Anda di halaman 1dari 7

On The Job Training dan Off The Job 

Training
mei 7, 2017 oleh tegar ramdhani h.s
On the job training adalah suatu proses yang terorganisasi untuk meningkatkan
keterampilan, pengetahuan, kebiasaan kerja dan sikap karyawan. Dengan kata lain
on the job training adalah pelatihan dengan cara pekerja atau calon pekerja
ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang sebenarnya, dibawah bimbingan dan
pengawasan dari pegawai yang telah bepengalaman atau seorang supervisor.
Off the job training atau pelatihan di luar kerja adalah pelatihan yang berlangsung
pada waktu karyawan yang dilatih tidak melaksanakan pekerjaan rutin/biasa.

 Persamaan On The Job Training Dan Off The Job Training

1. Dilakukan untuk mengembangkan kemampuan karyawan agar memiliki


kecakapan yang menunjang pekerjaannya
2. Dilakukan untuk meningkatkan kinerja/prestise serta meningkatkan kinerja suatu
perusahaan
3. Dilakukan oleh instansi atau perusahaan

 Perbedaan On The Job Training Dan Off The Job Training

1. Sasaran On the job training dilakukan secara individual sedangkan off the job
training dilakukan secara kelompok
2. On the job training dilakukan di tempat kerja sedangkan Offthe job training
dilakukan pada lokasi terpisah dengan tempat kerja
3. Pada on the job training berupa pengalaman langsung(praktek), sedangkan off
the job training berupa pengetahuan/ keterampilan yang diperoleh berupa
konsep.

 Kelebihan dan Kelemahan On The Job

Berikut beberapa kelebihan on the job :

1. Karyawan melakukan pekerjaan yang sesungguhnya, bukan tugas yang


disimulasikan.
2. Karyawan mendapat instruksi dari karyawan senior berpengalaman yang telah
melaksanakan tugas dengan baik.
3. Pelatihan dilaksanakan di dalam lingkungan kerja yang sesungguhnya, dalam
kondisi normal tanpa membutuhkan fasilitas pelatihan khusus.
4. Bersifat informal, tidak mahal, dan mudah dijadwalkan.
5. Dapat menciptakan hubungan kerja sama langsung antara karyawan dan pelatih.
6. Pelatihan sangat relevan dengan pekerjaan dan membantu memotivasi kinerja
tinggi.

Adapun kelemahan on the job adalah :

1. Motivasi pelatih kurang untuk melatih, sehingga pelatihan jadi kurang serius.
2. Pelatih dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, namun kurang memiliki
kemampuan melatih orang lain agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan
baik.
3. Pelatih kurang / tidak memiliki waktu untuk melatih dan kemudian
menghapuselemen penting dalam proses pelatihan.
4. Karyawan yang tidak terlatih dengan baik  mungkin memiliki dampak negatif
pada pekerjaan dan organisasional.

 Tujuan On the job training :

1. Memperoleh pengalaman langsung (bagi karyawan baru) mengenal jenis


pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.
2. Mengamati secara langsung apa yang menjadi tanggung jawabnya, melihat apa
yang harus dikerjakan, mempu menunjukkan apa yang dikerjakan (salah dan
benar) kemudian mampu menjelaskan tentang apa yang dikerjakan.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampila dengan jelas, mengamati, melihat,
dan mengerjakan sendiri dibawah bimbingan supervisor.
4. Meningkatkan kecpatan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan mengulang-
ulang jenis pekerjaan yang sama disertai kepercayaan diri.
5. Meningkatkan diri mulai dari tingkat dasar, terampil dan akhirnya menjadi mahir.

 Tujuan off the job training

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan


2. Lebih memfokuskan pada pengalaman belajar
3. Mempunyai kesempatan untuk bertukar pengalaman dengan karyawan lainnya
dari luar lingkungan unit kerjanya.
4. Mendapatkan ide-ide baru yang dapat dibawa kembali ketempat kerjanya
5. Memperoleh wawasan yang lebih luas

Metode on the job adalah pelatihan yang menggunakan situasi dalam pekerjaan. Di sini
karyawan diberi pelatihan tentang pekerjaan baru dengan supervisi langsung seorang pelatih
yang berpengalaman (biasanya karyawan lain).

Di dalam On the job Training, dibagi dalam beberapa metode, yaitu :


1. Job Instruction Training (Latihan Instruktur Pekerjaan)
Adalah dengan memberikan petunjuk-petunjuk pekerjaan secara langsung pada pekerjaan dan
terutama digunakan untuk melatih para karyawan tentang cara-cara pelaksanaan pekerjaan
sekarang. Pada metode ini didaftarkan semua langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
pekerjaan sesuai dengan urutannya.

2. Job Rotation (Rotasi Pekerjaan)


Dalam rotasi jabatan karyawan diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan pada
bagian-bagian organisasi yang berbeda dan juga praktek berbagai macam ketrampilan dengan
cara berpindah dari satu pekerjaan atau bagian ke pekerjaan atau bagian lain.

3. Apprenticeships
Merupakan proses belajar dari seseorang atau beberapa orang yang lebih berpengalaman.
Metode ini digunakan untuk mengembangkan keahlian perorangan, sehingga para karyawan
yang bersangkutan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya.

4. Coaching
Adalah suatu cara pelaksanaan pelatihan dimana atasan mengajarkan keahlian dan ketrampilan
kerja kepada bawahannya. Dalam metode ini pengawas diperlukan sebagai petunjuk untuk
memberitahukan kepada peserta mengenai tugas atau pekerjaan rutin yang akan dilaksanakan
dan bagaimana cara mengerjakannya.

Off The Job Training

Metode off the job adalah pelatihan yang menggunakan situasi di luar pekerjaan. Dipergunakan
apabila banyak pekerja yang harus dilatih dengan cepat seperti halnya dalam penguasaan
pekerjaan, di samping itu juga apabila pelatihan dalam pekerjaan tidak dapat dilakukan karena
sangat mahal.

1. Lecture
Merupakan metode pelatihan dengan memberikan kuliah atau ceramah dalam rangka
penyampaian informasi-informasi yang dibutuhkan petatar Metode ini mengeluarkan biaya yang
tidak tinggi, namun kelemahannya adalah peserta kurang partisipasi dan kurang respon.

2. Video Presentation
Adalah prestasi yang dilakukan melalui media televisi, film, slides dan sejenisnya serupa dengan
bentuk lecture.

3. Vestibule Training
Merupakan pelatiha yang dilakukan dalam suatu ruangan khusus yang terpisah dari tempat kerja
biasa dan disediakan jenis pelaralatan yang sama seprti yang akan digunakan pada pekerjaan
sebenarnya. Latihan ini berguna sebagai pendahuluan dari latihan kerja.

4. Role Playing
Merupakan suatu permainan peran yang dilakukan oleh peserta untuk memainkan berbagai
peran orang tertentu dan diminta untuk menanggapi para peserta lain yang berbeda perannya.
Teknik ini dapat mengubah sikap peserta, seperti misalnya: menjadi lebih toleransi terhadap
perbedaan individual dan juga dapat mengembangkan ketrampilan-ketrampilan antar pribadi.

5. Case Study
Merupakan metode pelatihan dimana para peserta pelatihan dihadapakan pada bberapa kasus
tertulis dan diharuskan memecahkan masalah-masalah tersebut.

6. Simulation
Simulasi merupakan suatu situasi atau kejadian yang ditampilkan semirip mungkin dengan
situasi yang sebenarnya, tetapi hanya merupakan tiruan saja dan para pelatihan harus
memberikan respon seperti dalam kejadian yang sebenarnya. Jadi simulasi merupakan suatu
teknik untuk mencontoh semirip mungkin terhadap konsep sebenarnya dari pekerjaan yang akan
dijumpai.

7. Self Study
Merupakan teknik yang menggunakan modul-modul tertulis dan kaset-kaset atau video tape
rekaman dan para peserta hanya mempelajarinya sendiri. Teknik ini tepat digunakan apabila
jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan dalam jumlah yang besar, pada karyawan tersebar di
berbagai lokasi yang berbeda-beda dan sulit mengumpulkan para karyawan sekaligus untuk
bersama-sama mengikuti program pelatihan tertentu.

8. Programmed Learning
Dalam metode ini, diberikan beberapa pertanyaan-pertanyaan dan para peserta pelatihan harus
memberikan jawaban yang benar. Metode ini dapat juga melalui komputer yang sudah
mempunyai program tersendiri agar para peserta dapat mempelajari dan memperinci selangkah
demi selangkah dengan umpan balik langsung pada penyelesaian- setiap langkah. Masing-
masing peserta pelatihan dapat menetapkan kecepatan belajarnya

9. Laboratory Training
Teknik ini adalah merupakan suatu bentuk latihan kelompok yang terutama digunakan untuk
mengembangkan ketrampilan-ketrampilan antar pribadi. Latihan ini bersifat sensivitas, dimana
peserta menjadi lebih sensitif terhadap perasaan orang lain dan lingkungan. Laboratory Training
ini berguna untuk mengembangkan berbagai perilaku bagi tanggung jawab pekerjaan di waktu
yang akan datang.

Pengertian Metode On The Job Training

Metode on the job training adalah sebuah proses yang terorganisasi untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan kerja beserta sikap karyawan. Atau on the job training
yaitu metode pelatihan dengan cara calon pekerja atau pekerja ditempatkan pada situasi
pekerjaan yang sebenarnya, di bawah bimbingan serta pengawasan dari pegawai senior atau
yang sudah berpengalaman ataupun seorang supervisor (metode yang mengajarkan calon
pekerja tersebut di pekerjaan yang sebenarnya).

Bisa juga di definisikan Metode On The Job Training ialah metode pelatihan pegawai yang
mempelajari pekerjaannya dengan mengamati pekerja lain yang sedang bekerja, dan
kemudian mengobservasi perilakunya. Metode ini sangat tepat untuk mengajarkan skill yang
dapat dipelajari dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Manfaat metode ini adalah
peserta belajar dengan perlengkapan yang nyata dan dalam lingkungan pekerjaan yang
jelas.

Tahapan On The Job Training

Berikut ini adalah beberapa tahapan on the job training:


 Mempersiapkan calon pekerja (karyawan baru) yang akan dilatih.
 Mempersiapkan pekerjaan yang akan dilakukan oleh calon pekerja (karyawan baru)
tersebut.
 Melakukan percobaan untuk melakukan pekerjaan.

1. Ajarkan dan jelaskan langkah demi langkah secara pelan-pelan.


2. Lakukan perbaikan apabila ada kesalahan.
3. Jangan membiarkan calon pekerja (karyawan baru) tersebut melakukan pekerjaannya
sendiri.
4. Jalankan pekerjaan seperti biasanya.

 Flow Up.

1. Identifikasikan calon pekerja (karyawan baru) mana yang butuh bantuan.


2. Perbaiki kesalahan mereka sebelum kesalahan tersebut menjadi sebuah kebiasaan.
3. Lakukan pengurangan pengawasan secara bertahap, periksalah hasilnya (kualitas dan
kuantitasnya) dari waktu ke waktu.
4. Bagi mereka yang sudah melakukan pekerjaan dengan baik berilah pujian.
5. Mendorong mereka untuk melakukan pekerjaan agar mencapai standar dan kualitas
yang baik.

Macam macam On The Job Training

Dalam metode on the job training terbagi menjadi beberapa metode. Macam pelatihan on
the job training adalah sebagai berikut:

 Latihan Instruktur Pekerjaan (Job Instruction Training). Memberikan petunjuk-


petunjuk tentang pekerjaan secara langsung pada pekerjaan terutama dipergunakan
untuk melatih para calon pekerja (karyawan baru) mengenai cara-cara pelaksanaan
pekerjaan sekarang. Dalam metode ini didaftarkan semua langkah-langkah yang
perlu untuk dilakukan dalam pekerjaan secara urut sesuai dengan urutannya.
 Rotasi Pekerjaan (Job Rotation). Dalam rotasi jabatan karyawan diberikan sebuah
kesempatan untuk memperoleh pengetahuan pada bagian-bagian organisasi yang
berbeda dan juga praktek bermacam-macam keterampilan melalui cara berpindah
pindah dari satu bagian pekerjaan ke bagian pekerjaan yang lainnya.
 Apprenticeships yaitu proses belajar dari seseorang atau beberapa orang yang lebih
berpengalaman. Metode ini dipergunakan dalam mengembangkan keahlian
perorangan, dengan begitu para pekerja atau karyawan yang bersangkutan bisa
mempelajari berbagai aspek dari pekerjaannya.
 Coaching yaitu sebuah cara pelaksanaan pelatihan yang mana atasan mengajarkan
keahlian serta keterampilan kerja kepada bawahnnya. Pada metode ini pengawasan
dibutuhkan sebagai petunjuk dalam memberitahukan kepada peserta tentang tugas
dan pekerjaan ruti yang akan dilakukan dan bagaimana cara untuk mengerjakannya.
Pembahasan kali ini mengenai On The Job Training atau OJT adalah program
perekrutan untuk menuju sebagai karyawan tetap di dalam suatu perusahaan. Jadi
intinya adalah sebelum menjadi karyawan tetap kamu harus menjalani OJT atau
training singkat selama beberapa bulan tergantung kebijakan dari perusahaan yang
kamu lamar.

OJT lebih ke model pembelajaran sebelum seorang calon karyawan masuk menjadi
karyawan tetap dan bekerja dengan job desknya. Pelatihan akan diberikan dengan
didampingi oleh mentor sebelum akhirnya kamu dilepas untuk bisa bekerja sendiri.

Kelebihan OJT adalah :

 Tetap digaji selama masa training


 Kemungkinan direkrut langsung setelah kontrak OJT berakhir lebih besar
 Menambah wawasan ilmu sebelum bekerja sesuai dengan job desknya

OJT ini berbeda dengan magang atau internship. Jika magang biasanya tidak
mendapatkan gaji, dan setelah magang kamu tidak bisa langsung menjadi karyawan
tetap. Namun kamu bisa mendapatkan benefit dan keuntungan lainnya seperti
pengalaman kerja.

On The Job Training ini bertujugan untuk memberikan arahan atau pembelajaran
sebelum menjadi karyawan yang sesungguhnya. Untuk urusan gaji biasanya akan
lebih kecil daripada karyawan tetap, hal ini harus bisa dimaklumi karena kamu pada
saat masa ojt belum sepenuhnya untuk berkewajiban melalukan job desk pekerjaan
yang sesungguhnya.

Karena masa ojt merupakan masa pembelajaran, sudah selayaknya jika dalam
masa ojt akan ada mentor yang akan mendampingimu selama pelatihan bekerja.
Untuk masa ojt di tiap perusahaan berbeda beda ada yang selama 1 bulan atau
selama 3 bulan pada umumnya tergantung kesepakatan dengan HRD di
perusahaan tersebut.

Perusahaan juga berhak untuk melanjutkan kontrak ojt mu atau menlanjutkan


menjadi karyawan tetap tergantung dari performa yang kamu tunjukkan selama
masa OJT. Usahakan untuk memberikan yang terbaik mulai dari sikap sampai
dengan konsistensi pada saat bekerja.

Anda mungkin juga menyukai