Anda di halaman 1dari 33

Evaluasi Kinerja Rumah Sakit

Zulham Andi Ritonga, SKM., M.KM


Evaluasi

Suatu pertimbangan atau keputusan


subjektif didasarkan pada ukuran objektif
FUNGSI EVALUASI

Apakah program yang akan dilaksanakan


adalah suatu program yang tepat
Apakah program yang sedang dilaksanakan berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

Apakah program yang telah dilaksanakan


sesuai dengan harapan yang dimiliki
BENTUK EVALUASI

Promotive evaluation adalah penilaian pada saat program sedang dilaksanakan


Ada 2 bentuk yaitu monitoring dan penilaian berkala

Summative evaluation adalah penilaian pada saat program telah selesai


dilaksanakan
Ruang lingkup penilaian ini yaitu input, process, output, outcome dan impact
Promotive evaluation
Monitoring Periode evaluation

Frekuensi Tiap 2 mingu s/d 1 bln sekali Tiap 6 bln s/d 1 tahun
sekali

Pelaksanaan Kalangan sendiri (internal evaluation) Kalangan sendiri atau


pihak ketiga (external
evaluation)

Tujuan Bersifat terbatas hanya memperbaiki Bersifat lebih luas dan


beberapa penyimpangan saja merevisi program secara
keseluruhan
LANGKAH EVALUASI
Memahami program yang akan dinilai (LB program, masalah yang mendasari lahirnya program, organisasi,
tenaga pelaksana, sumber daya, waktu, kriteria keberhasilan, tolak ukur, dll)

Menentukan jenis dan ruang lingkup penilaian

Menyusun rencana penilaian (teknik penilaian, jenis dan sumber data, pengumpulan data, cara menarik
kesimpulan, dll)

Melakukan penilaian (catat semua kegiatan dan hasil yang diperoleh)

Menarik kesimpulan (keberhasilan dan nilai program)

Menyusun saran
Kinerja

= Prestasi kerja yaitu perbandingan hasil kerja


dengan standar yang ditetapkan (Dessler,
2009)

Fungsi interaksi antara kemampuan (Ability=A),


motivasi (motivation=M) dan kesempatan
(Opportunity=O) atau Kinerja = ƒ(A x M x O)
(Robbins,1996)
Elemen Kinerja

1. Tujuan, sasaran, strategi organisasi


2. Indikator dan ukuran kinerja
3. Tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran
4. Evaluasi kinerja
Bisnis/ Profit

Ukuran Kinerja

Publik
- Beraneka ragam
- Variabel banyak
- Bersifat abstrak
Individu

Kepemimpinan

Faktor
Memengaruhi Team kerja
Kinerja

System

Situasi
Evaluasi kinerja Rumah Sakit

Suatu proses atau sistem penilaian mengenai


pelaksanaan kemampuan kerja suatu rumah
sakit berdasarkan standar tertentu
TUJUAN

Untuk memotivasi SDM rumah sakit dalam


mencapai sasaran organisasi dan dalam
memenuhi standar perilaku yang telah
ditetapkan sebelumnya, agar menghasilkan
tindakan dan hasil yang diinginkan organisasi.
Standar perilaku dapat berupa kebijakan
manajemen atau rencana formal yang
dituangkan dalam anggaran organisasi.
Pengukuran kinerja yang efektif
hendaknya mampu menerjemahkan
misi, visi dan strategi suatu
organisasi ke dalam tujuan
operasional dan ukuran kinerja baik
ukuran kinerja keuangan maupun non
keuangan
KINERJA PELAYANAN

A. PERTUMBUHAN PRODUKTIVITAS
1. Rata-rata kunjungan Rawat Jalan/hari
2. Rata-rata kunjungan Rawat Darurat/hari
3. Hari Perawatan (HP)
4. Pemeriksaan Penunjang Non
Laboratorium/hari
5. Pemeriksaan Laboratorium/hari
6. Rata-rata Operasi/tindakan bedah/hari
7. Rata-rata Rehabilitasi Medik/hari
B. EFISIENSI PELAYANAN

1. Rasio Pasien Rawat Jalan dengan Dokter


2. Rasio Pasien Rawat Jalan dengan Perawat
3. Rasio Pasien Rawat Darurat dengan Dokter
4. Rasio Pasien Rawat Darurat dengan Perawat
5. Rasio Pasien Rawat Inap dengan Dokter
6. Rasio Pasien Rawat Inap dengan Perawat
7. BOR, AvLOS, BTO, TOI, NDR, GDR
INDIKATOR PELAYANAN RS
 Indikator rawat inap di rumah sakit =
1. BOR (Bed Occupation Ratio = Angka
penggunaan tempat tidur = Persentase pemakaian
tempat tidur pada satuan waktu tertentu)
Nilai parameter BOR yang ideal menurut Depkes
RI (2005) = 60 – 85%

Rumus =
jumlah hari perawatan di rumah sakit × 100%
jlh tempat tidur × jlh hari dalam satu periode
2. AVLOS (Average Length of Stay =
Rata-rata lamanya pasien dirawat
Nilai AVLOS menurut Depkes
(2005) = 6 – 9 hari

Rumus =
jumlah lama pasien dirawat
jlh pasien keluar (hidup + mati)
3. TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran=
rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati
dari telah diisi ke saat terisi berikutnya).
TOI = menggambarkan tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur.
Nilai ideal (Depkes, 2005) = 1 – 3 hari

Rumus =
(jumlah tempat tidur × Periode)−Hari Perawatan
jlh pasien keluar (hidup + mati)
4. BTO ( Bed Turn Over = Angka
perputaran tempat tidur = frekuensi
pemakaian tempat tidur pada satu periode
tertentu)
Nilai ideal dalam 1 tahun untuk 1 tempat
tidur dipakai 40 -50 kali

Rumus =
Jumlah pasien keluar (hidup + mati) 
jumlah tempat tidur 
5. NDR (Net Death Rate) =
Depkes RI (2005) =angka kematian 48 jam
setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita
keluar.
Nilai NDR < 25 per 1000 penderita keluar

Rumus =
Jumlah pasien mati > 48 jam      × 1000 ‰
jumlah pasien keluar (hidup + mati))
6. GDR (Gross Death Rate) =
Depkes RI (2005) = angka kematian
umum untuk setiap 1000 penderita keluar
Nilai GDR < 45 per 1000 penderita keluar

Rumus =
Jumlah pasien mati seluruhnya   × 1000 ‰
jumlah pasien keluar (hidup + mati)
SOAL

Sebuah RS kelas B pendidikan mempunyai ruang


ICCU dengan tempat tidur = 20 buah pada tahun
2019. Selama tahun tsb, jumlah hari rawat = 5260
hari. Jumlah pasien keluar = 1225 dengan lama
perawatan = 5066 hari .
a. Berapa BOR ?
b. Berapa AVLOS ?
c. Berapa BTO ?
a. BOR = Persentase pemakaian t tidur pada satuan waktu
tertentu
= (jumlah hari perawatan / jumlah TT x periode) x100%
= (5260 / 20 x 365)x 100%
= (526000 / 7300) x 100%
= 72,05
= 72%

b. AVLOS adalah rata rata lama rawat seorang pasien


= jumlah lama rawat / jumlah pasien keluar (H+M)
= (5066 / 1225)
= 4,13
c. BTO = Frekuensi pemakaian tempat tidur pada
satu periode tertentu)

Rumus =
Jumlah pasien keluar (hidup + mati) 
jumlah tempat tidur 

= 1225 pasien
20 TT
= 61 kali
SOAL

Sebuah RSU dengan t tidur = 477 mempunyai pasien


keluar/ meninggal 15746 dalam tahun 2019.
Jumlah pasien meninggal = 487 dengan 89 meninggal
< 48 jam.
Jumlah Hari Rawat ( Bed days) = 136995
Jumlah Lama Perawatan pasien keluar/ meninggal
= 136540.
a. Angka Kematian Bersih (Net Death Rate) ?
b. Angka Kematian Kotor ( Gross Death Rate )
a. NDR adalah angka kematian 48 jam setelah pasien dirawat untuk tiap
1000 pasien keluar RS
= (jumlah pasien mati > 48 jam / jumlah pasien keluar (H+M) x
1000%

= (398 / 15746) x 1000%

= 25,28%

b. GDR adalah angka kematian umum untuk tiap 1000 pasien keluar RS

= (jumlah pasien meninggal setelah dirawat / jumlah pasien


keluar RS (H+M) x 1000%
= (487 / 15746) x 1000%
= 30,92%
Dalam suatu Rumah Sakit X, setelah dilakukan perhitungan selama
30 hari didapatkan jumlah hari perawatan sebanyak 4000 , terdapat
200 tempat tidur. Jumlah pasien yang keluar 500 orang. Berapa
BOR, ALOS dan TOI Di rumah sakit tersebut.
Jawaban :
BOR       =         Jumlah hari perawatan  RS                        x  100%
                          Jumlah TT x jumlah hari dalam satu periode
               =          4000                x          100 %
                           200 x 30
               =          4000                x          100 %
                           6000
               =          0.67                 x          100 %
               =          67 %
ALOS      =         jumlah lama pasien dirawat
                           Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
                 =          4000
                             500
                 =          8 hari

TOI          =          (jumlah TT x periode) – hari perawatan RS


     Jumlah pasien keluar ( hidup + mati )
                 =          (200     x          30)       -           4000
                                                     500
                 =          6000    -           4000
                                         500
                 =          2000
                             500
                 =          4 hari
Pengembangan
SDM

Mutu proses
pelayanan
Evaluasi Kinerja
Rumah Sakit
Kepuasan
Pelanggan

Keuangan
PENGEMBANGAN SDM

Dalam hal pengembangan SDM, kinerja


Rumah Sakit diukur dari jam pelatihan
karyawan per tahun (min: 20 jam/
karyawan/ tahun), Program pendidikan,
reward dan punishment.
MUTU PROSES PELAYANAN

1. Respon time di IGD (≤ 5 menit terlayani setelah pasien datang


oleh dokter)
2. Angka kematian di IGD
3. Angka kematian > 48 jam
4. Kelengkapan Rekam Medis (100%)
5. Persentase kematian ibu karena eklampsia (≤ 30 %)
6. Waktu tunggu sebelum operasi elektif atau yang direncanakan
(≤2 hari)
7. Persentase kematian ibu melahirkan karena sepsis (≤0,2%)
8. Persentase Infeksi Nosokomial (≤ 1,5%)
KEPUASAN PELANGGAN

Persentase kepuasan pelanggan difokuskan pada


pelanggan eksternal
1. Persentase tangan terlatih di unit khusus (50 %)
2. Persentase kepuasan karyawan
3. Persentase penggunaan obat generik (85 %)
4. Persentase komplain
5. Lama waktu tunggu di klinik rawat jalan (≤ 60 menit)
KEUANGAN

1. Cost Recovery
Perbandingan dari pendapatan dengan biaya
operasional (dlm persen / angka biasa)
2. Bagaimana penerapan tentang pelaksanaan
good cooperate goverment (daya tranparansi)

Anda mungkin juga menyukai