“FANA”
Dosen Pembimbing:
DISUSUN OLEH :
Muhammad Iqbal
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur, Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya yang telah diberikan. Sehingga dengan izin-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
agung Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafa’atnya di Yaumul Kiamah nanti.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak Tasawuf merupakan disiplin ilmu murni dalam Islam. Akhlak dan
Tasawuf mempunyai hubungan yang sangat erat. Sebelum bertasawuf, seseorang
harus berakhlak sehingga bisa dikatakan bahwasanya At tashawwufu nihayatul akhlaq
sedangkan al akhlaqu bidayatut tashawwuf. Dalam tasawuf, digunakan pendekatan
suprarasional yaitu dengan intuisi / wijdan.
Intuisi disini maksudnya adalah mengosongkan diri dari dosa. Ditinjau dari
paradigma pengalamannya, tasawuf terbagi menjadi tasawuf Salaf, tasawuf Suni, dan
tasawuf Falsafi. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang Fana yang
merupakan salah satu komponen dari tasawuf Suni. Setelah melalui maqam Fana
maka Sufi akan menemui maqam ma’rifat.
B. Rumusan Masalah
Pembahasan tentang Fana amatlah luas. Namun dalam makalah ini kami
hanya membatasi pembahasan kami pada:
1. Pengertian Fana
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PengertianFana’
Dari segi bahasa al-fana berarti hilangnya wujud sesuatu. Fana berbeda
dengan al-fasad (rusak). Fana artinya tidak tampaknya sesuatu, sedangkan rusak
adalah berubahnya sesuatu kepada sesuatu yang lain.
Untuk mencapai tahap fana seorang sufi harus melalui berbagai tahap yaitu
sebagai berikut :
1. Kefanaan dari diri sendiri dan sifat-sifatnya, dan kekalan dalam sifat-sifat
yang Maha Benar.
2. Kefanaan dari sifat-sifat yang Maha Benar karena melihat yang Maha
Benar.
“Tasawuf itu ialah mereka fana dari dirinya dan baqa dengan Tuhannya,
karena kehadiran hati mereka bersama Allah”.
4
Tujuan fana yaitu mencapai persatuan secara rohaniah dan batiniah dengan
Tuhan, sehingga yang disadarinya hanya Tuhan dalam dirinya.
B. Konsep Fana’
1. Fana’ Fi af-alillah
Fana dalam tingkatan pertama ini menerangkan bahwa seorang telah hilang
kesadaran atau akal pikirannya sudah tidak berjalan lagi. Dan juga gerak dan diam
telah lenyap, semua gerak dan diam hanya milik Allah.
2. Fana Fissifat
Fana dalam tingkat ini menerangkan bahwa seorang telah lepas dari sifat
indrawi atau dari sifat kebendaan. Dan mereka hanya meng istbatkan sifat sifat Allah.
3. Fana Fil-Asma
Tingkatan ke tiga menerangkan bahwa seseorang telah hilang dari sifat- sifat
keinsanannya, dan semuanya hanya kembali ke allah semata.
4. Fana Fizzat
5
Dalam tingkatan ini dikatakan bahwa seorang telah lenyap dari dirinya sama
sekali, dalam keadaan mana hanya dalam kebaqaan Allah semata-mata. Dapat
disimpulkan bahwa segala-galanya telah hancur lebur, kecuali wujud yang mutlak.
Setelah mengetahui tingkatan tingkatan yang ada kita akan membahas tentang
hikmah dari fana’. Hikmah dari fana’ adalah:
Fana dan Baqa merupakan jalan menuju Tuhan, hal ini sejalan dengan firman
Allah yang berbunyi:
Ayat tersebut memberi petunjuk bahwa Allah swt telah memberi peluang kepada
manusia untuk bersatu dengan Tuhan secara rohaniyah maupun batiniyah. Caranya
antara lain beramal saleh dan beribadah semata-mata karena Allah, menghilangkan sifat-
sifat danakh;ak buruk, meninggalkan dosa dan maksiat, dan kemudian menghias diri
dengan sifat-sifat Allah. Hal ini kemudian tercakup dalam konsep fana dan baqa’.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fana adalah proses menghancurkan diri bagi seorang sufi agar dapat bersatu
dengan Tuhan. Secara singkat, Fana adalah gugurnya sifat-sifat tercela. Adapun
tujuan Fana adalah mencapai penyatuan secara ruhaniyah dan bathiniyiah dengan
Tuhan sehingga yang disadarinya hanya Tuhan dalam dirinya. Sedangkan kedudukan
Fana merupakan hal. Dalam sejarah tasawuf, Sufi yang pertama kali memperkenalkan
paham Fana dan Baqa adalah Abu Yazid al-Bustami.
Dengan ini kami akhiri penulisan dan pembahasan makalah kami yang
membahas tentang fana’. Kurang lebihnya kami mohon maaf, dan semoga bermanfaat
juga dapat menambah pengetahuan. Amiin.
B. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA