MAKALAH
AKHLAK TASAWUF
Dosen Pengampu :
Tim Penyusun :
FAKULTAS TARBIYAH
2023
KATA PENGANTAR
Kami sadar sepenuhnya jika makalah ini masih ada kekurangan baik dari
segi susunan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami berharap kepada
dosen pengampu dapat memberikan masukan agar kami dapat memperbaiki
pembuatan makalah kami di masa mendatang. Kami juga mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
1
BAB II PEMBAHASAN
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tasawuf adalah salah satu cabang ilmu islam yang menekankan
aspek spiritual dan kerohanian. Tasawuf bertujuan untuk mendekatkan
diri sedekat mungkin dengan Tuhan sehingga ia dapat melihatnya dengan
mata hati. Banyak sekali paham yang merupakan cabang dari ilmu
tasawuf yang dijalankan dan dikemukakan oleh kaum sufi, dan
diantaranya adalah mahabbah dan ma’rifat. Mahabbah adalah cinta atau
cinta yang luhur kepada Tuhan yang suci dan tanpa syarat. Sedangkan
ma’rifat ialah ilmu atau pengetahuan yang diperoleh melalui akal. Dalam
kajian ilmu tasawuf, ma’rifat adalah mengetahui Tuhan dan dekat,
sehingga hati sanubari dapat melihat Tuhan.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang mahabbah dan
ilahiyyah beserta tujuan, kedudukan mahabbah dan ilahiyyah.
Dimensi Ilahiyah Allah swt menciptakan syari’at atau aturan yang
dilengkapi dengan bahan baku dan infrastrukturnya. Apa yang disyari’at
tidaklah menjadi beban yang manusia tidak sanggup memikulnya, justru
sebaliknya untuk membawa kemaslahatan manusia. Hanya saja tidak
semua manusia memahami dengan baik. Maksudnya terdapat diantara
mereka memahami sebagaibeban yang berat dan menjadi penghambat
beraktivitas. Pada prinsipnya ajaran Islam khususnya yang dikemsebagai
dalam sistematika hukum Adalah lama terbagi dalam duabagian besar
yaituibadahdan muamalah. Ibadah substansinya berkenaan hubungan
manusiadenganAllah SWT.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan tujuan mahabbah dalam tasawuf?
2. Bagaimana Kedudukan mahabbah dalam tasawuf?
3. Apa alat untuk mencapai mahabbah?
4. Siapa saja tokoh-tokoh yang mengembangkan doktrin mahabbah
dalam tasawuf?
5. Bagaimana dimensi Ilahiyyah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian mahabbah dalam tasawuf.
2. Untuk mengetahui kedudukan mahabbah dalam tasawuf.
3. Untuk mengetahui alat untuk mencapai mahabbah .
4. Untuk mengetahui tokoh-tokoh yang mengembangkan doktrin
mahabbah dalam tasawuf.
5. Mengetahui dimensi Ilahiyyah.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ali mas’ud, Akhlak Tasawuf, (Bojonegoro : UIN Sunan Ampel Press, 2014), 142
2
A. Mustofa, Akhlak – Tasawuf, (Bojonegoro :a, 1999), 240.
3
Ibid, 143
3
4
4
Yesti Jasmine, MAHABBAH MENURUT KONSEP TASAWUF, dalam
http://yestijasmine.blogspot.com/2014/01/mahabbah-menurut-konsep-tasawuf.html, di akses
pada tanggal 25 September 2023 ukul 21:44
6
5
7
6
Ali Mas’ud, Akhlak………., 166-168.
10
7
Muhammad Abdurrahman, Akhlak Menjadi………., 281.
BAB III
KESIMPULAN
Mahabbah secara bahasa berarti cinta. Hal ini mengandung maksud cinta
kepada Allah. Sedangkan menurut pendapat dari sebagian sufi, cinta adalah
kecenderungan hati kepada sesuatu yang diinginkan serta disenanginya. Ma`rifat
berasal dari kata "arafah" yang berarti mengetahui atau mengenal sesuatu. Dan
apabila dihubungkan dengan pengalaman tasawuf, maka istilah ma`rifat berarti
mengenal Allah ketika shufi mencapai maqam dalam tasawuf.
Dimensi Ilahi bersifat mutlak, artinya apa yang disyari’atkan oleh allah
selain diyakini keberadaan nya sebagai hal yang mutlak dan wajib dilaksanakan,
juga tujuannya dipastikan ada untuk kemaslahatan manusia yang tidak diragukan
dan tidak dipertanyakan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghazali. Ihya’ Ulum ad-Din . Beirut: Maktabah Dar al-Kutub al-Arabiyah, tt.
Mas’ud Ali. Akhlak Tasawuf. Surabaya : UIN Sunan Ampel Press, 2014.