PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah mahluk individu dan sosial. Melalui belajar, kita dapat melakukan
kegiatan-kegiatan individu maupun sosial. Dengan belajar kita dapat memahami dan
menghargai satu sama lain. Dalam belajar tentunya kita harus mempunyai tujuan apa
yang ingin kita capai. Jika belajar tanpa arah dan tujuan, maka belajar hanya akan
dijadikan cara untuk saling menyakiti, menguasai, dan memusnahkan.
Menurut Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran (2017, hlm.130)
menyatakan bahwa perilaku manusia itu bisa berubah karena belajar, akan tetapi
apakah manusia memahami perilakunya sendiri, atau menyadari harus berperilaku
seperti apa jika berada atau dihadapkan dalam situasi dan kondisi yang berbeda.
Keberhasilan kegiatan belajar sangat erat kaitannya dengan proses pembelajaran
itu sendiri. Pembelajaran yang ideal, guru tentunya harus mengetahui dan paham
pembelajaran yang baik, benar dan sesuai.
Menurut Majid (2011, hlm.94) menyatakan bahwa penting bagi guru untuk mampu
mengembangkan strategi, karena proses pembelajaran dipengaruhi oleh sikap dan
perilaku guru dikelas. Jika guru antusias dan semangat dalam memperhatikan setiap
aktivitas dan kebutuhan siswa, siswa tersebut akan mengembangkan aktivitas
belajarnya dengan baik, semangat dan antusias.
1
2
informasi identitas seseorang dan kejadian atau peristiwa yang dialami, termasuk
karya, penghargaan dan masalah seseorang. Kemudian menurut Suherli, dkk
(2017, hlm.207) mengatakan bahwa membaca sebuah biografi akan memperkaya
wawasan dan sebagai teladan agar dapat menjalani kehidupan dengan baik dan
mengisi hidup dengan karya yang bermanfaat, tentunya hal itu tidak hanya
bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga orang lain.
Dalam penelitian yang berjudul “Kemampuan Menulis Teks Cerita Ulang
Biografi Tokoh Pada Siswa kelas X Akomodasi Perhotelan SMKN 1 Palu
“Menurut Lindo (2019, hlm.103) mengatakan bahwa,
Berdasarkan wawancara informal dengan guru mata pelajaran
bahasa Indonesia kelas X SMKN 1 Palu, terdapat masalah siswa
disaat menulis teks cerita ulang biografi seperti, siswa malas dalam
mengumpulkan informasi yang ada dalm tokoh, serta memberikan
pandangan dan penilaian mengenai tokoh. Siswa kurang percaya diri
untuk menulis, dan siswa kurang termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran.
Merujuk pada penggalan kalimat dan masalah mengenai pembelajaran biografi
tersebut, biografi dapat menjadi alat pembelajaran dalam mewujudkan karakter
karena didalamnya kita dapat mempelajari Riwayat hidup, seseorang. Seperti
menurut Zuchdi ( 2016, hlm.48) Kajian nilai karakter yang terdapat dalam karya
sastra termasuk novel atau biografi, penting dilakukan sebagai salah satu upaya
untuk pengembangan dan pembinaan karakter salah satunya dilakukan melalui
kegiatan pembelajaran di sekolah. Pembelajaran dalam hal menilai sesuatu dalam
biografi terdapat pada Kompetensi Dasar 3.14 yaitu menilai hal yang dapat di
8
teladani dari teks biografi. Dalam pembelajaran tersebut peserta didik dapat
meresap dan mengimplementasikan ke dalam hidupnya apa saja yang dapat
diteladani dari tokoh biografi. Dari situ dapat pentingnya pemilihan bahan ajar
yang baik agar berdampak baik juga terhadap peserta didik. Dari penjelasan dan
masalah-masalah yang telah dipaparkan diatas, dari kurangnya bahan ajar, bahan
ajar tidak sesuai dan kenakalalan remaja.
Merujuk pernyataan diatas penulis ingin memfokuskan penelitian pada
menganalisis 5 nilai karakter pada biografi dengan KD 3.14. Padapenelitian ini
penulisingin menggunakan biografi Jusuf Kalla karena, beliau merupakan tokoh
yang berpengaruh dalam bibidang kemanusiaan dan pengusaha sukses. Ini
didukung dengan pernyataan dari Kementrian luar negeri (2020) mengatakan
bahwa,,
Jusuf Kalla merupakan negosiatur unggul dan simbol kebanggan
kita (Indonesia) dan kiprahnya telah teruji dalam misi kemanusiaan
dan upaya perdamaian, permasalahan baik di dalam negeri maupun di
luar negeri. Seperti kasus di Poso, konflik di Aceh, dan juga
pertikaian anatara muslim Pattani dan pemerintah Thailand.
Perjuanagannya diberbagai bidang yang beliau hadapi, membuat ia dapat menjadi
inspirasi bagi banyak orang. Berdasarkan permasalahan diatas, Penulis tertarik
untukmelakukan penelitian dengan judul, “ Analisis Nilai-Nilai Karakter pada
Biografi Jusuf Kalla sebagai Alternatif Bahan Ajar Pembelajaran Bahasa
Indonesia Peserta Didik Kelas X Sekolah Menengah Atas”.
9
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, maka dari
itu penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apakah terdapat nilai-nilai karakter menurut KEMENDIKBUD dalam
biografi Jusuf Kalla ?
2. Bagaimanakah nilai-nilai karakter dalam biografi Jusuf Kalla ?
3. Bagaimanakah pemanfaatan hasil analisis nilai-nilai karakter dalam
Biografi Jusuf Kalla sebagai bahan ajar pembelajaran bahasa Indonesia di
kelas X SMA ?
D. Manfaat Teoritis
Hal-hal yang didapat dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangsih bagi perkembangan pembelajaran bahasa, dan
khususnya bahasa sastra Indonesia yang berhubungan dengan nilai-nilai
karakter dalam biografi.
F. Manfaat Praktis
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran
berkaitan dengan pembahasan biografi khususnya nilai-nilai karakter yang
terdapat dalam biografi. Diharapkan hasil penelitian dapat diterapkan
berdasarkan tujuan penelitian.
H. Definisi Variabel
Dalam usaha menyamakan persepsi dengan variable yang digunakan
dalam penelitian ini, maka dari itu dibuatlah definisi operasional sebagai
berikut.
1. Analisis adalah suatu kegiatan menguraikan sesuatu secara mendalam
kemudian dikelompokan kedalam kriteria tertentu untuk memahami suatu
makna dalam objek yang dijadikan penelitiannya
2. Nilai Karakter adalah Sikap atau perilaku yang didasrkan pada norma
yang berlaku dalam masyarakat, mencakup karakter religious, nasionalis,
integritas, mandiri dan gotong royong.
3. Tokoh adalah orang yang diceritakan dalam biografi yang dapat dijadikan
sebagai inspirasi.
4. Biografi adalah karya sastra yang berisikan riyawat hidup seseorang atau
tokoh ternama.
5. Bahan Ajar adalah Seperangkat sarana alat pembelajaran yang berisikan
materi pembelajaran yang disusun secara sitematis oleh pendidik untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
I. 1. Analisi Nilai-Nilai Karakter Biografi
a. Pengertian Biografi
Biografi adalah karya yang ditulis oleh seseorang/orang lain mengenai
kehidupan tokoh yang isinya merupakan peristiwa kehidupan, penghargaan
12
dan lainnya yang dikira isinya dapat dipelajari oleh pembaca. Sukirno (2016,
hlm. 55) biografi adalah tulisan yang isinya menceritakan atau mengisahkan
kehidupan seseorang atau orang lain. Dalam lingkup pendidikan, biografi
merupakan pelajaran yang isinya dapat diteladani oleh peserta didik. Peserta
didik diharapkan terisnpirasi kisah tokoh agarmembentuk karakter yang
berakhlak mulia serta cerdas sesuai tujuan pendidikan kurikulum 2013.
Menurut Suherli, dkk (2017, hlm. 284) menjelaskan bahwa biografi berisi
kisah hidup seseorang yang mencakup identitas tokoh, perjalanan pendidikan
dan karir tokoh, rumah tangga tokoh jika sudah menikah, prestasi yang telah
diraih, persoalan yang dihadapi dalam mencapai prestasi, dan hal-hal yang
dapat diteladani dari tokoh.
Menurut Setiati (2008, hlm. 99) biografi adalah pemaparan fakta-fakta
kehidupan seseorang yang berisi informasi penting. Untuk kemudian ditulis
dalam bentuk cerita. Tujuan teks biografi adalah untuk mengetahui Riwayat
seseorang atau tokoh yang isibya memaparkan mengenai perjalanan hidup,
prestasi yang diraihdan perjuangan karya.
b. Struk Teks Biografi
Teks biografi merupakan teks yang termasuk teks narasi, karena itu
struktur pada teks biografi sama dengan cerpen yaitu, Orientasi, kejadian
penting dan re-orientasi. Menurut KEMENDIKBUD (2017, hlm. 215) berisi
a) Orientasi adalah latar belakang kisah atau peristiwa yang diceritakan
selanjutnya untuk membantu pendengar atau pembaca. Informasi yang
dimaksud berupa ihwal siapa, kapan, dimana, dan bagaimana.
13
memuji kebaikan yang dilakukan orang lain, bertutur kata yang santun, rapi
berbusana, rajin membaca, disiplin dan tepat waktu
Berdasarkan penyataan-pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa
keteladanan adalah bentuk meniru atau mencontoh hal-hal yang baik.
Keteladan juga merupakan hal yang dapat merubah sikap atau perilaku
seseorang.
Dalam konteks pembelajaran Bahasa Indonesia, keteladan salah satunya
tercantum dalam Kompetensi Dasar 13.4 Menilai hal yang dapat diteladani
dari teks biografi, dapat diartikan, bahwa peserta melakukan kegiatan
pembelajaran menilai suatu keteladan dari teks biografi.
d. Nilai-Nilai Karakter pada Biografi
Pendidikan karakter merupakan salah satu yang digaungkan pemerintah
dalam pendidikan di Indonesia. Kemudian, hubungannya dengan nilai-nilai
karakter. Zaenul fitri (2014, hlm.16) mengatakan bahwa, “nilai-nilai karakter
berfungsi sebagai indicator keberhasilan pembinaan dan pengembangan
Pendidikan karakter. Nilai karakter yang berkualitas tinggi akan
meningkatkatkan mutu sekolah, meningkatkan prestasi akademik, dan
meningkatkan hubungan manusia.
Cahyaningrum dkk dalam Megawangi dalam Dharma Kesuma, (2017,
hlm.206) mendefinisikan, “Pendidikan karakter sebagai sebuah usaha untuk
mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan
mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat
memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya”.
15
Menganalisis nilai-nilai karakter ini tidak hanya data yang diucapkan oleh
tokoh saja, berikut ini juga termasuk diantaranya, tindakan tokoh,
ucapan/pendapat orang ketiga, dan interaksi yang dilakukan oleh tokoh.
Empat kriteria ini Kompetensi Inti ini merupakan acuan yang harus
dikembangkan di setiap kegiatan pembelajaran yang nantiny akan diberikan ke
peserta didik, hal ini untuk membuat pembelajaran dapat dilaksanakan dengan
baik dan tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai.
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bahan ajar adalah suatu bahan atau materi yang disusun secara sistematis
yang digunakan oleh guru secara teratur dan digunakan oleh siswa dalam
kegiatan pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Yaumi, (2013,
hlm. 272) bahan ajar adalah seperangkat bahan yang disusun secara sistematis
untuk kebutuhan pembelajaran yang bersumber dari bahan cetak, alat bantu
visual, audio, video, multimedia dan animasi serta komputer dan jaringan.
Bahan ajar merupakan bagian penting dalam kegiatan pembelejaran.
Menurut Iskandarwassid (2016, hlm.171) “bahan ajar adalah serangkaian
pembelajaran baik itu berupa materi, alat atau informasi yang harus diserap
peserta didik melalui pembelajaran yang menyenangkan”.
Dari pernyataan-pernyatan ahli diatas dapat disimpulkan bahwa bahan
ajar adalah bahan yang disusun secara teratur untuk kebutuhan pembelajaran
bisa berupa bahan cetak, multimedia, audio visual, dan computer jaringan.
e. Peran dan Fungsi Bahan Ajar
pembelajaran. Selain itu bahan ajar juga dapa berperan sebagai alat
menyampaikan materi pembelajaran. Yaumi, (2016, hlm.271) “Bahan ajar
mencakup alat bantu visual seperti handout, slides/overheads, yang terdiri atas
teks, diagram, gambar dan foto, plus mediai lain seperti audio, video dan
animasi”.
Selain dari peran, Bahan ajar mempunyai fungsi sebagai berikut.
Magdalena dkk, (2020, hlm.322) mengatakan bahwa, fungsi bahan ajar yaitu
1) untuk mengarahkan semua aktivitas guru dalam proses pembelajaran
sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan
kepada peserta didik.
2) alat evaluasi pencapaian hasil pembelajaran.
Selain itu, menurut Yumi (2016, hlm.272) “bahan pembelajaran
berfungsi sebagai materi utama bagi peserta didik jarak jauh, dimana
mereka belajar dari materi cetak dan mempunyai pilihan untuk memilih
dari berbagai media yang sesuai dengan kebutuhan dan keadaan belajar
mereka.”
Dari pernyataan diatas, bahan ajar itu merupakan salah satu hal yang
sangat penting, baik itu yang berupa fisik dan non-fisik. Hal ini karena
peran dan fungsi bahan ajar merupakan sebagai pendukung peserta didik
dalam belajar, dan juga sebagai alat menyampaikan suatu materi
pembelajaran.
f. Prinsip Penulisan Bahan Ajar
Tak dipungkiri, bahwa bahan ajar adalah bagaian penting dalam proses
maupun hasil dari pembelajaran, maka dari itu bahan ajar yang baik
mencerminkan juga pembelajaran yang baik. Romansyah dalam Annurahman,
(2016, hlm.60) mengatakan prinsip penulisan bahan ajar itu sebagai berikut.
peserta didik verup hafalan fakta, maka bahan ajar yang diajarkan
harus berupa hafalan fakta.
2. Prinsip konsistensi adalah prinsip keajegan. Jika kompetensi dasar
yang harus dikuasai peserta didik berjumlah empat macam.
Contohnya, jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik
adalah keterampilan menulis empat macam karangan, maka materi
yang diajarkan juga harus meliputi keterampilan menulis empat
macam karangan.
3. Prinsip kecukupan, artinya bahan yang dianjurkan harus cukup atau
memadai untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran (menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar).
Bahan ajar tidak boleh terlalu sedikit atau telalu banyak karena jika
terlalu sedikit akan sulit untuk mencapaii tujuan pembelajaran.
Sedangkan jika terlalu banyak hanya akan mengakibatkan ketidak
efisienan waktu dan tenaga.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa jenis bahan ajar
terbagi menjadi dua besar, yaitu bahan ajar cetak dan bahan ajar non cetak. Jenis
bahan cetak diantaranya adalah handout dan modul kemudian bahan ajar non
cetak diantaranya bahan ajar berupa video, audio dan display.
Pada kegiatan penilitian yang dilakukan ini, peneliti memilih bahan ajar
handout. Bagi peneliti bahan ajar handout sesuai dengan konteks penelitian yang
dilakukan, dan juga bahan ajar handout merupakan bahan ajar yang berbentuk
fisik sehingga penggunaananya fleksible dan praktis.
h. Kriteria/Penyusunan Bahan Ajar
Pembuatan bahan ajar alangkah baiknya kita dapat mengetahui dulu
keseuaian bahan ajar itu dibuat, dari keamampuan peserta didik maupun tingkat
peserta didik. Berikut ini adalah kriteria penyusunan bahan ajar menurut
Romansyah dalam Depdiknas, (2016, hlm.63)
1. Pemilihan bahan ajar harus sesuai dengan kurikulum.
2. Bahan ajar harus sesuai dengan tujuan Pendidikan.
3. Bahan ajar dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya
berdasarkan ilmu Bahasa sastra Indonesia.
4. Bahan ajar harus relevan dengan perkembangan ilmu dan
teknologi.
5. Bahan ajar harus sesuai dengan tingkat perkembangan
kognitif peserta didik.
Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kriteria/penyusunan
bahan ajar harus sesuai dengan tujuan Pendidikan, kurikulum, relevansi,
26
diantaranya nilai
karakter religious,
kerjakeras,mandiri,
bersahabat, komunikatif,
jujur, peduli sosial,
kreatif, disiplin,
menghargai dan
tanggung jawab
4. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah garis besar atau gejala dalam penelitian yang
akan dirumuskan dan dipecahkan dalam suatu proses penelitian. Kerangka
pemikiran yang peneliti rancang memuat focus penelitian, analisis penelitian,
dan judul bahan yang akan dianalisis sehingga akan menjadi judul dalam
penelitian.
Aisyah dkk (2020, hlm.62) menyatakan Indriyani (2019, hlm.185) menyatakan bahwa,
bahwa,
Pendidikan karakter bangsa dapat
Hasil penelitiannya di SMK Pesona digambarkan dalam keadaan yang
Dywantara di Leuwisadeng kabupaten Bogor, mengkhawatirkan. Hal ini ditunjukan dengan
dari temuannya terdapat masalah yang meningkatnyya praktek pelanggaran hukum,
mencolok antara lain ketersedian buku-buku seperti penyalahgunaan narkoba, melakukan
yang ada tidak semuanya sesuai dengan hubungan seks diluar nikah, praktek korupsi,
kurikulum terbaru karena terjadinya perubahan kolusi, konflik sosial,premanisme, Tindakan
kurikulum terakhir tidak semerta-merta kekerasan, pembunuhan dan sebagainya.
disertai pembaruan buku secara total. Langkah Penggunaan kecanggihan teknologi juga
yang dilakukan guru adalah melakukan terkadang disalah gunakan untuk
improvisasi dengan menyesuaikan referensi memprovokasi, adu domba, membunuh
lain seperti sumber dari internet dan buku yang karakter dan sebagaianya.
dimiliki pribadi.
28
Masalah
Judul
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Hardani dkk, (2020, hlm 229) “Komponen dalam metode penelitian kualitatif
diantaranya, alasan menggunakan metode kualitatif, tempat penelitian,
instrumen penelitian, sampel sumber data penelitian, teknikpengumpulan data,
Teknik analisis data, dan perencana pengujian keabsahan data.
B. Kehadiran Peneliti
C. Instrumen Penelitian
kehendak,
mencintai
lingkungan dan
melindungi yang
kecil dan tersisih
2 Nilai Nilai karakter 1. Menunjukan a) Hendarm
. Karakter nasionalis adalah kesetiaan, an (2017)
Nasiona cara berpikir, kepedulian, dan b) KEMEN
lis bersikap, dan penghargaan DIKBUD
berbuat yang tinggi terhadap 2017
menunjukan bangsa,
kesetiaan, lingkungan fisik,
kepedulian, dan social, budaya,
penghargaan ekonomi dan
yang tinggi politik bangsa.
terhadap
bahasa,lingkunga
n fisik, sosial,
budaya, ekonomi
dan politik
bangsa,menempa
tkan kepentingan
bangsa dan
negara diatas
35
kepentingan diri
dan
kelompoknya.
Sikap nasionalis
ditunjukan
melalui sikap
apresiasi budaya
bangsa sendiri,
menjaga
kekayaan budaya
bangsa, rela
berkorban,
enggul, dan
berprestasi, cinta
tanah air,
menjaga
lingkungan, taat
hukum, disiplin,
menghormati
keragaman
budaya, suku,
dan agama.
3 Nilai Nilai karakter 1. Menunjukan a) Hendarm
. Karakter integritas adalah sikap tanggung an (2017)
36
kehidupan sosial,
melalui
konsistensi
Tindakan dan
perkataan yang
berdasrkan
kebenaran.
Seseoarang yang
berintegritas juga
menghargai
martabat individu
(terutama
penyandang
disabilitas), serta
mampu
menunjukan
keteladanan.
danmemperguna 2. Menggunakan
kan segala segala tenaga,
tenaga, pikiran, pikiran dan
waktu untuk waktu untuk
merealisasikanha merealisasikan
rapan, mimpi dan harapan, mimpi
cita-cita. Siswa dan cita-cita.
yang mandiri
memiliki etos
kerja yang baik,
Tangguh,
berdaya juang,
professional,
kreatif,
keberanian, dan
menjadi
pembelajar
sepanjang hayat
5 Nilai Nilai karakter 1. Menunjukan a) KEMEN
Karakter gotong royong tindakan DIKBUD
Gotong adalah menghargai (2017)
Royong mencerminkan semangat
Tindakan kerjasama,
menghargai menyelesaikan
39
musyawarah
mufakat, tolong
menolong,
memiliki empati
dan rasa
solidaritas, anti
diskriminasi, anti
kekerasan dan
sikap
kerelawanan
2. Karakter Nasionalis
41
3. Karakter Gotong
Royong
4. Karakter Integritas
5. Karakter Mandiri
D. Sumber Data
a. Uji Kredibilitas
Uji kredibilitas adalah cara untuk menguji sejauh mana data tersebut
dapat dipercaya. Menurut Sugiyono (2020,hlm. 185) uji kredibilitas data atau
kepercayaan terhadap hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan
perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,
tringaluasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negative, dan
member check. Dalam hal ini peneliti menggunakan meningkatkan
ketekukanan dan bahan referensi.
1) Meningkatkan Ketekunan
47
harus dapat dipahami oleh orang lai, caranya pada saat pembuatn
laporan penelitian harus memberikian rincian jelas , sistematis, dan
dapat dipercaya. Maka dari itu peneliti akan menerapkan bahan ajar
dalam hal penerapannya.
c. Uji Dependability
Uji dependability adalah penilaian yang berfokus pada sebuah
proses penelitian. Menurut Sugiyono (2020, hlm. 194) menyatakan
bahwa penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan
melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya
dilakukan oleh auditor yang indipenden, atau pembimbing
untukmengaudt keseluruhan aktivitas peneliti dalam penelitian.
Seandainya proses penelitian tidak dilakukan tapi datanya ada, maka
penelitian tersebut tidak dependable.
d. Uji Konfirmability
Uji konfirmability adalah berkaitan dengan uji dependability, uji
konfirmability ini berfokus pada penilaian dari hasil penelitiannya.
Menurut Sugiyono, (2020, hlm. 195) Menyatakan bahwa uji
konfirmability dalam penelitian kualitatif ini mirip dengan uji
dependability sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara
bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji
penelitian,dikaitkan dengan prosesyang dilakukan , maka penelitian
tersebut telah memenuhi standar konfirmability,. Dalam hal penelitian
ini, jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada. Maka antara
49
uji konfirmability dan dependability ini saling berkaitan dan harus ada
keduanya dalam sebuah penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Paparan Data
Taufik Adi Susilo merupakan seorang Author (penulis yang karyanya bersifat
tertutup dari opini publik). Author mencipatakan karya-karyanya dengan
bertujuan untuk mengeluarkan ide yang ada dalam pikiran. Seorang author juga
biasanya menerbitkan buku dan tidak terikat dengan media jurnalistik apapun.
50
Teks biografi Jusuf Kalla karya Taufik Adi Susilo ini merupakan sebuah teks
biografi yang informatif. Teks biografi ini didalamnya menceritakan kehidupan
dan peristiwa, Riwayat organisasi tokoh dan Riwayat profesi tokoh Jusuf Kalla.
Teks ini menceritakan kehidupan Jusuf Kalla dari berbagai aspek/bidang,
diantaranya menceritakan saat Jusuf Kalla saat didunia politik, pemerintahan,
pengusaha sampai dengan hal-hal kemanusian dari dalam dan luar negeri.
Penulis akan menceritakan sedikit, kurang dan lebihnya isi teks biografi
Jusuf Kalla ini. Di dalamnya menceritakan tentang seorang Jusuf Kalla yang
terlahir dari kedua orang tua yang taat beragama dan memiliki perbedaan
pandangan dan keyakinan, kemudian menceritakan keaktifan dan kontribusi tokoh
dalam dibidang politik, pemerintahan, organisasi, keagaamaan dan kemanusiaan.
3. Teks Biografi
Pintu itu sama sekali tidak punya salah. Namun, seorang laki-laki setengah
baya menghampirinya dengan penuh amarah, Braakkk! Pintu rumah itu
ditendang sekeras-kerasnya. Akibatnya, kaki si bapak itu langsung memar dan
bengkak. Tidak lama kemudian, dia pun berlalu dengan kaki terpincang. Kenapa
lelaki itu teramat mara? lelaki itu, tidak lain adalah Haji Kalla, seorang saudagar
dari Makassar, Sulawesi Selatan. Dia marah besar akibat ulang anak lelakinya
yang paling tua Jusuf Kalla. Saat itu merupakan hari akhir bulan Ramadhan.
Hari itu adalah hari terakhir puasa bagi Haji Kalla, tetapi tidak bagi Jusuf. Hari
itu, Bersama istrinya, Mufidah, Jusuf sudah pergi ke masjid. Mereka bertakbir,
menunaikan shalat idul fitri lalu bersalaman untuk saling memaafkan. Di mata
Kalla, tentu saja Jusuf melakukankesalahan. Dia mengikuti perhitungan
datangnya syawal lebih awal dari hisab yang diyakini sang ayah. Sebagaimana
warga Muhammadiyah lainnya saat itu, Jusuf dan istrinya merayakan lebaran
lebih dahulu. Semula semuanya berlangsung aman tentram. Sampai saat mereka
pulang ke rumah sehabis sholat Id, Kalla memergoki anaknya. Lalu terjadilah
sepak pintu.
Muhammad Jusuf Kalla lahir di Bone, Sulawesi Selatan, 15 mei 1942. Dia
lahir dari keluarga pengusahan berada. Ayahnya, Haji Kalla adalah nv Hadji
Kalla di Makassar. Sementara ibunya Bernama Athirah. Jusuf Kalla tumbuh
dalam dua pengaruh besar, sang ayah adalah pengkitu Nahdatul Ulama
sedangkan sang ibu merupakan warga muhammmadiyyah. Lambat laun Jusuf
Kalla memahami perbedaan NU dan Muhammadiyyah. Namun, tidak selamanya
mulus. Misalnya ihwal insiden sepak pintu itu. Pada akhirnya, diapun
memandang perlunya sebuah jalan tengah. Baginya, ini adalah Langkah yang
52
terbaik.” Saya suhaimi sajaatau mengambil ajaran tengah “. Karena sikap keras
sang ayah, secara spiritual akhirnya dia mengikuti ajaran yang dianut oleh sang
bapak” lebaran ikut bapak, apalagi dengan ototriter. Ibu ikut bapak juga. Kami
sembahyang tarawih 20 rakaat”, katanya.
Berlatar belakang seperti itulah Jusuf Kalla menjadi sosok yang terbiasa
menghargai orang lain, termasuk orang yang berbeda pandangan dan keyakinan
dengannya. Semenjak kecil dia sudah diasuh orang tua untuk hidup sesuai
ajaran agama islam yang dianutnya, jujur, dan menghargai orang lain. “Prinsip
yang ditanamkan oleh orang tua saya sebenarnya sangat sederhana yaitu
menjadi orang yang taat beragama, bekerja sebaik-baiknya, (bekerja keras),
jujur, dan menghormati orang lain. Salahsatu dari sikap jujur itu adalah tidak
menjadi orang yang melupakan janji atau mencederai janji,” katanya.
Di pihak lain, ambisi Jusuf Kalla menjadi salah satu pimpinan tertinggi
Lembaga eksekutif Indonesia dapat dilacak. Ambisi-ambisi besarnya berasal
dari pengasuhan dan Pendidikan dalam keluarga. Sejak masih kecil. Haji Kalla
menanamkan pada Jusuf bahwa anak lelaki pertama dalam keluarga harus
menjadi pemimpin.
Sebuah peristiwa diceritakan ibunya tentang penanaman ambisis menjadi
pemimpin yang terus dikobarkan ayah dalam diri Jusuf. Ketikamasih berada di
sekolah dasar, Jusuf pernah bekerja paruh waktu menjaga tempat penitipan
disekolah. Mengetahui kegiatan anaknya, “Saya membesarkan kamu bukan
untuk jadi pesuruh, tapi untuk menjadi pemimpin”. Kejadian itu selalu diingat
Jusuf Kalla dan menjadi salah satu pengalaman yang berperan dalam
pembentukan karakternya sebagai pemimpin dikemudian hari. Sebagai anak
53
Saat masih kuliah, Jusuf Kalla sempat menjadi anggota Dewan Perwakilan
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (1965-1968), dari Sekertariat Bersama
Golongan Karya. Dia meninggalkan Lembaga legislatif setelah sang ayah
memintanya mengembangkan bisnis keluarga. Saat itu bisnis Haji Kalla sedang
Ambruk. Keluarganya hanya mengelola enam bus antarkota di Sulawesi
Selatan. Transisikepemimpinan bisnis itu terjadi begitu saja, Menurut Ahmad
Kalla, peristiwa ini disaksikan tiga orang yaitu ayah, ibu dan Jusuf Kalla. Sang
ayah mengeluarkan 15 kilo gram emas batangan hasil likuidasi usaha setelah
guncangan ekonomi pada 1955. “Emas itu ditanam dibawah tempat tidur orang
56
tua, “kata Ahmad. Emas itu lalu dijual bertahap dan uangnya digunakan sebagai
modal usaha.
Didalam NV Hadji Kalla. Jusuf bertindak selaku eksekutif sedangkan ayahnya
menjadi pengawas perusahaan.
Haji Kalla hanya berada satu jam sehari dikantornya. Usai shalat zuhur,
sang ayahmengurus masjid. Dia sering jalan kaki berkain sarung berangkatdan
pulang dari kantornya di Pasar Sentral, Makassar. Jarak antara rumah lamanya
dan kantor, kurang lebih satu kilometer dan dua kilometer dengan rumah
barunya. Disamping rumah lamanya berdiri Masjid Raya yang terbesar di
Sulawesi selatan saat itu, belasan tahunHaji Kalla menjadibendahara masjid
tersebut.
Setelah ayahnya meninggal, Jusuf Kalla meneruskan jabatan tersebut. Dia
mengenang, setiap selesai shalat jumat, teman-teman ayahnya singgah
dirumahnya. Kemudian, Masjid Raya lama dibongkar dan dibangun Masjid
Raya baru yang megah dan berkarakter atas inisiatif dua Jusuf, yaitu Jendral
(Purn) M. Jusuf yang kemudian bertindak selaku pelindung dan Jususf
Kallasebagai ketuapanitia pembangunan. Masjid Raya ini antara lain
menyiapkan kader-kader ulama dan penghafal Al-Qur’an.Sementara Yayasan
Al-Markaz yang didirikannya melakukan kegiatan lebih umum, seperti sekolah,
pusat pengajian, diskusi cendikiawan muslim, dan kegiatan budaya.
Pengurusannya diserahkan kepada kalangan cendikiawan kampus.
Jusuf Kalla lantas melirik bisnis impormobil Toyota dan membuka agen
tunggal. Dia berangkat ke kedutaan besar di Jakarta, mencari tahu cara
mengimpormobil. Setelah mendapat alamat pabriknya, dia menghubungi dan
57
Jusuf menikahi Mufidah putri dari Pak Miad, guru mengajinya yang
merupakan warga muhammaddiyah.” Bukan karena dia Muhammaddiyah, tapi
menurut adat minang, mereka harus melamar ke salah satu pamannya, bukan
langsung pada orang tuanya, “ kata Jusuf. Buah kasih Jusuf dan Mufidah telah
melahirkan lima orang anak, yakni Muchlisah Jusuf, Muswirah Jusuf,
ImeldaJusuf, Solichin Jusuf, dan Chaerani Jusuf. Belakangan Jusuf dan Mufidah
mendirikan sekolah dengan nama Athirah, yang tak lain adalah nama Ibu Jusuf
sendiri. Kini, anak-anak mereka juga dibebaskan untuk mengikuti jalur NU atau
Muhammaddiyah. Mereka normal-normal saja. Tidak ada pengaruh satu
samalain, Mix saja,” kata Jusuf.
Tutur kata Mufidah terkesan ramah dan akrab sama seperti Jusuf yang
sangat bersahaja dan sederhan. Kesederhanaannya ini tercermin dari gaya
kesehariannya, Jusuf jarang sekali mengenakan pakaian jas lengkap, kecuali
untuk acara resmi yang sangat penting. Itupun terkadang cukup mengenakan
baju batik.
Keseharian Jusuf lebih suka mengenakan baju lengan pendek tanpa dasi,
atau jika ingin lebih sederhana cukup mengenakan baju koko berlengan pendek.
Pengalaman dan pola hidup Jusuf Kalla yang sederhana dan bersahaja,
membuatnya lebih fleksibel dan selalu akrab berkomunikasi dengan siapa saja.
Apalagi dengan orang yang sudah mengenalnya. Dia adalah seorang pengusaha
sukses yang jujur dan berjiwa sosial, sekaligus politisi yang sudah lebih dari 39
59
tahun aktif di Golongan Karya. Jusuf Kalla adalah pengusaha yang baru
mengganti mobilnya setelah kendaraan itu berusia diatas enam tahun. Contoh
kebersahajaan lainnya, soal telepon seluler, dia tidak suka gonta-ganti ponsel
karena menganggapponsel merupakan alat komunikasi, bukan mode. “ Kalau
ponsel saya masih baik, untuk apa diganti ? kalua saya nyaman dengan pakaian
sederhana, mengapa harus menggunakan pakaian bermerek yang harganya
sepuluh juta satu setel itu “, ujarnya.
Jusuf Kalla juga jarang makan di restoran, dia suka makan nasi kotak yang
disediakan di kantornya. Hal ini menyebabkan stafnya, jika bukan karena
masalah dinas, jarang keluar kantor untuk makan. Mereka lebih bertekun pada
pekerjaan. Sikapnya yang sederhana membuat para staff nya yang memahami
kultur timur, sungkan hidup berlebihan. Mobil yang dipakai umumnya mobil
sederhana, bukan dari kelompok luks.
Menurut Kalla keberhasilan grup Kalla karena kerja keras dan filosofi
selalu bergerak sesuai kebutuhan masyarakat seiring dengan waktu keluarga
memodernisasi Manajemen perusahaan agar lincah mengikuti perkembangan
zaman. " saya tetap berprinsip kantor pusat perusahaan ini di Makassar titik di
Jakarta kantor perwakilan saja supaya orang tahu dimanapun di negara ini
perusahaan lokal bisa berkembang, " tukas kalla. Dia mengatakan mulai hari
peresmian ini dirinya akan berkantor di gedung yang juga dinamakan Wisma
kalla itu. "namun, kantor saya juga ada di Jakarta, Padang, dan lainnya.".
60
Grup Kalla sendiri di didirikan oleh Haji Kalla dengan nama NV Hadji
Kalla Trading Company. Grup kalla bergerak di bidang perdagangan hasil bumi,
tekstil, hingga bahan bangunan. Semula perusahaan ini membeli bangunan dan
tanah bekas markas Komando daerah angkatan udara di jantung kota Makassar
di tepi barat Lapangan Karebosi. Bangunan berdiri di tengah Kompleks pada
zaman Belanda dikenal sebagai Hotel Empress.
Semula direncanakan menghidupkan kembali kegiatan perhotelan di
kompleks tersebut, bekerjasama dengan hotel Hyatt. Namun, kalla lebih setuju
mendirikan pusat Pendidikan. Pada generasi kedua di tangan Jusuf Kalla
perusahaan keluarga tersebut memasuki segmen bisnis otomotif dengan menjual
mobil Toyota mula-mula di Makassar hingga kini menjadi dealer utama di
wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Sulawesi
Tengah. Selain itu, beberapa daerah lain di timur Indonesia. NV Hadji Kalla
trading company adalah satu dari sedikit perusahaan keluarga yang mampu
bertahan hingga generasi kedua. Ayah Jusuf, memulai usahanya dengan
membuka perusahaan tekstil di Kota Bone Sulawesi Selatan pindah ke Makassar
ia mendirikan 7 Firma seiring dengan nasionalisasi perusahaan asing itulah awal
kegiatan di bidang impor ekspor di sekolah mulai sepenuhnya menangani usaha
warisan ayahnya.
Pada 1967, usaha pertokoan dibenahi sambil mengurus jatah sandang
pangan titik ekspor kehidupan kembali dengan usaha dibidang akuntansi sebagai
basis bermodalkan 10 pada 1977 Jusuf Kalla mulai berdagang mobil kebetulan
saat itu kantor gubernur Sulawesi Selatan memerlukan sejumlah kendaraan titik
61
keuntungan titik akan tetapi membayar zakat tidak mengenal kata rugi dan
untung. atas prestasinya di dunia usaha Jusuf Kalla dipilih oleh dunia usaha
menjadi ketua Kamar Dagang dan industri daerah Sulawesi Selatan 1985-1997,
ketua dewan pertimbangan Kadin Indonesia 1997-2002, ketua umum Ikatan
Sarjana ekonomi Indonesia Sulawesi Selatan, 1985 sampai Ay 1995, wakil
ketua ISEI Pusat 1987- 2000, dan penasihat ISEI Pusat sejak tahun 2000.
Adapun anak perusahaan an-naziat kala antara lain PT Bumi Karsa, PT
Bukaka teknik utama, PT Bhakti sentra baru, PT Bukaka Agro, PT Bukaka Asia
investment, PT Bukaka Barelang energy, PT Bukaka building construction, PT
Bukaka invest Indo, PT Bukaka Marga Utama, PT Bukaka meat, PT Duta Agro
Sulawesi, PT Kalla inti Karsa dan PT Kalla lines salah satu perusahaan keluarga
kala yang terkenal adalah PT Bukaka teknik utama.
Pada tahun 1990-an, perusahaan ini mendapat dana 25 miliar dari Taspen,
jasaraharja, dan dana reksa dana itu sama nilainya dengan 20% saham. padahal
tahun 1991 merupakan tahun uang kertas dan tahun berpacu mencari pinjaman
luar negeri suasananya sedang tidak Makmur tapi bukankah justru bisa
memperoleh kucuran dana yang jumlahnya cukup besar sebagai konsekuensi
dari suntikan yang tersebut, Taspen menugaskan orang kepercayaannya untuk
masuk ke dalam manajemen Buka orang itu bernama Aji Suratman dan
menjabat sebagai Direktur perencanaan dan pengawasan selama ini bukaka
memang selalu Low Profile tetapi juga tidak buruk. "yang tersebut kami
manfaatkan untuk memperkuat permodalan" dua jawab direktur Bukaka Ahmad
Kalla pada waktu itu titik kongkritnya untuk memperluas areal pabrik di
Cileungsi Bogor dari 12 hektar menjadi 27 hektar Bukaka juga membangun area
63
pabrik kedua yang luasnya 40 hektar di area kedua itu bukakan membangun
industri cadang otomotif semuanya siapkan untuk diekspor Selain itu kapasitas
baterainya akan dikembangkan dengan membeli mesin-mesin baru pokoknya
kapasitas pabrik akan ditingkatkan sampai 100%.
Jusuf Kalla sendiri pernah memberi pernyataan tentang kesuksesan
bisnisnya menurutnya, belajar menjadi pengusaha sama seperti belajar berenang.
hal yang terpenting adalah memiliki keberanian untuk memulai dan mengambil
resiko. "jadi yang penting turun dulu Ambil resiko. sama seperti belajar
berenang sejenis aja dulu basah dulu kedinginan dulu," ujarnya. Dalam belajar
menjadi pengusaha tandas Yusuf, pendidikan adalah nomor 2 titik Banyak
lulusan SD atau bahkan buta huruf yang menjadi pengusaha sukses. "Jika
pengusaha lulusan SD saja sukses, apalagi kalau orang itu lulusan sarjana”
ujarnya.
Menurut Jusuf Kalla, menjadi pengusaha merupakan pekerjaan yang mulia
karena dapat membuka lapangan pekerjaan. Selain itu, memberi masukan
kepada negara lewat pajak dan mendatangkan manfaat bagi masyarakat lewat
zakat. Diatas semua itu tentu turut membangun perekonomian nasional. Saat ini
ungkap dia pemerintah terus memberikan fasilitas dan kemudahan bagi para
pengusaha pemula titik Dengan demikian hal itu dapat merangsang anak-anak
muda dan siapa saja yang ingin memulai usaha.
Dalam buku berbicara JK, tertuang testimoni para kolega Jusuf Kalla
tentang semangat dan inovasi kinerjanya yang menggabungkan birokrasi dengan
kewirausahaan, "ada bedanya birokrasi dengan interpreneur, birokrasi mengatur
prosedur dahulu karena hasilnya terserah yang penting jangan salah prosedur
64
Demikanlah dalam dunia usaha, telah dididik untuk menjadi orang yang
ulet jujur memperhatikan langganan dan mempunyai visi ke depan dalam
menjalankan usaha bersama karyawan karyawan yang lain titik itulah yang
mengantarkannya mampu mengendalikan sejumlah perusahaan
Jusuf Kalla adalah tokoh penting dalam politik Indonesia pada satu dekade
terakhir. kiprahnya ketika menjabat menteri perdagangan dan Perindustrian,
juga saat menjadi Menko Kesejahteraan Rakyat sangat memberi makna pada
kinerja kabinet secara keseluruhan. Ialah yang memprakarsai dan sekaligus
memimpin proses perdamaian di Poso dan Maluku. Bahkan kerap
menyelesaikan permasalahan yang berada di luar bidang tanggung jawabnya.
kata kuncinya adalah keteladanan, kemauan bekerja keras, hidup bersahaja, dan
anti KKN korupsi kolusi dan nepotisme. Tidak ada orang yang sudah mengenal
Jusuf Kalla, melakukan komitmennya untuk mengangkat harkat dan martabat
bangsa ini. Sikapnya di antara lain diwujudkan dengan tidak mudah meminta
bantuan atau pinjaman dari luar negeri, mau bekerja keras, hidup sederhana, dan
anti korupsi. banyak pihak menyebutkan bahwa kala tidak berlebihan dalam
masalah ini.
Alasan kedua diutarakan Gus Dur dalam rapat konsultasi tertutup antara
pemerintah dan DPR di gedung DPR Senayan Jakarta. Pergantian dan
mempersiapkan interpelasi (Hak bertanya dan meminta keterangan) terhadap
presiden dimotori Ade Komarudin dari Fraksi Partai Golkar DPR
Mengumpulkan tanda tangan dukungan dari para anggotanya pada 15 Mei 2000,
4 hari kemudian, Pimpinan dua partai besar pemenang pemilu 1999. PDI
Perjuangan dan Partai Golkar, menyatakan belum membicarakan kemungkinan
koalisi antara PDIP Partai Golkar dan poros tengah kalaupun ada upaya yang
disebut koalisi karena itu dalam pengertian upaya bersama mengajukan hak
interpelasi dari Fraksi PDIP dan Partai Golkar DPR menyangkut Keputusan
Presiden Nomor chat sama sekali dan Jusuf Kalla khawatir
67
pada 26 Mei 2000 ketua DPR Akbar tandjung menerima 277 tanda tangan
anggota DPR 57,407% dari 5 fraksi DPR untuk mengajukan hak interpelasi lalu
pada 28 Juni 2000 saksi PDIP DPR menyatakan berusaha memperjuangkan
dilaksanakannya tersebut. fraksi PDIP juga mengancam anggota yang menolak
menandatangani akan dikenakan sanksi..
tiga hari kemudian, Melalui voting terbuka pada sidang paripurna DPR yang
dihadiri 431 dari 482 anggota DPR menyetujui menyetujui penggunaan hak
interpelasi hasil voting menunjukkan 332 aku 763 menolak dan 36 abstain titik
persetujuan 332 anggota ini lebih banyak dari pendatangan pendatangan hak
interpelasi yang berjumlah 277.
sebanyak 2 200 yang tidak segera DPR. keterangan kurang Candi skala dan
Laksamana Sukardi maka DPR akan kembali mengajukan hak menyatakan
pendapat atau bahkan penyelidikan titik Fraksi Partai Demokrasi Indonesia DPR
dari Fraksi Partai Golkar DPR sendiri akan memberikan sanksi tegas terhadap
anggotanya yang melakukan tindakan indisipliner berupa pembelokan dengan
menarik dukungan pengajuan hak interpelasi.
68
ketua Akbar tandjung atas menegaskan oleh MPR untuk untuk Menegaskan
bahwa hak interpelasi oleh DPR tidak diarahkan sebagai upaya menggelar
sidang istimewa MPR untuk menjatuhkan presiden Abdurrahman Wahid "Saya
kira tidak benar kalau interpelasi itu diarahkan sebagai upaya untuk menggelar
sidang istimewa MPR" katanya.
Jusuf Kalla sendiri justru kembali masuk kabinet para era Presiden
Megawati Soekarnoputri. Kali ini sebagai Menko kesejahteraan rakyat; pada
masa inilah Jusuf menunjukkan kepiawaiannya ia berhasil memberi asi asi
pihak-pihak yang bertikai di Poso melalui deklarasi Malino.
Daerah seluas 28.000 km2 di Sulawesi Tengah itu, perlu menata lagi
gedung-gedung yang rontok dan fasilitas umum yang Boyak. Warga pun banyak
menderita, mobil dan harta benda mereka terbakar anak-anak dilanda trauma
akut dan tak gampang disembuhkan. Mereka menyaksikan manusia dibunuh,
saudara mereka atau orang lain dan harta benda di luluh lantahkan.
70
Jusuf Kalla sebagai mediator pertemuan ini, rupanya tahu benar "sihir" kota
pegunungan yang berjarak 77 km dari Makassar itu. "pengaruh dari luar relatif
tidak masuk bahkan sinyal handphone juga tidak sampai titik jadi perundingan
tak terganggu" katanya. Hasilnya, mereka sepakat menata kehidupan yang lebih
aman dan damai titik deklarasi menyebutkan pihak yang bertikai akan
menghentikan semua konflik dan perselisihan. Mereka akan menaati semua
bentuk upaya penegakan hukum dan mendukung pemberian sanksi hukum,
sanksi hukum bagi siapa saja yang melanggar kedua pihak yang bertikai juga
71
mewujudkan perdamaian di Ambon dan Poso. Acara ini dihadiri oleh tokoh-
tokoh perdamaian di daerah konflik seperti Aceh Ambon dan Poso. Jusuf
mengatakan itu dia ikut rombongan menkopolhukam ke Ambon tujuannya
waktu itu hanya ingin menyelesaikan masalah pengungsi yang jumlahnya
mencapai 2 juta orang. " Namun setelah di sana saya lihat masalah kondisi tidak
akan selesai, karena itu saya harus diselesaikan harus menyelesaikan konflik
nya." Ungkapnya.
Ketegasan itu juga diperlihatkan Jusuf Kalla saat memberi tiga pilihan
untuk mengatasi konflik. pertama, di akan memberikan senjata dan peluru lebih
banyak kepada masing-masing pihak yang berkonflik agar bisa saling bunuh
73
lebih banyak. kedua di akan menambah pasukan TNI di lokasi konflik, ketiga
pemerintah bersedia fasilitasi untuk melakukan perundingan. " Dengan adanya
pilihan salah satu dan dua, saya lupa kalau saya menkokesra bukan Panglima
TNI" katanya.
Banyak pihak Melihat, posisi dirinya sebagai cawapres akan menjadi faktor
penting Mendulang suara bagi kemenangan pasangan ini. Dalam pemilu
presiden putaran 2 melengkapi popularitas SBY yang telah terbukti mencapai
puncak pada pemilu legislatif dan pemilu presiden putaran 1. Telah terbukti
popularitas pasangan ini ini ini terutama popularitas SBY telah menjadi faktor
paling berpengaruh dalam mendorong suara pada pemilu legislatif dan pemilu
presiden putaran 1. Kesigapan SBY mengajak Jusuf Kalla sebelum capres
lainnya meminang dan menentukan pilihan, telah pula membuat pasangan ini
selangkah lebih maju dari capres dan cawapres lainnya.
74
Kala itu jika mengambil langkah strategis sekaligus dan realistis, pamit
mengundurkan diri dari konvensi Partai Golkar, dengan menyambut pinangan
SBY untuk berpasangan dicalonkan Partai Demokrat sebagai calon dan wakil
presiden.
yang adil dan Makmur. JK juga menegaskan meskipun dirinya yang terpilih
anggota harus tetap bersikap kritis terhadap pemerintah. Hanya dengan sikap itu
mekanisme check and balance dapat berlangsung, "katanya. Akan tetapi, dia
memberi catatan, sikap kritis harus berdasarkan kondisi yang objektif ". Apabila
saya benar, dukung saya kalau saya salah tegur saya," katanya.
tiga petinggi ya ini Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin, menteri
komunikasi dan informasi Sofyan Djalil dan menteri koordinator politik hukum
dan keamanan Widodo AS.
Wakil presiden Jusuf Kalla adalah orang yang merintis jalan ke arah dialog
kelinci, mendapat mandat dari Presiden SBY. Jusuf Kalla kemudian menunjuk
Hamid Awaluddin Jalil dan komandan sekolah staf dan komando Angkatan
Darat serta bekas komandan Korem 012 Teuku Umar Mayjen Syarifuddin tippe
untuk bekerja di lapangan. Jika sudah memulai bergerak ketika dia menjadi
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di bawah kabinet Presiden Megawati
Soekarnoputri. Saat itu jika mendapat mandat dari Megawati meminta Hamid
Awaluddin untuk melobi tokoh Gerakan Aceh Merdeka di Belanda dan
Denmark, akan tetapi proses itu terhenti karena rapat kabinet melihat operasi
militer masih efektif meredam pemberontakan di Aceh.
Setelah itu ke pintu dialog seperti terkunci, peluang terbuka lagi setelah
SBY dan JK naik ke pucuk kekuasaan. JK kembali meminta nanti Hamid
melanjutkan dialog yang terbengkalai. Upaya itu berlangsung sejak SBY dan JK
resmi dilantik menjadi presiden dan wakil presiden pada Oktober 2004, semua
proses itu berlangsung sangat rahasia.
Kedua pihak kemudian membuat kesepakatan berisi 9 poin, setelah itu dari
pihak dan pihak pemerintah berisikan "begitu bunyi kalimat permukaannya,
kami mencapai kesepahaman untuk penyelesaian masalah konflik Aceh.” Jusuf
Kalla memakai strategi berlapis Untuk menghadapi Gerakan Aceh Merdeka.
Selain mengutus delegasi ke Aceh dan menggelar pertemuan di Malaysia, Jusuf
77
Zakir Manaf menyebut Jika pernah memanggil asin Manaf, kakak kandung
Muzakir ke rumah dinas wakil presiden di Jalan Diponegoro Jakarta. Acuan
diharapkan bisa membujuk Mudzakir. Terbukti upaya tidak sia-sia, perdamaian
di Aceh bisa terwujud, melalui piagam Helsinki.
JK pernah menyatakan dia terlibat masalah Aceh sejak 2003. pada awal
2004 dia berkunjung ke Eropa untuk bertemu dengan pemimpin Gerakan Aceh
Merdeka Malik Muhammad. Tetapi dia tidak melakukan kontak langsung,
hanya setelah tsunami pada Desember 2004 dia berhasil. Pada Januari 2005, JK
79
Jusuf Kalla rupanya salah memilih utusan, yang didapatnya bukan tokoh
Gerakan Aceh Merdeka kelas kakap melainkan bekas gerilyawan yang
mengungsi ke Malaysia. Akan tetapi, Jusuf Kalla tidak putus asa ia merintis
jalan lagi sampai akhirnya berhasil kontak dengan Panglima Gerakan Aceh
Merdeka Muzakir Manaf.
80
katanya punya kontribusi besar itu. Jusuf Kalla juga menuntut agar Jepang
sebagaimana masyarakat internasional lainnya, melihat kerusakan hutan itu
bukan semata-mata sebagai perkara domestik Indonesia, dia justru mengajak
Jepang melibatkan diri secara lebih aktif untuk merehabilitasi hutan Indonesia;
kita merindukan seseorang yang memadukan keluguan, terus terang, percaya
diri, dan diplomasi yang berkarakter.
Jusuf Kalla, sekadar misal adalah politikus yang amat realistis. akan tetapi
dia juga bisa bertindak di luar dugaan karena optimisme dan percaya dirinya
yang begitu besar, pilihannya mencelat dari konvensi nasional Golkar dan
bergabung ke SBY dalam pemilihan presiden 2004 adalah bukti realisme Jusuf
Kalla dia secara realistis menjalankan fungsinya sebagai deryl vice-president di
bawah kepemimpinan SBY yang memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda
secara diametral dengannya.
berpadunya dua pejabat dari partai berbeda untuk mengelola satu biduk
pemerintahan. Namun, JK juga seorang optimistis dengan kepercayaan diri
besar, ia optimistis mampu mengelola pemerintahan.
Jusuf Kalla memang tidak bodoh dan penuh perhitungan matematis. Ini
juga dikemukakan oleh Eep, bahwa bagi Soekarno mempunyai perhitungan
logis dan untung-rugi. Eep menyebutnya kalamatika. Jusuf Kalla dan kepada
SBY meminta kontrak politik lebih jauh, jatah pengurusan ekonomi Indonesia,
dan membiarkan sisanya seperti pertahanan, politik luar negeri menjadi presiden
titik ini sekaligus membalikan presiden yang selama ini terjadi di Indonesia
sesuai undang-undang 1945 bahwa wakil presiden hanya menjadi ban serep
dalam sistem pemerintahan presidensil.
Jusuf Kalla lalu melepas atribut wakil Presiden, seiring tampilnya Boediono
mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Posisi Wapres itu
disandang JK selama 5 tahun, dengan tidak menjabatnya Jusuf Kalla sebagai
wakil presiden lagi, berarti selama 60 tahun di Indonesia belum pernah ada
83
Wapres yang menjabat 2 kali kecuali Muhammad Hatta yang menjadi Wapres
sejak tahun 1945 dan mundur tahun 1956.
Indonesia terlalu luas untuk diurus 1 orang, begitu pernyataan Jusuf Kalla.
Gaya JK ini memunculkan anggapan bahwa dia melampaui kewenangan sebagai
Wapres sehingga pada awal pemerintahan SBY-JK sering ada pertanyaan ini
duet atau duel ?. misalnya saat terjadi tsunami Aceh 26 desember 2004. Jk
menggelar sidang kabinet untuk merespon tsunami yang masif dampak dan
eskalasinya. saat itu Presiden SBY sedang tidak ada di Jakarta. Efektivitas
Jusuf Kalla perlu untuk memangkas birokrasi di Indonesia yang sering dicap
Tambun, lamban, dan berprinsip. membuat sulit segala hal yang sebenarnya bisa
dibuat mudah. Berlatar belakang pengusaha, JK tidak sabar jika urusan
perizinan atau pengadaan infrastruktur harus memakan waktu lama.
Tidak kalah penting, JK tidak memutus tali silaturahmi dengan SBY pasca
kompetisi dalam pilpres. JK pernah melontarkan pernyataan mengkritik 6
presiden negeri ini saling Tidak bertegur sapa, sehingga memberi contoh buruk
bagi rakyat. JK tahu ke mana ranah politik dan mana karena sebagai sesama
manusia. Ini patut diteladani sehingga orang tidak terus-menerus bermusuhan.
84
Masih ada serangkaian kebijakan dan tindakan Jusuf Kalla lainnya. namun,
ini jangan ditafsirkan seolah kontribusi jika besar sekali ini melebih-lebihkan
titik namun tidak objektif juga tidak bisa disebut kontribusi Si Jaka kecil paling
tidak kontribusi jika ada Dan harus diakui titik sejarah Indonesia jelas tidak
lengkap tanpa sosok Jusuf Kalla.
B. Temuan Penelitian
K. Hasil Analisis
tarawih 20 rakaat.”
Katanya (Jusuf Kalla)
H.14, P.4, K.3-
Berdasarkan data tersebut,
4. Semenjak kecil dia 5
dari kecil Jusuf Kalla
sudah diasuh orang tua
mendapatkan ajaran taat
untuk hidup untuk hidup
beragama serta ajaran2 para
sesuai ajaran agama
nabi seperti jujur dan
Islam yang dianutnya,
toleransi.
jujur, dan menghargai
orang lain.
H.14, P.4, K,5-
Berdasarkan data tersebut,
86
Tuhan.Pada tahun
tertentu, karena rugi, bisa
sajaperusahaan tidak
88
membayar pajak
keuntungan. Akan
tetapi,membayar zakat
tidak mengenalkata rugi
atau untung.
2. Nilai 1. Tokoh lainnya yang H.22, P.2, K.1- Dari data tersebut, terlihat
Nasionalis dikagumi Jusuf Kalla 6 bahwa Jusuf Kalla memiliki
adalah Panglima Kodam kepedulian terhadap
XIV/Hasanuddin (1965- keadaan nasional, (dengan
1968) Solihin Gautama menghadiri konsultasi
Poerwanegara.” Sifat politik nasional) dan
kerakyatan beliau sangat menteladani gaya suatu
menonjol”. Sebagai kepemimpinan yang baik,
pemimpin mahasiswa di dari Kodam Hasanuddin.
Makassar saat itu, dia
kerap datang
berkonsultasi politik
nasional pasca peristiwa
G-30-Stahun 1965. H.23, P.3, K.1-
Dari data tersebut, Jusuf
2. Masjid Raya lama 6
Kalla mempunyai
dibongkar dan dibangun
kepedulian terhadap
Masjid Raya baru yang
lingkungan fisik, berupa
megah atas inisiatif Jusuf
rumah tempat beribadah
Kalla.Kemudian,
89
GAM. JK lalu
Berdasarkan data tersebut,
menyinggung terlibat
menunjukan kontribusi
dalam penyelesaian
Jusuf Kalla sebagai
konflik di Pattani,
penginisiasi,iniasiator,juru
Thailand Selatan.
runding berhasil
17. Terlupakan di tengah
menyelesaikan Konflik
kontestasi politik dalam
Aceh yang berusia 30 tahun
negeri, jasa JK justru
lamanya hanya dalam
mendapat apresiasi
waktu 6 bulan.
darimancanegara.
98
Koordinator Simposium
Internasional tentang H.114, P.3,
“juru runding untuk K.1-5
perdamaian” di Madrid.
Spanyol, 28-30
september 2006. Kristian
Herbolzheimer, secara
khusus memuji peranan
JK sebagai juru runding
utama dan inisiator
Perdamaian Aceh, yang
secara mengagumkan Berdasarkan data tersebut,
mampu menyelsaikan menunjukan kepedulian
konflik selama 30 tahun terhadap situasi bangsa
dalam waktu hanya 6 H.116, P.1, sangat tinggi, bahkan Jusuf
bulan. K.2-8 Kalla sudah memulai
18. JK pernah mengatakan, mencoba berunding dengan
dia terlibat masalah Aceh pemimpin GAM dalam
sejak 2003.Pada awal usaha perdamaian dengan
2004, dia berkunjung ke GAM sejak 2003 sebelum
Eropa untuk mencoba dia memulaikembali setelah
bertemu dengan terpilih menjadi presiden
pemimpin GAM, Malik dan wakil presiden Bersama
Mahmud, tetapi dia tidak SBY pada tahun 2004.
99
melakukan kontak
langsung, hanya setelah Berdasarkan data tersebut,
tsunami pada Desember Jusuf Kalla menunjukan
2004 dia berhasil. jiwa nasionalis tinggi, dan
totalitas, berusaha keras
dalam misi perdamaian
19. JK adalah saudagar dengan GAM, sampai-
dengan seribu akal. Dia sampai dia turun ke
H.118, P.2,
menghadapi tuntutan liat lapangan untuk
K.1-5
para pemberontak dengan melobi/bernegosiasi dengan
kelenturan seorang gerilyawan GAM.
pedagang. Pada akhir
2004, misalnya JK
mengajukan proposal
damai kepada pemimpin
gerilyawan GAM
dilapangan. Saat itu
operasi militer mulai
reda. Dia membujuk para
Bersarkan data tersebut,
kombatan turun gunung.
Jusuf Kalla menunjukan
Ada ribuan hektar lahan
H.145, P.1, kegigihannya dalam misi
sawit sebagai kompensasi
K.1-8 menyelasaikan konflik
dan sejumlah konsesi
dengan GAM. Jusuf Kalla
ekonomi bagi Aceh.
terus berusaha walaupun
100
untuk memangkas
birokrasi di Indonesia
yang seringdi cap
104
tambun,lamban, dan
berprinsip membuat sulit
segala hal yang
sebenarnya bisa dibuat
dengan mudah. Berlatar
belakang pengusaha, JK
tidak sabar jika urusan
perizinan atau pengadaan
insfrastruktur atau
pengadaan instruktur
harus memakan waktu
lama.
3. Nilai 1. Jusuf Kalla sendiri adalah H.24, P.3, K.1- Berdasarkan data tersebut,
Integritas sosok yang kerap 5 Jusuf Kalla menanamkan
menekankan perlunya dalam dirinya dan
kejujuran dan loyalitas pembantunya untuk
dari para pembantunya. senantiasa dengan
Dia tidak akan menanamkan komitmen
menoleransi segala loyalitas dan kejujuran.
bentuk penyimpangan
105
dan penyelewangan.
Karena itu, dia memberi
contoh hidup bersih dan
bersahaja.
H.25, P.1, K.1-
7 Dari data tersebut, Jusuf
2. Amatlah naif apabila
Kalla mendasari sebuah
Jusuf Kalla tidak
tindakan/perkataan untuk
memberi teladan,
selalu dapat dipercaya.
sementara mengingatkan
para pembantunya untuk
tidak hidup mewah.
Karenanya, Ketika
ditunjuk menjabat
Menteri Perindustrian
dan Perdagangan dia
menolak berkantor di
ruang mewah seluas
200m persegi dengan
berbagai fasilitas. Lalu,
dia memilih berkantordi
jalan gatot Subroto, yang
lebih sederhan dengan
H.31, P.1, K.1-
perabotan yang sudah
5 Berdasarkan tersebut, Jusuf
lama.
Kalla aktif dalam
106
pemerintah. “Saya 6
sepekerjaan ataupun
pemimpin pekerjaan.
sekolahnya,”kata Ahmad.
5. Nilai 1. Jusuf Kalla memberi H.37, P.1, Dari data tersebut, Jusuf
Gotong sambutan peresmian K.1-5 Kalla mewakili
royong Kalla Tower, sebuah Perusahaanya memberikan
Gedung perkantoran pernyataan bahwa setelah
bertingkat 15 di Jl Sam 60 tahun lamanua
Ratulanghi, perusahaan berjalan,
Makassar.”Apa yang akhirnya dapat mempunyai
kami capai di Makassar kantor. Hal ini tentunya
ini hasil kerja keras berkat kerja keras dia dan
selama 60 tahun.Kami 60 pegawai perusahaan
tahun baru bisa punya sehingga dapat mempunyai
kantor seperti ini,” kata kantor.
Kalla. H.47, P.2-3.
2. Pembangunan proyek K.1-13 Dari data tersebut, Jusuf
116
Hasil data analisis nilai-nilai karakter dalam biografi Jusuf Kalla ini
nantinya akan dijadikan sebuah bahan ajar peserta didik kelas X SMA.
Dalam pembuatan bahan ajar tersebut, tentunya perlu disesuaikan
berdasarkan tuntutan kurikulum saat ini (kurikulum 2013) dan juga bahan
ajar. Hal tersebut untuk mengetahui kelayakan data hasil analisis untuk
dijadikan alternatif bahan ajar peserta didik kelas X SMA. Di bawah ini
tabel kesesuaian data hasil analisis nilai-nilai karakter pada biografi Jusuf
Kalla dengan tuntutan kurikulum berdasarkan kompetensi inti dan
kompetensi dasar.
pergaulan dunia.
KI 3 Memahami pengetahuan Pada pembelajaran ini, peserta didik dituntut
faktual, konseptual dan untuk mampu menilai dan mengungkapkan
proseedural berdasarkan keteladanan dalam tokoh biografi, maka dari
rasa ingin tahunya dengan itu KI 3 ini ini dapat tercapai oleh peserta didik
teknologi, seni, budaya dan ketika belajar melaui materi yang akan
humaniora dengan wawasan diajarkan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI 4 Mencoba mengolah, Pada saat pembelajaran didalam kelas, peserta
menalar dan menyaji dalam didik tidak hanya sekadar untuk dituntut
ranah konkret dan abst mengalisis keteladanan dalam biografi, tetapi
terkait dengan juga mengungkapkan hal yang dapat diteladani
pengembangan dari yang dalam biografi tersebut. Oleh karena itu
dipelajarinya di sekolah peserta didik diharapkan mampu menerapkan
secara mandiri, dan mampu hal-hal positif yang ada pada biografi tersebut.
menggunakan metode
121
Dari tabel diatas, kesimpulan yang dapat diambil adalah data hasil analis
nilai-nilai karakter dalam biografi Jusuf Kalla ini sesuai dengan Kompentensi Inti
kelas X SMA. Kemudian hal selanjutnya peneliti akan menganalisis kesesuaian
data hasil analisi nilai-nilai karakter pada biografi ini dengan Kompetensi Dasar
3.14 Menilai hal yang dapat diteladani dari teks biografi. Dibawah ini tabel hasil
analisisnya.
KD 3.14 Menilai hal yang dapat Data hasil anailis nilai-nilai karakter pada
diteladani dari teks biografi ini, mengandung nilai-nilai religius,
biografi nasionalis (sejarah), integritas, mandiri, dan
gotong royong yang dapat diteladani oleh
peserta didik juga meliputi peristiwa sejarah,
informasi-informasi tokoh biografi. Berdasarkan
data tersebut sudah sesuai dengan KD 3.14.
Dari tabel diatas, kesimpulan yang dapat diambil diantaranya, data hasil
analisis nilai-nilai karakter pada biografi Jusuf Kalla ini sudah sesuai dengan
122
KD 3.14 yaitu menilai hal yang dapat diteladani dari teks biografi.
Berdasarkan hasil analisis kesesuaian data dengan KI dan KD sudah sesuai,
maka hasil analisis nilai-nilai karakter dalam biografi Jusuf Kalla ini dapat
dijadikan sebagai alternatif bahan ajar peserta didik kelas X SMA.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengidentifikasi struktur teks biografi.
123
B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media: Alat/bahan:
- Buku sumber - Gawai
- Lembar kerja siswa - Laptop
- Salindia
C. PENILAIAN
SMA KELAS X
PENYUSUN
ABDUL FATHAH SYAEFULLOH
PETA KONSEP
TEKS BIOGRAFI
KONSEP PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/semester : X/Genap
Materi : Teks Biografi
KOMPETENSI INTI
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
129
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Struktur teks
biografi
133
Muhammad Jusuf Kalla lahir di Bone, Sulawesi Selatan, 15 mei 1942. Dia
lahir dari keluarga pengusahan berada. Ayahnya, Haji Kalla adalah pemilik NV
Hadji Kalla di Makassar. Sementara ibunya bernama Athirah. Jusuf Kalla tumbuh
dalam dua pengaruh besar, sang ayah adalah pengkit Nahdatul Ulama sedangkan
sang ibu merupakan warga muhammadiyah. Berlatar belakang perbedaan itulah
Jusuf Kalla menjadi sosok yang terbiasa menghargai orang lain, termasuk orang
yang berbeda pandangan dan keyakinan dengannya.
Semenjak kecil dia sudah diasuh orang tua untuk hidup sesuai ajaran agama
islam yang dianutnya, jujur, dan menghargai orang lain. “prinsip saya ditanamkan
oleh orangtua saya, sebenarnya sangat sederhana, yaitu menjadi orang yang taat
beragama, bekerja sebaik-baiknya (bekerja keras), jujur, dan menghormati orang
lain.” Kata Jusuf. Sejak di Makassar, bakat kepemimpina Jusuf terasah. Dia
bergabung dengan organisasi Pelajar Islam Indonesia, setiap Jum’at dia berlatih
pidato.”saya sempat bepidato pada Isra Mi’raj,” katanya..
Di pihak lain, ambisi Jusuf Kalla menjadi salah satu pimpinan tertinggi
Lembaga eksekutif Indonesia dapat dilacak. Ambisi-ambisi besarnya berasal dari
pengasuhan dan Pendidikan dalam keluarga. Sejak masih kecil. Haji Kalla
menanamkan pada Jusuf bahwa anak lelaki pertama dalam keluarga harus menjadi
pemimpin.
Di Indonesia Jusuf Kalla menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan,
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, lalu puncaknya menjadi
Wakil Presiden Republik Indonesia tahun 2004-2009. Jusuf Kalla juga merupakan
135
tokoh penting dalam politik Indonesia, sangat memberi makna pada kinerja
kabinet secara keseluruhan. JK memprakarsai dan sekaligus memimpin proses
perdamaian di Poso dan Maluku.
Menjelang pelaksanaan Pilpres 2009, Jusuf Kalla mengatakan bahwa jika
dirinya kalah, maka dia akan pulang ke Makassar. Dia akan membuat hubungan
baik dengan siapa saja, mengurus Pendidikan, dan menjalankan kegiatan
keagamaan serta urusan-urusan perdamaian, ditempat manapun.
Ketika JK kalah dalam Pilpres 2009, JK tidak memutus tali silaturahmi
dengan SBY. Pasca-kompetisi dalam pilpres. JK pernah melontarkan pernyataan
menggelitik, enam presiden negeri ini saling tidak bertegur sapa sehingga
memberi contoh buruk bagi rakyat. JK tahu, mana rana politik dan mana ranah
sebagai sesama manusia. Ini Patut diteladani sehing orangt idak terus-menerus
bermusuhan.
Terlupakan di tengah kontestasi politik dalam negeri, jasa JK justru mendapat
apresiasi dari mancanegara. Koordinator Simposium Internasional tentang “juru
runding untuk perdamaian” di Madrid. Spanyol, 28-30 september 2006. Kristian
Herbolzheimer, secara khusus memuji peranan JK sebagai juru runding utama dan
inisiator Perdamaian Aceh, yang secara mengagumkan mampu menyelsaikan
konflik selama 30 tahun dalam waktu hanya 6 bulan.
Di tengah pikuk kehidupan pasca-pilpres 2009 dan tidak lagi menjabat wakil
presiden, Jusuf Kalla terpilih sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI).
136
Menganalisis keteladanan
dalam teks biografi
Pengertian Keteladanan
Keteladanan berasal dari kata “teladan” yang artinya
perbuatan atau sesuatu yang dapat ditiru atau dicontoh
(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Jadi keteladanan itu ialah
hal-hal yang dapat ditiru atau dicontoh.
Jika dalam konteks menganalisis teks biografi, dapat
diartikan yaitu menganalisis perbuatan yang dapat ditiru
atau dicontoh (keteladanan) dalam teks biografi
137
Latihan
1. Setelah membaca teks biografi Jusuf Kalla, coba analisislah struktur teks
biografi Jusuf Kalla tersebut?
2. Setelah kalian membaca teks biografi Jusuf Kalla tersebut, coba kalian
uraikan nilai apa saja yang terdapat dari teks biografi tersebut?
3. Setelah kalian membaca teks biografi Jusuf Kalla tersebut coba kalian
simpulkan hal-hal apa saja yang dapat diteledani dari teks biografi
tersebut?
140
Rangkuman
Refleksi
Setelah peneliti melakukan analisis, dan dipatkannya data hasil analisis nilai-
nilai karakter pada biografi Jusuf Kalla sebagai alternatif bahan ajar pembelajaran
bahasa indonesi peserta didik kelas X SMA. Bahan pembelajaran yang telah
dibuat kemudian akan dilakukan validasi oleh dua orang validator yang sesuai dan
paham dibidangnya. Format penilaian yang akan dilakukan yaitu sesuai dengan
instrumen penilaian validasi, meliputi beberapa aspek penialaian penyajian,
penilaian isi, dan penilaian bahasa.
No. Nilai
Indikator Penilaian 1 2 3 4 5
1. Kesesuaian Materi dengan KI 1
2. Kesesuaian Materi dengan KI 2
3. Kesesuaian Materi dengan KI 3
4. Kesesuaian Materi dengan KI 4
5. Kesesuaian Materi dengan KD 3.19
143
Validator
144
Elzalita
Maraya
S.Pd.
No. Nilai
Indikator Penilaian 1 2 3 4 5
1. Kemenarikan sampul
2. Kesesuaian peta konsep
3. Ketepatan soal Latihan dengan materi
4. Ketepatan rangkuman
5. Ketepatan refleksi
6. Kelengkapan daftar Pustaka
7. Keruntutan penyajian
8. Kelengkapan penyajian bagian
pendahuluan
9. Kelengkapan penyajian bagian isi
10. Kelengkapan penyajian bagian penutup
Jumlah 12 4 25
145
Rata-rata 4,1
Nilai 82
Kriteria Baik/layak
Validator
Elzalita Maraya
S.Pd.
No. Nilai
Indikator Penilaian 1 2 3 4 5
1. Ketepatan struktur kalimat
2. Keefektifan kalimat
3. Kesesuaian penyajian bahasa dengan
konteks
4. Kesesuaian dengan kaidah kebahasaan
146
Validator
Elzalita Maraya
S.Pd.
147
b. Validasi oleh :
Nama : Yeni Cania Puspita, M.P.d
Keahlian : Bahasa dan Sastra Indonesia
Instansi : Dosen FKIP Universitas Pasundan
No. Nilai
Indikator Penilaian 1 2 3 4 5
1. Kesesuaian Materi dengan KI 1
2. Kesesuaian Materi dengan KI 2
3. Kesesuaian Materi dengan KI 3
4. Kesesuaian Materi dengan KI 4
5. Kesesuaian Materi dengan KD 3.19
6. Kesesuaian materi dengan
perkembangan intelektual peserta
didik
7. Kesesuaian materi dengan
perkembangan emosional peserta
didik
8. Keakuratan teori dan definisi
9. Keakuratan fakta dan data
10. Keakuratan contoh
11. Materi mudah dipahami
148
Validator
Penilaian Penyajian 2
No. Nilai
Indikator Penilaian 1 2 3 4 5
1. Kemenarikan sampul
2. Kesesuaian peta konsep
3. Ketepatan soal Latihan dengan materi
4. Ketepatan rangkuman
5. Ketepatan refleksi
6. Kelengkapan daftar Pustaka
7. Keruntutan penyajian
8. Kelengkapan penyajian bagian
pendahuluan
9. Kelengkapan penyajian bagian isi
10. Kelengkapan penyajian bagian penutup
Jumlah 40
Rata-rata 4,0
Nilai 80
Kriteria Baik/Layak
150
Validator
Penilaian Bahasa 2
No. Nilai
Indikator Penilaian 1 2 3 4 5
1. Ketepatan struktur kalimat
2. Keefektifan kalimat
3. Kesesuaian penyajian bahasa dengan
konteks
4. Kesesuaian dengan kaidah kebahasaan
5. Bahasa yang digunakan mudah dipahami
6. Bahasa yang digunakan komunikatif
7. Bahasa yang digunakan dapat
mendorong berpikir kritis
8. Keterpaduan antarkalimat dan
151
antarparagraf
9. Keselarasan antarkalimat dan paragraf
10. Konsistensi penggunaan istilah dan
symbol
Jumlah 40
Rata-rata 4,0
Nilai 80
Kriteria Baik/layak
Validator
C. Pembahasan
Pada bagaian ini, peneliti akan memaparkan data hasil analisis yang telah
peneliti lakukan, berdasarkan masalas-masalah yang dipaparkan dan diajukan
pada bab sebelumnya. Permasalahan tersebut diantaranya,
Data dari hasil analis nilai-nilai karakter pada biografi Jusuf Kalla
mengandung 5 nilai-nilai karakter diantaranya, nilai karakter religious, nilai
karakter nasionalis, nilai karakter integritas, nilai karakter mandiri, dan nilai
karakter gotong royong. Hasil penelitian sudah sesuai dengan 5 nilai karakter
rujukan KEMENDIKBUD (2017). Dengan nilai karakter yang menonjol adalah
nilai karakter nasionalis (25), dan nilai karakter yang paling sedikit adalah nilai
karakter mandiri (2).
2. Bagaimanakah nilai-nilai karakter dalam teks biografi Jusuf Kalla?
Dari hasil menganalisis nilai-nilai karakter pada teks biografi Jusuf Kalla,
berikut ini adalah penjabaran hasil secara keseluruhan.
153
berikut ini. “pengalaman dan pola hidup Jusuf Kalla yang sederhana dan
bersahaja, membuatnya lebih fleksibel dan akrab berkomunikasi dengan
siapa saja. Dia adalah pengusaha sukses yang jujur dan berjiwa sosial”.
4) Nilai karakter mandiri
Dari hasil analisis, didapati (2) nilai karakter mandiri. Hasilnya meliputi
sifat dan sikap menunjukan Jusuf Kalla tidak bergantung kepada orang
lain. Hal ini salah satunya ditunjukan dengan kutipan hasil analisis
berikut ini. “menurut Ahmad Kalla, Jusuf saat itu ibarat ayah bagi adik-
adiknya, dia mendaftarkan adik-diknya sekolah termasuk membayarkan
uang sekolahnya. Kata Ahmad”.
5) Nilai karakter gotong royong
Berdasarkan hasil analisis, didapati (4) nilai karakter gotong royong.
Salah satunya ditunjukan dengan kutipan hasil analisis berikut ini “tidak
tanggung-tanggung, ada tujuh mediator yang dipimpin Menko Kesra
Jusuf Kalla. Disamping itu ada 24 peninjau dari berbagai organisasi
agama, cendikiawan, pakarhukum dan pemerintahan. Alhasil delarasi
Malino dipersiapkan dengan serius”.
3. Bagaimanakah pemanfaatan hasil penelitian teks biografi Jusuf Kalla?
Sudah bisa dikatakan dari penelitian yang sudah dilakukana, hasil penelitian
ini dapat dijadikan alternatif bahan ajar hal ini ditunjukan dengan hasil penialaian
bahan ajar oleh validator/seseorang yang ahli pada bidangnya. Untuk menguji
kredibilitas bahan ajar yang telah dibuat, kemudian divalidasi oleh validator yang
sesuai dengan bidang dan pemahamannya. Validator tersebut adalah, Ibu Elzalita
Maraya S.Pd. dan Ibu Yeni Cania Puspita M.Pd. Berikut adalah hasil penilaian
bahan ajar kedua validator tersebut.
2. Aspek penyajian 82 80 81
3. Aspek Bahasa 76 80 78
Berdasarkan tabel penilaian diatas, nilai yang didapat dari penilaian aspek
isi/materi mendapatkan nilai rata 86 dengan kriteria layak/baik, pada penilaian
aspek penyajian, mendapatkan nilai dengan rata-rata 86 dengan kriteria
layak/baik dan penilaian pada aspek Bahasa mendapatkan penilaian rata-rata 78
dengan kriteria layak/baik. Dapat disimpulkan bahwa bahan ajar/handout yang
telah dibuat sudah layak dan baik untuk dijadikan alternatif bahan ajar kelas X
Bahasa Indonesia.
Data hasil analisis nilai-nilai karakter pada biografi Jusuf Kalla ini,
merupakan bagian yang perlu dibahas, karena kita akan melihat layak atau
tidaknya hasilnya untuk dijadikan sebuah alternatif bahan ajar pembelajaran
156
Bahasa Indonesia peserta didik kelas X. Dibawah ini merupakan data hasilan
alisisnya. Data hasil analisis nilai-nilai karakter pada biografi Jusuf Kalla ini
sudah sesuai dengan Kompetensi Inti 1 mengenai sikap dan spiritual, Kompetensi
Inti 2 mengenai sikap social, Kompetensi Inti 3 mengenai pengetahuan, dan
Kompetensi 4 mengenai keterampilan. Kemudian kesesuaian dengan Kompetensi
Dasar, data hasil analisis ini juga sudah sesuai dengan Kompetensi Dasar 13.4
Menilai hal yang dapat di teladanani dari teks biografi. Dari pernyataan diatas,
hasil analisis nilai-nilai karakter pada biografi Jusuf Kalla ini dapat dijadikan
alternatif bahan ajar pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Data hasil analisis nilai-nilai karakter pada teks biografi Jusuf Kalla
menunjukan bahwa nilai-nilai karakter biografi yang terkandung
diantaranya, (1) nilai karakter rekigius, (2) nilai karakter nasionalis, (3)
nilai karakter integritas (4) nilai karakter mandiri dan (5) nilai karakter
gotong royong. Pada nilai-nilai karakter yang terdapat pada teks biografi
157
Jusuf Kalla ini diantaranya terdapat (9) nilai karakter religious, (25) nilai
karakter nasionalis, (14) nilai karakter integritas, (2) nilai karakter mandiri
dan (4) nilai karakter gotong royong.
2. Data dari hasil penelitian nilai-nilai karakterpada biografi Jusuf Kalla ini
sudah sesuai dengan tuntutan kurikulum, karena terdapat kesesuaian data
hasil analisis dengan KD 3.14 yaitu “menilai hal yang dapat diteladani
dari teks biografi”. Adapun hasil penelitian handout yang telah dilakukan
oleh validator (guru/dosen Bahasa Indonesia) diantaranya, untuk hasil
penilaian aspek isi mendapatkan nilai rata-rata 86, dengan kriteria
baik/layak, penilaian penyajian mendapatkan nilai rata-rata 81 dengan
kriteria layak/baik, dan penilaiaan aspek kebahasaan mendapatkan nilai 78
dengan kriteria layak/baik. Dari uraian diatas dapat dimpulkan bahwa data
hasil analisis nilai-nilai karakter pada biografi Jusuf Kalla ini dapat
dijadikan alternatif bahan ajar pembelajaran Bahasa Indonesia peserta
didik kelas X.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitiandan pembahasan yang sudah dilakukan,
peneliti akan memberikan saran/masukan kepada peneliti selanjutnya,
pendidik, peserta didik, dan pembaca diantaranya sebagai berikut ini.
1. Tenaga Pendidik
2. Peserta didik
3. Peneliti Selanjutnya
159
4. Pembaca