Anda di halaman 1dari 14

Preseden Ornamen Desain Interior

Ornamen Preseden merupakan bentuk ornamen pada jaman klasik yang digunakan lagi hingga saat
ini. Bentuk ornamennya bisa mengalami perubahan karena dipadukan dengan motif lain bisa juga
menyerupai bentuk aslinya pada jaman klasik.

1. Preseden ornamen dasar


Ornamen dasar memiliki bentuk ornamen seperti bentuk geometri, lingkaran, lengkungan,
spiral, dan bentuk sederhana lainnya.

2. Preseden ornamen klasik


Yunani, Negara yang terletak di eropa bagian tenggara, suku bangsa yunani yang terkenal
yaitu bangsa doria dan ionia. Yunani memiliki hasil karya seni seperti bangunan, furniture,
patung yang dibuat dengan bentuk-bentuk geometri. Bentuk ornamennya terinspirasi dari
bentuk kolom, lukisan, dan bentuk-bentuk geometri.
3. Preseden ornamen indonesia
Ciri khas bentuk ornamen indonesia selain bentuk geometri yaitu bentuk – bentuk dari kain
batik, dan tenun ikat yang memiliki berbagai jenis motif sesuai dengan ciri khas daerah asal
batik tersebut. Dengan banyaknya motif tersebut sehingga dapat diolah, di gabungkan
antara motif serta dengan motif lain sehingga membentuk motif baru.
4. Preseden ornamen Jepang
Jepang adalah negara bagian asia timur. Jepang memiliki hasil karya seni seperti tembikar,
lukisan, origami, komik, dan bentuk-bentuk ornamen.

5. Preseden ornamen china


China merupakan negara bagian asia timur dengan ibu kota Beijing. Negara china memiliki
karya seni berupa lukisan, tembikar, ornamen seperti lampu, wallpaper, partisi dan memiliki
bentuk interior yang khas.

Gambar 28. Bentuk ornamen china


6. Preseden ornamen india
India merupakan salah satu negara yang memiliki perkembangan seni yang pesat. Karya seni
klasik yang terkenal dari india yaitu pilar dan tugu ashoka. Hasil karya seni india berupa seni
lukis, patung, memiliki bentuk ornamen yang khas dan bentuk interior ruang yang
menarik.ornamen india juga banyak menggunakan warna cerah.

7. Preseden ornamen Arab


Arab adalah negara islam di timur tengah yang terkenal dengan seni kaligrafinya, bentuk
ornamen seperti arabesque dan bentuk bentuk geometri yang diterapkan pada partisi,
jendela masjid, mihrab, dll.

Gambar 32. Gambar desain ornamen arab

Gambar 33. Bentuk ornamen arabesque, kaligrafi dan bentuk geometri arab.
Ornamen Dasar

Berdasarkan buku Ornamen Desain, ada beberapa ornamen dasar yang akan dijelaskan
sebagai berikut:

a. Lantai Geometri Warna- Warni


Konsep : ornamen ini dibuat dari bentuk dasar geometri yang diolah menjadi bentuk
yang baru dengan jenis pengulangan bentuk seperti balance & symetry, repeatation,
linier repeatation dan di gabungkan menjadi satu membentuk desain ornamen dasar
yang akan diterapkan sebagai pola lantai.
 Desain Corner

 Desain Border

 Desain Main
b. Ornamen Desain Klasik Mesir
Bentuk ornamen mesir berasal dari motif bangunannya, kolom, hieroglyph, dan
lukisan-lukisan mesir. Konsep : Bentuk desain klasik ini yang mengambil ciri khas dari
mesir seperti bentuk kolom pada bangunan-bangunan mesir, bentuk tumbuhan, dan
hieroglyrh yang diolah menjadi satu bentuk ornamen sehingga membentuk desain
yang akan diterapkan sebagai wallpaper ruangan dan menggunakan warna krem
coklat karena identik dengan klasik.
 Desain Border

1 2 3

1. Heiroglyph, merupakan salah satu tulisan formal mesir kuno yang terdiri dari
logoraf dan alphabet yang dikenal manusia. Orang-orang mesir kuno
menggunakan hieroglyph ini untuk sastra keagamaan. Biasanya terdapat
pada lukisan, dinding-dinding, peti mati, dan kolom bangunan mesir.
2. Border ini terdiri dari bentuk segitiga yang diolah dari bentuk garis tulisan
pada huruf heiroglpyh dengan menggunakan jenis repeatation untuk
pengulangan bentuk sehingga membentuk desain border, menggunakan
garis lurus di depan bentuk segitiga dan dihiasi dengan lingkaran kecil di
tengah segitiga tsb.
3. Desain border unutk wallpaper
 Desain Main
Desain Ornamen Klasik
c. Ornamen Desain Tradisional Indonesia
Motif Burung Hitam
Desain ornamen indonesia ini merupakan penggabungan dari motif batik
truntum solo, motif tenun ikat tettong dari makassar, dan motif batik tuban yang
berasal dari jawa timur.
Konsep : desain “Motif Burung Hitam” ini memiliki arti sesuai dengan bentuk
ornamennya yang menyerupai bentuk burung yang merupakan pengolahan dari
beberapa bentuk motif lainnya. Desain ornamen ini menggunakan warna hitam dan
putih, agar terlihat netral jika diterapkan dalam berbagai macam bentuk.
 Motif tettong
 Motif Truntum

 Motif Batik Tuban

Batik tuban di jawa timur atau


dikenal dengan batik gedog yang
bermotif bentuk burung yang
mendapat pengaruh dari tiongkok
dan motif bungan merupakan motif
tradisional dari jawa. Batik ini
digunakan saat acara pernikahan dan
pemakaman.
d. Ornamen Desain Oriental China
Konsep : Bentuk ornamen yang terinspirasi dari ciri khas negara china yaitu bentuk
mitologi naga. Nama “Naga Kembar” ambil dari posisi naga pada desain ornamen
yang berhadapan dan bentuk geometri yang sama sebagai border yang menerapkan
pengulangan bentuk balance & symetry.

 Batik Pecinaan

Pola batik pecinaan


menampilkan pola dengan
ragam ias mitos china,
seperti naga, burung
phoenix, burung hong,
bunga-bunga yang
mendapat pengaruh dari
batik belanda yang
menggunakan pola mirip
degan batik pecinaan.

 Naga

Bentuk Naga alam china, merupakan


makhluk yang mempunyai karma baik,
dan telah pencapai pembinaan
kehidupan spiritual tertentu dan
memiliki kedudukan terhormat.

 Bentuk Geometri China


Bentuk
geometri
china, fret
ornamen atau
wan, yang
memiliki arti
umur
panjang.

Teknik Penyelesaian (Finishing) Ornamen


Penyelesaian gambar ornamen bertujuan untuk membuat karya tersebut menjadi lebih
indah, dan gambar yang difinishing akan nampak lebih jelas dan menarik. Beberapa teknik
yang bisa digunakan untuk melakukan finishing adalah sebagai berikut:

1. Teknik hitam-putih yaitu penyelesaian suatu karya ornamen yang hanya memanfaatkan
tinta atau pensil hitam, penyelesaian dengan cara ini dimaksudkan untuk menimbulkan
kesan gelap-terang, penyinaran, kesan jarak, dan kesan volume. Teknik penyelesaian
(finishing) dilakukan dengan sistem :
a. Arsiran (searah, bebas, dusel)
b. Pointilis yaitu penyelesaian dengan menggunakan titik-titik.
c. Sungging atau gradasi yaitu dengan menggunakan tinta china atau tinta bak,
finishing ini dilakukan melalui tahapan-tahapan dari tipis ke tebal atau dari gelap ke
terang sesuai dengan keinginan.
2. Teknik warna yaitu jenis finishing yang menggunakan warna sebagai unsur pokok.
Finishing ini dilakukan dengan sistem:
a.  Plakat yaitu menerapkan warna secara plakat (poster) sesuai dengan warna motif
yang diinginkan.
b. Gradasi (warna tersusun) yaitu dengan menerapkan warna secara tersusun baik dari
warna gelap kewarna terang atau sebaliknya.
c. Gelap-terang yaitu menerapkan warna dari warna gelap ke warna terang dengan
menebarkan warna (bukan tersusun).

Untuk mendapat hasil yang maksimal dalam melakukan finishing dengan warna adalah
pengetahuan seseorang tentang teori warna yang menyangkut: jenis warna, teknik
pencampuran warna dan efek yang ditimbulkan, nilai warna, sifat warna, makna warna dan
lain-lain.

Warna Dan Ornamen Poin Penting Dalam Desain Interior

Keberadaan arsitek dalam menyelesaikan desain baik interior maupun eksterior,


tidak lepas dari pengalaman maupun citra seni yang diusungnya. Namun, desain yang baik
juga harus selalu disesuaikan dengan kondisi rumah, dan yang perlu diperbaiki adalah
penampilannya, terutama warna dan ornamen. Dalam memilih ornamen maupun warna
jangan salah pilih, sebab bisa tidak “nyambung” dengan ruangan atau lebih parah lagi
menjadi hambar, sehingga konsep yang ingin ditampilkan tidak terasa.
Arsitektur adalah seni yang bertujuan memberi nuansa beda secara keseluruhan,
interior maupun eksterior, bukan hanya satu sudut pandang mata saja, dengan permainan
warna dan ornamen, seperti warna-warna “tabrakan” (warna yang menyolok). Sedangkan
ornamen seperti lukisan, foto, kursi, lighting dan sebagainya dapat juga ditambahkan untuk
mengisi ruangan tersebut.
Dengan kata lain, lewat pemilihan warna yang menyolok maupun penempatan
ornamen yang menarik pada ruangan kecil, dapat membuat sebuah ruangan memperoleh
“eye catching”. Sementara, sisi-sisi yang lain cukup diberi sedikit sentuhan sebagai aksen
tambahan. Ini semua tentu tidak terlepas dari ketelitian seorang arsitek maupun pemilik
rumah.
Oleh sebab itu, sebagai ahli kita harus selalu memberi saran kepada pemilik rumah
agar tidak salah dalam memilih ornamen maupun warna. Karena, warna dan ornamen yang
tidak cocok dengan ruangan justru “merusak” ruangan, sehingga konsep yang ingin
ditampilkan tidak terasa. Selain itu, peran pemilik rumah atau pemilik bangunan dalam
menyampaikan keinginannya kepada arsitek juga sangat penting, sehingga arsitek dapat
mengapresiasikan apa yang diinginkan pemilik dan bentuk desain ruangan yang dinginkan
serta nuansa yang diharapkan dapat terwujud.
Harmoni antara warna dan ornamen sangat berperan penting untuk menghidupkan
sebuah ruangan. Kreativitas dalam mendesain ruangan tidak terbatas dengan model-model
yang telah ada. Hal ini dapat juga ditampilkan dalam bentuk desain ruangan yang futuristik
sebagai tambahannya.

Anda mungkin juga menyukai