Anda di halaman 1dari 6

KUNJUNGAN TATAP MUKA/ANJANGSANA

KEPADA PENGUSAHA INDUSTRI DAN PERDAGANGAN


IKM ANNA COOKIES

A. Pendahuluan

Kunjungan tatap muka/anjangsana kepada pengusaha industri dan

perdagangan merupakan kegiatan rutin bagi Pejabat Fungsional Penyuluh

Perindustrian dan Perdagangan (PFPP) untuk melihat bisnis wirausaha baru dan

manajemen industri kecil dan menengah (IKM). Kunjungan tatap

muka/anjangsana sebatas melakukan observasi pada suatu industri saja,

melakukan pengamatan dan tanya jawab kepada pelaku usaha secara langsung.

Kesempatan kali ini PFPP melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana

ke Industri Kecil dan Menengah Anna Cookies yang beralamat di Jl. Yos Sudarso

Belakang Hotel Ramayana RT 3 No 42 Keluahan Sebengkok Kecamatan Tarakan Tengah

Kota Tarakan.

B. Tujuan

1. Melihat secara langsung proses produksi

2. Untuk mengetahui bagaimanan kegiatan industri dijalankan

C. Pelaksanaan Kegiatan

1. Waktu Pelaksanaan Kunjungan


Kunjungan dilaksanakan pada tanggal 16 September 2021, ke IKM Anna

Cookies, pada pukul 08.30 wite sampai dengan pukul 10.30 wite sesuai

dengan surat perintah tugas.

2. Lokasi Kunjungan/Anjangsana

IKM Anna Cookies beralamat di Jl. Yos Sudarso Belakang Hotel Ramayana RT

3 No 42 Keluahan Sebengkok Kecamatan Tarakan Tengah Kota Tarakan .

3. Pengumpulan data

Mengisi laporan identifikasi permasalahan usaha industri dan perdagangan

dan mengisi daftar isian pengumpulan data usaha industri dan perdagangan

non sentra.

4. Metode pelaksanaan

Pejabat Fungsional Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan (PFPP)

mengunjungi pelaku usaha sesuai dengan surat perintah tugas, mengisi

laporan identifikasi permasalah usaha industri dan perdagangan dengan

teknik identifikasi wawancara, observasi, survey dan mengisi check list.

Adapun aspek-aspek yang diidentifikasi adalah : pemasaran, produksi, tenaga

kerja dan keuangan.

D. Pembahasan

Industri kecil dan Menengah Anna Cookies merupakan pelaku usaha yang

bergerak di bidang olahan pangan berbahan dasar tepung hasil olahan adalah roti

dan kue kering. Pemilik usaha adalah ibu Misjannah, beliau dapat memproduksi
100 toples kue kering/bulan. Hasil produksi Ibu Misjannah masih relatif kecil

karena keterbatasan mesin peralatan produksi dan ijin edar.

Proses produksi membuat kue kering Nastar adalah sebagai berikut:

1. Siapkan wadah bersih, tuang mentega, margarin dan gula halus ke

dalam wadah, kemudian kocok.

2. Tambahkan kuning telur secara bertahap, kocok hingga rata. Lama

waktu mengocok kuning telur maksimal 2 menit.

3. Masukkan bahan keing yang sudah diayak secara bertahap. Aduk-aduk

dengan spatula. Tutup dengan plastic wrap, simpan di dalam kulkas

selama 10-15 menit.

4. Ambil sebagian adonan dari kulkas, bentuk bulat, isi dengan selai

nanas. Tutup dan rapikan.

5. Siapkan loyang dan tata nastar keju di atas loyang. Panggang sekitar

25-30 menit sampai matang.

6. Keluarkan dari oven, olesi nastar dengan campuran bahan olesan. Beri

taburan keju parut. Panggang lagi selama 5 menit. Keluarkan dari oven

dan angin-anginkan.

7. Masukkan ke toples kue kering dan masukkan nastar keju yang sudah

dingin ke dalamnya.

Dalam melakukan produksi, ibu Misjannah dibantu oleh suami, ruang

produksi masih menjadi satu dengan dapur rumah tangga, tetapi peralatan yang

digunakan untuk produksi berbeda dengan peralatan rumah tangga. Ukuran dapur
atau ruang produksi juga sangat minim (kecil), ventilasi dan pencahayaan di ruang

produksi gelap dan panas.

Pada saat produksi pekerja menggunakan penutup kepala tetapi tidak

menggunakan penutup mulut dan sarung tangan, dalam memproduksi kue kering

dan roti memang agak kesulitan untuk menggunakan sarung tangan, PFPP

menyarankan untuk rajin-rajin mencuci tangan pada saat produksi dan tidak

menggunakan pehiasan. Untuk SOP produksi belum ada, hasil dari penjualan

dapat membantu ekonomi keluarga tetapi pembukuan keuangan tidak tercatat

dengan baik, pendapatan hasil penjualan masih digabung dengan keuangan

pribadi. Hal ini terjadi karena masih minimnya pengetahuan dari pengelola oleh

karena itu sudah menjadi tugas dari penyuluh untuk mendampingi IKM untuk

mengelola rumah produksi yang sesuai standar.

Masukan yang dapat PFPP berikan kepada ibu Diana adalah untuk layout

tempat produksi harus dibenahi karena ruang produksi yang baik harus memiliki

pencahayaan yang cukup dan sirkulasi udara yang baik. PFPP juga akan

membantu mendampingi pelaku usaha untuk menyusun SOP ditempat produksi

secara tertulis yang harus dipatuhi karyawan selama proses produksi. PFPP juga

akan mendampingi IKM untuk membuat pembukuan sederhana dan memberi

pemahaman kepada IKM bahwa dengan adanya pencatatan administrasi keuangan

yang baik dapat membantu ikm untuk mengetahui apakah usaha yang dijalankan

selama ini memberi keuntungan atau tidak, selain itu pencatatan keuangan usaha

sangat penting karena akan membuat pembukuan usaha menjadi jelas dan rapi.
Ibu Misjannah belum memiliki ijin edar produk, ijin yang diperlukan

karena produknya beku adalah P-IRT. Untuk mendapatkan ijin edar tersebut,

PFPP juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Tarakan untuk

persyaratan apa saja yang harus dipenuhi oleh IKM dan apa saja yang harus

disiapkan oleh pelaku usaha untuk proses tersebut. Penanggung jawab akan

diikutsertakan dalam kegiatan penyuluhan Sistem Jaminan Halal yang

diselenggarakan oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian Kota Tarakan

bekerjasama dengan Bank Indonesia untuk mendapatkan sertifikat SJH sebagai

salah satu persyaratan pengajuan audit Halal yang pelaksanaannya akan

diinformasikan kemudian.

E. Penutup

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi dan verifikasi lapangan sementara maka

dapat disimpulkan bahwa masih banyak kendala-kendala yang dihadapi oleh

pelaku usaha sehingga perlu adanya pendampingan yang lebih mendalam dari

instansi terkait bagi pelaku usaha yang berkaitan langsung dengan proses

usaha, sehingga kendala-kendala yang dihadapi oleh pelaku IKM dapat

diminimalisir agar dapat menunjang pengembangan usaha IKM tersebut. Maka

peran serta dan kehadiran dari pemerintah sangat diharapkan oleh pelaku usaha

sebagai penunjang usaha mereka baik dari segi kemudahan dalam pemberian

permodalan usaha, dan peningkatan Sumber Daya Manusia melalui Bimbingan

teknis maupun Sosialisasi yang berkaitan dengan jenis usaha terkait.


Demikian saya sampaikan, atas perhatian Bapak saya ucapkan terima

kasih.

Tarakan, 20 September 2021

Mengetahui/Menyetujui Yang Membuat Laporan


Atasan Langsung, Penyuluh Perindag,

H. Budiono, S.H., M.Hum


Pembina Utama Muda Suti Haliyana, S.Pi
NIP 196212251993031004 Penata Muda Tk. I
Nip 198405042015032001

Anda mungkin juga menyukai