4.1.2 Batas
Kecamatan Poasia berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Teluk Kendari
Sebelah Selatan : Kabupaten Konawe Selatan
Sebelah Barat : Kecamatan Kambu
Sebelah Timur : Kecamatan Abeli
4.1.3 Geologi
Luas wilayah Poasia adalah 37,74 Km2. Kelurahan yang terluas daratannya
adalah Kelurahan Anduonohu dengan luas wilayah 11,61 Km2 dan dapat dilihat
pada tabel 1.1.
2) MISI PELAYANANAN
3) MISI SOSIAL
4) MISI LINGKUNGAN
5) MISI PEREKONOMIAN
informan. Dalam penelitian ini yang menjadi key informan adalah orang tua atau
wali dari subjek penelitian. Nama subjek dan key informan yang digunakan
peneliti merupakan nama inisial, hal ini dimaksudkan untuk menjaga kerahasiaan
subjek penelitian dan key informan. Profil delapan subjek penelitian dapat dilihat
memperoleh informasi dari beberapa orang dekat subjek seperti berikut ini :
remaja yang orang tuanya telah bercerai menunjukkan bahwa pengungkapan diri
yang dilakukan oleh kedelapan subjek variatif. Keterbukaan diri remaja dapat
dilihat dari seberapa dalam dan keluwesan informasi yang diberikan kepada orang
tuanya. Berikut hasil penelitian mengenai keterbukaan diri remaja yang orang
a. Subjek SS (Inisial)
1) Profil Keluarga
bercerai SS merasa sangat dekat baik kepada ibu atau ayahnya dalam bidang
hubungan dengan ibu SS sudah tidak sedekat dulu bahkan SS sudah bertahun-
tahun hungga saat ini sudah putus komunikasi dengan ayahnya karena telah
tinggal jauh dari ayahnya. Hal ini dapat didukung oleh penyataan SS
sekarang. Kalau dulu, apa apa pasti di bilang ke mama atau ke bapa, tapi
Interaksi dan komunikasi yang terjalin antara subjek dan orang tuanya
seperti digambarkan diatas berubah ketika kedua orang tuanya bercerai yang
memberitahu tentang keadaan keluarga dan alasan perpisahan orang tuanya karena
didalam keluarganya terdapat orang ketiga yang saat ini menjadi suami ibunya.
“ Dulu kan waktu mama dan bapa saya bercerai saya masih kecil,
waktu itu kelas 5 SD, jadi belum tau alasannya mereka bercerai. Tapi
setelah dewasa, saya coba tanya kenenekku waktu itu sa kelas 1 SMA,
setelah tau saya sangat kecewa sama mamaku dan akhirnya memutuskan
untuk tinggal sama nenenkku saja, lagian sa sudah tidak nyaman juga
Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Key informan SS, nenek SS
setelah tau. Saya juga sedih liat SS dan mamanya seperti itu. Tapi mau di
kemarahan dan rasa sakit hati SS karena ia merasa bahwa itu perupakan keputusan
menghabiskan waktu luangnya untuk berkumpul dengan anak sebayanya yang ada
di lingkungan sekitarnya. Begitu pula dengan Key Informan SS yang tidak banyak
SS di tempat kerja, SS sampai saat ini cenderung tertutup dengan rekan kerjanya
yang di anggap kurang dekat, ia hanya dekat dengan 1 orang teman kerjanya yang
akrabkan, padahal sudah lamami juga sa kerja, tapi masih susah samau
kalau teman dekat yang sa percaya dan yang sanyamankan hanya satu
memang, kecuali di rumahku yang lama, ada teman dekatku yang sering
ketemu atau kumpul-kumpul tapi kalau disini, nda pernah, lagian saya
paling biasa kalau dia libur kerja dia pergi sama temannya, dia juga
tetangga kecuali bantu-bantu saja kalau ada acara, karna sudah tua juga
4) Komunikasi antara subjek dengan orang tua sebelum perceraian orang tua
dalam waktu yang terbatas karena ayah SS yang sibuk bekerja, namun masih ada
ibunya yang merupakan ibu rumah tangga sehingga waktu untuk berkomunikasi
lebih banyak dibandingkan dengan ayah. Hal ini ditunjukkan dengan pernyataan
SS sebagai berikut :
berkomunikasi karena bapak dulu kerja pagi-malam, lagian saat itu saya
juga masih kecil, sedangkan kalau mama, memamg dulu lebih banyak
ini :
SS waktu itu kan masih SD dia juga dekat sama bapak dan mamanya bisa
dibilang anak manja jadi apa apa di ceritakan sama mamanya biasa juga
orang tua, walaupun dalam waktu yang terbatas tetapi setidaknya komunikasi
tetap lancar.
tuanya
sehingga masih sulit untuk menerima kenyataan. Akan tetapi orang tua SS yaitu
ibu dan ayahnya masih tetap berusaha membangun komunikasi yang baik dengan
SS, namun hal ini tidak berlangsun lama setelah ibunya memutuskan untuk
menikah lagi bahkan ayam SS yang sama sekali tidak memberi kabar setelah
pindah dan tinggal ke Luar Negeri. Hal ini sangat membuat SS sakit hati, berikut
kutipan wawancara SS
pilihannya.”
masih sering telpon atau chat tapi lama kelamaan setelah bapak juga
akhirnya menikah disana, jadi tidak pernah. Kalau saya chat tidak di
balas, telpon juga biasa di angkat istrinya dan dijawab seadanya. Jadi
semenjak itu karena bapak juga tidak ada respon saya tidak pernah juga
hubungi lagi.”
berikut :
“ kalau soal itu mungkin karena SS juga masih sakit hati sama
mamanya, tidak suka juga sama suami barunya, belum lagi bapanya yang
putus hubungan jadi mungkin SS tambah sakit hati sampe malas lagi
mamanya yang kaya tidak peduli, bapaknya juga yang tidak pernah balas
smsnya”
Lawan bicara dalam pembukaan diri adalah orang yang sangat dipercaya
dan memiliki hubungan dekat dengan pelaku pengungkapan diri. Namun dalam
hal ini, SS tidak memilih orang tuanya untuk melakukan pengungkapan diri
karena kondisi orang tuanya yang tidak dapat ia percaya untuk mengetahui
Hal ini senada dengan yang diungkapkan key informan SS, sebagai berikut
:
“ biasa cerita sama saya kalau mengeluh soal mamanya saja,
juga sama teman dekatnya dari kecil, karna biasa da izin mau jalan-jalan
lamanya yg dikancil.”
pribadinya. Hal ini juga membuktikan bahwa hubungan SS dan kedua orang
tuanya memang tidak berjalan baik seperti sebelum perceraian orang tuanya.
menginginkan timbal balik dari lawan bicaranya, namun tidak dengan SS. Ketika
neneknya memberikan timbal balik, SS tetap tidak menghiraukan hal tersebut, hal
ini diungkapkan oleh SS yang terkesan tidak suka dengan timbal balik yang di
ungkapkan neneknya.
marah, dibilangi kuat mengeluh, suka larang juga kalau mau pergi-pergi
sama temanku yang lain, jadi sa lebih nyaman cerita sama sahabatku atau
tapi SS juga susah dikasih tau, gampang marah, jadi saya juga kadang
cape tegur”
membuat SS menganggap bahwa sikapnya selalu benar. Hal ini terbukti dengan
adanya pengakuan dari nenek korban yang mengaku SS adalah orang yang keras
kepala.
saya liat moodnya nenek bagus atau kalau kalau kebetulan lagi duduk-
duduk sama nenek, tapi kalau sama sahabat atau pacar biasa secara
langsung kalau kebetulan lagi ketemu, atau biasa juga lewat chat”
memilih meceritakan seluruh masalahnya pada satu orang namun ada juga
individu yang memilih untuk memendam masalahnya sendiri. SS lebih tertarik
anggap selalu punya waktu untuk diajak cerita dibandingkan nenek bahkan ayah
sama mama, kalau sama pacar biasanya sa cerita semua mulai dari
sama sahabatku biasa sa cerita soal keluargaku juga atau tidak kalau
“ kalau sama nenek atau mama tidak pernah cerita kalau ada
di ungkapkan SS
emosi, tiba-tiba saja ngomel soal mamanya, kalau soal yang lain SS tidak
pernah cerita, jadi saya pikir tidak adaji permasalahannya diluar itumi
maupun ibunya.
b. IN ( Inisial)
1) Profil Keluarga
sejak perceraian belum terjadi sampai perceraian orang tua terjadi Begitu juga
dengan pola asuh otoritatif yang diberikan oleh orang tua IN kepada anaknya.
berdiskusi mengenai kondisi yang terjadi dalam keluarganya, termasuk dalam hal
perceraian. Terlihat dari interaksi yang terjalin antara OP dengan key informan
IN (ibunya) yang menunjukkan kedekatam antara ibu dan anak seperti saat
wawancara dan observasi yang dilakukan, terlihat key informan IN yang sesekali
saya tau kalau mereka mau pisah saya masih tidak percaya, karna mama
“ biar orang tuaku sudah cerai, tapi kalau komunikasi masih tetap
lancar walaupun sudah pisah tempat tinggal, sama mama juga masih
atas tidak berubah ketika akhirnya key informan In dan suaminya memutuskan
untuk berpisah. Orang tua IN memang telah bercerai, namun keduanya tetap
memiliki masalah yang berarti walaupun orang tuanya telah berpisah. Hal ini juga
yang dapat membuat IN tersakiti. Hal ini terbukti dengan masih adanya
perceraian. Walaupun tidak terjadi konflik, namun berikut reaksi dan perasaan
“ Responnya sudah pasti kaget dek, pasti juga tidak terima kalau
orang tuanya pisah, apa lagi dia kan anak satu-satu, sempat juga diam
Meskipun merasa kaget, namun IN tidak mau bertanya pada ibu ataupun
ayahnya terkait dengan alasan mereka bercerai karena IN merasa takut kalau
disisi lain sa takut juga jangan sampai mereka tersinggung, karena pasti
perasaan orang tuanya. Ia juga berusaha untuk menerima keputusan orang tuanta,
“ mau tidak mau harus terima kenyataan, kalau sudah itu yang
penjelasan mengenai alasan perceraian orang tuanya. berikut alasan key informan
IN (Ibu IN) mengapa ia tidak memberitahu IN tentang sebab perceraian orang
tuanya.
“ waktu cerai sama bapaknya saya tidak kasih tau memang IN,
lagian IN juga tidak tanya-tanya juga, jadi saya juga tidak kasih tau”
sebab perceraian mereka sehingga IN tidak menyalahkan salah satu pihak saja.
perbedaan pendapat dan ego dari masing-masing orang tuanya. Seperti yang di
jelaskan oleh IN
memang ego masing-masing, mama egois bapak juga egois jadi mungkin
menunjukkan banyak perubahan setelah perceraian kedua orang tuanya, hal ini
“ kalau waktu masih sekolah dulu biasa saja, sama teman kerja
juga biasa saja, lagian hanya beberapa orang yang tau kalau mama
dengan bapaku cerai, mereka juga biasa saja, ndatau karna sa malas
Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh key informan IN (ibu IN)
“ kalau sama tetangga saya rasa biasaji dek, tapi menurut saya
bukan karna dia orangnya malas pusing, tapi memang dia orangnya
4) Komunikasi antara subjek dengan orang tua sebelum perceraian orang tua
subjek dan orang tua berjalan lancar, terbukti saat wawancara dilakukan terjadi
candaan-candaan kecil antara key informan IN dan IN. Sesuai dengan pernyataan
juga masih lancar, biasa lewat chat telpon atau kadang juga ke rumahnya
bapak, paling yang beda hanya nda bisa seleluasa dulu kalau mau cerita
sama bapak, karna beda tempat tinggal jadi nda tiap hari ketemu”
Pernyataan subjek juga didukung dengan pernyatann Key Informan IN
(ibu IN) yang menjelaskan bahwa komunikasi yang terjalin dengan anaknya
seperti berikut
masalah diluar atau kalau rindu bapaknya, jadi biasa dia bermalam sama
keluarga yang nyaman bagi IN. Sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik
5) Komunikasi antara subjek dengan orang tua setelah perceraian orang tua
sampai perceraian orang tua IN terjadi, hal ini terbukti dengan pernyataan IN
berikut ini
masih lancar”
Hal tersebut juga senada dengan yang diungkapkan oleh key informan IN
berbeda juga, jadi tidak bisa ketemu tiap hari seperti dulu”
menjadi tempat yang dipilih individu. Begitu juga dengan IN, ia memilih
melakukan keterbukaan diri kepada orang tuanya walaupun itu juga dilakukannya
dengan temannya, hal ini dilakukan IN karena selain mempercayai orang tuanya,
“biasa sama saya, kadang juga sama bapaknya, karna kalau apa
yang dikatakannya. Begitu juga dengan IN, berikut timbal balik yang didapatkan
biasanya kasih tau sampe mengomel, contohnya dulu waktu masih SMA
pernah sa cerita sama mamku kalau sa bohongi bapa, saya minta uang
bilangnya mau beli buku padahal saya pake untuk beli skincare, akhirnya
(ibu IN)
pacarnya biasanya saya kasih saran dan nasehati seperti kalau bergaul
hati-hati, harus bisa jaga diri, tapi biasa juga dia susah dikasih tau, tapi
mau diapa sebagai orang tua kita harus bisa juga mengerti jadi jangan
hanya tau kasih tau saja anak-anak tanpa liat kondisi anak bagaimana”
ibu dan ayah IN sangat berguna bagi In untuk mengoreksi dirinya sendiri.
terdekatnya
“kalau saya lebih suka bicara langsung karena bisa langsung liat
reaksinya, tapi kalau sama bapak karna rumahnya cukup jauh jadi leboh
“ kalau sama saya biasanya dia cerita langsungji dek, tapi kalau
sama bapakya, karna kadang hanya seminggu sekali ketemu jadi lebih
teman dekatnya. Ada berbagai masalah yang menurut IN lebih aman jika
“ kalau sama mama atau bapak paling cerita soal masalah diluar,
kaya sama teman atau teman kerja, tapi kalau sama pacarku biasa saya
cerita soal pertemanan atau keluarga kalau lagi kebetulan ada salah
paham sama mama, sedangkan kalau sama temanku biasa sa curhat kalau
kerjanya, soal temannya juga, hari-hari pasti ada ceritanya, dia memang
ataupun negatif.
bahwa tidak ada yang berubah dalam kondisi keluarganya, terbukti dengan
komunikasi yang tetap terjalin antara IN dan orang tuanya. IN tetap memperoleh
kasih sayang yang sama dari kedua orang tuanya. ia juga tetap memperoleh waktu
kesempatan untuk memperoleh perbaikan diri dari timbal balik yang diberikan
orang tuanya
c. YA (Inisial)
1) Profil Keluarga
hubungan keluarga dari segi komunikasi berubah sejak kedua orang tuanya
terlintas kalau mereka mau pisah, bahkan sampai banyak orang-orang iri
hati, sampai akhirnya kaya sekarang jadi beda sekali suasannya, jadi
Hal serupa juga di perkuat dengan pernyataan dari ibu YA ( key informan
“ saya juga tidak sangka-sangka kalau akan cerai, tapi mau diapa
tuanya, terlebih lagi setelah tau alasan perceraian keduanya, YA semakin kecewa
kepada ayahnya dan juga kepada ibunya yang ikut berubah setelah kedua orang
“ kaget to, apa lagi tau alasannya mereka cerai, jadi lebih tidak
sangka-sangka tapi sa tidak bisa kasih tau kita alasannya soalnya terlalu
privasi. Terus mama juga ikut berubah setelah cerai, ndatau kenapa sa
bercerai kondisi komunikasi keluarganyanya baik, akan tetapi setelah kedua orang
tuanya bercerai sikap orang tuanya juga ikut berubah sehingga membuat
bahkan marah setelah tau dari kakaknya alasan saya dengan bapaknya
cerai, lagipula kalau sudah begitu jalannya mau di apa dek, dia juga kan
bagaimana”
YA
waktu kecilji, lagian teman yang saya cukup dekat ditentanggaku hanya
rumahku”
bahkan bisa dibilang tidak pernah. Lagi pula YA juga jarang keluar
kecuali ke kampus atau pergi kerja tugas kalau tidak masuk kampus
tua
waktu yang terbatas karena ayah YE jarang berada dirumah, akan tetapi masih
ada waktu untuk keluarga YE untuk sekedar berkomunikasi. Hal ini ditunjukkan
sibuk tapi pasti tetap sempatkan waktunya untuk keluarga, biar hanya
lebih suka cerita sama bapaknya karna memang di manja bapaknya dari
kecil”
adanya hubungan yang harmonis diantara anak dan orang tua sebelum
tua
“ nda seperti dulumi, sudah beda, dulu kita akrab satu sama lain,
atau apa begitu pokonya sa senang, tapi pas bercerai kaya bedanmi,
sama bapaku”
dengan pelaku pengungkapan diri. Namun dalam hal ini YE tidak memilih orang
tuanya untuk melakukan keterbukaan diri karena kondisi orang tuanya yang tidak
“ biasanya sama pacar saja, kalau saudara kan adeku masih kecil,
kalau sama mama, memang dari dulu sa jarang cerita sama dia, paling
sama bapakji, tapi karna sekarang sudah beda jadi tidak bisa cerita
kesiapa-siapa lagi”
paling kalau hal-hal pentingji dia bicarakan, yang jelas jarang cerita ke
saya”
pribadinya.
menginginkan timbal balik dari lawan bicaranya, namun tidak dengan YE. Ketika
ibunya memberikan timbal balik, YE tetap tidak menghiraukan hal tersebut, hal
ini diungkapkan oleh YE yang terkesan tidak suka dengan timbal balik yang
diungkapkan ibunya
Sikap YE yang kurang bisa menerima masukan juga di benarkan oleh ibu
kampus, saya nesehati ji juga tapi dia juga tidak bisa ditegur padahal
memilih menceritakan seluruh masalahnya pada satu orang namun ada individu
tepat, ada pula yang memilih untuk memendam masalahnya sendiri. Namun yang
merasa nyaman dan merasa lebih dimengerti oleh kekasihnya di bandingkan orang
sekali cerita, kalaupun bicara kecuali hal-hal penting saja, sedangkan kalau sama
d. Subjek BE (Inisiak)
1) Profil Keluarga
apa yang dilakukan BE dan lebih sibuk mengurus pekerjaan dan pertengkarannya
“kalau sama bapak memang tidak akrab dari kecil kak, bapaku
sudah buruk sejak sebelum perceraian terjadi. Ayah dan ibu BE sering bertengkar
dihadapan BE dan adiknya tanpa memperdulikan mereka. Hal ini juga diperkuat
terjadi memang sudah buruk. Salah satu orang tua BE tidak memperdulikan
perceraian orangtuanya
berikut ini
mba”
perceraian orang tuanya. BE merasa tidak heran karena orang tuanya sangat sering
sering merasa iri pada teman-temannya yang terlihat memiliki keluarga utuh. Ini
“ biasaji kak kalau di sekolah, hanya biasa kaya ada perasaan iri
“nda kak kalau sama tetangga tidak dekat sama sekali, kalau lagi
BE tidak melakukan hal-hal negative karena rasa irinya. Selain itu BE juga
4) Komunikasi antara subjek dengan orang tua sebelum perceraian orang tua
tidak dekat baik saat orang tuanya belum bercerai, namun setelah perceraian orang
atau lebih dekat sama ibu sih kak, dibangingkan sama bapakku”
5) Komunikasi antara subjek dengan orang tua setelah perceraian orang tua
bersama neneknya dan tinggal berjauhan dengan ibunya, seperti yang dijelaskan
oleh BE
sama ibu masih sering komunikasi, tapi tidak sesering dulu, karna ibu
juga disana kan kerja, tapi masih bisaji sempatkan waktunya untuk
hubungi kita”
kalau sama mamanya seringji telpon, malah biasa hampir tiap hari telpon
BE dengan adenya”
memang bukan sepihak salahnya, ini karena kondisi yang dihadapinya tidak
dibandingkan ayahnya atau neneknya yang saat ini tinggal bersama BE, berikut
“ biasa sama ibu kak, kalau sama nenek tidak karena takut”
kadang, terus karna ada traumaku dari masa kecil jadi kadang sering
beberapa pernyataan BE
marah karena dia dikamar terus, kalaupun bicara kecuali yang pentin-
penting saja”
curhat soal kerjaannnya disana, jadi kaya saling mengerti saja bgitu kak”
“kalau sama bapak sa rasa bukan tipe orang yang bisa di ajak
langsung, akan tetapi karena alasan-alasan tertentu mau tidak mau hanya bisa ia
lakukan melalui telpon atau chat, seperti yang dikatakan oleh BE berikut ini
Jakarta saya di kendari, jadi hanya bisa lewat telpon atau chat”
“iya kak kalau dulu memang lebih sering cerita langsung sama mama”
berikut menyataan BE
“ seperti yang saya bilang tadiji kak, apa apa pasti cerita ke ibu,
Hal ini sesuai pengakuan dari Nenek BE seperti pernyataan berikut ini
kalau BE habis cerita soal ini, biar saya bantu perhatikan BE dari sini,
e. RD (Inisial)
1) Profil Keluarga
Hal ini dibenarkan oleh key informan RD (Ibu RD) seperti pernyataan
karena hubungan komunikasi antara anak dan orang tua masih terjaga,seperti
sudah jarang ketemu bapaku, mamaku juga sibuk cari uang, jadi sedikit
Reaksi RD sangat kecewa ketika mendengar dari kakaknya kalau ibu dan
“ sempat dia diam-diam dek kalau di rumah, terus jadi kuat jalan
pendiam dan mencari kesenangkan di luar rumah seperti penyataan RD berikut ini
lama kelamaan jadi baku bawa terusmi kak, setidaknya sa nda pusing
kaya di rumah”
Hal ini dibenarkan oleh ibu RD seperti pernyaataan ibu RD berikut ini
“ iya dek, suka jalan memang, baru tidak ada yang beres
“ dengarji kak, mau bikin apa juga duduk di rumah sendiriku kaya orang
bodo-bodo, masa nda boleh berteman, dia saja pulang di rumah sudah malam”
“ iya, iya saja dek tapi begitu terusji, ada saja jawabannya kalau ditegur”
antara subjek dan orang tua berubah setelah perceraian dimana yang sebelumnya
anatar orang tua dan anak memiliki kedekatan komunikasi yang baik, seperti
sama mamaku”
tua
yang disebabkan oleh kesibukan dan kondisi orang tua RD sehingga waktu untuk
berikut ini
“ iya kak, jarang sekalimi. Mamaku kerja dari pagi sampe malam,
bapaku juga dia dikebun juga, tidak pernahmi kerumah setelah itu
masalah”
jadi terhambat.
6) Lawan bicara dalam melakukan keterbukaan diri
terdekatlah yang menjadi tempat yang dipilih individu akan tetapi berbeda dengan
seperti pernyataan RD
sering cerita karna samasih kecil, tapi setelah sa sudah besar sa tidak
orang lain baik itu kepada teman atau sahabatnya, seperti pernyataan RD berikut
“ tidak kak, nda ada, kalaupun ada masalah sa diam saja, paling
Hal ini dibenarkan oleh ibu RD,seperti penyataan yang di ungkapkan KEY
juga kaya da emosi jawab, padahal kita ini bicara biasa saja, kalau
ditegur juga malah marah balik, jadi kalau capemi juga sakasih tau saya
diam saja
RD menjadi sulit untuk mengatur emosinya dan membuat ibu ataupun saudaranya
“ paling hanya soal hal-hal pentingji kak, kaya mau beli buku,
f. AR (Inisial)
tua AR memberikan pola asuh permisif yang cenderung tidak peduli terhadap
anak, jadi apapun yang dilakukan anak diperbolehkan. Hal ini disebabkan karena
orang tua AR yang lebih mementingkan diri mereka sendiri. Orang tua AR yang
merupakan pelaut dan Ibu AR yang setelah bercerai tinggal bersama suaminya di
morowali dan bekerja disana, sedangkan AR tinggal bersama kakaknya. Hal ini
“ saya tidak ingatmi kak, karena waktu itu masih TK mereka cerai,
menikahmi jadi biasa saya tinggal dirumah sendiri, kalau bapak sudah
Hal ini dibenarkan oleh kakanya key informan AR, berikut penjelasannya
“ biasa bermalam di rumah kalau dia lagi dikendari, dia juga kan
rumah”
bahwa hubungan keluarganya memang sudah tidak baik sebelum orang tuanya
bercerai
usia AR yang masih sangat kecil, sehingga masih sangat bergantung kepada orang
wawancaranya
“kalau sedih pasti mi dek, biar juga saya yang waktu itu sudah
membuat kedua orang tuanya menjadi jarang bertemu, seperti pernyataan key
jarang sekali pulang, nanti berbulan bulan baru bisa pulang dek”
sekitarnya, bahkan ketika sedang duduk di bangu SMA, AR sudah mulai bekerja
sekolah juga kan sa sudah kerjami, jadi paling sa bergaul sama teman kerjakuji”
yang lain kaya tidak suka dengan saya mungkin karena sa jarang masuk sekolah
Hal ini dibenarkan oleh key informan AR ( kakak AR), berikut pernyataan
“ tidak nakal dia dek, hanya sering sa dapat surat dari SMA nya
sekolah”
4) Komunikasi antara subjek dengan orang tua sebelum perceraian orang tua
kepada ibu dan kakaknya saja, sedangkan ayahnya jarang memiliki waktu untuk
pernyataan AR
“dulu sa dekatji sama mamaku kak, tapi setelah dia menikah lagi
yang sama
“bagusji dek, kalau sama bapak memang jarang sekali karna
5) Komunikasi antara subjek dengan orang tua setelah perceraian orang tua
kecil sehingga orang tua AR yaitu ibunya, masih tetap membangun komunikasi
komunikasi mereka jadi terbatas setelah ibu AR memutuskan untuk menikah lagi
orang tambang, jadi pas mereka menikah mamaku ikut suaminya disana,
dia kerja juga disana, pulang ke Kendari juga kecuali saat-saat lebaran
dengan ibunya juga tetap tidak sedekat dulu, seperti pernyataan AR berikut ini
Hal ini dibenarkan oleh kakak AR, berikut pernyataan key informan AR
“puhh jarang memang dek, kalaupun ketemu bicara yang umum-
umum saja”
keluarganya sendiri baik kepada ibu ataupun kakaknya, AR lebih memilih untuk
sempat”
Hal ini senada dengan yang di ungkapkan key informan AR berikut ini
“ nda pernah kalau sama saya dek, bicara-bicara yang biasa saja
Berikut pernyataan AR
“ biasanya kalau sa kerumahnya kak, tapi nda sering karena kan sa kerja
“ nda kak kalau sama kakaku sa da mau saja, sa nda sedekat itu juga, apa
g. AZ (Inisial)
1) Profil Keluarga
perceraian orangtuanya
dengan perceraian orang tuanya. AZ merasa tidak heran karena orang tuanya
baik sebelum orang tuanya bercerai maupun setelah orang tuanya bercerai, berikut
pernyataan AZ
“ dari kecil memang sa jarang keluar main-main sama temanku,
rumahku”
spupunya kaya pergi jalan-jalan dia malas, lebih baik itu dia dirumah dari
menjadi remaja yang pendiam dan menarik diri dari lingkungan seikitarnya,
berikut pernyataan AZ
“ iya kak, kalau teman adaji tapi sejauh ini hanya 3 orang teman
dekatku dari dulu sampe sekarang, kalau sama orang baru juga sa susah
4) Komunikasi antara subjek dengan oran tua sebelum percerauab orang tua
“ tidak kak, kalau sama bapa memang jarang bicara karena takut,
“ kalau sama bapaknya tidak, kalau sama saya itu ana-ana mereka
dekat ji”
5) Komunikasi antara subjek dengan orang tua setelah perceraian orang tua
mulai membaikmi, biasa bapaku telpon hanya sekedar tanya kabar, tanya
soal kaka-kakaku juga. Mungkin karena sudah tua mi juga kak, kadang
“kalau saya jarang ketemu bapak kak, karena setelah lulus sekolah
kan sabantu mamaku menjual makanan, baru tidak ada juga kendaraan
mau bolak balik ke rumahnya bapaku, yang sering kesana kakakuji, kalau
karena sudah tua juga, biasa juga dia telpon AZ tapi paling sering dia
menelpon sama kakaknya yang satu, yang dekat sama dia memamg dari
kecil”
“ kalau sama saya tidak dek, dia paling jarang mengeluh atau
dakasih tau bae-bae. Kalau sama mamaku kadang dakasih tau marah-
Timbal balik tersebut menjadi masukan yang berguna bagi AZ baik untuk
ia ungkapkan
h. MD (Inisial)
1) Profil keluarga
anggap sudah tidak harmonis baik sebelum perceraian, baik dari segi kedekatan
mengenai keluarganya
“ tidak , karena dari masih kecil sudah terbiasa lihat kedua orang
bertengkar”
“ tidak juga kak, kalau sama bapak memang tidak dekat, karena
bapa dulu sibuk kerja, jadi tidak punya waktu banyak untuk keluarga”
“ iya tidak dek, baru bapanya juga dulu jarang ada waktu
kumpul”
keluargaku”
“ kalau dari yang saya liat dek, dia kaya tenang-tenang saja,
ketika saya kasih tau juga kalau saya dengan bapaknya mau cerai, dia
setuju-setuju saja”
perceraian orang tuanya. MD merasa tidak heran akrena orang tuanya sudah
orang baru dan susah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru yang membuat
“ kalau itu saya kurang tua kalau disekolah dek, dia juga jarang
4) Komunikasi antara subjek dengan orang tua sebelum perceraian orang tua
memang tidak memiliki kedekatan dalam hal berkomunikasi baik sebelum kedua
orang tuanya bercerai yang disebabkan oleh kesibukan orang tuanya, begitu pula
“ iya kak, bapak memang sibuk jadi tidak ada waktu untuk sekedar
cerita-cerita, mama juga dulu sibuk sama usahanya tapi setidaknya tidak
sama uahaku, tapi kalau dulu kadang dia masih seringji mengeluh tapi
5) Komunikasi anatara subjek dengan orang tua setelah perceraia orang tua
hari, tapi mamaku sibuk menjual jadi tambah jarang juga cerita-cerita”
Hal ini juga di benarkan oleh ibu MD, berikut pernyataan ibu MD
“ iya memang dek jarang sekali, kadang juga dia tidak bisa di kasih tau”
7) Cara melakukan keterbukaan diri subjek setelah perceraian orang tua
berikut pernyataan MD
4.4 Pembahasan
diri remaja yang orang tuanya bercerai di kecamatan poasia yang dianalisis
berdasarkan teori self disclosure yang memiliki empat bidang yaitu bidang open
(open area) , bidang blind ( Blind area),bidang hidden (Hidden Area) dan bidang
1) SS (Inisial)
Dalam hal ini penulis akan menjelaskan besaran daerah johari windows
a. Open Area/Terbuka
terbuka tentang segala hal tentang dirinya kepada keluarganya, yang disebabkan
oleh perpisahakan kedua orang tua dan rasa kecewa yang ia rasakan. Dengan
keluarganya yaitu karena perasaan tidak nyaman kepada ibunya, topik yang
dianggap terlalu privasi untuk diketahui baik kepada ibu atau neneknya.
c. Blind Area
Ketika SS melakukan pengungkapan diri kepada neneknya, SS merasa
sikap yang ia tunjukkan tidaklah salah, akan tetapi tanpaia sadari respon yang SS
d. Unknow Area
ketika SS menceritakan permasalahnnya dengan cara yang baik dan tidak diikuti
oleh emosi, begitu pula dengan nenek SS yang juga tidak mengetahui apa yang
terjadi dan apa yang dirasakan SS terkait dengan permasalahan yang SS hadapi,
dengan emosi.
Hal ini juga berlaku untuk ibu SS, walaupun SS merasa ibunya berubah
ketika SS menceritakan semua yang ia rasa dan pendam selama ini, begitu pulan
dengan ibu SS yang tidak mengetahui apa yang membuat menutup diri bahkan
menarik diri karena SS hanya diam dan tidak terbuka kepada ibunya sendiri.
Dimana jika SS terbuka kepada nenek ataupun ibunya, jendela Unknow ini lambat
laun akan mengecil, sehubungan dengan informasi yang diketahui oleh kedua
belah pihak.
2) IN Inisial)
Dalam hal ini penulis akan menjelaskan besaran daerah johari windows
a. Open Area/Terbuka
komunikasi yang terjalin dalam keluarga SS tergolong baik walaupun kedua orang
dengan kedua orang tuanya. IN cenderung terbuka kepada kedua orang tuanya
baik itu kepada ibu ataupun ayahnya, walaupun keduanya telah tinggal terpisah,
informasi, perilaku, sikap, perasaan, keinginan dll. Selain kepada kedua orang
keluarganya sejak IN kecil, perasaan nyaman dan topik yang mereka diskusikan.
keluarganya, maka jendela pada bidang ini semakin mengecil karena terjadi
c. Blind Area
Pada bidang ini juga semakin mengecil dengan iformasi-Informasi IN
berikan kepada kedua orang tuanya. IN merasa bahwa ia merupakan orang yang
disekitarnya atas perceraian orang tuanya, akan tepai ibu IN menilai bahwa IN
bersikap seperti itu karena IN anak yang padai menyembunyikan perasaannya dan
d. Unknow Area
sebalinknya, ibu IN juga tidak mengetahui apa yang sedang terjadi kepada IN
3) YA ( Inisial)
Dalam hal ini penulis akan menjelaskan besaran daerah johari windows
a. Open Area/Terbuka
YA cenderung tidak mau terbuka tentang segala hal tentang dirinya
kepada keluarganya, yang disebabkan oleh perpisahakan kedua orang tua dan rasa
yang cenderung tertutup mebuat bidan Open semakin mengecil. Dimana bidang
keluarganya.
hasil wawancara dengan subejek YA, ia mengaku bahwa alasannya menutup diri
cenderung terbuka kepada ayahnya. Penyebab lainnya yaitu karena respon ibunya
c. Blind Area
Dalam bidang ini, penilaian orang lain sebagai aspek dari blind area ini
juga dapat digunakan untuk menilai atau mengukur keterbukaan diri yang
dilakukan oleh remaja yang orang tuanya bercerai. Sehingga dapat disimpulkan
ibunya ketika YA menceritakan permasalahnnya dengan cara yang baik dan tidak
diikuti oleh emosi, begitu pula dengan ibu YA yang juga tidak mengetahui apa
yang terjadi dan apa yang dirasakan YA terkait dengan permasalahan yang YA
hadapi.
4) BE (Inisial)
Dalam hal ini penulis akan menjelaskan besaran daerah johari windows
a. Open Area/Terbuka
terbuka kepada ibunya dalam segala hal walaupun keduanya tinggal berjauhan.
b. Hidden Area/Tersembunyi
yang baik dan tidak memiliki kedekatan dengan ayahnya. Selain tertutup kepada
dengan alasan karena merasa takut, hal ini membuat jendela Hidden Area juga
ikut melebar karena informasi-informasi yang BE tutupi kepada ayah dan juga
c. Blind Area
Karena sikap BE yang menutup diri kepada neneknya baik berupa sikap
neneknya marah sehingga membuat BE merasa takut dan semakin ragu untuk
membuka diri. Hal ini membuat jendela blind area juga ikut melebar.
d. Unknow Area
Karena hanya terbuka kepada ibunya yang tinggal berjauhan dengan BE,
dan cenderung menutup diri kepada ayah dan juga neneknya membuat jendela
unknow ikut membesar, yang disebabakan oleh perasaan tidak nyaman BE kepada
ayah dan juga neneknya sehingga membuat BE tidak tau bagaimana respon ayah
ataupun neneknya jika ia melakukan pengungkapan diri, begitu pula dengan ayah
yang tertutup/
5) RD (Inisial)
Dalam hal ini penulis akan menjelaskan besaran daerah johari windows
tentang hal-hal umum saja seperti kebutuhan, kebutuhan sekolah dll. Hal ini
b. Hidden Area/Tersembunyi
kepada orang tua ataupun orang-oang terdekatnya, RD merasa kecewa dan sulit
lain diluar rumah untuk hanya sekadar berkumpul bersama temannya, bermain
pengguna rokok untuk diusianya yang masih cukup muda bahkan masih duduk di
bangku SMA. Dengan sikap RD yang cenderung tertutup baik kepada orang tua
c. Blind Area
nilai negatif oleh ibunya, seperti sikap RD yang mencari pelarian diluar rumah
d. Unknow Area
Dikarenakan bentuk pengungkapan diri RD yang cenderung tertutup
6) AR
Dalam hal ini penulis akan menjelaskan besaran daerah johari windows
tidak baik, dimana ibu ataupun ayah AR yang cenderung tidak peduli terhadap
b. Hidden Area/Tersembunyi
kepada keluarganya yang disebabkan oleh pola asuh orang tua, kepribadian AR
yang introvert, dan perasaan tidak nyaman kepada keluarganya.hal ini membuat
c. Blind Area
Pada jendela blind area juga memiliki ukuran yang besar karena sedikit
sekali upan balik yang diberikan kepada orang tuanya, dimana ibu ataupun
intensitas komunikasi keduanya rendah dan AR pun lebih memilih menutup diri.
d. Unknow Area
diri, begitu pula dengan ibu AR yang tidak mengetahui hal-hal pribadi AR. Hal ini
7) AZ (Inisial)
a. Open Area/terbuka
dianggap tidak harmonis, dimana sering terjadi pertengkaran antara kedua orang
tuanya yang membuat AR takut dan memilih untuk menutup diri kepada kedua
menceritakan hal-hal umum baik kepada ayah ataupun ibunya. Bebeda kepada
b. Hidden Area/tersembunyi
berukuran besar hal ini disebabkan oleh perasaan tidak nyaman AZ untuk
membuka diri kepada orang tuanya dan kepribadian introfet AZ yang disebabkan
oleh pola asuh dalam keluarganya yang cenderung mengekang AZ. AZ mengaku
hanya berbagi hal-hal umum saja kepada kedua orang tuanya walaupun hubungan
c. Blind Area
Pada jendela blind area juga memiliki ukuran yang besar karena sedikit
sekali upan balik yang diberikan kepada orang tuanya, dimana karena hubungan
komunikasi yang tidak baik dan pola asuh orang tua yang cenderung mengekang
d. Unknow Area
diri, begitu pula dengan ibu AZ yang tidak mengetahui hal-hal pribadi AR. Hal ini
pembukaan diri yang cenderung tertutup kepada keluarganya dan lebih memilih
untuk terbuka kepada teman dekatnya, hal ini membuat bidang open berukuran
memburuk karena alasan sibuk bekerja dan sedikit waktu untuk bertemu ataupun
berkumpul bersama.
c. Blind Area
Pada jendela blind area juga memiliki ukuran yang besar karena sedikit
sekali upan balik yang diberikan kepada orang tuanya, dimana karena kesibukan
d. Unknow Area
Karena kurangnya komunikasi antara MD dan kedua orang tuanya
tuanya bercerai
1) Karakter Individu
kepada delapan orang subjek dengan latar belakang yang sama yaitu remaja yang
pada subjek IN yang memiliki kepribadian extrofet menjadi salah satu faktor
perceraian kedua orang tuanya kondisi komunikasi antara AZ menjadi lebih baik
2) Efek Diadik
penelitian yang dilakukan oleh peneliti, pengungkapan diri remaja yang orang
tuanya bercerai dikecamatan poasia berbeda-beda tergantung dari hubungan