Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Konsep Lansia
1. Pengertian Menua
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti
dan memepertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Aspiani, 2014,
h. 30).
Proses menua merupakan proses terus menerus atau berkelanjutan
secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua
makhluk hidup. Proses menua setiap individu pada organ tubuh juga tidak
sama cepatnya. Adakalanya orang belum tergolong lanjut usia atau masih
muda tapi kekurangan-kekurangannya menonjol (Aspiani, 2014, h. 30).
Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan daya tahan tubuh
dalam mengahadapi rangsangan dari dalam mapun dari luar tubuh
walaupun demikan harus diakui bahwa dihadapi berbagai penyakit yang
sering menghinggapi berbagai penyakit. Proses menua sudah mulai
berlangsung sejak seseorang mencapai ussia dewasa (Aspiani, 2014, h.
30).
Berdasarkan definisi diatas menua adalah suatu keadaan yang
terjadi di dalam kehidupan manusia. Menjadi tua adalah proses alamiah,
yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak,
dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun
psikologis. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya
kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambu
memutih, gigi mulai ompong, pendengaran mulai kurang jelas,
penglihatan mulai memburuk, gerakan lambat, dan figur tubuh yang tidak
proporsional.

2. Batasan Umur Lansia


Batasan umur menurut organisasi WHO ada 4 tahap lansia
meliputi: usia pertengahan (Middle age )= kelompok usia 45-59 tahun,
usia lanjut (Elderly)= antara 60-74 tahun, usia lanjut tua (Old)= antara 75-
90 tahun, dan usia sangat tua (Very Old)=diatas 90 tahun.
Di indonesia batasan mengenai lansia adalah 60 tahun ke atas,
terdapat dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang
kesejahtereraan lanjut usia pada Bab 1 pasal 1 ayat 2 .Menurut undang-
undang tersebut diatas lanjut adalah seseorang yang mencapai usia 60
tahun ke atas, baik pria maupun wanita (Kurhariyadi,2011).
3. Perubahan yang terjadi pada lansia
Menurut Nugroho (2000), perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia
diantaranya adalah :
a. Perubahan fisik seperti perubahan sel, sistem pernafasan, system
pendengaran,sistem penglihatan, sistem kardiovaskuler, sistem
respirasi, system pencernaan, sistem endokrin, sistem integument, dan
muskuloskeletal.
b. Perubahan mental dipengaruhi beberapa faktor berawal dari perubahan
fisik, kesehatan umum, tingkat pendidikan, keturunan (hereditas), dan
lingkungan. Biasanya lansia akan menunjukkan perubahan mental
pada memori (kenangan) dimana kenangan jangka panjang lebih
dominan dibandingkan kenangan jangka pendek. Intelegensi akan
menurun dengan bertambahnya usia seseorang. Beberapa perubahan
seperti perkataan verbal, berkurangnya penampilan, persepsi dan
keterampilan serta perubahan daya imajinasi.
c. Perubahan psikososial seperti pensiun maka lansia akan mengalami
berbagai kehilangan yaitu kehilangan finansial, kehilangan status,
kehilangan teman atau relasi, dan kehilangan pekerjaan , merasakan
atau sadar akan kematian (sense of awareness of mortality), kehilangan
pasangan, berpisah dari anak dan cucu, perubahan dalam cara hidup
yaitu memasuki rumah perawatan, dan penyakit kronis dan
ketidakmampuan.
Melihat proses penuaan dan perubahan yang terjadi pada lansia maka
dapat mempengaruhi pengetahuan dan memori lansia. Lansia akan
mengalami perubahan kognitif, afektif, dan psikomotor (Christensen,
2006). Perubahan kognitif yang terjadi pada lansia dapat dilihat dari
penurunan intelektual terutama pada tugas yang membutuhkan kecepatan
dan tugas yang memerlukan memori jangka pendek serta terjadi perubahan
pada daya fikir akibat dari penurunan sistem tubuh, perubahan emosi, dan
perubahan menilai sesuatu terhadap suatu objek tetentu merupakan
penurunan fungsi afektif. Sedangkan penurunan psikomotor dapat dilihat
dari keterbatasan lansia menganalisa informasi, mengambil keputusan,
serta melakukan suatu tindakan (Nugroho, 2000).

4. Kebutuhan Dasar Lansia


Kebutuhan lanjut usia adalah kebutuhan manusia pada umumnya, yaitu
kebutuhan makan, perlindungan makan, perlindungan perawatan,
kesehatan dan kebutuhan social dalam mengadakan hubungan dengan
orang lai, hubungan antar pribadi dengan keluarga, teman-teman sebaya
dan hubungan dengan organisasi-organisasi sosial, dengan penjelasan
sebagai berikut:
a. Kebutuhan utama, yaitu:
1) Kebutuhan fisiologis/biologis seperti, makanan yang bergizi,
seksual, pakaian, perumahan/tempat beribadah.
2) Kebutuhan ekonomi berupa penghasilan yang memadai.
3) Kebutuhan kesehatan fisik, mental, perawatan pengobatan.
4) Kebutuhan psikologis, berupa kasih sayang adanya tanggapan dari
orang lain, ketentraman, merasa berguna, memiliki jati diri, serta
status yang jelas.
5) Kebutuhan sosial, berupa peranan dalam hubungan-hubungan
dengan orang lain, hubungan pribadi dalam keluarga, teman-teman
dengan organisasi-organisasi sosial.
b. Kebutuhan sekunder, yaitu:
1) Kebutuhan dalam melakukan aktivitas.
2) Kebutuhan dalam mengisi waktu luang/rekreasi.
3) Kebutuhan yang bersifat politis, yaitu meliputi status, perlindungan
hukum, partisipasi dan keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan dan Negara atau pemerintah.
4) Kebutuhan yang bersifat kegamaan/spiritual, seperti memahami
akan makna keberadaan diri sendiri di dunia dan memahami hal-
hal yang tidak diketahui/diluar kehidupan termasuk kematian.

B. Konsep Dasar Penyakit Rematik


1. Definisi
Rematik atau Arthritis Rheumatoid adalah peradangan sendi kronis
yang disebabkan oleh gangguan autoimun. Gangguan autoimun terjadi
ketika sistem kekebalan tubuh yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap
penyusup seperti, bakteri , virus dan jamur, keliru menyerang sel dan
jaringan tubuh sendiri. Pada penyakit Rematik, sistem imun gagal
membedakan jaringan sendiri dengan benda asing, sehingga menyerang
jaringan tubuh sendiri, khususnya jaringan sinovium yaitu selaput tipis
yang melapisi sendi. Hasilnya dapat mengakibatkan sendi bengkak, rusak,
nyeri, meradang, kehilangan fungsi bahkan cacat (Haryono, Setiyaningsih,
2013, h.7-8)
Penyakit rematik meliputi cakupan dari penyakit yang
dikarakteristikkan oleh kecenderungan untuk mengefek tulang, sendi, dan
jaringan lunak (Soumya,2011).
Penyakit rematik adalah penyakit sendi yang disebabkan oleh
peradangan pada persendian sehingga tulang sendi mengalami destruksi
dan deformitas serta menyebabkan jaringan ikat akan mengalami
degenerasi yang akhirnya semakin lama semakin parah (Suhardi, 2018).

2. Etiologi Rematik
Menurut Khalid Mujahidullah (2012) Rematik merupakan sindrom yang
hingga saat ini terdapat lebih dari 100 macam penyakit yang
diklasifiikasikan dalam golongan Rematik. Sebagian besar belum dapat
dijelaskan penyebabnya. Pada usia lanjut sebab-sebab gangguan Rematik
atau pada system musculoskeletal dapat di kelompokan sebagai berikut:
a. Mekanik :
1) penyakit sendi degeneratife (osteoarthritis)
2) Sterosis spinal.
b. Metabolic: Osteoporosis,myxedema, penyakit paget.
c. Berkaitan dengan penyakit keganasan: artropati kasino matosa atau
neurimiopati dan dermatomyosistis, osteoatropati hipertropika.
d. Pengaruh obat :
1) Diuretika dapt menimbulkan GOUT.
2) Lupus eritronatosis sistemik.
e. Radang : polymyalgia Reumatika, temporal (giant cell), atritis gout.
Adapun beberapa faktor yang resiko yang diketahui adalah:
1) Usia lebih dari 40 tahun
2) Jenis kelamin, wanita yang lebih sering
3) Kegemukan dan penyakit metabolic
4) Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga
5) Kelainan pertumbuhan
6) Kepadatan tulang dan lain-lain

3. Patofisiologi
Inflamasi mula-mula terjadi pada sendi-sendi synovial seperti
edema, kongesti vaskuler, eksudat fibrin dan infiltrasi selular. Peradangan
yang berkelanjutan, synovial menjadi menbal, terutama pada sendi artiluar
kartilago dari sendi. Pada persendian ini granulasi membentuk panus atau
penut yang menutupi kartilago. Panus masuk ke tulang subchondria.
Jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan pada
nutrisi kartilago artikuler. Kartilago menjadi nekrosis, tingkat erosi dari
kartilago menetukan tingkat ketidak mampuan sendi. Bila kerusakan
kartilago sangat luas maka menjadi adhesi di antara permukaan sendi,
karena jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis). Kerusakan
kartilago dan tulang menyebabkan tendon dan ligament menjadi lemah
dan bisa menimbulkan subluksasi atau dislokasi dari persendiaan. Invasi
dari tulang subchondrial bisa menyebabkan osteoporosis setempat.
Lamanya athrtitis rheumatoid berbeda dari tiap orang. Di tandai
dengan masa adanya serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada
orang yang sembuh dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang
lagi. Dan ada juga klien terutama yang mempunyai faktor rheumatoid
(seropositif gangguan rheumatoid) gangguan akan menjadi kronis yang
progresif (Mujahidullah, 2012, h. 81-82)

4. Pathway
5. Tanda gejala
Pada setiap orang gejala Rematik yang dirasakan berbeda-beda,
berikut adalah beberpa tanda dan gejala umum yang dirasakan dari
penyakit Rematik:
a. Kekuan pada dan seputar sendi yang berlangsung sekitar 30-60 menit
di pagi hari.
b. Bengkak pada beberapa sendi pada saat yang bersamaan.
c. Bengkak dari nyeri pada umunya terjadi pada sendi-sendi tangan.
d. Bengkak dan nyeri umunya terjadi dengan pola yang simetris (nyeri
pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh) dan umumya menyerang
sendi pergelangan tangan.
e. Sakit atau radang dan terkadang bengkak dibagian persendiaan
pergelangan jari, tangan, kaki, bahu, lutut, pinggang, punggung dan
sekitar leher.
f. Sakit Rematik dapat berpindah-pindah tempat dan bergantian bahkan
sekaligus diberbagai persendian.
g. Sakit Rematik kambuh biasanya pada saat cuaca mendung saat mau
hujan setelah mengkonsumsi makanan pantangan seperti; sayur bayam,
kangkung, kelapa, santan, dan lain-lain (Haryono dan Setianingsih,
2013, h.10)

6. Klasifikasi Rematik
Ditinjau dari lokasi patologis maka jenis rematik tersebut dapat
dibedakan dalam dua kelompok besar yaitu: rematik artikular dan rematik
non artikular. Rematik Artikular atau Arthritis (radang sendi) merupakan
gangguan rematik yang berlokasi pada persendian, diantaranya meliputi
Arthritis Rheumatoid, Osteoarthritis, Olimiagia Reumatik, Artritis gout.
Rematik non artikular arau ekstra artikular yaitu gangguan rematik yang
disebabkan oleh proses diluar persendian diantaranya Bursitis, Fibrositis,
Sciatica (Hembing,2006). Rematik dapat dikelompokkan dalam beberapa
golongan yaitu:
a. Osteoatritis
Penyakit ini merupakan kerusakan tulang rawan sendi yang
berkembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis
ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi,dan hambatan
gerak pada sendi-sendi tangan dan sendi besar menananggung beban.
b. Artritis Rematoid
Arthritis rematoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik
dengan manifestasi utama Poliartritis progresif dan melibatkan seluruh
organ tubuh. Terlibatnya sendi pada pasien Atritis Rematoid terjadi
setelah penyakit ini berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat
progresifitasnya. Pasien dapat juga menunjukkan gejala berupa
kelemahan umum cepat lelah.
c. Olimialgia Reumatik
Penyakit ini merupakan suatu sindrom yang terdiri dari rasa nyeri dan
kekakuan yang terutama mengenai otot ekstremitas proksimal, leher,
bahu, dan panggul. Terutama mengenai usia pertengahan atau usia
lanjut sekitar 50 tahun keatas.
d. Artritis gout
Suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus, Artritis akut.
Penyakit ini terjadi pada pria dan wanita pada usia pertengahan.

7. Pemeriksaan penunjang
a. Tes serologi
1) BSE positif
2) Darah, bisa terjadi anemia dan leukositis
3) Rheumatoid faktor terjadi 50-90% penderita
b. Pemeriksaan radiologi
1) Periarticular osteoporosis, permulaan sendi-sendi erosis
2) Kelanjutan penyakit: ruang sendi menyempit, subluksasi dan
ankilosis
c. Aspirasi sendi
Cairan synovial menunjukan adanya proses radang aseptic, cairan dari
sendi di kultur dan bisa diperiksa secara makrosop (Mujahidullah,
2012, h.83)

8. Komplikasi
9. Penatalaksanaa medis
a. Medikamentosa
Tidak ada pengobatan medikamentosa yang spesifik, hanya bersifat
simtomatik. Obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) bekerja hanya
sebagai analgentik dan mengurangi peradangtan, tidak mampu
menghentikan proses patologis.
1) Analgetik yang daapt dipakai adalah asetaminofen dosis2,6-4 g/hr
atau propeksifen HCL. Asam salisilat juga cukup efektif namun
perhatikan efek samping pada saluran cerna dan ginjal.
2) Jika tidak berpengaruh atau jika terdapat tanda peradangan, maka
OAINS seprti fenoprofin, piroksikam, ibuprofen, dan sebagianya
dapat digunakan. Dosis untuk osteoarthritis biasanya ½-1/3 dosis
penuh untuk arthritis rheumatoid. Oleh karena itu pemakaian
biasanya untuk jangka panjang, efek samping utama adalah
ganguan mukosa lambung dan gangguan faal ginjal.
b. Perlindungan sendi dengan koreksi postur tubuh yang buruk,
penyangga utuk lordosis lumbal, menghindari aktivitas yang
berlebihan pada sendi yang sakit, dan pemakaian alat-alat untuk
meringankan kerja sendi.
c. Diet untuk menurunkan berat badan dapat mengurangi timbulnya
keluhan.
d. Dukungan psikososial.
e. Persoalan seksual, terutama pada pasien dengan osteartritis di tulang
belakang.
f. Fisioterapi dengan pemakaian panas dan dingin, serta program latihan
yang tepat.
g. Operasi dipertimbangkan pada pasien dengan kerusakan sendi yang
nyata, dengan nyeri yang menetap, dan kelemahan fungsi
(Mujahidullah, 2012, h. 83-84)

10. Penatalaksanaan Keperawatan


a. Memberikan Pendidikan
Pendidikan yang diberikan meliputi pengertian tentang
patofisiologi, penyebab dan prognosis penyakit termasuk komponen
penatalaksanaan regimen obat yang kompleks. Pendidikan tentang
penyakit ini kepada pasien, keluarga dan siapa saja yang berhubungan
dengan pasien. Pendidikan pencegahan yang diberikan pada klien
berupa istirahat yang cukup, gunakan kaos kaki atau sarung tangan
sewaktu tidur malam, kurangi aktivitas yang berat secara perlahan-
lahan.
b. Istirahat
Sangat penting karena Rematoid Artritis biasanya disertai rasa
lelah yang hebat. Oleh karena itu, pasien harus membagi waktu
istirahat dan beraktivitas.
c. Latihan Fisik
Dapat bermanfaat dalam mempertahankan fungsi sendi. Latihan ini
mencakup gerakan aktif dan pasif semua sendi yang sakit, minimalnya
2x sehari.
d. Termotrafi
Lakukan kompres panas pada sendi- sendi yang sakit dan bengkak
mungkin dapat mengurangi nyeri.
e. Gizi
Pemenuhan gizi pada atritis reumatoid adalah untuk mencapai dan
mempertahankan status gizi yang optimal serta mengurangi
peradangan pada sendi. Adapun syarat – syarat diet atritis reumatoid
adalah protein cukup, lemak sedang, cukup vitamin dan mineral, cairan
disesuaikan dengan urine yang dikeluarkan setiap hari. Rata–rata
asupan cairan yang dianjurkan adalah 2 – 2 ½ L/hari, karbohidrat dapat
diberikan lebih banyak yaitu 65 – 75% dari kebutuhan energi total.

C. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas
Nama, umur, jenis kelamin, status, alamat, pekerjaan, penanggung
jawab.Data dasar pengkajian penerima manfaat tergantung pada
keparahan dan keterlibatan organ-organ lainnya (misalnya mata,
jantung, paru-paru, ginjal), tahapan misalnya eksaserbasi akut atau
remisi dan keberadaaan bersama bentuk-bentuk arthritis lainnya.
b. Keluhan utama
Keluhan utama yang sering ditemukan pada klien dengan penyakit
Rematik adalah klien mengeluh nyeri
c. Riwayat penyakit sekarang
Berupa uraian pada mengenal penyakit yang diderita oleh klien dadri
mulai timbulnya keluhan yang dirasakan.
d. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit kesehatan yang dulu seperti riwayat penyakit
musculoskeletal sebelumnya
e. Riwayat penyakit keluarga
Yang perlu dikaji apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit
yang sama.
f. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Keadaan umum klien lansia yang mengalami gangguan
musculoskeletal biasanya lemah
2) Kesadaran : Kesadaran klien biasanya composmentis dan apatis
3) Tanda- tanda vital
a) Suhu
b) Nadi
c) Pernafasan
d) Tekanan darah
4) Pemeriksaan Review Of System
a) System pernafasan (B1 : Breathing)
Dapat ditemukan peningkatan frekuensi nafas atau masih
dalam batas normal.
b) System sirkulasi (B2 : Bleeding)
Kaji adanya penyakit jantung, frekuensi nadi apika;, sirkulasi
perifer, warna dan kehangatan.
c) System persarafan (B3 : Brain)
Kaji adanya hilangnya gerakan/ sensai, spasme otot, terlihat
kelemahan/hilang fungsi. Pergerakan mata/kejelasan melihat,
dilatasi pupil.
d) System perkemihan (B4 : Bleder)
Perubahan pola perkemihan, seperti disuria, distensi kandung
kemih, warna dan bau urin.
e) Sitem pencernaan (B5 : Bowel)
Konstipasi, konsistensi feses, frekuensi eliminasi, auskultasi
bising usus, anoreksia, adanya distensi abdomen, nyeri tekan
abdomen.
f) System musculoskeletal (B6 : Bone)
g) kaji adanya nyeri berat tiba-tiba/mungkin, terlokasi pada area
jaringan, dapat berkurang pada imobilisasi, kekuatan, otot,
kontraktur, atrofi oto, laserasi kulit dan perubahan warna.
5) Pola fungsi kesehatan
a) Pola persepsi dan tata laksana pola hidup sehat
b) Pola nutrisi
Mengambarkan masukan nutrisi, balance cairan, nafsu makan,
pola makan, diet, kesulitan menelan, mual/muntah dan
makanan kesukaan.
c) Pola eliminasi
Menggambarkan pola fungsi ekskresi, kandung kemih,
defekasi, ada tidaknya masalah defekasi, masalah nutrisi.
d) pola istirahat tidur
menggambarkan pola tidur, istirahat dan persepsi terhadap
energy, jumlah tidur malam dan siang, masalah tidur
e) Pola hubungan dan peran
Menggambarkan dan mengetahui hubungfan peran klien
terhadap anggota keluarga dan masyarakat tempat tinggal,
pekerjaan, tidak punya rumah, masalah keuangan. Pengkajian
APGAR keluarga.
f) Pola sensori kognitif
Menjelaskan persepsi sensori dan kognitif. Pola sensori
meliputi pengkajian pengelihatan, pendengaran, perasaan,
pembau. Pengkajian ststus mental menggunakan Tabel Short
Portable Mental Status Quesionare (SPMSQ).
g) Pola persepsi dan konsep diri
Menggambarkan sikap tentang diri sendiri dan persepsi
terhadap kemampuan konsep diri. Konsep diri menggambarkan
gambaran diri, harga diri, peran, identitas diri. Manusia sebagai
system terbuka dan mahkluk biopsiko—sosio-kultural-spiritual,
kecemasan, ketakutan, dan dampak terhadap sakit. Pengkajian
tingkat Depresi menggunakan Tabel Inventaris Depresi Back
h) Pola seksual dan reproduksi
Menggambarkan kepuasan masalah terhadap seksualitas
i) Pola mekanisme koping
Menggambarkan kemampuan untuk menangani strees
j) Pola tata nilai dan kepercayaan
Menggambarkan dan menjelaskan pola nilai keyakinan
termasuk spiritual (Aspiani, 2014, h. 261-264)

2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut/kronis b/d agen pencedera fisiologis : inflamasi tentang
proses penyakit
b. Gangguan mobilitas fisik b/d gangguan musculoskeletal, kekakuan
sendi, nyeri, penurunan kekuatan otot.
c. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan
muskuloskeletal; penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu
bergerak, depresi.
d. Gangguan citra tubuh./perubahan penampilan peran berhubungan
dengan perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas
umum, peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan mobilitas.
e. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit,
prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan kurangnya
pemahaman/ mengingat,kesalahan interpretasi informasi

3. Intervensi Keperawatan

No SDKI SLKI SIKI


1 Nyeri Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen nyeri (I.08238)
akut/kronis b/d Setelah dilakukan Observasi :
agen pencedera tindakan keperawatan  Identifikasi lokasi , karakteristik, durasi,
fisiologis : dalam waktu 2x24 jam frekuensi, kulaitas nyeri, skala nyeri,
inflamasi tentang diharapkan tingkat nyeri intensitas nyeri
proses penyakit menurun dengan Kriteria  Identifikasi respon nyeri non verbal.
Hasil :  Identivikasi factor yang memperberat dan
 Gelisah menurun (5) memperingan nyeri.
 Sikap protektiif
menurun (5) Terapeutik :
 Keluhan nyeri  Berikan teknik nonfarmakologis untuk
menurun (5) mengurangi rasa nyeri.
 Frekuensi nadi  Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
membaik (5) nyeri.
 Tekanan darah
membaik (5) Edukasi :
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
2 Ketidakpatuhan Tingkat Pengetahuan Edukasi Kesehatan (I.12383)
b/d (L.12111) Observasi
ketidakadekuatan Setelah dilakukan  Identifikasi kesiapan dan kemampuan
pemahaman tindakan keperawatan menerima informasi
sekunder akibat dalam waktu 2x24 jam  Identifikasi factor-faktor yang dapat
defisit kognitif. diharapkan Tingkat meningkatkan dan menurunkan motivasi
(D.0144) Pengetahuan meningkat perilaku hidup bersih dan sehat.
dengan Kriteria Hasil :
 Perilaku sesuai anjuran Terapeutik
meningkat (5)  Sediakan materi dan media pendidikan
 Perilaku sesuai kesehatan
pengetahuan  Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
meningkat (5) kesepakatan
 Kemampuan  Berikan kesempatan untuk bertanya
menjelaskan
pengetahuan tentang Edukasi
suatu topic meningkat  Jelaskan factor risiko yang dapat
(5) mempengaruhi kesehatan
 Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
 Ajarkan strategi yang dapat digunakan
untuk meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat

3 Gangguan Memori (L.09079) Latihan Memori (I.06188)


memori b/d Setelah dilakukan Observasi
proses penuaan tindakan keperawatan  Identifikasi masalah memori yang dialami
dalam waktu 2x24 jam  Identifikasi kesalahan terhadap orientasi
diharapkan memori  Monitor perubahan perilaku dan memori
meningkat dengan Kriteria selama terapi
Hasil :
 Verbalisasi Terapeutik
mempelajari hal baru  Rencanakan metode mengajar sesuai
meningkat (5) dengan kemampuan pasien
 Verbalisasi  Koreksi kesalahan orientasi
kemampuan  Fasilititasi kemampuan konsentrasi
mengingat perilaku  Stimulasi menggunakan memori pada
yang pernah peristiwa yang baru terjadi (mis. Kemana
dilakukan meningkat saja ia pergi akhir—akhir ini)
(5)
 Verbalisasi mudah Edukasi
lupa menurun (5)  Jelaskan tujuan dan prosedur latihan
 Ajarkan tehnik memori yang tepat
4 Perilaku Perilaku kesehatan Promosi Perilaku Upaya Kesehatan
kesehatan
(L.12107) (I.12472)
cenderung
berisiko b/d Self Setelah dilakukan Observasi :
efficacy yang
tindakan keperawatan  Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang
rendah (D.0099)
dalam waktu 2x24 jam dapat ditingkatkan
diharapkan perilaku
kesehatan membaik Terapeutik
dengan kriteria hasil :  Berikan lingkungan yang mendukung
 Penerimaan terhadap kesehatan
perubahan status  Orientasi pelayanan kesehatan yang dapat
kesehatan meningkat dimanfaatkan
(5) Edukasi
 Kemampuan  Anjurkan melakukan aktivitas fisik
melakukan tindakan
pencegahan masalah
kesehatan meningkat
(5)
 Kemampuan
peningkatan kesehatan
meningkat (5)
 Pencapaian
pengendalian
kesehatan meningkat
(5)
5
6
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA Tn. Y DENGAN DIABETES MELITUS

A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Klien
Nama Lengkap : Ny. Y
Tempat/tanggal Lahir : Tangerang, 1 Juni 1955 (65 Tahun)
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Janda
Pendidikan Terakhir : Tidak sekolah
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda-Indonesia
Golongan Darah :-
Diagnosa Medis (Jika ada) : Reumatik
TB/BB : 157 cm/ 64 kg
Alamat : Jln. Daan Mogot RT 001 RW 003 Kec.
Batu Ceper- Tangerang
No Telepon :083891431713

2. Keluarga atau Orang lain yang penting/dekatyang dapat dihubungi


Nama : Tn.. T
Alamat : Jln. Daan Mogot RT 001 RW 003 Kec.
Batu Ceper- Tangerang
Usia : 33 Tahun.
Hubungan dengan klien : Anak

3. Riwayat pekerjaan dan Status Ekonomi


Pekerjaan saat ini : Tidak Bekerja
Pekerjaan sebelumnya : Petani
Sumber Pendapatan : Dana dari anak
Kecukupan pendapatan : Kebutuhan tercukupi dari pemberian anak

4. Aktivitas Rekreasi
Hobi : Menonton TV (film india) dan memasak
Berpergian/Wisata : Pasien mengatakan terkadang berpergian
ke rumah anak yang tua
Keanggotaan Organisasi : Pasien mengatakan masih mengikuti
kegiatan pengajian ibu-ibu
Lain-lain : Menemani cucu bermain saat weekend.

5. Riwayat Keluarga
a. Saudara Kandung : Klien memiliki 5 saudara kandung ke 4
saudara kandung masih hidup dan adiknya yang bungsu sudah
meninggal.
Nama Keadaan Saat Ini Keterangan
Ny. R Hidup Sehat
Ny.N Hidup Sehat
Ny.N Hidup Sehat
Tn. R Hidup Sehat
Tn. R Hidup Sehat
Tn. H Meninggal Meninggal

b. Riwayat Kematian Dalam Keluarga (1 Tahun Terakhir) :


Nama : Tn. H
Umur : 47 thn
Penyebab kematian : Sakit
c. Kunjungan Keluarga : Pasien mengatakan terkadang suka
berkunjung ke rumah anaknya yang tua yaitu anak kedua dan ketiga
d. Genogram (3 Generasi)

X X X
X

X X X

Keterangan:
: Perempuan : Cerai atau putus hubungan
: Laki-laki : Garis serumah
: Meninggal : Garis keturunan
: Pasien

B. Pemahaman Dan Penatalaksanaan Masalah Kesehatan


Pasien mengatakan tidak tahu awal penyebab sakit yang dirasakan pada
tangan. Kemudian pasien berobat ke klinik dekat rumah dan pasien terkena
penyakit reumatik. Pasien mengatakan disarankan dokter untuk pantangan
makanan akan tetapi pasien merasa tidak apa-apa bila memakan makanan
yang dipantang dan tetap tidak patuh dengan diit yang dianjurkan dokter.
Pasien suka mengkonsumsi ikan asin, bayem, emping. Pasien mengatakan
sudah tidak minum obat lagi karena obat sudah habis dan tidak control
kembali ke dokter.
Keluarga pasien selalu mendorong pasien untuk control akan tetapi pasien
selalu merasa dirinya baik-baik saja. Pasien enggan control kembali karena
merasa percuma dengan pengobatan yang dijalani sebelumnya.
C. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
1. Nutrisi
Frekuensi Makan : 2x1 Sehari 1 porsi dihabiskan;.
Nafsu Makan : Cukup (Sering merasa kenyang)
Jeis Makanan : Nasi, Lauk Pauk Dan Sayur
Kebiasaan Sebelum Makan : Makan cemilan
Makanan Yang Tidak Disukai: Kue bolu
Alargi Terhadap Makanan : Tidak Ada
Pantangan Makanan : bayam, kangkung, emping, sayur asem,
kacang-kacangan.
Keluarga Yang Berhubungan Dengan Makan : Anak dan terkadang pasien
yang memasak
2. Eliminasi
a. Bak
Frekuensi Dan Waktu : 3-4 kali/hari
Keluhan Bak Pada Malam Hari : tidak ada
Keluhan Yang Berhubungan Dengan Bak: tidak ada
b. Bab
Frekuensi Dan Waktu : 1 Kali/2Hari
Konsistensi : Lunak
Keluhan Yang Berhubungan Dengan Bab: Tidak ada
Pengalaman Memakai Laxatif/Pencahar : Tidak ada

3. Personal Hygiene
a. Mandi
Frekuensi Dan Waktu Mandi : 2 Kali/ Hari, Pagi Dan Sore Hari
Pemakaian Sabun (Ya/Tidak) : Memakai Sabun
b. Oral Hygiene
Frekuensi Dan Waktu Gosok Gigi : 3 Kali/Hari, Pagi sehabis mandi
pagi, Siang sebelum shalat dzuhur Dan Sore Hari sebelum maghrib.
Pemakaian Pasta Gigi (Ya/Tidak) :Memakai Sikat Gigi Dan Pasta Gigi
c. Cuci Rambut
Frekuensi : Seminggu sekali
Penggunaan Shampo(Ya/Tidak) : Menggunakan Shampo
d. Kuku Dan Tangan
Frekuensi Gunting Kuku :Seminggu Sekali
Kebiasaan Mencuci Tangan :Mencuci Tangan Menggunakan
Sabun

4. Istirahat Dan Tidur


Lama Tidur Malam : ±6 jam ( 22.00 Wib-04.00 Wib)
Tidur siang :pasien mengatakan jarang tidur siang
Keluhan yang berhubungan dengan tidur: Pasien mengatakan terkadang
tangan terasa nyeri pada malam hari sehingga sulit untuk tidur.

5. Kebiasaan Mengisis Waktu Luang


Olahraga : Seminggu sekali, dilapangan
dekat rumah.
Nonton TV : Pasien jarang menonton tv dan
terkadang menonton india
Berkebun/memasak : Pasien mengatakan terkadang
memasak untuk keluarga dirumah
Lain-lain :Pasien senang bermain dengan cucu.

6. Kebiasaan Yang Mempengaruhi Kesehatan


Merokok (Ya/Tidak) : Tidak
Minuman Keras(Ya/Tidak) : Tidak
Ketergantungan Terhadap Obat : Tidak ada

7. Uraian Kronologis Kegiatan Sehari-Hari


Jenis Kegiatan : Lama Waktu Setiap Kegiatan
a. Sarapan pagi : ±25 menit
b. Olahraga pagi (Weekend) : ± 1 jam
c. Menyiram tanaman : ±1 jam
d. Makan siang : ±25 menit
e. Bermain dengan cucu sore hari : ±2 jam
f. Makan malam : ±25 menit
g. Istirahat malam : ±6 jam

D. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan Utama Dalam 1 Tahun Terakhir:
Gejala Yang Dirasakan :
Pasien mengatakan tangan sebelah kanan terasa ngentek/sakit menjalar
sampai ke bahu, nyeri seperti ditekan, nyeri hilang timbul, skala nyeri 4,
nyeri tidak menentu kadang terasa pada saat aktivitas dan terkadang terasa
pada saat istirahat.
Faktor Pencetus :
Pasien mengatakan suka makan ikan asin, sayur bayam, kangkung, pasien
mengatakan memakan makanan yang dipantang dokter.
Timbulnya Keluhan :
Secara bertahap, reumatik ini sudah berjalan mulai dari 3 bulan lalu hingga
sekarang.
Upaya Mengatasi :
Pasien meminum obat dari dokter dan pasien tidak control kembali ke
dokter. Bila keluhan mulai timbul pasien hanya memukul dengan telapak
tangan secara perlahan agar nyeri nya hilang.

2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


Penyakit Yang Pernah Diderita : Batuk dan Pilek
Riwayat Alergi(Obat, Makanan, Debu, Dll): tidak ada
Riwayat Kecelakaan : tidak ada
Riwayat Dirawat Di Rumah Sakit : tidak ada
Riwayat Pemakaian Obat : Ibuprofen 400mg

3. Pengkajian/pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Kondisi klien sakit sedang
Kesadaran Kompos Mentis (GCS 15)
Tekanan Darah : 110/70 Mmhg
Nadi : 100 X/Menit
Suhu : 36,5 Oc
Respirasi : 20x/Menit
b. BB/TB : 64 kg/157cm
c. Rambut :
Warna Rambut klien putih beruban, mudah dicabut, distribusi merata,
rambut bersih.
d. Mata :
Mata simetris, fungsi penglihatan berkurang, Pasien tidak bisa
membaca pasien memakai kacamata, klien mengeluh mata cepat lelah
dan sering berair, pupil isokor, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik.
e. Telinga :
Letak teinga simetris, pendengaran klien sedikit berkurang, telinga
bersih tidak terdapat serumen.
f. Mulut, gigi dan bibir :
Bibir lembab, warna bibir merah muda, membrane mukosa lembab,
gigi klien banyak yang sudah tanggal, jumlah 15 buah,tidak terdapat
ggi palsu, terdapat caries, klien menyikat gigi 3 kali/sehari pada pagi,
siang dan sore hari.
g. Dada :
Dada simetris, jenis pernapasan : pernapasan dada, irama nafas
vesikuler dengan RR: 20x/menit.
h. Abdomen :
Perut datar, tidak terdapat lesi, bisiung usus 10x/menit, auskultasi
tympani.
i. Kulit :
Kilit pasien tampak keriput sesuai dengan perjalanan usia, turgor kulit
baik, kulit tampak lembab, tidak terdapat lesi, tidak terdapat udem.
j. Ekstremitas Atas :
Bentuk ektremitas atas normal, pasien mampu melakukan aktifitas
ringan, pasien mengatakan terasa nyeri pada bagian tangan kanan
menjalar kebahu, pasien tampak memegangi area yang sakit.
Kekuatan otot : : 4 4
5 5
k. Ektremitas Bawah :
Bentuk ektremitas bawah tidak terdapat kelainan, tidak terdapat
kelainan kliem mampu berjalan jalan sekitar rumah, tidak terdapat
udema, kekuatan otot : 5 5
4 4

E. Hasil Pengkajian Khusus (Format Terlampir)


1. Masalah Kesehatan Kronis
No Keluhan kesehatan atau gejala yang Selalu Sering Jarang T.
dirasakan klien dalam waktu 3 bulan (3) (2) (1) Pernah
terakhir berkaitan dengan fungsi – (0)
fungsi

A Fungsi Penglihatan √
1. Penglihatan kabur
2. Mata berair √
3. Nyeri pada mata √
B Fungsi Pendengaran
4. Pendengaran berkurang √
5. Telinga berdenging √
C Fungsi Paru
6. Batuk lama disertai keringat malam √
7. Sesak napas √
8. Berdahak / sputum √
D Fungsi jantung
9. Jantung berdebar – debar √
10. Cepat lelah √
11. Nyeri dada √
E Fungsi pencernaan
12. Mual / muntah √
13. Nyeri ulu hati √
14. Makan dan minum banyak ( √
berlebihan )
15. Perubahan kebiasaan buang air √
besar ( mencret atau sembelit )
F Fungsi pergerakan
16. Nyeri kaki saat berjalan √
17. Nyeri pingang atau tulang belakang √
18. Nyeri persendian / bengkak √
G Fungsi persarafan
19. Lumpuh / kelemahan pada kaki √
atau tangan
20. Kehilangan rasa √
21. Gemetar / tremor √
22. Nyeri / pegal pada daerah tekuk √
Fungsi saluran perkemihan
23. Buang air kecil banyak √

24. Sering buang air kecil pada malam √


Hari
25. Tidak mampu mengontrol √
pengeluaran air kemih ( ngompol )
Jumlah 5

Hasil Analisa
Skor
tidak ada masalah kesehatan kronis
< 25

26 -50 masalah kesehatan kronis sedang

> 51 masalah kesehatan kronis berat


2. Fungsi Kognitif
No Item Pertanyaan Skor Skor Klien
Hari apa sekarang ? 1 1
Tanggal berapa sekarang ? 1
1
Bulan apa sekarang ? 1
Tahun berapa sekarang ? 1 1
Musim apa sekarang ? 1 1
Sekarang kita berada di Negara ? 1 1
Sekarang kita di propinsi ? 1 1
2 Sekarang kita di kota ? 1 1
Sekarang kita dimana (jalan) ? 1 1
Sekarang kita diruang/wisma? 1 1
3 Pewawancara menyebutkan 3 buah benda (Contoh : bola, 3 1
kursi, lampu), ucapkan perlahan 1 detik untuk tiap benda.
Mintalah lansia untuk mengulang ketiga benda tersebut.

Berikan 1 angka untuk setiap jawaban yang benar.


Bila masih salah, ulanglah menyebutkan 3 benda tersebut
sampai lansia dapat menyebutkan dengan benar.
4 Ejalah kata dunia/lampu/lipat (kata dengan 5 huruf) dari 5
akhir ke awal. Contoh : a-i-n-u-d/u-p-m-a-l/t-a-p-i-l
5 Tanyalah kembali nama 3 benda yang telah disebutkan 3 1
sebelumnya.
Berikan 1 angka untuk setiap jawaban yang benar
6 Apakah nama benda-benda ini ? (perlihatkan pensil dan 2 2
handphone) 2 angka bila benar
7 Ulangilah kalimat berikut “Jika Tidak Dan Atau Tapi” 1 1
8 Bacalah dan laksanakan perintah berikut : 1
“PEJAMKAN MATA ANDA”
9 Berikan selembar kertas dan pensil. Minta klien untuk 1
menulis sebuah kalimat
10 1 1

Berikan selembar kertas dan pensil. Minta klien untuk


meniru gambar ini (1 angka bila benar)
11 Laksanakan 3 buah perintah ini : 3 3
“peganglah selembar kertas dengan tangan kanan, lipatlah
kertas itu pada pertenggahan dan letakkanlah di lantai”
(3 angka bila benar)
Jumlah 30 17

Analisa Hasil

Skore 24-30 Normal


Skore 17-23
Kemungkinan mengalami gangguan kognitif
Skore 0-16
Klien mengalami gangguan kognitif

3. Status fungsional
No Aktifitas Mandiri Tergantung
( Nilai 1 ) ( Nilai 0 )
1 Mandiri di kamarmandi ( mengosok, membersihkan √
dan mengeringkan badan )
2 Menyiapkan pakaian, membuka, dan mengenakanya √
3 Memakan makanan yang telah disiapkan √
4 Memilihara kebersihan diri untuk penampilan diri ( √
menyisir rambut, mencuci rambut, mengosok gigi,
mencukur kumis )
5 buang air besar di WC ( membersihkan dan √
mengiringkan daerah bokong )
6 Dapat mengontrol pengeluaran feses ( tinja ) √
7 buang air kecil di kamarmandi ( membersihan dan √
mengeringkan daerah kemaluan )
8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih √
9 berjalan di lingkungan tempat tinggal atau keluar √
ruangan tanpa alat bantu, seperti tongkat
10 Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan √
yang dianut
11 Melakukan pekerjaan rumah seperti merapikan √
tempat tidur, mencuci pakaian, memasak dan
membersihkan ruangan
12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau kebutuhan √
Keluarga
13 Mengelola keuangan ( menyimpan dan mengunakan √
uang sendiri
14 Mengunakan sarana tranportasi umum untuk √
Berpergian
15 Menyiapakan obat dan meminum obat sesuai dengan √
aturan ( takaran obat dan waktu minum obat tepat )
16 Merencanakan dan mengambil keputusan untuk √
kepentingan keluarga dalam hal pengunaan uang,
aktifitas social yang dilakukan dan kebutuhan akan
pelayanan kesehatan
17 Melakukan aktifitas di waktu luang ( kegiatan √
keagamaan, social, rekreasi, olahraga, dan
menyalurkan hobbi )
JUMLAH POIN MANDIRI 17
Analisa Hasil :

Point 13-17 Mandiri


Point 0-12
Ketergantungan

4. Status Psikologis (skala depresi)


NO PERTANYAAN JAWABAN NILAI
1 Apakah bapak/ibu merasa puas dengan kehidupan Ya/Tidak
yang dijalani sekarang ?
2 Apakah bapak/ibu banyak meninggalkan banyak Ya/Tidak 1
kegiatan atau hobi akhir-akhir ini?
3 Apakah bapak/ibu merasa bahwa kehidupan anda Ya/Tidak
hampa/kosong ?
4 Apakah bapak/ibu sering merasa bosan ? Ya/Tidak
5 Apakah bapak/ibu merasa bersemangat disetiap Ya/Tidak
waktu ?
6 Apakah bapak/ibu merasa takut sesuatu yang Ya/Tidak
buruk akan terjadi pada bapak/ibu ?
7 Apakah bapak/ibu merasa bahagia setiap saat Ya/Tidak
8 Apakah bapak/ibu merasa tidak berdaya ? Ya/Tidak
9 Apakah bapak/ibu memilih untuk tinggal dirumah, Ya/Tidak 1
dibanding pergi keluar dan melakukan hal yang
baru ?
10 Apakah bapak/ibu akhir-akhir ini sering pelupa? Ya/Tidak 1
11 Apakah bapak/ibu berpikir bahwa hidup sekarang Ya/Tidak
ini menyenangkan?
12 Apakah bapak/ibu sering merasa tidak berharga Ya/Tidak
akhir-akhir ini ?
13 Apakah bapak/ibu selalu bersemangat untuk Ya/Tidak
beraktivitas ?
14 Apakah bapak/ibu sering merasa sedih dan putus Ya/Tidak
asa?
15 Apakah bapak/ibu merasa orang lain hidup lebih Ya/Tidak
baik disbanding bapak/ibu ?
TOTAL 3

Penilaian : berikan nilai 1 disetiap item yang menunjukkan jawaban dibawah ini :
1. Tidak 4. Ya 7. Tidak 10. Ya 13. Tidak
2. Ya 5. Tidak 8. Ya 11. Tidak 14. Ya
3. Ya 6. Ya 9. Ya 12. Ya 15. Ya
Interpretasi Hasil :
Skor 0-5 : Normal (Tidak Depresi)
Skor 7 (+3) : Depresi ringan
Skor 12 (+12) : Depresi berat

5. Dukungan Keluarga
Klien mendapatkan dukungan dari keluarga baik secara kebersamaan dan
kesehatan, klien selalu bersyukur mendapatkan dan didampingi anak yang
sabar sampai saat ini.

F. Lingkungan Tempat Tinggal (Rumah)


1. Kebersihan Dan Kerapihan Ruangan
Ruangan cukup bersih dan rapih namun halaman depan rumah tampak
kotor.
2. Penerangan
Penerangan rumah pasien cukup, tidak perlu menyalakan lampu pada
siang hari.
3. Sirkulasi Udara
Sirkulasi udara dirumah pasien kurang baik, tidak terdapat ventilasi akan
tetapi pasien selalu membuka pintu rumah hanya pada saat pagi dan siang
saja.
4. Keadaan Kamar Mandi Dan WC
Kamar mandi terletak dekat dengan dapur.
5. Pembungan Air Kotor
Pasien membuang air kotor dalam saluran pembuangan.
6. Sumber Air Minum
Pasien menggunakan air galon
7. Pembuangan Sampah
Pasien menggunakan fasilitas pengangkutan sampah yang ada di
perumahan.

G. Data Penunjang

ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS : Agen pencedera Nyeri akut (D.0077)
- Pasien mengatakan tangan sebelah fisiologis
kanan terasa ngentek/sakit menjalar
sampai ke bahu, nyeri seperti ditekan,
nyeri hilang timbul, skala nyeri 4,
nyeri tidak menentu kadang terasa
pada saat aktivitas dan terkadang
terasa pada saat istirahat.
- Pasien mengatakan terkadang tangan
terasa nyeri pada malam hari sehingga
sulit untuk tidur.
DO :
- Pasien tampak memegangi area yang
sakit
- Pasien tampak gelisah
- Nadi 100x/menit
- Pasien tampak meluruskan tangannya
2 DS : Ketidakadekuatan Ketidakpatuhan (D.0144)
- Pasien mengatakan disarankan dokter pemahaman
untuk pantangan makanan akan tetapi sekunder akibat
pasien merasa tidak apa-apa bila defisit kognitif.
memakan makanan yang dipantang
dan tetap tidak patuh dengan diit yang
dianjurkan dokter.
- Pasien mengatakan sudah tidak minum
obat lagi karena obat sudah habis dan
tidak control kembali ke dokter.

DO :
- Keluarga pasien selalu mendorong
pasien untuk control akan tetapi pasien
selalu merasa dirinya baik-baik saja.
3 DS : Self efficacy yang Perilaku kesehatan
- Pasien mengatakan disarankan dokter rendah cenderung berisiko (D.0099)
untuk pantangan makanan akan tetapi
pasien merasa tidak apa-apa bila
memakan makanan yang dipantang
dan tetap tidak patuh dengan diit yang
dianjurkan dokter.
DO :
- Pasien enggan control kembali karena
merasa percuma dengan pengobatan
yang dijalani sebelumnya.
4 DS : Proses penuaan Gangguan Memori (D.0062)
- Pasien mengatakan tidak tahu awal
penyebab sakit yang dirasakan pada
tangan
DO :
- Pasien tampak kurang mampu
mengingat dengan baik
- Status mental gerontik skor 17 dengan
hasil kemungkinan mengalami
gangguan kognitif

PRIORITAS MASALAH :

1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (D.0077)


2. Gangguan memori b/d proses penuaan (D.0062)
3. Ketidakpatuhan b/d Ketidakadekuatan pemahaman sekunder akibat defisit
kognitif (D.0144)
4. Perilaku kesehatan cenderung berisiko b/d self efficacy yang rendah
(D.0099)

INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATAN
1 Nyeri akut b/d agen Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen nyeri (I.08238)
pencedera Setelah dilakukan tindakan Observasi :
fisiologis (D.0077) keperawatan dalam waktu  Identifikasi lokasi , karakteristik, durasi,
2x24 jam diharapkan frekuensi, kulaitas nyeri, skala nyeri,
tingkat nyeri menurun intensitas nyeri
dengan Kriteria Hasil :  Identifikasi respon nyeri non verbal.
 Gelisah menurun (5)
 Sikap protektiif Terapeutik :
menurun (5)  Berikan teknik nonfarmakologis untuk
 Keluhan nyeri menurun mengurangi rasa nyeri.
(5)
 Frekuensi nadi Edukasi :
membaik (5)  Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Tekanan darah  Ajarkan teknik non farmakologis untuk
membaik (5) mengurangi rasa nyeri
2 Gangguan memori Memori (L.09079) Latihan Memori (I.06188)
b/d proses penuaan Setelah dilakukan tindakan Observasi
(D.0062) keperawatan dalam waktu  Identifikasi masalah memori yang
2x24 jam diharapkan dialami
memori meningkat dengan  Identifikasi kesalahan terhadap orientasi
Kriteria Hasil :  Monitor perubahan perilaku dan memori
 Verbalisasi selama terapi
mempelajari hal baru
meningkat (5) Terapeutik
 Verbalisasi  Rencanakan metode mengajar sesuai
kemampuan dengan kemampuan pasien
mengingat perilaku  Koreksi kesalahan orientasi
yang pernah dilakukan  Stimulasi menggunakan memori pada
meningkat (5) peristiwa yang baru terjadi (mis.
 Verbalisasi mudah Kemana saja ia pergi akhir—akhir ini)
lupa menurun (5)
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur latihan
 Ajarkan tehnik memori yang tepat
3 Ketidakpatuhan b/d Tingkat Pengetahuan Edukasi Kesehatan (I.12383)
Ketidakadekuatan (L.12111) Observasi
pemahaman Setelah dilakukan tindakan  Identifikasi kesiapan dan kemampuan
sekunder akibat keperawatan dalam waktu menerima informasi
defisit kognitif 2x24 jam diharapkan
(D.0144) Tingkat Pengetahuan Terapeutik
meningkat dengan Kriteria  Sediakan materi dan media pendidikan
Hasil : kesehatan
 Perilaku sesuai anjuran  Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
meningkat (5) kesepakatan
 Perilaku sesuai  Berikan kesempatan untuk bertanya
pengetahuan meningkat
(5) Edukasi
 Kemampuan  Jelaskan tentang penyakit reumatik,
menjelaskan tanda dan gejala, factor resiko,
pengetahuan tentang penanganan, diit penderita reumatik, dan
suatu topic meningkat cara memberikan kompres hangat.
(5)  Mengajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat
 Melatih pasien senam reumatik

4 Perilaku kesehatan Perilaku kesehatan Promosi Perilaku Upaya Kesehatan


cenderung berisiko
(L.12107) (I.12472)
b/d self efficacy
yang rendah Setelah dilakukan tindakan Observasi :
(D.0099)
keperawatan dalam waktu  Identifikasi perilaku upaya kesehatan
2x24 jam diharapkan yang dapat ditingkatkan
perilaku kesehatan
membaik dengan kriteria Terapeutik
hasil :  Berikan lingkungan yang mendukung
 Penerimaan terhadap kesehatan
perubahan status  Orientasi pelayanan kesehatan yang
kesehatan meningkat dapat dimanfaatkan
(5)
 Kemampuan Edukasi

melakukan tindakan  Anjurkan melakukan aktivitas fisik


pencegahan masalah
kesehatan meningkat
(5)
 Kemampuan
peningkatan kesehatan
meningkat (5)
 Pencapaian
pengendalian kesehatan
meningkat (5)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Selasa, 13 April 2021

NO HARI/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI KEPERAWATAN TTD


TGL/JAM KEPERAWATAN
1 Selasa, 13 Nyeri akut b/d agen Manajemen nyeri (I.08238)
April 2021 pencedera fisiologis Observasi :
Jam 08.00 (D.0077)  Mengidentifikasi lokasi , karakteristik,
durasi, frekuensi, kulaitas nyeri, skala
nyeri, intensitas nyeri
Hasil :
Pasien mengatakan tangan sebelah kanan
terasa ngentek menjalar sampai ke bahu,
nyeri seperti ditekan, nyeri hilang timbul,
skala nyeri 4, nyeri tidak menentu kadang
terasa pada saat aktivitas dan terkadang
terasa pada saat istirahat.
 Mengidentifikasi respon nyeri non
verbal.
Hasil : pasien tampak gelisah, pasien
tampak memegang tangan yang sakit..

Terapeutik :
 Memberikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri.
Hasil : pasien mengatakan akan
melakukan tehnik napas dalam dan
melakukan kompres hangat

Edukasi :
 Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Hasil : keluarga pasien tampak
mendengarkan cara meredakan nyeri
 Mengajarkan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Hasil : keluarga pasien dan pasien
tampak mengerti cara mengurangi nyeri
dengan tehnik relaksasi napas dalam dan
kompres hangat.
2 Selasa, 13 Gangguan memori b/d proses Latihan Memori (I.06188)
April 2021 penuaan (D.0062) Observasi
Jam 08.40  Mengidentifikasi masalah memori yang
dialami
Hasil : status mental gerontik pasien skor
17 dengan hasil kemungkinan mengalami
gangguan kognitif
 Mengidentifikasi kesalahan terhadap
orientasi
Hasil : pasien tidak dapat mengetahui
waktu sekarang, pasien dapat
menyebutkan hari tetapi tidak dapat
mengetahui tanggal, bulan dan tahun
 Monitoring perubahan perilaku dan
memori selama terapi
Hasil : pasien masih tampak kurang
mengingat

Terapeutik
 Merencanakan metode mengajar sesuai
dengan kemampuan pasien
Hasil : pasien mennyetujui untuk
melakukan senam otak
 Mengkoreksi kesalahan orientasi
Hasil : pasien tidak dapat mengetahui
tanggal, bulan, dan tahun sekarang
 Mensttimulasi menggunakan memori
pada peristiwa yang baru terjadi.
Hasil : pasien mengatakan tidak ada
peristiwa yang baru terjadi

Edukasi
 Menjelaskan tujuan dan prosedur latihan
Hasil : pasien tampak mendengarkan
penjelasan perawat
 Mengajarkan tehnik memori yang tepat
Hasil : pasien melakukan latihan senam
otak
3 Selasa, 13 Ketidakpatuhan b/d Edukasi Kesehatan (I.12383)
April 2021 Ketidakadekuatan Observasi
Jam 09.00 pemahaman sekunder akibat  Mengidentifikasi kesiapan dan
defisit kognitif (D.0144) kemampuan menerima informasi
Hasil : pasien dan keluarga siap
menerima informasi yang akan diberikan.

Terapeutik
 Menyediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
Hasil : materi dan media telah tersedia
 Menjadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
Hasil : Pendidikan kesehatan terjadwal
 Memberikan kesempatan untuk bertanya
Hasil : keluarga Ny Y kurang aktif
bertanya

Edukasi
 Menjelaskan tentang penyakit reumatik,
tanda dan gejala, factor resiko,
penanganan, diit penderita reumatik, dan
cara memberikan kompres hangat.
Hasil :
 Mengajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat
Hasil : keluarga pasien mengatakan
mengerti tentang perilaku hidup bersih
dan sehat. Namun belum diterapkan
sepenuhnya.
 Melatih pasien senam reumatik
Hasil : pasien tampak mengikuti gerakan
senam reumatik

4 Selasa, 13 Perilaku kesehatan Promosi Perilaku Upaya Kesehatan


April 2021 cenderung berisiko b/d self
(I.12472)
Jam 09.30 efficacy yang rendah
(D.0099) Observasi :
 Mengidentifikasi perilaku upaya
kesehatan yang dapat ditingkatkan
Hasil :
Keluarga mengatakan akan
memperhatikan makanan yang dimakan
klien dan akan menganjurkan pasien
untuk control kembali ke dokter.

Terapeutik
 Memberikan lingkungan yang
mendukung kesehatan
Hasil : keluarga klien mengatakan
lingkungan rumah bersih dan rapih, akan
tetapi halaman depan rumah masih
tampak kotor
 Mengorientasikan pelayanan kesehatan
yang dapat dimanfaatkan
Hasil : keluarga pasien mengatakan akan
menemani pasien control kembali ke
dokter

Edukasi
 Menganjurkan melakukan aktivitas fisik
Hasil : pasien mengatakan terkadang
melakukan aktivitas memasak.
Rabu, 14 April 2021

NO HARI/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI KEPERAWATAN TTD


TGL/JAM KEPERAWATAN
1 Rabu, 14 Nyeri akut b/d agen Manajemen nyeri (I.08238)
April 2021 pencedera fisiologis Observasi :
Jam 08.00 (D.0077)  Mengidentifikasi lokasi , karakteristik,
durasi, frekuensi, kulaitas nyeri, skala
nyeri, intensitas nyeri
Hasil :
Pasien mengatakan tangan sebelah kanan
terasa ngentek menjalar sampai ke bahu,
nyeri seperti ditekan, nyeri hilang timbul,
skala nyeri 4, nyeri tidak menentu kadang
terasa pada saat aktivitas dan terkadang
terasa pada saat istirahat.
 Mengidentifikasi respon nyeri non
verbal.
Hasil : pasien tampak gelisah, pasien
tampak memegang tangan yang sakit..

Terapeutik :
 Memberikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri.
Hasil : pasien mengatakan akan
melakukan tehnik napas dalam dan
melakukan kompres hangat

Edukasi :
 Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Hasil : keluarga pasien tampak
mendengarkan cara meredakan nyeri
 Mengajarkan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Hasil : keluarga pasien dan pasien
tampak mengerti cara mengurangi nyeri
dengan tehnik relaksasi napas dalam dan
kompres hangat.
2 Rabu, 14 Gangguan memori b/d proses Latihan Memori (I.06188)
April 2021 penuaan (D.0062) Observasi
Jam 08.40  Mengidentifikasi masalah memori yang
dialami
Hasil : status mental gerontik pasien skor
17 dengan hasil kemungkinan mengalami
gangguan kognitif
 Mengidentifikasi kesalahan terhadap
orientasi
Hasil : pasien tidak dapat mengetahui
waktu sekarang, pasien dapat
menyebutkan hari tetapi tidak dapat
mengetahui tanggal, bulan dan tahun
 Monitoring perubahan perilaku dan
memori selama terapi
Hasil : pasien masih tampak kurang
mengingat

Terapeutik
 Merencanakan metode mengajar sesuai
dengan kemampuan pasien
Hasil : pasien mennyetujui untuk
melakukan senam otak
 Mengkoreksi kesalahan orientasi
Hasil : pasien tidak dapat mengetahui
tanggal, bulan, dan tahun sekarang
 Mensttimulasi menggunakan memori
pada peristiwa yang baru terjadi.
Hasil : pasien mengatakan tidak ada
peristiwa yang baru terjadi

Edukasi
 Menjelaskan tujuan dan prosedur latihan
Hasil : pasien tampak mendengarkan
penjelasan perawat
 Mengajarkan tehnik memori yang tepat
Hasil : pasien melakukan latihan senam
otak
3 Rabu, 14 Ketidakpatuhan b/d Edukasi Kesehatan (I.12383)
April 2021 Ketidakadekuatan Observasi
Jam 09.00 pemahaman sekunder akibat  Mengidentifikasi kesiapan dan
defisit kognitif (D.0144) kemampuan menerima informasi
Hasil : pasien dan keluarga siap
menerima informasi yang akan diberikan.

Terapeutik
 Menyediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
Hasil : materi dan media telah tersedia
 Menjadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
Hasil : Pendidikan kesehatan terjadwal
 Memberikan kesempatan untuk bertanya
Hasil : keluarga Ny Y kurang aktif
bertanya

Edukasi
 Menjelaskan tentang penyakit reumatik,
tanda dan gejala, factor resiko,
penanganan, diit penderita reumatik, dan
cara memberikan kompres hangat.
Hasil :
 Mengajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat
Hasil : keluarga pasien mengatakan
mengerti tentang perilaku hidup bersih
dan sehat. Namun belum diterapkan
sepenuhnya.
 Melatih pasien senam reumatik
Hasil : pasien tampak mengikuti gerakan
senam reumatik

4 Rabu, 14 Perilaku kesehatan Promosi Perilaku Upaya Kesehatan


April 2021 cenderung berisiko b/d self
(I.12472)
Jam 09.30 efficacy yang rendah
(D.0099) Observasi :
 Mengidentifikasi perilaku upaya
kesehatan yang dapat ditingkatkan
Hasil :
Keluarga mengatakan akan
memperhatikan makanan yang dimakan
klien dan akan menganjurkan pasien
untuk control kembali ke dokter.

Terapeutik
 Memberikan lingkungan yang
mendukung kesehatan
Hasil : keluarga klien mengatakan
lingkungan rumah bersih dan rapih, akan
tetapi halaman depan rumah masih
tampak kotor
 Mengorientasikan pelayanan kesehatan
yang dapat dimanfaatkan
Hasil : keluarga pasien mengatakan akan
menemani pasien control kembali ke
dokter

Edukasi
 Menganjurkan melakukan aktivitas fisik
Hasil : pasien mengatakan terkadang
melakukan aktivitas memasak.

EVALUASI KEPERAWATAN

NO HARI/TGL/ DIAGNOSA EVALUASI KEPERAWATAN TTD


JAM KEPERAWATAN
1 Kamis, 15 Nyeri akut b/d agen
April 2021 pencedera fisiologis
Jam 09.00 (D.0077)
2 Gangguan memori b/d
proses penuaan (D.0062)
3 Ketidakpatuhan b/d
Ketidakadekuatan
pemahaman sekunder
akibat defisit kognitif
(D.0144)
4 Perilaku kesehatan
cenderung berisiko b/d
self efficacy yang rendah
(D.0099)

Anda mungkin juga menyukai