VERSI II
PROVIS
2
3
ENHANCEMENT SISTEM ANTREAN FASKES
(Pengelolaan Waktu Pelayanan Faskes)
Ada obat
punya
RM
Pulang
- BPJS * Dirujuk
- Non BPJS
Dirujuk
Mobile JKN - Check-in Punya
- Admission RM
Penyerahan Obat
±10 Menit ±50 Menit Pelayanan ±90 Menit ±90 Menit
44 4
Bridging antrean Versi II
Bridging antrean Versi I
▪ Penjadwalan antrean berlaku bagi pasien yang telah • Peserta bisa memilih dokter dan jadwal
mempunyai riwayat berobat pada RS yang dituju/punya
RM pelayanan sesuai jam praktek dokter
▪ Perubahan penjadwalan hanya berlaku 1 kali • Pendaftaran antrean bagi pasien baru
Tidak
▪ Penjadwalan H-7, maka update HFIS nya minimal H-8 • Informasi status antrean berlaku
▪ Jika peserta berhalangan pada tanggal yang sudah • Informasi sisa antrean bagi poli
dijadwalkan maka mekanisme pembatalan dan eksekutif
penjadwalan selanjutnya berlaku sesuai mekanisme yang
• Fitur check in mobile
berlaku di RS • Fitur batal antrean (sisi peserta dan RS)
▪ Jika peserta TERLAMBAT pada tanggal yang sudah • Fitur antrean kunjungan kontrol
dijadwalkan maka mekanisme penjadwalan selanjutnya
berlaku sesuai mekanisme yang berlaku di RS Untuk penerapan bagi antrean kunjungan kontrol
sebelumnya dilakukan dahulu updating ws vclaim yan
terdapat fitur kontrol dan rujukan internal
6
- Nm RS
ANTREAN
- Waktu daftar ALUR PELAYANAN RAWAT JALAN
- Nm Poli
- Nm Dokter
- Sisa antrean
DISPLAY POLI - No Antrean dipanggil
- Estimasi dilayani
- Nama Poli
- Keterangan
pasien - Nama Dokter
Tidak punya RM
- Jadwal Praktek
DISPLAY ADMISI
MOBILE CONSOLE - Normal (poli, dokter)
JKN
BPJS - Skip (poli, dokter, no)
NON BPJS
Pembuatan RM PETUGAS
CHECK IN
PANGGIL
ADMISSION
Punya RM
RUANG
TUNGGU POLI
FARMASI
7
ALUR PELAYANAN OBAT
- No Antrean dipanggil
DISPLAY
- Nama Pasien / No RM
- No RM
- Nama pasien
PELAYANAN DOKTER/ - Data obat FARMASI
PERAWAT
1 2 3
QUICK WIN
SISTEM ANTREAN
1. Antrean Admission (bagi pasien belum punya RM)
• Waktu Tunggu : Pasien ambil antrean s.d. pasien dipanggil petugas admission.
2. Antrean Poli
• Waktu Tunggu : Akhir waktu layan admission (bagi pasien belum punya RM) / Waktu datang
pasien ke RS (bagi pasien punya RM) s.d. pasien dipanggil dokter.
3. Antrean Farmasi
• Waktu Layan : Petugas farmasi memberikan antrean ke pasien s.d. obat selesai dibuat.
9
ALUR TASK ID PASIEN BARU
ANTREAN
1 Peserta mendapat antrean
Datang ke RS
pasien
DISPLAY ADMISI
2 Pemanggilan Peserta
ANJUNGAN
Selesai Pelayanan dan
3 Pemanggilan Peserta Selanjutnya
KE POLI
10
ALUR TASK ID PASIEN LAMA
DISPLAY POLI
pasien
PULANG
* Dirujuk
11
New Fitur
Mengambil Antrean FKRTL dengan kondisi belum memiliki
RM (peserta baru)
12
Antrean tidak dapat diambil bila status peserta nonaktif
13
Antrean dapat dibatalkan jika belum melakukan
check in, jika ingin membatalkan antrean setelah
dilakukan check in maka Peserta bisa menghubungi
langsung pihak Admision RS.
Bagi Peserta yang telah membatalkan antrean
sebelum check in bisa mengajukan ambil antrean
kembali pada MJKN.
14
Check In dilakukan dengan kondisi dengan berada di area
FKRTL (1 km)
jika pasien sdh dapat antrean lalu dokter batal praktek
15
Setiap aksi pengajuan antrean pada MJKN
akan muncul notifikasi pada “home push up
notification”
16
Bagi RS Bridging yang akan mengimplementasikan
sistem antrean V2 maka pastikan :
Tindak lanjut Kedeputian Wilayah melalui Kantor Cabang : 1. Telah melakukan updating WS Vclaim yang
a. Melakukan sosialisasi Updating Sistem antrean FKRTL terdapat fitur kontrol dan rujukan internal
b. Melakukan perluasan interoperabilitas bridging sistem
2. Melakukan UAT WS Vclaim poin 1 ( untuk
antrean kepada RS dengan kriteria:
dokumen BA akan diinformasikan kemudian
1) Diutamakan RS yang telah memiliki sistem
dari kedeputian Bidang SPPTI)
antrean elektronik dan telah terintegrasi pada
semua unit di RS 3. Melakukan updating WS antrean V2
2) Telah melakukan bridging informasi tempat tidur kunjungan kontrol
dengan aplicares
4. Melakukan UAT WS antrean V2 (didokumen
3) Memiliki tim IT inhouse atau mandiri (bukan
sesuai surat nomor 5171/III.2/0421
vendor)
c. Melakukan pengajuan production system
antrean V2 maka Untuk dokumen pengajuan Soon : sedang dikembangkan sistem
bridging antrean versi 2 disampaikan melalui antrean bagi RS yang tidak memiliki
email ke Kedeputian bidang OTI tembusan ke sistem antrean maupun SDM IT
Kedeputian Bidang JPKR dan Kedeputian Bidang
SPPTI.
17
Sistem Antrian Online Tahap 2
PROVIS
18
MONITORING DAN EVALUASI
RUJUKAN MELALUI PROVIS
(PROVIDER REFFERAL SYSTEM)
APLIKASI MONAS
(Monitoring dan Evaluasi Fasilitas
Kesehatan)
http://www.divre4.net/monas
20
KESEPAKATAN BERSAMA BPJS KESEHATAN DAN DINAS KESEHATAN
21
21
Idea
Aplikasi Monitoring Data yang dapat diakses
Pemerintah Daerah dan Fasilitas Kesehatan untuk
monitoring bersama capaian Utilisasi Review sebagai
bentuk dukungan Pemda dalam implementasi JKN di
masing-masing wilayah
22
22
01
1. Permintaan data rutin dari Pemda/ Pemprov dan Faskes kepada BPJS
Kesehatan untuk monitoring dan evaluasi kinerja atau penyusunan
strategi daerah.
2. Pemberian data dan Umpan Balik ke Pemda/ Faskes yang masih
dilaksanakan secara manual oleh staf Kepwil/ Kantor Cabang dalam bentuk
surat
3. BPJS Kesehatan yang dinilai tidak transparan sebagai Badan Hukum Publik
dalam pemberian data
24
24
Scope Of Work
1. Nota Kesepahaman Antara BPJS Kesehatan dengan Dinas Kesehatan bidang terkait
untuk Kerahasiaan user name dan Password untuk Pemberian data valid terbatas
2. Aplikasi Dashboard yang dapat diakses oleh Eksternal (Dinas Kesehatan, Sudin
Kesehatan,Faskes) dan Internal ( Kepwil dan Kantor Cabang )
3. Fitur Aplikasi terdiri dari :
• Dashboard UR masing-masing FKTP dan FKRTL
• Dashboard profile Kesehatan terbatas
4. Sumber Data Aplikasi BI dan Aplikasi SSBI (ssbi.bpjs-kesehatan.go.id) BPJS Kesehatan
3. User Aplikasi Monas
- Internal (Kepwil & Kantor Cabang)
- Eksternal (Dinas Kesehatan, Sudin Kesehatan,Faskes)
25
25
Scope Of Work
Teknis Pelaksanaan :
A. Nota Kesepahaman untuk pemberian data valid terbatas oleh BPJS Kesehatan dan
kerahasiaan User Name dan Password oleh Dinas Kesehatan
B. Pemberian User Name dan Password ke Dinas Kesehatan dan Faskes
C. Melibatkan Kantor Cabang untuk upload data secara rutin berkala ke Aplikasi Monas
dari luaran data BI atau SSBI paling lambat tanggal 15 setiap bulan
D. Monitoring dan Evaluasi secara berkala hasil luaran Aplikasi oleh BPJS Kesehatan dan
Dinas Kesehatan terkait dengan dibentuknya Tim Monitoring Bersama
26
26
Aplikasi PROVIS (Provider Referral System) sebagai tools
Monitoring dan Evaluasi Rujukan secara in depth, terarah dan
sistematis dalam upaya meningkatkan kualitas Rujukan
berdasarkan diagnosa
DASAR HUKUM
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan :
• Pasal 3
Sistem Rujukan pelayanan kesehatan merupakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara
timbal balik baik vertikal maupun horizontal.
• Pasal 4
1) Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang, sesuai kebutuhan medis
dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.
2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukan dari
pelayanan kesehatan tingkat pertama.
3) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan dari
pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama.
4) Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter dan/atau dokter gigi
pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama.
5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4)
dikecualikan pada keadaan gawat darurat, bencana, kekhususan permasalahan
kesehatan pasien, dan pertimbangan geografis
DASAR HUKUM
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan :
• Pasal 6
Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas, pemerataan dan peningkatan efektifitas
pelayanan kesehatan, rujukan dilakukan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat yang
memiliki kemampuan pelayanan sesuai kebutuhan pasien.
• Pasal 9
Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ke tingkatan pelayanan yang
lebih tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) dilakukan apabila:
a. pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik atau sub spesialistik;
b. perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatan dan/atau ketenagaan.
31
05
OVERVIEW APLIKASI
Login Aplikasi
Overview Aplikasi
User :
• Fasilitas Kesehatan
(Dashboard Faskes→ Hanya bisa
mengakses Faskes masing2 sesuai User
Name)
• BPJS Kesehatan
(Dashboard KC & Entri Data)
33
33
OVERVIEW APLIKASI
Download
data SSBI ssbi.bpjs-kesehatan.go.id
Format excel
Format Rujukan FKTP Input Monas
Top N Rujukan
Antar RS
34
Overview Aplikasi
Menu Aplikasi
next
next
Internal
35
35
FORMAT DATA
Format Data Rujukan FKTP
kdppkkunjungan nmppkkunjungan kdppkrujukan nmppkrujukan poli_rujuk nm_diagnosa Jumlah Rujukan
0117Bxxx Klinik Contoh 0117Rxxx RS Contoh ANA Follow-up examination 1
after other treatment for
other conditions
0117Bxxx Klinik Contoh 0117Rxxx RS Contoh INT Follow-up examination 1
after other treatment for
other conditions
0117Bxxx Klinik Contoh 0117Rxxx RS Contoh MAT Follow-up examination 1
after other treatment for
other conditions
36
OVERVIEW APLIKASI
Menampilkan data
rujukan yang
dikeluarkan oleh FKTP
per bulan kunjungan :
• Tujuan rujukan
(FKRTL)
• Jumlah rujukan
• Poli / Diagnosa
Rujukan
Menampilkan data
rujukan yang diterima
FKRTL dari FKTP per
bulan kunjungan :
• Asal Rujukan (FKTP)
• Jumlah rujukan
• Poli/ Diagnosa
Rujukan
37
OVERVIEW APLIKASI
38