Company
LOGO
TAHUN 2017
Bimtek Perpajakan
Bendahara Dana BOS
Apa itu...
Company name
Pajak itu...
Company name
85% -nya
Penerimaan
adalah
Pendapatan Negara
Pajak
74,7%
(PPh, PPN, PBB, Pajak Lainnya)
-nya
Belanja Negara
Company name
Company name
#sadarAPBN
PENDIDIKAN KESEHATAN
PAJAK PUSAT
Company name
PAJAK DAERAH
Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Penghasilan (PPh)
Pajak Hotel
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan
Pajak Hiburan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah
Pajak Restoran
(PPnBM)
Pajak Reklame
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Sektor Perkebunan, Perhutanan,
Sektor Perdesaan dan Perkotaan
dan Pertambangan
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bea Meterai
Bangunan (BPHTB)
APBN/
APBD
Kas Negara
melalui Bank Kementerian/
dan Kantor Pos Lembaga
DJP
Mengadministrasi Masyarakat Fasilitas
kan Publik
FUNGSI BENDAHARA
Company name
Belanja
Bendahara Rekanan
Pemerintah
HITUNG SELF
ASSESSMENT
SYSTEM
BAYAR
LAPOR
Company name
PENGHITUNGAN PAJAK
Company name
APBN/
APBD
Kas Negara
melalui Bank Kementerian/
dan Kantor Pos Lembaga
DJP
Mengadministrasi Masyarakat Fasilitas
kan Publik
PEMANFAATAN DANA BOS
Company name
FUNGSI BENDAHARA
Company name
Belanja
Bendahara Rekanan
Pemerintah
Memotong,
PPN Menyetor, PPh Pasal 22
Melaporkan
PPh Final
Pasal 4 Ayat (2) PPh Pasal 23
PPH PASAL 21
Company name
DASAR HUKUM
UU No 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang No 36 Tahun 2008
PP Nomor 80 Tahun 2010 tentang Tarif Pemotongan Dan Pengenaan Pajak
Penghasilan Pasal 21 Atas Penghasilan Yang Menjadi Beban APBn / APBD.
PMK-262/PMK.03/2010 tentang Tata Cara Pemotongan PPh Pasal 21 bagi Pejabat
Negara, PNS, Anggota TNI, Anggota POLRI dan Pensiunannya atas Penghasilan yang
Menjadi Beban APBN atau APBD
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 101/PMK.010/2016 tentang
Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Penghasilan
Penerima Imbalan kepada
Pensiun secara bukan pegawai
teratur
Penghasilan
Penghasilan
Pegawai Tetap Yang Imbalan
baik teratur Dipotong kepada peserta
maupun tidak PPh Pasal kegiatan
teratur
21/26
PEMOTONGAN PPH PASAL 21
Company name
Dipotong 5%
Diperoleh Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Upah Kumulatif > Rp 4.5 jt sebulan
APABILA PENERIMA PENGHASILAN TIDAK BER-NPWP MAKA DIKENAKAN TARIF PPH PS.21
20% LEBIH TINGGI
PTKP 2016 (PMK No. 101 Tahun 2016)
Company name
3 Tanggungan 23
K/I/3 126.000.000
TARIF PPH ORANG PRIBADI
Company name
25 %
Rp 50 juta – Rp 250 juta
15 %
s/d Rp 50 juta
5%
JIKA WAJIB PAJAK TDK MEMILIKI NPWP MAKA TARIFNYA 20% LEBIH TINGGI
MEKANISME PEMOTONGAN, PENYETORAN,
DAN PELAPORAN PPH PASAL 21
Company name
Saat Lapor
Saat Setor
1. Menyampaikan SPT
Masa PPh Pasal 21 ke
Saat Transaksi KPP/KP2KP
1. SSP dibuat atas Nama
1. Bendahara membuat & NPWP Bendahara 2. Khusus di Bulan
bukti potong PPh
Pasal 21 atas 2. Bendahara Desember, Dilampiri
transaksi penghasilan menyetorkan SSP ke Formulir 1721-1 (Daftar
tidak teratur. Bank Persepsi atau Bukti Pemungutan)
2. Bendahara mencatat Kantor Pos 3. Dilaporkan paling
transaksi ke dalam lambat tanggal 20
3. SSP paling lambat
Daftar Transaksi bulan berikutnya.
Harian (DTH) disetor tanggal 10
bulan berikutnya.
Contoh Kasus PPh Pasal 21
Company name
1 2 3
Kementerian Keuangan
Sekolah mengadakan . pada hari jadinya Kementerian Keuangan
pelatihan dan mengadakan panggung membayar honorarium
membayar hiburan dengan kepada
honor kepada Rurun mengundang penyanyi. peserta rapat yang bukan
(PNS golongan III b) Honor penyanyi yang PNS/Pejabat Negara/
sebagai pengajar diberikan Bendahara Anggota TNI dan POLRI
sebesar Rp Kementerian Keuangan sebesar Rp500.000,-
2.000.000,00 Rp 6.000.000,00.
Penerima honorarium
tidak memiliki NPWP
DASAR HUKUM
UU No 7 Tahun 1983 ttg PPh sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang No 36 Tahun 2008.
Khususnya Pada Pasal 23.
PMK-184/PMK.03/2007 tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan
Penyetoran Pajak, Penentuan Tempat Pembayaran Pajak, dan Tata Cara Pembayaran,
Penyetoran dan Peiaporan Pajak, serta Tata Cara Pengangsuran dan
Penundaan Pembayaran Pajak
PMK-141/PMK.03/2015 tentang Jenis Jasa Lain Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal
23 Ayat (1) Huruf C angka 2 UU No 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No 36 Tahun 2008.
SE - 53/PJ./2009 ttg Jumlah Bruto Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 23 Ayat (1)
Huruf C angka 2 UU No 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan UU No 36 Tahun 2008.
Perdirjen No.PER-53/PJ/2009 tentang Bentuk Formulir SPTMasa Pajak Penghasilan
Final Pasal 4 Ayat (2), SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 15, Pasal 22, Pasal 23,
dan/atau Pasal 26 Serta Bukti Pemotongan/Pemungutannya.
Objek PPh Pasal 23
Company name
Tarif Tarif
15% 15%
Hadiah/
Dipotong
Imbalan
Penghargaan
Selain PPh 21
PPh Modal
Pasal 23
Sewa Harta
Selain
Tarif
Tanah/ Jasa Tarif
Bangunan
2% 2%
Saat Lapor
3
1 2
Kementerian Keuangan
Kementerian Keuangan
Kementerian Keuangan menyewa tenda dari
menggunakan jasa
memakai jasa service pengusaha yang tidak
catering untuk kegiatan
kendaraan (bengkel yang Rapat Koordinasi memiliki NPWP sebesar
memiliki NPWP) untuk dengan biaya Rp Rp 1.100.000,- (harga
menservice kendaraan 2.000.000,- namun termasuk PPN), PPh
dinasnya. Besarnya biaya pengusaha jasa Pasal 23 yang terutang
yang dikeluarkan catering tidak memiliki adalah :
Rp1.000.000,00 (harga NPWP.
tersebut sudah termasuk
pembelian suku cadangnya,
namun tagihan tidak dipisah- DPP
pisahkan) . 100/110 x 1.100.000 =
PPh Psl 23 Rp 1.000.000.-
2.000.000× 2% x 2
Rp 80.000,00
PPh Psl 23 PPh Psl 23
Rp1.000.000,00 × 2% = 1.000.000× 2% x 2
Rp20.000,00 Rp 40.000,00
PPH FINAL PSL.4 AYAT (2)
Company name
DASAR HUKUM
UU No 7 Tahun 1983 ttg PPh sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang No 36 Tahun 2008.
PP-51 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari
Usaha Jasa Konstruksi.
KEP - 227/PJ./2002 tentang Tata Cara Pemotongan Dan Pembayaran,
Serta Pelaporan Pajak Penghasilan Dari Persewaan Tanah Dan Atau
Bangunan.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 475/KMK.04/1996 Tentang
Norma Penghitungan Khusus Penghasilan Neto Bagi Wajib Pajak
Perusahaan Penerbangan Dalam Negeri.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 243/PMK.03/2008 Tentang
Pelaksanaan Pembayaran Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari
Pengalihan Hak Atas Tanah Dan/Atau Bangunan
OBJEK PEMOTONGAN PPH FINAL
Company name
TERMASUK :
Pekerjaan Kecil Besar
BIAYA PERAWATAN;
BIAYA PEMELIHARAAN; Pelaksanaan 2% 3%
BIAYA KEAMANAN;
Pengawasan 4% 4%
BIAYA FASILITAS
LAINNYA DAN SERVICE Pengalihan Perencanaan 4% 4%
CHARGE BAIK YG Tanah/Bangunan
PERJANJIANNYA Non Kualifikasi
DIBUAT SECARA Tarif 5 % Pelaksanaan 4%
TERPISAH/DISATUKAN
Pengawasan 6%
Perencanaan 6%
Mekanisme Pemotongan, Penyetoran, dan
Pelaporan PPh Pasal Final
Company name
Saat Lapor
1. Menyampaikan SPT
Saat Setor Masa PPh Pasal 4 (2);
Saat Transaksi 1. Bendahara 2. Dilampiri Daftar Bukti
menyetorkan SSP atas Pemotongan, Bukti
1. Bendahara melakukan transaksi PPh Final ke
pemotongan PPh Final Pemotongan, dan SSP
Bank atau Kantor Pos; PPh Pasal 4 (2);
pada saat
pembayaran. 2. SSP Atas Nama dan 3. Dilaporkan Paling
2. Bendahara membuat NPWP Bendahara lambat tanggal 20
bukti potong PPh Final 3. Disetorkan Paling Bulan Berikutnya.
untuk rekanan.
Lambat tanggal 10
3. Mencatat transaksi ke Bulan berikutnya. Khusus untuk Pengalihan
dalam DTH.
Tanah/Bangunan
menggunakan Laporan
Tersendiri
PPN
Company name
DASAR HUKUM
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
Company name
SEMUA BARANG
adalah Semua Jasa
BARANG KENA PAJAK
Penyerahan adalah
kecuali Barang/Jasa Jasa Kena Pajak
Barang Tidak Kena PPN Di Daerah
1. Barang Tambang
2. Barang Kebutuhan
Pabean
kecuali
Pokok Kecuali :
3. Makanan&Minuman di
Negative List JasaTidak Kena PPN
Hotel/Restoran
4. Uang, Emas batangan, (Pasal 4A UU 42/2009)
dan surat berharga-
PPnBM
PAJAK YG DIKENAKAN ATAS KONSUMSI BARANG
YG BERDSRKAN KMK TERGOLONG BRG MEWAH
MEKANISME P P N
Company name
Saat Lapor
1. Bendahara
Saat Setor menyampaikan SPT
Saat Transaksi
1. SSP Disetor / Masa PPN 1107 PUT;
1. Rekanan membuat Dibayarkan oleh 2. Paling Lambat akhir
faktur pajak secara
Bendahara melalui bulan berikutnya;
lengkap.
Bank, Kantor Pos 3. Walaupun tidak ada
2. Rekanan membuat SSP atau KPPN; Transaksi, tetap wajib
atas Nama & NPWP
melapor tiap bulan;
Rekanan yang 2. Paling Lambat
ditandatangani dan tanggal 7 Bulan 4. Melampirkan SSP dan
Cap oleh Bendahara; Faktur Pajak
Berikutnya
3. Mencatat Transaksi
dalam Daftar Transaksi
Harian (DTH).
BEA MATERAI
Company name
DASAR HUKUM
Materai tempel desain tahun 2014 mulai berlaku sejak tanggal 17 Agustus 2014.
Company
LOGO REVIEW
Company name
BELANJA BARANG
NILAI BELANJA PPN PPH Pasal 22
TARIF PAJAK 10 % X
TARIF PAJAK 10 % 2%
* Selain Sewa Tanah dan/atau Bangunan
Company name
4. PPh Ps.4 (2) (PPh Final) Tgl 10 Bln 20 Bln 2% Perbulan 100.000
Berikutnya Berikutnya
Pajak Tuntas...
Tidur Pulas...