Anda di halaman 1dari 11

MATERI DASAR

MANAGER KAMAR BEDAH SEBAGAI CHANGE AGENT

I. DESKRIPSI SINGKAT

Fokus modul ini pada pembahasan tentang latar belakang , pengertian Aktifitas dan
sifat proses berubah, jenis perubahan, perubahan sebagai pilihan, prinsip untuk
melakukan perubahan, teori berubah, respon terhadap perubahan, Change Agent,
karasteristik ketrampilan sebagai Agen Pembaharu, fakor yang mendukung dan
menolak terjadi perubahan, kunci sukses dan strategi membuat perubahan.

Modul ini memberikan gambaran bagaimana konsep berubah dapat diaplikasikan


langsung dalam kehidupan sehari-hari agar mampu manjadi Change Agent di
Keperawatan khususnya perawat kamar bedah agar mampu bersaing dengan tenaga
perawat asing yang masuk ke Indonesia.

Modul ini bermanfaat untuk meningkatkan kepercayaan diri sebagai perawat,


memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan dengan berfokus pada pasien dan
mampu menghadapi tantangan untuk berupaya lebih keras memacu proses
profesionalisasi keperawatan perioperatif di Indonesia dan mensejajarkan diri dengan
keperawatan di negara-negara lain. Pengalaman belajar meliputi ceramah, diskusi.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang Change Agent di
kamar bedah

B. Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
1. Memahami tentang pengertian berubah
2. Memahami tentang Aktifitas dan sifat proses berubah,
3. Memahami tentang jennis perubahan, perubahan sebagai pilihan,
4. Memahami tentang prinsip untuk melakukan perubahan,
5. Memahami tentang teori berubah
6. Memahami tentang respon terhadap perubahan
7. Memahami tentang Change Agent
8. Memahami tentang karasteristik keterampilan sebagai Agen Pembaharu,
9. Menyebutkan fakor yang mendukung dan menolak terjadi perubahan,
10. Memahami tentang kunci sukses dan strategi membuat perubahan

Evaluasi Kinerja Dan Pengelolaan Ketenagaan Di Kamar Bedah Page 1


Himpunan PerawatPerawat
Himpunan Kamar Bedah
KamarIndonesia
Bedah Indonesia (HIPKABI) I Dewa Ayu Rai.Doc.2017 1
III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan tentang Change Agent
Sub pokok bahasan sebagai berikut:
1. Pengertian berubah
2. Aktifitas dan sifat proses berubah,
3. Jennis perubahan
4. Prinsip untuk melakukan perubahan,
5. Teori berubah
6. Respon terhadap perubahan
7. Change agent
8. Karasteristik keterampilan sebagai agen pembaharu,
9. Faktor-faktor yang mendukung dan menolak terjadi perubahan,
10. Kunci sukses dan strategi membuat perubahan

IV. METODE

1. CTJ
2. Curah pendapat

V. MEDIA DAN ALAT BANTU

1. Bahan tayangan (Slide power point)


2. Laptop
3. LCD
4. Flipchart
5. White board
6. Spidol (ATK)

VI. LANGKAH PEMBELAJARAN

Langkah 1. Pengkondisian

Langkah pembelajaran:
1) Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum pernah
menyampaikan sesi di kelas, mulailah dengan perkenalan. Perkenalkan diri
dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja, materi yang akan
disampaikan.
2) Sampaikan tujuan pembelajaran materi ini dan pokok bahasan yang akan
disampaikan, sebaiknya dengan menggunakan bahan tayang.

Evaluasi Kinerja Dan Pengelolaan Ketenagaan Di Kamar Bedah Page 2


Himpunan PerawatPerawat
Himpunan Kamar Bedah
KamarIndonesia
Bedah Indonesia (HIPKABI) I Dewa Ayu Rai.Doc.2017 2
Langkah 2.Penyampaian Materi

Langkah pembelajaran:
1) Fasilitator menyampaikan paparan seluruh materi sesuai urutan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan dengan menggunakan bahan tayang. Fasilitator
menyampaikan materi dengan metode ceramah tanya jawab, kemudian curah
pendapat.

Langkah 3. Rangkuman dan Kesimpulan

Langkah pembelajaran:
1) Fasilitator melakukan evaluasi untuk mengetahui penyerapan peserta terhadap
materi yang disampaikan dan pencapaian tujuan pembelajaran.
2) Fasilitator merangkum poin-poin penting dari materi yang disampaikan.
3) Fasilitator membuat kesimpulan.

VII. URAIAN MATERI

1. LATAR BELAKANG
Keperawatan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan dengan
perubahan, mereka melakukan inovasi dan perubahan atau mereka dapat
dirubah oleh suatu keadaan atau sutuasi. Perawat mempunyai keterampilan
dalam proses perubahan. Pertama proses keperawatan yaitu merupakan
pendekatan dalam penyelesayan masalah yang sistematis dan konsisten dengan
perencanaan perubahan. Kedua, perawat diajarkan mendapatkan ilmu dikelas
dan mempunyai pengalaman praktek untuk bekerja secara efektif dengan orang
lain.
Perubahan pelayanan keperawatan merupakan kesatuan yang menyatu dalam
perkembangan dan perubahan keperawatan di Indonesia. Perubahan dalam
keperawatan adalah suatu cara keperawatan untuk mempertahankan diri
sebagai profesi dan berperan aktif dalam menghadapi era milenium, maka
keperawatan Indonesia khususnya masyarakat ilmuwan dan masyarakat
profesional keperawatan Indonesia, melihat dan mempersiapkan proses
profesionalisasi ini bukan sebagai suatu ancaman melainkan tantangan untuk
berupaya lebih keras memacu proses profesionalisasi keperawatan di Indonesia
dan mensejajarkan diri dengan keperawatan di negara – negara lain.
Pelayanan keperawatan mempunyai 2 pilihan utama yang berhubungan dengan
perubahan, mereka melakukan inovasi dan berubah atau mereka dapat dirubah
oleh suatu keadaan dan situasi.
Perubahan pelayanan kesehatan / keperawatan merupakan kesatuan yang
menyatu dalam perkemangan dan perubahan keperawatan di indoneria. Bahkan
adalah suatu yang aneh atau tidak semestinya terjadi, apabila masyarakat umum
dan lingkungan terus menerus berubah, sedangkan keperawatan yang
merupakan bagian masyarakat tersebut tidak berubah dalam menata kehidupan
keprofesiannya.

Evaluasi Kinerja Dan Pengelolaan Ketenagaan Di Kamar Bedah Page 3


Himpunan PerawatPerawat
Himpunan Kamar Bedah
KamarIndonesia
Bedah Indonesia (HIPKABI) I Dewa Ayu Rai.Doc.2017 3
Perubahan adalah cara keperawatan mempertahankan diri sebagai profesi dan
berperan aktif dalam menghadapi era kesejagatan(millennium III). Maka
keperawatan Indonesia, khususnya masyarakat ilmuwan dan masyarakat
profesional keperawatan Indonesia, melihat dan mempertahankan proses
profesionalisasi pada era kesejagatan ini bukan sebagai suatu ancaman untuk
ditakuti atau dihindari, tetapi merupakan tantangan untuk berupaya lebih keras
memacu proses propesionalisasi keperawatan di Indonesia dan mensejajarka
diri dengan keperawatan dinegara-negara lain.

Perubahan dapat dijabarkan dengan beberapa cara, termasuk perubahan yang


direncanakan atau yang tidak direncanakan. Perubahan yang tidak direcanakan
adalah perubahan yang terjadi tanpa suatu persiapan, sebaliknya perubahan
yang direncanakan adalah peribahan yang direncanakan dan dipiikirkan
sebelumnya, terjadinya dalam waktu yang lama, dan termasuk adanya suatu
tujuanyang jelas.perubahan terencana lebih mudah dikelola daripada perubahan
yang terjadi pada perkembangan manusia atau tanpa persiapan anat karena
suatu ancaman. Untuk alasan tersebut, peerawat harus dapat mengelola
perubahan.

1. PENGERTIAN BERUBAH

Perubahan adalah proses dinamis dimana yang terjadi pada tingkah laku dan
fungsi seseorang, keluarga, kelompok atau komunitas (Potter dan Perry,
2005).
Proses berubah juga dapat diartikan sebagai proses beranjaknya seseorang
dari keadaan status quo menjadi keadaan keseimbangan semu. Status quo “Is
a situation or state of affairs as it is now, or as it was before a recent
change” atau keadaan dimana seseorang belum bergerak dari keadaan
semula.
Berubah artinya beranjak dari keadaan yang ada, tanpa berubah , tidak ada
pertumbuhan/kegembiraan/dorongan.
Berubah merupakan kegiatan/proses yang membuat suatu/seseorang yang
berbeda dengan sebelumnya. (Atkinson, 1987)
Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan perilaku
individu/institusi (Brooten 1978).
Perubahan terjadi dalam hidup manusia dalam tumbuh berkembang dan
beradaptasi positif/negatif, berencana/tidak. Proses berubah merupakan
bagian integral dari lingkup keperawatan mulai dari pendidikan, asuhan
pasien dan promosi kesehatan. Perubahan dapat terjadi pada pasien,
keluarga, komunitas, kelompok profesi keperawatan & pada sistem
pelayanan kesehatan

Evaluasi Kinerja Dan Pengelolaan Ketenagaan Di Kamar Bedah Page 4


Himpunan PerawatPerawat
Himpunan Kamar Bedah
KamarIndonesia
Bedah Indonesia (HIPKABI) I Dewa Ayu Rai.Doc.2017 4
Sebagai seorang manajer dituntut mampu mengelola perubahan:
a. Menciptakan perubahan
b. Mengantisipasi perubahan
c. Mengatasi masalah akibat adanya perubahan guna kelangsungan hidup
organisasi.

2. AKTIFITAS DAN SIFAT PROSES BERUBAH,


a. Aktifitas perubahan
Suatu usaha untuk mempengaruhi satu atau banyak orang ke satu arah
yang diinginkan.
Sumber perubahan yang terjadi bisa berasal dari dalam tubuh organisasi
rumah sakit misalnya akkibat meningkatnya aspirasi kepuasan perawat
atau dokter. Bisa juga dari luar organisasi.
b. Sifat proses berubah
1) Perubahan sesuai perkembangan (Developmental Change)
Perubahan terjadi bersifat Ilmiah, sehingga proses perubahan
berjalan lambat, bersifat pasif sehingga tidak dapat
mengantisipasi kondisi yang terus berubah.
2) Perubahan secara spontan
Perubahan terjadi tidak dapat dikontrol atau diprediksi sehingga
sering mendapat hambatan atau penolakan.

3. JENIS PERUBAHAN
a. Perubahan berencana
Dilakukan secara sadar dan dpersiapkan secara serius, memerlukan
keterampilan pemecahan masalah, pengambilan keputusan,
pemecahan interpersonal.
Dilakukan untuk meningkatkan kondisi kehidupan/pekerjaan.
b. Perubahan tidak berencana
Biasanya terjadi secara kebetulan, hasilnya tidak dapat diduga.

Perubahan mana sebagai pilihan?


Masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.Pada prakteknya
tergantung situasi dan kondisi dan mana yang digunakan turut
menentukan keberhasilan perubahan yang diupayakan.Bila
memungkinkan memakai perubahan yang berencana karena dapat
dikontrol dan dikendalikan.

4. PRINSIP UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN,


a. Tidak menyelesaikan masalah rumit dengan cara sederhana.
b. Lihat masalah secara keseluruhan karena biasanya berkaitan dan
tumbang tindih.
c. Tidak melakukan peubahan terlalu cepat/lambat
d. Perubahan dapat difasilitasi dengan mengetahui keinginan yang
bersangkutan.

Evaluasi Kinerja Dan Pengelolaan Ketenagaan Di Kamar Bedah Page 5


Himpunan PerawatPerawat
Himpunan Kamar Bedah
KamarIndonesia
Bedah Indonesia (HIPKABI) I Dewa Ayu Rai.Doc.2017 5
5. TEORI BERUBAH
Kurt Lewin (1948)
Tiga fase perubahan yg mendasar :

a. Fase pencairan ( Unfreezing):


Dimulai dimana sesorang mulai mengerti adanya masalah/metode
yang lebih baik untuk menyelesaikan tugas lalu
melakukanperubahan. Bila upaya berhasil akan timbul motivasi
yang kuat untuk berubah. Perlu adanya rangsangan: informasi,
curah pendapat, pandangan yang menjanjikan harapan. Reaksi:
penolakan/resistensi. analisa kekuatan yang dimiliki untuk
menghadapi penolakan atau resistensi

b. Fase implementasi (Changing/Moving) :


Perubahan direncanakan secara rinci, informasi dihimpun,
mendiagnosa masalahlalu mengeksplorasi alternatif penyelesaian,
menetapkan tujuan berubah, kemudian menyepakati rancangan
kegiatan mencapai tujuan berubah. Perlu mengkaji lingkungan
untuk mengenali sumber daya baik yang mendukung maupun
menghambat

c. Fase refreezing (pembekuan kembali):


Kekuatan untuk mendorong(kekuatan untuk melakukan perubahan)
dan menolak/melawan perubahan (daya pengendali) perlu dianalisa.
Apabila kekuatan mendorong lebih kuat maka akan terjadi.
Tanggung jawab agent pembaharu adalah membuat strategi
mengurangi kekuatan penolakan. diperlukan kritik sebagai landasan
perbaikan dan penguatan.

6. RESPON TERHADAP PERUBAHAN

Perubahan dipandang sebagai sesuatu yang positif/negatif. Terjadi


ketakutan, kebingungan,kegagalan.Bisa dipandang sebagai motivator
dalam meningkatkan prestasi atau penghargaan.Kadang-kadang
dipandang sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan, hilangnya
penghargaan yang selama ini didapat. Misalnya: uang tunjangan jabatan
Kenapa orang takut terhadap perubahan?

a. Takut karena tidak tahu, merasa bingung bertanya apa yang akan
saya lakukan nanti, apa hal tersebut menguntungkan saya nanti.
Takut akan kehilangan kemampuan/keahlian yang terkait dengan
pekerjaan.
b. Takut karena kehilangan kepercayaan/kedudukan

Evaluasi Kinerja Dan Pengelolaan Ketenagaan Di Kamar Bedah Page 6


Himpunan PerawatPerawat
Himpunan Kamar Bedah
KamarIndonesia
Bedah Indonesia (HIPKABI) I Dewa Ayu Rai.Doc.2017 6
c. Takut karena kehilangan imbalan.
d. Takut karena kehilangan penghargaan/dukungan/perhatian
e. Takut gagal

7. CHANGE AGENT

Change Agent adalah eseorang profesional yang mempengaruhi


keputusan pembaharuan dalam suatu arah pertimbangan yang sangat
diinginkan dalam organisasi. Dalam perkembangan karier profesional,
setiap individu akan terpanggil untuk menjadi agen pembaharu. Menjadi
agen pembaharu akan menjadikan hal yang sangat menarik dan
menyenangkan sebagai bagian dari peran profesional.

8. KARASTERISTIK KETERAMPILAN SEBAGAI AGEN


PEMBAHARU

Karasteristik peran seorang pembaharu adalah seorang :


a. Profesional
b. Punya inisyatif, motivasi
c. Seorang pemimpin
d. Punya keterampilan yang tinggi
e. Punya peran penting: peneliti,teman bekerjasama, konsultan,
fasilitator, evaluator, guru, pengatur, dan manager.
f. Diterima orang yang terlibat, jujur terbuka tentang tujuan dan
masalah.

Sedangkan keterampilan harus dimiliki sebagai agen pembaharu adalah


sebagai berikut:
a. Mampu menggabungkan ide dari berbagai sumber.
b. Mampu memberi semangat untuk mempertahankan minat dan
menunjukkan semangat yang tinggi.
c. Terampil berhubungan dengan orang lain.
d. Mampu memecahkan masalah
e. Berfikir realitis.
f. Fleksibel dalam memodifikasi ide saat memperbaiki perubahan, kuat
menolak ide yang tidak produktif.
g. Dapat dipercaya & tidak mudah kecewa.
h. Mampu menterjemahkan Visi melalui wawasan maupun pikiran
intelektual.
i. Mampu menangani penolakan.

Evaluasi Kinerja Dan Pengelolaan Ketenagaan Di Kamar Bedah Page 7


Himpunan PerawatPerawat
Himpunan Kamar Bedah
KamarIndonesia
Bedah Indonesia (HIPKABI) I Dewa Ayu Rai.Doc.2017 7
Hal-hal yang harus diperhatihan seorang Change Agent
a. Kuasai keterampilan komunikasi.
b. Tingkatkan pemahaman tentang dinamika kelompok.
c. Mawas diri
d. tingkatkan keterampilan menjalin hubungan interpersonal.
e. Evaluasi diri (refleksi)
f. Mudah dihubungi oleh orang yang terlibat proses berubah.
g. Menjalin hubungan saling percaya kepada seluruh anggaota atau
target
h. Jujur dan tegas
i. Selalu memperhatikan tujuan.
j. Mampu mendengar secara efektif

9. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN MENOLAK


TERJADI PERUBAHAN
Faktor-faktor yang mendukung terjadi perubahan adalah
a. Change Agent percaya diri.
b. Mudah dan nyata.
c. Ada contoh yang berhasil
d. Mulai dari skala yang kecil
e. Kontrol baik
f. Pimpinan terlibat.
g. Tujuan menyelesaikan masalah
h. Terbuka akan masukan
i. Evaluasi bekala

Sedangkan faktor-faktor yang menolak terjadinya perubahan sebagai


berikut:
a. Menimbulkan ketidakpuasan
b. Menggoyang kemapanan
c. Membongkar ketidakberesan
d. Membawa risiko kerugian.
e. Menyakitkan perasaan.
f. Menghilangkan keuntungan
g. Mengancam kekuasaan
h. Menghancurkan kesepakatan

10. STRATEGI MEMBUAT PERUBAHAN

Perubahan dalam organisasi dalam 3 tingkatan yang berbeda yaitu


individu yang bekerja di organisasi tersebut, perubahan struktur dan
sistem, dan perubahan hubungan interpersonal.

Evaluasi Kinerja Dan Pengelolaan Ketenagaan Di Kamar Bedah Page 8


Himpunan PerawatPerawat
Himpunan Kamar Bedah
KamarIndonesia
Bedah Indonesia (HIPKABI) I Dewa Ayu Rai.Doc.2017 8
Strategi membuat perubahan dapat dikelompokan menjadi 4 hal :

a. Mempunyai visi yang jelas


b. Visi merupakan hal yang sederhana dan utama karena visi akan dapat
mempengaruhi pandangan orang lain, visi harus disusun secara jelas,
ringkas dan mudah dipahami, dan dapat dilaksanakan oleh setiap
orang.
c. Menciptakan iklim atau budaya organisasi yang kondusif.
d. Mudah dipahami dan dapat dilaksanakan oleh setiap orang

STRATEGI UNTUK MENGHADAPI HAMBATAN DALAM PERUBAHAN

1. Mengelola perubahan
Dalam manajemen keperawatan, seorang manajer perawat dapat menggunkan jasa
konsultan untuk membuat program rekomendasi yang akan memperbaiki
produktifitas personel keperawatan sambil memberikan kepuasan kerja kepada
mereka, tindakan ini dapat meliputi program pendidikanuntuk memperbaiki area
dimana ada masalah, perubahan yang ditangani efektif menimbulkan perbaikan
pelayanan perawatan pasien, meningkatkan moral, meningkatkan produktifitas dan
memenuhi kebutuhan pasien dan staf

2. Pengumpulan dan Pengembangan Data


Manajer perawat perlu mengumpulkan data tentang pekerjaan perawat yang dapat
didiskusikan, dianalisa dan diugunakan untuk mempengaruhi efek perubahan,
integrasi komputer dan peralatan yang diautomatsasi penting untuk mendukung
proses perubahan. Dalam membuat prubahan manajer perawat harus merencanakan
untuk memungkinkan individu tidak mempelajari yang lama tetapi menggunakan
yang baru. Asuhan keperawatan yang berkulitas tinggi dihasilkan dari perubahan
yang dorencanakan dan dikelola secara efektif

3. Latihan dan pendidikan


Perawat akan membutuhkn program pengembangan staf secara tetap untuk
mempertahankan pengetahuan dan kompetensi agar tidak turun kembali.
Imbalan dapat berbentuk finansial maupun tidak, namun imbalan penting untuk
tetap mempertahankan kinerja perawat dalam menghadapi perubahan, perawat
berhak mendapatkan penghargaan yang sesuai, upaya lain dalam memberikan
imbalan yaitu dalam bentuk penghargaan terhadap hasil kerjanya misalnya dengan
memberikan dorongan untuk pengembagan diri, hal ini dapat memberikan
kepuasan bagi individual.

Evaluasi Kinerja Dan Pengelolaan Ketenagaan Di Kamar Bedah Page 9


Himpunan PerawatPerawat
Himpunan Kamar Bedah
KamarIndonesia
Bedah Indonesia (HIPKABI) I Dewa Ayu Rai.Doc.2017 10
4. Penggunaan Kelompok sebagai Agen Pembaruan
Kelompok menjadi penting dalam pembaruan atau perubahan yang efektif, saat
kelompok bekerja dengan penuh keharmonisan, manajer perawat kadang perlu
menggunakan metode Tim Nursing dalam menyeesaikan masalah-masalah dalam
pelayanan keperawatan yang khusus dan berpengaruh terhadap perubahan.

5. Komunikasi
Perubahan yang direncanakan perlu dikomunikasikan pada stafnya secara tepat
meskipun mereka tidak secara langsung terlibat.

6. Lingkungan organisasi
Manajer perawat akan lebih berhasil jika mereka mendapat perhatian dan dukungan
dari lingkungan organisasinya sampai perubahan diperkenalkan dan dilakukan.
Aspek lainnya dalam lingkungan organisasi yang menyokong perubahan meliputi :
a. Adanya mutasi dalam lingkungan pekerjaan untuk pengembangan karir.
b. Mengantisipasi dalam menghargai perubahan sehingga memungkinkan
institusionalisasi memodifikasi struktur organisasi keperawatan untuk
mengakomodasi perubahan yang memberikan pertumbuhan dan
perkembangan.

Kunci strategi untuk membuat perubahan yang baik adalah :

1. Mulai dari diri sendiri


Perubahan dan pembenahan terhadap diri sendiri baik sebagai individu
maupun sebagai profesi merupakan titik sentral yang harus dimulai, sebagai
anggota profesi perawat tidak akan pernah berubah atau bertambah baik
dalam mencapai suatu tujuan profesonalisme kalau perawat belum memulai
pada diri sendiri oleh karena itu selalu introspeksi dan mengidentifikasi
kekurangan dan kelebihan yang ada akan sangat membantu terhadap
terlaksananya pengelolaan keperawatan kedepan.

2. Mulai sekarang jangan menunggu nwaktu dan mulai dari sekarang jangan
menunggu-nunggu
Sebagaimana disampaikan oleh Nursalam (2000), lebih baik sedikit
daripada tidak sama sekali, lebih baik sekarang dari pada harus menunggu-
nunggu terus. Memanfaatkan kesempatan yang ada konsep merupakan
manajemen keperawatan saat ini dan masa yang akan datang. Kesempatan
tidak akan datang dua kali dengan tawaran yang sama.

Evaluasi Kinerja Dan Pengelolaan Ketenagaan Di Kamar Bedah Page 10


Himpunan PerawatPerawat
Himpunan Kamar Bedah
KamarIndonesia
Bedah Indonesia (HIPKABI) I Dewa Ayu Rai.Doc.2017 10
VIII. PENUTUP

Dalam perkembangan keperawatan juga mengalami proses perubahan seiring


dengan kemajuan teknologi. Alasan terjadinya perubahan dalam keperawatan
antara lain:

Keperawatan sebagai suatu profesi yang diakui oleh masyarakat dalam


memberikan pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan tentu akan dituntut
untuk selalu berubah ke arah kemandirian dalam profesi keperawatan, sehingga
sebagai profesi akan mengalami perubahan ke arah profesional dengan
menunjukkan agar profesi keperawatan diakui oleh profesi bidang kesehatan yang
sejajar dalam pelayanan kesehatan.

Keperawatan sebagai bentuk pelayanan asuhan keperawatan profeional yang


diberikan kepada masyarakat akan terus memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat
dengan mengadakan perubahan dan penerapan model asuhan keperawatan yang
tepat sesuai dengan lingkup praktek keperawatan.
Keperawatan sebagai ilmu pengetahuan harus selalu berubah dan berkembang
sejalan dengan tuntutan zaman dan perubahan teknologi, karena itu dituntut selalu
mengadakan perubahan melalui penelitian keperawatan, sehingga ilmu
keperawatan diakui secara bersama oleh disiplin ilmu yang lain yang memiliki
landasan yang kokoh dalam keilmuan.
Keperawatan sebagai komunitas masyarakat ilmiah harus selalu menunjukkan jiwa
profesional dalam tugas dan tanggung jawabnya dan selalu mengadakan
perubahan sehingga citra profesi tetap bertahan dan berkembang.

DAFTAR PUSTAKA

Frad, L.(2004). Political leadershift in Action. Jurnal of Nursing Management,


Sulivan, E.J and Decker, Pj (2005), Effective Leadership and Management in Nursing
(6th. Ed) Upper Saddle River, New Yerse, Prentice Hall.
Rousell Linda (2006) Nursing Management and Leadership Four Ed. Philipine.
Swanburg, Russel. C (1996). Introduction Management and Leadership For Nurses
second Edition, Toronto Canada.
Thomas, S Billington, A. And Getliffe, K. (2004). Journal of Nursing Management.
Erika Jenny Skep Ns., Mkes , 2011 : Konsep Perubahan Dalam Keperawatan, Jakartra

Evaluasi Kinerja Dan Pengelolaan Ketenagaan Di Kamar Bedah Page 11


Himpunan PerawatPerawat
Himpunan Kamar Bedah
KamarIndonesia
Bedah Indonesia (HIPKABI) I Dewa Ayu Rai.Doc.2017 11

Anda mungkin juga menyukai