STERRITON ELEMENTARY SCHOOL

KOEFISIENSI FENOL
DIAN CHOMALA DEWI
NURUL SETIANINGRUM
OLIVIA RIANDI
STERRITON ELEMENTARY SCHOOL

APA ITU DISINFEKTAN ?

Desinfektan adalah bahan kimia yang dapat
mematikan sel vegetatif bakteri tetapi belum
tentu mematikan sporanya. Desinfektan biasanya
digunakan untuk melindungi benda – benda
mati, tidak untuk organ hidup (Thamber, 2002)
STERRITON ELEMENTARY SCHOOL

BAGAIMANA DESINFEKTAN YANG BAIK ?

stabil dan aktif tidak membahayakan mampu tidak menimbulkan memiliki kemampuan jumlah yang memadai dengan
pada suhu kamar manusia menghilangkan bau karat dan warna sebagai deterjen harga yang terjangkau.
atau pembersih
STERRITON ELEMENTARY SCHOOL

PENGUJIAN
DESINFEKTAN

Desinfektan digunakan di rumah sakit dan

laboratorium harus diuji secara berkala untuk
memastikan potensi dan kemanjuran Ketika
dilakukan penambahan bahan organik pada
desinfektan maka perlu diuji kembali
kualitasnya
Untuk pemanfaatan desinfektan secara efektif perlu
diketahui kekuatan daya bunuhnya terhadap mikroba
dengan menggunakan fenol sebagai pembanding
PENGERTIAN KOEFISIENSI FENOL

Koefisien fenol ditentukan

dengan cara membagi
Angka koefisien fenol yang
pengenceran tertinggi dari
kurang dari 1 menunjukkan
fenol yang memusnahkan jasad
bahwa senyawa yang bersifat
renik dalam sepuluh menit
antimikroba tersebut kurang
tetapi tidak memusnahkan
efektif dibandingkan fenol.
dalam lima menit terhadap
Sebaliknya, apabila koefisien
pengenceran tertinggi bahan
fenol lebih dari 1 artinya bahan
antimikroba yang membunuh
antimikroba tersebut lebih
jasad renik dalam sepuluh
ampuh daripada fenol
menit tetapi tidak dalam lima
menit
STERRITON ELEMENTARY SCHOOL

FENOL SEBAGAI PEMBANDING DESINFEKTAN

Fenol (asam karboksilat) digunakan secara luas

sebagai desinfektan dan antiseptik. Golongan fenol
diketahui memiliki aktivitas antibakteri yang bersifat
bakterisidal (bahan yang mampu membunuh
bakteri) namun tidak sporosidal (mampu membunuh
spora)

Fenol sebagai desinfektan cair tidak dipengaruhi

oleh bahan organik, aktivitasnya rendah terhadap
endospora bakteri. Fenol efektif pada konsentrasi
2-5% dengan mendenaturasi protein dan merusak
membran sel bakteri serta aktif pada pH asam. Pada
saat ini fenol jarang digunakan sebagai desinfektan
dan antiseptik karena fenol dapat mengiritasi kulit
STERRITON ELEMENTARY SCHOOL

FENOL SEBAGAI PEMBANDING DESINFEKTAN

Daya bunuh fenol disebabkan karena fenol

mempresipitasikan protein secara aktif, dan selain itu
juga merusak membran sel dengan menurunkan
tegangan permukaanya. Fenol merupakan standar
pembanding untuk menentukan aktivitas sesuatu
desinfektan

Desinfektan yang mengandung derivat fenol atau

turunan fenol disebut fenolik, yaitu desinfektan
yang mengandung molekulfenol yang telah
dimodifikasi sedemikian rupa secara kimiawi untuk
menurunkan efek iritasinya atau menambah efek
antibakterinya dan dikombinasi dengan sabun atau
detergen
STERRITON ELEMENTARY SCHOOL

TUJUAN KOEFISIENSI FENOL

Untuk mengevaluasi daya anti mikroba suatu
desinfektan dengan memperkirakan potensi dan
efektifitas desinfektan berdasarkan konsentrasi dan
lamanya kontak terhadap kuman dan
membandingkannya terhadap fenol standard yang
disebut koefisien fenol

Bakteri uji yang sering digunakan dalam penentuan

angka fenol adalah Staphylococcus aureus yang
mewakili bakteri Gram positif dan Salmonella typhi
yang mewakili bakteri Gram negatif

Kedua bakteri ini diinokulasikan dalam berbagai

pengenceran larutan femol murni dan bahan
desinfektan yang akan ditentukan koefisien
fenolnya
STERRITON ELEMENTARY SCHOOL

PENGUJIAN DESINFEKTAN SELAIN

MENGGUNAKAN METODE KOEFESIEN FENOL

CARIER TEST CAPACITY TEST

Tes menggunakan media carier berupa sutra atau bahan

Prinsipnya dilihat dari kemampuan desinfektan untuk
yang terkontaminasi dengan perendaman di dalam kultur
mempertahankan aktivitas dengan adanya penambahan
cair dari organisme uji, lalu media tersebut kemudian
suspensi bakteri secara berurutan hingga kapasitas untuk
dikeringkan dan dikontakkan dengan desinfektan selama
membunuh bakteri dari desinfektan habis.
waktu pemaparan tertentu.
contoh test yang menggunakan metode ini adalah Kelsey-
hasil indikasi keaktifan dari desinfektan dilihat dari
skykes
adanya atau tidak pertumbuhan bakteri

PRACTICAL TEST

Prinsipnya menggunakan real life condiion atau keadaan

yang nyata dan dilakukan setelah mengukur hubungan
waktu konsentrasi desinfektan dalam uji suspensi
kuantitatif.Tujuannya adalah untuk memverifikasi apakah
pengenceran penggunaan yang diusulkan masih memadai
dalam kondisi yang akan digunakan
 PERHITUNGAN KOEFISIEN FENOL

BAHAN
ALAT

1. Tabung reaksi 1. Aquadest

2. Rak tabung reaksi 2. Media NB/nutrient
3. Ose broth
4. Bunsen 3. Suspensi bakter uji
5. Mikropipet dan tip (E.coli)
6. Inkubator 4. Fenol 5%
7. Tempat limbah 5. Kresol 5%
8. Vortex mixer
9. Kapas
 Lakukan pekerjaan di laminar air flow.
Sebelumnya dilakukan desinfektan
area kerja dengan alkohol 70%
LANGKAH 1
KERJA
Siapkan tabung reaksi yang sudah
berisi media NB (Nutrient Broth)

Lakukan pengenceran fenol 5%

3
LANGKAH
KERJA

Lakukan pengenceran kresol 5%

4
 Homogenkan larutan yang sudah
diencerkan dengan vortex mixer
LANGKAH
KERJA 5
Masukkan 0,5 ml suspensi bakteri
E.coli dengan mikropipet pada
masing-masing tabung
pengenceran fenol 5% dan kresol
5% lalu inkubasi pada suhu kamar
selama 5 menit
6
Sebelum 5 menit pijarkan ose
yang akan digunakan untuk
memasukkan suspensi bakteri di
atas bunsen
7
 Masukkan 1 ose suspensi dengan
masing-masing ose yang berbeda
ke dalam tabung reaksi berisi
media NB yang diberi label
LANGKAH 8
KERJA
Lakukan inokulasi dengan ose
yang berbeda secara serempak
pada masing-masing tabung
reaksi waktu 5 menit, 10 menit
9 dan 15 menit

Inkubasi suhu 30 derajat celcius

selama 2 hari kemudian amati
perubahan yang terjadi
10
 HASIL PENGAMATAN
(+) : adanya pertumbuhan bakteri dengan kekeruhan
(-) : tidak ada kekeruhan dengan ditandai tidak adanya pertumbuhan bakteri
hasil (+) dan (-) dibandingkan dengan kontrol

Dapat disimpulkan bahwa kresol 5% 5 kali lebih

kuat dibandingkan fenol 5%
Do you
have any
questions?