Anda di halaman 1dari 62

KESEHATAN DAERAH MILITER III/ SILIWANGI

RUMAH SAKIT TK. II 03.05.01 DUSTIRA

PROGRAM KERJA
UNIT PROMOSI KESEHATAN

TAHUN 2022

RUMAH SAKIT TK II 03.05.01 DUSTIRA


JALAN DUSTIRA NO 1 TELF 022 6633967 CIMAHI
KESEHATAN DAERAH MILITER III/ SILIWANGI
RUMAH SAKIT TK.II 03.05.01 DUSTIRA

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pelayanan promotif dan preventif di Rumah Sakit dapat diwujudkan melalui


penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS), hal ini sejalan dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit, dalam bab II pasal 3 bahwa Rumah
Sakit wajib menyelenggarakan PKRS. Promosi Kesehatan Rumah Sakit yang selanjutnya
disingkat PKRS adalah proses memberdayakan pasien, keluarga pasien sumber daya
manusia Rumah sakit, pengunjung Rumah Sakit dan masyarakat sekitar Rumah Sakit
untuk berperan serta aktif dalam proses asuhan untuk mendukung perubahan perilaku dan
lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju pencapaian derajat
kesehatan yang optimal. PKRS sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Bab II pasal 3 tersebut
diselenggarakan dengan prinsip paradigma sehat, kesetaraan, kemandirian, keterpaduan
dan kesinambungan. Untuk itu, Rumah Sakit berperan penting dalam melakukan Promosi
Kesehatan baik untuk Pasien, Keluarga Pasien, SDM Rumah Sakit, Pengunjung Rumah
Sakit, maupun Masyarakat Sekitar Rumah Sakit.
Penyelenggaraan PKRS dilaksanakan pada 5 (lima) tingkat pencegahan yang
meliputi Promosi Kesehatan pada kelompok masyarakat yang sehat sehingga mampu
meningkatkan kesehatan, Promosi Kesehatan tingkat preventif pada kelompok berisiko
tinggi (high risk) untuk mencegah agar tidak jatuh sakit (specific protection), Promosi
Kesehatan tingkat kuratif agar Pasien cepat sembuh atau tidak menjadi lebih parah
(early diagnosis and prompt treatment), Promosi Kesehatan pada tingkat rehabilitatif untuk
membatasi atau mengurangi kecacatan (disability limitation), dan Promosi Kesehatan
pada Pasien baru sembuh (recovery) dan pemulihan akibat penyakit
(rehabilitation). Dalam pelaksanaannya manajemen PKRS meliputi
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
Pada tahun 2020, Indonesia dan seluruh dunia dihadapkan pada Pandemi Covid 19
yang secara tidak langsung merubah semua tatanan kehidupan masayarakat termasuk
bidang kesehatan. Rumah Sakit Tingkat II.Dustira merupakan rumah sakit rujukan tertinggi
di wilayah Kodam III Siliwangi telah terakreditasi PARIPURNA oleh KARS dan sebagai RS

2
rujukan Covid 19 tetap berusaha memberikan pelayanan yang berkualitas, paripurna dan
komprehensif. Hal ini sejalan dengan visinya sesuai yaitu menjadi rumah sakit kebanggaan

3
prajurit TNI, PNS, dan keluarganya serta masyarakat umum. Pemenuhan standar PKRS
Dalam upaya mencapai visi tersebut, Rumah Sakit Dustira melaksanakan misinya yaitu
memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan paripurna, memberikan dukungan
kesehatan yang handal, serta menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian
dan pengembangan yang bermutu dalam rangka pelaksanaan Rumah sakit Pendidikan.
Salah satu upaya untuk mencapai misi rumah sakit khususnya memberikan
pelayanan kesehatan yang prima dan paripurna, di wilayah Kodam III/ Siliwangi yang
bermutu dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian, juga dalam adalah melalui
penjaminan pemenuhan hak setiap orang dalam memperoleh informasi dan edukasi
tentang kesehatan dan untuk menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan yang
paripurna di Rumah Sakit, sekalipun ditengan situasi pandemic Covid-19 diperlukan adanya
PKRS melalui pelaksanaan manajemen rumah sakit Dustira dengan memberikan
pelayanan edukasi kepada pasien dan keluarga yang dikoordinir oleh unit PKRS. Kegiatan
yang dilaksanakan oleh unit PKRS Rumah Sakit Dustira bertujuan untuk memberdayakan
masyarakat rumah sakit agar mampu menghindarkan dirinya dari resiko terkenanya
penyakit serta kemampuan untuk memelihara kesehatan baik di era pandemic atau tidak.
Edukasi dilakukan kepada SDM Rumah Sakit, pasien, keluarga dan masyarakat baik
secara individu maupun kelompok di ruang rawat jalan dan rawat inap, sesuai dengan
permasalahan yang ada termasuk yang berhubungan dengan kasus covid-19. Materi
edukasi secara individu disesuaikan dengan kebutuhan pasien berdasarkan hasil
assesment kebutuhan edukasi, sedangkan materi edukasi secara kelompok berdasarkan
dari 10 besar penyakit yang ada di rawat inap dan rawat jalan, seperti yang tercantum di
dalam tabel di bawah ini.
REKAPITULASI 10 BESAR PENYAKIT RAWAT INAP
TAHUN 2021
NO MACAM PENYAKIT JUMLAH
1 Penyakit virus lainnya 3.401
2 Demam tifoid dan paratifoid 2.226
3 Infark serebral 914
4 Penyakit jantung iskemik lainnya 907
5 Infark miocard akut 699
6 Demam dengue 683
7 Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu
666
(kolitis infeksi)
8 Gagal ginjal lainnya 586
9 Pneumonia 575
10 Demam berdarah dengue 559
Sumber : Infokes Rumah Sakit Dustira , Januari 2021

4
REKAPITULASI 10 BESAR PENYAKIT RAWAT JALAN
TAHUN 2021
NO MACAM PENYAKIT JUMLAH
1 Penyakit hipertensi lainnya 16.459
2 Infark serebral 15.060
3 Penyakit jantung iskemik lainnya 8.140
4 Diabetes melitus tidak bergantung insulin 6.386
5 Hipertensi esensial (primer) 5.976
6 Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya 2.689
7 Gangguan lain kelopak mata 2.264
8 Gangguan refraksi dan akomodasi 2.272
9 Asma 1.733
10 Osteaartritis 1.960
Sumber : Infokes Rumah Sakit Dustira , Januari 2021

Tabel di atas memberi gambaran jumlah, variasi dan jenis penyakit yang ada di
Rumah Sakit Dustira, dari variasi dan jenis penyakit yang ada menunjukan perlu adanya
upaya promotif untuk meningkatkan kesadaran individu untuk senantiasa menjaga
kesehatan,yang disesuaikan dengan situasi pandemic Covid 19 yang tengah dihadapi. Agar
dapat melakukan promosi kesehatan dengan baik perlu disusun program kerja Unit
Promosi Kesehatan.
Hasil data

B. TUJUAN UMUM
Memberikan acuan kepada pengelola PKRS dalam penyelenggaraan PKRS.

C. TUJUAN KHUSUS
1. Mewujudkan Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat
melindungi Pasien dalam mempercepat kesembuhannya, tidak mengalami sakit
berulang karena perilaku yang sama, dan meningkatkan perilaku hidup sehat.
2. Mewujudkan Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat
memberikan informasi dan edukasi kepada Keluarga Pasien agar mampu
mendampingi Pasien dalam proses penyembuhan dan mencegah Pasien tidak
mengalami sakit berulang, menjaga, dan meningkatkan kesehatannya, serta
menjadi agen perubahan dalam hal kesehatan.
3. Mewujudkan Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat
memberikan informasi dan edukasi kepada Pengunjung Rumah Sakit agar
mampu mencegah penularan penyakit dan berperilaku hidup sehat.

5
4. Mewujudkan Rumah Sakit sebagai tempat kerja yang sehat dan aman untuk
SDM Rumah Sakit.
5. Mewujudkan Rumah Sakit yang dapat meningkatkan derajat kesehatan
Masyarakat Sekitar Rumah Sakit.

D. Sasaran
1. SDM Rumah Sakit.
2. Pasien.
3. Keluarga Pasien
4. Pengunjung Rumah Sakit.
5. Masyarakat Sekitar Rumah Sakit.
6. Kelompok Khusus.

6
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

KARUMKIT

WAKARUMKIT

KABID UM

KA HUMAS

PJ. PROMKES SEKERTARIS

SIE PEMBERDAYAAN SIE SIE KEMITRAAN

PEMBERDAYAAN
MEDIA

7
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2018 tentang penyelenggaraan promosi kesehatan rumah sakit. Tenaga pengelola PKRS
yang kompeten dan sesuai dengan jumlah kapasitas tempat tidur Rumah Sakit. Adanya
tenaga pengelola PKRS yang ditetapkan oleh Kepala atau Direktur Rumah Sakit. Jumlah
minimal tenaga pengelola PKRS berdasarkan kapasitas Tempat Tidur (TT) Rumah Sakit
yaitu:

1. Jumlah TT <100 : minimal 2 orang


2. Jumlah TT 101-300 : minimal 4 orang
3. Jumlah TT 301-700 : minimal 6 orang
4. Jumlah TT > 700 : minimal 10 orang

A. Uraian Tugas
1. Pj. Unit Promosi Kesehatan
Nomor Kode Jabatan
Nama Jabatan Penanggung Jawab
Pangkat/Golongan Letnan Kolonel
Nama Jabatan (Atasan) Karumkit
Nama Jabatan (Bawahan) Korbid Pemberdayaan SDM
Korbid Pemberdayaan Media
Korbid Kemitraan
Uraian Tugas

a. Tugas Pokok Membantu Karumkit merumuskan kebi-jaksanaan,


merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan,
mengendalikan dan melakukan pengawasan pelaksanaan
pelayanan & dukungan kesehatan terhadap prajurit, PNS
dan keluarganya serta masyarakat umum di Rumah Sakit
dalam pendidikan pasien dan kelaurga.

b. Tugas sehari-hari 1) Memberikan rekomendasi sebagai bahan


pertimbangan kepada Kepala atau Direktur Rumah Sakit;
2) melaksanakan perencanaan terintegrasi
berdasarkan hasil analisis masalah kesehatan di Rumah
Sakit dan asesmen kebutuhan Promosi Kesehatan,
meliputi Promosi Kesehatan bagi Pasien, Keluarga
Pasien, SDM Rumah Sakit, Pengunjung Rumah Sakit, dan
Masyarakat Sekitar Rumah Sakit.
3) melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan
PKRS.
8
4) melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan bagi Pasien,
Keluarga Pasien, SDM Rumah Sakit, Pengunjung Rumah
Sakit, dan Masyarakat Sekitar Rumah Sakit.
5) menggerakkan Masyarakat Sekitar Rumah Sakit
untuk
6) mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan,bekerjasama dengan dinas kesehatan
pemerintah daerah, Puskesmas dan kelompok masyarakat
peduli kesehatan serta sektor lain terkait.
7) menyusun pedoman/panduan, Standar Prosedur
Operasional (SPO), pelaksanaan, dan regulasi internal
PKRS, dengan melibatkan multi disiplin/profesi
8) Membuat dan/atau mengembangkan media Promosi
Kesehatan dengan melibatkan multi profesi/displin yang
berkompeten.
9) memberikan rekomendasi sebagai bahan
pertimbangan kepada Kepala atau Direktur Rumah Sakit
yang berkaitan dengan penyelenggaraan PKRS.
10) melaksanakan pencatatan, pelaporan, pemantauan,
dan penilaian pelaksanaan Promosi Kesehatan yang
terintegrasi, yang dilaporkan setiap triwulan. Pelaporan
disampaikan kepada Kepala atau Direktur Rumah Sakit,
kepala dinas kesehatan pemerintah daerah
kabupaten/kota, kepala dinas kesehatan pemerintah
daerah provinsi dan menteri kesehatan.
11) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber
daya manusia pelaksana PKRS.
12) Melaksanakan pengembangan metode dan
penelitian yang berkaitan dengan PKRS.
13) mengoordinasikan pelaksanaan pelayanan PKRS
yang terintegrasi dengan Profesional Pemberi Asuhan
(PPA) pada setiap unit pelayanan di Rumah Sakit.
14) mendorong terwujudnya Rumah Sakit sebagai
tempat kerja yang sehat dan aman.

1) Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan


c. Tugas Periodik
mengawasi segala kegiatan pendidikan pasien dan
keluarga
2) Mempelajari dan mengevaluasi kegiatan pendidikan
pasien dan keluarga serta membuat saran
penyempurnaan kepada Karumkit.
3) Menentukan tata kerja secara umum.
4) Mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan.
5) Mengkoordinasikan pembuatan laporan kegiatan
PKRS kepada unit terkait
6) Mengerjakan tugas lain yang dibebankan secara
khusus oleh Ka Rumkit (Kekaryaan Rumkit).
7) Mewakili Ka Rumkit apabila Ka berhalangan
untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab
dalam bidang Promkes.
9
10
8) Membuat laporan bulanan dan
laporan pelaksanaan Progja Promkes.
9) Melaksanakan pengawasan periodic terhadap :
a. Pencapaian sasaran bulanan/triwulan/
tahunan.
b. Disiplin personel staf Rumah Sakit.
c. Kesiapan materiil.

1) Merencanakan, menyiapkan dan membuat


d. Tugas Insidentil saran paparan bidang Kesehatan kepada Karumkit
2) Koordinasi dengan pihak yang terkait
dengan kegiatan dan permasalahan yang
dipaparkan .
3) Membuat laporan dan menyiapkan tindak
lanjut hasil paparan dalam konsep Program Kerja.
4) Melaksanakan pengawasan terhadap :
a. Penyusunan bahan paparan.
b. Kesiapan sarana paparan.
c. Penyusunan bahan laporan hasil paparan.
5) Mewakili/mengikuti rapat intern/ekstern bidang
Kesehatan dalam maupun diluar struktur Orgas TNI
AD yang berkaitan dengan Promkes

a. Meja Kursi.
Peralatan Kerja b. ATK.
c. Telepon

Ruangan kerja bersih, tenang cukup penerangan dan


Kondisi Kerja udara.

Relatif tidak ada.


Resiko Kerja

2. Sekertaris/ admin

Nomor Kode Jabatan


Nama Jabatan Admin
Pangkat/Golongan PNS/KHL
Nama Jabatan (Atasan) Penanggung Jawab Unit
Nama Jabatan (Bawahan) -
Uraian Tugas

11
a. Tugas Pokok Membantu Penanggung Jawab Unit merumuskan kebi-
jaksanaan, merencanakan, mengkoordinasikan,
melaksanakan dalam pendidikan pasien dan kelaurga.

b. Tugas sehari-hari 1) Membantu Ketua unit PKRS dalam kegiatan


administrasi PKRS.
2) Mengkoordinasikan dengan Ketua unit PKRS dalam
mengagendakan pertemuan internal.
3) Membuat notulensi pertemuan internal dan
pertemuan lain yang dihadiri oleh Ketua dan atau
memintakan notulen hasil pertemuan yang didelegasikan
ke Ketua PKRS.
4) Mengajukan kebutuhan ATK dan sarana prasarana
lainnya.
5) Membantu korbid pemberdayaan SDM, korbid
pemberdayaan media dan korbid kemitraan dalam teknis
pembuatan media, sarana dan prasarana PKRS.
6) menyusun pedoman/panduan, Standar Prosedur
Operasional (SPO), pelaksanaan, dan regulasi internal
PKRS, dengan melibatkan multi disiplin/profesi.

Membuat laporan kegiatan PKRS


c. Tugas Periodik a. Bulanan
b. Triwulan
c. Semester
d. Tahunan

1) menyiapkan dan membuat saran paparan bidang


d. Tugas Insidentil kesehatan
2) menghubungi pihak yang terkait dengan
kegiatan dan permasalahan yang dipaparkan.
3) Sebagai notulen dalam giat rapat internal
4) Mewakili/mengikuti rapat intern bidang
Kesehatan di lingkungan Rumah Sakit

a. Meja Kursi.
Peralatan Kerja b. Komputer
c. Printer
d. ATK.
e. Telepon

Ruangan kerja bersih, tenang cukup penerangan dan


Kondisi Kerja udara.

12
Relatif tidak ada.
Resiko Kerja

3. Pemberdayaan SDM
Nomor Kode Jabatan
Nama Jabatan Korbid Pemberdayaan SDM
Pangkat/Golongan Militer/ PNS
Nama Jabatan (Atasan) Penanggung Jawab Unit
Nama Jabatan (Bawahan) -
Uraian Tugas

a. Tugas Pokok Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya

manusia penyelenggara PKRS

b. Tugas sehari-hari 1) melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan


pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan bagi
Pasien, Keluarga Pasien, SDM Rumah Sakit, Pengunjung
Rumah Sakit, dan Masyarakat Sekitar Rumah Sakit.
2) menggerakkan Masyarakat Sekitar Rumah Sakit
untuk
3) mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan,bekerjasama dengan dinas kesehatan
pemerintah daerah, Puskesmas dan kelompok
masyarakat peduli kesehatan serta sektor lain terkait.
4) Merencanakan pemberdayaan masyarakat rumah
sakit dan melaksanakan bina suasana untuk terciptanya
perilaku hidup bersih dan sehat di rumah sakit.
5) Merencanakan pelibatan individu/kelompok di dalam
dan di luar rumah sakit untuk bina suasana.
6) Membuat rencana program kegiatan penyuluhan
kesehatan individu/ kelompok di RS Dustira maupun di
luar RS Dustira.
7) Membuat rencana kegiatan yang mengarahkan ke
PHBS di RS Dustira maupun masyarakat di luar RS
Dustira.
8) Membuat rencana program dan kebutuhan anggaran
untuk melaksanakan program kerja unit PKRS
9) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber
daya manusia pelaksana PKRS.
10) Melaksanakan pengembangan metode dan
penelitian yang berkaitan dengan PKRS.
11) mengoordinasikan pelaksanaan pelayanan PKRS
yang terintegrasi dengan Profesional Pemberi Asuhan
(PPA) pada setiap unit pelayanan di Rumah Sakit
12) Mengevaluasi kegiatan pemberdayaan secara
berkala.
13
14
Membuat laporan kegiatan peningkatan SDM :
c. Tugas Periodik a. Bulanan
b. Triwulan
c. Semester
d. Tahunan

1) Mengikuti Seminar Kesehatan


d. Tugas Insidentil 2) Menyiapkan dan membuat saran paparan bidang
kesehatan
3) Menghubungi pihak yang terkait dengan
kegiatan dan permasalahan yang dipaparkan .
4) Mewakili/mengikuti rapat intern bidang
Kesehatan di lingkungan Rumah Sakit

a. Meja Kursi.
Peralatan Kerja b. Komputer
c. Printer
d. ATK.
e. Telepon

Ruangan kerja bersih, tenang cukup penerangan dan


Kondisi Kerja udara.

Relatif tidak ada.


Resiko Kerja

4. Pemberdayaan Media
Nomor Kode Jabatan
Nama Jabatan Korbid Pemberdayaan Media
Pangkat/Golongan Militer/ PNS
Nama Jabatan (Atasan) Penanggung Jawab Unit
Nama Jabatan (Bawahan) -
Uraian Tugas

a. Tugas Pokok Melaksanakan pengembangan media promosi kesehatan

15
16
1) Merencanakan kebutuhan pembuatan media dalam
upaya promosi kesehatan
b. Tugas sehari-hari 2) Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan media
dengan dan pihak-pihak terkait.
3) Mengevaluasi kegiatan pemberdayaan media secara
berkala.
4) Membuat dan/atau mengembangkan media Promosi
Kesehatan dengan melibatkan multi profesi/displin yang
berkompeten.

Membuat laporan kegiatan peningkatan Media :


c. Tugas Periodik a. Bulanan
b. Triwulan
c. Semester
d. Tahunan

1) Mengikuti Seminar Kesehatan


d. Tugas Insidentil 2) Menyiapkan dan membuat saran paparan bidang
kesehatan
3) Menghubungi pihak yang terkait dengan
kegiatan dan permasalahan yang dipaparkan .
4) Mewakili/mengikuti rapat intern bidang
Kesehatan di lingkungan Rumah Sakit
5) Membuat media promosi kesehatan yang
sedang meningkat

a. Meja Kursi.
Peralatan Kerja b. Komputer
c. Printer
d. ATK.
e. Telepon

Ruangan kerja bersih, tenang cukup penerangan dan


Kondisi Kerja udara.

Relatif tidak ada.


Resiko Kerja

5. Pemberdayaan Kemitraan
Nomor Kode Jabatan
Nama Jabatan Korbid Kemitraan
Pangkat/Golongan Militer/ PNS
Nama Jabatan (Atasan) Penanggung Jawab Unit

17
Nama Jabatan (Bawahan) -
Uraian Tugas

a. Tugas Pokok Membangun jejaring dan kerjasama dengan seluruh stake


holder yang mendukung kegiatan PKRS diantaranya
Karumkit, Pejabat Struktural, Pejabat Fungsional,
Organisasi Profesi, Pemerintah Daerah, Dinas Kesehatan,
dan lain-lain.

1) Merencanakan kegiatan kemitraan dengan


profesi/unit terkait sesuai kebutuhan PKRS Dustira.
b. Tugas sehari-hari 2) Menggerakkan Masyarakat Sekitar Rumah Sakit
untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan, bekerjasama dengan dinas kesehatan
pemerintah daerah, Puskesmas dan kelompok
masyarakat peduli kesehatan serta sektor lain terkait
3) Mendorong terwujudnya Rumah Sakit sebagai
tempat kerja yang sehat dan aman.
4) Mengevaluasi kegiatan kemitraan secara berkala.

Membuat laporan kegiatan peningkatan Media :


c. Tugas Periodik a. Bulanan
b. Triwulan
c. Semester
d. Tahunan

1) Mengikuti Seminar Kesehatan


d. Tugas Insidentil 2) Menyiapkan dan membuat saran paparan bidang
kesehatan
3) Menghubungi pihak yang terkait dengan
kegiatan dan permasalahan yang dipaparkan .
4) Mewakili/mengikuti rapat intern bidang
Kesehatan di lingkungan Rumah Sakit

a. Meja Kursi.
Peralatan Kerja b. Komputer
c. Printer
d. ATK.
e. Telepon

Ruangan kerja bersih, tenang cukup penerangan dan


Kondisi Kerja udara.

18
Relatif tidak ada.
Resiko Kerja

B. Pola Ketenagaan
1. Unit Kerja Stuktural
a. Kepala / Wakil Kepala Rumah Sakit sebagai penanggung jawab Unit Promosi
Kesehatan
b. Ketua unit PKRS bertugas mengkoordinir semua pelaksanaan pendidikan
pasien dan keluarga.
2. Unit Kerja Fungsional yaitu :
Unit kerja fungsional yaitu unit kerja yang langsung terkait dengan
penyelenggaraan pendidikan pasien dan keluarga di dalam dan diluar rumah sakit
yaitu Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi gawat darurat, Instalasi
Penunjang Diagnostik (Laboratorium dan Radiologi), Instalasi Farmasi, Instalasi
Rehabilitasi Medik, Instalasi Gizi.

C. Kualifikasi Personil
Pembentukan unit PKRS dirumuskan dan dituangkan dalam keputusan Ka Rumkit Tk II
Dustira didukung oleh sejumlah tenaga rumah sakit sebagai pelaksana edukasi, dimana
kualifikasi tenaga tersebut mengacu kepada kepada standar minimal tenaga PKRS, yaitu ;
1. kepala instalasi atau unit fungsional PKRS, yang dijabat oleh tenaga kesehatan,
minimal pendidikan S1 kesehatan, dan telah mendapatkan pelatihan pengelolaan
PKRS.
2. Pengelola PKRS, adalah tenaga kesehatan, tenaga kesehatan fungsional Promosi
Kesehatan, dan tenaga non kesehatan yang mempunyai kempetensi Promosi
Kesehatan dan telah mendapatkan pelatihan teknis pengelolaan PKRS.
3. Anggota PKRS kualifikasi minimal D3 kesehatan ditambah minat dan bakat di
bidang promosi kesehatan dengan kompetensi umum membantu atau
memfasilitasi pelaksanaan pemberdayaan, bina suasana dan edukasi
4. Pelaksana Edukasi adalah seluruh tenaga kesehatan dari berbagai macam profesi
(dokter spesialis, dokter umum, bidan, perawat, analis, fisioterapis, farmacis,
nutrisionist) yang telah memiliki sertifikat komunikasi efektif,

19
D. Kompetensi Petugas
Kompetensi yang harus dimiliki oleh pengelola PKRS berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2018 tentang penyelenggaraan promosi
kesehatan rumah sakit adalah sebagai berikut:
1. kompetensi teknis pengelola PKRS meliputi kompetensi bidang Promosi
Kesehatan, yaitu kemampuan merencanakan PKRS, advokasi, komunikasi dan edukasi
pada Pasien dan Keluarga Pasien, Promosi Kesehatan berkelanjutan, penggerakan
masyarakat, pembuatan dan pengembangan media Promosi Kesehatan.
2. kompetensi dibuktikan dengan ijazah/sertifikat pelatihan.
3. jenis pelatihan yang dipersyaratkan bagi pengelola PKRS meliputi:
a. pelatihan pengelolaan PKRS.
b. pelatihan komunikasi dan edukasi efektif bagi profesional pemberi asuhan.
c. pelatihan manajemen Promosi Kesehatan dalam proses asuhan untuk
professional pemberi asuhan.
d. pelatihan teknis media Promosi Kesehatan.
e. pelatihan metode dan teknik PKRS.
4. Pelatihan dapat diselenggarakan oleh institusi yang berwenang seperti
Kementerian Kesehatan/dinas kesehatan pemerintah daerah/organisasi profesi/jejaring
HPH dengan menggunakan kurikulum dan modul yang diterbitkan oleh Kementerian
Kesehatan.

20
E. Uraian Beban Kerja

URAIAN BEBAN KERJA


UNIT PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA

NO NO
JENIS TUGAS KEGIATAN WAKTU SATUAN WAKTU PENCAPAIAN HASIL
1 Menyusun Kebutuhan unit Promosi 1 Menyusun anggaran program Promkes
60 Menit 1 kali/ Tahun
Kesehatan
2 Melaksanakan tugas kedinasan lain 1 Mengikuti pertemuan kedinasan
60 Menit 1 kali/ Minggu
sesuai dengan petunjuk atasan
3 Menyusun konsep kegiatan Promosi 1 Menyusun jadwal edukasi 60 Menit 6 kali/ Tahun
Kesehatan 2 Koodinasi terkait narsum giat Edukasi 30 Menit 4 Kali/ Tahun
3 Menyusun pengajuan surat perintah giat Edukasi 30 Menit 4 Kali/ Tahun
4 menyusun konsep pelatihan SDM 60 Menit 1 kali/ Tahun
5 Menyusun konsep monitoring evaluasi
peningkatan mutu pelayanan 60 Menit 1 kali/ Tahun
4 Melaksanakan penybarluasan 1 Memberikan Edukasi secara kelompok di ruang
informasi kesehatan & promosi tunggu klinik 60 Menit 1 kali/ Minggu
kesehatan
2 Memberikan Edukasi secara kelompok di ruang
perawatan 60 Menit 2 kali/ Minggu

3 Memberikan Edukasi secara kelompok di


posyandu 60 Menit 1 kali/ Bulan
4 Memberikan Edukasi secara kelompok di
posbindu 60 Menit 1 kali/ Bulan
5 Memberikan Edukasi secara kelompok di kel
PERSADIA 60 Menit 1 kali/ Bulan
6 Memberikan Edukasi secara kelompok di
paguyuban HD 60 Menit 1 kali/ Bulan
5 1 Pembinaan Posyandu 30 Menit 6 kali/ Tahun

17
Melaksanakan bimbingan dan 2 Pembinaan Posbindu 30 Menit 6 kali/ Tahun
pengendalian teknik promosi 3 Pembinaan Persadia 30 Menit 6 kali/ Tahun
kesehatan yang dilaksanakan 4 Pembinaan Paguyuban HD 30 Menit 6 kali/ Tahun
6 Melaksanakan pembinaan & 1 pelaksanaan pelatihan Komunikasi Efektif untuk
300 Menit 8 kali/ Tahun
pelatihan SDM Rumah Sakit Terkait SDM RS
Giat Edukasi, Pemberian Informasi 2 Sosialisasi pengisin form Edukasi Pasien Keluarga
30 Menit 4kali/ Tahun
7 Menyusun konsep Media Edukasi 3 Mengumpulkan data 10 besar penyakit terbesar
30 Menit 1 kali/ tahun
tahunan
4 Mengumpulkan materi terkait penyakit 60 Menit 10 kali/ Triwulan
5 Konsultai materi terkait penyakit kpd PPA yg
60 Menit 10 kali/ Triwulan
berkompeten
8 Melaksanakan pembuatan Media 1 Membuat media edukasi berupa leaflet 120 Menit 10 kali/ Triwulan
Edukasi 2 Membuat media edukasi berupa banner 120 Menit 10 kali/ Triwulan
3 Membuat media edukasi berupa Spanduk 120 Menit 10 kali/ Triwulan
9 Melaksanakan monitoring evaluasi 1 Monitoring kepatuahan pengisian Form Edukasi
Pasien & Keluarga 60 Menit 6kali/ Tahun
2 Monitoring pemberian edukasi kepada pasien
beresiko 30 Menit 1 kali/ Bulan
3 Monitoring kegiatan edukasi kelompok 30 Menit 1 kali/ Bulan
4 Monitoring kegiatan edukasi pada komunitas 30 Menit 1 kali/ Bulan
5 Monitoring dan Evaluasi Program kerja 60 Menit 1 kali/ Bulan

Penghitungan beban kerja unit promosi kesehatan tahun 2022 di dapat hasil rata-rata indeks beban kerja perorangan 127% yang
menunjukan unit peromkes butuh penambahan personil khususnya personil dengan lulusan Kesehatan Masyarakat yg berkualifikasi
Promosi Kesehatan.

18
BAB III
PENINGKATAN MUTU

A. Peningkatan Mutu SDM


Peningkatan kualitas mutu sumber daya manusia sebagai rangkaian upaya untuk
mewujudkan manusia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya mencakup
pembangunan manusia, sebagai insan memberikan tekanan pada harkat, martabat, hak,
dan kewajiban manusia yang tercermin dalam nilai-nilai yang terkandung dalam diri
manusia.
Program peningkatan mutu Sumber Daya Manusia di Unit Promosi Kesehatan untuk
menunjang kegiatan Unit Promosi Kesehatan antara lain meliputi :
1. Pelatihan komunikasi dan edukasi efektif bagi seluruh profesional pemberi asuhan.
2. Pelatihan manajemen PKRS.
3. Pelatihan teknis pembuatan dan pengembangan media PKRS.
4. Keikutsertaan dalam konferensi/seminar/symposium nasional/internasional
tentang PKRS
5. Mengusulkan kebuatuhan tenaga promosi kesehatan minimal pendidikan S1
Kesehatan Masyarakat dengan kualifikasi Promosi Kesehatan

B. Peningkatan Mutu Pelayanan


Pentingnya promosi kesehatan di rumah sakit karena efektivitas suatu pengobatan,
selain dipengaruhi oleh pola pelayanan kesehatan yang ada, sikap dan keterampilan para
unit PKRS, juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sikap, pola hidup pasien, dan keluarga
pasien serta tergantung pada tingkat kerja sama yang positif. Dalam upaya peningkatan
mutu pelayanan Unit Promosi Kesehatan melakukan monitoring Edukasi Kepada Pasien
Rumah Sakit Dustira setiap Bulan antar lain meliputi :
1. Monitoring Evaluasi dalam kepatuhan pelaksanaan & pengisian formulir Edukasi
Pasien dan Keluarga baik runag perawatan maupun klinik rawat jalan
2. Monitoring evaluasi dalam kepatuhan pemberian edukasi kepada pasien – pasien
yang beresiko tinggi
3. Monitoring Evaluasi dalam kegiatan edukasi secara kelompok di lingkungan
rumah sakit, di sekitar Rumah Sakit dan di komunitas Pasien.

19
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. Kegiatan Pokok
1. Pengkajian
a. Pengkajian kepada Instalasi / Unit pelayanan Rumah Sakit
Pengkajian dilaksanakan oleh pelaksana PKRS di masing masing Instalasi /
Unit pelayanan Rumah Sakit setiap tahun terutama yang beresiko untuk
terjangkitnya suatu penyakit.. Pendekatan sasaran untuk melihat penyebab dan
faktor resiko terjadinya penyakit berdasakan perilaku dan non peilaku. Perilaku
meliputi pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan tindakan (practice).
Pengetahuan yang dikaji antara lain apa yang diketahui oleh sasaran tentang
penyakit, cara menghindari dan mengendalikan penyakit, cara memelihara
kesehatan, dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Sikap yang dikaji adalah
respon sasaran terhadap kesehatan. Tindakan yang dikaji adalah kegiatan atau
aktivitas yang dilakukan oleh sasaran dalam rangka memelihara dan
meningkatkan kesehatan. Non perilaku meliputi ketersediaan sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, kebijakan kesehatan,
pendidikan kesehatan, kondisi ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, kebijakan
publik berwawasan kesehatan, kondisi lingkungan, dan sebagainya. Non perilaku
yang dikaji adalah faktor yang terkait langsung dengan penyebab masalah
kesehatan

b. Pengkajian bagi Pasien dan Keluarga Pasien


Dilakukan berdasarkan formulir pengkajian Pasien, dengan menganalisis
formulir pengkajian Pasien (assessment patient), yang meliputi status merokok,
riwayat konsumsi alkohol, aktivitas fisik, status gizi, status sosial ekonomi, dan
faktor risiko lainnya terkait diagnosa penyakitnya, penggunaan obat yang aman,
dan rasional, penggunaan peralatan medis yang aman, nutrisi, manajemen nyeri,
teknik rehabilitasi. Dikelompokkan berdasarkan demografi diuraikan menurut usia,
etnis, tingkat pendidikan, serta bahasa yang digunakan termasuk hambatan
komunikasi (kemampuan membaca, hambatan emosional, keterbatasan fisik dan
kognitif serta kesediaan menerima informasi) agar edukasi dapat efektif.

20
c. Pengkajian bagi SDM Rumah Sakit
Pengkajian dilaksanakan dengan melakukan penilaian terhadap keadaan
SDM Rumah Sakit dengan mengunakan instrumen asesmen SDM Rumah Sakit
yang meliputi:
1) Karakteristik SDM Rumah Sakit, terdiri atas umur, jenis kelamin, tempat
bekerja
2) Status gizi, terdiri atas Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar perut, LLA
3) Kondisi kesehatan, terdiri atas tekanan darah, frekuensi nadi, gula
darah sewaktu, kolestrol total, dan asam urat
4) Perilaku, terdiri atas status merokok, riwayat konsumsi alkohol, aktivitas
fisik, makan sayur dan buah, riwayat vaksinasi, cek kesehatan berkala
dan risiko terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja
5) Riwayat penyakit yang pernah diderita dan keluarga.
d. Pengkajian terhadap Pengunjung Rumah Sakit dan Masyarakat Sekitar
Rumah Sakit
Dilaksanakan menggunakan data sekunder yang terdiri atas data demografi,
data penyakit, data kunjungan dan data perilaku. Data demografi diuraikan
menurut, usia, etnis, agama, tingkat pendidikan, serta bahasa yang digunakan.
Data penyakit yaitu data penyakit yang ditangani di Rumah Sakit dalam satu tahun
dikelompokkan berdasarkan berdasarkan diagnosa penyakit. Data kunjungan
yaitu dengan cara merinci kunjungan di setiap instalasi/unit dalam bulan 1 tahun
terakhir. Data perilaku didapat dari hasil survei Rumah Sakit,.untuk mengetahui
dampak terhadap keberadaan Rumah Sakit serta pola penyakit di wilayah
setempat, pengkajian dilakukan dengan melakukan analis terhadap data kondisi
lingkungan sekitar Rumah Sakit dan kondisi wilayah setempat.
e. Pengkajian edukasi pada masa pademi covid 19, disesuaikan dengan
arahan dan kebijakan pemerintah dalam pennganan covid19
2. Perencanaan
Perencanaan PKRS dibuat oleh pengelola PKRS, setiap tahun disetiap
instalasi/unit pelayanan dengan melibatkan multi profesi/disiplin, profesional pemberi
asuhan (PPA), dan unsur lain yang terkait dengan Promosi Kesehatan bagi sasaran di
Rumah Sakit.
Perencanaan promosi kesehatan antara lain :
a. Perencanaan promosi kesehatan di Instalasi / Unit pelayanan Rumah Sakit
b. Perencanaan promosi kesehatan kepada pasien, dan keluarga
21
c. Perencanaan promosi kesehatan kepada SDM Rumah Sakit
d. Perencanaan promosi kesehatan melalui Daring

3. Tujuan
Tujuan dari promosi kesehatan yang dilaksanakan di Instalasi/ Unit Pelayanan,
kepada pasien dan keluarga serta SDM Rumah Sakit yaitu :
a. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di Rumah Sakit
b. Perubahan perilaku pasien dan keluarga dalam melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) di rumah sakit, pasien dan keluarga diharapkan
mengerti dan memahami serta menumbuhkan sikap dan kemauan individu
dan masyarakat sehingga dapat berperilaku hidup bersih sehat dan
lingkungan yang sehat.
c. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada unit / instalasi yang
beresiko untuk pencegahan / penularan penyakit
d. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada SDM Rumah Sakit yang
beresiko untuk pencegahan / penularan penyakit
e. Meningkatkan pemahaman terhadap penyakit yang beresiko tinggi , berbiaya
mahal dan 10 besar penyakit rawat inap dan rawat jalan.

4. Materi
Materi promosi kesehatan yang disampaikan kepada unit pelayanan, pasien dan
keluarga serta SDM Rumah Sakit antara lain:
a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Sakit , pencegahan dan
penularan penyakit
b. Materi tentang 10 (sepuluh) besar penyakit di rawat inap maupun rawat jalan
c. Materi – materi penyakit yang sedang mewabah atau materi penyakit yang
menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Rumah Sakit.

5. Metode
Metode atau cara peyampaian materi promosi kesehatan kepada unit pelayanan,
pasien dan keluarga serta SDM Rumah Sakit yaitu dengan cara :
a. Konseling dilakukan untuk pasien dan keluarga dengan jumlah audiens 1 – 2
orang
b. Ceramah dilakukan secara kelompok peserta lebih dari 3 orang
c. Tanya jawab dapat dilakukan secara konseling ataupun ceramah
22
d. Diskusi dapat dilakukan secara konseling ataupun ceramah
e. Penyuluhan kesehatan secara daring

6. Media
Media adalah sarana penyampaian materi promosi kesehatan kepada unit
pelayanan, pasien dan keluarga serta SDM Rumah Sakit yaitu :
a. In focus
b. layar
c. Leaflet
d. wire less
e. Zoom Meeting

7. Penyusunan Rencana Evaluasi


Evaluasi dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali, evaluasi meliputi jumlah
pelaksanaan promosi kesehatan, jumlah peserta yang mengikuti, Sikap dan perilaku
SDM dalam melaksanakan PHBS

8. Pembuatan media
Media edukasi berdasarkan 10 besar penyakit dan penyakit yang mewabah
dengan bahasa Indonesia pada umumnya serta bahasa daerah sesuai hasil data
demografi, bahasa, etnis dan pendidikan.

B. Rincian Kegiatan
1. Promosi kesehatan kegiatan di dalam gedung
a. Promosi Kesehatan di Instalasi / Unit pelayanan Rumah Sakit
Dilakukan penyuluhan kelompok kepada SDM rumah sakit di unit unit
palayanan rumah sakit terutama yang bersiko untuk terjangkitnya penyakit
(tenaga kesehatan, administrasi, satpam, sopir, cleaning servis). Materi
penyuluhan tentang PHBS dan pencegahan penyakit menular, dan materi
materi lain yang sedang trend pada saat itu. Pendekatan sasaran untuk melihat
penyebab dan faktor resiko terjadinya penyakit berdasakan perilaku dan non
peilaku. Perilaku meliputi pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan
tindakan (practice)., kondisi lingkungan, dan sebagainya.

b. Promosi kesehatan bagi Pasien dan Keluarga Pasien Rawat inap


23
Dilakukan berdasarkan formulir pengkajian kebutuhan edukasi Pasien, dengan
menganalisis formulir pengkajian Pasien (assessment patient), yang meliputi
status merokok, riwayat konsumsi alkohol, aktivitas fisik, status gizi, status
sosial ekonomi, dan faktor risiko lainnya terkait diagnosa penyakitnya,
penggunaan obat yang aman, dan rasional, penggunaan peralatan medis yang
aman, nutrisi, manajemen nyeri, teknik rehabilitasi.
1) Penyuluhan Individu
Dilakukan oleh Profesi Pemberi Asuhan (PPA) dengan cara konseling
(badside health promotion) sesuai dengan hasil assesmen kebutuhan edukasi.
2) Penyuluhan kelompok
Dilakukan oleh Profesi Pemberi Asuhan (PPA) kepada pasien dan
keluarga dengan penyakit atau masalah kesehatan yang sama. Penyuluhan
kelompok di ruang rawat inap dilakukan kepada pasien rawat inap, penunggu
dan pengunjung secara berkelompok, materi penyuluhan tentang PHBS dan
tentang penyakit – penyakit yang diderita pasien, serta materi lain sesuai
dengan kebutuhan pasien. Penyuluhan kelompok dilakukan sebelum waktu
besuk yaitu 30 menit sebelum waktu berkunjung.

c. Promosi kesehatan bagi Pasien dan Keluarga Pasien Rawat Jalan


1) Penyuluhan Individu
Penyuluhan individu dilakukan pada pasien rawat jalan dengan cara
konseling oleh Profesi Pemberi Asuhan (PPA) berdasarkan hasil pengkajian/
assesmen kebutuhan edukasi dan edukasi terintegrasi.
2) Penyuluhan Kelompok
Penyuluhan kelompok dilakukan kepada pasien rawat jalan, dan keluarga
pasien, pengunjung dilaksanakan di ruang tunggu Instalasi farmasi rawat jalan
Ruang tunggu poliklinik kandungan, ruang tunggu poliklinik anak, dan ruang
tunggu poliklinik THT, dan penyuluhan di kelompok lansia .Jadwal pelaksanaan
penyuluhan satu minggu dua kali, materi penyuluhan berdasarkan 10 besar
penyakit dan penyakit yang sedang trend pada saat itu. Penyuluhan pada
kelompok lansia dilaksanakan sebulan sekali di depan poliklinik Geriatrik Tim
terpadu geriatri menyediakan pendidikan yang mendukung partisipasi pasien
dan keluarganya mengenai penyakit penyakit pada geriatri, pencegahan,
pemerliharaan dan pengobatannya. Tim terpadu geriatri mengembangkan
edukasi / pendidikan kesehatan ke dalam pelayanan kesehatan warga lanjut
24
usia

25
berbasis Rumah Sakit. Edukasi / pendidikan kesehatan diberikan dengan cara
yang efektif dan efisien, yaitu dengan menggunakan Tehnik Komunikasi efektif :
komunikasi dua arah, ada respon / timbal balik dan terjadi kesepakatan antar
kedua belah pihak. Cara penyampaiannya dengan mengacu pada Hukum
Komunikasi Efektif (REACH) :
a) Respect : adalah sikap menghargai.
b) Empaty : adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita
pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain.
c) Audible : adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.
d) Clarity : adalah kejelasan dari pesan itu atau keterbukaan dan
transparansi.
e) Humble : adalah sikap rendah hati.

d. Promosi kesehatan kepada SDM Rumah Sakit


1) Penyuluhan kesehatan bagi SDM Rumah Sakit dilaksanakan di unit-unit
yang beresiko untuk tertularnya penyakit, materi yang disampaikan
tentang PHBS ; resiko pekerjaan dan lingkungan terutama sampah medis.
2) In Service Training, dilakukan dengan cara berkoordinasi dengan Instalasi
Pendidikan. Materi penyuluhan tentang berbagai macam penyakit,
dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman perawat,
diikuti oleh perawat dari rawat jalan dan rawat inap. Dilaksanakan setiap
hari jumat mulai pukul 13,00 sampai dengan selesai.
3) Senam secara rutin setiap hari Jumat setelah melaksanakan apel pagi
mulai pukul 07.15 sampai pukul 08.00. Kegiatan ini dilakukan bersama-
sama dari mulai managemen sampai dengan cleaning servis.

e. Promosi Kesehatan pada ruang Ruang Informasi dan Ruang Pendaftaran


Begitu Pasien masuk ke gedung Rumah Sakit, maka yang pertama kali harus
dikunjunginya adalah ruang/tempat Informasi / Ruang pendaftaran, di mana
terdapat loket untuk mendapat informasi/ mendaftar. Mereka akan tinggal beberapa
saat di ruang Informasi / pendaftaran itu sampai petugas selesai memberikan
informasi / mendaftar. Setelah pendaftaran selesai barulah mereka satu demi satu
diarahkan ke tempat yang sesuai dengan pertolongan yang diharapkan. Kontak
awal dengan Rumah Sakit ini perlu disambut dengan Promosi Kesehatan.
Sambutan itu berupa salam hangat yang dapat membuat mereka merasa tenteram
26
berada di Rumah Sakit.

27
Di ruang ini pula, disediakan informasi tentang Rumah Sakit tersebut yang dapat
meliputi manajemen Rumah Sakit, dokter atau perawat jaga, pelayanan yang
tersedia di Rumah Sakit, serta informasi tentang penyakit baik pencegahan maupun
tentang cara mendapatkan penanganan penyakit tersebut. Media informasi yang
digunakan di ruang ini berupa leaflet dan banner tentang berbagai pelayanan di
Rumah Sakit

f. Promosi Kesehatan di tempat pembayaran.


Sebelum pulang, Pasien rawat inap yang sudah sembuh atau kerabatnya
harus singgah dulu di tempat pembayaran. Di ruang pembayaran ini
Pasien/kerabatnya itu memang tidak berada terlalu lama. namun hendaknya
Promosi Kesehatan juga masih hadir, yaitu untuk menyampaikan salam hangat dan
ucapan selamat jalan, semoga semakin bertambah sehat. Perlu juga disampaikan
bahwa kapan pun kelak Pasien membutuhkan lagi pertolongan, jangan ragu-ragu
untuk datang lagi ke Rumah Sakit. Datang diterima dengan salam hangat dan
pulang pun diantar dengan salam hangat. Biarlah kenangan yang baik selalu
tertanam dalam ingatan Pasien/kerabatnya, sehingga mereka benar-benar
menganggap Rumah Sakit sebagai penolong yang baik.

g. Promosi Kesehatan di pelayanan laboratorium.


Selain dapat dijumpai Pasien (orang sakit), klien (orang sehat), dan para
pengantarnya, kesadaran yang ingin diciptakan dalam diri mereka adalah
pentingnya melakukan pemeriksaan laboratorium. Bagi Pasien adalah untuk
ketepatan diagnosis yang dilakukan oleh dokter. Bagi Keluarga Pasien atau mereka
yang sehat lainnya adalah untuk memantau kondisi kesehatan, agar dapat
diupayakan untuk tetap sehat. Pada umumnya Pasien, klien atau pengantarnya
tidak tinggal terlalu lama di pelayanan laboratorium, oleh karena itu di kawasan ini
sebaiknya dilakukan Promosi Kesehatan dengan media swalayan (self service)
seperti poster-poster yang ditempel di dinding atau penyediaan leaflet yang dapat
diambil gratis.

h. Promosi Kesehatan di pelayanan rontgen.


Sebagaimana di pelayanan laboratorium, di pelayanan rontgen pun umumnya
Pasien, klien, dan para pengantarnya tidak tinggal terlalu lama. Di sini kesadaran
yang ingin diciptakan dalam diri mereka pun serupa dengan di pelayanan
28
laboratorium, yaitu pentingnya melakukan pemeriksaan rontgen. Bagi Pasien
adalah

29
untuk ketepatan diagnosis yang dilakukan oleh dokter. Bagi Keluarga Pasien atau
mereka yang sehat lainnya adalah untuk memantau kondisi kesehatan, agar dapat
diupayakan untuk tetap sehat. Dengan demikian, Promosi Kesehatan yang
dilaksanakan di sini sebaiknya juga dengan memanfaatkan media swalayan seperti
poster dan leaflet.

i. Promosi Kesehatan di pelayanan obat/apotik


Hal ini bertujuan agar edukasi dapat diterima baik Pasien, klien, maupun
pengantarnya. Sedangkan kesadaran yang ingin diciptakan dalam diri mereka
adalah terutama tentang manfaat obat generik dan keuntungan jika menggunakan
obat generik. Kedisiplinan dan kesabaran dalam menggunakan obat, sesuai
dengan petunjuk dokter.Di pelayanan obat/apotik boleh jadi Pasien, klien, atau
pengantarnya tinggal agak lama, karena menanti disiapkannya obat. Dengan
demikian, selain poster dan leaflet, di kawasan ini juga dapat dioperasikan
VCD/DVD Player dan televisinya yang menayangkan pesan-pesan tersebut di atas.

j. Promosi Kesehatan di pelayanan pemulasaraan jenasah


Edukasi pada kawasan ini adalah para Keluarga Pasien atau teman-teman
Pasien (jenasah) yang mengurus pengambilan jenasah dan transportasinya.
Adapun kesadaran dan perilaku yang hendak ditanamkan kepada mereka adalah
tentang pentingnya memantau dan menjaga kesehatan dengan mempraktikkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Namun perlu diingat bahwa di kawasan
ini suasananya adalah suasana berkabung, sehingga tidak mungkin dilakukan
Promosi Kesehatan yang formal dan ketat. Dengan demikian, cara yang paling
tepat adalah dengan memasang poster-poster dan atau menyediakan leaflet untuk
diambil secara gratis. Akan lebih menyentuh jika pesan-pesan dalam poster dan
leaflet juga dikaitkan dengan pesan-pesan keagamaan

2. Kegiatan promosi kesehatan di luar gedung


a. Promosi Kesehatan di tempat parkir
Promosi kesehatan di tempat parkir dilaksanakan dengan cara memasang
spanduk tentang perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dan poster DILARANG
MEROKOK .

b. Promosi Kesehatan di dinding luar rumah sakit


30
Pada waktu-waktu tertentu, misalnya hari AIDS sedunia, hari tanpa tembakau
sedunia, hari kesehatan nasional, Pekan Imunisasi Nasional dan lain lain di
dinding luar rumah sakit ditampilkan pesan-pesan promosi kesehatan berupa
spanduk atau baligo

c. Dilakukan pemasangan spanduk - spanduk pada pembatas / dinding luar rumah


sakit, spanduk berisikan pesan tentang kesehatan diantaranya tentang
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT dan himbauan DILARANG MEROKOK

d. Promosi Kesehatan di kantin


Promosi kesehatan di kantin dilakukan dengan cara memasang spanduk dan
poster tentang PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT, himbauan DILARANG
MEROKOK, DILARANG MELUDAH SEMBARANGAN, ETIKA BATUK
,MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA

e. Promosi Kesehatan di tempat ibadah


Pesan – pesan kesehatan yang disampaikan di tempat ibadah berupa poster
tentang PHBS di tempat ibadah, DILARANG MEROKOK, DILARANG MELUDAH
SEMBARANGAN dan ETIKA BATUK, dalam kegiatan khotbah, penceramah
diminta untuk menyelipkan pesan-pesan kesehatan, kegiatan ini tentunya
didahului dengan pendekatan kepada pemberi khotbah sebelum khotbah
dilaksanakan.

f. Promosi Kesehatan di Posyandu


Rumah Sakit mempunyai posyandu binaan yaitu Posyandu Anyelir yang berada
di daerah kebon Rumput. Setiap Kegiatan Posyandu Unit Promosi Kesehatan
turut serta mengisi edukasi kesehatan dengan berbagai materi kesehatan di
Posyandu seperti materi tumbuh kembang, imunisasi, gizi pada bayi dan balita
serta penyakit-penyakit pada bayi dan balita.
Pelaksanaan dilaksanakan pada hari Rabu Minggu ke 2 setiap bulannya di
Posyandu Anyelir.

31
g. Penyuluhan kesehatan di Posbindu
Kegiatan promosi kesehatan di Posbindu sebagai upaya memelihara kesehatan
pada Lansia dengan masalah geriatric yang ada. Edukasi dilaksanakan sesuai
dengan jadwal Posbindu Kebun Rumput yaitu setiap hari Rabu Minggu ke 3
setiap bulannya. Selain edukasi dari Promkes RS.Dustira, kegiatan Posbindu
juga diisi dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan dari Puskesmas Cigugur
sebagai Puskesmas yang mempunyai wilayah Posbindu tersebut

h. Edukasi berkelanjutan di masyarakat


1) Edukasi di Perkumpulan Diabetes Indonesia ( PERSADIA) cabang Rumah
Sakit Dustira
Kegiatan yang dilaksanakan adalah edukasi dan olah raga para lansia yang
tergabung dalam perkumpulan Diabetes cabang Rumah Sakit Dustira. Senam
Lansia dilakukan setiap hari Kamis di lapangan apel Rumah Sakit Dustira.
Semua pasien pulang perawatan dengan diagnosa Diabetes Melitus
dianjurkan untuk bergabung dalam kegiatan Persadia.
Unit Promosi Kesehatan mempunyai MOU dengan Persadia untuk melakukan
edukasi tentang Diabetes. Selain kegiatan Olah Raga juga dilaksanakan
seminar-bagi para peserta Persadia yang dilaksanakan setiap 6 bulan sekali
dan juga kegiatan lainnya adalah turut serta dalam kegiatan World Diabetes
Day .
2) Edukasi di Paguyuban Pasien Haemodialisa
Edukasi dilakukan pada pasien dan keluarga yang tergabung dalam
Paguyuban Pasien Hemodialisa, dilakukan 1 bulan sekali.Pemberian edukasi
kesehatan kepada lansia dilaksanakan dengan metoda ceramah, tanya jawab
diskusi dan menggunakan alat bantu berupa leaflet, AVA ( Audia VisuaL Aids )
berupa televisi yang berisi animasi atau tayangan langsung tentang materi-
materi edukasi yang dikemas dalam tayangan televise edukasi.
Pemberian edukasi/penyuluhan secara internal dilakukan di RS Tk II Dustira
dengan tujuan meberikan informasi secara menyeluruh baik pasien geriatri
maupun keluarganya. Sasarannya adalah pasien dan keluarganya.
Tim terpadu geriatri menyediakan pendidikan yang mendukung partisipasi
pasien dan keluarganya mengenai penyaki penyakit pada geriatri,
pencegahan, pemerliharaan dan pengobatannya. Tim terpadu geriatri
mengembangkan edukasi / pendidikan kesehatan ke dalam pelayanan
32
kesehatan warga lanjut

33
usia berbasis Rumah Sakit. Edukasi / pendidikan kesehatan diberikan dengan
cara yang efektif dan efisien, yaitu dengan menggunakan Tehnik Komunikasi
efektif : komunikasi dua arah, ada respon / timbal balik dan terjadi
kesepakatan antar kedua belah pihak. Cara penyampaiannya dengan
mengacu pada Hukum Komunikasi Efektif (REACH)
Respect : adalah sikap menghargai.
Empaty : adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi
atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain.
Audible : adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.
Clarity : adalah kejelasan dari pesan itu atau keterbukaan dan
transparansi. Humble : adalah sikap rendah hati.
3) Edukasi pada komunitas pasien stroke
Dilakukan kepada pasien stroke, baik secara langsung maupun menggunakan
media ( Audio Visual Aids ) berupa penayangan animasi
4) Edukasi pada komunitas geriatric
Komunitas ini terdiri dari pasien geriatric yang tergabung dalam komunitas
geriatric di rumah sakit Dustira dengan kegiatan berupa pemeriksaan berkala
setiap bulan oleh tim geriatric dan edukasi kesehatan geriatric dan teknik
penggunaan alat bantu yang aman dapat digunakan oleh pasien.
5) Edukasi pada komunitas Talasemia
Komunitas ini terdiri dari pasien dan keluarga pasien talasemia rumah sakit
Dustira dengan kegiatan edukasi Kesehatan dan kegiatan motoric bagi pasien
– pasien talasemia.

3. Cara Melaksanakan Kegiatan


a. Pemberdayaan Masyarakat
Merupakan upaya membantu atau memfasilitasi sasaran, sehingga memiliki
pengetahuan, kemauan, dan kemampuan untuk mencegah dan atau mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapinya. Berbagai metode pemberdayaan
masyarakat yang dapat dilalukan di Rumah Sakit pada sasaran, antara lain
berbentuk pelayanan konseling terhadap:
1) Bagi Pasien dan Keluarga Pasien di rawat inap maupun rawat jalan
Dapat dilakukan beberapa kegiatan pemberdayaan Pasien seperti
konseling di tempat tidur (disebut juga bedside health promotion), diskusi
kelompok (untuk penderita yang dapat meninggalkan tempat tidur)
34
terhadap upaya

35
peningkatan kesehatan terhadap penyakit yang diderita, biblioterapi
(menyediakan atau membacakan bahan-bahan bacaan bagi Pasien).
Konseling penggunaan obat, alat bantu, dan sebagainya. Pemberdayaan
Keluarga Pasien dilakukan dengan cara konseling terhadap diagnosa
penyakit yang diderita Pasien, diskusi kelompok dengan mengumpulkan
Keluarga Pasien dalam upaya meningkatan hudup sehat. Pelaksanaan
pemberdayaan Pasien dan Keluarga Pasien dalam konseling/edukasi
dicatat dalam rekam medis dan dilaksanakan oleh Profesional Pemberi
Asuhan (PPA). Dalam melaksanakan pemberdayaan Pasien dan Keluarga
Pasien agar intervensi Promosi Kesehatan berjalan efektif harus
memperhatikan sosial budaya, tingkat pendidikan, ekonomi, etnis, agama,
bahasa yang digunakan serta hambatan
Dalam melaksanakan pemberdayaan Pasien dan Keluarga Pasien agar
intervensi Promosi Kesehatan berjalan efektif harus memperhatikan sosial
budaya, tingkat pendidikan, ekonomi, etnis, agama, bahasa yang
digunakan serta hambatan komunikasi, emosional dan motivasi untuk
berubah, keterbatasan fisik dan kognitif, serta kesediaan Pasien menerima
informasi. Pemberdayaan Pasien dan Keluarga Pasien dalam Promosi
Kesehatan berkelanjutan dilaksanakan pada Pasien setelah pulang dari
Rumah Sakit atau rujuk balik sesuai dengan hasil re-asesmen kebutuhan
Promosi Kesehatan. Bentuk kegiatan pasien dianjurkan untuk mengikuti
kegiatan yang berhubungan dengan penyakitnya misalnya untuk pasien
dengan penyakit diabetes dianjurkan untuk mengikuti kegiatan PERSADIA
(Persatuan Diabetes ) yang diselenggarakan Rumah Sakit, perhimpunan
pasien Stroke dll. Kegiatan ini bertujuan agar setelah pulang perawatan
pasien masih mendapatkan pendidikan kesehatan berkelanjutan.

2) Bagi SDM Rumah Sakit, dalam rangka merubah perilaku berdasarkan hasil
asesmen, dilakukan intervensi perubahan perilaku, sesuai dengan
kebutuhan Promosi Kesehatan, seperti intervensi terhadap masih
banyaknya SDM Rumah Sakit yang merokok, maka kegiatan
pemberdayaan dapat dilakukan dengan konseling merokok/coaching
berhenti merokok. Membudayakan aktivitas fisik setiap SDM Rumah Sakit
dengan melakukan senam secara rutin setiap hari Jumat, edukasi terhadap
risiko pekerjaan dan lingkungan terutama sampah medis, pentingnya
36
pengendalian IMT normal,

37
di setiap unit/instalasi sebagai agent of change (AoC) sebagai motor dalam
perubahan perilaku, memberikan hadiah” (reward) atau harus “dipaksa”
menggunakan peraturan dan sanksi (punishment), serta peningkatan
keterampilan SDM Rumah Sakit dengan pelatihan, sosialisasi dan
sebagainya.
3) Bagi Pengunjung Rumah Sakit dan Masyarakat Sekitar Rumah Sakit,
pelaksanaan Promosi Kesehatan dilakukan dalam rangka perubahan
perilaku yang berisiko dengan peningkatan pengetahuan, menumbuhkan
sikap dan kemauan individu dan masyarakat sehingga dapat berperilaku
hidup bersih dan sehat dan lingkungan sehat. Kegiatan pemberdayaan
dilakukan melalui penyuluhan terhadap penyakit yang berisiko tinggi dan
berbiaya mahal, dan terbanyak yang terjadi di Rumah Sakit, penyebarlusan
informasi melalui media komunikasi, media cetak (leaflet, poster, dan
baliho), penayangan video pada TV di tempat-tempat yang strategi, dan
sebagainya),
b. Advokasi
Advokasi dibutuhkan apabila dalam upaya memberdayakan sasaran PKRS
membutuhkan dukungan dari pihak-pihak lain, seperti dalam rangka
pelaksanaan Promosi Kesehatan yang terintegrasi perlu dibuat kebijakan oleh
direktur atau kepala Rumah Sakit tentang pelaksanaan Promosi Kesehatan
terhadap hasil asesmen Pasien, Keluarga Pasien, SDM Rumah Sakit,
Pengunjung Rumah Sakit, dan Masyarakat Sekitar Rumah Sakit. Selain itu
diperlukan juga dukungan kebijakan antara lain kelembagaan, organisasi,
tenaga, sarana dan prasarana. Contoh lainnya yaitu untuk mengupayakan
adanya kebijakan lingkungan Rumah Sakit yang tanpa asap rokok, pengaturan
tentang sampah baik sampah medis dan sampah non medis, serta kebijakan
terhadap hasil asesemen yang ditemukan pada sasaran dan lain sebagainya,
perlu melakukan advokasi kepada wakil-wakil rakyat dan pimpinan daerah atau
pemangku kepentingan lainnya untuk diterbitkannya peraturan/kebijakan yang
berkomitmen dalam pelaksanaan PKRS seperti tentang Kawasan Tanpa Rokok
(KTR) yang mencakup di Rumah Sakit, kebijakan mengharuskan seluruh SDM
Rumah Sakit menerapkan PHBS, kebijakan pelaksanaan PKRS harus
dilaksanakan pada setiap unit/intalasi yang terintegrasi dan didukung oleh
tenaga profesional, dana sarana dan prasarana, dan lain sebagainya. Beberapa
metode dalam advokasi antara lain lobby, seminar,
38
sosialisasi, dan workshop. Dalam melakukan advokasi juga harus didukung
dengan data dan informasi terhadap keadaan situasi Rumah Sakit.
Adapun tahapan-tahapan yang dapat memandu advokasi di Rumah Sakit
sebagai berikut:
o Memahami/menyadari persoalan yang diajukan
o Tertarik untuk ikut berperan dalam persoalan yang diajukan
o Mempertimbangkan sejumlah pilihan kemungkinan dalam berperan
o Menyepakati satu pilihan kemungkinan dalam berperan
o Menyampaikan langkah tindak lanjut

Jika kelima tahapan tersebut dapat dicapai selama waktu yang disediakan
untuk advokasi, maka dapat dikatakan advokasi tersebut berhasil. Langkah
tindak lanjut yang tercetus di ujung perbincangan (misalnya dengan membuat
disposisi pada usulan/proposal yang diajukan) menunjukkan adanya komitmen
untuk memberikan dukungan.
Kata-kata kunci dalam penyiapan bahan advokasi adalah “Tepat, Lengkap,
Akurat, dan Menarik”. Artinya bahan advokasi harus dibuat:
o Sesuai dengan sasaran (latar belakang pendidikannya, jabatannya,
budayanya, kesukaannya, dan lain-lain).
o Sesuai dengan lama waktu yang disediakan untuk advokasi.
o Mencakup unsur-unsur pokok, yaitu Apa, Mengapa, Dimana, Bilamana,
Siapa Melakukan, dan Bagaimana lakukannya (5W + 1H).
o Memuat masalah dan pilihan-pilihan kemungkinan untuk memecahkan
masalah.
o Memuat peran yang diharapkan dari sasaran advokasi.
o Memuat data pendukung, bila mungkin juga bagan, gambar, dan lain-lain.

c. Kemitraan
Baik dalam pemberdayaan masyarakat maupun advokasi, prinsip-prinsip
kemitraan harus ditegakkan. Kemitraan dilaksanakan atas dasar bahwa
pelaksanaan Promosi Kesehatan yang baik tidak dapat dilaksanakan oleh Rumah
Sakit itu sendiri, melainkan melibatkan banyak unsur dan sektor terkait, sehingga
tujuan Promosi Kesehatan dapat merubah perilaku dapat tercapai. Kemitraan
dikembangkan berdasarkan kebutuhan Promosi Kesehatan. Pengelola PKRS
harus bekerjasama dengan berbagai pihak terkait, (multi profesi, multi displin, dan
39
seluruh instalasi/unit pelayan fungsional, serta dinas kesehatan pemerintah
daerah/lintas sektor terakit, Puskesmas/fasilitas kesehatan tingkat
pertama/jejaring pelayanan kesehatan, dan sumber-sumber yang ada di
masyarakat seperti misalnya kelompok profesi, kelompok peduli kesehatan,
pemuka agama, lembaga swadaya masyarakat, media massa, dan lain-lain.
Dalam melaksanakan kemitraan ada 3 (tiga) prinsip dasar kemitraan yang
harus diperhatikan yaitu kesetaraan, keterbukaan, dan saling menguntungkan.
1. Kesetaraan
Kesetaraan menghendaki tidak diciptakannya hubungan yang bersifat hirarkhis
(atas-bawah). Semua harus diawali dengan kesediaan menerima bahwa
masing- masing berada dalam kedudukan yang sederajat. Keadaan ini dapat
dicapai bila semua pihak bersedia mengembangkan hubungan kekeluargaan,
yaitu yang dilandasi kebersamaan atau kepentingan bersama.
2. Keterbukaan
Dalam setiap langkah menjalin kerjasama, diperlukan adanya kejujuran dari
masing-masing pihak. Setiap usul/saran/komentar harus disertai dengan itikad
yang jujur, sesuai fakta, tidak menutup-nutupi sesuatu.
3. Saling menguntungkan
Solusi yang diajukan hendaknya selalu mengandung keuntungan di semua
pihak (win-win solution). Misalnya dalam hubungan antara petugas Rumah
Sakit dengan Pasien, maka setiap solusi yang ditawarkan hendaknya juga
berisi penjelasan tentang keuntungannya bagi Pasien. Demikian juga dalam
hubungan antara Rumah Sakit dengan pihak donatur.

Terdapat tujuh landasan (dikenal dengan sebutan: tujuh saling) yang harus
diperhatikan dan dipraktikkan dalam mengembangkan kemitraan, yaitu:
1. Saling memahami kedudukan, tugas, dan fungsi masing-masing.
2. Saling mengakui kapasitas dan kemampuan masing-masing.
3. Saling berupaya untuk membangun hubungan.
4. Saling berupaya untuk mendekati.
5. Saling terbuka terhadap kritik/saran, serta mau membantu dan dibantu.
6. Saling mendukung upaya masing-masing.
7. Saling menghargai upaya masing-masing.

40
PROGRAM KERJA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT
TAHUN 2022

WAKTU LOKASI
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN PELAKSANA PELAKSANAAN KEGIATAN INDIKATOR
1 ASSESMENT  Mengetahui Pelaksana  Januari Lingkungan Hasil MCU SDM
 SDM non medis
SDM perilaku SDM yang Unit MCU 2022 Rumah Sakit RS/ LAP
rumah sakit
beresiko Assesmen Kesehatan SDM
yang beresiko Koordinator RS
 Merencakan  Februari
tinggi
tindaklanjut  K3 2022
 SDM medis
edukasi kepada  Promkes melaksanak
rumah sakit
SDM an giat dari
yang beresiko
hasil
tinggi
assesment
2 PENINGKATAN  Meningkatkan mutu  SDM Rumah Pelaksana  Kegiatan Aula RS Laporan Komplain
KOMUNIKASI pelayanan melalui sakit baik Medis  Instaldik inservice Dustira
SDM komunikasi dan non medis  Promkes training
 Meninimalkan setiap hari
complain pasien Jum’at
akan komunikasi
yang tidak efektif

3 PEMANTAUAN  Menjaga  Ruang Penanggung TRIWULAN Lingkungan Ada hasil ruangan


KEBERSIHAN kebersihatn perawatan jawab Rumah Sakit terbersih dan
LINGKUNGAN lingkungan rumah Rawat Inap  Pengembanga terkotor
DENGAN sakit  Ruang klinik n RS
STANDAR K3 &  Meningkatkan rawat jalan
PHBS pelayanan rumah  Ruang Pelaksana
sakit berupa administrasi  Tim Promkes
fasilitas  lingkungan  Tim K3
 Menerapkan PHBS sekitar rumah  Tim Komite
di lingkungan rumah sakit Keperawatan
sakit  Tim PMK
 Mengurangi  Tim Komplain
resiko kecelakaan
kerja
35
4 EDUKASI  Pasien dan keluarga  pasien dan Pelaksana saat pasien  Klinik Monitoring
KONSELING lebih mengerti akan keluarga di klinik  dokter dan keluarga  Ruang pelaksanaan
kondisinya sehingga dan rawat inap  perawa berkunjung ke perawatan Form Edukasi
mempercepat  terapis klinik, ddan Pasien dan
pemulihan  nutrisionis, pasien dalam keluarga setiap
 mengerti dan mau  farmasi / perawatan bulan
melakukan Apoteker
perubahan demi
kesehatannya
baik dirinya
sendiri
ataupun keluarga
5 EDUKASI  pasien dan Pelaksana  1x1  Klinik Laporan Indikator
MASSAL/ keluarga di  Tim Promkes minggu  Ruang pelaksanaan
KELOMPOK klinik dan rawat  CI sesuai perawatan Luhkes Internal
DI LING RS  mengerti dan mau inap Ruangan/ jadwal  R. Tunggu
melakukan Klinik Promkes Apotek
perubahan demi  Dokter Rajal
kesehatannya Pembimbing  2x1
baik dirinya minggu
sendiri ataupun Narasumber oleh
keluarga  dokter mantra
 memberikan  perawa (mahasiswa
informasi yang  terapis praktek
benar secara  nutrisionis, dengan CI
kesehatan / bukan  farmasi / pendampin
hoaks Apoteker g) dan telah
 memberikan berkoordin
informasi yang asi dengan
didapat ke promkes
kerabat, teman,
keluarga secara
benar dan
tepat

36
6 EDUKASI  pasien dan Pelaksana  1 x 1 bulan  R. Terbuka Laporan Indikator
MASSAL / keluarga  Pj. Kel sesuai Hijau pelaksanaan
KELOMPOK  kel PERSADIA Geriatri jadwal  Aula Luhkes Internal
KOMUNITAS  Kel Hemodialisa  Pj. Kel  1 x 3 bulan Hemodialis
 Kel Geriatri PERSADIA sesuai a
 mengerti dan mau  Pj. Kel jadwal  Posbindu
melakukan Hemodialisa
perubahan demi
kesehatannya narasumber
baik dirinya  dokter
sendiri ataupun  perawa
keluarga  terapis
 memberikan  nutrisionis,
dukungan secara  farmasi /
Kesehatan Apoteker
secara
berkelanjutan
7 SIARAN MEDIA Memberikan Informasi Masyarakat Penanggung  2 x 1 bulan IG RSDUSTIRA Jumlah like IG
EDUKASI kesehatan pengguna MEDSOS jawab Dengan RSDUSTIRA
MELALUI IG  Pengembang tema yang
Rumah Sakit an RS berbeda
Narasumber
 dokter  Sesuai
 perawa peringatan
 terapis hari
 nutrisionis, kesehatan
 farmasi /
Apoteker

37
8 SIARAN Memberikan Informasi Masyarakat Penanggung  Mengikuti TVRI Bandung Jumlah Penonton
TELEVISI kesehatan Indonesia pada jawab Jadwal
umumnya  Pengembang Televisi di
an RS acara
Narasumber Bincang
 dokter Sehat
 perawa
 terapis

38
 nutrisionis,  Sesuai
 farmasi / peringatan
Apoteker hari
kesehatan

9 SIARAN ZOOM  tau dan mau Pasien dan Penanggung 1 x 1 minggu RS Dustira 80% dari jumlah
melakukan keluarga yang jawab saat pasien pasien isolasi
perubahan demi sedang melakukan  Pengembang isolasi yang dirawat
kesehatannya isolasi mandiri an RS maningkat mengikuti acara
baik dirinya Narasumber
sendiri ataupun  dokter
keluarga  perawa
 memberikan  terapis
informasi yang  nutrisionis,
benar secara  farmasi /
kesehatan / bukan Apoteker
hoaks
 memberikan
informasi yang
didapat ke
kerabat, teman,
keluarga secara
benar dan tepat
10 PEMBUATAN  mempermudah  Pasein Penanggung 1 x triwulan RS Dustira
MEDIA pelaksanaan edukasi  Keluarga jawab
EDUKASI menggunakan  Masyarakat  Pengembang
SECARA CETAK media edukasi sekitar rumah an RS
SESUAI 10  media edukasi dapat sakit Narasumber
BESAR di bawa oleh pasien  Masyarakat  dokter
PENYAKIT dan keluarga dan rumah sakit  perawa
DALAM 1 disampaikan  SDM rumah  terapis
TAHUN kembali kepada sakit  nutrisionis,
KUNJUNGAN keluarga yang lain  farmasi /
Apoteker

39
11 PEMBUATAN  Mempermudah  Pasein Penanggung 1 x triwulan RS Dustira
MEDIA pasien, keluarga dan  Keluarga jawab
EDUKASI pengunjung untuk  Masyarakat  Pengembang
SECARA membaca sekitar rumah an RS
BARCODE menggunakan HP sakit Narasumber
 Meminimalkan biaya  Masyarakat  dokter
anggaran Media rumah sakit  perawa
 SDM rumah  terapis
sakit  nutrisionis,
farmasi /
Apoteker
12 PEMBUATAN  Mempermudah  Pasein Penanggung 1 x 1 bulan TV Media di RS Jumlah Like IG
MEDIA pasien, keluarga dan  Keluarga jawab dengan tema Dustira
EDUKASI pengunjung dengan  Masyarakat  Pengembang video yang IG RS DUSTIRA
BERUPA VIDEO kebutuhan khusus sekitar rumah an RS berbeda
EDUKASI dan tidak untuk sakit Narasumber
menyimak edukasi  Masyarakat  dokter
kesehatan yang rumah sakit  perawa
dapat di dengar,  SDM rumah  terapis
dibaca dan dilihat sakit  nutrisionis,
 farmasi /
Apoteker

40
C. RENCANA KEGIATAN UNIT PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA TAHUN 2022

NO KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
1. Melakukan penyuluhan individu dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
berkelompok secara daring maupun
luring (Zoom Cluod meeting) di rawat
inap dan rawat jalan
2. Sosialisasi formulir pengkajian SDM √
Rumah Sakit
3. Melakukan asessmen / pengkajian √
kepada SDM Rumah Sakit di unit-unit
yang beresiko
4. Melakukan edukasi kepada SDM Rumah √ √
Sakit yang beresiko sesuai dengan hasil
assesmen
5. Melakukan pemantauan pelaksanaan √ √ √ √ √ √
asessmen / pengkajian kebutuhan
edukasi kepada pasien dan keluarga
6. Melakukan pemantauan pelaksanaan √ √ √ √ √ √
edukasi kepada pasien dan keluarga

41
NO KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
8. Melaksanakan Pelatihan Komunikasi √
Efektif
9. Melakukan edukasi pada kelompok- √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kelompok khusus
10. Melakukan pemantauan PHBS di √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
lingkungan Rumah Sakit
11. Merencanakan penilaian PHBS di √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Rumah Sakit
12. Melakukan penilaian PHBS di Rumah √
Sakit
13 Membuat dan melengkapi media untuk √ √ √ √ √ √
informasi dan edukasi
14 Melakukan edukasi kepada para pasien, √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
keluarga dan pengunjung dalam
memperingati hari hari penting terkait
kesehatan
15 Melaksanakan program Promosi
Kesehatan di Luar Gedung sesuai
perintah.

42
D. RENCANA KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN SECARA KELOMPOK MELALUI APLIKASI ZOOM CLUOD

BULAN
NO TEMA LUHKES
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEPT OKT NOV DES
1 Stroke 27
2 Hipertensi 24
3 Diabetes Melittus 24
4 Jantung Iskemik/ Jantung Koroner 28
5 Kesehatan Telinga 27
6 Kesehatan Mata 30
7 Demam Berdarah 28
8 Gagal Ginjal/ CKD 25
9 Pertolongan & Perawatan Luka Bakar 29
10 Osteoartritis 27
11 Bronkopneumonia 24
12 Kesehatan Gigi & Mulut 27

Catatan : - Kegiatan Edukasi kesehatan dilakukan setiap hari Selasa minggu ke 4 setiap bulan
- Narasumber yaitu PPA (Profesi Pemberi Asuhan) yang profesional

43
E. RENCANA EDUKASI KESEHATAN PADA KOMUNITAS DIABETES/ PERSADIA

BULAN
NO TEMA LUHKES
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEPT OKT NOV DES
1 Pengetahuan tentang Patofisiologi DM 6

2 Gizi Yang Tepat Untuk Penderita DM 3

3 Konsumsi Obat yang Tepat Penderita DM 10

4 Menjaga Stamina di Masa Pandemi 7

5 Perawatan Luka DM 5

6 Aktifitas Fisik Penderita DM 2

7 DM dengan Komplikasi Lainnya 7

8 Penanganan saat Hipo dan hiperglikemi 4

9 Pemeriksaan Gula Darah Mandiri 8

Cara Mencegah Komplikasi Diabetes disaat


10 6
Pandemi

11 Sehat Mental dikala DM menyerang 3

12 Deteksi Dini Diabetes 8

Catatan : - Kegiatan Edukasi kesehatan dilakukan setiap hari Kamis minggu ke 1 setiap bulan
- Narasumber yaitu PPA (Profesi Pemberi Asuhan) yang profesional

44
F. RENCANA EDUKASI KESEHATAN DI POSYANDU ANYELIR
BULAN
NO TEMA LUHKES NARASUMBER
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEPT OKT NOV DES
1 Stunting Endah Sri Lestari, SST., MKM 12

2 Nutrisi Seimbang Balita Irene Juandini, AMG 9

Darmayanti., S.Kep., Ners.,


3 Cacingan Pada Anak 9
M.Kep

4 Tumbuh Kembang Pada Anak Juni Dwi P, SST., Ftr 13

5 Tantrum Hana Erliza S.Psi 11

6 Imunisasi Endah Sri Lestari, SST., MKM 8

Darmayanti., S.Kep., Ners.,


7 Perawatan TBC Paru 6
M.Kep

8 Perawatan Demam Pada Anak Daniati, S.Kep., Ners 10

9 Pertolongan Pertama Diare Pada anak Tini Supartini, S.Kep., Ners 7

10 Stimulasi Kemampuan Motorik Pada Anak Juni Dwi P, SST., Ftr 5

11 Mencegah Kekerasan Seksual Pada Anak Hana Erliza S.Psi 10

12 ISPA Tini Supartini, S.Kep., Ners 7

Catatan : Kegiatan Edukasi kesehatan dilakukan setiap hari Rabu minggu ke 3 setiap bulan

45
G. RENCANA EDUKASI KESEHATAN DI POSBINDU ANYELIR SASARAN GERIATRI

N BULAN
O TEMA LUHKES NARASUMBER
JA FE MA AP ME JU JU AGS SEP OK NO DE
N B R R I N L T T T V S
1 Kesehatan Lansia Septike Fardani Putri, S.Kep 18

2 Gagal Ginjal Kronik Hilda Novyanda, S.Kep., Ners 22

3 Dimensia (Pikun) Nita Ardiyana, Amd,Kep 15

4 Gangguan Pendengaran/ Presbikusis Zaimar, Amd.Kep 19

5 Penyakit Jantung Koroner Nuraenun Fitri, Amd.Kep 17

6 PPOK Ratna Sariningsih, Amd.Kep 21

7 Osteoporosis Swasti Wulandari, S.Kep., Ners 19

8 Gangguan Penglihatan/ Presbiopi Meggi Gita Pratama, S.Kep 16

9 Depresi Pada Lansia Hana Erliza, S.Psi 13

10 Gizi Seimbang Pada Lansia Sarijati Lestari, S.Gz 11

11 Kesehatan Reproduksi Lansia Darmayanti, S.Kep., Ners., M.Kep 15

12 Latihan Fisik Pada Lansia Rani Rizki R, Amd.Ft 20

Catatan : - Kegiatan Edukasi kesehatan dilakukan setiap hari Selasa minggu ke 3 setiap bulan

46
H. RENCANA EDUKASI KELOMPOK/ MASSAL KEPADA PASIEN DAN KELUARGA DI DALAM GEDUNG RUMAH SAKIT

BULAN
N
JENIS KEGIATAN
O
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEPT OKT NOV DES
Edukasi
Kelompok/ Massal 1X
1X 1X 1X 1X 1X 1X 1X 1X 1X 1X 1X
Di Ruang Tunggu Semingg
1 Semingg Semingg Semingg Semingg Semingg Semingg Semingg Semingg Semingg Semingg Semingg
Apotek Rawat u
u u u u u u u u u u u
Jalan

Edukasi
Kelompok/ Massal
2x 2x 2x 2x 2x 2x 2x 2x 2x 2x 2x 2x
2 Di Ruang
Semingg Semingg Semingg Semingg Semingg Semingg Semingg Semingg Semingg Semingg Semingg Semingg
Perawatan Rawat
u u u u u u u u u u u u
Inap

edukasi kelompok/
massal di ruang
3 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x 1x
tunggu instalasi Sebulan Sebulan Sebulan Sebulan Sebulan Sebulan Sebulan Sebulan Sebulan Sebulan Sebulan Sebulan
rehabmedik

Catatan : - Kegiatan Edukasi kesehatan dilakukan dengan tema & narasumber

47
I. RENCANA EDUKASI KESEHATAN DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI – HARI KESEHATAN

BULAN
NO HARI KESEHATAN NARASUMBER
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEPT OKT NOV DES

1 Hari Kanker Anak Klinik Anak 15

2 Hari Gizi Nasional Klinik Gizi 24

3 Hari Kanker Sedunia Klinik Interne 4

4 Hari Kesehatan Reproduksi Klinik Obs-Gyn 12

5 Hari Pendengaran Nasional Klinik THT 3

6 Hari Kesehatan Mulut Klinik Gigi 20

7 Hari Down Syndrome Sedunia Klinik Tumbuh Kembang 21

8 Hari TBC Sedunia Klinik Paru 24

9 Hari Peringatan Autisme Klinik Psikologi 2

10 Hari Meningitis Sedunia Klinik Syaraf 24

11 Hari Malaria Sedunia Klinik Intene 25

12 Hari Anti- Tembakau Sedunia Klinik Paru 31

48
BULAN
NO HARI KESEHATAN NARASUMBER
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEPT OKT NOV DES

13 Hari Anak Sedunia Klinik Anak 1

14 Hari Donor Darah Laboratorium 14

15 Hari Anti- Narkoba Klinik Jiwa 26

16 Hari Anak Nasional Klinik Anak 23

17 Hari Hepatitis Sedunia Klinik Interne 28

18 Pekan ASI Klinik Anak 1-7

22-
19 Pekan Kesehatan Lensa Klinik Mata
26

20 Hari Buta Warna Klinik Mata 6

21 Hari Mencegah Bunuh Diri Sedunia Klinik Jiwa 10

22 Hari Jantung Sedunia Klinik Jantung 24

23 Hari Cerebral Palsy Sedunia Klinik Bedah Syaraf 6

24 Hari Penglihatan Sedunia Klinik Mata 9

25 Hari Kesehatan Jiwa Klinik Jiwa 10

49
BULAN
NO HARI KESEHATAN NARASUMBER
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEPT OKT NOV DES

26 Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Komite PPI 15

27 Hari Osteoporosis Sedunia Klinik Bedah Orthopedi 22

28 Hari Kesehatan Nasional 12

29 Hari Diabetes Sedunia Klinik Interne 14

30 Hari AIDS Sedunia Klinik Nusa Indah 1

Catatan : - Kegiatan Edukasi kesehatan dalam pelaksanaan berkoordinasi dengan klinik yang terkait

50
J. Rencana Anggaran
Anggaran yang diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
di unit PKRS adalah sebagai berikut :

DAFTAR
NO RINCIAN ANGGARAN
KEBUTUHAN
1 Pelatihan komunikasi 300 peserta Rp. 30.000.000,-
efektif
2 Penilaian dan Seluruh sector rumah sakit Rp. 10.000.000,-
pemantauan PHBS
3 Pembuatan Leaflet, Leaflet 100 Rim Rp. 30.000.000,-
Banner, Spanduk, Banner 50 buah
Buletin, Lembar Balik Spanduk 50 buah
Lembar Balik 250 buah
5 Akomodasi Kegiatan 1 tahun Rp. 20.000.000,-
Edukasi keluar RS
terdiri dari snack
peserta & panitia,
souvenir untuk peserta,
dll
6 Kebutuhan ATK Anggaran Jang
(Kertas, Tinta, dll) Um
TOTAL ANGGARAN Rp.90.000,000,-

Terbilang : Sembilan Puluh Juta Rupiah

K. Monitoring dan Evaluasi


1. Monitoring & Evaluasi penyelenggaraan PKRS dilakukan secara internal dan
eksternal.
2. Monitoring & Evaluasi internal PKRS dilakukan 3 bulan sekali oleh unit kerja
fungsional PKRS sebagai bagian kegiatan monitoring dan evaluasi.
3. Unit PKRS mencatat, membuat laporan dan tindak lanjut dilaporkan kepada
Kepala Rumah Sakit setiap 1 tahun sekali untuk melihat pencapaian sasaran
dan

50
perencanaan kegiatan berikutnya. Selanjutnya hasil monitoring dan evaluasi
dilaporkan kepada kepala Rumah Sakit Tk. II Dustira
4. Monitoring & Evaluasi eksternal PKRS .terintegrasi dengan pelaksanaan
akreditasi Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan.

BAB III
PENUTUP

Demikian program kerja ini disusun sebagai panduan bagi Unit Promosi Kesehatan
dalam melaksanakan tugas-tugasnya di tahun 2022.

Cimahi , Januari 2022

Pj. Unit Promosi

Kesehatan

Shinta Mardipeni , S.S.T


Letnan Kolonel Ckm (K) NRP 33723

51

Anda mungkin juga menyukai