Anda di halaman 1dari 9

Pemberian Cuti Haid Dapat Meningkatkan Produktivitas Pekerja Perempuan

PRO

SPEAKER 1
“Wanita baik berharap tidak menjadi musuh siapapun, wanita bijak menolak untuk menjadi
korban dari siapapun” Maya Angelou
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom, Om Swastiastu, namo budaya. Selamat
pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Perkenalkan kami dari tim Relasi Industri 2017, saya Mutia Anggraini sebagai pembicara
pertama, bersama dengan kedua rekan saya, Adam Jatmiko sebagai pembicara kedua dan Nada
Octavia Purba sebagai pembicara ketiga.
Pada kesempatan kali ini kami berdiri pada posisi yang setuju terkait mosi perdebatan Pemberian
cuti haid dapat meningkatkan produktivitas pekerja perempuan.
Dewan juri yang kami hormati serta teman-teman semua yang berbahagia, sebelum memasuki
ranah argumentasi kami, perlu kita ketahui terlebih dahulu adanya pemahaman mosi terkait
perdebatan kali ini. Frasa cuti haid perlu kita definisikan terlebih dahulu yakni bahwa cuti haid
merupakan suatu kebijakan yang dijamin oleh Negara yang memungkinkan perempuan yang
mengalami kesakitan luar biasa pada saat menstruasi untuk mengambil cuti sebagai bentuk
perlindungan dan hak pekerja wanita. Adapun frasa Produktivitas yaitu merupakan suatu ukuran
yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya manusia dapat dimanfaatkan untuk mencapai
hasil yang optimal.
Hak pekerja perempuan telah dijamin dalam konstitusi, undang-undang, dan beberapa peraturan
pelaksanaannya. Hak pekerja perempuan tersebut antara lain adalah cuti haid. Jaminan hak
tersebut sejalan dengan konvensi internasional yang mengatur tentang hak pekerja perempuan
yang terdapat dalam Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Againts
Women (CEDAW) yang telah diratifikasi dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984.
Pasal 81 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengatur tentang cuti
haid. Pekerja perempuan yang sedang dalam masa haid tidak wajib bekerja pada hari pertama
dan kedua pada waktu haid dengan upah penuh dan wajib memberitahukannya kepada
manajemen perusahaan. Namun, terkait dengan hal ini, sampai saat ini belum semua perusahaan
mampu dan mau memenuhi hak cuti haid. Pun dalam pelaksanaannya lebih banyak perempuan
yang enggan menggunakan haknya tersebut.
Dewan juri yang kami hormati, pada hari pertama menstruasi hormon estrogen dan progesteron
perempuan menurun drastis. Sebagian pekerja perempuan akan merasa tidak bersemangat dan
kehilangan energi bahkan beberapa perempuan merasakan perubahan mood drastis sehingga
menjadi sering marah dan melihat masalah dari sudut pandang yang negatif. Hal tersebut secara
tidak langsung mempengaruhi produktivitas pekerja perempuan. Pada masa awal menstruasi ini
wanita bisa menjadi sangat tidak produktif, sakit perut yang dirasakan akan membuat konsentrasi
menurun saat bekerja. Oleh sebab itu pemberian cuti haid pada pekerja wanita sangat
berpengaruh pada peningkatan produktivitas dari pekerja perempuan itu sendiri di hari
berikutnya. Dengan adanya cuti haid bisa menambah etos kerja dari perempuan karena merasa
dilindungi haknya sebagai pekerja, hal tersebut sangat lah berpengaruh bagi psikologis dan juga
perlindungan biologis dari segi kesehatan reproduksi perempuan.
Untuk itu kami secara tegas, lugas dan mantap, konsisten berada di posisi kami yang setuju
terkait mosi perdebatan. Sekian dan terima kasih.
SPEAKER 2
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom, Om Swastiastu, namo budaya. Selamat
pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Menurut American Congress of Obstetricians dan Gynecologists, lebih dari setengah dari
perempuan yang menstruasi mengalami rasa sakit selama satu sampai dua hari setiap bulan. Rasa
sakit ini disebut dismenore. American Academy of Family Physicians menyatakan 20 persen
perempuan mengalami dismenore yang cukup parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
John Guillebaud, profesor di bidang kesehatan reproduksi, University College London pada
februari 2016 lalu mengatakan rasa sakit saat menstruasi sama buruknya dengan serangan
jantung. Perempuan yang menderita dismenore saat haid akan sulit berkonsentrasi melakukan
pekerjaannya. Maka, beberapa negara membuat aturan cuti haid tiap bulan bagi perempuan. Di
Asia sendiri, aturan mengenai cuti haid telah banyak diimplementasikan oleh berbagai Negara
diantaranya, Jepang, Taiwan, Korea Selatan serta Indonesia.
Dikutip dari Rosalina Meliani dari Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor di tahun
2015, hak pekerja perempuan yang paling penting untuk dipenuhi terkait dengan jenis
kelaminnya adalah yang berkenaan dengan fungsi reproduksi perempuan. Perusahaan harus
memenuhi hak cuti haid, cuti melahirkan, dan cuti keguguran. Hal tersebut juga diatur dalam
Pasal 49 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang menyatakan
bahwa perempuan berhak mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan pekerjaan atau
profesinya terhadap hal-hal yang berkenaan dengan fungsi reproduksi perempuan. Bentuk
pelindungan hak pekerja perempuan yang terkait dengan hak reproduksi perempuan juga perlu
diperhatikan implementasinya, mengingat pekerja perempuan memiliki kebutuhan biologis yang
berbeda dengan pekerja laki-laki.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sali Susiana dari Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI
bertajuk Protection of Women Work Rights in Feminism Perspective 2017 menunjukkan bahwa
sebagian besar pekerja perempuan memilih untuk tidak mengambil hak cuti haid karena berbagai
alasan, antara lain tetap memilih bekerja ketika haid karena jika tidak masuk kerja karena alasan
cuti haid maka gajinya akan dipotong. Mengambil cuti haid sering dianggap sebagai hal
memalukan karena diimbuhi kekhawatiran dianggap lemah. Padahal, kebijakan cuti haid
bukanlah bukti bahwa perempuan lemah. Sebaliknya, ia adalah bentuk pengakuan dan
akomodasi atas kebutuhan biologis pekerja perempuan. Secara kodrat wanita jelas berbeda
dengan laki-laki, oleh karena itu pelayanan terhadap mereka harus berbeda pula. Dalam masa
haid itu kinerja perempuan bisa menurun drastis hal itu mempengaruhi produktivitas perempuan
di tempat kerja bahkan ada yang tidak bisa beraktivitas sama sekali. Fase ini memang tidak bisa
dihindari oleh wanita, karena memang sudah menjadi kodratnya tiap bulan.
Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan RI, drg. Kartini Rustandi,
M.Kes mengimbau pekerja wanita untuk berani mengajukan cuti haid demi meningkatkan
kualitas kesehatan pekerja wanita serta sebagai bentuk menghargai diri sendiri.
Dewan juri yang kami hormati dari segi yuridis, biologis maupun psikologis mengenai cuti haid
terhadap pekerja perempuan, maka Kami tetap Teguh untuk mendukung sepenuhnya mosi
pemberian cuti haid dapat meningkatkan produktivitas pekerja perempuan. Hal tersebut sejalan
dengan perlindungan hukum yang telah di berikan oleh negara agar terciptanya hubungan
industrial harmonis dinamis dan berkeadilan bagi setiap pekerja terutama pekerja perempuan.
Untuk itu kami secara tegas, lugas dan mantap, konsisten berada di posisi kami yang setuju
terkait mosi perdebatan. Sekian dan terima kasih.

KONTRA
Pemagangan merupakan perbudakan zaman modern.

PRO

SPEAKER 1
“Pengalaman adalah guru yang paling berharga”
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom, Om Swastiastu, namo budaya. Selamat
pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Perkenalkan kami dari tim relasi industri 2017, saya Mutia Anggraini sebagai pembicara
pertama, bersama dengan kedua rekan saya, Adam Jatmiko sebagai pembicara kedua dan nada
Octavia purba sebagai pembicara ketiga.
Pada kesempatan kali ini kami berdiri pada posisi yang setuju terkait mosi perdebatan
pemagangan merupakan perbudakan zaman modern.
Dewan juri yang kami hormati serta teman-teman semua yang berbahagia, sebelum memasuki
ranah argumentasi kami, perlu kita ketahui terlebih dahulu adanya pemahaman mosi terkait
perdebatan kali ini. Frasa pemagangan perlu kita definisikan terlebih dahulu yakni berdasarkan
permenakertrans nomor 36 tahun 2016, “Pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan kerja
yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara
langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman
dalam proses produksi barang dan atau jasa di perusahaan dalam rangka menguasai keterampilan
atau keahlian tertentu.” Adapun frasa perbudakan ialah suatu kondisi di saat terjadi pengontrolan
dan penguasaan terhadap seseorang oleh orang lain.

Pasal 21 undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan berbunyi pelatihan kerja
dapat diselenggarakan dengan sistem pemagangan. Dalam hal hak peserta pemagangan antara
lain adalah memperoleh uang saku dan/atau uang transport, memperoleh jaminan sosial tenaga
kerja, memperoleh sertifikat lulus di akhir program. Hal tersebut berbanding lurus dengan
kewajiban dari pengusaha antara lain menyediakan uang saku dan/atau uang transport bagi
peserta pemagangan, menyediakan fasilitas pelatihan, menyediakan instruktur dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja.
Ironisnya pemberlakuan sistem magang tersebut masih menyimpan celah – celah terhadap
pelanggaran hak buruh. Pelanggaran yang dapat terjadi diantaranya. Pertama tidak adanya
kepastian kerja karena pemagang hanya diberi kesempatan bekerja selama waktu yang
diinginkan oleh pengusaha sebagaimana dalam penjelasan pasal 22 ayat 2 undang-undang
nomor 13 tahun 2003 yang menyebutkan jangka waktu untuk pemagangan bervariasi sesuai
dengan jangka waktu yang diperlukan untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan
dalam program pelatihan pemagangan.

Kedua Pemagangan seringkali melanggar ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yaitu


pemberian jaminan sosial terhadap pekerja magang yang tidak dipenuhi oleh pengusaha, Ketiga tidak
adanya upah yang diberikan melainkan hanyalah uang saku dan atau transport yang jumlahnya
seringkali jauh dari kelayakan,  Keempat munculnya lembaga-lembaga pelatihan kerja yang memungut
biaya secara liar dari pemagang. Dari pelanggaran-pelanggaran tersebut dapat dilihat bahwa sistem
pemagangan merupakan siasat busuk pengusaha untuk mempekerjakan dan membayar upah murah
terhadap buruh. Pada kondisi pemagangan, seorang pekerja magang umumnya tidak memiliki ikatan
hukum yang benar-benar mengikat dengan perusahaan tempat dirinya menjalani magang. Berbagai
fasilitas pun umumnya tidak didapatkan. Dan hal itulah yang menjadi magnet perusahaan-perusahaan
memanfaatkan istilah magang.

Untuk itu kami secara tegas, lugas dan mantap, konsisten berada di posisi kami yang setuju
terkait mosi perdebatan yakni pemagangan merupakan perbudakan zaman modern. Sekian dan
terima kasih.
SPEAKER 2
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom, Om Swastiastu, namo budaya. Selamat
pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Dewan juri yang kami hormati, Belum selesai dengan permasalahan outsourcing di Bumi
Pertiwi, kini ada permasalahan baru yakni masalah pemagangan. Pada bulan April tahun 2017,
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) berkomitmen
untuk membuka program pemagangan dengan melibatkan 5000 calon pekerja magang di 500
perusahaan Industri di Karawang. Sejak 2009 hingga November 2016 program pemagangan
dalam negeri sudah diikuti oleh 169.317 ribu peserta (Kemenakertrans 2017). Rinciannya yaitu,
13.053 pemagang di tahun 2009, 14.006 pemagang di tahun 2010, 21.088 pemagang di tahun
2011, 23.071 pemagang di tahun 2012, 24.709 pemagang di tahun 2013, 26.367 pemagang di
tahun 2014, 26.437 pemagang di tahun 2015, dan 20.586 pemagang hingga November 2016.
Sementara untuk program pemagangan nasional yang dimulai tahun 2017 akan diikuti oleh
sekitar 163.000 pemagang. Angka ini tentu akan semakin besar setiap tahunnya sebab program
pemagangan terdengar begitu seksi bagi para pelajar yang masih begitu awam dengan dunia
kerja sehingga tidak dapat memaknai arti dari perlindungan atas hak nya yang dengan sangat
mudah dicurangi melalui kedok pemagangan.
Celah kecurangan perusahaan lainnya ialah bukan tidak mungkin, setelah pemagangan selesai,
perusahaan akan menggantinya dengan pekerja magang yang lain. Ini mirip seperti kebanyakan
perusahaan yang selalu memutus kontrak pekerja untuk menghindari pengangkatan menjadi
karyawan tetap. Tentu perusahaan diuntungkan, karena mendapatkan tenaga kerja murah tanpa
melindungi pekerja magang tersebut dengan perlindungan kesehatan dan ketenagakerjaan
yang seharusnya. Lemahnya pengawasan dari Kementerian Ketenagakerjaan, baik tingkat
pusat sampai daerah,terhadap pelanggaran di lapangan, juga berdampak pada pekerja.
Dewan juri yang kami hormati dari segi yuridis, biologis maupun psikologis mengenai cuti haid
terhadap pekerja perempuan, maka Kami tetap Teguh untuk mendukung sepenuhnya mosi
pemberian cuti haid dapat meningkatkan produktivitas pekerja perempuan. Hal tersebut sejalan
dengan perlindungan hukum yang telah di berikan oleh negara agar terciptanya hubungan
industrial harmonis dinamis dan berkeadilan bagi setiap pekerja terutama pekerja perempuan.
Untuk itu kami secara tegas, lugas dan mantap, konsisten berada di posisi kami yang setuju
terkait mosi perdebatan. Sekian dan terima kasih.
KONTRA

SPEAKER 1
“Pengalaman adalah guru yang paling berharga”
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom, Om Swastiastu, namo budaya. Selamat
pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Perkenalkan kami dari tim relasi industri 2017, saya Mutia Anggraini sebagai pembicara
pertama, bersama dengan kedua rekan saya, Adam Jatmiko sebagai pembicara kedua dan nada
Octavia purba sebagai pembicara ketiga.
Pada kesempatan kali ini kami berdiri pada posisi yang tidak setuju terkait mosi perdebatan
pemagangan merupakan perbudakan zaman modern.
Dewan juri yang kami hormati serta teman-teman semua yang berbahagia, sebelum memasuki
ranah argumentasi kami, perlu kita ketahui terlebih dahulu adanya pemahaman mosi terkait
perdebatan kali ini. Frasa pemagangan perlu kita definisikan terlebih dahulu yakni berdasarkan
permenakertrans nomor 36 tahun 2016, “Pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan kerja
yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara
langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman
dalam proses produksi barang dan atau jasa di perusahaan dalam rangka menguasai keterampilan
atau keahlian tertentu.” Adapun frasa perbudakan ialah suatu kondisi di saat terjadi pengontrolan
dan penguasaan terhadap seseorang oleh orang lain.

Magang adalah sebuah peluang menguntungkan yang diberikan kepada siswa di jenjang
Sekolah Menengah maupun mahasiswa di Perguruan Tinggi untuk memiliki pengalaman bekerja
dan merupakan bagian penting prakondisi dari sistem penyiapan tenaga kerja profesional serta
sumber daya manusia yang unggul dan kompeten. Magang biasanya dilakukan di sebuah
perusahaan atau tempat usaha sesuai bidang ilmu yang diambil dengan rentang waktu
bervariasi, antara 3 bulan, 6 bulan hingga 1 tahun.

Pengalaman magang akan sangat bermanfaat bagi peserta magang untuk merasakan dunia
kerja yang sebenarnya. Program magang diharapkan dapat menjembatani antara lembaga
pendidikan dengan dunia usaha sehingga nantinya akan didapat sebuah manfaat magang yang
efektif dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja atau yang dikenal dengan link and match.
Pelajar yang melaksanakan magang pun dapat menerapkan konsep yang diperoleh di bangku
sekolah ataupun kuliah dalam kondisi kerja yang nyata.
Untuk itu kami secara tegas, lugas dan mantap, konsisten berada di posisi kami yang tidak setuju
terkait mosi perdebatan pemagangan merupakan perbudakan zaman modern. Sekian dan terima
kasih.
SPEAKER 2
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom, Om Swastiastu, namo budaya. Selamat
pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Pasal 21 undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan berbunyi pelatihan kerja
dapat diselenggarakan dengan sistem pemagangan. Dalam hal hak peserta pemagangan antara
lain adalah memperoleh uang saku dan/atau uang transport, memperoleh jaminan sosial tenaga
kerja, memperoleh sertifikat lulus di akhir program. Hal tersebut berbanding lurus dengan
kewajiban dari pengusaha antara lain menyediakan uang saku dan/atau uang transport bagi
peserta pemagangan, menyediakan fasilitas pelatihan, menyediakan instruktur dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja.
Dalam hal ini, Manfaat Magang tidak bisa hanya diukur dari segi finansial semata, akan tetapi
manfaat magang dapat jauh lebih besar dirasakan sebab dengan adanya magang, tentu dapat
memberikan pengalaman yang berharga seputar dunia kerja serta meningkatkan soft skill dari
peserta magang itu sendiri. Menurut jurnal yang ditulis oleh Fakultas ekonomi dan bisnis
Universitas Indonesia tahun 2011 Setidaknya terdapat 5 kompetensi dasar yang akan
didapatkan dari hasil pemagangan, yaitu Kompetensi Bidang Praktis, 2) Kompetensi
Profesional, 3) Kompetensi Sosial, dan 4) Kompetensi Kepribadian. Dengan adanya magang,
pelajar yang sebelumnya hanya memperoleh pengetahuan teoritis di kelas dapat belajar
mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajarinya secara konkrit sehingga memperoleh soft skill
dan sikap kerja yang profesional.
Sebagaimana yang dinyatakan dinyatakan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi oleh Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar bahwa Program pemagangan dapat
membantu tenaga kerja secara cepat terserap di pasar kerja. Sebab, program pemagangan
memberikan   keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Peserta magang juga
mendapatkan pengalaman kerja dengan berbagai kondisi ketenagakerjaan di perusahaan kepada
para tenaga kerja.
Adapun manfaat-manfaat besar dari program pemagangan itu diantaranya adalah menambah
pengalaman kerja dan meningkatkan nilai jual resume, membangun relasi, membuka peluang
karir masa depan, belajar secara praktis bukan sekedar teoritis, mengembangkan dan
meningkatkan keterampilan kepemimpinan serta rasa percaya diri. Dengan magang kita dapat
memahami cara berkomunikasi dalam dunia pekerjaan. Hal ini tentu akan meningkatkan kualitas
diri dari seorang peserta magang dan mempermudah ia beradaptasi dalam bekerja di kantor
selanjutnya.
Dewan juri yang kami hormati dari segi yuridis, biologis maupun psikologis mengenai cuti haid
terhadap pekerja perempuan, maka Kami tetap Teguh untuk mendukung sepenuhnya mosi
pemberian cuti haid dapat meningkatkan produktivitas pekerja perempuan. Hal tersebut sejalan
dengan perlindungan hukum yang telah di berikan oleh negara agar terciptanya hubungan
industrial harmonis dinamis dan berkeadilan bagi setiap pekerja terutama pekerja perempuan.
Untuk itu kami secara tegas, lugas dan mantap, konsisten berada di posisi kami yang setuju
terkait mosi perdebatan. Sekian dan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai