Rancangan Format
Rancangan Format
Penomoran Halaman
1. Nomor halaman dari halaman “lembar pengesahan” sampai dengan halaman “daftar lampiran” menggunakan angka romawi kecil (i, ii,
iii, iv, v, dan seterusnya) dan diletakkan di tengah bagian bawah halaman.
2. Penomoran halaman di luar halaman yang disebutkan pada butir satu, dilakukan dengan menggunakan angka arab (1, 2, 3, dan
seterusnya) dan diletakkan di sudut kanan bawah halaman. Kecuali pada halaman dimulainya suatu bab baru, maka nomor halaman
diletakkan di tengah bagian bawah halaman bab baru tersebut.
SISTEMATIKA
PENULISAN
DOKUMEN LAPORAN AKTUALISASI PESERTA LATSAR CPNS DI BPSDMD
PROVINSI SUMATERA SELATAN
i. COVER
ii. LEMBAR PERSETUJUAN dan PENGESAHAN
iii. KATA PENGANTAR (paragraf ke-1: alasan dibuatnya rancangan aktualisasi. Paragraf ke-2 : ucapan terimakasih)
iv. DAFTAR ISI
v. DAFTAR TABEL
vi. DAFTAR GAMBAR
vii. DAFTAR LAMPIRAN
viii. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
D. Ruang Lingkup
ix. BAB II DESKRIPSI AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
B. Visi, Misi dan Nilai Organisasi
C. Nilai-nilai Dasar Berakhlak
D. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Terwujudnya Smart Governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
E. Identifikasi Isu
F. Isu Yang Terpilih
G. Gagasan Pemecahan Isu
H. Analisis Dampak
I. Gagasan Pemecahan Isu
J. Rancangan Kegiatan
K. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi MP ( Agenda II)
L. Jadual Kegiatan
M. Prediksi Kendala dan Antisipasi
A. Latar Belakang
Latar belakang berisi narasi kondisi lingkungan kerja peserta selama orientasi yang berisikan deskripsi satuan kerja
peserta, deskripsi unit kerja peserta dan peserta menjelaskan kondisi ideal unit kerja yang diharapkan.
B. T u j u a n
Tujuan berisi narasi umum (Tujuan pelatihan, tujuan umum unit kerja dan tujuan
kondisi ideal / tanpa menggambarkan kegiatan kreatif karena belum dianalisis)
C. Manfaat
Manfaat berisi narasi manfaat untuk diri sendiri, tempat kerja dan Masyarakat
D. Ruang Lingkup
Berisikan ruang lingkup tempat aktualisasi, dan ruang lingkup waktu aktualisasi.
BAB II
DESKRISPI AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
Narasi Tempat Kerja (ada foto dan Struktur Organisasi dan Personil serta uraian Tugas dan Fungsi)
B. Visi, Misi dan Nilai Organisasi (narasi)
C. Nilai-nilai Dasar Berakhlak (narasi setiap nilai Berakhlak yang memuat definisi, panduan perilaku dan kata kunci)
Contoh
Nilai-Nilai Dasar PNS Tatanan nilai dasar (core values) seorang ASN adalah BerAKHLAK hal ini berdasarkan kode
etik dan kode perilaku undang undang No 5 tahun 2014 tentang Aparatur negara dan surat edaran menteri
pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi Republik Indonesia No.20 tahun 2021. Nilai-nilai dasar
BerAKHLAK adalah panduan perilaku bagi ASN dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Nilai-nilai
dasar ASN BerAKHLAK yaitu : 1. Berorientasi pelayanan Berorientasi pelayanan adalah komitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Kode etik dan panduan perilakunya adalah: a. Memahami dan
memenuhi kebutuhan masyarakat b. Ramah, cekatan solutif dan dapat diandalkan c. Melakukan perbaikan tiada
henti. 2. Akuntabel Akuntabel adalah bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Kode etik dan panduan
perilakunya adalah: a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien c. Tidak
menyalahgunakan kewenangan jabatan. 3. Kompeten Kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan
kapabilitas. Kode etik dan panduan perilakunya adalah: a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan
yang selalu berubah b. Membantu orang lain belajar c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. 4. Harmonis
Harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan. Kode etik dan panduan perilakunya adalah: a. Menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya b. Suka menolong orang lain 16 c. Membangun lingkungan kerja yang
kondusif. 5. Loyal Loyal adalah berdedikasi dan mengutamakan bangsa dan negara, adapun panduan perilakunya
adalah : a. Memegang teguh ideologi pancasila, UUD negara Republik indonesia tahun 1945, setia kepada negara
kesatuan republik Indonesia serta pemerintahan yang sah b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan
negara c. Menjaga rahasia dan jabatan negara 6. Adaptif Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan serta menghadapi perubahan. Kode etik dan panduan perilakunya adalah: a. cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan b. terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas c. bertindak proaktif. 7. Kolaboratif
Kolaboratif adalah membangun kerja sama yang sinergis. Kode etik dan panduan perilakunya adalah: a. Memberi
kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
D. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Terwujudnya Smart Governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan (narasi Manajemen ASN, dan Smart ASN)
G. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Smart ASN
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dengan pebuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Adapun peran dan kedudukan ASN dalam NKRI
sebagai berikut: 17 1. Manajemen ASN Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang professional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Peran ASN Untuk menjalankan
kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut: 1) Pelaksana kebijakan public; 2) Pelayan public; dan 3) Perekat dan pemersatu
bangsa Selanjutnya Pegawai ASN bertugas: 1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan 2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan 3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia 2. Smart ASN Pada era digitalisasi ini mendesak setiap aspek untuk memahami pentingnya peran dari dunia digital salah
satunya pada pegawai ASN. Era digitalisasi ini memberikan kemudahan dalam melakukan segala hal. Banyak manfaat yang diperoleh dari kemajuan
teknologi informasi, salah satunya perkembangan pesat bidang komunikasi. Saat ini, perilaku manusia dalam berkomunikasi menjadi semakin kompleks.
Dahulu, manusia berkomunikasi dengan cara bertemu, namun kini dengan adanya teknologi, tersedia media baru dalam berkomunikasi, yaitu melalui
jejaring 18 sosial. Jejaring sosial ini membuat manusia terhubung satu sama lain tanpa harus bertatap muka. Dengan media baru ini, informasi juga dapat
disebarluaskan dengan cepat. Smart ASN memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi era disrupsi dan tantangan dunia yang semakin kompleks.
Profil Smart ASN meliputi : 1. Integritas 2. Nasionalisme 3. Profesionalisme 4. Berwawasan global 5. Menguasai IT dan bahasa asing 6. Berjiwa
hospitality ( Ramah ) 7. Berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas. Adanya profil ini (Smart ASN), kita akan mendapat digital talent dan
digital leade
E. Identifikasi Isu
a. Environmental Scanning
Contoh Narasi bisa bebas
Dalam menetapkan isu, penulis menggunakan landasan teoritik dari Manajemen ASN dan Smart ASN dengan ditambahnya
pemahaman tentang substansi tuntutan pekerjaan dan lingkungan tempat kerja. Selain itu untuk tetap relevan dengan kondisi nyata
di tempat kerja, dilakukan pula proses konsultasi dengan mentor di lingkungan kerja sehingga isu yang disampaikan valid dan
terukur.
Selama hampir dua bulan bertugas di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sungai Penuh, penulis mengamati beberapa masalah yang
terjadi sehari-hari dan perlu dicarikan solusinya dengan segera. Dikaitkan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN, penulis
menemukan beberapa isu sebagai berikut.
Contoh
1. Belum optimalnya pemeriksaan barang pengunjung di portir karena kurangnya tenaga petugas di Rutan Kelas IIB
Sungai Penuh
Dalam setiap proses masuknya barang ataupun titipan untuk warga binaan yang berada di dalam rutan tentulah harus melalui
prosedur pemeriksaan oleh petugas pintu utama (P2U). Setiap barang titipan kepada warga binaan yang masuk ke dalam rutan
terlebih dahulu akan diterima oleh petugas P2U untuk dilakukan pemeriksaan barang tersebut. Setelah itu barang titipan tersebut
diperiksa oleh petugas dengan disaksikan oleh si pengirim agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dan guna memastikan di
dalam barang titipan tersebut tidak ada benda-benda ataupun barang yang terlarang untuk masuk ke dalam rutan. Namun dalam
pelaksanaannya, masih belum optimalnya pelayanan yang diberikan dari petugas kepada masyarakat atau pengunjung yang ingin
menitipkan barang, dikarenakan petugas yang melakukan pemeriksaan barang pengunjung hanya berjumlahkan dua orang, yang
mana akan membuat pengunjung lain mengalami antrian yang sedikit lama di luar. Dari permasalahan tersebut sangat berkaitan
dengan materi Manajemen ASN yang penulis pelajari dikarenakan belum maksimal dalam pelayanan pemeriksaan barang
pengunjung dilakukan oleh petugas.
2. Belum diterapkan absen digital dalam pelaksanaan apel pagi dan apel sore di Rutan Kelas IIB Sungai Penuh
Absensi merupakan hal yang penting dalam mendata kehadiran para pegawai di rutan, termasuk absensi kehadiran pegawai
pada saat apel pagi dan sore. Selain untuk membuat administrasi daftar kehadiran menjadi rapi juga untuk menghindari kecurangan
pegawai yang tidak hadir saat apel. Sistem absensi yang dapat digunakan pun terbagi dua, yaitu manual dan online. Absensi apel
pegawai yang digunakan di rutan masih dengan cara manual dengan membubuhkan tanda tangan pegawai yang sudah mengikuti
apel di buku daftar kehadiran apel. Hal ini dapat membuat pegawai yang tidak ikut apel dapat mengisi daftar hadir tersebut. Dari
permasalahan tersebut sangat berkaitan dengan materi Smart ASN yang penulis pelajari dikarenakan kegiatan absensi masih
menggunakan sistem manual, tidak menerapkan teknologi termaju.
Isu yang ada di unit kerja kemudian dianalisis dengan menggunakan metode APKL, maka analisis dari isu tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel .......... (huruf minimal 10)
Analisis Isu
nono Isu A P K L Jumlah Peringkat
1 Kurangnya penjaga tahanan 5 4 5 5 19 2
2 Keterlambatan pegawai 2 1 1 5 10 5
3 Kurangnya kemampuan engoperasikan Komputer (Microsoft office) 3 4 3 5 15 3
4 Kurangnya pemahaman dalam pengisian jurnal harian di SIMPEG
2 2 1 5 10 4
5 Kurangnya informasi terkait fasilitas dan pelayanan lapas kepada masyarakat. 5 5 5 5 20 1
Contoh
Berupa narasi pendalaman data dukung core isue terpilih (berisi akibat jika tidak dipecahkan, dan cari sebab dari core isu
terpilih lalu dari sebab tersebut salah satu) silakan dinarasikan.
H. Analisis Dampak
Jelaskan analisis dampak isu terhadap organisasi jika isu terpilih tidak diselesaikan.
a. Rancangan Kegiatan
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
KEGIATAN MATA PELATIHAN TERHADAP VISI ORGANISASI
DAN MISI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan konsultasi Merencanakan jadwal Mendapatkan waktu Saya merencanakan jadwal dan Kegiatan yang Kerja sama yang
dengan mentor dan pertemuan dengan dan tempat untuk melakukan pertemuan sesuai dilakukan merupakan sinergitas yang sama-
coach mengenai mentor untuk melakukan waktu yang ditetapkan bersama wujud dari pemenuhan sama dibangun antara
konsultasi konsultasi misi Kemenkumham
perencanaan terhadap mentor serta melakukan mentor dan penulis dalam
untuk
rancangan aktualisasi konsultasi merupakan nilai membahas suatu
Mewujudkan aparatur
Akuntabel rancangan aktualisasi
Kementerian Hukum
Saya merencanakan jadwal merupakan tata nilai
dan Hak Asasi
dengan mentor menggunakan Sinergi.
Manusia yang
komunikasi dengan bahasa yang profesional dan
sopan, baik dan memperhatikan
etika yang ada sesuai dengan berintegritas
wujud nilai Harmonis Mewujudukan visi dan
2 Akuntabel 0 0 4 3 4 11
3 Kompeten 4 3 3 3 3 16
4 Harmonis 3 5 3 2 3 16
5 Loyal 3 5 4 1 4 17
6 Adaptif 3 4 2 1 5 15
7 Kolaboratif 5 3 1 1 0 10
Jumlah Aktualisasi 17 26 21 15 23 99
A. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan menggunakan tabel sebagai berikut:
Contoh Jadwal Kegiatan Laporan Aktualisasi
Tabel 2.3 Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan Aktualisasi
No Kegiatan Mei Juni
Tahapan Kegiatan Output/Hasil
I I II III I II III IV
1 Pengendalian Jadwal diklat Mencetak kalender diklat Kalender diklat tercetak,
dalam ukuran besar pada dibuktikan dengan adanya
JUDUL .................................
Disusun Oleh:
............ NAMA......
NIP . ...................................
NDH: ............................
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul ......................................................
Oleh:
dr. RAHMAN WAHYUDIN SENSI
NIP . 199012252020121001
NDH 22
COACH, MENTOR,