A. Konsep Lansia
1. Pengertian Menua
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti
dan memepertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Aspiani, 2014,
h. 30).
Proses menua merupakan proses terus menerus atau berkelanjutan
secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua
makhluk hidup. Proses menua setiap individu pada organ tubuh juga tidak
sama cepatnya. Adakalanya orang belum tergolong lanjut usia atau masih
muda tapi kekurangan-kekurangannya menonjol (Aspiani, 2014, h. 30).
Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan daya tahan tubuh
dalam mengahadapi rangsangan dari dalam mapun dari luar tubuh
walaupun demikan harus diakui bahwa dihadapi berbagai penyakit yang
sering menghinggapi berbagai penyakit. Proses menua sudah mulai
berlangsung sejak seseorang mencapai ussia dewasa (Aspiani, 2014, h.
30).
Berdasarkan definisi diatas menua adalah suatu keadaan yang
terjadi di dalam kehidupan manusia. Menjadi tua adalah proses alamiah,
yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak,
dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun
psikologis. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya
kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambu
memutih, gigi mulai ompong, pendengaran mulai kurang jelas,
penglihatan mulai memburuk, gerakan lambat, dan figur tubuh yang tidak
proporsional.
2. Etiologi Rematik
Menurut Khalid Mujahidullah (2012) Rematik merupakan sindrom yang
hingga saat ini terdapat lebih dari 100 macam penyakit yang
diklasifiikasikan dalam golongan Rematik. Sebagian besar belum dapat
dijelaskan penyebabnya. Pada usia lanjut sebab-sebab gangguan Rematik
atau pada system musculoskeletal dapat di kelompokan sebagai berikut:
a. Mekanik :
1) penyakit sendi degeneratife (osteoarthritis)
2) Sterosis spinal.
b. Metabolic: Osteoporosis,myxedema, penyakit paget.
c. Berkaitan dengan penyakit keganasan: artropati kasino matosa atau
neurimiopati dan dermatomyosistis, osteoatropati hipertropika.
d. Pengaruh obat :
1) Diuretika dapt menimbulkan GOUT.
2) Lupus eritronatosis sistemik.
e. Radang : polymyalgia Reumatika, temporal (giant cell), atritis gout.
Adapun beberapa faktor yang resiko yang diketahui adalah:
1) Usia lebih dari 40 tahun
2) Jenis kelamin, wanita yang lebih sering
3) Kegemukan dan penyakit metabolic
4) Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga
5) Kelainan pertumbuhan
6) Kepadatan tulang dan lain-lain
3. Patofisiologi
Inflamasi mula-mula terjadi pada sendi-sendi synovial seperti
edema, kongesti vaskuler, eksudat fibrin dan infiltrasi selular. Peradangan
yang berkelanjutan, synovial menjadi menbal, terutama pada sendi artiluar
kartilago dari sendi. Pada persendian ini granulasi membentuk panus atau
penut yang menutupi kartilago. Panus masuk ke tulang subchondria.
Jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan pada
nutrisi kartilago artikuler. Kartilago menjadi nekrosis, tingkat erosi dari
kartilago menetukan tingkat ketidak mampuan sendi. Bila kerusakan
kartilago sangat luas maka menjadi adhesi di antara permukaan sendi,
karena jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis). Kerusakan
kartilago dan tulang menyebabkan tendon dan ligament menjadi lemah
dan bisa menimbulkan subluksasi atau dislokasi dari persendiaan. Invasi
dari tulang subchondrial bisa menyebabkan osteoporosis setempat.
Lamanya athrtitis rheumatoid berbeda dari tiap orang. Di tandai
dengan masa adanya serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada
orang yang sembuh dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang
lagi. Dan ada juga klien terutama yang mempunyai faktor rheumatoid
(seropositif gangguan rheumatoid) gangguan akan menjadi kronis yang
progresif (Mujahidullah, 2012, h. 81-82)
4. Pathway
5. Tanda gejala
Pada setiap orang gejala Rematik yang dirasakan berbeda-beda,
berikut adalah beberpa tanda dan gejala umum yang dirasakan dari
penyakit Rematik:
a. Kekuan pada dan seputar sendi yang berlangsung sekitar 30-60 menit
di pagi hari.
b. Bengkak pada beberapa sendi pada saat yang bersamaan.
c. Bengkak dari nyeri pada umunya terjadi pada sendi-sendi tangan.
d. Bengkak dan nyeri umunya terjadi dengan pola yang simetris (nyeri
pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh) dan umumya menyerang
sendi pergelangan tangan.
e. Sakit atau radang dan terkadang bengkak dibagian persendiaan
pergelangan jari, tangan, kaki, bahu, lutut, pinggang, punggung dan
sekitar leher.
f. Sakit Rematik dapat berpindah-pindah tempat dan bergantian bahkan
sekaligus diberbagai persendian.
g. Sakit Rematik kambuh biasanya pada saat cuaca mendung saat mau
hujan setelah mengkonsumsi makanan pantangan seperti; sayur bayam,
kangkung, kelapa, santan, dan lain-lain (Haryono dan Setianingsih,
2013, h.10)
6. Klasifikasi Rematik
Ditinjau dari lokasi patologis maka jenis rematik tersebut dapat
dibedakan dalam dua kelompok besar yaitu: rematik artikular dan rematik
non artikular. Rematik Artikular atau Arthritis (radang sendi) merupakan
gangguan rematik yang berlokasi pada persendian, diantaranya meliputi
Arthritis Rheumatoid, Osteoarthritis, Olimiagia Reumatik, Artritis gout.
Rematik non artikular arau ekstra artikular yaitu gangguan rematik yang
disebabkan oleh proses diluar persendian diantaranya Bursitis, Fibrositis,
Sciatica (Hembing,2006). Rematik dapat dikelompokkan dalam beberapa
golongan yaitu:
a. Osteoatritis
Penyakit ini merupakan kerusakan tulang rawan sendi yang
berkembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis
ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi,dan hambatan
gerak pada sendi-sendi tangan dan sendi besar menananggung beban.
b. Artritis Rematoid
Arthritis rematoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik
dengan manifestasi utama Poliartritis progresif dan melibatkan seluruh
organ tubuh. Terlibatnya sendi pada pasien Atritis Rematoid terjadi
setelah penyakit ini berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat
progresifitasnya. Pasien dapat juga menunjukkan gejala berupa
kelemahan umum cepat lelah.
c. Olimialgia Reumatik
Penyakit ini merupakan suatu sindrom yang terdiri dari rasa nyeri dan
kekakuan yang terutama mengenai otot ekstremitas proksimal, leher,
bahu, dan panggul. Terutama mengenai usia pertengahan atau usia
lanjut sekitar 50 tahun keatas.
d. Artritis gout
Suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus, Artritis akut.
Penyakit ini terjadi pada pria dan wanita pada usia pertengahan.
7. Pemeriksaan penunjang
a. Tes serologi
1) BSE positif
2) Darah, bisa terjadi anemia dan leukositis
3) Rheumatoid faktor terjadi 50-90% penderita
b. Pemeriksaan radiologi
1) Periarticular osteoporosis, permulaan sendi-sendi erosis
2) Kelanjutan penyakit: ruang sendi menyempit, subluksasi dan
ankilosis
c. Aspirasi sendi
Cairan synovial menunjukan adanya proses radang aseptic, cairan dari
sendi di kultur dan bisa diperiksa secara makrosop (Mujahidullah,
2012, h.83)
8. Komplikasi
9. Penatalaksanaa medis
a. Medikamentosa
Tidak ada pengobatan medikamentosa yang spesifik, hanya bersifat
simtomatik. Obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) bekerja hanya
sebagai analgentik dan mengurangi peradangtan, tidak mampu
menghentikan proses patologis.
1) Analgetik yang daapt dipakai adalah asetaminofen dosis2,6-4 g/hr
atau propeksifen HCL. Asam salisilat juga cukup efektif namun
perhatikan efek samping pada saluran cerna dan ginjal.
2) Jika tidak berpengaruh atau jika terdapat tanda peradangan, maka
OAINS seprti fenoprofin, piroksikam, ibuprofen, dan sebagianya
dapat digunakan. Dosis untuk osteoarthritis biasanya ½-1/3 dosis
penuh untuk arthritis rheumatoid. Oleh karena itu pemakaian
biasanya untuk jangka panjang, efek samping utama adalah
ganguan mukosa lambung dan gangguan faal ginjal.
b. Perlindungan sendi dengan koreksi postur tubuh yang buruk,
penyangga utuk lordosis lumbal, menghindari aktivitas yang
berlebihan pada sendi yang sakit, dan pemakaian alat-alat untuk
meringankan kerja sendi.
c. Diet untuk menurunkan berat badan dapat mengurangi timbulnya
keluhan.
d. Dukungan psikososial.
e. Persoalan seksual, terutama pada pasien dengan osteartritis di tulang
belakang.
f. Fisioterapi dengan pemakaian panas dan dingin, serta program latihan
yang tepat.
g. Operasi dipertimbangkan pada pasien dengan kerusakan sendi yang
nyata, dengan nyeri yang menetap, dan kelemahan fungsi
(Mujahidullah, 2012, h. 83-84)
2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut/kronis b/d agen pencedera fisiologis : inflamasi tentang
proses penyakit
b. Gangguan mobilitas fisik b/d gangguan musculoskeletal, kekakuan
sendi, nyeri, penurunan kekuatan otot.
c. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan
muskuloskeletal; penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu
bergerak, depresi.
d. Gangguan citra tubuh./perubahan penampilan peran berhubungan
dengan perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas
umum, peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan mobilitas.
e. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit,
prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan kurangnya
pemahaman/ mengingat,kesalahan interpretasi informasi
3. Intervensi Keperawatan
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Klien
Nama Lengkap : Ny. Y
Tempat/tanggal Lahir : Tangerang, 1 Juni 1955 (65 Tahun)
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Janda
Pendidikan Terakhir : Tidak sekolah
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda-Indonesia
Golongan Darah :-
Diagnosa Medis (Jika ada) : Reumatik
TB/BB : 157 cm/ 64 kg
Alamat : Jln. Daan Mogot RT 001 RW 003 Kec.
Batu Ceper- Tangerang
No Telepon :083891431713
4. Aktivitas Rekreasi
Hobi : Menonton TV (film india) dan memasak
Berpergian/Wisata : Pasien mengatakan terkadang berpergian
ke rumah anak yang tua
Keanggotaan Organisasi : Pasien mengatakan masih mengikuti
kegiatan pengajian ibu-ibu
Lain-lain : Menemani cucu bermain saat weekend.
5. Riwayat Keluarga
a. Saudara Kandung : Klien memiliki 5 saudara kandung ke 4
saudara kandung masih hidup dan adiknya yang bungsu sudah
meninggal.
Nama Keadaan Saat Ini Keterangan
Ny. R Hidup Sehat
Ny.N Hidup Sehat
Ny.N Hidup Sehat
Tn. R Hidup Sehat
Tn. R Hidup Sehat
Tn. H Meninggal Meninggal
X X X
X
X X X
Keterangan:
: Perempuan : Cerai atau putus hubungan
: Laki-laki : Garis serumah
: Meninggal : Garis keturunan
: Pasien
3. Personal Hygiene
a. Mandi
Frekuensi Dan Waktu Mandi : 2 Kali/ Hari, Pagi Dan Sore Hari
Pemakaian Sabun (Ya/Tidak) : Memakai Sabun
b. Oral Hygiene
Frekuensi Dan Waktu Gosok Gigi : 3 Kali/Hari, Pagi sehabis mandi
pagi, Siang sebelum shalat dzuhur Dan Sore Hari sebelum maghrib.
Pemakaian Pasta Gigi (Ya/Tidak) :Memakai Sikat Gigi Dan Pasta Gigi
c. Cuci Rambut
Frekuensi : Seminggu sekali
Penggunaan Shampo(Ya/Tidak) : Menggunakan Shampo
d. Kuku Dan Tangan
Frekuensi Gunting Kuku :Seminggu Sekali
Kebiasaan Mencuci Tangan :Mencuci Tangan Menggunakan
Sabun
D. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan Utama Dalam 1 Tahun Terakhir:
Gejala Yang Dirasakan :
Pasien mengatakan tangan sebelah kanan terasa ngentek/sakit menjalar
sampai ke bahu, nyeri seperti ditekan, nyeri hilang timbul, skala nyeri 4,
nyeri tidak menentu kadang terasa pada saat aktivitas dan terkadang terasa
pada saat istirahat.
Faktor Pencetus :
Pasien mengatakan suka makan ikan asin, sayur bayam, kangkung, pasien
mengatakan memakan makanan yang dipantang dokter.
Timbulnya Keluhan :
Secara bertahap, reumatik ini sudah berjalan mulai dari 3 bulan lalu hingga
sekarang.
Upaya Mengatasi :
Pasien meminum obat dari dokter dan pasien tidak control kembali ke
dokter. Bila keluhan mulai timbul pasien hanya memukul dengan telapak
tangan secara perlahan agar nyeri nya hilang.
3. Pengkajian/pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Kondisi klien sakit sedang
Kesadaran Kompos Mentis (GCS 15)
Tekanan Darah : 110/70 Mmhg
Nadi : 100 X/Menit
Suhu : 36,5 Oc
Respirasi : 20x/Menit
b. BB/TB : 64 kg/157cm
c. Rambut :
Warna Rambut klien putih beruban, mudah dicabut, distribusi merata,
rambut bersih.
d. Mata :
Mata simetris, fungsi penglihatan berkurang, Pasien tidak bisa
membaca pasien memakai kacamata, klien mengeluh mata cepat lelah
dan sering berair, pupil isokor, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik.
e. Telinga :
Letak teinga simetris, pendengaran klien sedikit berkurang, telinga
bersih tidak terdapat serumen.
f. Mulut, gigi dan bibir :
Bibir lembab, warna bibir merah muda, membrane mukosa lembab,
gigi klien banyak yang sudah tanggal, jumlah 15 buah,tidak terdapat
ggi palsu, terdapat caries, klien menyikat gigi 3 kali/sehari pada pagi,
siang dan sore hari.
g. Dada :
Dada simetris, jenis pernapasan : pernapasan dada, irama nafas
vesikuler dengan RR: 20x/menit.
h. Abdomen :
Perut datar, tidak terdapat lesi, bisiung usus 10x/menit, auskultasi
tympani.
i. Kulit :
Kilit pasien tampak keriput sesuai dengan perjalanan usia, turgor kulit
baik, kulit tampak lembab, tidak terdapat lesi, tidak terdapat udem.
j. Ekstremitas Atas :
Bentuk ektremitas atas normal, pasien mampu melakukan aktifitas
ringan, pasien mengatakan terasa nyeri pada bagian tangan kanan
menjalar kebahu, pasien tampak memegangi area yang sakit.
Kekuatan otot : : 4 4
5 5
k. Ektremitas Bawah :
Bentuk ektremitas bawah tidak terdapat kelainan, tidak terdapat
kelainan kliem mampu berjalan jalan sekitar rumah, tidak terdapat
udema, kekuatan otot : 5 5
4 4
A Fungsi Penglihatan √
1. Penglihatan kabur
2. Mata berair √
3. Nyeri pada mata √
B Fungsi Pendengaran
4. Pendengaran berkurang √
5. Telinga berdenging √
C Fungsi Paru
6. Batuk lama disertai keringat malam √
7. Sesak napas √
8. Berdahak / sputum √
D Fungsi jantung
9. Jantung berdebar – debar √
10. Cepat lelah √
11. Nyeri dada √
E Fungsi pencernaan
12. Mual / muntah √
13. Nyeri ulu hati √
14. Makan dan minum banyak ( √
berlebihan )
15. Perubahan kebiasaan buang air √
besar ( mencret atau sembelit )
F Fungsi pergerakan
16. Nyeri kaki saat berjalan √
17. Nyeri pingang atau tulang belakang √
18. Nyeri persendian / bengkak √
G Fungsi persarafan
19. Lumpuh / kelemahan pada kaki √
atau tangan
20. Kehilangan rasa √
21. Gemetar / tremor √
22. Nyeri / pegal pada daerah tekuk √
Fungsi saluran perkemihan
23. Buang air kecil banyak √
Hasil Analisa
Skor
tidak ada masalah kesehatan kronis
< 25
Analisa Hasil
3. Status fungsional
No Aktifitas Mandiri Tergantung
( Nilai 1 ) ( Nilai 0 )
1 Mandiri di kamarmandi ( mengosok, membersihkan √
dan mengeringkan badan )
2 Menyiapkan pakaian, membuka, dan mengenakanya √
3 Memakan makanan yang telah disiapkan √
4 Memilihara kebersihan diri untuk penampilan diri ( √
menyisir rambut, mencuci rambut, mengosok gigi,
mencukur kumis )
5 buang air besar di WC ( membersihkan dan √
mengiringkan daerah bokong )
6 Dapat mengontrol pengeluaran feses ( tinja ) √
7 buang air kecil di kamarmandi ( membersihan dan √
mengeringkan daerah kemaluan )
8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih √
9 berjalan di lingkungan tempat tinggal atau keluar √
ruangan tanpa alat bantu, seperti tongkat
10 Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan √
yang dianut
11 Melakukan pekerjaan rumah seperti merapikan √
tempat tidur, mencuci pakaian, memasak dan
membersihkan ruangan
12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau kebutuhan √
Keluarga
13 Mengelola keuangan ( menyimpan dan mengunakan √
uang sendiri
14 Mengunakan sarana tranportasi umum untuk √
Berpergian
15 Menyiapakan obat dan meminum obat sesuai dengan √
aturan ( takaran obat dan waktu minum obat tepat )
16 Merencanakan dan mengambil keputusan untuk √
kepentingan keluarga dalam hal pengunaan uang,
aktifitas social yang dilakukan dan kebutuhan akan
pelayanan kesehatan
17 Melakukan aktifitas di waktu luang ( kegiatan √
keagamaan, social, rekreasi, olahraga, dan
menyalurkan hobbi )
JUMLAH POIN MANDIRI 17
Analisa Hasil :
Penilaian : berikan nilai 1 disetiap item yang menunjukkan jawaban dibawah ini :
1. Tidak 4. Ya 7. Tidak 10. Ya 13. Tidak
2. Ya 5. Tidak 8. Ya 11. Tidak 14. Ya
3. Ya 6. Ya 9. Ya 12. Ya 15. Ya
Interpretasi Hasil :
Skor 0-5 : Normal (Tidak Depresi)
Skor 7 (+3) : Depresi ringan
Skor 12 (+12) : Depresi berat
5. Dukungan Keluarga
Klien mendapatkan dukungan dari keluarga baik secara kebersamaan dan
kesehatan, klien selalu bersyukur mendapatkan dan didampingi anak yang
sabar sampai saat ini.
G. Data Penunjang
ANALISA DATA
DO :
- Keluarga pasien selalu mendorong
pasien untuk control akan tetapi pasien
selalu merasa dirinya baik-baik saja.
3 DS : Self efficacy yang Perilaku kesehatan
- Pasien mengatakan disarankan dokter rendah cenderung berisiko (D.0099)
untuk pantangan makanan akan tetapi
pasien merasa tidak apa-apa bila
memakan makanan yang dipantang
dan tetap tidak patuh dengan diit yang
dianjurkan dokter.
DO :
- Pasien enggan control kembali karena
merasa percuma dengan pengobatan
yang dijalani sebelumnya.
4 DS : Proses penuaan Gangguan Memori (D.0062)
- Pasien mengatakan tidak tahu awal
penyebab sakit yang dirasakan pada
tangan
DO :
- Pasien tampak kurang mampu
mengingat dengan baik
- Status mental gerontik skor 17 dengan
hasil kemungkinan mengalami
gangguan kognitif
PRIORITAS MASALAH :
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATAN
1 Nyeri akut b/d agen Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen nyeri (I.08238)
pencedera Setelah dilakukan tindakan Observasi :
fisiologis (D.0077) keperawatan dalam waktu Identifikasi lokasi , karakteristik, durasi,
2x24 jam diharapkan frekuensi, kulaitas nyeri, skala nyeri,
tingkat nyeri menurun intensitas nyeri
dengan Kriteria Hasil : Identifikasi respon nyeri non verbal.
Gelisah menurun (5)
Sikap protektiif Terapeutik :
menurun (5) Berikan teknik nonfarmakologis untuk
Keluhan nyeri menurun mengurangi rasa nyeri.
(5)
Frekuensi nadi Edukasi :
membaik (5) Jelaskan strategi meredakan nyeri
Tekanan darah Ajarkan teknik non farmakologis untuk
membaik (5) mengurangi rasa nyeri
2 Gangguan memori Memori (L.09079) Latihan Memori (I.06188)
b/d proses penuaan Setelah dilakukan tindakan Observasi
(D.0062) keperawatan dalam waktu Identifikasi masalah memori yang
2x24 jam diharapkan dialami
memori meningkat dengan Identifikasi kesalahan terhadap orientasi
Kriteria Hasil : Monitor perubahan perilaku dan memori
Verbalisasi selama terapi
mempelajari hal baru
meningkat (5) Terapeutik
Verbalisasi Rencanakan metode mengajar sesuai
kemampuan dengan kemampuan pasien
mengingat perilaku Koreksi kesalahan orientasi
yang pernah dilakukan Stimulasi menggunakan memori pada
meningkat (5) peristiwa yang baru terjadi (mis.
Verbalisasi mudah Kemana saja ia pergi akhir—akhir ini)
lupa menurun (5)
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur latihan
Ajarkan tehnik memori yang tepat
3 Ketidakpatuhan b/d Tingkat Pengetahuan Edukasi Kesehatan (I.12383)
Ketidakadekuatan (L.12111) Observasi
pemahaman Setelah dilakukan tindakan Identifikasi kesiapan dan kemampuan
sekunder akibat keperawatan dalam waktu menerima informasi
defisit kognitif 2x24 jam diharapkan
(D.0144) Tingkat Pengetahuan Terapeutik
meningkat dengan Kriteria Sediakan materi dan media pendidikan
Hasil : kesehatan
Perilaku sesuai anjuran Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
meningkat (5) kesepakatan
Perilaku sesuai Berikan kesempatan untuk bertanya
pengetahuan meningkat
(5) Edukasi
Kemampuan Jelaskan tentang penyakit reumatik,
menjelaskan tanda dan gejala, factor resiko,
pengetahuan tentang penanganan, diit penderita reumatik, dan
suatu topic meningkat cara memberikan kompres hangat.
(5) Mengajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat
Melatih pasien senam reumatik
Terapeutik :
Memberikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri.
Hasil : pasien mengatakan akan
melakukan tehnik napas dalam dan
melakukan kompres hangat
Edukasi :
Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Hasil : keluarga pasien tampak
mendengarkan cara meredakan nyeri
Mengajarkan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Hasil : keluarga pasien dan pasien
tampak mengerti cara mengurangi nyeri
dengan tehnik relaksasi napas dalam dan
kompres hangat.
2 Selasa, 13 Gangguan memori b/d proses Latihan Memori (I.06188)
April 2021 penuaan (D.0062) Observasi
Jam 08.40 Mengidentifikasi masalah memori yang
dialami
Hasil : status mental gerontik pasien skor
17 dengan hasil kemungkinan mengalami
gangguan kognitif
Mengidentifikasi kesalahan terhadap
orientasi
Hasil : pasien tidak dapat mengetahui
waktu sekarang, pasien dapat
menyebutkan hari tetapi tidak dapat
mengetahui tanggal, bulan dan tahun
Monitoring perubahan perilaku dan
memori selama terapi
Hasil : pasien masih tampak kurang
mengingat
Terapeutik
Merencanakan metode mengajar sesuai
dengan kemampuan pasien
Hasil : pasien mennyetujui untuk
melakukan senam otak
Mengkoreksi kesalahan orientasi
Hasil : pasien tidak dapat mengetahui
tanggal, bulan, dan tahun sekarang
Mensttimulasi menggunakan memori
pada peristiwa yang baru terjadi.
Hasil : pasien mengatakan tidak ada
peristiwa yang baru terjadi
Edukasi
Menjelaskan tujuan dan prosedur latihan
Hasil : pasien tampak mendengarkan
penjelasan perawat
Mengajarkan tehnik memori yang tepat
Hasil : pasien melakukan latihan senam
otak
3 Selasa, 13 Ketidakpatuhan b/d Edukasi Kesehatan (I.12383)
April 2021 Ketidakadekuatan Observasi
Jam 09.00 pemahaman sekunder akibat Mengidentifikasi kesiapan dan
defisit kognitif (D.0144) kemampuan menerima informasi
Hasil : pasien dan keluarga siap
menerima informasi yang akan diberikan.
Terapeutik
Menyediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
Hasil : materi dan media telah tersedia
Menjadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
Hasil : Pendidikan kesehatan terjadwal
Memberikan kesempatan untuk bertanya
Hasil : keluarga Ny Y kurang aktif
bertanya
Edukasi
Menjelaskan tentang penyakit reumatik,
tanda dan gejala, factor resiko,
penanganan, diit penderita reumatik, dan
cara memberikan kompres hangat.
Hasil :
Mengajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat
Hasil : keluarga pasien mengatakan
mengerti tentang perilaku hidup bersih
dan sehat. Namun belum diterapkan
sepenuhnya.
Melatih pasien senam reumatik
Hasil : pasien tampak mengikuti gerakan
senam reumatik
Terapeutik
Memberikan lingkungan yang
mendukung kesehatan
Hasil : keluarga klien mengatakan
lingkungan rumah bersih dan rapih, akan
tetapi halaman depan rumah masih
tampak kotor
Mengorientasikan pelayanan kesehatan
yang dapat dimanfaatkan
Hasil : keluarga pasien mengatakan akan
menemani pasien control kembali ke
dokter
Edukasi
Menganjurkan melakukan aktivitas fisik
Hasil : pasien mengatakan terkadang
melakukan aktivitas memasak.
Rabu, 14 April 2021
Terapeutik :
Memberikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri.
Hasil : pasien mengatakan akan
melakukan tehnik napas dalam dan
melakukan kompres hangat
Edukasi :
Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Hasil : keluarga pasien tampak
mendengarkan cara meredakan nyeri
Mengajarkan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Hasil : keluarga pasien dan pasien
tampak mengerti cara mengurangi nyeri
dengan tehnik relaksasi napas dalam dan
kompres hangat.
2 Rabu, 14 Gangguan memori b/d proses Latihan Memori (I.06188)
April 2021 penuaan (D.0062) Observasi
Jam 08.40 Mengidentifikasi masalah memori yang
dialami
Hasil : status mental gerontik pasien skor
17 dengan hasil kemungkinan mengalami
gangguan kognitif
Mengidentifikasi kesalahan terhadap
orientasi
Hasil : pasien tidak dapat mengetahui
waktu sekarang, pasien dapat
menyebutkan hari tetapi tidak dapat
mengetahui tanggal, bulan dan tahun
Monitoring perubahan perilaku dan
memori selama terapi
Hasil : pasien masih tampak kurang
mengingat
Terapeutik
Merencanakan metode mengajar sesuai
dengan kemampuan pasien
Hasil : pasien mennyetujui untuk
melakukan senam otak
Mengkoreksi kesalahan orientasi
Hasil : pasien tidak dapat mengetahui
tanggal, bulan, dan tahun sekarang
Mensttimulasi menggunakan memori
pada peristiwa yang baru terjadi.
Hasil : pasien mengatakan tidak ada
peristiwa yang baru terjadi
Edukasi
Menjelaskan tujuan dan prosedur latihan
Hasil : pasien tampak mendengarkan
penjelasan perawat
Mengajarkan tehnik memori yang tepat
Hasil : pasien melakukan latihan senam
otak
3 Rabu, 14 Ketidakpatuhan b/d Edukasi Kesehatan (I.12383)
April 2021 Ketidakadekuatan Observasi
Jam 09.00 pemahaman sekunder akibat Mengidentifikasi kesiapan dan
defisit kognitif (D.0144) kemampuan menerima informasi
Hasil : pasien dan keluarga siap
menerima informasi yang akan diberikan.
Terapeutik
Menyediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
Hasil : materi dan media telah tersedia
Menjadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
Hasil : Pendidikan kesehatan terjadwal
Memberikan kesempatan untuk bertanya
Hasil : keluarga Ny Y kurang aktif
bertanya
Edukasi
Menjelaskan tentang penyakit reumatik,
tanda dan gejala, factor resiko,
penanganan, diit penderita reumatik, dan
cara memberikan kompres hangat.
Hasil :
Mengajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat
Hasil : keluarga pasien mengatakan
mengerti tentang perilaku hidup bersih
dan sehat. Namun belum diterapkan
sepenuhnya.
Melatih pasien senam reumatik
Hasil : pasien tampak mengikuti gerakan
senam reumatik
Terapeutik
Memberikan lingkungan yang
mendukung kesehatan
Hasil : keluarga klien mengatakan
lingkungan rumah bersih dan rapih, akan
tetapi halaman depan rumah masih
tampak kotor
Mengorientasikan pelayanan kesehatan
yang dapat dimanfaatkan
Hasil : keluarga pasien mengatakan akan
menemani pasien control kembali ke
dokter
Edukasi
Menganjurkan melakukan aktivitas fisik
Hasil : pasien mengatakan terkadang
melakukan aktivitas memasak.
EVALUASI KEPERAWATAN