Pengertian Dan Lingkup Real Estate
Pengertian Dan Lingkup Real Estate
DOSEN :
I Nyoman Susanta, ST, M.Erg
KELOMPOK 1
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
mengarah ke ilmu bisnis. Disinilah arssitek akan memiliki kelebihan yang tidak
dimiliki oleh pengembang ilmu real estate pada umumnya. Sebagai arsitek, dapat
1.3.2 Sasaran
Mata kuliah Real Estate dengan tugas mengenai "Pengertian Real
Estate dan Lingkupnya" ini memiliki sasaran sebagai berikut :
1. Sebagai acuan atau pengetahuan awal untuk mengetahui dan
memahami tentang real estate
2. Sebagai acuan dalam mengklasifikasikan jenis Real Estate dan
mengetahui perbedaan di masing-masing type.
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan laporan "Pengertian Real Estate
dan Lingkupnya" yaitu bagi penulis (mahasiswa), pembaca dan bagi bidang
keilmuan, sebagai berikut :
1. Bagi Penulis (Mahasiswa)
Melalui mata kuliah real estate yang mengajarkan mahasiswa untuk mengenal
dan memahami mengenai pengertian real estate dan lingkupnya. Dengan
mempelajari pengertian real estate beserta lingkupnya, mahasiswa mendapat
bekal awal untuk berkecimpung di dunia real estate dan dapat diterapkan juga di
dunia kerja.
2. Bagi Pembaca
Dari makalah penugasan mata kuliah real estate , pembaca akan mendapat suatu
pengetahuan berupa teori mengenai "Pengertian Real Estate dan Lingkupnya".
Dengan makalah ini diharapkan pembaca dapat lebih mengetahui mengenai apa
saja lingkup dari real estate, aspek-aspek real estate, dan penerapannya pada
lapangan.
3. Bagi Bidang Keilmuan
Di bidang keilmuan, makalah penugasan real estate ini akan sangat berguna
untuk memperkaya pengetahuan, karena pada makalah ini terdapat pengetahuan-
pengetahuan mengenai "Pengertian Real Estate dan Lingkupnya".
Menguraikan mengenai jawaban dari rumusan masalah yang terdapat pada bab 1.
Dimana pada bab ini secara khusus menguraikan mengenai pengertian dan ruang
lingkup real estate secara lebih rinci dan menghubungkannya dengan objek yang
diobservasi.
Bab IV Penutup
Memuat kesimpulan dari makalah Real Estate yang membahas mengenai
kesimpulan secara menyeluruh dari hasil analisa dan pengamatan yang diakukan
dari studi literatur maupun strudi objek sejenis dan juga berisikan mengenai saran
kepada pembaca agar dapat lebih memahami mengenai pengertian dan lingkup
real estate.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Klasifikasi real estate didasarkan pada fungsi dan tujuan penggunaannya, yakni
terbagi atas empat golongan atau kategori :
a. Komersial
Jenis ini memiliki kemampuan komersial untuk menghasilkan arus-kas dan semua
aspek komersialnya. Contoh:
(1) Perkantoran ( office building )
(2) Pusat Perbelanjaan ( shopping centre )
(3) Penginapan ( hotel dan resort )
(4) Rumah Toko ( shophouses )
b. Perumahan
Jenis ini memang memiliki tujuan utama untuk dihuni. Dalam kenyataannya
banyak ditemukan sebagai kegiatan atau arena komersial. Namun karena kebutuhan
akan tempat hunian lebih bersifat primer, maka jenis ini tidak digolongkan ke
dalam jenis komersial. Contoh :
(1) Rumah /Kompleks Perumahan ( residensial estate )
(2) Rumah susun ( condominium)
(3) Apartemen ( Apartement
d. Fasilitas Umum Biasanya jenis ini digunakan untuk kepentingan umum dan
banyak orang. Contoh :
(1) Sekolah dan Universitas ( School & Universities )
(2) Tempat Beribadah ( Religious Places )
2.3.2 Perumahan
1. Pengertian Perumahan
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atauhunian yang dilengkapi dengan prasarana lingkungan yaitu
kelengkapan dasar fisik lingkungan,misalnya penyediaan air minum,
pembuangan sampah, tersedianya listrik, telepon, jalan, yangmemungkinkan
lingkungan pemukiman berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Jenis-jenis Perumahan
Menurut Richard Untermann & Robert Small (1986) dalam dalam buku
Perencanaan Tapak untuk Perumahan, maka ada beberapa tipe perumahan
antara lain:
(a) Rumah Tinggal Tunggal/ Detached
Rumah tinggal tunggal atau rumah terpisah adalah rumah tinggal yang
berdiri sendiri. Rumah tinggal tunggal dipakai biasanya hanya untuk satu
keluarga dan jarak antar rumahnya berjauhan. Selain itu cottage, villa,
bungalow, dan mansion juga termasuk dalam kelompok rumah tinggal
tunggal. Rumah tinggal tunggal dibangun diatas tanah yang besarnya lebih
2.3.4 Kawasan
1. Pengertian Kawasan
Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan
lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan
yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
2. Kawasan permukiman
Merupakan bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa
kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung
perikehidupan dan penghidupan (Pasal 1 ayat 3 UU 1/2011 tentang Perumahan
Dan Kawasan Permukiman)
2. Komersial
3. Industrial
Property industrial meliputi gudang, tempat penyimpanan barang dalam jumlah
besar, depot bahan bakar, pangkalan bus, tempat pengrajin kayu, pengolahan
limbah, pabrik, pembangkit tenaga listrik, pusat distribusi, sentral telepon, dan
sebagainya.
4. Keramahtamahan
Termasuk property kerahtamahan adalah hotel, motel, hostel bagi turis beransel
(backpacker), hostel yang dikelola oleh pemudi Kristen (YWCA – Young
Women’s Christian Association), hostel bagi remaja, resor, dan spa.
BAB III
PEMBAHASAN
Jadi berdasarkan pengertian dari para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa Real Estate
adalah sebuah istilah hukum yang mencakup tanah bersama dengan apa pun yang tinggal
tetap di atas tanah tersebut, seperti bangunan. Lahan yasan sering dianggap sinonim
dengan real property, kontras dengan hak milik pribadi. Namun, dalam penggunaan
tekniknya, beberapa orang tetap memilih pembedaan antara lahan yasan, menunjuk ke
tanah dan benda di atasnya, dengan real property, menunjuk ke hak pemilikan atas lahan
yasan.
Dari beberapa lingkup diatas maka akan dijelaskan mengenai lingkup Bidang Usaha
dan Pengembangan yaitu Land Development (pengembangan tanah) dan Building
Development (pengembangan bangunan). Rumah, perumahan, permukiman, dan
kawasan merupakan bagian dari bidang usaha pengembangan yang akan dibahas
sebagai berikut:
4.2.1 Rumah
a. Pengertian Rumah
5. Dalam pengertian yang luas, rumah bukan hanya sebuah bangunan (struktural),
melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat kehidupan yang
layak, dipandang dari berbagai segi kehidupan masyarakat. Rumah dapat
dimengerti sebagai tempat perlindungan, untuk menikmati kehidupan,
beristirahat dan bersuka ria bersama keluarga. Di dalam rumah, penghuni
memperoleh kesan pertama dari kehidupannya di dalam dunia ini. Rumah
harus menjamin kepentingan keluarga, yaitu untuk tumbuh, memberi
kemungkinan untuk hidup bergaul dengan tetangganya, dan lebih dari itu,
rumah harus memberi ketenangan, kesenangan, kebahagiaan, dan kenyamanan
pada segala peristiwa hidupnya. (Frick,2006:1).
6. Rumah merupakan sebuah bangunan, tempat manusia tinggal dan
melangsungkan kehidupannya. Disamping itu rumah juga merupakan tempat
berlangsungnya proses sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan
kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat.Jadi
setiap perumahan memiliki sistem nilai yang berlaku bagi warganya.Sistem
nilai tersebut berbeda antara satu perumahan dengan perumahan yang lain,
tergantung pada daerah ataupun keadaan masyarakat setempat. (Sarwono
dalam Budihardjo, 1998 : 148).
7. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian
dan sarana pembinaan keluarga. (UU No.4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Permukiman).
8. Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal (Kamus Bahasa Indonesia,
1997).
9. Dalam arti umum, rumah adalah bangunan yang dijadikan tempat tinggal
selama jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia
maupun hewan, namun tempat tinggal yang khusus bagi hewan biasa disebut
sangkar, sarang, atau kandang. Sedangkan dalam arti khusus, rumah mengacu
pada konsep-konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan
tempat tinggal, seperti keluarga, tempat bertumbuh, makan, tidur,beraktivitas,
dll. (Wikipedia, 2012).
10. Rumah merupakan suatu bangunan, tempat manusia tinggal dan
melangsungkan kehidupannya. Disamping itu rumah juga merupakan tempat
berlangsungnya proses sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan
kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat. Jadi
setiap perumahan memiliki sistem nilai yang berlaku bagi warganya. Sistem
nilai tersebut berbeda antara satu perumahan dengan perumahan yang lain,
tergantung pada daerah ataupun keadaan masyarakat setempat. (Sarwono
dalam Budihardjo, 1998 : 148)
b. Jenis-jenis Rumah
Secara umum jenis-jenis rumah dibagi menjadi lima diantaranya adalah:
1. Rumah komersial adalah rumah yang diselenggarakan dengan tujuan
mendapatkan keuntungan.
2. Rumah swadaya adalah rumah yang dibangun atas prakarsa dan upaya
masyarakat.
3. Rumah umum adalah rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi
kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
4. Rumah khusus adalah rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi
kebutuhan khusus.
5. Rumah Negara adalah rumah yang dimiliki negara dan berfungsi sebagai
tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga serta penunjang
pelaksanaan tugas pejabat dan/atau pegawai negeri.
4.2.2 Perumahan
a. Pengertian Perumahan
Free standing homes (rumah satuan) adalah single family homes yang paling
banyak di Balikpapan dan biasanya terdapat dalam suatu kawasan perumahan.
Beberapa pengertian perumahan, di antaranya yaitu:
1. Berdasarkan Undang - Undang No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Pemukiman, “Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana lingkungan.”
2. Berdasarkan Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota (Departemen
Pekerjaan Umum, 1987), “Lingkungan perumahan adalah sekelompok rumah
dengan prasarana dan fasilitas lingkungannya.”
3. Perumahan adalah salah satu sarana human yang erat kaitannya dengan tata cara
kehidupan masyarakat Dengan demikian, kawasan perumahan merupakan suatu
lingkungan hunian yang bebas dari gangguan-gangguan, seperti gangguan suara,
kotoran udara, bau dan lain-lain, dan harus aman serta nyaman. Oleh karena itu,
dalam kawasan perumahan harus disediakan sarana lain seperti taman serta
fasilitas umum dan fasilitas social lainnya.
b. Pembagian Perumahan
Perumahan terbagi menjadi perumahan kelas atas, kelas menengah, dan kelas
bawah. Pengelompokan tersebut berdasarkan “Keputusan bersama Menteri Dalam
Negeri, Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 648-
384 Tahun 1992, No. 739/KPTS/1992, No. 09/KPTS/tentang Pedoman
Pembangunan Perumahan dan Pemukiman dengan Lingkungan Berimbang,” maka
kriteria yang ditetapkan adalah:
1. Kapling rumah mewah dengan luas tanah antara 600 - 2000 m2 dan/atau biaya
pembangunan per m2 di atas harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan
perumahan dinas pemerintah kelas A yang berlaku.
2. Kapling rumah menengah dengan luas tanah antara 200 - 600 m2 dan/atau
biaya pembangunan per m2 di atas harga satuan per m2 tertinggi untuk
4.3.3 Permukiman
1. Pengertian Permukiman
Pemukiman sering disebut perumahan dan atau sebaliknya. Pemukiman berasal
dari kata housing dalam bahasa Inggris yang artinya adalah perumahan dan kata
human settlement yang artinya pemukiman. Perumahan memberikan kesan tentang
rumah ataukumpulan rumah beserta prasarana dan sarana ligkungannya.
Perumahanmenitiberatkan pada fisik atau benda mati, yaitu houses dan
land settlement.
Sedangkan pemukiman memberikan kesan tentang pemukim atau kumpulan pemu
kim beserta sikap dan perilakunya di dalam lingkungan, sehingga pemukiman
menitik beratkan pada sesuatu yang bukan bersifat fisik atau benda mati yaitu
manusia Dengan demikian perumahan dan pemukiman merupakan dua hal yang
tidak dapat dipisahkan dan sangat erat hubungannya, pada hakekatnya saling
melengkapi
2. Jenis-jenis Pemukiman
Berdasarkan sifatnya pemukiman dapat dibedakan beberapa jenis antara lain:
a. Pemukiman Permukiman Tradisional
Permukiman seperti ini biasa nya penduduk atau masyarakatnya masih
memegang teguh tradisi lama. Kepercayaan, kabudayaan dan kebiasaan nenek
moyangnya secara turun temurun dianutnya secara kuat. Tidak mau menerima
perubahan perubahan dari luar walaupun dalam keadaan zaman telah
berkembang dengan pesat. Kebiasaan-kebiasaan hidup secara tradisional yang
sulit untuk diubah inilah yang akan membawa dampak terhadap kesehatn
seperti kebiasaan minum air tanpa dimasak terlebih dahulu, buang sampah dan
air limbah di sembarang tempat sehingga terdapat genangan kotor yang
mengakibatkan mudah berjangkitnya penyakit menular.
b. Permukiman Darurat
Jenis Permukiman ini biasanya bersifat sementara (darurat) dan timbulnya
Permukiman ini karena adanya bencana alam. Untuk menyelamatkan
penduduk dari bahaya banjir maka dibuatkan Permukiman darurat pada
daerahh/lokasi yang bebas dari banjir. Mereka yang rumahnya terkena banjir
untuk sementara ditampatkan dipernkampungan ini untuk mendapatkan
pertolongan baantuan dan makanan pakaian dan obat obatan. Begitu pula ada
bencana lainnya seperti adanya gunung berapiyang meletus dan lain lain.
Daerah pemukiman ini bersifat darurat tidak terencana dan biasanya kurang
fasilitas sanitasi lingkungan sehingga kemungkina penjalaran penyakit akan
mudah terjadi.
c. Permukiman Kumuh (Slum Area)
Jenis pemukiman ini biasanya timbul akibat adanya urbanisasi yaitu
perpindahan penduduk dari kampung (pedesaan) ke kota. Umumnya ingin
mencari kehidupan yang lebih baik, mereka bekerja di toko-toko, di restoran-
restoran, sebagai pelayan dan lain lain. sulitnya mencari kerja di kota akibat
sangat banyak pencari kerja, sedang tempat bekerja terbatas, maka banyak
diantara mereke manjadi orang gelandangan, Di kota ummnya sulit
mendapatkan tempat tinggal yang layak hal ini karena tidak terjangkau oelh
penghasilan (upah kerja) yang mereka dapatkan setiap hari, akhirnya meraka
membuat gubuk-gubuk sementara (gubuk liar)
d. Pemukiman Transmigrasi
Jenis pemukiman semacam ini di rencanakan oleh pemerintah yaitu suatu
daerah pemukiman yang digunakan untuk tempat penampungan penduduk
yang dipindahkan (ditransmigrasikan) dari suatu daerah yang padat
penduduknya ke daerah yang jarng/kurang penduduknya tapi luas daerahnya
(untuk tanah garapan bertani bercocok tanam dan lain lain) disamping itu jenis
pemukiman merupakan tempat pemukiman bagi orang -orang (penduduk) yang
di transmigrasikan akibat di tempat aslinya seiring dilanda banjir atau seirng
mendapat gangguan dari kegiatan gunung berapi. Ditempat ini meraka telah
disediakan rumah, dan tanah garapan untuk bertani (bercocok tanam) oleh
pemerintah dan diharapkan mereka nasibnya atau penghidupannya akan lebih
baik jika dibandingkan dengan kehidupan di daerah aslinya
e. Permukiman Untuk Kelompok-Kelompok Khusus
Permukiman seperti ini dibasanya dibangun oleh pemerintah dan
diperuntukkan bagi orang -orang atau kelompok-kelompok orang yang sedang
3. Unsur-unsur Pemukiman
1) Penduduk / Warga / Perkumpulan Orang-orang atau manusia
Orang-orang yang berada di dalamnya terikat oleh aturan-aturan yang berlaku
dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus / kontinyu. Suatu
daerah tempat tinggal biasanya dipimpin oleh seseorang
2) Rumah
Rumah adalah tempat berlindung dari segala macam gangguan yang dapat diisi
oleh keluarga yang merupakan unsur terkecil dari masyarakat.
3) Sarana fisik
Sarana tersebut digunakan untuk mendukung aktivitas serta kepentingan
penduduk agar dapat terus berjalan dan hidup.
4.2.4 Kawasan
1. Pengertian Kawasan
Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan
lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan.
2. Kawasan permukiman
Merupakan bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa
kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung
perikehidupan dan penghidupan (Pasal 1 ayat 3 UU 1/2011 tentang Perumahan
Dan Kawasan Permukiman)
Arsitek akan menyajikan Dokumen Pelaksanaan dalam bentuk gambar kerja dan
tulisan spesifikasi dan syarat-syarat teknik pembangunan yang jelas, lengkap dan
teratur.
Tahap Pelelangan
Sasaran pelelangan :
Untuk memperoleh penawaran biaya dan waktu pelaksanaan pembangunan yang wajar
dan memenuhi syarat sehingga pelaksanaan pembangunan dapat dilakukan dengan
baik.
B. Pengawasan Teknik :
- Keahlian dalam komunikasi dengan calon pembeli. Ilmu ini diterapkan bagi arsitek
yang bekerja pada divisi marketing. Ini dikarenakan arsitek harus
mempresentasikan produknya kepada calon pembeli.
- Keahlian di bidang manajemen bagi arsitek yang menempati posisi sebagai Project
Manager / General Manager. Ilmu ini perlu dikuasai dikarenakan dibutuhkannya
keahlian untuk mengatur keseluruhan divisi pada perusahaan Developer.
Yang dimaksud dengan bangunan residensial adalah bangunan yang digunakan sebagai
tempat tinggal atau hunian. Bangunan yang termasuk tipe residensial ini adalah rumah
atau perumahan, rumah susun, apartemen, bangunan asrama mahasiswa/pelajar,
Bangunan komersil adalah bangunan yang digunakan untuk keperluan komersil atau
bisnis. Yang termasuk bangunan komersil ini adalah gedung perkantoran, pusat
perbelanjaan, gedung pelayanan dan pusat profesional seperti bangunan rumah sakit,
hotel, motel, kondotel dan superblock atau komplek bangunan yang digunakan untuk
komersil dan residensial. Pada umumnya gedung perkantoran dibangun di pusat bisnis
sehingga memudahkan pelaku bisnis dalam menjalankan bisnisnya.
Bangunan untuk keperluan industri ini seperti bangunan pabrik atau manufaktur,
perakitan atau assembling. Bangunan untuk penelitian dan pengembangan juga memiliki
karakter yang berbeda dengan bangunan lainnya. Seperti bangunan Observatorium
Bosscha yang berlokasi di Lembang, Jawa Barat.
Bangunan untuk keperluan ini memiliki ciri khusus seperti jika bangunan dipergunakan
untuk keperluan perkebunan maka bangunan itu dibangun di lokasi yang bisa menunjang
kegiatan usaha perkebunan. Begitu juga bangunan untuk keperluan pengolahan kayu dan
pergudangan yang mempunyai ciri khas memiliki ruangan yang luas sebagai tempat
beraktifitas di dalamnya.
Yang termasuk dalam property dengan tujuan khusus ini adalah property yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bersifat khusus, seperti
tempat ibadah, sekolah, bandar udara, tempat hiburan, bioskop, terminal bus,
stasiun kereta api, lapangan golf, ruang pertemuan, kebun binatang dan lain-lain.
Property ini memiliki disain khusus sesuai dengan kebutuhannya.
Pemerintah berperan sebagai regulator dan mempuat peraturan yang arif dan
tegas untuk Negara, termasuk dalam hal properti. Selain itu, pemerintah juga
bertindak sebagai stimulator, yaitu dengan mengalokasikan dana untuk
pembangunan properti untuk kesejahteraan masyarakat seperti rumah bersubsidi,
rusunami (rumah susun sederhana milik) serta sarana dan prasarana di dalamnya.
Pemerintah juga berperan dalam menjaga kestabilan moneter khususnya
tingkat suku bunga agar tidak melonjak sehingga tidak banyak membebani owner /
investor dalam hal kredit pinjaman. Hal ini menjadi pengungkit (leverage) agar
sektor properti maupun sektor lain dapat berjalan dengan stabil.
7 Properti Dilihat dari Sudut Pandang Konsumen
Konsumen adalah pangsa terbesar di dunia properti. Biasanya para konsumen
membeli properti bukan untuk spekulasi, melainkan untuk tempat tinggal atau
tempat usaha skala kecil atau menengah.
Menurut Survei dari Bank Indonesia, pada tahun 2008 ketika suku bunga 12%
- 15%, konsumen yang menggunakan KPR sebagai pembiayaan rumah mencapai
73,6%.
Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat suku bunga KPR yang tinggi saat itu
menyebabkan perbankan cukup selektif dalam memberikan KPR pada perorangan
dengan prosedur yang konservatif untuk melakukan assesment atau penilaian atas
kemampuan bayar konsumen. Karena hal tersebut, konsumen juga berhati-hati
dalam memanfaatkan KPR sehingga mempertimbangkan apakah mereka dapat
membayar kredit dengan suku bunga yang tinggi.
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Real estate merupakan suatu ilmu yang menyangkut property dalam bentuk fisik
dengan berbagai manajemen yang mengaturnya. Ilmu real estate pada masa kini telah
mengalami perkembangan yang signifikan. Dimana pada msa kini real estate telah
dijadikan suatu pekerjaan yang menjanjikan. Dalam bisnis real estate terdapat
beberapa katagori mulai dari yang bisnis real estate yang kecil-kecilan hingga bisnis
real estate komersial atau besar-besaran. Segala jenis pengembangan real estate baik
itu pengembangan lahan dan pengembangan bangunan harus menggunakan sistem
manajemen dan operasional yang baik. Untuk itu dalam menjalankan bisnis ini
diperlukan beberapa bidang keahlian seperti ilmu perancangan, ilmu manajemen
bisnis, ilmu pemasaran, dan ahli-ahli lainnya.
Sebagai mahasiswa arsitektur, tentu saja banyak manfaat yang didapatkan dari
mempelajari ilmu real estate, dimana kita sebagai mahasiswa dapat mengerti
pemahaman dan hal-hal yang termasuk didalam lingkup real estate, dan dapat
membayangkan sekaligus mempersiapkan diri untuk terjun didalam dunia real estate.
5.2 Saran
Demikian makalah yang dapat kami sajikan dalam makalah pengertian real estate dan
lingkupnya ini. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Kami
membutuhkan kritik yang membangun untuk melengkapi cara penuliasan makalah di
kesempatan berikutnya. Untuk itu kami sangat membutuhkan saran dari pada
pembaca untuk dapat memberikan masukan untuk makalah kami kedepannya.