Anda di halaman 1dari 2

Nama : Tri Anggun Anggraeni Setyo Widarto

Nim : 19141314201066

a. Bagaimana pasien ini menurut teori HBM Nola J Pender ?


 Health Belief Model
Dalam pendekatan Psikologi Kesehatan, dikenal istilah Health Belief Model (HBM).
HBM merupakan satu pendekatan yang dapat memberikan gambaran mengapa seseorang mau
atau enggan pergi menemui tenaga kesehatan. Kondisi yang dapat membuat mau mencari atau
tidak mencari adalah "Persepsi".
Dalam kondisi penyebaran COVID19 ini, pada awalnya masyarakat masih banyak yang
merasa bahwa penyakit ini masih jauh dan tidak dekat dengan tempat tinggalnya. Di benak
merka Penyakit ini adalah penyakit kutukan pada bangsa tertentu karena perilaku mereka,
sehingga tidak akan terkena penyakit tersebut. Jadi kemungkinan akan kena, masih jauh atau
bahkan tidak sama sekali. Padahal COVID-19 ini merupakan suatu kelompok virus yang dapat
menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui
menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19.
Walaupun penyebaran Covid-19 ini berlangsung dengan sangat cepat, sebagian besar
masyarakat masih menganggap ini adalah hal biasa dan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
Pemikiran bahwa ini adalah virus yang mirip dengan influenza ada di benak sebagian besar
orang dan pemikiran tersebut menjadi keyakinan awal dan menganggap remeh. Sebagian besar
masyarakat masih menganggap penyakit ini masih jauh, tidak perlu ditakutkan, ini semua akan
berlalu (memang, pasti akan berlalu, tapi kapan, belum dapat dipastikan), memiliki Tuhan yang
pasti senantiasa akan melindungi sehingga tidak akan terkena penyakit tersebut.
Pasien di atas memiliki riwayat PDP yang berarti pasien dalam pengawasan, pasien PDP
sendiri belum 100% mengidap Covid-19 tetapi sudah memiliki gejala seperti pasien yang
mengidap Covid-19 yaitu pilek,batuk, demam tinggi dan sesak nafas. Yang dimana harus
dipantau kesehatannya oleh tenaga medis, dan diisolasi dirumah sakit selama 14 hari untuk
dilihat perkembangannya apakah pasien tersebut benar benar positif korona atau tidak .
Apabila kita memiliki sudara atau kerabat yang di nyatakan PDP sebaiknya kita
menjahinya ada mejaga jarak untuk memutuskan rantai penyebarannya. Dan menjaga-jaga
apabila orang tersebut benar benar mengidap Covid-19 ,sebaikanya kita serahkan semuanya
kepada tenaga medis yang menangani, mempercayai mereka sepenunya dan mengikuti anjuran
untuk menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat).
b. Apakah yang harus anda lakukan sebagai perawat saat menghadapi pasien seperti ini?
Tetep menghimbau kepadan keluarga pasien PDP agar menyetujui pemakaman jenazah
secara medis dan mempercayai semuanya kepada petugas kesehatan , petugas kesehatan bias
bekerja sama dengan pengurus desa ketua RT,RW, kepala desa dan lain-lainnya untuk bersama-
sama memberikan pengertian kepada keluarga demi kesehatan dan memutus rantai penyebaran
COVID-19. Apabila sudah terlanjur dilakuakn pemakaman secara umum maka tenaga kesehatan
harus menganjurkan dan mengajak keluaraga serta orang orang yang mengikut pemakan tersebut
untuk melakulan RAPID tes dan isolasi di rumah demi keamana bersama.

Anda mungkin juga menyukai