Peserta :
1. Kepala Balai WS Sumatera II, Bp. Maman Noprayamin, S.T., M.T
2. Kepala Satker SNVT PJSA, Bp. Arron Lumbanbatu, S.T., M.Si
3. Kepala Seksi Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur SDA, Mayjen S Telaumbanua,
S.T
4. PPK Sungai Pantai II, Anthoni S. Siahaan, S.T
5. Pelaksana teknis PPK Sungai Pantai II
6. Co Team Leader, Dr. Kuswandi, S.T., M.T
7. TA Resettlement 1
8. TA Resettlement 2
9. Bp. Junjungan Saragih
Pemaparan oleh Co Team Leader: materi yang disampaikan kepada Walikota Medan tidak
hanya terkait dengan pekerjaan pengendalian banjir tahun 2022 namun menjelaskan lingkup
pekerjaan ESP Belawan yang didalamnya terdapat FRM plan pengendalian banjir kota
Medan
Materi yang disampaikan meliputi:
1. Lingkup pekerjaan ESP Belawan meliputi pengendalian banjir untuk 4 DAS wilayah
sungai Belawan-Ular Padang yaitu DAS Belawan, DAS Deli, DAS Percut dan DAS
Padang yang mana Kota Medan salah satu Kota berada dalamnya.
2. Data umum DAS Belawan, DAS Deli, DAS Percut seperti pet luas, sungai, kepadatan
penduduk, tutupan lahan, hidrogeologi.
3. Penyebab banjir di Kota Medan akibat sungai, intensitas hujan di kawasan dan banjir
akibat pasang air laut
4. Riwayat pengendalian banjir yang telah dilakukan di kota Medan baik sungai maupun
sistem drainase
5. FRM plan pengendalian banjir kota Medan adalah integrasi pengendalian banjir
akibat sungai dan drainase serta integrasi pengendalian banjir tanggul banjir ROB dan
sistem drainase. Hal ini disampaikan agar seluruh pemangku kebijakan sama-sama
sepakat berkerjasama dan berkoordinasi dalam mitigasi pengendalian banjir dari
ketiga sumber penyebab banjir kota Medan
6. Menjelaskan justifikasi, rencana disain, data teknis dan data LARP masing-masing
sub project pengendalian banjir kota Medan, antara lain:
- pengendalian banjir Sungai Badera
- Pengendalian banjir Sungai Deli
- Pengendalian banjir Sungai Babura
- Floodway Sikambing – Belawan
- Pengendalian banjair Sungai Selayang
- Sistem Drainase USU dan kawasan sekitarnya
- Sistem Drainase KIM dan kawasan sekitarnya
- Pengendalian banjir ROB Kota Belawan
Tanggapan :
Point 2 : ESP Belawan sudah menjelaskan dalam bentuk peta integrasi sistem pengendalian
banjir mulai dari Bendung Lau Simeme yang terintegrasi dengan Floodway Deli Percut dan
kaitannya dengan pembagian debit Sungai Deli dan Sungai Percut. Integrasi antara floodway
Sikambing-Belawan terhadap pengendalian banjir Sungai Selayang, Sungai Putih dan
kemanfaatannya kepada sistem Drainase USU terhadap pengendalian banjir kawasan. Dalam
disain drainase USU dan kawasan sekitarnya, konsultan hanya mendisain skema drainase dan
disain draian colector saja. Untuk drainase menuju drain kita rekomendasikan dilakukan oleh
Pemko Medan dengan mengacu kepada skema arah aliran yang sudah dirancang.
Terkait dengan integrasi antara sungai dan drainase dalam mengendalikan banjir Kota Medan
sudah dijelasakan dalam FRM plan pengendalian banjir Kota Medan bahwa drainase-drainase
harus terintegrasi dan Pemko medan disarankan memanfaatkan sistem drainase yang sudah
ada seperti drainase bawah permukaan Gameente Medan 1921 dan drainase terbuka MUDP
yang kedua masih dapat difungsikan.
Output & Outcome dalam Pengelolaan Sungai dan Drainase :
Output adalah apa yang harus dikerjakan oleh BWS Sumatera II terkait masing-masing
sub project dan seberapa panjangnya serta kelanjutannya ketika masing-masing sungai
sudah ditangani terkait drainas-drainase yang menuju ke sungai. Hal ini disampaikan agar
Pemko Medan atau Pemprov Sumatera Utara tidak memahami reduksi banjir Kota Medan
Bukan penanganan pada sungai saja.
Dari output dan outcome ini, maka akan Nampak pembagian kewenangan masing-masing
level Pemerintah, seberapa besar tersedia dana dari masing-masing dan seberapa besar dapat
mereduksi banjir ? Oleh karena itu dapat diupayakan agar tidak semua saluran drainase
masuk ke sungai.
Tugas penting ESP Belawan adalah merubah pola pikir Pemprov Sumut dan Pemko Medan
bahwa untuk pengelolaan sungai terhadap pengendalian banjir di dalam wilayah sungai
kewenangan Pemerintah pusat dalam hal ini BWS Sumatera II, tetapi Daerah juga harus
menyediakan anggaran untuk pengelolaan drainase yang menjadi kewenangannya, demi
mencapai output dan outcome.
Melalui penjelasan ini diharapkan akan mengarah pada kesepakatan atau MOU terkait
pengelolaan Operasi dan Pemeliharaan untuk sungai dan drainase, yang nantinya akan jadi
dasar pembuatan Perda Kota Medan untuk pengaturan drainase, sesuai kewenangannya.
Pembahasan Sub Proyek di Kota Medan :
Pengendalian Banjir
Sungai Badera :
1. Ditawarkan kepada Pemko Medan tentang pengerjaan Sub proyek Badera akan seperti
apa ? apakah Pemko Medan yang akan mengerjakan dan membiayai atau BWS Sumatera
II yang akan mengerjakan, dan supervise dilakukan oleh Pemko Medan ?
2. Terkait dengan banyaknya gangguan dari prasarana umum terhadap Sungai Badera,
diminta kepada Pemko Medan untuk mengumpulkan instansi dan swasta yang memiliki
asset prasarana umum yang mengganggu tersebut, untuk menyelesaikannya.
Tanggapan :
Konsultan ESP telah mengidentifikasi jenis utilitas yang melintasi Sungai Badera
Drainase USU :
Perlu dicapai kesepakatan terlebih dahulu antara BWS Sumatera II dengan Pemko Medan,
terkait apa keinginan Pemko Medan dan penetapan status drainase USU, apakah termasuk
katagori main drain atau bukan ? Main drain menurut keterangan Kepala BWS Sumatera II
adalah semua sungai yang telah befungsi sebagai buangan domestik. Selain itu, Pemko
Medan harus mengaktifkan kembali 34 ruas drainase MUDP.
Tanggapan :
Semua telah disajikan saat pemaparan dalam satu peta sungai dan sub project, peta drainase
Gameente Medan 1921 dan 34 ruas saluran terbuka MUDP
Sungai Babura
1. Akan dilakukan pembuatan shortcut di tiga titik, sehingga perlu dipikirkan juga tentang
penanganan selanjutnya atas lahan bekas sungai, yang menjadi semacam pulau. Perlu
dilihat Permen PUPR No. 26/PRT/M/2015 tentang Pengalihan Alur Sungai dan/atau
Pemanfaatan Ruas Bekas Sungai.
2. Sungai dan sempadan memang kewenangan BWS Sumatera II, tetapi sungai mati, akibat
shortcut adalah kewenangan BPN, terkait dengan inventarisasi aset negara.
Rekomendasinya adalah menawarkan kepada Pemko Medan untuk mengelola asset
sungai-sungai mati tersebut.
Tim Lelang dan Prioritas Penanganan untuk kegiatan SNVT PJSA TA 2022:
1. Saat ini, Direktorat Supan telah membentuk Tim Lelang untuk pekerjaan pengendalian
banjir Sungai Badera, Sungai Deli, Floodway Sei Sikambing-Belawan serta Rob Banjir
Kota Belawan.
2. Pihak BWS Sumatera II siap melakukan pelelangan pekerjaan, tetapi pembebasan tanah
harus sudah selesai. Minta informasi dari Pemko Medan kapan Penunjukan Lokasi
(Penlok) akan terbit ?
3. ESP menyiapkan DPPT masing-masing sub project yang dibutuhkan dan disampaikan ke
Pak Balai pada hari Senin tanggal 20 Desember 2021.
Tanggapan
Akan di tindak lanjuti oleh Konsultan ESP
Tanggapan :
Akan di tindak lanjuti oleh TA lingkungan
Rencana Rapat dengan Walikota Medan dan PKM/FGD dengan Masyarakat Belawan:
Sehubungan akan ada rapat dengan Walikota Medan pada hari Selasa/21 Desember 2021
maka pelaksanaan FGD dengan masyarakat Belawan, yang sedianya akan diadakan pada hari
Senin, tanggal 20 Desember 2021 dibatalkan, untuk diganti pada hari lain.
Catatan:
Seluruh TA ESP Belawan diminta kontribusinya untuk bahan paparan rapat antara Balai WS
Sumatera II dengan Walikota Medan, yang diagendakan akan dilaksanakan pada hari Selasa,
21 Desember 2021.
dto
Disampaikan kepada;
1. Balai Wilayah Sungai Sumatera II
2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) II, Direktorat Sungai dan Pantai, Ditjen. SDA
3. Ketua Direksi Pekerjaan ESP BDPP
4. BOD PT. Yodya Karya (Persero & Ass.
5. KSO PT. Duta Cipta Mandiri Engineering, PT. Indah Karya (Persero)
6. Seluruh Tenaga Ahli ESP BDPP
7. Pertinggal