Area Klinis
Kategori Indikator Ketepatan Waktu Pelayanan
Perspektif Proses bisnis internal
Sasaran Strategis Terwujudnya Ketepatan Waktu Pelayanan
Dimensi Mutu Efektifitas, efisiensi dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium.
Waktu tunggu pelayanan laboratorium adalah rata- rata waktu yang dibutuhka
mulai di ambil sampel pemeriksaan sampai dengan keluar hasil.
Definisi operasional
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Jumlah kumulatif waktu tunggu sejak pasien diambil sampel laboratorium sam
Numerator keluarnya hasil
Denominator Jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pemeriksaan darah rutin
WTPL ≤ 2
Kriteria Penilaian 2 < WTPL ≤ 3
3 < WTPL ≤ 4
4 < WTPL ≤ 5
WTPL > 5
PIC Ka. Inst. Laboratorium
Standar
Kriteria Penilaian
Standar
Kriteria Penilaian
Kriteria Penilaian
WTPL > 5
PIC Ka. Inst. Laboratorium
Standar
Kriteria Penilaian
Standar
Kriteria Penilaian
Kepuasan pelanggan
Area Klinis
Kategori Indikator Kepuasan pelanggan
Perspektif
Sasaran Strategis Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan laboratorium
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan laboratorium
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap
Definisi operasional pelayanan laboratorium.
Frekuensi 3 bulan
Pengumpulan Data
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam p
Denominator prosen)
Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)
Inklusi
Eksklusi --
Formula
Sumber Data Survei
Standar ≥ 80 %
Kriteria Penilaian
PIC Ka. Inst. Laboratorium
waktu yang dibutuhkan sejak pasien
luar hasil.
an darah rutin
bulan
2
1.5
1
0.5
0
0
n laboratorium
n laboratorium
anggan terhadap
ng dimaksud
p yang diisi lengkap
ktu ≤ 24 jam setelah
Tahun
dikembalikan dalam
ang
p
dikembalikan dalam
uruh sampel atau
ulan
3
2
1
0
Prosentase staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 Jam / orang per tahun
Area Manajerial
Kategori Indikator Sumber daya manusia
Perspektif Learning and growth
Sasaran Strategis Terwujudnya peningkatan kompetensi dan kapabilitas staf
Dimensi Mutu Pengembangan SDM, keselamatan pasien
Tujuan Tersedianya staf rumah sakit yang kompeten, kapabel dan berkinerja tinggi
Staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam / orang per tahun adalah
staf tenaga kesehatan yang bertugas di area kritis seperti IGD, HCU/ICU,
HD, ICCU, unit pelayanan kritikal lainnya sesuai kebutuhan RS yang telah
Definisi operasional mendapat pelatihan khusus sesuai gap kompetensi dan kebutuhan unit
kerjanya sebanyak minimal 20 jam/ staf/tahun
Frekuensi Tahunan
Pengumpulan Data
Numerator Staf nakes di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam per orang per
tahun
Denominator Jumlah Staf nakes di area kritis
Inklusi Staf tenaga kesehatan yang bertugas di area kritis RS
Eksklusi --
(Staf nakes di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam per orang per
tahun dibagi Jumlah nakes di area kritis RS) x 100%
Formula
3
2.25
1.5
0.75
0
Tingkat Kehandalan Sarpras (OEE)
Area Manajerial
Kategori Indikator Sarana dan prasarana
Perspektif Learning and growth
Terwujudnya sarana, prasarana, fasilitas dan teknologi sesuai best practice
Sasaran Strategis dalam lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif
C. Kualitas (quality) : Ku, adalah keluaran yang baik yang dihasilkan oleh
suatu alat dibagi dengan total keluaran dari alat tersebut
Frekuensi Tahunan
Pengumpulan Data
Inklusi Seluruh peralatan medis yang bernilai diatas Rp 500 juta
Eksklusi Peralatan medis yang nilainya dibawah Rp 500 juta
Formula OEE = (Ka x Ki x Ku) x 100%
(a) Data alat yang akan dinilai kehandalannya
Sumber Data (b) Laporan monitoring ketersediaan, kinerja dan kualitas dari peralatan tsb
2015 --> 80 %
2016 --> 80 %
Standar 2017 --> 85%
2018 --> 90 %
2019 --> 100 %
RS Pendidikan
Tahun 2016 :
OEE ≥ 80%
70% ≤ OEE < 80%
60% ≤ OEE < 70%
50% ≤ OEE < 60%
OEE < 50%
Kriteria Penilaian
RS Non Pendidikan
Tahun 2016:
OEE ≥ 80%
70% ≤ OEE < 80%
60% ≤ OEE < 70%
50% ≤ OEE < 60%
OEE < 50%
PIC Ka Instalasi sarana, parasarana, ka.Kesling, ka.Laundry, ka.Isntalasi Gizi,
ka instalasi CSSD
sesuai best practice
Equipment
alan sarana dan
rsediaan, kinerja
ng dihasilkan oleh
ut
atan sterilisasi,
etapkan peralatan
ndalannya
ta
3
2.25
1.5
0.75
0
y, ka.Isntalasi Gizi,
Tingkat Penilaian Proper
Area Manajerial
Kategori Indikator Sarana dan prasarana
Perspektif Learning and growth
Sasaran Strategis Terwujudnya sistem pengelolaan kesehatan lingkungan berbasis quality
and safety
Dimensi Mutu Efisiensi, efektifitas dan keselamatan pasien
Tujuan Terstandarisasinya pengelolaan kesehatan lingkungan rumah sakit
Definisi operasional
Kriteria penilaian PROPER terdiri dari dua kategori, yaitu kriteria penilaian
ketaatan dan kriteria penilaian lebih dari yang dipersyaratkan dalam
peraturan (beyond compliance ).
Peringkat dibedakan menjadi 5 bagian dalam bentuk warna, yaitu Emas,
Hijau, Biru, Merah dan Hitam.
Frekuensi Tahunan
Pengumpulan Data
Sesuai penilaian KLH
Undang-undang No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Formula Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2013 Tentang Program Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
rumah sakit
Hidup nomor 06
a Perusahaan
wa PROPER adalah
usaha dan/atau
kerusakan
ahaya dan beracun.
tu kriteria penilaian
atkan dalam
gan dan
Lingkungan Hidup
ogram Penilaian
kungan Hidup
2
1.5
1
Level IT yang Terintegrasi
Area Manajerial
Kategori Indikator Level IT
Perspektif Learning and growth
Terwujudnya sarana, prasarana, fasilitas dan teknologi sesuai
Sasaran Strategis best practice dalam lingkungan keja yang nyaman dan kondusif
Frekuensi Tahunan
Pengumpulan Data
Sumber Data (a) MasterPlan IT
(b) Data progress program masterplan IT
2015 --> Siloed 1
2016 --> Siloed 2
Standar 2017 --> Integrated 1
2018 --> Integrated 2
2019 --> Advanced
RS Pendidikan
Tahun 2016 :
Advanced
Integrated 2
Kriteria Penilaian
Integrated 1
Siloed 2
Siloed 1
Kriteria Penilaian
RS Non Pendidikan
Tahun 2016 :
Advanced
Integrated 2
Integrated 1
Siloed 2
Siloed 1
PIC Ka. Instalasi SIRS
sesuai
kondusif
sesuai
rpasang, system
grasi dengan admisi,
nostik
egrasi instalasi
gan, sdm dll)
ahkan perawatan
orm lebih
clinical HR, e-
2
1.6
1.2
0.8
0.4
3
2.4
1.8
1.2
0.6
Jumlah Penelitian yang dipublikasikan*
Area Manajerial
Kategori Indikator Pendidikan
Perspektif Proses bisnis internal
Terwujudnya sistem penyelenggaraan pendidikan yang komprehensif dan
Sasaran Strategis penelitian berbasis bukti berbasis mutu dan keselamatan pasien
Definisi operasional Ukuran pengaruh suatu kelompok dokumen ilmiah dari SMF atau
Departemen medik disebut nilai impact factor, selanjutnya rerata nilai
impact adalah ukuran kinerja ilmiah SMF atau Departemen Medik yang
dipublikasikan secara internasional
Frekuensi Tahunan
Pengumpulan Data
Inklusi Penelitian ilmiah yang dilakukan oleh staf medis
Eksklusi --
Jumlah penelitian yang dilakukan oleh staf medis yang mampu diterbitkan
Formula dalam jurnal nasional dan internasional dalam
setahun
Sumber Data (a) Daftar karya ilmiah/ penelitian dalam kurun 1 tahun
(b) Daftar staf medis yg melakukan penelitian
2015 --> 2
2016 --> 4
Standar 2017 --> 6
2018 --> 8
2019 --> 10
Tahun 2016 :
Hasil > 4
Hasil = 3
Kriteria Penilaian
Hasil = 2
Hasil = 1
Hasil = 0
PIC Kabag penelitian
komprehensif dan
an pasien
enelitian yang
m jurnal nasional
SMF atau
nya rerata nilai
men Medik yang
mampu diterbitkan
2
1.5
1
0.5
0
Rasio Dosen dengan Mahasiswa Kedokteran*
Area Manajerial
Kategori Indikator Pendidikan
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Sasaran Strategis Tercapainya kebutuhan tenaga dosen pada proses belajar mengajar
Frekuensi Tahunan
Pengumpulan Data
Inklusi Program diskusi, bed side teaching, pembimbingan kasus
Eksklusi Kuliah Classroom
Formula Jumlah dosen per SMF atau Per Departemen dibandingkan
1 : 1-5
Kriteria Penilaian 1 : 6-8
1 : 9-11
1 : 11-13
1 : 14-dst
Pic Bagian SDM dan Bagian Diklat
ajar mengajar
n proses belajar
menjadi peserta
dokteran yang
yang bekerja di RS
en
an sudah
si dari Dekan
nyai Surat
uran perundang-
us
gkan
2
1.5
1
0.5
0