Ornamen Preseden merupakan bentuk ornamen pada jaman klasik yang digunakan lagi hingga saat
ini. Bentuk ornamennya bisa mengalami perubahan karena dipadukan dengan motif lain bisa juga
menyerupai bentuk aslinya pada jaman klasik.
Gambar 33. Bentuk ornamen arabesque, kaligrafi dan bentuk geometri arab.
Ornamen Dasar
Berdasarkan buku Ornamen Desain, ada beberapa ornamen dasar yang akan dijelaskan
sebagai berikut:
Desain Border
Desain Main
b. Ornamen Desain Klasik Mesir
Bentuk ornamen mesir berasal dari motif bangunannya, kolom, hieroglyph, dan
lukisan-lukisan mesir. Konsep : Bentuk desain klasik ini yang mengambil ciri khas dari
mesir seperti bentuk kolom pada bangunan-bangunan mesir, bentuk tumbuhan, dan
hieroglyrh yang diolah menjadi satu bentuk ornamen sehingga membentuk desain
yang akan diterapkan sebagai wallpaper ruangan dan menggunakan warna krem
coklat karena identik dengan klasik.
Desain Border
1 2 3
1. Heiroglyph, merupakan salah satu tulisan formal mesir kuno yang terdiri dari
logoraf dan alphabet yang dikenal manusia. Orang-orang mesir kuno
menggunakan hieroglyph ini untuk sastra keagamaan. Biasanya terdapat
pada lukisan, dinding-dinding, peti mati, dan kolom bangunan mesir.
2. Border ini terdiri dari bentuk segitiga yang diolah dari bentuk garis tulisan
pada huruf heiroglpyh dengan menggunakan jenis repeatation untuk
pengulangan bentuk sehingga membentuk desain border, menggunakan
garis lurus di depan bentuk segitiga dan dihiasi dengan lingkaran kecil di
tengah segitiga tsb.
3. Desain border unutk wallpaper
Desain Main
Desain Ornamen Klasik
c. Ornamen Desain Tradisional Indonesia
Motif Burung Hitam
Desain ornamen indonesia ini merupakan penggabungan dari motif batik
truntum solo, motif tenun ikat tettong dari makassar, dan motif batik tuban yang
berasal dari jawa timur.
Konsep : desain “Motif Burung Hitam” ini memiliki arti sesuai dengan bentuk
ornamennya yang menyerupai bentuk burung yang merupakan pengolahan dari
beberapa bentuk motif lainnya. Desain ornamen ini menggunakan warna hitam dan
putih, agar terlihat netral jika diterapkan dalam berbagai macam bentuk.
Motif tettong
Motif Truntum
Batik Pecinaan
Naga
1. Teknik hitam-putih yaitu penyelesaian suatu karya ornamen yang hanya memanfaatkan
tinta atau pensil hitam, penyelesaian dengan cara ini dimaksudkan untuk menimbulkan
kesan gelap-terang, penyinaran, kesan jarak, dan kesan volume. Teknik penyelesaian
(finishing) dilakukan dengan sistem :
a. Arsiran (searah, bebas, dusel)
b. Pointilis yaitu penyelesaian dengan menggunakan titik-titik.
c. Sungging atau gradasi yaitu dengan menggunakan tinta china atau tinta bak,
finishing ini dilakukan melalui tahapan-tahapan dari tipis ke tebal atau dari gelap ke
terang sesuai dengan keinginan.
2. Teknik warna yaitu jenis finishing yang menggunakan warna sebagai unsur pokok.
Finishing ini dilakukan dengan sistem:
a. Plakat yaitu menerapkan warna secara plakat (poster) sesuai dengan warna motif
yang diinginkan.
b. Gradasi (warna tersusun) yaitu dengan menerapkan warna secara tersusun baik dari
warna gelap kewarna terang atau sebaliknya.
c. Gelap-terang yaitu menerapkan warna dari warna gelap ke warna terang dengan
menebarkan warna (bukan tersusun).
Untuk mendapat hasil yang maksimal dalam melakukan finishing dengan warna adalah
pengetahuan seseorang tentang teori warna yang menyangkut: jenis warna, teknik
pencampuran warna dan efek yang ditimbulkan, nilai warna, sifat warna, makna warna dan
lain-lain.