dapat memperhatikan kesesuaian dengan KI dan KD,
menyesuaikan dengan kemampuaan yang dimiliki peserta didik, teliti menentukan
bahan ajar, dan senantisa memperbaharui bahan ajar.

g. Jenis-Jenis Bahan Ajar


Bahan ajar adalah media yang mendukung dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Bahan ajar teridiri dari banyak jenis dan berbagaia bentuk. Menurut
Sitohang, dalam Ellington dan Race (2014, hlm.16) menyatakan jenis-jenis bahan
ajar sebagai berikut :
1. Bahan ajar cetak dan duplikatnya, misalnya handouts, lembar kerja,
bahan belajar mandiri dan bahan belajar kelompok.
2. Bahan ajar display yang tidak diproyeksikan, misalnya flipchart,
poster, model dan foto.
3. Bahan ajar audio, misalnya audio disc, audio tapes dan siaran radio.
4. Bahan ajar yang diproyeksikan, misalnya slides, film strip dll.
25

5. Bahan ajar audio dihubungkan dengan visual, misalnya slide suara,


film trip bersuara, tape model, dan tape realif.
6. Bahan ajar video, misalnya siaran televisi dan rekaman video.
7. Bahan ajar komputer, misalnya Computer Assisted Instruction dan
Computer Based Tutorial.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa jenis bahan ajar
terbagi menjadi dua besar, yaitu bahan ajar cetak dan bahan ajar non cetak. Jenis
bahan cetak diantaranya adalah handout dan modul kemudian bahan ajar non
cetak diantaranya bahan ajar berupa video, audio dan display.
Pada kegiatan penilitian yang dilakukan ini, peneliti memilih bahan ajar
handout. Bagi peneliti bahan ajar handout sesuai dengan konteks penelitian yang
dilakukan, dan juga bahan ajar handout merupakan bahan ajar yang berbentuk
fisik sehingga penggunaananya fleksible dan praktis.
h. Kriteria/Penyusunan Bahan Ajar
Pembuatan bahan ajar alangkah baiknya kita dapat mengetahui dulu
keseuaian bahan ajar itu dibuat, dari keamampuan peserta didik maupun tingkat
peserta didik. Berikut ini adalah kriteria penyusunan bahan ajar menurut
Romansyah dalam Depdiknas, (2016, hlm.63)
1. Pemilihan bahan ajar harus sesuai dengan kurikulum.
2. Bahan ajar harus sesuai dengan tujuan Pendidikan.
3. Bahan ajar dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya
berdasarkan ilmu Bahasa sastra Indonesia.
4. Bahan ajar harus relevan dengan perkembangan ilmu dan
teknologi.
5. Bahan ajar harus sesuai dengan tingkat perkembangan
kognitif peserta didik.
Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kriteria/penyusunan
bahan ajar harus sesuai dengan tujuan Pendidikan, kurikulum, relevansi,
26

perkembangan peserta didik.dan penyusunan bahan ajar akan dipertanggung


jawabkan kebenerannya menuruut ilmu Bahasa Sastra Indonesia.
i. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini memaparkan mengenai penelitian terdahulu yang relevan


dan menjadi pembanding/penguji bagi peneliti bagaimana dar segi hasil
penelitian yang akan peneliti hasilakan dari analisis nilai-nilai karakter teks
biografi Jusuf Kalla.

Nama Peneliti Judul Hasil


Anwar Efendi Nilai karakter dalam Terdapat 6 nilai karakter
novel biografi Hatta dalam novel
Aku Datang Karena biografimoh.hatta yaitu,
Sejarah Karya Sergius karakter Mandiri,
Sutanto nasional, cinta tanah air,
cinta damai, gemar
membaca buku, dan
jujur.
Diah Novita Fardani Nilai-Nilai Pendidikan Sangat kentaldengan
Karakter Untuk Anak nilai karakter baik yang
Usia Dini dalam Film sifatnya islami ataupun
Nusa karakter secara umum
27

diantaranya nilai
karakter religious,
kerjakeras,mandiri,
bersahabat, komunikatif,
jujur, peduli sosial,
kreatif, disiplin,
menghargai dan
tanggung jawab

4. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah garis besar atau gejala dalam penelitian yang
akan dirumuskan dan dipecahkan dalam suatu proses penelitian. Kerangka
pemikiran yang peneliti rancang memuat focus penelitian, analisis penelitian,
dan judul bahan yang akan dianalisis sehingga akan menjadi judul dalam
penelitian.

Aisyah dkk (2020, hlm.62) menyatakan Indriyani (2019, hlm.185) menyatakan bahwa,
bahwa,
Pendidikan karakter bangsa dapat
Hasil penelitiannya di SMK Pesona digambarkan dalam keadaan yang
Dywantara di Leuwisadeng kabupaten Bogor, mengkhawatirkan. Hal ini ditunjukan dengan
dari temuannya terdapat masalah yang meningkatnyya praktek pelanggaran hukum,
mencolok antara lain ketersedian buku-buku seperti penyalahgunaan narkoba, melakukan
yang ada tidak semuanya sesuai dengan hubungan seks diluar nikah, praktek korupsi,
kurikulum terbaru karena terjadinya perubahan kolusi, konflik sosial,premanisme, Tindakan
kurikulum terakhir tidak semerta-merta kekerasan, pembunuhan dan sebagainya.
disertai pembaruan buku secara total. Langkah Penggunaan kecanggihan teknologi juga
yang dilakukan guru adalah melakukan terkadang disalah gunakan untuk
improvisasi dengan menyesuaikan referensi memprovokasi, adu domba, membunuh
lain seperti sumber dari internet dan buku yang karakter dan sebagaianya.
dimiliki pribadi.
28

Masalah

Judul

Analisi Nilai-Nilai Karakter pada Biografi Jusuf


Kalla Sebagai Alternatif Bahan Ajar Pembelajaran
Bahasa Indonesia Peserta Didik Kelas X SMA

Terciptanya bahan ajar menarik dan informatif, peserta didik


mampu menganalisis struktur tek biografi dan keteladanan.
Juga dapat menilai hal yang dpat diteladani dari teks
biografi.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian.


Sejalan dengan pendapat dari Sugiyono (2019, hlm. 2) “metode penelitian
29

merupakan proses kegiatan penelitian dalam bentuk pengumpulan data,


analisis, dan memberikan interpretasi yang berkaitan dengan tujuan
penelitian”. Dapat disimpulkan dari pengertian metode penelitian sebelumnya,
metode penelitian adalah teknik atau cara yang akan diaplikasikan dalam
sebuah penelitian.
Dalam melaksanakan sebuah penelitian, banyak sekali metode yang dapat
digunakan salah satunya adalah metode penelitian kualitatif. Metode
penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2019, hlm. 25) mengatakan bahwa,
“Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme atau enterpretatif, digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti merupakan instrument kunci,
dan data yang diperoleh cenderung data kualitatif, analisis data bersifat
induktif, hasil temuan dari penelitian kualitatif ini diantaranya temuan
masalah, keunikan objek, maka suatu peristiwa kontruski fenomena, dan
temuan sebuah hipotesis”.

Dari pengertian di atas, penelitian kualitatif setidaknya harus


mempersiapkan berbagai aspek dianatarnya seperti data, teori, dan keilmuan
agar dapat menganalisis dalam sebuah penelitian. Metode penelitian kualitatif
ini dapat membantu peneliti mendapatkan jawaban atas masalah, fakta, realita
dan gejala yang peneliti hadapi dan juga memberikan wawasan dan
pemahaman baru pada saat sesudah melakukakan penelitian.

Dalam melaksanakan kegiatan penelitian kualitatif, diantaranya


memerlukan aspek-aspek yang mendukung penelitian tersebut, Menurut
30

Hardani dkk, (2020, hlm 229) “Komponen dalam metode penelitian kualitatif
diantaranya, alasan menggunakan metode kualitatif, tempat penelitian,
instrumen penelitian, sampel sumber data penelitian, teknikpengumpulan data,
Teknik analisis data, dan perencana pengujian keabsahan data.

Dari pernyatanan-pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa metode


penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang dapat digunakan
dengan memperhatikan aspek data, teori dan keilmuan untuk mendukung
jalannya sebuah penelitian.

Disini, peneliti akan melakukan penelitian menganalisis nilai-nilai


karakter dalam biografi Jusuf Kalla sebagai alternatif bahan ajar pembelajaran
bahasa Indonesia kelas X Sekolah Menengah Atas. Dalam hal ini peneliti
harus mampu untuk memaparkan pandangan teoritisnya terhadap biografi
Jusuf Kalla. Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode penelitian
kualitatif. Hasil akhir penelitian ini berupa kata-kata/kutipan, angka yang tidak
dari hasil pengolahan statistic.

B. Kehadiran Peneliti

Pada penelitian kualitatif ini, peneliti sebagai sebuah instrument dan


pengumpul data dengan mengamati dan mengumpulkan data penelitian.
Sugiyono (2019, hlm. 407) mengatakan bahwa, “peneliti berfungsi untuk
menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,
melakukan pengumpulan data, menafsirkan data, memberikan makna dan
menarik kesimpulan atas temuannya”. Dapat diartikan peneliti merupakan
factor utama berhasil atau tidaknya penelitian.
31

Hal penting lainnya bagi peneliti, dalam melaksanakan penelitian kiranya


kita harus mempunyai rencana yang matang dan mempersiapkan rencana lain
jika gagal pada salah satu rencana yang dibuat. Roca (2010, hlm.13) “kegiatan
penelitian, baik kualitatif atau kuantitatif, sealalu memiliki tujuan tertentu.
Tujuan ini haruslah jelas sejak awal penelitian itu dibuat”. Dari pernyataan-
pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kehadiran peneliti merupakan
hal yang sangat penting, dari awal kita harus memiliki tujuan apa yang akan
kita capai, merencanakan jalannya penelitian, dan memposisikan diri kita
dalam sebuah penilitian.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat pengolah data yang membantu dalam


jalannya sebuah penelitian. Hardani dkk (2020, hlm. 230) mengatakan bahwa
“dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument utama adalah peneliti itu
sendiri atau aggota tim peneliti. Untuk itu perlu dikemukakan siapa yang akan
menjadi instrument penelitian, atau setelah permasalahan dan focus jelas
peneliti akan menggunakan instrument.”
Sejalan dengan pernyataan diatas, Afrizal (2019, hlm. 134) mennyatakan
bahwa, “dalam penelitian kualitatif, instrument utama dalampengumpulan data
adalah manusia, atau peneliti itu sendiri”. Maka dari itu peneliti sebagai
instrument harus paham sejauh mana peneliti akan melakukan penelitian
kualitatif.
32

Berdasarkan pernyataan pakar diatas, peneliti sebagai faktor utama


keberhasilan penelitian, maka dari itu kelengkapan data untuk menunjang
penelitian sangat penting untuk keberhasilan penelitian.

Pedoman Analisi nilai-nilai karakter teks biografi Jusuf Kalla

NO. Aspek yang Deskripsi Indikator Rujukan


Dianalisis
1 Nilai Nilai karakter 1. Menunjukan a) Mumpuni
. Karakter religius pikiran, (2018)
Religius mencerminkan perkataan, dan b) Siswanto
keberimanan Tindakan (2017)
terhadap Tuhan seseorang selalu c) KEMENDIK
yang Maha Esa diupayakan BUD 2017
yang diwujudkan berdasarkan
dalam perilaku nilai-nilai
melaksanakan ketuhanan dan
ajaran agama dan ajaran
kepercayaan agamannya
yang dianut, 2. Menunjukan
menghargai perilaku terpuji,
perbedaan seperti ramah,
agama,menjunju adil, bijaksana,
ng tinggi sikap sabar, syukur,
33

toleran terhadap sopan, peduli,


pelaksanaan tanggap,
ibadah agama tanggung jwab,
lain. cinta kebersihan,
Implementasi cinta kedamaian,
nilai karakter dll sebagaimana
religious ini melekat pada diri
ditunjukan dalam rosullulloh
sikap cinta
damai,toleransi,
menghargai
perbedaan agama
dan kepercayaan,
teguh
pendirian,percay
a diri, Kerjasama
antara pemeluk
agama dan
kepercayaan, anti
perundungan dan
kekerasan,
persahabatan,
ketulusan, tidak
memaksakan
34

kehendak,
mencintai
lingkungan dan
melindungi yang
kecil dan tersisih
2 Nilai Nilai karakter 1. Menunjukan a) Hendarm
. Karakter nasionalis adalah kesetiaan, an (2017)
Nasiona cara berpikir, kepedulian, dan b) KEMEN
lis bersikap, dan penghargaan DIKBUD
berbuat yang tinggi terhadap 2017
menunjukan bangsa,
kesetiaan, lingkungan fisik,
kepedulian, dan social, budaya,
penghargaan ekonomi dan
yang tinggi politik bangsa.
terhadap
bahasa,lingkunga
n fisik, sosial,
budaya, ekonomi
dan politik
bangsa,menempa
tkan kepentingan
bangsa dan
negara diatas
35

kepentingan diri
dan
kelompoknya.
Sikap nasionalis
ditunjukan
melalui sikap
apresiasi budaya
bangsa sendiri,
menjaga
kekayaan budaya
bangsa, rela
berkorban,
enggul, dan
berprestasi, cinta
tanah air,
menjaga
lingkungan, taat
hukum, disiplin,
menghormati
keragaman
budaya, suku,
dan agama.
3 Nilai Nilai karakter 1. Menunjukan a) Hendarm
. Karakter integritas adalah sikap tanggung an (2017)
36

Integrita nilai yang jawab sebagai b) KEMEN


s mendasari warga negara, DIKBUD
perilaku yang aktif terlibat 2017
didasarkan pada kehidupan sosial
upaya melalui
menjadikan konsistensi
dirinya Tindakan dan
sebagaiorang perkataan
yang selalu dapat berdasarkan
dipercaya dalam kebenaran.
perkataan,
Tindakan, dan
pekerjaan,
memilikikomitm
en dan kesetiaan
pada nilai-nilai
kemanusiaan dan
moral. Karakter
integritas
meliputi sikap
tanggung jawab
sebagai warga
negara, aktif
terlibat dalam
37

kehidupan sosial,
melalui
konsistensi
Tindakan dan
perkataan yang
berdasrkan
kebenaran.
Seseoarang yang
berintegritas juga
menghargai
martabat individu
(terutama
penyandang
disabilitas), serta
mampu
menunjukan
keteladanan.

4 Nilai Nilai karakter 1. Menunjukan a) Hendarman


Karakter mandiri adalah sikap dan (2017)
Mandiri sikap dan perilaku tidak b) KEMENDIK
perilaku tidak bergantung BUD (2017)
bergantung pada kepada orang
orang lain lain.
38

danmemperguna 2. Menggunakan
kan segala segala tenaga,
tenaga, pikiran, pikiran dan
waktu untuk waktu untuk
merealisasikanha merealisasikan
rapan, mimpi dan harapan, mimpi
cita-cita. Siswa dan cita-cita.
yang mandiri
memiliki etos
kerja yang baik,
Tangguh,
berdaya juang,
professional,
kreatif,
keberanian, dan
menjadi
pembelajar
sepanjang hayat
5 Nilai Nilai karakter 1. Menunjukan a) KEMEN
Karakter gotong royong tindakan DIKBUD
Gotong adalah menghargai (2017)
Royong mencerminkan semangat
Tindakan kerjasama,
menghargai menyelesaikan
39

semangat kerja persoalan


sama dan bahu Bersama, dan
membantu memberi
menyelesaikan pertolongan/bant
persoalan uan pada orang
bersama, yang
menjalin membutuhkan.
komunikasi dan
persahabatan,
memberi
bantuan/pertolon
gan pada orang-
orang yang
membutuhkan.
Diharapkan
siswa dapat
menunjukan
sikapmenghargai
sesame, dapat
bekerja sama.
Inklusif, mampu
berkomitmen
atas keputusan
bersama,
40

musyawarah
mufakat, tolong
menolong,
memiliki empati
dan rasa
solidaritas, anti
diskriminasi, anti
kekerasan dan
sikap
kerelawanan

Format Instrumen Penelitian Analisis Nilai-Nilai Karakter Biografi Jusuf


Kalla

No Nilai-Nilai Karakter Letak Data A


Halaman, Paragraf, dan nalisis
Kalimat
1. Karakter Religius

2. Karakter Nasionalis
41

3. Karakter Gotong
Royong

4. Karakter Integritas

5. Karakter Mandiri

D. Sumber Data

Melaksanakan kegiatan penelitian, pemerolehan data dan sumbernya


sangat penting dalam menunjang keberhasilan peneletian . Sumber data dalam
penelitian terbagai menjadi dua , yaitu data premier dan sekunder. Dalam
penelitian ini jenis sumber data yang digunakan adalah sumber data premier .
Menurut Sugiyono (2020, hlm. 104) menyatakan bahwa sumber data
premiere merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang atau dokumen.
Data dalam penelitian ini adalah partagraf yang menunjukan karakter.
Oleh karena itu data tersebut adalah data primer berupa dokumentasi.
Kemudian Rukajat ( 2018, hlm.18) mengatakan bahwa, “sumber data
penelitian ini diperoleh dari dua sumber, yaitu manusia dan non manusia.
42

Sumber data yang diperoleh melalui sumber manusia berfungsi sebagai


subjek atau informan kunci, yaitu informan pokok dan informan pangkal”.
Tidak kalah penting lagi adalah pemilihan sumber data, dari mana
sumber data itu didapatkan, kemudian bagaimana kesesuain sumber data
dengan penelitian yang dilakukan. Rukajat (2018, hlm.19) mengataakan
bahwa, “Dalam kegiatan penelitian yang menjadi sumber informasi adalah
informan yang dianggap berkompeten dan mempunyai relevansi dengan
penelitian.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data penelitian adalah tahapan-tahapan yang akan


dan sudah dilaksanakan oleh peneliti dalam kegiatan penelitiannya. Yusuf,
(2014 hlm.198) “pengumpulan data hendaklah dilakukan setelah berbagai
langkah penelitian sebelumnya dirumuskan dengan baik. Seandainya peneliti
kurang mengolaborasi unsur-unsur sebelumnya dengan tepat atau memilih
instrument yang ada terlebih dahulu dan kemudian merumuskan masalah.”
Berikut peneliti memaparkan langkah-langkahnya dibawah ini.
1. Tahap Persiapan
a. Studi Pustaka
Peneliti mempelajari referebsi berupa teori-teori dan konsep-konsep
untuk memunculkan gagasan tentang tema dan focus penelitian yang
43

akan di angkat sebagai judul skripsi dan Langkah-langkah yang


diambil peneliti.
1) Pembuatan proposal
2) Kegiatan seminar proposal
3) Revisi dari hasil seminar proposal
4) Menyusun instrument penelitian
5) Mengajukan izin penelitian
6) Pelaksanaan penelitian
7) Menganalisis nilai-nilai karakter dalam biografi Jusuf Kalla

b. Tahap Pelaksanaan Laporan


1) Mengolah data hasil menganalisis nilai-nilai karakter dalam
biografi Jusuf Kalla
2) Menarik kesimpulan penelitian
3) Menyusun laporan hasil penelitian

Prosedur dalam penelitian sudah tersusun otomatis, sesuai dengan


penelitian yang dilakukan. Semoga dengan adanya prosedur
penelitian ini dapat memudahkan peneliti dalam melaksanakan
kegiatan penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara seorang peneliti dalam


mengumpulkan data. Menurut Sugiyono (2019, hlm 209) menyatakan bahwa
“Teknik pengumpulan data merupakan Langkah yang paling utama dalam
44

penelitian”. Peneliti harus mengetahui dan paham teknik pengumpulan data


yang dipakai agar peneliti dapat menghimpun data dengan baik.
Sejalan dengan pernyataan diatas, Hadari dkk, (2020, hlm. 231)
menyatakan bahwa “Teknik pengumpulan yang utama adalah observasi
participant, wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan gabungan
ketiganya atau triangulasi.
Dari pernyataan-penyataan ahli tersebut, dapat disimpulkan teknik
pengumpulan data penelitian adalah langkah-langkah yang harus ditempuh
peneliti, dalam mengumpulkan data penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode dokumentasi dan pustaka.
1. Teknik Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah sebuah cara untuk mengumpulkan
sumber-sumber yang terdapat dalam penelitian berbentuk visual. Menurut
Sugiyono (2017, hlm. 240) mengatakan “Teknik pengumpulan data
dokumentasi merupakan catatan yang telah ada atau sudah berlalu. Bisa
berupa tulisanmisalnya catatan harian, biografi, dan peraturan sedangkan
yang berupa gambar berupa foto, sketsa, dan lukisan”.
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah buku
biografi Jusuf Kalla.Dalam hal ini peneliti bertugas untuk mengananlisis
nilai-nilai karakter yang terdapat dalam buku biografi Jusuf Kalla untuk
dapat dijadikan bahan pembelajaran Bahasa Indonesia dikelas X dengan
keberadaan peneliti tidak untuk mengubah apapun dalam buku biografi
tersebut.
2. Teknik Studi Pustaka
45

Studi Pustaka merupakan kegiatan mengumpulkan data berupa materi


atau teori untuk menunjang jalannya penelitian dengan melalui referensi-
referensi. Menurut Afrizal (2019, hlm. 122) menyatakan bahwa studi
pustaka merupakan bagian dari sebuah karya tulis ilmiah yang berisikan
informasi-informasi yang diperoleh dari jurnal, buku, dan kertas kerja.
Artinya, studi pustaka adalah proses pengambilan/pengumpulan data yang
bersumber dari penelitian terdahulu.
Studi pustaka ini sangat erat kaitannya dengan kajian teoritis, dengan
studi pustaka ini peneliti harus dapat mengumpulkan teori-teori untuk
mendukung kegiatan penelitan. Raco, (2010, hlm.105) mengatakan
bahwa, “teori dalam tradisi kualitatif berarti mencari gagasan, ide atau
pendapat yang ditulis oleh para ahli yang ada dalam buku, jurnal dll ”.
Dari pernyataan-pernyataan ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
teknik pustaka yang digunakan penelitian ini, yaitu untuk mengumpulkan
data-data yang berhubungan dengan analis nilai-nilai karakter. Hal ini
demi mendukung peneliti dalam menganalisis nilai-nilai karakter pada
biografi Jusuf Kalla sebagai alternatif bahan ajar pembelajaran Bahasa
Indonesia peserta didik kelas X SMA.

G. Teknik Analisis Data

1. Proses Analisis Data


Teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah Teknik analisis data
Creswell. Menurut Sugiyono(2019, hlm. 465) Langkah-langkah analisis data
kualitatif adalah menyediakan data mentah yang berupa transkip, catatan
46

lapangan, dan pandangan peneliti sendiri. Mengorganisasikan dan


menyiapkan data yang akan dianalisi, membaca seluruh data, melakukan
koding, Menyusun tema-tema, dan deskripsi data, mengntruksi antar
tema,interpretasi dan memberi makna tema yang telah tersusun. Dalam hal ini
peneliti mengumpulkan terlebih dahulu data yang berkaitan dengan biografi
Jusuf Kalla yang akan dianalisis, kemudian biografi tersebut dibaca dan
dukumpulkan ke beberapa bagian saat dianalisis.
2. Uji Keabsahan data
Keabsahan data adalah sebuah cara untuk menguji atau menetukan
kredibilitas data yang diteliti. Menurut Sugiyono (2020, hlm. 185) uji
keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputiuji, credibility,
transferability, dependability dan confirmability. Berdasarkan hal tersebut,
penelitian harus berdasarkan fakta-fkta yang ada.

a. Uji Kredibilitas
Uji kredibilitas adalah cara untuk menguji sejauh mana data tersebut
dapat dipercaya. Menurut Sugiyono (2020,hlm. 185) uji kredibilitas data atau
kepercayaan terhadap hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan
perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,
tringaluasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negative, dan
member check. Dalam hal ini peneliti menggunakan meningkatkan
ketekukanan dan bahan referensi.
1) Meningkatkan Ketekunan
47

Dalam proses penelitian, peneliti memerlukan pemahaman yang


cukup untuk menetukan kebenaran dari analisis yang dilakukan.
Menurut Sugiyono (2019, hlm. 492) meningkatkan ketekunan berarti
melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan.
Dalam halini peneliti menganalisis nilai-nilaikarakter biografi Jusuf
Kalla. Maka yang akan terjadi adalah peneliti akan lebih mudah
mencari data berkaitan dengan yang akan dianalisis.
2) Menggunakan Bahan Referensi
Dalam sebuah prosespenelitian, tentu membutuhkan data
penunjang untuk lebig menguatkan bukti yang ada. Menurut
Sugiyono (2019, hlm. 497) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
bahan referensi adalah pendukung untuk membuktikan data yang
diperoleh oleh peneliti. Artinya peneliti perlumencari data pendukung
untuk menunjang data yang sebelumnya sudah didapatkan. Dalam hal
ini peneliti mendokumentasikan biografi Jusuf Kallla
untukmenunjang data yang akan ditemukan nantinya.
b. Uji Transferability
Uji transferability adalah pengujian dimana hasil penelitian itu
berupa penerapannya yang diimplementasikan pada sasaran. Menurut
Sugiyono (2020,hlm. 194) menyatakan bahwa validitas
eksternalmenunjukan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya
hasilpenelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil. Dalam
hal ini berkenaan dengan pernyataan, sehingga hasil penelitian dapat
diterapkan dalam situasi lain. Oleh karena itu penelitian kualitatif ini
48

harus dapat dipahami oleh orang lai, caranya pada saat pembuatn
laporan penelitian harus memberikian rincian jelas , sistematis, dan
dapat dipercaya. Maka dari itu peneliti akan menerapkan bahan ajar
dalam hal penerapannya.
c. Uji Dependability
Uji dependability adalah penilaian yang berfokus pada sebuah
proses penelitian. Menurut Sugiyono (2020, hlm. 194) menyatakan
bahwa penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan
melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya
dilakukan oleh auditor yang indipenden, atau pembimbing
untukmengaudt keseluruhan aktivitas peneliti dalam penelitian.
Seandainya proses penelitian tidak dilakukan tapi datanya ada, maka
penelitian tersebut tidak dependable.

d. Uji Konfirmability
Uji konfirmability adalah berkaitan dengan uji dependability, uji
konfirmability ini berfokus pada penilaian dari hasil penelitiannya.
Menurut Sugiyono, (2020, hlm. 195) Menyatakan bahwa uji
konfirmability dalam penelitian kualitatif ini mirip dengan uji
dependability sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara
bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji
penelitian,dikaitkan dengan prosesyang dilakukan , maka penelitian
tersebut telah memenuhi standar konfirmability,. Dalam hal penelitian
ini, jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada. Maka antara
49

uji konfirmability dan dependability ini saling berkaitan dan harus ada
keduanya dalam sebuah penelitian.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Data

Di era modern sekarang ini dengan segala kemudahan mendapatkan informasi


dari internet, buku atau buku digital, membuat kita mempunyai banyak opsi untuk
belajar atau sekadar mempelajari suatu hal, ditambah dengan banyaknya
influencer dari berbagai bidang muda maupun dewasa. Salah satunya yang kita
dapat belajar dan pelajari adalah biografi. Dar biografi kita dapat mengetahui,
mempelajari dan menerapkan kepada kehidupan apa yang ada dalam isi biografi
tokoh tersebut, mulai dari capaian prestasi, cerita yang menginspirasi dan lain-
lainnya. Salah satu biografi yang dapat dipelajari yaitu biografi Jusuf Kalla.
Dalam bab ini sumber data yang digunakan adalah buku biografi Jusuf Kalla.
Peneliti akan mengemukakan hasil analisis 5 nilai-nilai karakter menurut
KEMENDIKBUD yang terdapat dalam buku biografi Jusuf Kalla sebagai
alternatif bahan ajar bahasa Indonesia kelas X.
1. Identitas Penulis Buku Teks Biografi Jusuf Kalla

Taufik Adi Susilo merupakan seorang Author (penulis yang karyanya bersifat
tertutup dari opini publik). Author mencipatakan karya-karyanya dengan
bertujuan untuk mengeluarkan ide yang ada dalam pikiran. Seorang author juga
biasanya menerbitkan buku dan tidak terikat dengan media jurnalistik apapun.
50

Karya-karya Taufik Adi Susilo lebih kepada mencipatakan karyan berupa


buku-buku. Peneliti tidak dapat menemukan informasi pribadi seorang Taufik Adi
Susilo, namun, karya-karya beliau tercatat memeiliki kurang lebih 98 buku dengan
bertuliskan karya atas nama beliau (Onesearch.id). Peneliti kira, sebagaian
pembaca buku mungkin pernah mendengar nama beliau dari karya-karya best
seller nya, diantaranya buku-buku biografi pahlawan Indonesia, mulai dari
Soedirman, Soekarno, Soeharto, Tan Malaka, dan lainnya.

2. Deskripsi Teks Biografi Jusuf Kalla

Teks biografi Jusuf Kalla karya Taufik Adi Susilo ini merupakan sebuah teks
biografi yang informatif. Teks biografi ini didalamnya menceritakan kehidupan
dan peristiwa, Riwayat organisasi tokoh dan Riwayat profesi tokoh Jusuf Kalla.
Teks ini menceritakan kehidupan Jusuf Kalla dari berbagai aspek/bidang,
diantaranya menceritakan saat Jusuf Kalla saat didunia politik, pemerintahan,
pengusaha sampai dengan hal-hal kemanusian dari dalam dan luar negeri.

Penulis akan menceritakan sedikit, kurang dan lebihnya isi teks biografi
Jusuf Kalla ini. Di dalamnya menceritakan tentang seorang Jusuf Kalla yang
terlahir dari kedua orang tua yang taat beragama dan memiliki perbedaan
pandangan dan keyakinan, kemudian menceritakan keaktifan dan kontribusi tokoh
dalam dibidang politik, pemerintahan, organisasi, keagaamaan dan kemanusiaan.

3. Teks Biografi

Biografi Jusuf Kalla


Karya Taufik Adi Susilo

Bab 1 – Jusuf di Kala Muda


51

Pintu itu sama sekali tidak punya salah. Namun, seorang laki-laki setengah
baya menghampirinya dengan penuh amarah, Braakkk! Pintu rumah itu
ditendang sekeras-kerasnya. Akibatnya, kaki si bapak itu langsung memar dan
bengkak. Tidak lama kemudian, dia pun berlalu dengan kaki terpincang. Kenapa
lelaki itu teramat mara? lelaki itu, tidak lain adalah Haji Kalla, seorang saudagar
dari Makassar, Sulawesi Selatan. Dia marah besar akibat ulang anak lelakinya
yang paling tua Jusuf Kalla. Saat itu merupakan hari akhir bulan Ramadhan.
Hari itu adalah hari terakhir puasa bagi Haji Kalla, tetapi tidak bagi Jusuf. Hari
itu, Bersama istrinya, Mufidah, Jusuf sudah pergi ke masjid. Mereka bertakbir,
menunaikan shalat idul fitri lalu bersalaman untuk saling memaafkan. Di mata
Kalla, tentu saja Jusuf melakukankesalahan. Dia mengikuti perhitungan
datangnya syawal lebih awal dari hisab yang diyakini sang ayah. Sebagaimana
warga Muhammadiyah lainnya saat itu, Jusuf dan istrinya merayakan lebaran
lebih dahulu. Semula semuanya berlangsung aman tentram. Sampai saat mereka
pulang ke rumah sehabis sholat Id, Kalla memergoki anaknya. Lalu terjadilah
sepak pintu.
Muhammad Jusuf Kalla lahir di Bone, Sulawesi Selatan, 15 mei 1942. Dia
lahir dari keluarga pengusahan berada. Ayahnya, Haji Kalla adalah nv Hadji
Kalla di Makassar. Sementara ibunya Bernama Athirah. Jusuf Kalla tumbuh
dalam dua pengaruh besar, sang ayah adalah pengkitu Nahdatul Ulama
sedangkan sang ibu merupakan warga muhammmadiyyah. Lambat laun Jusuf
Kalla memahami perbedaan NU dan Muhammadiyyah. Namun, tidak selamanya
mulus. Misalnya ihwal insiden sepak pintu itu. Pada akhirnya, diapun
memandang perlunya sebuah jalan tengah. Baginya, ini adalah Langkah yang
52

terbaik.” Saya suhaimi sajaatau mengambil ajaran tengah “. Karena sikap keras
sang ayah, secara spiritual akhirnya dia mengikuti ajaran yang dianut oleh sang
bapak” lebaran ikut bapak, apalagi dengan ototriter. Ibu ikut bapak juga. Kami
sembahyang tarawih 20 rakaat”, katanya.
Berlatar belakang seperti itulah Jusuf Kalla menjadi sosok yang terbiasa
menghargai orang lain, termasuk orang yang berbeda pandangan dan keyakinan
dengannya. Semenjak kecil dia sudah diasuh orang tua untuk hidup sesuai
ajaran agama islam yang dianutnya, jujur, dan menghargai orang lain. “Prinsip
yang ditanamkan oleh orang tua saya sebenarnya sangat sederhana yaitu
menjadi orang yang taat beragama, bekerja sebaik-baiknya, (bekerja keras),
jujur, dan menghormati orang lain. Salahsatu dari sikap jujur itu adalah tidak
menjadi orang yang melupakan janji atau mencederai janji,” katanya.
Di pihak lain, ambisi Jusuf Kalla menjadi salah satu pimpinan tertinggi
Lembaga eksekutif Indonesia dapat dilacak. Ambisi-ambisi besarnya berasal
dari pengasuhan dan Pendidikan dalam keluarga. Sejak masih kecil. Haji Kalla
menanamkan pada Jusuf bahwa anak lelaki pertama dalam keluarga harus
menjadi pemimpin.
Sebuah peristiwa diceritakan ibunya tentang penanaman ambisis menjadi
pemimpin yang terus dikobarkan ayah dalam diri Jusuf. Ketikamasih berada di
sekolah dasar, Jusuf pernah bekerja paruh waktu menjaga tempat penitipan
disekolah. Mengetahui kegiatan anaknya, “Saya membesarkan kamu bukan
untuk jadi pesuruh, tapi untuk menjadi pemimpin”. Kejadian itu selalu diingat
Jusuf Kalla dan menjadi salah satu pengalaman yang berperan dalam
pembentukan karakternya sebagai pemimpin dikemudian hari. Sebagai anak
53

laki-laki tertua, dia diharapkan menjadi penerus memimpin usaha keluarga.


Tuntutan-tuntutan ayah terinisialisasi dalam kepribadian Jusuf. Lalu,
berkembang menjadi ego ideal yang selalu mengingatkan nya untuk terus
berusaha menjadi pemimpin dengan segala kualitas terbaik. Ego ideal sebagai
pemimpin memberi semacam energi yang menggerakannya di dunia politik.
Kenyataannya pada awal Jusuf Kalla lebih banyak berkiprah di bidang bisnis
tidak lepas dari peranan sang ayah. Dia melakukan identifikasi, yakni mencotoh
tindakan-tindakan ayahnya dalam menghadapi berbagai tuntutan dan masalah di
dalam dan di luar diri. Jusuf seolah menduplikat kiat dan nilai-nilai yang
ditanamkan ayahnya, terutama mengenai keuletan, kemmapuan melihat celah
kesempatan dan memanfaatkannya. Sifat realistis menghadapi kenyataan,
berpikir taktis menggunakan prinsip ekonomi, kesederhanaan, kerja keras, serta
kemampuan manajemen ayah dalam usaha mencapai kemajuan. Semua itu
diinternalisasikan kedalam dirinya.
Pendidikan agama menjadi harga mati bagi keluarga Kalla.Mereka
menerapkan aturan yang ketat bahkan keras. Anak-anaknya akan dihukum jika
lalai mengaji dan shalat. “Kalau tidak mengaji, kami dipukuli pakai rotan.” Kata
Jusuf. Sang Ibu sama tegasnya untuk urusan ini. “kalua lalai shalat dan tidak
mengaji atau rapor ada angka merahnya, dia akan memarahi kami.” Tutur Jusuf.
Pada 1952, pecah pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia
(DI/TII). Banyak took dirampok dan dibakar, “keadaan disana kacau. Banyak
gerombolan yang membakar rumah,” kata Jusuf, kehidupan bisnis pun lumpuh.
Setahuan kemudian, Haji Kalla memutuskan pindah ke Makassar. Jusuf yang
baru 10 tahu, dititipkan pada neneknya, Hj. Kerra, dan tante dari Ibu, Hj.
54

Manisan. Setahun kemudian, dia ikut orang tuanya pindah ke makassar. Di


Makassar, Jusuf sekeluarga tinggal di rumah toko berlantai tiga yang dibeli sang
ayah. Haji Kalla pada 1954, memasukkan Jusuf ke SMP Islam di Jalan Datuk
Museng. Dia mengiginkan anak-anaknya, terutama Jusuf yang menjadi
anaklaki-laki tertua menjadi pemuka agama Islam. Beliau menginginkan saya
menjadi ustad,” kata Jusuf, Harapannya, Jusuf belajar ilmu agama dan bisa
melanjutkan Pendidikannya ke Universitas Al-azhar di Kairo, Mesir. Di SMP
Islam, Jusuf selama empat tahun membedah Al-quran, hadits, dan fikih.
“Pokoknya semua soal agama,” kata Abduh. Sejak di Makassar pula bakat
kepemimpinan Jusuf Kalla terasah. Dia bergabung dengan organisasi Pelajar
Islam Indonesia (PII). Setiap jum’at dia berlatih berpidato. “Saya sempat
berpidato padaIsra Mi’raj,” katanya.
Saat Haji Kalla menikah lagi dengan Hj. Adewiyah, tanggung jawab Jusuf
sebagai anak lelaki tertua semakin besar. Ini karena sang Ibu, Hj. Athirah,
melarang suaminya bermalam dirumah. Jusuf seketika berperan sebagai kepala
rumah tangga. “Saya yangmengiringi Ibu ke rumah sakit saat melahirkan adik-
adik,” kata Jusuf. Bapak baru datang setelah Ibu melahirkan”. Menurut Ahmad
Kalla, Jusuf saat itu ibarat ayah bagi adik-adiknya. “Dia mendaftarkan adik-
adiknya sekolah, termasuk membayarkan uang sekolahnya,” Kata Ahmad.
Ketika menginjak SMA pada1958, Jusuf Kalla mengendarai Vespa.” Dibelikan
ayah karena SMA saya cukup jauh” Kata alumnus SMA3 Makassar ini.
Setahun mengendarai vespa, Jusuf dibelikan mobil jeep willys. Tak dipakai
bergaya-gaya, willy situ disewakan, sesekali mobil itu dipakai sendiri oleh Jusuf
dan ayahnya untuk mengunjungi rekan bisnis. Pada 1961, Jusuf Kalla berkuliah
55

di fakultas Ekonomi Universitas Hasannuddin, Disanadia menjadi Ketua Dewan


Mahasiswa, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Makassar (1965-
1966)’ dan Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia Makassar
(KAMI). Saat menjadi aktivis inilah Jusuf Kalla berkenalan dengan Panglima
Kodam XIV/Hasannuddin di Makassar (1960-1964) Jendral M. Jusuf.
Hubungan keduanya semakin intens setelah M.Jusuf menjadi Ketua Badan
Pemeriksa Keuangan. Tokoh lainnya yang dikagumi oleh Jusuf Kalla adalah
Panglima Kodam XIV/Hasannuddin (1965-1968) Solihin
GautamaPoerwanegara. “Sifat kerakyatan beliau sangat menonjol” kata Jusuf.
Sebagaipemimpin mahasiswa di Makassar saat itu, dia kerap datang
berkonsultasi mengenai politik nasional pasca peristiwa G-30-S tahun 1965.
“Saya bisa datang menemui beliau tengah malam.” Katanya. Nama Solihin
bahkan kemudian dipakai oleh Jusuf untuk anak lelaki satu-satunya: Solichin
Jusuf Kalla.

Saat masih kuliah, Jusuf Kalla sempat menjadi anggota Dewan Perwakilan
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (1965-1968), dari Sekertariat Bersama
Golongan Karya. Dia meninggalkan Lembaga legislatif setelah sang ayah
memintanya mengembangkan bisnis keluarga. Saat itu bisnis Haji Kalla sedang
Ambruk. Keluarganya hanya mengelola enam bus antarkota di Sulawesi
Selatan. Transisikepemimpinan bisnis itu terjadi begitu saja, Menurut Ahmad
Kalla, peristiwa ini disaksikan tiga orang yaitu ayah, ibu dan Jusuf Kalla. Sang
ayah mengeluarkan 15 kilo gram emas batangan hasil likuidasi usaha setelah
guncangan ekonomi pada 1955. “Emas itu ditanam dibawah tempat tidur orang
56

tua, “kata Ahmad. Emas itu lalu dijual bertahap dan uangnya digunakan sebagai
modal usaha.
Didalam NV Hadji Kalla. Jusuf bertindak selaku eksekutif sedangkan ayahnya
menjadi pengawas perusahaan.
Haji Kalla hanya berada satu jam sehari dikantornya. Usai shalat zuhur,
sang ayahmengurus masjid. Dia sering jalan kaki berkain sarung berangkatdan
pulang dari kantornya di Pasar Sentral, Makassar. Jarak antara rumah lamanya
dan kantor, kurang lebih satu kilometer dan dua kilometer dengan rumah
barunya. Disamping rumah lamanya berdiri Masjid Raya yang terbesar di
Sulawesi selatan saat itu, belasan tahunHaji Kalla menjadibendahara masjid
tersebut.
Setelah ayahnya meninggal, Jusuf Kalla meneruskan jabatan tersebut. Dia
mengenang, setiap selesai shalat jumat, teman-teman ayahnya singgah
dirumahnya. Kemudian, Masjid Raya lama dibongkar dan dibangun Masjid
Raya baru yang megah dan berkarakter atas inisiatif dua Jusuf, yaitu Jendral
(Purn) M. Jusuf yang kemudian bertindak selaku pelindung dan Jususf
Kallasebagai ketuapanitia pembangunan. Masjid Raya ini antara lain
menyiapkan kader-kader ulama dan penghafal Al-Qur’an.Sementara Yayasan
Al-Markaz yang didirikannya melakukan kegiatan lebih umum, seperti sekolah,
pusat pengajian, diskusi cendikiawan muslim, dan kegiatan budaya.
Pengurusannya diserahkan kepada kalangan cendikiawan kampus.
Jusuf Kalla lantas melirik bisnis impormobil Toyota dan membuka agen
tunggal. Dia berangkat ke kedutaan besar di Jakarta, mencari tahu cara
mengimpormobil. Setelah mendapat alamat pabriknya, dia menghubungi dan
57

dipercayai mengimpormobil semi-knocked down untuk dirakit Kembali dan di


cat.
“Saya ikut mengecat.” Kata Ahmad yang saat itu masih pelajar sekolah
menengah. Di tangan Jusuf, bisnis Haji Kalla berkibar Kembali. Usaha
bercabang ke sector pembangunan jala, irigasi, hingga pembangunan bandar
udara. Duapekan sebelum meninggal, sang ayah meminta notaris dan
menyerahkan saham kepada Jusuf dan adik-adiknya. Jusuf mendapatkan saham
50persen dan selebihnya dibagikan kepada anak yang lain. Posisi Jusuf di
keluarga besarnya semakin kukuh. “Jusuf itu seperti godfather bagi kami,” kata
Ahmad. Jusuf Kalla sendiri adalah sosok yang kerap menekankan perlunya
kejujuran dan loyalitas dari para pembantunya. Dia tidak akan menoleransi
segala bentuk penyimpangan dan penyelewaengan. Karena itu, diamemberi
contoh hidup bersih dan bersahaja.
Hal ituakan menumbukan rasa kesetiaan kawan terutama dari golongan
ekonomi lemah. Selain itu, sedapat mungkin mengurangi kebiasaan konsumtif
atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak perlu. Amatlah naif apabila Jusuf Kalla
tidak memberi teladan, sementara mengingatkan para pembantunya untuk tidak
hidup mewah. Karenanya, Ketika di tunjuk menjabat Mentri Perindustrian dan
Perdagangan dia menolak berkantor di ruangan mewah seluas 200 meter persegi
dengan berbagai fasilitas. Lalu, dia memilih berkantor di kantor Jalan Gatot
Subroto yang lebih sederhana dengan perabot yang sudah lama.
58

Bab 2 – Menikahi Mufidah

Jusuf menikahi Mufidah putri dari Pak Miad, guru mengajinya yang
merupakan warga muhammaddiyah.” Bukan karena dia Muhammaddiyah, tapi
menurut adat minang, mereka harus melamar ke salah satu pamannya, bukan
langsung pada orang tuanya, “ kata Jusuf. Buah kasih Jusuf dan Mufidah telah
melahirkan lima orang anak, yakni Muchlisah Jusuf, Muswirah Jusuf,
ImeldaJusuf, Solichin Jusuf, dan Chaerani Jusuf. Belakangan Jusuf dan Mufidah
mendirikan sekolah dengan nama Athirah, yang tak lain adalah nama Ibu Jusuf
sendiri. Kini, anak-anak mereka juga dibebaskan untuk mengikuti jalur NU atau
Muhammaddiyah. Mereka normal-normal saja. Tidak ada pengaruh satu
samalain, Mix saja,” kata Jusuf.
Tutur kata Mufidah terkesan ramah dan akrab sama seperti Jusuf yang
sangat bersahaja dan sederhan. Kesederhanaannya ini tercermin dari gaya
kesehariannya, Jusuf jarang sekali mengenakan pakaian jas lengkap, kecuali
untuk acara resmi yang sangat penting. Itupun terkadang cukup mengenakan
baju batik.
Keseharian Jusuf lebih suka mengenakan baju lengan pendek tanpa dasi,
atau jika ingin lebih sederhana cukup mengenakan baju koko berlengan pendek.
Pengalaman dan pola hidup Jusuf Kalla yang sederhana dan bersahaja,
membuatnya lebih fleksibel dan selalu akrab berkomunikasi dengan siapa saja.
Apalagi dengan orang yang sudah mengenalnya. Dia adalah seorang pengusaha
sukses yang jujur dan berjiwa sosial, sekaligus politisi yang sudah lebih dari 39
59

tahun aktif di Golongan Karya. Jusuf Kalla adalah pengusaha yang baru
mengganti mobilnya setelah kendaraan itu berusia diatas enam tahun. Contoh
kebersahajaan lainnya, soal telepon seluler, dia tidak suka gonta-ganti ponsel
karena menganggapponsel merupakan alat komunikasi, bukan mode. “ Kalau
ponsel saya masih baik, untuk apa diganti ? kalua saya nyaman dengan pakaian
sederhana, mengapa harus menggunakan pakaian bermerek yang harganya
sepuluh juta satu setel itu “, ujarnya.
Jusuf Kalla juga jarang makan di restoran, dia suka makan nasi kotak yang
disediakan di kantornya. Hal ini menyebabkan stafnya, jika bukan karena
masalah dinas, jarang keluar kantor untuk makan. Mereka lebih bertekun pada
pekerjaan. Sikapnya yang sederhana membuat para staff nya yang memahami
kultur timur, sungkan hidup berlebihan. Mobil yang dipakai umumnya mobil
sederhana, bukan dari kelompok luks.

Bab 3 – Tapak Bisnis Kalla

Menurut Kalla keberhasilan grup Kalla karena kerja keras dan filosofi
selalu bergerak sesuai kebutuhan masyarakat seiring dengan waktu keluarga
memodernisasi Manajemen perusahaan agar lincah mengikuti perkembangan
zaman. " saya tetap berprinsip kantor pusat perusahaan ini di Makassar titik di
Jakarta kantor perwakilan saja supaya orang tahu dimanapun di negara ini
perusahaan lokal bisa berkembang, " tukas kalla. Dia mengatakan mulai hari
peresmian ini dirinya akan berkantor di gedung yang juga dinamakan Wisma
kalla itu. "namun, kantor saya juga ada di Jakarta, Padang, dan lainnya.".
60

Grup Kalla sendiri di didirikan oleh Haji Kalla dengan nama NV Hadji
Kalla Trading Company. Grup kalla bergerak di bidang perdagangan hasil bumi,
tekstil, hingga bahan bangunan. Semula perusahaan ini membeli bangunan dan
tanah bekas markas Komando daerah angkatan udara di jantung kota Makassar
di tepi barat Lapangan Karebosi. Bangunan berdiri di tengah Kompleks pada
zaman Belanda dikenal sebagai Hotel Empress.
Semula direncanakan menghidupkan kembali kegiatan perhotelan di
kompleks tersebut, bekerjasama dengan hotel Hyatt. Namun, kalla lebih setuju
mendirikan pusat Pendidikan. Pada generasi kedua di tangan Jusuf Kalla
perusahaan keluarga tersebut memasuki segmen bisnis otomotif dengan menjual
mobil Toyota mula-mula di Makassar hingga kini menjadi dealer utama di
wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Sulawesi
Tengah. Selain itu, beberapa daerah lain di timur Indonesia. NV Hadji Kalla
trading company adalah satu dari sedikit perusahaan keluarga yang mampu
bertahan hingga generasi kedua. Ayah Jusuf, memulai usahanya dengan
membuka perusahaan tekstil di Kota Bone Sulawesi Selatan pindah ke Makassar
ia mendirikan 7 Firma seiring dengan nasionalisasi perusahaan asing itulah awal
kegiatan di bidang impor ekspor di sekolah mulai sepenuhnya menangani usaha
warisan ayahnya.
Pada 1967, usaha pertokoan dibenahi sambil mengurus jatah sandang
pangan titik ekspor kehidupan kembali dengan usaha dibidang akuntansi sebagai
basis bermodalkan 10 pada 1977 Jusuf Kalla mulai berdagang mobil kebetulan
saat itu kantor gubernur Sulawesi Selatan memerlukan sejumlah kendaraan titik
61

kedutaan besar Jepang di Indonesia yang dihubunginya menjelaskan mobil


dapat dilakukan dalam jumlah minimal 5 buah ketika ditunjuk sebagai penyalur
di Indonesia NV Hadji Kalla menjadi agen untuk Sulawesi.
Hingga kini perusahaan itu hampir memonopoli pasar mobil di Indonesia
bagian Timur titik-titik Dalam dalam menangani perusahaan dibantu oleh adik
ipar atau temannya dia lebih menyukai pegawai yang mantan aktivis daripada
lulusan dengan nilai tinggi tetapi tanpa pengalaman berorganisasi banyak di
antara saudaranya menjadi dokter Insinyur ekonom Tetapi hanya yang kaki
bergerak di bidang bergerak di bidang bisnis sejak usia muda, Jusuf Kalla sudah
sering diikutsertakan dalam usaha untuk membantu orang tua oleh sebab Sebab
itu dari situ dia dapat mengerti persoalan dalam dunia usaha, dalam bidang
bisnis, dia juga telah dididik menjadi orang yang ulet, jujur sama
memperhatikan langganan, mempunyai visi ke depan dalam menjalankan usaha
bersama karyawan-karyawan yang lain. Itulah yang mengantarkannya mampu
mengendalikan sejumlah perusahaan seperti NV Hadji Kalla, PT Bumi Karsa
PT Bumi sarana Utama PT Kalla inti Karsa PT Bukaka singtel internasional dan
PT Bukaka teknik utama teknik utama, sampai tahun 2001 sebelum dia menjadi
menteri titik garis baru di bawah kepemimpinan Jusuf Kalla, NV Hadji Kalla
mampu berkembang dari sekedar bisnis ekspor-impor meluas ke bidan bidang
perhotelan kontruksi, penjualan kendaraan, perkapalan, real estate, transportasi,
peternakan udang, kelapa sawit, dan Telekomunikasi.
NV Hadji Kalla dikenal patuh membayar zakat. bagi Jusuf Kalla karena
tidak ada istilah tidak membayar zakat karena hal itu urusan dengan Tuhan pada
tahun tertentu karena rugi, bisa saja perusahaannya tidak membayar pajak
62

keuntungan titik akan tetapi membayar zakat tidak mengenal kata rugi dan
untung. atas prestasinya di dunia usaha Jusuf Kalla dipilih oleh dunia usaha
menjadi ketua Kamar Dagang dan industri daerah Sulawesi Selatan 1985-1997,
ketua dewan pertimbangan Kadin Indonesia 1997-2002, ketua umum Ikatan
Sarjana ekonomi Indonesia Sulawesi Selatan, 1985 sampai Ay 1995, wakil
ketua ISEI Pusat 1987- 2000, dan penasihat ISEI Pusat sejak tahun 2000.
Adapun anak perusahaan an-naziat kala antara lain PT Bumi Karsa, PT
Bukaka teknik utama, PT Bhakti sentra baru, PT Bukaka Agro, PT Bukaka Asia
investment, PT Bukaka Barelang energy, PT Bukaka building construction, PT
Bukaka invest Indo, PT Bukaka Marga Utama, PT Bukaka meat, PT Duta Agro
Sulawesi, PT Kalla inti Karsa dan PT Kalla lines salah satu perusahaan keluarga
kala yang terkenal adalah PT Bukaka teknik utama.
Pada tahun 1990-an, perusahaan ini mendapat dana 25 miliar dari Taspen,
jasaraharja, dan dana reksa dana itu sama nilainya dengan 20% saham. padahal
tahun 1991 merupakan tahun uang kertas dan tahun berpacu mencari pinjaman
luar negeri suasananya sedang tidak Makmur tapi bukankah justru bisa
memperoleh kucuran dana yang jumlahnya cukup besar sebagai konsekuensi
dari suntikan yang tersebut, Taspen menugaskan orang kepercayaannya untuk
masuk ke dalam manajemen Buka orang itu bernama Aji Suratman dan
menjabat sebagai Direktur perencanaan dan pengawasan selama ini bukaka
memang selalu Low Profile tetapi juga tidak buruk. "yang tersebut kami
manfaatkan untuk memperkuat permodalan" dua jawab direktur Bukaka Ahmad
Kalla pada waktu itu titik kongkritnya untuk memperluas areal pabrik di
Cileungsi Bogor dari 12 hektar menjadi 27 hektar Bukaka juga membangun area
63

pabrik kedua yang luasnya 40 hektar di area kedua itu bukakan membangun
industri cadang otomotif semuanya siapkan untuk diekspor Selain itu kapasitas
baterainya akan dikembangkan dengan membeli mesin-mesin baru pokoknya
kapasitas pabrik akan ditingkatkan sampai 100%.
Jusuf Kalla sendiri pernah memberi pernyataan tentang kesuksesan
bisnisnya menurutnya, belajar menjadi pengusaha sama seperti belajar berenang.
hal yang terpenting adalah memiliki keberanian untuk memulai dan mengambil
resiko. "jadi yang penting turun dulu Ambil resiko. sama seperti belajar
berenang sejenis aja dulu basah dulu kedinginan dulu," ujarnya. Dalam belajar
menjadi pengusaha tandas Yusuf, pendidikan adalah nomor 2 titik Banyak
lulusan SD atau bahkan buta huruf yang menjadi pengusaha sukses. "Jika
pengusaha lulusan SD saja sukses, apalagi kalau orang itu lulusan sarjana”
ujarnya.
Menurut Jusuf Kalla, menjadi pengusaha merupakan pekerjaan yang mulia
karena dapat membuka lapangan pekerjaan. Selain itu, memberi masukan
kepada negara lewat pajak dan mendatangkan manfaat bagi masyarakat lewat
zakat. Diatas semua itu tentu turut membangun perekonomian nasional. Saat ini
ungkap dia pemerintah terus memberikan fasilitas dan kemudahan bagi para
pengusaha pemula titik Dengan demikian hal itu dapat merangsang anak-anak
muda dan siapa saja yang ingin memulai usaha.
Dalam buku berbicara JK, tertuang testimoni para kolega Jusuf Kalla
tentang semangat dan inovasi kinerjanya yang menggabungkan birokrasi dengan
kewirausahaan, "ada bedanya birokrasi dengan interpreneur, birokrasi mengatur
prosedur dahulu karena hasilnya terserah yang penting jangan salah prosedur
64

nya kalau entrepreneur menetapkan objek baru, mencari caranya


menggabungkan kedua hal itu,” katanya. Buku yang disusun sejumlah wartawan
yang tergabung dalam nasional price of Indonesia tersebut berisi testimoni
pengusaha dan ekonom, juga media massa di antara yang memberikan penilaian
langsung karena kinerja kalah adalah ketua umum partai Golkar Aburizal Bakrie
periode 2009 sampai 2015, tokoh pers Surya Paloh, dan pemimpin umum harian
Kompas utama. Menurut Aburizal Jusuf Kalla memiliki pemikiran jangka
panjang. Sementara jakob Oetama, menilai Kalla lebih mengedepankan kerja
daripada hanya bicara dan duduk di belakang meja. "semangat kerjanya saya
langsung turun ke lapangan merupakan warisan yang ditularkan kata pemimpin
Kompas itu.
Sementara itu Surya Paloh mengatakan Kalla adalah sahabat yang konsisten
“ kelebihannya yang luar biasa adalah kesabaran " katanya. Jusuf sendiri
mengakui, dia memang lebih senang bekerja dengan mendorong masyarakat
untuk bekerja. Namun, ia mengatakan dalam bekerja tidak bisa tanpa bicara."
Sebab, tanpa ada komunikasi dapat menimbulkan salah pengertian karena tidak
ada penjelasan "ujarnya. Oleh karena itu, selama dia menjabat wakil presiden,
Kapan koordinasi dengan para menteri bisa dilakukan seminggu dua kali.
Jusuf Kalla juga menegaskan bahwa dia selalu mengutamakan kemandirian
dan mengkritisi sikap bangsa Indonesia yang kurang memaksakan diri untuk
maju," setelah dipaksa dan rasa percaya dirinya tinggi, ternyata bangsa ini bisa
maju dan melakukan apapun, "katanya. Namun, dalam bekerja, Ia menegaskan
selalu berkonsultasi lebih dahulu dengan Presiden," saya tidak pernah merasa
susah karena susah saya anggap hiburan "ujarnya.
65

Demikanlah dalam dunia usaha, telah dididik untuk menjadi orang yang
ulet jujur memperhatikan langganan dan mempunyai visi ke depan dalam
menjalankan usaha bersama karyawan karyawan yang lain titik itulah yang
mengantarkannya mampu mengendalikan sejumlah perusahaan

Bab 4 - Bolak-Balik Jadi Menteri

Jusuf Kalla adalah tokoh penting dalam politik Indonesia pada satu dekade
terakhir. kiprahnya ketika menjabat menteri perdagangan dan Perindustrian,
juga saat menjadi Menko Kesejahteraan Rakyat sangat memberi makna pada
kinerja kabinet secara keseluruhan. Ialah yang memprakarsai dan sekaligus
memimpin proses perdamaian di Poso dan Maluku. Bahkan kerap
menyelesaikan permasalahan yang berada di luar bidang tanggung jawabnya.
kata kuncinya adalah keteladanan, kemauan bekerja keras, hidup bersahaja, dan
anti KKN korupsi kolusi dan nepotisme. Tidak ada orang yang sudah mengenal
Jusuf Kalla, melakukan komitmennya untuk mengangkat harkat dan martabat
bangsa ini. Sikapnya di antara lain diwujudkan dengan tidak mudah meminta
bantuan atau pinjaman dari luar negeri, mau bekerja keras, hidup sederhana, dan
anti korupsi. banyak pihak menyebutkan bahwa kala tidak berlebihan dalam
masalah ini.

Jusuf Kalla meletakkan kepentingan negara dan bangsanya diatas


kepentingan lainnya. Dia menjalankan tugas dengan baik selama menjabat
MENKO KESRA, dia menjalankan tugas dengan baik pada masa pemerintahan
Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur. Ia dipercaya memimpin departemen
Perindustrian dan Perdagangan, kemudian 6 bulan dipecat dengan alasan tidak
66

jelas. Pada 24 April 2000, lewat sebuah keputusan presiden presiden


Abdurrahman Wahid membebas tugaskan menteri negara penanaman modal dan
pembinaan BUMN Laksamana Sukardi dan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan skala.

Alasannya keduanya tidak sepaham lagi dengan Menko dan Menteri


Keuangan. Laksamana dan Yusuf ditawari menjadi duta besar tetapi sama-sama
menolak. Posisi Jusuf di kabinet diisi oleh Luhut Binsar Panjaitan yang saat itu
menjadi duta besar Indonesia untuk Singapura sedangkan kursi Laksamana diisi
Rozy Munir. Pencopotan kedua orang ini kemudian berbuntut ramai pada 27
April 2000. Gus Dur menyampaikan alasan terbaru soal penggantian Jusuf Kalla
dan Laksamana Sukardi. Gus Dur mengatakan kedua orang itu terlibat dalam
sejumlah kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme KKN di bidangnya.

Alasan kedua diutarakan Gus Dur dalam rapat konsultasi tertutup antara
pemerintah dan DPR di gedung DPR Senayan Jakarta. Pergantian dan
mempersiapkan interpelasi (Hak bertanya dan meminta keterangan) terhadap
presiden dimotori Ade Komarudin dari Fraksi Partai Golkar DPR
Mengumpulkan tanda tangan dukungan dari para anggotanya pada 15 Mei 2000,
4 hari kemudian, Pimpinan dua partai besar pemenang pemilu 1999. PDI
Perjuangan dan Partai Golkar, menyatakan belum membicarakan kemungkinan
koalisi antara PDIP Partai Golkar dan poros tengah kalaupun ada upaya yang
disebut koalisi karena itu dalam pengertian upaya bersama mengajukan hak
interpelasi dari Fraksi PDIP dan Partai Golkar DPR menyangkut Keputusan
Presiden Nomor chat sama sekali dan Jusuf Kalla khawatir
67

khawatir akan terjadi penanda penandatangan pendorong mendatang bersama


dasi diri titik pertemuan itu dilakukan di sebuah hotel pada 21 Juni 2000 dengan
dihadiri 19 anggota, esoknya pertemuan itu diakui anggota Fraksi Partai Golkar
DPR Ade Komarudin.

ketua MK Amien berpendapat terkumpulnya Ratu kepada Yusuf dan bandar


kepercayaan Rakyat pengelola pemerintah semak titik-titik tipis....

pada 26 Mei 2000 ketua DPR Akbar tandjung menerima 277 tanda tangan
anggota DPR 57,407% dari 5 fraksi DPR untuk mengajukan hak interpelasi lalu
pada 28 Juni 2000 saksi PDIP DPR menyatakan berusaha memperjuangkan
dilaksanakannya tersebut. fraksi PDIP juga mengancam anggota yang menolak
menandatangani akan dikenakan sanksi..

tiga hari kemudian, Melalui voting terbuka pada sidang paripurna DPR yang
dihadiri 431 dari 482 anggota DPR menyetujui menyetujui penggunaan hak
interpelasi hasil voting menunjukkan 332 aku 763 menolak dan 36 abstain titik
persetujuan 332 anggota ini lebih banyak dari pendatangan pendatangan hak
interpelasi yang berjumlah 277.

sebanyak 2 200 yang tidak segera DPR. keterangan kurang Candi skala dan
Laksamana Sukardi maka DPR akan kembali mengajukan hak menyatakan
pendapat atau bahkan penyelidikan titik Fraksi Partai Demokrasi Indonesia DPR
dari Fraksi Partai Golkar DPR sendiri akan memberikan sanksi tegas terhadap
anggotanya yang melakukan tindakan indisipliner berupa pembelokan dengan
menarik dukungan pengajuan hak interpelasi.
68

ketua Akbar tandjung atas menegaskan oleh MPR untuk untuk Menegaskan
bahwa hak interpelasi oleh DPR tidak diarahkan sebagai upaya menggelar
sidang istimewa MPR untuk menjatuhkan presiden Abdurrahman Wahid "Saya
kira tidak benar kalau interpelasi itu diarahkan sebagai upaya untuk menggelar
sidang istimewa MPR" katanya.

Presiden Abdurrahman Wahid diundang ke DPR pada 13 Juli 2000 untuk


memberikan jawaban atas pertanyaan DPR berkaitan dengan pemecatan Jusuf
Kalla dan Laksamana Sukardi sebagai Menteri titik keputusan itu diambil
setelah Badan Musyawarah DPR membicarakan jadwal tersebut sebelumnya
pada 6 Juli 2000. Akbar Tanjung justru berkenan hadir di DPR berkaitan dengan
setujui tidaknya hak interpelasi oleh DPR.

DPR telah mengirimkan surat kepada kepresidenan dan tinggal menunggu


jawaban resminya. "memang, tata tertib DPR memberi peluang presiden untuk
tidak hadir dengan cara mengecilkannya kepada Menteri. Tetapi karena ini
menyangkut kebijakan yang beliau buat sendiri dan diucapkan langsung di
depan pimpinan DPR dan fraksi sebaiknya beliau sendiri yang datang kalau
berobat politik di bawah ini di interpelasi saja beliau datang masa sekarang
tidak? " kata Akbar.

Fraksi PDIP DPR sendiri menghargai kemauan presiden Abdurrahman


Wahid untuk diri sendiri menjawab pertanyaan hak interpelasi DPR. akan tetapi,
diharapkan jadwalnya tidak terlalu mepet dengan berakhirnya masa persidangan
DPR pada 21 DPR pada 21 Juli 2000 Hal ini dikarenakan tidak ada kesempatan
bagi anggota DPR untuk memberi tanggapan atas jawaban Presiden.
69

Pada 12 Juli 2000, sekretariat kabinet marsilam Simanjuntak kembali


menegaskan presiden Abdurrahman Wahid akan datang ke DPR untuk
menghargai lembaga yang bertanya tersebut, walaupun ada sedikit ketidak
tepatan dalam soal meminta keterangan tersebut. Sejarah kemudian
membuktikan, Gus Dur terjungkal dari kursi kepresidenan.

Jusuf Kalla sendiri justru kembali masuk kabinet para era Presiden
Megawati Soekarnoputri. Kali ini sebagai Menko kesejahteraan rakyat; pada
masa inilah Jusuf menunjukkan kepiawaiannya ia berhasil memberi asi asi
pihak-pihak yang bertikai di Poso melalui deklarasi Malino.

Suasana haru menyelimuti seluruh ruang pertemuan di Hotel Celebes


Malino Sulawesi Selatan tempat berlangsungnya pertemuan untuk Poso pada
19-20 Desember 2001. Delegasi kelompok Islam dan Kristen yang terkait ini,
berjabat tangan berpelukan dan bertani tangisan. Kerusuhaan 3 tahun ini sudah
banyak merusak rumah-rumah dibakar, tempat ibadah dihancurkan dan lebih
dari 500 jiwa menjadi korban angka ini versi polisi, Laskar jihad menyebut lebih
dari 2000 orang tewas ratusan penduduk dan luka. 10 poin kesepakatan dan di
Malino itu menjadi gerbang menuju perdamaian permanen di Poso.

Daerah seluas 28.000 km2 di Sulawesi Tengah itu, perlu menata lagi
gedung-gedung yang rontok dan fasilitas umum yang Boyak. Warga pun banyak
menderita, mobil dan harta benda mereka terbakar anak-anak dilanda trauma
akut dan tak gampang disembuhkan. Mereka menyaksikan manusia dibunuh,
saudara mereka atau orang lain dan harta benda di luluh lantahkan.
70

Deklarasi Malino bisa memulihkan segalanya, walaupun menciptakan


perdamaian permanen di sana tidak mudah. Upaya-upaya sebelumnya yang
kandas adalah bukti nyata, pada Agustus 2005 misalnya dilaksanakan rujuk
sintuwu maroso, yang melibatkan para kepala adat di kecamatan di Poso yang
dihadiri oleh presiden Abdurrahman Wahid. pernah juga dilakukan kesepakatan
tentang pusat umat Kristen di Poso pada bulan berikutnya yang mewajibkan
kedua pihak untuk tidak memulai melakukan kekerasan.

Malino menjanjikan Harapan kehadirannya benar-benar mewakili pihak


akar rumput yang terlibat langsung pertikaian. Bukan para elit atau ketua adat
merekalah yang memperdebatkan poin-poin kesepakatan bersama, meskipun
Alot dan melelahkan. Dari pihak Kristiani ada 2 orang 23 orang yang
membubuhkan tanda tangan tidak tanggung-tanggung ada 7 mediator dipimpin
Menko kesra Jusuf Kalla, Disamping itu ada 24 peninjau dari berbagai
organisasi agama, cendekiawan, pakar hukum dan pemerintahan. hasil, deklarasi
Malino dipersiapkan dengan serius.

Jusuf Kalla sebagai mediator pertemuan ini, rupanya tahu benar "sihir" kota
pegunungan yang berjarak 77 km dari Makassar itu. "pengaruh dari luar relatif
tidak masuk bahkan sinyal handphone juga tidak sampai titik jadi perundingan
tak terganggu" katanya. Hasilnya, mereka sepakat menata kehidupan yang lebih
aman dan damai titik deklarasi menyebutkan pihak yang bertikai akan
menghentikan semua konflik dan perselisihan. Mereka akan menaati semua
bentuk upaya penegakan hukum dan mendukung pemberian sanksi hukum,
sanksi hukum bagi siapa saja yang melanggar kedua pihak yang bertikai juga
71

sepakat menolak memberlakukan keadaan darurat sipil serta campur tangan


pihak-pihak asing.

Seusai pembaca ikrar deklarasi, deklarasi, deklarasi, tanda "batas-batas


"wilayah agama pun seakan lumer sebelumnya. Misalnya dikenal sebagai basis
kelompok Kristen sedangkan kelompok Islam berbasis di kota Poso.

Tugas para pemuka agama mengabarkan deklarasi Malino ke umatnya.


sementara itu pemerintah akan memprioritaskan pemulihan keamanan,
penegakan hukum dan perbaikan kondisi sosial ekonomi. Relokasi pengungsi
yang masih ditampung di kamp-kamp pengungsian adalah prioritas utama.
Selanjutnya pemerintah akan menerapkan upaya penegakan hukum dengan
melakukan operasi senjata, baik senjata api maupun senjata tajam. Namun
tindakan itu diawali dengan imbauan untuk menyerahkan senjatanya secara
sukarela kepada aparat keamanan

Jusuf Kalla kemudian mundur dari kabinet Megawati karena menerima


pinangan dari Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi calon wakil presiden
menghadapi ajang pemilihan presiden 2004. Kala itu dia mengatakan saya
bertemu empat maka dengan Presiden. Saya tegaskan bahwa saya akan Maju
pemilu presiden titik Ibu Mega bilang, sebaiknya kami tetap bersahabat sama
tetap bersaudara, meskipun memiliki perbedaan pilihan politik. Saya juga
mengucapkan terima kasih karena dipercaya untuk menjadi menkokesra.

Dalam dalam forum dialog perdamaian di pusat perfilman usmar Ismail di


Jakarta pada 23 Juni 2019 2009, Jusuf Kalla menceritakan kisahnya dalam
72

mewujudkan perdamaian di Ambon dan Poso. Acara ini dihadiri oleh tokoh-
tokoh perdamaian di daerah konflik seperti Aceh Ambon dan Poso. Jusuf
mengatakan itu dia ikut rombongan menkopolhukam ke Ambon tujuannya
waktu itu hanya ingin menyelesaikan masalah pengungsi yang jumlahnya
mencapai 2 juta orang. " Namun setelah di sana saya lihat masalah kondisi tidak
akan selesai, karena itu saya harus diselesaikan harus menyelesaikan konflik
nya." Ungkapnya.

Kalla memutuskan tinggal di Ambon untuk menyelesaikan konflik, setelah


dia bersama menkopolkam sebaiknya melakukan pertemuan dengan para tokoh
di sana, "anda pulang saja biar saya tinggal menyelesaikan konflik ini saya
kemudian keliling kota Ambon berbagai barang orang Ambon saya lihat di
jalan-jalan "ujarnya menyatakan dibutuhkan sikap tegas tanpa ragu-ragu untuk
penyelesaian konfli. Selain itu penanganan konflik harus dilakukan juga dengan
membuat orang lain percaya dengan keseriusan pemerintah." saya datangi juga
tiap Laskar, walaupun malam ini agar orang percaya kita ingin menyelesaikan
konflik. "katanya.

Menurut Jusuf untuk menjaga keamanan, selama proses perdamaian di


Ambon Satu pleton TNI disiapkan untuk mengawalnya. "akan tetapi, saya minta
tinggal di rumah gubernur. Malam itu saya mulai melakukan perundingan
dengan para panglima perang Islam dan Kristen" jelasnya nya.

Ketegasan itu juga diperlihatkan Jusuf Kalla saat memberi tiga pilihan
untuk mengatasi konflik. pertama, di akan memberikan senjata dan peluru lebih
banyak kepada masing-masing pihak yang berkonflik agar bisa saling bunuh
73

lebih banyak. kedua di akan menambah pasukan TNI di lokasi konflik, ketiga
pemerintah bersedia fasilitasi untuk melakukan perundingan. " Dengan adanya
pilihan salah satu dan dua, saya lupa kalau saya menkokesra bukan Panglima
TNI" katanya.

Bab 5 - Digandeng SBY

Kejelian dan kesigapan Susilo Bambang Yudhoyono meminang Jusuf Kalla


menjadi calon wakil presiden semakin mendongkrak popularitas popularitas
SBY dan mengukuhkan kompetensi pasangan ini. Banyak pihak menilai Jusuf
Kalla merupakan sosok yang paling berkarakter berkepribadian dan kompetensi
sebagai calon wakil presiden. Bahkan diperkirakan siapapun capresnya apakah
Megawati Soekarnoputri Wiranto atau Amien Rais jika berpasangan dengan JK,
maka akan lebih berpeluang menjadi pemenang, sekurang-kurangnya masuk
putaran kedua.

Banyak pihak Melihat, posisi dirinya sebagai cawapres akan menjadi faktor
penting Mendulang suara bagi kemenangan pasangan ini. Dalam pemilu
presiden putaran 2 melengkapi popularitas SBY yang telah terbukti mencapai
puncak pada pemilu legislatif dan pemilu presiden putaran 1. Telah terbukti
popularitas pasangan ini ini ini terutama popularitas SBY telah menjadi faktor
paling berpengaruh dalam mendorong suara pada pemilu legislatif dan pemilu
presiden putaran 1. Kesigapan SBY mengajak Jusuf Kalla sebelum capres
lainnya meminang dan menentukan pilihan, telah pula membuat pasangan ini
selangkah lebih maju dari capres dan cawapres lainnya.
74

Kala itu jika mengambil langkah strategis sekaligus dan realistis, pamit
mengundurkan diri dari konvensi Partai Golkar, dengan menyambut pinangan
SBY untuk berpasangan dicalonkan Partai Demokrat sebagai calon dan wakil
presiden.

Akhirnya, pasangan SBY dan JK memenangi Pilpres 2004. JK pun otomatis


terpilih menjadi wakil presiden. Hal ini tentu menarik karena kemenangan
tersebut sekaligus menandai kalanya pasangan yang diusung Partai Golkar yaitu
Wiranto Salahuddin Wahid dalam hal ini Ketua Umum Partai Golkar Akbar
tandjung tidak dapat memastikan bahwa semua suara pemilihan Golkar
berpindah ke SBY dan JK.

Bab 6 - Memimpin Golkar

Setelah akhirnya sukses mengungguli Akbar Tanjung dalam perebutan


jabatan ketua umum DPP Golkar periode 2004 sampai dengan 2009. Meski
harus melalui dua putaran perolehan suara Jusuf Kalla mendapat 323 suara jauh
melampaui Akbar yang hanya meraih 160 suara 106 156 suara suara. JK yang
menyebut Akbar sebagai kawan seperjuangan sejak aktif di Himpunan
Mahasiswa Islam dan masa awal Golkar menyebut, masih akan meminta
nasihat-nasihat Akbar dalam membawa perahu Golkar.

Tentang masa depan Golkar ia menegaskan, Golkar harus berperan dalam


kehidupan berbangsa melalui peran-peran kenegaraan sebab tujuan Golkar
adalah identik dengan tujuan negara untuk mencapai menciptakan masyarakat
75

yang adil dan Makmur. JK juga menegaskan meskipun dirinya yang terpilih
anggota harus tetap bersikap kritis terhadap pemerintah. Hanya dengan sikap itu
mekanisme check and balance dapat berlangsung, "katanya. Akan tetapi, dia
memberi catatan, sikap kritis harus berdasarkan kondisi yang objektif ". Apabila
saya benar, dukung saya kalau saya salah tegur saya," katanya.

Bab 7 - Piagam Helsinki

Jakarta, 2008 pendiri Gerakan Aceh Merdeka, Muhammad Hasan Di Tiro


bertemu dengan Jusuf Kalla di rumah dinas wakil presiden. Jalan Diponegoro, 2
Jakarta Pusat. Baru tiba bersama sejumlah bekas petinggi Gerakan Aceh
Merdeka, diantaranya Muzakir Manaf Malik Mahmud dan Zaini Abdullah,
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf hadir pada pertemuan ini. Berkunjung ke
Indonesia sejak 11 Oktober 2008 saat itu ia tiba di Banda Aceh menggunakan
pesawat dari Kuala Lumpur Malaysia. Kini berusia 83 tahun.

Dia mendirikan Gerakan Aceh Merdeka pada tahun 1976, 3 tahun


kemudian meninggalkan Aceh lalu hidup di Swedia. Tiro adalah keturunan
pemimpin perjuangan Aceh, Cik Di Tiro salah seorang pahlawan nasional
Indonesia yang tewas dalam perjuangan melawan tentara Belanda pada 1981.
Kisah datangnya Hasan Tiro ke Jakarta untuk menemui Jusuf Kalla bukan
terjadi tiba-tiba, itu adalah hasil lanjutan dari dialog sebelumnya, antara
pemerintah RI dengan Gerakan Aceh Merdeka yang digelar di Helsinki,
Finlandia. Kedua delegasi itu bertemu dalam kabut kota Helsinky., Finlandia
pertemuan itu terkunci rapat, titik tidak ada yang mau bicara, delegasi diam,
tidak pula pemerintah Indonesia. Indonesia terdiri dari 10 wakilnya termasuk
76

tiga petinggi ya ini Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin, menteri
komunikasi dan informasi Sofyan Djalil dan menteri koordinator politik hukum
dan keamanan Widodo AS.

Wakil presiden Jusuf Kalla adalah orang yang merintis jalan ke arah dialog
kelinci, mendapat mandat dari Presiden SBY. Jusuf Kalla kemudian menunjuk
Hamid Awaluddin Jalil dan komandan sekolah staf dan komando Angkatan
Darat serta bekas komandan Korem 012 Teuku Umar Mayjen Syarifuddin tippe
untuk bekerja di lapangan. Jika sudah memulai bergerak ketika dia menjadi
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di bawah kabinet Presiden Megawati
Soekarnoputri. Saat itu jika mendapat mandat dari Megawati meminta Hamid
Awaluddin untuk melobi tokoh Gerakan Aceh Merdeka di Belanda dan
Denmark, akan tetapi proses itu terhenti karena rapat kabinet melihat operasi
militer masih efektif meredam pemberontakan di Aceh.

Setelah itu ke pintu dialog seperti terkunci, peluang terbuka lagi setelah
SBY dan JK naik ke pucuk kekuasaan. JK kembali meminta nanti Hamid
melanjutkan dialog yang terbengkalai. Upaya itu berlangsung sejak SBY dan JK
resmi dilantik menjadi presiden dan wakil presiden pada Oktober 2004, semua
proses itu berlangsung sangat rahasia.

Kedua pihak kemudian membuat kesepakatan berisi 9 poin, setelah itu dari
pihak dan pihak pemerintah berisikan "begitu bunyi kalimat permukaannya,
kami mencapai kesepahaman untuk penyelesaian masalah konflik Aceh.” Jusuf
Kalla memakai strategi berlapis Untuk menghadapi Gerakan Aceh Merdeka.
Selain mengutus delegasi ke Aceh dan menggelar pertemuan di Malaysia, Jusuf
77

Kalla juga menggunakan pendekatan kekeluargaan titik seorang kerabat


Panglima Gerakan Aceh Merdeka.

Zakir Manaf menyebut Jika pernah memanggil asin Manaf, kakak kandung
Muzakir ke rumah dinas wakil presiden di Jalan Diponegoro Jakarta. Acuan
diharapkan bisa membujuk Mudzakir. Terbukti upaya tidak sia-sia, perdamaian
di Aceh bisa terwujud, melalui piagam Helsinki.

Setelah berhasil merangkai kesepakatan damai pemerintah dengan Gerakan


Aceh Merdeka. Jusuf Kalla selalu menyinggung kemungkinan terlibat dalam
penyelesaian konflik di Pattani, Thailand Selatan. Ia antara lain menugasi Farid
Husain, salah satu Juru runding pemerintah dalam perundingan dengan Gerakan
Aceh Merdeka di Helsinki Finlandia, 2005. "Coba kau lihat Farid, apa Ada
kemungkinan kita masuk ke situ." kata JK komunikasi dengan tokoh-tokoh
gerilyawan Pattani pun dirintis.

Pintu masuk dibuka oleh orang-orang Gerakan Aceh Merdeka di Swedia,


yang mengenal elite patani. Seperti Gerakan Aceh Merdeka, para pemimpin
gerilyawan Pattani juga banyak bermukim di luar negeri. Juha christianson duet
Farid Husain di Helsinki ketika menjadi penghubung dengan Gerakan Aceh
Merdeka juga di kontak. inisiatif jika muncul setelah menerima pesan dari Malik
Mahmud petinggi Gerakan Aceh Merdeka di Swedia. Menurut Pak Malik
Mahmud mengatakan bahwa para tokoh petani meminta bantuan Jusuf Kalla
menangani konflik mereka dengan pemerintah. Melihat pengalaman di Helsinki
para petinggi petani-petani menaruh harapan kepada Jusuf Kalla.
78

Kemudian terjadilah perdebatan mengenai tokoh-tokoh yang berpengaruh


atas perdamaian yang terjadi dengan Gerakan Aceh Merdeka antara SBY dan
Jusuf Kalla. Pada akhirnya dalam pandangan tokoh NU Kyai Haji Salahudin
Wahid, JK pantas dan berhak memberikan penjelasan kepada masyarakat. "
Dalam sistem pemerintahan presidensial yang bertanggung jawab dan dapat
nama memang presiden, namun Pak Jusuf Kalla sebagai wakil presiden juga
punya peran besar titik perdamaian Aceh, itu yang dapat nama memang
Presiden SBY akan tetapi kalau tidak ada Pak Jusuf Kalla tidak ada itu namanya
perdamaian Aceh,” tambah Gus salah, panggilan akrab Kyai Haji Salahudin
Wahid. Kemudian pengamat titik Fahri Ali juga mengatakan, "secara
operasional day-to-day, semua Jusuf Kalla titik secara day to day, dia
melaksanakan dan memilih orang-orang yang berangkat ke Helsinki Finlandia."

Terlupakan di tengah konstelasi kontestasi politik dalam negeri, jasa-jasa


Jusuf Kalla mendapat apresiasi dari mancanegara. Juru runding pemerintah
untuk perdamaian di Madrid Spanyol, 28-30 September 2006. Christian hellborn
zayner, secara khusus memuji peranan Jusuf Kalla sebagai juru runding utama
dan inisiator perdamaian Aceh yang secara mengagumkan mampu
menyelesaikan konflik selama 30 tahun dalam waktu hanya 6 bulan.

JK pernah menyatakan dia terlibat masalah Aceh sejak 2003. pada awal
2004 dia berkunjung ke Eropa untuk bertemu dengan pemimpin Gerakan Aceh
Merdeka Malik Muhammad. Tetapi dia tidak melakukan kontak langsung,
hanya setelah tsunami pada Desember 2004 dia berhasil. Pada Januari 2005, JK
79

mengadakan sebuah pertemuan dengan Gerakan Aceh Merdeka dengan bantuan


dari sejumlah data besar negara-negara Eropa. 2 minggu kemudian dengan
otoritas dari Presiden RI sebagai pertemuan pertama dengan Gerakan Aceh
Merdeka terlaksana. "Kalau ada masalah, hadapilah langsung masalah itu,
jangan menghindar "ingat jk.

Di bawah rezim SBY dan JK pergolakan bersenjata di Aceh berakhir lewat


perdamaian Gerakan Aceh Merdeka dan pemerintah RI bersepakat lewat 1 nota
kesepahaman atau di Helsinki pada Agustus 2005. sebelumnya, Berbagai usaha
dialog berakhir anjlok, hanya pada rezim SBY dan JK perdamaian itu terwujud
hal yang lebih penting lagi yakni mempunyai masa depan Jusuf Kalla adalah
saudagar dengan 1000 akal dia menghadapi tuntutan liat para pemberontak
dengan kelenturan seseorang pedagang titik pada akhir 2004 misalnya jika
mengajukan proposal damai kepada pimpinan gerilyawan Gerakan Aceh
Merdeka di lapangan. saat itu operasi militer mulai mereda titik dia membujuk
para kombatan turun gunung ada ribuan hektar lahan sawit sebagai kompensasi
dan sejumlah konsekuensi ekonomi bagi Aceh. kemudian misi itu gagal.

Jusuf Kalla rupanya salah memilih utusan, yang didapatnya bukan tokoh
Gerakan Aceh Merdeka kelas kakap melainkan bekas gerilyawan yang
mengungsi ke Malaysia. Akan tetapi, Jusuf Kalla tidak putus asa ia merintis
jalan lagi sampai akhirnya berhasil kontak dengan Panglima Gerakan Aceh
Merdeka Muzakir Manaf.
80

Bab 8 - Membaca Kala

Pengamat politik Eep Saefulloh Fatah menyebut, Muhammad Jusuf Kalla


sebagai sosok yang kita rindukan sekaligus kita cemaskan. Ketika presiden
Susilo Bambang Yudhoyono dengan sikap meminta maaf kepada Malaysia
karena kiriman asap kebakaran hutan Indonesia mengganggu Negeri Jiran itu.

JK berkelit, ditengah kunjungan kontroversialnya ke Malaysia yang


menyatakan tahun emas kemerdekaan merdeka, Jusuf Kalla didesak menyatakan
permohonan maaf serupa alih-alih, Ia balas menyerang. orang Malaysia, katanya
hanya terserang asap selama sekitar 1 bulan. sementara dalam 11 bulan sisanya
Malaysia dikirimi udara segar dan sehat dari hutan-hutan Indonesia Ia
menggugat Mengapa Malaysia tidak pernah berterima kasih untuk kiriman
udara segar saat itu dan hanya sibuk menuntut Indonesia minta maaf karena asap
kebakaran hutan yang cuma sebulan tanda tanya di depan delegasi Uni Eropa
yang memuji Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.

Jusuf Kalla yang menghadiri Indonesia katanya tidak butuh pujian-pujian


itu. Yang Indonesia butuhkan adalah pembuktian persahabatan antar negara
demokratis berupa masuknya investasi dan peningkatan hubungan ekonomi
tanpa itu pujian-pujian hanya basa-basi kemudian di Tokyo Jepang.

JK digugat karena Indonesia gagal mengelola hutannya dan menjadi negara


perusak hutan tercepat tidak terkendali sejak Amerika Serikat dan Jepang pada
tahun 1970-an. Mengenalkan kepada Indonesia teknologi pengolahan bubur
kayu yang antara lain menghasilkan produk olahan semacam Triple X. Jepang,
81

katanya punya kontribusi besar itu. Jusuf Kalla juga menuntut agar Jepang
sebagaimana masyarakat internasional lainnya, melihat kerusakan hutan itu
bukan semata-mata sebagai perkara domestik Indonesia, dia justru mengajak
Jepang melibatkan diri secara lebih aktif untuk merehabilitasi hutan Indonesia;
kita merindukan seseorang yang memadukan keluguan, terus terang, percaya
diri, dan diplomasi yang berkarakter.

sebagainya kita menemukannya pada Jusuf Kalla. akan tetapi,


kemampuannya mengambil resiko yang di atas rata-rata, ketegasan langkahnya,
pragmatisme nya yang kerap kali telanjang, maka tak urung membuat kita
cemas. Maka Jusuf Kalla adalah sejumlah paradoks.

Jusuf Kalla, sekadar misal adalah politikus yang amat realistis. akan tetapi
dia juga bisa bertindak di luar dugaan karena optimisme dan percaya dirinya
yang begitu besar, pilihannya mencelat dari konvensi nasional Golkar dan
bergabung ke SBY dalam pemilihan presiden 2004 adalah bukti realisme Jusuf
Kalla dia secara realistis menjalankan fungsinya sebagai deryl vice-president di
bawah kepemimpinan SBY yang memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda
secara diametral dengannya.

Lepas dari sejumlah ketegangan politik yang sempat menyeruak dari


hubungan SBY dan JK, selama memerintah harus diakui bahwa realisme Jusuf
Kalla dan SBY sejauh ini telah sukses membuat mereka tak terpecah titik atas
nama realisme politik, itulah keduanya bertahan mengelola kohabitasi,
82

berpadunya dua pejabat dari partai berbeda untuk mengelola satu biduk
pemerintahan. Namun, JK juga seorang optimistis dengan kepercayaan diri
besar, ia optimistis mampu mengelola pemerintahan.

Jusuf Kalla memang tidak bodoh dan penuh perhitungan matematis. Ini
juga dikemukakan oleh Eep, bahwa bagi Soekarno mempunyai perhitungan
logis dan untung-rugi. Eep menyebutnya kalamatika. Jusuf Kalla dan kepada
SBY meminta kontrak politik lebih jauh, jatah pengurusan ekonomi Indonesia,
dan membiarkan sisanya seperti pertahanan, politik luar negeri menjadi presiden
titik ini sekaligus membalikan presiden yang selama ini terjadi di Indonesia
sesuai undang-undang 1945 bahwa wakil presiden hanya menjadi ban serep
dalam sistem pemerintahan presidensil.

JK cenderung praktis dan mengabaikan birokrasi yang bertele-tele. ketika ia


bisa potong Kompas dalam penunjukan pengadaan helikopter bencana tsunami
Aceh, sementara jika mengikuti prosedur tender akan memakan waktu berbulan-
bulan. ia bisa langsung mengganti direktur direktur BUMN untuk menyemprot
seorang menteri karena kelambatan Kemajuan pembangunan infrastruktur
misalnya. Hanya 1 menteri yang tidak bisa digoyang kan Sri Mulyani, konon
SBY sendiri yang memasang bumper untuk sendiri nanti keuangan ini.

Jusuf Kalla lalu melepas atribut wakil Presiden, seiring tampilnya Boediono
mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Posisi Wapres itu
disandang JK selama 5 tahun, dengan tidak menjabatnya Jusuf Kalla sebagai
wakil presiden lagi, berarti selama 60 tahun di Indonesia belum pernah ada
83

Wapres yang menjabat 2 kali kecuali Muhammad Hatta yang menjadi Wapres
sejak tahun 1945 dan mundur tahun 1956.

Harus diakui komitmen dibandingkan dengan para Wapres Indonesia


sebelumnya, JK memiliki keunikan sehingga membuat para lawan politiknya
kagum. Keunikan itu antara lain, JK bukan sekedar ban serep bagi presiden
SBY dia tidak sekadar menjadi presiden yang serta serba menunggu perintah
presiden sesuai konstitusi. JK berani mengambil inisiatif saat Presiden sedang
tidak mungkin mengambil keputusan.

Indonesia terlalu luas untuk diurus 1 orang, begitu pernyataan Jusuf Kalla.
Gaya JK ini memunculkan anggapan bahwa dia melampaui kewenangan sebagai
Wapres sehingga pada awal pemerintahan SBY-JK sering ada pertanyaan ini
duet atau duel ?. misalnya saat terjadi tsunami Aceh 26 desember 2004. Jk
menggelar sidang kabinet untuk merespon tsunami yang masif dampak dan
eskalasinya. saat itu Presiden SBY sedang tidak ada di Jakarta. Efektivitas
Jusuf Kalla perlu untuk memangkas birokrasi di Indonesia yang sering dicap
Tambun, lamban, dan berprinsip. membuat sulit segala hal yang sebenarnya bisa
dibuat mudah. Berlatar belakang pengusaha, JK tidak sabar jika urusan
perizinan atau pengadaan infrastruktur harus memakan waktu lama.

Tidak kalah penting, JK tidak memutus tali silaturahmi dengan SBY pasca
kompetisi dalam pilpres. JK pernah melontarkan pernyataan mengkritik 6
presiden negeri ini saling Tidak bertegur sapa, sehingga memberi contoh buruk
bagi rakyat. JK tahu ke mana ranah politik dan mana karena sebagai sesama
manusia. Ini patut diteladani sehingga orang tidak terus-menerus bermusuhan.
84

Masih ada serangkaian kebijakan dan tindakan Jusuf Kalla lainnya. namun,
ini jangan ditafsirkan seolah kontribusi jika besar sekali ini melebih-lebihkan
titik namun tidak objektif juga tidak bisa disebut kontribusi Si Jaka kecil paling
tidak kontribusi jika ada Dan harus diakui titik sejarah Indonesia jelas tidak
lengkap tanpa sosok Jusuf Kalla.

B. Temuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti adalah menganalisis nilai-nilai karakter


dalam biografi Jusuf Kalla. Penelitian ini berfokus pada penelitian nilai karakter
religius, nasionalis, integritas, mandiri, dan gotong royong berdasarkan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada biografi Jusuf Kalla ini,
menceritakan tentang kehidupan dan peristiwa yang beliau alami atau dapatkan.
Adapun paparan hasil analisis penelitian ini sebagai berikut.

K. Hasil Analisis

No. Unsur Halaman,


Analisis Data Paragraf, dan Analisis
Kalimat
1. Nilai 1. Jusuf sudah pergi ke H.13, P.3, K.3- Berdasarkan data tersebut,
Religius masjid mereka bertakbir, 5 Jusuf Kalla merupakan
menunaikan shalat idul seorang yang religious, dia
fitri lalu bersalaman melaksanakan ibadah wajib,
85

untuk saling memaafkan. yaitu shalat idul fitri.

2. Jusuf Kalla tumbuh H.14, P.2, K.4- Berdasarkan data tersebut,


dalam dua pengarug 6 Jusuf kalla sejak kecil
besar, sang ayah pengikut tumbuh dengan ajaran dari
Nahdkatul Ulama 2 oraganisasi agama islam
sedangkan Ibunya terbesar di Indonesia.
merupakan warga
muhammaddiyah.
H.14, P.3, K.8
3. “Lebaran ikut bapak, Berdasarkan data tersebut,
-100
apalagi dengan otoriter, Jusuf kalla melaksanakan

ibu ikut bapak juga. ibadah shalat tarawih bulan

Kami sembahyang Ramadhan.

tarawih 20 rakaat.”
Katanya (Jusuf Kalla)
H.14, P.4, K.3-
Berdasarkan data tersebut,
4. Semenjak kecil dia 5
dari kecil Jusuf Kalla
sudah diasuh orang tua
mendapatkan ajaran taat
untuk hidup untuk hidup
beragama serta ajaran2 para
sesuai ajaran agama
nabi seperti jujur dan
Islam yang dianutnya,
toleransi.
jujur, dan menghargai
orang lain.
H.14, P.4, K,5-
Berdasarkan data tersebut,
86

5. “prinsip saya ditanamkan 8 semakin menekankan sisi


oleh orangtua saya religious yang ditanamkan
sebenarnya sangat orangtuanya pada Jusuf
sederhana, yaitu menjadi Kalla, Jusuf kalla
orang yang taat mengatakan bahwa pokok
beragama, bekerja dasar berpikir dia
sebaik-baiknya (bekerja senantiasa taat beragama,
keras), jujur, dan jujur dan menghormati
menghormati orang lain. orang lain.

H.20, P.1, K.1-


Berdasarkan data tersebut,
2
6. Di SMP Islam, Jusuf sisi religious Jusuf kalla
selama empat tahun terlihat sejak SMP dengan
membedah Al-qur’an, dia mempelajari agama,
hadits, dan fikih. kitab suci, hadits dan ilmu
“pokoknya semuanya fikih.
soal agama. H.20, P.2, K.7-
10 Dari data tersebut, dapat
7. Jika sore hari ada dilihat bahwa Jusuf kalla
pertandingan sepakbola, senantiasa bertaqwa kepada
sehabis dzuhur ayah-anak allah, dengan taat
itu telah siap di Stadion melaksanakan ibadah shalat
Mattoangin sambal walaupun dalam sebuah
membawa sajadah untuk keadaan/kegiatan tertentu.
87

persiapan shalat ashar.


“Bapak memang
penggemar sepak bola”.
Kata Jusuf.
H.20, P.4, K.1-
4 Dari data tersebut, Jusuf
8. Sejak di Makassar pula kalla melakukan kegiatan
bakat kepemimpina Jusuf memperingati hari besar
terasah. Dia bergabung agama Islam, (isra mi’raj)
dengan organisasi Pelajar dengan tradisi di daerahnya
Islam Indonesia, setiap melakukan pidato.
Jum’at dia berlatih
pidato.”saya sempat
bepidato pada Isra
H.41, P.3, K.1-
Mi’raj,” katanya.
5 Dari data tersebut, Jusuf

9. NV.Hadji Kalla dikenal Kalla melaksanakan amalan

patuh membayar zakat. wajib zakat , dan dia

Bagi Jusuf Kalla, tidak menekankan bahwa untung

ada istilah tidak atau rugi pun zakat

membayar zakat karena merupakan suatu

hal itu urusan dengan kewajiban.

Tuhan.Pada tahun
tertentu, karena rugi, bisa
sajaperusahaan tidak
88

membayar pajak
keuntungan. Akan
tetapi,membayar zakat
tidak mengenalkata rugi
atau untung.
2. Nilai 1. Tokoh lainnya yang H.22, P.2, K.1- Dari data tersebut, terlihat
Nasionalis dikagumi Jusuf Kalla 6 bahwa Jusuf Kalla memiliki
adalah Panglima Kodam kepedulian terhadap
XIV/Hasanuddin (1965- keadaan nasional, (dengan
1968) Solihin Gautama menghadiri konsultasi
Poerwanegara.” Sifat politik nasional) dan
kerakyatan beliau sangat menteladani gaya suatu
menonjol”. Sebagai kepemimpinan yang baik,
pemimpin mahasiswa di dari Kodam Hasanuddin.
Makassar saat itu, dia
kerap datang
berkonsultasi politik
nasional pasca peristiwa
G-30-Stahun 1965. H.23, P.3, K.1-
Dari data tersebut, Jusuf
2. Masjid Raya lama 6
Kalla mempunyai
dibongkar dan dibangun
kepedulian terhadap
Masjid Raya baru yang
lingkungan fisik, berupa
megah atas inisiatif Jusuf
rumah tempat beribadah
Kalla.Kemudian,
89

siabngun kagi Nasjid dengan membangun


Raya Al-Makraz Al- Kembali masjid menjadi
Islami yang megah dan lebih megah dan otomatis
berkarakter atas inisiatif dapat menampung lebih
M.Jusuf selaku pelindung banyak orang.
dan Jusuf Kalla sebagai
ketua panitia pelaksana
H.23, P.3, K.8-
pembangunan.
11
3. Sementara Yayasan Al Dari data tersebut,

Makraz yang menunjukan Jusuf Kalla

didirikannya melakukan membuat kontribusi dari

kegiatan yang lebih segi sosial, budaya dan

umum, seperti sekolah, Pendidikan dengan

pusat pengkajian, fiskusi mendirikan Yayasan Al

cendikiawan muslim, dan Markaz.

kegiatan budaya. H.5-6, P.4,


K.1-6
Dari data tersebut, Jusuf
4. Menurut Jusuf Kalla,
Kalla menunjukan bahwa
menjadi pengusaha
menjadi pengusaha juga
merupakan hal yang
merupakan sebuah
mulia, karena dapat
perbuatan kepedulian
membuka lapangan
terhadap beberapa lingkup
pekerjaan, selain
seperti sosial, budaya dan
itumemberikan masukan
90

ke negara lewat pajak, ekonomi nasional.


dan mendatangkan
manfaat bagi masyarakat
lewat zakat. Diatas semua
itu, tentu turut
membangun
perekonomian nasional
saat ini. Ungkap dia.
H.57, P.3, K.1-
5
Berdasarkan data tersebut,
5. Jusuf Kalla juga
Jusuf Kalla menunjukan
menegaskan bahwa dia
sikap kepedulian terhadap
selalu mengutamakan
bangsa Indonesia, dengan
kemandirian dan
mengatakan bangsa
mengkrititsi sikap bangsa
Indonesia ini bisa maju
Indonesia yang kurang
tetapi harus dipaksa, baru
memaksakan diri untuk
rasa percaya drinya
maju.”setelah dipaksa
tumbuh.
dan rasa percaya dirinya
tumbuh, ternyata bangsa
H.59, P.1, H.1-
ini bisa maju dan
8
melakukan apapun,”
katanya. Dari data tersebut, Jusuf
6. Jusuf Kalla adalah tokoh Kalla meiliki kepedulian
91

penting dalam politik tinggi terhadap bangsa


Indonesia pada satu Indonesia, Dia banyak
decade terakhir. terlibat mendamaiakan
Kiprahnya Ketika keributan di Poso dan
menjabat Menteri Maluku.
Perdagangan dan
Perindustrian, juga saat
menjadi Menko
Kesejahteraan Rakyat,
sangat memberi makna
pada kinerja cabinet
secara keseluruhan.
Dialah yang
memprakarsai dan
sekaligus memimpin
proses perdamaian di
Poso dan Maluku.
Bahkan kerap
H.59-60, P.2,
menyelesaikan
K.1-5
persalahan yang berada
Berdasarkan pernyataan
diluar bidang tanggung
data tersebut, Jusuf Kalla
jawabnya
mementingkan kepentingan
7. Tidak ada orang yang
bangsa dan negara diatas
sudah mengenal Jusuf
92

Kalla meragukan kepentingan diri dan


komitmennya untuk kelompok.
mengangkat harkat dan
bermartabat bangs aini.
Sikapnya ini diantara lain
diwujudkan dengan tidak
H.60, P.1, K.1-
mudah meminta bantuan
5
atau pinjaman luar
negeri, mau bekerja
Bedasarkan data tersebut,
keras, hidup sederhan,
Jusuf Kalla melaksanakan
dan anti korupsi.
tugas-tugasnya di
8. Jusuf Kalla meletakkan
Pemerintahan dengan baik
kepentingan negara dan
dan dia meletakkan
bangsanya diatas
kepentingan negara dan
kepentingan lain. Dia
bangsa daripada
menjalankan tugas
kepentingan lainnya.
dengan baik selama
mejabat Menko Kesra,
H.65, P.1, K2-
pada masapemerintahan
6
Presiden Gus Dur, dia
dipercaya memimpin
departemen Perindustrian Berdasrkan dat tersebut,
dan Perdagangan. Jusuf Kalla memiliki
kontribusi dalam misi
93

9. Jusuf Kalla sendiri justru perdamaian di Poso melalui


Kembali masuk cabinet deklarasi Molino.
pada era Presiden
Megawati Soekarno
Poetri.Kali ini sebagai
Menko Kesejahteraan
Rakyat. Pada masa inilah
Jusuf menunjukan
H. 70, P.3,
kepiawaiannya, Dia
K.5-11
berhasil memediasi
pihak-pihak yang bertikai Berdasarkan data tersebut,
di Poso melalui deklarasi Jusuf Kalla kepduliannya
Malino. terhadap bangsa ini (bangsa
Indonesia) sangat tinggi.
10. Jusuf mengatakan, Ketika
Seperti dipenggalan kalimat
itu dia ikut rombongan
tersebut.
Menko Polkam ke
Ambon.Tujuannya waktu
itu hanya ingin
menyelesaikan masalah
pengungsi yang
jumlahnya jutaan orang.”
Namun, setelah di sana
saya lihat masalah
H.83 P.4,K1-5
94

pengungsi tidak akan


selesai tanpa
diselesaikannya konflik
terlebih dahulu. Karena Berdasarkan data tersebut,

itu saya harus selesaikan Jusuf Kalla menyikapi

konfliknya,” ungkapnya. kemenangan pemilu 2004,


dengan mengembalikan lagi
kepada masyarakat bahwa
11. Mengenai kemenangan
dia dipilih oleh rakyat, ini
tersebut, (Pemilu 2004)
merupakan amanah rakyat
JK berkata, “Ya memang
(bangsa ini ) dan
sudah diprediksi
menyimpulkan bahwa
sebelumnya, dan kita
masyarakatbangsa ini ingin
merasa bersyukur bahwa
H.97, P.3, perubahan lebih baik.
itu pilihan rakyat. Bagi
K.4-8 (kepentingan bangsa adalah
kita, itu merupakan
yang utama daripaada
amanh dari rakyat. Dan
kepentingan lain.)
dari itu, kita lalu
mengambil kesimpulan
Berdasarkan data tersebut,
bahwa masyarakat bangs
Jusuf Kalla menegaskan
aini, ingin perubahan
(setelah terpilih menjadi
yanglebih baik.”
Ketua Partai Golkar) bahwa
Golkar ini akan berperan
12. Tentang masa depan
layaknya sebuah negara
Golkar, dia menegaskan, H.106, P.3,
95

Golkar harus berperan K.1-2 yaitu untuk menciptakan


dalam kehidupan masyarakat yang adil dan
berbangsa melalui peran- Makmur.
peran kenegaraan. Sebab,
tujuan Golkar adalah
identic dengan tujuan Berdasarkan data tersebut

negara untuk Jusuf Kalla menunjukan

menciptakan masyarakat kepedulian terhadap

yang adil dan Makmur. bangsa, Jusuf Kalla


merupakan orang yang
13. Wakil presiden Jusuf memprakasai dialog
Kalla adalah orang yang helinski (dialog misi
H.107, P.1,
merintis jalan ke arah perdamaian Gerakan Aceh
K.2-5
dialog Hilsinki. Merdeka )

Berdasarkan data tersebut,


Kepedulian Jusuf Kalla
terhadap bangsa dan negara
sangat tinggi. Ini dapat
dilihat dengan baru saja
14. JK Kembali meminta
selesai dilantik secara resmi
Menteri Hamid
96

melanjutkan dialog yang H.109, P.1, sebagai Wakil Presiden,


terbengkalai, (Dialog K.1-7 Jusuf Kalla langsung
Helsinki) upaya itu berinisiatif melanjutkan
berlangsung sejak SBY- Dialog Helsinki (misi
JK resmi dilantik menjadi perdamaian dengan GAM)
presiden dan wakil yang terhenti pada era
presiden pada oktober Megawati.
2004. Semua proses itu
berlangsung sangat Berdasarkan data tersebut,
rahasia. Jusuf Kalla dengan serius
dalam menuntaskan misi
perdamaian dengan GAM
15. JK tampaknya memakai memakai strategi berlapis
strategi berlapis untuk dalam usahanya
menghdapi GAM. Selain menyelesaikan misi
mengutus delegasi ke tersebut
Aceh dan menggelar
pertemuan di Malaysia,
JK juga menggunakan H.109, P.3,

pendekatan kekeluargaan. K.1-5


Seorang kaerabat
Panglima GAM Muzakir
Manaf menyebut
JKpernah memanggil
97

Aswin Manaf, kaka


kandung Muzakir, ke
rumah dinas Wakil
Presiden di Berdasarkan data tersebut,

Jl.Diponegoro, Jakarta. JK menunjukan kepedulian

Aswin diharapakan bisa yang sangat tinggi pada hal-


H.114, P.2, hal kemanusiaan, sosial dan
membujuk zakir
K1-8 lingkungan fisik. Baru saja
16. Terbukti,usaha JK tidak
sia-sia. Perdamaian di menyelesaikan misi

Aceh bisa terwujud perdamaian Indonesia

melalui Piagam Helsinki. dan GAM.Kemudian JK

Setelah berhasil menyinggung untuk terlibat

merangkai kesepakatan misi perdamaian di Pattani,

damai pemerintah dengan Thailand selatan.

GAM. JK lalu
Berdasarkan data tersebut,
menyinggung terlibat
menunjukan kontribusi
dalam penyelesaian
Jusuf Kalla sebagai
konflik di Pattani,
penginisiasi,iniasiator,juru
Thailand Selatan.
runding berhasil
17. Terlupakan di tengah
menyelesaikan Konflik
kontestasi politik dalam
Aceh yang berusia 30 tahun
negeri, jasa JK justru
lamanya hanya dalam
mendapat apresiasi
waktu 6 bulan.
darimancanegara.
98

Koordinator Simposium
Internasional tentang H.114, P.3,
“juru runding untuk K.1-5
perdamaian” di Madrid.
Spanyol, 28-30
september 2006. Kristian
Herbolzheimer, secara
khusus memuji peranan
JK sebagai juru runding
utama dan inisiator
Perdamaian Aceh, yang
secara mengagumkan Berdasarkan data tersebut,
mampu menyelsaikan menunjukan kepedulian
konflik selama 30 tahun terhadap situasi bangsa
dalam waktu hanya 6 H.116, P.1, sangat tinggi, bahkan Jusuf
bulan. K.2-8 Kalla sudah memulai
18. JK pernah mengatakan, mencoba berunding dengan
dia terlibat masalah Aceh pemimpin GAM dalam
sejak 2003.Pada awal usaha perdamaian dengan
2004, dia berkunjung ke GAM sejak 2003 sebelum
Eropa untuk mencoba dia memulaikembali setelah
bertemu dengan terpilih menjadi presiden
pemimpin GAM, Malik dan wakil presiden Bersama
Mahmud, tetapi dia tidak SBY pada tahun 2004.
99

melakukan kontak
langsung, hanya setelah Berdasarkan data tersebut,
tsunami pada Desember Jusuf Kalla menunjukan
2004 dia berhasil. jiwa nasionalis tinggi, dan
totalitas, berusaha keras
dalam misi perdamaian
19. JK adalah saudagar dengan GAM, sampai-
dengan seribu akal. Dia sampai dia turun ke
H.118, P.2,
menghadapi tuntutan liat lapangan untuk
K.1-5
para pemberontak dengan melobi/bernegosiasi dengan
kelenturan seorang gerilyawan GAM.
pedagang. Pada akhir
2004, misalnya JK
mengajukan proposal
damai kepada pemimpin
gerilyawan GAM
dilapangan. Saat itu
operasi militer mulai
reda. Dia membujuk para
Bersarkan data tersebut,
kombatan turun gunung.
Jusuf Kalla menunjukan
Ada ribuan hektar lahan
H.145, P.1, kegigihannya dalam misi
sawit sebagai kompensasi
K.1-8 menyelasaikan konflik
dan sejumlah konsesi
dengan GAM. Jusuf Kalla
ekonomi bagi Aceh.
terus berusaha walaupun
100

20. Misi itu gagal, JK sempat gagal dalam usaha


rupanya salah memilih mengontak perwakilan
utusan, Yang didapatnya tertinggi GAM. Hingga
bukan tokoh GAM kelas pada akhirnya mendapat
kakap, melainkan bekas kontak dengan panglima
gerilyawan yang GAM.
mengungsi ke Malaysia.
Akan tetapi, JK tidak
putus asa. Dia merintis Berdasarkan data tersebut,

jalan lagi, sampai Jusuf Kalla mengatakan

akhirnya berhasil kontak kalaupun dia kalah dalam

dengan panglima GAM Pilpres 2009, dia tetap akan

Muzakir Manaf. berkecimpung dalam hal-


hal kemanusian,
21. Menjelang pelaksanaan perdamaian, Pendidikan
Pilpres 2009, Jusuf Kalla dan keagamaan. Hal
mengatakan bahwa jika tersebut menunjukan
dirinya kalah, maka dia bagaimana dia sangat
akan pulang ke mempunyai komitmen dan
H.151, P.3,
Makassar. Dia akan kesetiaan tinggin dalam hal
K.1-3
memnina hubungan baik kemanusiaan, moral,
dengan siapa saja, kepercayaan (Agama),
mengurus Pendidikan, Pendidikan dan kehidupan
dan menjalankan sosial.
101

kegiatan keagamaan serta


urusan-urusan
perdamaian, ditempat
manapun. “Dulu ada
yang minta saya
membantu konsultasi
H.155, P.1,
dengan Thailand, Sri
K .6-15 Berdasarkan data tersebut,
Lanka, Fillipina. Saya
Jusuf Kalla lagi-lagi Jusuf
diminta berceramah di
Kalla menunjukan
Eropa juga, Spanyol, dan
komitmen dan keseteiannya
Paris, Prancis” Ujarnya.
dalam hal kemanusiaan.
Kali ini Jusuf Kalla terlibat
sebagai Ketua Palang
22. Di tengah pikuk
Merah Indonesia.
kehidupan pasca-pilpres
Organisasi yang bergerak
2009 dan tidak lagi
dalam bidang sosial
menjabat wakil presiden,
kemanusiaan.
Jusuf Kalla terpilih
sebagai Ketua Palang
Berdasarkan data tersebut,
Merah Indonesia (PMI).
Jusuf Kalla aktif terlibat
kehidupan sosial
berdasarkan kebenaran
dalam hal ini, JK membalas
tuntutan Malaysia untuk
102

minta maaf karena asap


kebakaran hutan Indonesia,
23. Di tengah kunjungan
disisi lain selama enam
kontroversialnya ke
buulan tersebut Malaysia
Malaysia yang
tidak pernah berterimakasih
merayakan tahun emas
atas kiriman udara segar
kemerdekaan mereka, JK H.158, P.3, K.
dan sehat dari hutan-hutan
didesak menyatakan 1-7
Indonesia.
permohonan maafserupa.
Alih-alih, ia balas
menyerang. Orang
Malaysia, katanya, hanya
terserangasapselaam
sekitar satu bulan.
Sementara dalam sebelas
bulansisanya Malaysia
dikirimi udara segar dan
sehat dari hutan-hutan
Indonesia.Ia menggugat:
mengapa Malaysia tidak
Berdasarkan data tersebut,
pernah berterimakasih
Jusuf Kalla menunjukan
untuk kiriman udara
H.161, P.3, K. kepeduliannya dalam aspek
segar dan sehat itu, dan
1-5 politik bangsa. Dengan
hanya sibuk menuntut
menekankan bahwa
Indonesia Meminta maaf
103

karena asapkebakaran birokrasi Indonesia itu


hutan yang cuma lamban dan dia mencoba
sebulan?. menanamkan birokrasi
24. JK cenderung praktis dan praktis dengan tak segan-
mengabaikan birokrasi segan memecat dan
yang bertele-tele. Ia bisa menyemprot bagian-bagian
potong Kompas dalam BUMN bahkan Menteri
penunjukan pengadaan sekalipun. Karena hal-hal
helikopter bencana tersebutsifatnya malah
tsunami Aceh, sementara memperlambat.
jika mengikuti prosedur
tender akan memakan
waktu berbulan-bulan. Ia Berdasarkan pernyataan

bisa langsung mengganti tersebut, Jusuf Kalla

direktur-direktur BUMN dengan efektivitasnya

atau menyemprot seorang senantiasa dibutuhkan

Menteri karena untuk memangkas birokrasi

kelambatan kemajuan di Indonesia yang di cap

pembangunan lamban, dan membuat sulit

insfrastrukmisalnya. segala hal yang sebenarnya

25. Efektivitas JK perlu bisa dibuat mudah.

untuk memangkas
birokrasi di Indonesia
yang seringdi cap
104

tambun,lamban, dan
berprinsip membuat sulit
segala hal yang
sebenarnya bisa dibuat
dengan mudah. Berlatar
belakang pengusaha, JK
tidak sabar jika urusan
perizinan atau pengadaan
insfrastruktur atau
pengadaan instruktur
harus memakan waktu
lama.

3. Nilai 1. Jusuf Kalla sendiri adalah H.24, P.3, K.1- Berdasarkan data tersebut,
Integritas sosok yang kerap 5 Jusuf Kalla menanamkan
menekankan perlunya dalam dirinya dan
kejujuran dan loyalitas pembantunya untuk
dari para pembantunya. senantiasa dengan
Dia tidak akan menanamkan komitmen
menoleransi segala loyalitas dan kejujuran.
bentuk penyimpangan
105

dan penyelewangan.
Karena itu, dia memberi
contoh hidup bersih dan
bersahaja.
H.25, P.1, K.1-
7 Dari data tersebut, Jusuf
2. Amatlah naif apabila
Kalla mendasari sebuah
Jusuf Kalla tidak
tindakan/perkataan untuk
memberi teladan,
selalu dapat dipercaya.
sementara mengingatkan
para pembantunya untuk
tidak hidup mewah.
Karenanya, Ketika
ditunjuk menjabat
Menteri Perindustrian
dan Perdagangan dia
menolak berkantor di
ruang mewah seluas
200m persegi dengan
berbagai fasilitas. Lalu,
dia memilih berkantordi
jalan gatot Subroto, yang
lebih sederhan dengan
H.31, P.1, K.1-
perabotan yang sudah
5 Berdasarkan tersebut, Jusuf
lama.
Kalla aktif dalam
106

3. Pengalaman dan pola kehidupan sosial,


hidup Jusuf Kalla yang mnanamkan nilai-nilai
sederhana dan bersahaja, kemanusiaan dan moral,
membuatnya lebih ditunjukan dengan
fleksibel dan selalu akrab bagaimana dia mudah
berkomunikasi dengan berinterakasi dengan siapa
siapa saja. Dia adalah saja.
seorang pengusaha
sukses yang jujur dan
berjiwa sosial. H.41,P.1,K.3-7
Dari data tersebut, dalam
dunia Jusuf Kalla sudah
4. Dalam dunia bisnis, dia menanamkan pada dirinya
telah dididik menjadi dalam hal kepedulian
orang yang ulet, jujur, terhadap pelanggan, ulet
memerhatikan langganan, dan Jujur.Semuanya itu
mempunyai visi ke depan merupakan
dalam menjalankan usaha perilaku/tindakan yang
Bersama karyawan- senantiasa dapat dipercaya,
karyawan yang lain. dalam hal ini adalah
customer/pelanggan.
H.41, P.4, K.1-
7
Berdasarkan data tersebut,
5. Atas prestasinya di dunia Jusuf Kalla, berkat track
107

usaha, Jusuf Kalla dipilih record pekerjaannya, dia


oleh dunia usaha menjadi dipercaya menjadi
Ketua Kamar Dagang pemimpin oleh banyak
Industri Sulawesi selatan orang/perusahaan/Lembaga.
(1985-1997), Ketua
Dewan Pertimbangan
Kadin Indonesia (1997-
2002), Ketua Umum
Ikatan Sarjana Ekonomi
Indonesia ISEI
Pusat(1987-2000) dan H.57, P.4, K.1-
Penasihat ISEI Pusat 5
(sejak tahun 2000). Dari data tersebut, Jusuf
Kalla menananmkan sikap
6. Jusuf Kalla telah dididik
ulet dan jujur. Itu yang
untuk menjadi orang
menjadikannya dipercaya
yang ulet, jujur,
mengendalikan sejumlah
memerhatikan langganan
perusahaan.
dan mempunyai visi ke
depan dalam
menjalankan usaha
Bersama karyawan-
karyawan yang lain,
itulah yan
108

mengantarkannya mampu H.69,P.2,K1-


mengendalikan sejumlah 10
perusahaan.
Berdasarkan data tersebut
Jusuf Kalla menunjukan
7. Jusuf Kalla kemudian nilai moral dan
mundur dari cabinet kemanusiaan, dengan pamit
Megawati karena secara baik-baik dan empat
menerima pinangan dari mata dengan Presiden
Susilo Bambang Megawati saat itu, dan
Yudhoyono sebagai berterimakasih atas
calon wakil presiden kepercayaan yang Presiden
menghadapi ajang berikan dalam menjabat
Pemilu presiden 2004. MenkoKesra
Perihal pengunduran
dirinya itu dia
mengatakan,”Saya
bertemu dengan Presiden,
saya tegaskan bahwa
saya akan maju ke
pemilu presiden. Ibu
Mega bilang, sebaiknya
kami tetap bersahabat,
tetap bersaudara,
109

meskipun memiliki H.71, P.1,1-6


perbedaan politik. Tentu
saja saya juga
mengucapkan
terimakasih, karena
Berdasarkandata tersebut,
dipercaya untuk menjadi
Jusuf Kalla menunjukan
Menko Kesra.
komitmen dalam bertugas,
ketegasan dan senantiasa
8. Jusuf Kalla menyatakan.
membuat orang dapat
dibutuhkan sikap tegas
percaya lewat perkataanya,
tanpa ragu-ragu untuk
tindakaannya saat
penyelesaian
mengunjungi lascar di
konflik.Selain itu,
malam hari.
penanganan konflik harus
dilakukan juga dengan
membuat orang percaya
dengan keseriusan H.71, P.1, K.1-

pemerintah. “Saya 6

datangi juga tiap laskar,


walaupun malam Ini agar
orang percaya kita ingin Berdasarkan data tersebut,
menyelesaikan Jusuf Kalla sangat
konflik.”Katanya. berkomitmen dalam
menyelesaikan konflik di
110

Ambon ini. Dilihat ketika


9. Jusuf Kalla memutuskan dia menyuruh pulang
untuk tinngal di Ambon Menko Polkam untuk
untuk menyelesaikan menyerahkan semuanya
konflik setelah dia kepada dia sendiri.
Bersama Menko
Poolkam SBY
melakukan pertemuan
H.96-97, P.4,
dengan para tokoh
K.1-6
disana. Anda (Menko
Polkam) pulang saja, biar
saya tinggal dan
menyelesaikan konflik
ini. Saya kemudian
Dari data tersebut, Jusuf
keliling Ambon,
Kalla menegaskan
Berbagai parang orang
komitmen dan kepedulian
Ambon saya lihat di
terhadap bangsa, untuk
jalan-jalan,”ujarnya.
tertap bersikap kritis
terhadap pemerintah.
10. JK juga menegaskan,
Kemudian, dilanjukan
meskipun dirinya yang
dengan komitmen
terpilih, Golkar harus
kepercayaan terhadap dia,
tetap bersikap kritis
jika dia benar tolong
terhadap pemerintah. H.115, P.1, dukung dan jika dia salah
111

“Hanya dengan sikap itu K.1-2 tegur dia.


mekanisme check and
balance dapat
berlangsung katanya.
Akan tetapi, dia memberi
catatan berdasarakan
Dari pernyataan tersebut,
kondisi yang objektif,
Jusuf Kalla menegaskan
“Apabila saya benar
komitmennya bahwa Ketika
dukung saya, kalu saya
ada masalah selesaikanlah
salah, tegur saya.”
jangan dihirau kan masalah
Katanya.
itu. Jika dicermati,
pernyataan tersebut,
11. “Kalau ada masalah,
merupakan salah satu aspek
hadapilah langsung
kepercayaan dalam
masalah itu, jangan
bertindak atau bekerja
menghindar.”ingat JK.
untuk dapat selalu
dipercaya. Jika dalam
konteks bekerja, selesaikan
H.117, pekerjaan itu, jika
P.1.K.1-5 pekerjaan itu tidak selesai
atau dihindari maka kita
tidak akan mendapat
kepercayaan dari teman
112

sepekerjaan ataupun
pemimpin pekerjaan.

Berdasarkan data tersebut,


Jusuf Kalla berkomitmen
dan berpondasi kemanusian
dan moral. Bertipe
kepemimpinan dengan
didasari nilai-nilai
12. Jusuf Kalla sejak awal
kejujuran, bersih,
sudah melihat ada
berwibawa, mau bekerja
peluang melalui pilpres
keras, hidup sederhana, anti
2004 untuk melahirkan
H.145-146, korupsi dan pemimpin yang
kepemimpinan nasional
P.3, K.1-7 teladan. Ia meyakini bahwa
yang kuat, jujur, bersih,
rakyat menbutuhkan poin-
dan berwibawa. Ia yakin
poin tersebut
rakyat membutuhkan dan
akan memilih pemimpin
yang teladan, mau
bekerja keras, hidup
sederhana dan anti
korupsi.

Berdasarkan data tersebut,


Jusuf Kalla tetap
berkomitmen dan
113

menjunjung tinggi nilai


moral. Walaupun kalah, JK
menyikapi kekalahan
13. Alih-alih menyesali dengan bijaksana dengan
kekalahannya, JK justru H.161, P.4, K.
memberikan ucapan
menyampaikan ucapan 1-7
selamat kepada pasangan
selamat kepada SBY presiden dan wakil presiden
menyusul kemenangan terpilih SBY dan Boediono
pasangan SBY- dan juga Partai Demokrat.
Boediono. Sebelumnya,
JK juga menyampaikan
ucapan selamat atas
kemenangan Partai
Demokrat dalam Pemilu
Legislati. Waktu itu SBY Berdasarkan data tersebut,

mengatakan,”Pak Jusuf Jusuf Kalla menunjukan

Kalla menelepon saya sebuah contoh keteladan

setelah shalat Jumat, dan menghargai individu,

yang intinya beliau dimana dia tidak memutus

mengucapkan selamat. tali silaturahmi dengan

14. Tidak kalah penting, JK SBY walau sebelumnya

tidak memutus tali mereka bertarung dalam

silaturahmi dengan SBY kontes politik pilpres 2009,

pasca-kompetisi dalam JK menyatakan bahwa dia


114

pilpres. JK pernah tahu mana ranah


melontarkan pernyataan kemanusiaan dan mana
menggelitik, enam ranah politik.
presiden negeri ini saling
tidak bertegur sapa
sehinggamembericontoh
buruk bagi rakyat. JK
tahu, mana rana politik
dan mana ranah sebagai
sesama manusia. Ini
Patut diteladani sehing
orangtidak terus-menerus
bermusuhan.
4. Nilai 1. Saat H. Kalla menikah H.21, P.1, K.1- Berdasarkan data tersebut,
Mandiri lagi dengan Hj. 5 perilaku Jusuf selain tidak
Adewiyah, tanggung meyusahkan orang lain,
jawab Jusuf sebagai anak malah sebaliknya, dia
lelaki tertua semakin menggunakan segala
besar, ini karena sang tenaga, pikiran dan waktu
Ibu,Hj. Athirah melarang untuk membantu
suaminya bermalam mengantarkan Ibunya ke
dirumah. Jusuf seketika rumah sakit seoarng diri.
berperan sebagai kepala
rumah tangga.”Saya yang
115

mengiringi ibu ke rumah


sakit saat melahirkan
adik-adik’” kata Jusuf.
2. Menurut Ahnad Kalla, H.21, P.2.K.1- Berdasarkan data tersebut,

Jusuf saat itu ibarat ayah 3 terlihat kemandirian

bagi adik-adiknya.”Dia seorang Jusuf Kalla dengan

mendaftarkan adik-adik melaksanakan hal-hal yang

sekolah, termasuk sebenarnya bukan tanggung

membayarkan uang jawab dia, seorang diri.

sekolahnya,”kata Ahmad.
5. Nilai 1. Jusuf Kalla memberi H.37, P.1, Dari data tersebut, Jusuf
Gotong sambutan peresmian K.1-5 Kalla mewakili
royong Kalla Tower, sebuah Perusahaanya memberikan
Gedung perkantoran pernyataan bahwa setelah
bertingkat 15 di Jl Sam 60 tahun lamanua
Ratulanghi, perusahaan berjalan,
Makassar.”Apa yang akhirnya dapat mempunyai
kami capai di Makassar kantor. Hal ini tentunya
ini hasil kerja keras berkat kerja keras dia dan
selama 60 tahun.Kami 60 pegawai perusahaan
tahun baru bisa punya sehingga dapat mempunyai
kantor seperti ini,” kata kantor.
Kalla. H.47, P.2-3.
2. Pembangunan proyek K.1-13 Dari data tersebut, Jusuf
116

infrastruktur ini tidak Kall bekerja sama dengan


lepas dari impian Jusuf 30 orang lainnya untuk
Kalla membangun melaksanakan proyek ” 1
insfrastruktur yang kuat juta rumah dan seribu km
di Indonesia.Sejak awal jalan tol. Hal itu didasari
2004, dia rutin pada ide upaya menangani
mengadakan pertemuan kemiskinan di Indonesia.
“reboan” sebulan sekali.
Pesertanya 30 orang, saat
itu dia menjabat Mentri
Koordinator
Kesejahteraan Rakyat.
Pada awalnya, pertemuan
itu banyak membahas
tentang kemiskinan,
setelah lama berdiskusi,
Jusuf melontarkan usulan
kejutan.”Mari
membangun sejuta rumah
dan seribu km jalan tol.”
Ide itu akhirnya matang H.68, P.2,
setelah beliau menjadi K.6-10
Dari data tersebut, Jusuf
wakil Presiden.
Kalla sebagai Menko Kesra
3. Tidak tanggung-
117

tanggung, ada tujuh memimpin jalannya


mediator, dipimpin Musyawarah dengan
Menko Kesra Jusuf masyarakat dari berbagai
Kalla.Disamping itu ada kalangan masyarakat demi
24 peninjau dari berbagai menciptakan perdamaian di
organisasi Poso lewat deklarasi
agama,cendikiawan,pakar Malino.
hukum dan
pemerintahan.Al hasil, H.106, P.3,
deklarasi Malino K.2-6
dipersiapkan dengan
Berdasarkan data tersebut,
serius.
Jusuf Kalla menunjuk
4. Mendapat mandat dari
orang-orang tersebut untuk
Presiden SBY. JK
bekerjasama (di lapangan)
kemudian menunjuk
dalam menyelesaikan
Hamid Awaluddin,
konflik Gerakan Aceh
Sofyan Djalil, dan
Merdeka.
Komandan Sekolah Staf
dan Komando Angkatan
Darat, serta bekas
Komandan Korem
012/Teuku Umar Mayjen
Syarifuddin Tippe untuk
bekerja di lapangan.
118

L. Kesesuaian Data Hasil Analis Nilai-Nilai Krakter


pada Biografi Jusuf Kalla

Hasil data analisis nilai-nilai karakter dalam biografi Jusuf Kalla ini
nantinya akan dijadikan sebuah bahan ajar peserta didik kelas X SMA.
Dalam pembuatan bahan ajar tersebut, tentunya perlu disesuaikan
berdasarkan tuntutan kurikulum saat ini (kurikulum 2013) dan juga bahan
ajar. Hal tersebut untuk mengetahui kelayakan data hasil analisis untuk
dijadikan alternatif bahan ajar peserta didik kelas X SMA. Di bawah ini
tabel kesesuaian data hasil analisis nilai-nilai karakter pada biografi Jusuf
Kalla dengan tuntutan kurikulum berdasarkan kompetensi inti dan
kompetensi dasar.

Kompetensi Kesesuaian dengan Data Hasil Analisis


Inti Isi
KI 1 Menghayati dan Dari data hasil analisi nilai-nilai karakter
mengamalkan ajaran agama dalam biografi Jusuf Kalla ini banyak yang
yang dianutnya. sesuai dengan KI 1. Diantaranya ini dibuktikan
119

dengan penggalan kalimat yakni, saat di SMP


Islam Jusuf Kalla selama empat tahun
membedah Al-Quran, hadits, dan fikih,
kemudian, “Jusuf sudah pergi ke masjid
mereka bertakbir, menunaikan shalat idul fitri
lalu bersalaman untuk saling memaafkan.
Hal tersebut menunjukan bahwa, Biografi
Jusuf Kalla ini dapat membuat peserta didik
menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianut.
KI 2 Menghayati dan Jusuf Kalla telah di didik untuk menjadi orang
menunjukan perilaku jujur, yang ulet, jujur, memerhatikan langganan dan
disiplin, tanggung mempunyai visi ke depan dalam menjalankan
jawab,peduli (gotong usaha Bersama karyawan-karyawan yang lain.
royong,Kerjasama,toleran,d Itulah yang mengantarkannya mampu
amai) santun, responsive, mengendalikan sejuamlah perusahaan.
dan proaktif sebagai bagian Hal itu menunjukan bahwa biografi Jusuf
dari solusi atas berbagai Kalla ini dapat membuat peserta didik
permasalahan dalam menunjukan perilaku jujur, peduli dan kerja
interaksi secara efektif sama. Seperti yang ditunjukan oleh Jusuf
dengan lingkungan sosial Kalla.
dan alam serta
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
120

pergaulan dunia.
KI 3 Memahami pengetahuan Pada pembelajaran ini, peserta didik dituntut
faktual, konseptual dan untuk mampu menilai dan mengungkapkan
proseedural berdasarkan keteladanan dalam tokoh biografi, maka dari
rasa ingin tahunya dengan itu KI 3 ini ini dapat tercapai oleh peserta didik
teknologi, seni, budaya dan ketika belajar melaui materi yang akan
humaniora dengan wawasan diajarkan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI 4 Mencoba mengolah, Pada saat pembelajaran didalam kelas, peserta
menalar dan menyaji dalam didik tidak hanya sekadar untuk dituntut
ranah konkret dan abst mengalisis keteladanan dalam biografi, tetapi
terkait dengan juga mengungkapkan hal yang dapat diteladani
pengembangan dari yang dalam biografi tersebut. Oleh karena itu
dipelajarinya di sekolah peserta didik diharapkan mampu menerapkan
secara mandiri, dan mampu hal-hal positif yang ada pada biografi tersebut.
menggunakan metode
121

sesuai kaidah keilmuan.

Dari tabel diatas, kesimpulan yang dapat diambil adalah data hasil analis
nilai-nilai karakter dalam biografi Jusuf Kalla ini sesuai dengan Kompentensi Inti
kelas X SMA. Kemudian hal selanjutnya peneliti akan menganalisis kesesuaian
data hasil analisi nilai-nilai karakter pada biografi ini dengan Kompetensi Dasar
3.14 Menilai hal yang dapat diteladani dari teks biografi. Dibawah ini tabel hasil
analisisnya.

Kesesuaian Data Hasil Analisis Nilai-Nilai Karakter pada Biografi Jusuf


Kalla dengan Kompetensi Dasar
Kompetensi
Dasar Isi Kesesuaian dengan Data Hasil Analisi

KD 3.14 Menilai hal yang dapat Data hasil anailis nilai-nilai karakter pada
diteladani dari teks biografi ini, mengandung nilai-nilai religius,
biografi nasionalis (sejarah), integritas, mandiri, dan
gotong royong yang dapat diteladani oleh
peserta didik juga meliputi peristiwa sejarah,
informasi-informasi tokoh biografi. Berdasarkan
data tersebut sudah sesuai dengan KD 3.14.

Dari tabel diatas, kesimpulan yang dapat diambil diantaranya, data hasil
analisis nilai-nilai karakter pada biografi Jusuf Kalla ini sudah sesuai dengan
122

KD 3.14 yaitu menilai hal yang dapat diteladani dari teks biografi.
Berdasarkan hasil analisis kesesuaian data dengan KI dan KD sudah sesuai,
maka hasil analisis nilai-nilai karakter dalam biografi Jusuf Kalla ini dapat
dijadikan sebagai alternatif bahan ajar peserta didik kelas X SMA.

M. Pemanfaatan Bahan Ajar


Berdasarkan dari data yang telah dianalisis, data tersebut akan dibuat
menjadi alternative bahan ajar SMA kelas X Bahasa Indonesia. Bahan ajar
yang akan dibuat adalah berupa modul pembelajaran. Sebelum membuat
bahan ajar, peneliti akan membuat terlebih dahulu RPP (Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran). Ini tujuannya sebagai acuan pada kegiatan
pembelejaran.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Pasundan 3 Kelas/Semester: Materi Pokok:


Bandung X/Genap Biografi
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia Alokasi Waktu: 4X45 KD: 3.14 menilai hal
menit yang dapat diteladanai
dari teks biografi

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengidentifikasi struktur teks biografi.
123

2. Mengidentifikasi hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh teks biografi.


3. Menyimpulkan hal-hal yang dapat diteladani dari teks biografi.

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media: Alat/bahan:
- Buku sumber - Gawai
- Lembar kerja siswa - Laptop
- Salindia

Kegiatan Pendahuluan (5 menit)


Guru memberikan ucapan salam kepada peserta didik sebagai tanda syukur atas anugerah
Allah SWT.
Guru menyampaikan Kompetensi dasar, Indikator dan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari. menilai keteladanan dari teks biografi
Guru memberi motivasi kepa peserta didik.
Kegiatan Inti (80 menit)
Mengamati Peserta didik diberikan waktu untu membaca dan memahami
materi menilai hal yang dapat diteladani dari teks biografi.
Menanya Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya mengenai materi menilai hal yang dapat
diteladani dari teks biografi.
Mengumpulan Informasi Peserta didik diberi tugas dan melakukan diskusi bersama
mengenai materi menilai hal yang dapat diteladani dari
teks biografi.
124

Menyimpulkan Guru dan peserta didik bersama menyimpulkan hal-hal yang


telah dipelajari mengenai materi menilai hal yang dapat
diteladani dari teks biografi. Kemudian peserta didik
diberikan lagi kesempatan menanyakan jika ada yang belum
dipahami.
Kegiatan Penutup (5 menit)
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberikan motivasi, saran, dilanjutkan dengan
berdoa dan memberikan salam.

C. PENILAIAN

- Sikap: Lembar pengamatan - Pengetahuan: Latihan soal – Keterampilan: Penilaian


unjuk kerja.

Mengetahui Bandung, 23 Agustus 2021

Kepala Sekolah Abdul Fathah S


NIP
125

HANDOUT PEMBELAJARAN SMA BAHASA


INDONESIA

MENILAI DAN MEGUNGKAPKAN


KEMBALI KETELADANAN PADA
TEKS BIOGRAFI
126

SMA KELAS X

MENILAI DAN MENGUNGKAPKAN KETELADAN


TOKOH DALAM TEKS BIOGRAFI
127

BAHASA INDONESIA KELAS X

PENYUSUN
ABDUL FATHAH SYAEFULLOH

PETA KONSEP

TEKS BIOGRAFI

Mengidentifikasi struktur Mengidentifikasi hal-hal


teks biografi yang dapat diteladani
dari teks tokoh biografi
128

Hal-hal yang dapat


Struktur teks biografi
diteladani

KONSEP PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/semester : X/Genap
Materi : Teks Biografi

KOMPETENSI INTI
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
129

KI 2. Menghayati dan menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,


(gotong royong, Kerjasama, toleran, damai), santun, responsive, dan proaktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam interaksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3. Memahami pengetahuan factual, konseptual, dan procedural berdasarkan rasa
ingin tahunya dengan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4.Mencoba mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
3.14 Menilai hal yang dapat 3.14.1 Mengidentifikasi struktur teks biografi
diteladani dari teks biografi. 3.14.2 Mengidentifikasi hal-hal yang dapat
diteladani dari tokoh teks biografi. (nilai religius,
nasionalis, integritas, mandiri dan gotong royong).
4.14.1 Menyimpulkan hal-hal yang dapat diteladani
dari tokoh teks biografi.
130

TUJUAN PEMBELAJARAN

Sebelum Masuk Pada pembelajaran


perhatikan terlebih dahulu tujuan
pembelajarannya yah!!

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mengidentifikasi struktur teks biografi.


2. Mengidentifikasi hal-hal yang dapat diteladani dari teks tokoh biografi (nilai religious,
nasionalis, integritas, mandiri, dan gotong royong).
3. Menyimpulkan hal-hal yang dapat diteladani dari teks tokoh biografi.
131

Apa itu biografi?

Biografi adalah pemaparan fakta-fakta


kehidupan seseorang yang berisi informasi
penting untuk kemudian ditulis dalam bentuk
cerita. Setiati (2008, hlm.99)
132

Struktur teks
biografi
133

Berisi mengenai latar belakang kisah/peristiwa.


Merupakan bagian pengenalan tokoh, yang
Orientasi menjelaskan data diri danlatar belakang
pendidik.

Menjelaskan perjalalana hidup unntuk mencapai


Kejadian cita-cita, karir, pemecahan masalah,
menyedihkan, mengesankan, hingga kesuksesan
Penting tokoh
rangkaian peristiwa yang dialami tokoh.

Reorienta .Berisi berupa komentar/simpulan

si Pandangan penulis terhadap tokoh

Baca dan perhatikanlah teks


Biografi berikut ini!
134

Biografi Jusuf Kalla

Muhammad Jusuf Kalla lahir di Bone, Sulawesi Selatan, 15 mei 1942. Dia
lahir dari keluarga pengusahan berada. Ayahnya, Haji Kalla adalah pemilik NV
Hadji Kalla di Makassar. Sementara ibunya bernama Athirah. Jusuf Kalla tumbuh
dalam dua pengaruh besar, sang ayah adalah pengkit Nahdatul Ulama sedangkan
sang ibu merupakan warga muhammadiyah. Berlatar belakang perbedaan itulah
Jusuf Kalla menjadi sosok yang terbiasa menghargai orang lain, termasuk orang
yang berbeda pandangan dan keyakinan dengannya.
Semenjak kecil dia sudah diasuh orang tua untuk hidup sesuai ajaran agama
islam yang dianutnya, jujur, dan menghargai orang lain. “prinsip saya ditanamkan
oleh orangtua saya, sebenarnya sangat sederhana, yaitu menjadi orang yang taat
beragama, bekerja sebaik-baiknya (bekerja keras), jujur, dan menghormati orang
lain.” Kata Jusuf. Sejak di Makassar, bakat kepemimpina Jusuf terasah. Dia
bergabung dengan organisasi Pelajar Islam Indonesia, setiap Jum’at dia berlatih
pidato.”saya sempat bepidato pada Isra Mi’raj,” katanya..
Di pihak lain, ambisi Jusuf Kalla menjadi salah satu pimpinan tertinggi
Lembaga eksekutif Indonesia dapat dilacak. Ambisi-ambisi besarnya berasal dari
pengasuhan dan Pendidikan dalam keluarga. Sejak masih kecil. Haji Kalla
menanamkan pada Jusuf bahwa anak lelaki pertama dalam keluarga harus menjadi
pemimpin.
Di Indonesia Jusuf Kalla menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan,
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, lalu puncaknya menjadi
Wakil Presiden Republik Indonesia tahun 2004-2009. Jusuf Kalla juga merupakan
135

tokoh penting dalam politik Indonesia, sangat memberi makna pada kinerja
kabinet secara keseluruhan. JK memprakarsai dan sekaligus memimpin proses
perdamaian di Poso dan Maluku.
Menjelang pelaksanaan Pilpres 2009, Jusuf Kalla mengatakan bahwa jika
dirinya kalah, maka dia akan pulang ke Makassar. Dia akan membuat hubungan
baik dengan siapa saja, mengurus Pendidikan, dan menjalankan kegiatan
keagamaan serta urusan-urusan perdamaian, ditempat manapun.
Ketika JK kalah dalam Pilpres 2009, JK tidak memutus tali silaturahmi
dengan SBY. Pasca-kompetisi dalam pilpres. JK pernah melontarkan pernyataan
menggelitik, enam presiden negeri ini saling tidak bertegur sapa sehingga
memberi contoh buruk bagi rakyat. JK tahu, mana rana politik dan mana ranah
sebagai sesama manusia. Ini Patut diteladani sehing orangt idak terus-menerus
bermusuhan.
Terlupakan di tengah kontestasi politik dalam negeri, jasa JK justru mendapat
apresiasi dari mancanegara. Koordinator Simposium Internasional tentang “juru
runding untuk perdamaian” di Madrid. Spanyol, 28-30 september 2006. Kristian
Herbolzheimer, secara khusus memuji peranan JK sebagai juru runding utama dan
inisiator Perdamaian Aceh, yang secara mengagumkan mampu menyelsaikan
konflik selama 30 tahun dalam waktu hanya 6 bulan.
Di tengah pikuk kehidupan pasca-pilpres 2009 dan tidak lagi menjabat wakil
presiden, Jusuf Kalla terpilih sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI).
136

Menganalisis keteladanan
dalam teks biografi

Pengertian Keteladanan
Keteladanan berasal dari kata “teladan” yang artinya
perbuatan atau sesuatu yang dapat ditiru atau dicontoh
(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Jadi keteladanan itu ialah
hal-hal yang dapat ditiru atau dicontoh.
Jika dalam konteks menganalisis teks biografi, dapat
diartikan yaitu menganalisis perbuatan yang dapat ditiru
atau dicontoh (keteladanan) dalam teks biografi
137

Pahamilah uraian berikut ini!

Nilai-Nilai Karakter pada Teks Biografi


(KEMENDIKBUD 2017)

a) Nilai karakter religius adalah mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang


Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan
kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain.
b) Nilai karakter nasionalis adalah cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik bangsa,
menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan
kelompoknya.
c) Nilai karakter integritas adalah nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan
pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, Tindakan, dan pekerjaan, memilikikomitmen dan kesetiaan pada nilai-
nilai kemanusiaan dan moral. Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab
sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi
Tindakan dan perkataan yang berdasrkan kebenaran. Seseoarang yang
berintegritas juga menghargai martabat individu (terutama penyandang
disabilitas), serta mampu menunjukan keteladanan.
138

Latihan

Setelah kalian memahami materi tentang biografi, struk


tur teks biografi, dan keteladanan dari teks biografi. Pada bagian ini kita akan
belajar menilai keteladanan dalam teks biografi yang sudah kalian baca. Maka
dari itu jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar !
139

1. Setelah membaca teks biografi Jusuf Kalla, coba analisislah struktur teks
biografi Jusuf Kalla tersebut?

NO. Struktur Kutipan Teks Biografi


1. Orientasi
2. Peristiwa Penting
3. Reorientasi

2. Setelah kalian membaca teks biografi Jusuf Kalla tersebut, coba kalian
uraikan nilai apa saja yang terdapat dari teks biografi tersebut?
3. Setelah kalian membaca teks biografi Jusuf Kalla tersebut coba kalian
simpulkan hal-hal apa saja yang dapat diteledani dari teks biografi
tersebut?
140

Rangkuman

Biografi adalah pemaparan fakta-fakta kehidupan


seseorang yang berisi informasi berupa perjalanan hidup,
karir, pencapaian individu untuk kemudian ditulis
menjadi sebuah cerita. Dari biografi kita dapat
mempelajari, mengikuti, menerapkan ke kehidupan
pembaca hal-hal yang dapat diteladani dari sebuah teks
biografi tersebut.

Refleksi

Setelah kalian mempelajari dan memahami materi menilai hal


yang dapat diteladani dari teks biografi. Hikmah apa yang
kalian setelah mempelajari materi tersebut ?, kemudian hal-hal
positif apa yang dapat kalian petik ?. Semoga dalam
pembelejaran ini kalian mendapatkan manfaat yang baik dan
jika saya ada suatu kesalah mohon kiranya dimaafkan.
Terimaksih, semangat!
141

A. Validasi Bahan Pembelajaran Analisis Nilai-Nilai Karakter pada Biografi


Jusuf Kalla Sebagai Alternatif Bahan Ajar Pembelajaran Bahasa
Indonesia Peserta Didik Kelas X SMA.

Setelah peneliti melakukan analisis, dan dipatkannya data hasil analisis nilai-
nilai karakter pada biografi Jusuf Kalla sebagai alternatif bahan ajar pembelajaran
bahasa indonesi peserta didik kelas X SMA. Bahan pembelajaran yang telah
dibuat kemudian akan dilakukan validasi oleh dua orang validator yang sesuai dan
paham dibidangnya. Format penilaian yang akan dilakukan yaitu sesuai dengan
instrumen penilaian validasi, meliputi beberapa aspek penialaian penyajian,
penilaian isi, dan penilaian bahasa.

Dalam penilaian bahan pembelajaran ini terdiri dari beberapa kriteria,


diantaranya, nilai 5 berarti menunjukan nilai sangat baik/sangat tepat/sangat jelas/,
nilai 4 menunjukan nilai tersebut tepat/baik/jelas, kemudian nilai 3 menunjukan
cukup/tepatcukup, baik/cukup jelas, kemudian nilai 2 menunjukan kuarng
tepat/kurang, baik/kurang jelas, dan nilai 1 menunjukan tidak tepat/tidak baik dan
tidak jelas. Nilai yang diapat dari penilaian validor tersebut akan dimasukan ke
dalam kriteria penilaian sebagai berikut.
142

No. Nilai Keterangan


1. 100 Sangat baik/sangat layak
2. 75-99 Baik/layak
3. 50-74 Kurang baik/kurang layak
4. 20-49 Tidak baik/tidak layak

Berdasarkan kriteria penilaian diatas, peneliti dapat mengetahui bahan


pembelajaran yang sudah dibuat apakah layak atau tidak untuk dijadikan sebagai
alternatif bahan ajar pembelajaran kelas X SMA. Dari segi penilaian, penilaian
dilakukanoleh validator yang sesuai dan paham pada bidangnya sebagai berikut.
a. Validasi oleh:
Nama : Elzalita Maraya S.Pd.
Keahlian : Guru Bahasa Indonesia
Instansi : SMK Madya Bandung
Aspek Penilaian Isi 1

No. Nilai
Indikator Penilaian 1 2 3 4 5
1. Kesesuaian Materi dengan KI 1 
2. Kesesuaian Materi dengan KI 2 
3. Kesesuaian Materi dengan KI 3 
4. Kesesuaian Materi dengan KI 4 
5. Kesesuaian Materi dengan KD 3.19 
143

6. Kesesuaian materi dengan perkembangan 


intelektual peserta didik
7. Kesesuaian materi dengan perkembangan 
emosional peserta didik
8. Keakuratan teori dan definisi 
9. Keakuratan fakta dan data 
10. Keakuratan contoh 
11. Materi mudah dipahami 
12. Materi menarik dan lengkap 
13. Kesesuaian materi dengan perkembangan 
ilmu pengetahuan
Jumlah 6 4 50
Rata-rata 4,6
Nilai 92
Kriterian Baik/layak

Validator
144

Elzalita
Maraya
S.Pd.

Aspek Penilaian Penyajian 1

No. Nilai
Indikator Penilaian 1 2 3 4 5
1. Kemenarikan sampul 
2. Kesesuaian peta konsep 
3. Ketepatan soal Latihan dengan materi 
4. Ketepatan rangkuman 
5. Ketepatan refleksi 
6. Kelengkapan daftar Pustaka 
7. Keruntutan penyajian 
8. Kelengkapan penyajian bagian 
pendahuluan
9. Kelengkapan penyajian bagian isi 
10. Kelengkapan penyajian bagian penutup 
Jumlah 12 4 25
145

Rata-rata 4,1
Nilai 82
Kriteria Baik/layak

Validator

Elzalita Maraya
S.Pd.

Aspek Penilaian Bahasa 1

No. Nilai
Indikator Penilaian 1 2 3 4 5
1. Ketepatan struktur kalimat 
2. Keefektifan kalimat 
3. Kesesuaian penyajian bahasa dengan 
konteks
4. Kesesuaian dengan kaidah kebahasaan 
146

5. Bahasa yang digunakan mudah dipahami 


6. Bahasa yang digunakan komunikatif 
7. Bahasa yang digunakan dapat mendorong 
berpikir kritis
8. Keterpaduan antarkalimat dan antarparagraf 
9. Keselarasan antarkalimat dan paragraf 
10. Konsistensi penggunaan istilah dan simbol 
Jumlah 6 32
Rata-rata 3,8
Nilai 76
Kriteria Baik/layak

Validator

Elzalita Maraya
S.Pd.
147

b. Validasi oleh :
Nama : Yeni Cania Puspita, M.P.d
Keahlian : Bahasa dan Sastra Indonesia
Instansi : Dosen FKIP Universitas Pasundan

Aspek Penilaian Isi 2

No. Nilai
Indikator Penilaian 1 2 3 4 5
1. Kesesuaian Materi dengan KI 1 
2. Kesesuaian Materi dengan KI 2 
3. Kesesuaian Materi dengan KI 3 
4. Kesesuaian Materi dengan KI 4 
5. Kesesuaian Materi dengan KD 3.19 
6. Kesesuaian materi dengan 
perkembangan intelektual peserta
didik
7. Kesesuaian materi dengan 
perkembangan emosional peserta
didik
8. Keakuratan teori dan definisi 
9. Keakuratan fakta dan data 
10. Keakuratan contoh 
11. Materi mudah dipahami 
148

12. Materi menarik dan lengkap 


13. Kesesuaian materi dengan 
perkembangan ilmu pengetahuan
Jumlah 52
Rata-rata 5,2
Nilai 80
Kriterian Baik/layak

Validator

Yeni Cania Puspita M.P.d


149

Penilaian Penyajian 2

No. Nilai
Indikator Penilaian 1 2 3 4 5
1. Kemenarikan sampul 
2. Kesesuaian peta konsep 
3. Ketepatan soal Latihan dengan materi 
4. Ketepatan rangkuman 
5. Ketepatan refleksi 
6. Kelengkapan daftar Pustaka 
7. Keruntutan penyajian 
8. Kelengkapan penyajian bagian 
pendahuluan
9. Kelengkapan penyajian bagian isi 
10. Kelengkapan penyajian bagian penutup 
Jumlah 40
Rata-rata 4,0
Nilai 80
Kriteria Baik/Layak
150

Validator

Yeni Cania Puspita M.Pd.

Penilaian Bahasa 2

No. Nilai
Indikator Penilaian 1 2 3 4 5
1. Ketepatan struktur kalimat 
2. Keefektifan kalimat 
3. Kesesuaian penyajian bahasa dengan 
konteks
4. Kesesuaian dengan kaidah kebahasaan 
5. Bahasa yang digunakan mudah dipahami 
6. Bahasa yang digunakan komunikatif 
7. Bahasa yang digunakan dapat 
mendorong berpikir kritis
8. Keterpaduan antarkalimat dan 
151

antarparagraf
9. Keselarasan antarkalimat dan paragraf 
10. Konsistensi penggunaan istilah dan 
symbol
Jumlah 40
Rata-rata 4,0
Nilai 80
Kriteria Baik/layak

Validator

Yeni Cania Puspita M.Pd.

C. Pembahasan
Pada bagaian ini, peneliti akan memaparkan data hasil analisis yang telah
peneliti lakukan, berdasarkan masalas-masalah yang dipaparkan dan diajukan
pada bab sebelumnya. Permasalahan tersebut diantaranya,

1. Apakah terdapat nilai-nilai karakter dalam teks biografi Jusuf Kalla?


152

Hasil analisis nilai-nilai karakter biografi Jusuf Kalla ini menunjukan


hasil sebagai berikut ini.

Data Hasil Analisis


30
20
10
0
s is s ri ng
ig
iu
na
l ita di
el gr an yo
R s io nt
e
rM R o
te
r Na rI te ng
ak er kt
e ak to
a r kt ra a r G o
iK ra a iK r
la Ka iK la te
Ni a i la Ni ak
N il Ni a r
iK
la
Ni

Data Hasil Analisis

Data dari hasil analis nilai-nilai karakter pada biografi Jusuf Kalla
mengandung 5 nilai-nilai karakter diantaranya, nilai karakter religious, nilai
karakter nasionalis, nilai karakter integritas, nilai karakter mandiri, dan nilai
karakter gotong royong. Hasil penelitian sudah sesuai dengan 5 nilai karakter
rujukan KEMENDIKBUD (2017). Dengan nilai karakter yang menonjol adalah
nilai karakter nasionalis (25), dan nilai karakter yang paling sedikit adalah nilai
karakter mandiri (2).
2. Bagaimanakah nilai-nilai karakter dalam teks biografi Jusuf Kalla?

Dari hasil menganalisis nilai-nilai karakter pada teks biografi Jusuf Kalla,
berikut ini adalah penjabaran hasil secara keseluruhan.
153

1) Nilai karakter religius


Dari hasil analisis didapati (9) nilai karakter religius di dapati kegiatan
Jusuf Kalla melaksanakan ibadah kepada allah SWT, melaksanakan
zakat, mempelajari alquran, hadits dan fiqih, dan menanamkan sifat
jujur. Berikut salah satu kegiatan menunjukan Jusuf Kalla melakukan
kegiatan salat (ibadah kepada allah swt) seperti dalam kutipan hasil
analisis berikut ini, “Jusuf sudah pergi ke masjid mereka bertakbir,
menunaikan shalat idul fitri lalu bersalaman untuk saling memaafkan”.
2) Nilai karakter nasionalis
Dari hasil analisis didapati (25) nilai karakter nasionalis. Hasilnya
meliputi kegiatan Jusuf Kalla dalam hal perdamaian nasional, hal-hal
kemanusiaan, politik bangsa, rela berkorban, dan mementingkan
kepentingan bangsa dan negara. Berikut ini salah satunya ditunjukan
dengan kutipan hasil analisis berikut ini mengenai perdamaian nasional,
“Jusuf Kalla sendiri justru Kembali masuk cabinet pada era Presiden
Megawati Soekarno Putri. Kali ini sebagai Menko Kesejahteraan
Rakyat. Pada masa inilah Jusuf menunjukan kepiawaiannya memediasi
pihak-pihak yang bertikai di Poso melalui deklarasi Malino”.
3) Nilai karakter integritas
Berdasarkan hasil analisis, didapati (14) nilai karakter integritas.
Hasilnya meliputi sifat sederhana dan bersahaja, mempunyai prinsip
untuk dapat selalu dipercaya, dan menunjukan sifat ulet dan jujur.
Berikut ini salah satunya ditunjukan dengan kutipan hasil analisis
154

berikut ini. “pengalaman dan pola hidup Jusuf Kalla yang sederhana dan
bersahaja, membuatnya lebih fleksibel dan akrab berkomunikasi dengan
siapa saja. Dia adalah pengusaha sukses yang jujur dan berjiwa sosial”.
4) Nilai karakter mandiri
Dari hasil analisis, didapati (2) nilai karakter mandiri. Hasilnya meliputi
sifat dan sikap menunjukan Jusuf Kalla tidak bergantung kepada orang
lain. Hal ini salah satunya ditunjukan dengan kutipan hasil analisis
berikut ini. “menurut Ahmad Kalla, Jusuf saat itu ibarat ayah bagi adik-
adiknya, dia mendaftarkan adik-diknya sekolah termasuk membayarkan
uang sekolahnya. Kata Ahmad”.
5) Nilai karakter gotong royong
Berdasarkan hasil analisis, didapati (4) nilai karakter gotong royong.
Salah satunya ditunjukan dengan kutipan hasil analisis berikut ini “tidak
tanggung-tanggung, ada tujuh mediator yang dipimpin Menko Kesra
Jusuf Kalla. Disamping itu ada 24 peninjau dari berbagai organisasi
agama, cendikiawan, pakarhukum dan pemerintahan. Alhasil delarasi
Malino dipersiapkan dengan serius”.
3. Bagaimanakah pemanfaatan hasil penelitian teks biografi Jusuf Kalla?

Dari segi pemanfaatan hasil penelitian, pemanfaatan hasil penelitian yang


peneliti lakukan adalah dengan menjadikan hasil penelitian sebagai alternatif
bahan ajar kelas X. Data yang dihasilkan dari hasil analisis teks biografi sebagai
alternatif bahan ajar kelas X ini, peniliti akan dijadikan bahan ajar jenis Handout.
155

Sudah bisa dikatakan dari penelitian yang sudah dilakukana, hasil penelitian
ini dapat dijadikan alternatif bahan ajar hal ini ditunjukan dengan hasil penialaian
bahan ajar oleh validator/seseorang yang ahli pada bidangnya. Untuk menguji
kredibilitas bahan ajar yang telah dibuat, kemudian divalidasi oleh validator yang
sesuai dengan bidang dan pemahamannya. Validator tersebut adalah, Ibu Elzalita
Maraya S.Pd. dan Ibu Yeni Cania Puspita M.Pd. Berikut adalah hasil penilaian
bahan ajar kedua validator tersebut.

No. Aspek Penilaian Nilai Validator 1 Nilai Validator Rata-rata


2

1. Aspek isi materi 92 80 86

2. Aspek penyajian 82 80 81

3. Aspek Bahasa 76 80 78

Berdasarkan tabel penilaian diatas, nilai yang didapat dari penilaian aspek
isi/materi mendapatkan nilai rata 86 dengan kriteria layak/baik, pada penilaian
aspek penyajian, mendapatkan nilai dengan rata-rata 86 dengan kriteria
layak/baik dan penilaian pada aspek Bahasa mendapatkan penilaian rata-rata 78
dengan kriteria layak/baik. Dapat disimpulkan bahwa bahan ajar/handout yang
telah dibuat sudah layak dan baik untuk dijadikan alternatif bahan ajar kelas X
Bahasa Indonesia.
Data hasil analisis nilai-nilai karakter pada biografi Jusuf Kalla ini,
merupakan bagian yang perlu dibahas, karena kita akan melihat layak atau
tidaknya hasilnya untuk dijadikan sebuah alternatif bahan ajar pembelajaran
156

Bahasa Indonesia peserta didik kelas X. Dibawah ini merupakan data hasilan
alisisnya. Data hasil analisis nilai-nilai karakter pada biografi Jusuf Kalla ini
sudah sesuai dengan Kompetensi Inti 1 mengenai sikap dan spiritual, Kompetensi
Inti 2 mengenai sikap social, Kompetensi Inti 3 mengenai pengetahuan, dan
Kompetensi 4 mengenai keterampilan. Kemudian kesesuaian dengan Kompetensi
Dasar, data hasil analisis ini juga sudah sesuai dengan Kompetensi Dasar 13.4
Menilai hal yang dapat di teladanani dari teks biografi. Dari pernyataan diatas,
hasil analisis nilai-nilai karakter pada biografi Jusuf Kalla ini dapat dijadikan
alternatif bahan ajar pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X.

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, yaitu


mengenai menganalisis nilai-nilai karakter pada teks biografi Jusuf Kalla.
Maka peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.

1. Data hasil analisis nilai-nilai karakter pada teks biografi Jusuf Kalla
menunjukan bahwa nilai-nilai karakter biografi yang terkandung
diantaranya, (1) nilai karakter rekigius, (2) nilai karakter nasionalis, (3)
nilai karakter integritas (4) nilai karakter mandiri dan (5) nilai karakter
gotong royong. Pada nilai-nilai karakter yang terdapat pada teks biografi
157

Jusuf Kalla ini diantaranya terdapat (9) nilai karakter religious, (25) nilai
karakter nasionalis, (14) nilai karakter integritas, (2) nilai karakter mandiri
dan (4) nilai karakter gotong royong.
2. Data dari hasil penelitian nilai-nilai karakterpada biografi Jusuf Kalla ini
sudah sesuai dengan tuntutan kurikulum, karena terdapat kesesuaian data
hasil analisis dengan KD 3.14 yaitu “menilai hal yang dapat diteladani
dari teks biografi”. Adapun hasil penelitian handout yang telah dilakukan
oleh validator (guru/dosen Bahasa Indonesia) diantaranya, untuk hasil
penilaian aspek isi mendapatkan nilai rata-rata 86, dengan kriteria
baik/layak, penilaian penyajian mendapatkan nilai rata-rata 81 dengan
kriteria layak/baik, dan penilaiaan aspek kebahasaan mendapatkan nilai 78
dengan kriteria layak/baik. Dari uraian diatas dapat dimpulkan bahwa data
hasil analisis nilai-nilai karakter pada biografi Jusuf Kalla ini dapat
dijadikan alternatif bahan ajar pembelajaran Bahasa Indonesia peserta
didik kelas X.

B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitiandan pembahasan yang sudah dilakukan,
peneliti akan memberikan saran/masukan kepada peneliti selanjutnya,
pendidik, peserta didik, dan pembaca diantaranya sebagai berikut ini.

1. Tenaga Pendidik

Pendidik adalah profesi yang mempunyai tantangan dan harapan


dalam dunia Pendidikan, dari pendidik harapan itu tertuang bagaimana
158

masa depan anak bangsa dibentuk mealui sekolah dan pembelajaran.


Kemudian dari segi tantangan, pendidik mempunyai tantangan bagaiman
membentuk anak-anak bangsa melalui pembelajaran yang baik. Menjadi
seorang pendidik bukan hal yang mudah dilakukan, tidak hanya sekedar
mengajarkan materi pembelajaran kepada peserta didik, tetapi pendidik
juga harus bisa membentuk/menumbuhkan karakter peserta didik demi
dapat bersaing di dunia luar dan pada era globalisasi seperti sekarang ini,
dan bermanfaat bagi agama, keluarga, bangsa dan negara. Peneliti
menyarankan agar pendidik senantiasa dapat memperbanyak
pengetahuan-pengetahuan lain sesuai bidangnya di era yang serba digital
sekarang ini dan dapat sealu menanamkan kepada peserta didik nilai-nilai
religi, moral, tanggung jawab dan senatiasa berguna bagi agama, bangsa
dan negara.

2. Peserta didik

Peserta didik merupakan bagian penting dalam dunia pendidikan,


dengan kualitas peserta didik yang baik memberikan kontiribusi juga ke
bidang Pendidikan maupuan diluar bidang Pendidikan. Peserta didik
tentunya merupakan generasi penerus bangsa, maju atau tidaknya sebuah
bangsa dapat tercermin dari kualitas peserta didik. Pesan kepada peserta
didik diantaranya adalah semangat dalam belajar, rajin membaca,
menamkan sikap jujur, tanggung jawab, sopan santun,, dan berbakti
kepada kedua orang tua.

3. Peneliti Selanjutnya
159

Pada penelitan ini, penelit merasa belum sempurna, masih banyak


kekurangan-kekurangan dan belum dapat memberikan suatu kontribusi
yang signifikan. Oleh karena itu peneliti ingin memberikan saran untuk
penelitiannya selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam nilai-nilai karakter
yang terdapat pada teks biografi dari berbagai tokoh lainnya untuk
kemudian dijadikan bahan ajar/pembelajaran sebagai kontribusi kepada
dunia Pendidikan.

4. Pembaca

Data hasil penlitian ini belum sepenuhnya mendalam, dan masih


perlu dikembangkan kembali. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar
pembaca dapat mendapatkan informasi dari penelitian lainnya sebagai
tambahan informasi jika terdapat kekurangan dalam penelitian ini. Hal
tersebut dilakukan agar memberikan pengetahuan dan pemahaman yang
lebiih luas lagi dan dapa memberikan kembali masukan untuk
penelitiannya selanjutnya.
160
161

Anda mungkin juga menyukai