OLEH :
PRODI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
Cover ……………………………………………………………….……….…….1
BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………….….5
DOKUMENTASI………………………………………………………………..14
PENDAHULUAN
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,
barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam
penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
Dengan demikian, industri merupakan bagian dari proses produksi.
Dinamika usaha tempe cap bunga mawar merupakan salah satu bentuk
industry makanan beralamat di Gampong Uteun Bayi, Kecamatan Banda Shakti
Kota Lhokseumawe yang didirikan sejak 1995 telah mengalami perkembangan
setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari jumlah permintaan akan tempe yang
semakin meningkat dari konsumen, jumlah tenaga kerja yang semakin meningkat
serta pendapatan semakin meningkat. Di samping itu, Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan usaha tempe Cap Bunga Mawar meliputi faktor
internal yaitu Ketersediaan Bahan Baku, Tenaga Kerja, dan Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP). Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi
perkembangan usaha tempe Cap Bunga Mawar meliputi Konsumen dan
pelanggan, sosial ekonomi dan budaya, dan kesehatan.
1.3 TUJUAN
1. Pengamatan Langsung
Observasi ini dilakukan oleh penulis di Pabrik Industri Dinamika
Usaha Tempe Cap Bunga Mawar yang berlokasi di Gampong Uteun
Bayi, Kecamatan Banda Shakti Kota Lhokseumawe. Observasi
dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung tentang situasi dan
kondisi pabrik tersebut..
2. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan di tempat yang sama yaitu Pabrik Industri
Dinamika Usaha Tempe Cap Bunga Mawar pada Selasa, 17 September
2019 pukul 13.30-15.00.
PEMBAHASAN
2.1. PROFIL
Karena merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam
industry berbeda-beda untuk tiap Negara atau daerah. Pada umumnya, makin
maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu Negara atau daerah, maka
banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan
usaha tersebut. Cara penggolongan atau pengkalsifikasian industry pun berbeda-
beda. Tetapi pada dasarnya, pengklasifikasian industry didsarkan pada criteria
yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal atau jenis
teknologi yang digunakan. Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi suatu Negara juga turut menentukan keanekaragaman
industri Negara tersebut, semakin besar dan komplekd kebutuhan masyarakat
yang harus dipenuhi,, maka semakin beranekaragam jenis industrinya.
Usaha pembuatan tempe merupakan salah satu usaha kecil dan menengah di
Indonesia yang diusahakan masyarakat Indonesia dari dahulu hingga sekarang
dengan cara tradisional. Sifat tradisional yang dapat dilihat dari usaha pembuatan
tempe misalnya pengolahan tempe masih secara manual, peralatan yang
digunakan masih sederhana, sistem organisasi belum relatif sempurna dan tidak
ada standarisasi dapat dilihat dari tempat produksi dan mekanisasi. Hal lain yang
dapat dilihat pada usaha tempe adalah tempat produksi dan tempat tinggal
Dalam usaha dagang Dinamika Tempe Cap Mawar Merah, memiliki kriteria :
Untuk klasifikasi modal dalam usaha Dinamika Tempe Cap Bunga Mawar
yaitu, industry padat modal, karena industry yang dibangun dengan modal sendiri.
Usaha tempe Cap Bunga Mawa hingga tahun 2019 masih dipimpin dan dikelola
langsung oleh Jakfar Usman dan usaha ini berbentuk unit perseorangan. Pada
tahun 1995, Berbekal sedikit modal yang dimiliki oleh Jakfar Usman yang
bernilai Rp. 65.000,00 untuk membeli dan mengolah 100 kg kacang kedelai dan
menghasilkan 1800 bungkus tempe perhar tau sekitar 90 paket ( I paket terdiri
dari 20 bungkus tempe). Pada awal berdirinya pada 1995, harga tempe
perbungkus sekitar Rp 65,00 atau harga perpaketnya Rp 1.300. Namun dimulai
pada tahun 1998, produksi tempe Cap Bunga Mawar ini meningkat yaitu
memproduksi 180 paket setiap harinya. Dan harga tempe pun naik menjadi Rp
2.000 pada saat itu. Jumlah produksi tempe dan harga tempe terus meningkat
hingga tahun 2019 karena perkembangan globalisasi. Dan saat ini modal yang
dikeluarkan perharinya sekitar Rp 10.000.000,- dan mendapat laba kotor sekitar
Rp 11.200.000,-.
Namun dalam usaha dan kerja keras, usaha dagang tempe tersebut mengalami
peningkatamn siqnifikan mengharuskan pemiliknya mencari karyawan atau
tenaga kerja yang lebih dari sebelumnya, adapun jumlah karyawan yang bekerja
pada usaha tempe tersebut sekitar 20 orang dalam satu pabrik. Bapak Jakfar
sendiri memiliki 3 cabang usaha tempe yang masih berada didaerah Aceh Timur
di Batang Kuli, Aceh Besar di Banda Aceh dan Aceh Utara di Lhokseumawe
yang jumlah keseluruhan karyawan tersebut sekitar 60 orang. Setiap karyawan
memiliki tugas masing masing. Adapun bagian bagian dari karyawan tersebut
Dalam tenaga kerja, klasifikasi status pekerja mulai dari pelajar SMP,
pemuda sampai ibu rumah tangga, yang merupakan penduduk sekitar pabrik
tersebut.
a. Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri yang
didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.
a. Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi
barang setengah jadi, industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk
kegiatan industri yang lain. Misalnya : Industri kayu lapis, industri alumunium,
industri pemintalan, dan industri baja.
b. industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi
barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau
dinikmati oleh konsumen. Misalnya, industri pesawat terbang, industri konveksi,
industri otomotif, dan Industri meubeler.
3. Industri Tersier (jasa) : industry yang produk atau barangnnya berupa layanan
jasa, contoh: transportasi, perawatan kesehatan, telekomunikasi dll
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dinamika usaha tempe cap bunga mawar merupakan salah satu bentuk
industry makanan beralamat di Gampong Uteun Bayi, Kecamatan Banda Shakti
Kota Lhokseumawe. Dinamika usaha tempe cap bunga mawar beralamat di
Gampong Uteun Bayi, Kecamatan Banda Shakti Kota Lhokseumawe yang
didirikan sejak tahun 1995-sekarang. Dinamika usaha tempe cap bunga mawar
mengalami perkembangan setiap tahunnya dan telah mendapatkan keuntungan
yang cukup signifikan hingga sekarang. Dinamika usaha tempe cap bunga mawar
pertama kali dibentuk dengan modal hanya Rp 65.000,- dan saat ini sudah
mengalami kemajuan yaitu sekitar Rp 10.000.000,- per harinya.
Dinamika usaha tempe cap bunga mawar sudah memiliki 2 cabang dikota
lain yaitu di Banda Aceh dan Batang Kuli yang perkembangannya juga cukup
pesat seperti pabrik pusat yang berada di gampong uteun bayi dan sudah memiliki
jumlah tenaga kerja yang terbilang cukup besar.
http://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_detail&id=29328
Gambar 1.4. proses pembungkusan tempe Gambar 1.5. Proses fermentasi tempe