Oleh :
Meita Sekar Sari
Dewi Silvia
Abstrak
Dibukanya izin pembangunan pelabuhan umum oleh swasta merupakan amanat UU 17
Tahun 2008 yang memberikan kesempatan kepada asing maupun swasta menjadi operator
terminal atau menjadi badan usaha pelabuhan (BUP). Hal itu menyebabkan menurunnya laba
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang panjang.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari data sekunder
yang berupa laporan keuangan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang dengan metode time series.
Hasil F hitung pada penelitian ini 21,54 dan koefisien signifikan (Sig.) menunjukkan nilai
keseluruhan 0,000 artinya F hitung lebih besar dari F tabel yaitu 21,54>2,98 dan
koefisien(Sig.) 0,000 < 0,05 maka dapat diartikan bahwavariabel rasio likuiditas yang
diwakili oleh Current Ratio, solvabilitas yang diwakili oleh Total Debt to Asset Ratio, dan
aktivitasyang diwakili oleh Total Asset Turn Over secara simultan berpengaruh
signifikanterhadap variabel Profitabilitas (Return On Asset). Secara parsial Current Ratio dan
Total Debt to Asset Ratio, tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset,
namunTotal Asset Turn Oversecara parsial berpengaruh positif dan signifikanterhadap
variabel Profitabilitas (Return On Asset) Nilai Adjusted R² adalah 0,680, haliniberarti68%
variasi ROA dapatdijelaskanolehvariasidari ketiga variabelindependen, yaituCurrent Ratio,
Total Debt to Asset Ratio dan Total Asset Turnover.
Kata Kunci: Current Ratio, Debt to Total Assets Ratio,Total Asset Turn Overdan Return on
Assets
PENDAHULUAN dalam bentuk perusahaan persero yang
Latar Belakang Masalah tujuan utamanya adalah profitabilitas yang
Indonesia merupakan negara kepulauan maksimal. Diberlakukannya kawasan
yang dua pertiga wilayahnya adalah perdagangan yang bebas dan terbuka
perairan dan terletak pada posisi strategis, membuat persaingan di dunia bisnis
berada di alur strategis perdagangan termasuk jasa kepelabuhanan menjadi
dunia.Sebagai negara kepulauan, peran semakin ketat. Dibukanya izin
pelabuhan sangat vital dalam pembangunan pelabuhan umum oleh
perekonomian Indonesia.Kehadiran swasta merupakan amanat UU 17 Tahun
pelabuhan yang memadai berperan besar 2008 yang memberikan kesempatan
dalam menunjang mobilitas kepada asing maupun swasta menjadi
barang.Pelabuhan menjadi sarana penting operator terminal atau menjadi badan
untuk menghubungkan antar pulau usaha pelabuhan (BUP). Sejak
maupun antar negara dan pengembangan diberlakukannya UU 17 Tahun 2008
perekonomian wilayah. banyak pihak swasta yang mulai
membangun badan usaha pelabuhan
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) sendiri untuk memperlancar bisnisnya.
Cabang Panjang (Pelindo Panjang) Hal itu menyebabkan menurunnya labaPT.
merupakan salah satu pelabuhan yang Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang
berada di bawah pengelolaan manajemen panjang.Arus barang atau kapal yang
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero), datang ke PT. Pelabuhan Indonesia II
sebuah Badan Usaha Milik Negara yang (Persero) Cabang panjang sangat
bergerak di bidang jasa kepelabuhanan dan mempengaruhi laba perusahaan, namun
logistik nasional yang merupakan roda dikarenakan sudah terdapat beberapa
penggerak perekonomian di Provinsi perusahaan yang sudah memiliki dermaga
Lampung dimana sebagian besar produksi sendiri mengakibatkan menurunnyalaba di
nya adalah dari hasil alam. PT. Pelabuhan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Indonesia II (Persero) Cabang Panjang Cabang panjang sebagai salah satu BUMN
sebagai Badan Usaha Milik Negara yang tujuan utamanya adalah profitabilitas.
(BUMN) yang menurut undang-undang Berikut ini data laba PT. Pelabuhan
No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Indonesia II (Persero) Cabang panjang
Milik Negara (BUMN), pelabuhan masuk beberapa tahun terakhir :
Tabel 1.1 Trend laba Pelindo Panjang
NO URAIAN REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI
TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016
1 PENDAPATAN 294,065,408,011 360,311,269,766 374,693,355,137 451,941,078,111 333,027,051,544
USAHA
2 BIAYA USAHA 176,106,717,648 234,740,890,465 266,110,575,378 349,904,220,186 270,304,680,418
3 LABA/RUGI 119,691,806,763 129,016,886,402 112,079,771,132 107,303,847,442 60,121,476,240
SEBELUM
PAJAK
Sumber : Data Trend laba Pelindo Panjang
Berdasarkan data tabel 1.1 diatas dapat mengakibatkan menurunnya laba PT.
kita lihat bahwa pendapatan usaha setiap Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang
tahun mengalami peningkatan namun juga Panjang setiap tahunnya.
di ikuti dengan meningkatnya biaya usaha. Dari sisi Hutang dan aktiva dapat kita lihat
Kenaikan pendapatan yang tidak sesuai pada tabel berikut ini:
dengan biaya yang semakin tinggi
Tabel 1.2 Aktiva dan Hutang Pelindo panjang
NO URAIAN REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI
TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016
1 Aktiva Lancar 49,571,937,641 45,099,605,935 54,793,206,746 95,777,117,797 56,312,487
2 Total Aktiva 586,829,904,938 715,579,310,450 751,800,699,841 731,887,062,670 727,014,280,696
3 Hutang Lancar 72,506,011,999 69,331,452,668 109,923,946,889 102,387,161,603 99,888,582,187
4 Total Hutang 100,678,946,392 103,980,416,962 144,572,911,183 133,423,572,675 129,151,568,784
Sumber : Laporan Neraca Pelindo Panjang
Berdasarkan tabel 1.2 diatas dapat dilihat relevan dan signifikan (bararti). Misalnya
bahwa posisi aktiva dan hutang pada PT. antara hutang dan modal, antara kas dan
Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang total asset, antara harga pokok produksi
Panjang berfluktuasi naik turun setiap dengan total penjualan dan sebagainya
tahunnya. (Syafri, 2008:297).
Berikut ini merupakan hasil perhitungan
Rasio keuangan adalah angka yang rasio Pelindo Panjang yang diolah dari
diperoleh dari hasil perbandingan dari data aktiva dan hutang pada tabel 1.2
suatu pos laporan keuangan dengan pos diatas:
lainnya yang mempunyai hubungan yang
Berdasarkan tabel 1.3 diatas dapat kita untuk memperoleh pendapatan adalah
lihat bahwa rasio likuiditas yang di 14.05%.Pada penelitian kali ini, peneliti
proyeksikan dengan current ingin meneliti tentang keadaan posisi
ratiomenunjukan bahwatingkat keuangan pada PT. Pelabuhan Indonesia II
kempampuan melunasi hutang lancar (Persero) Cabang panjang dengan
dengan aktiva lancar cukup tinggi,jika menggunakan rasio sebagai alat ukur.
dihitung nilai rata-rata adalah 66,64%.
Pada rasio Solvabilitas yang di Pada penelitian terdahulu “Pengaruh
proyeksikan dengan Debt To Assets Ratio Likuiditas Dan Solvabilitas Terhadap
menunjukan bahwa nilai rata-rata besarnya profitabilitas” (Studi Kasus Pada
jumlah aktiva yang dibiayai oleh hutang Perusahaan Subsektor Telekomunikasi
adalah 17,38%. Pada Rasio Aktivitas yang Yang terdaftar Di Jakarta Islamic Index
di proyeksikan dengan Total Asset Turn (JII) periode 2010-2014) oleh M. Khafidz
Over menunjukan nilai rata-rata tingkat Mansur Tahun 2015, menunjukan faktor
perputaran aktiva adalah 47,43%. Pada likuiditas yang diproyeksikan dengan
rasio Profitabilitas yang di proyeksikan Current Ratio berpengaruh positif tetapi
dengan Return On Asset menunjukan tidak signifikan terhadap profitabilitas
bahwa nilai rata-rata tingkat efektivitas yang diproyeksikan dengan Return On
manajemen dalam menggunakan aktiva Asset. Hubungan yang positif antara
Current Ratio dengan Return On namun harus memberikan manfaat bagi
Asset.mempunyai arti bahwa kenaikan stakeholders-nya (shareholders, kreditor,
likuiditas akan diikuti oleh kenaikan konsumen, supplier, pemerintah,
profitabilitas perusahaan. masyarakat, analis dan pihak lain)
Sedangkan faktor solvabilitas yang (Ghozali dan Chariri,2007).
diproyeksikan dengan Debt to Total
Assets Ratio berpengaruh negatif dan Packing Order Theory
signifikan terhadap profitabilitas yang Packing Order Theory menilai bahwa
diproyeksikan dengan Return On Asset, perusahaan cenderung memilih pendanaan
dengan kata lain peningkatan Debt to Total sesuai dengan urutan resiko. Ide dasar teori
Assets Ratio mendorong adanya penurunan ini sangat sederhana yaitu perusahaan
Return On Asset. memerlukan dana eksternal jika dana
Pada penelitian ini, penulis melakukan internal yang dimiliki tidak cukup dan
penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh sumber dana yang diutamakan adalah
Rasio Likuiditas, Solvabilitas dan hutang bukan saham (Siregar, 2005) dalam
Aktivitas Terhadap Profitabilitas (Steven dan Lina, 2011).
Perusahaan study kasus pada PT.
Laporan Keuangan
Pelabuhan Indonesia II (Perseo)
Pengertian Laporan Keuangan menurut
Cabang Panjang.”
Kasmir (2012:27) pengertian dari laporan
keuangan adalah ”laporan yang
Perumusan Masalah
menunjukkan kondisi keuangan
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
dirumuskan permasalahan dalam
periode tertentu”. Menurut Munawir
penelitian ini adalah bagaimana
(2010:2) Laporan keuangan pada dasarnya
pengaruhrasio likuiditas yang diwakili
adalah hasil dari proses akuntansi yang
oleh Current Ratio, rasio solvabilitas yang
dapat digunakan sebagai alat untuk
diwakili oleh Total Debt to Total Assets
berkomunikasi antara data keuangan atau
Ratio, dan rasio aktivitas yang diwakili
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-
oleh Total Asset Turnover, terhadap
pihak yang berkepentingan dengan data
profitabilitas perusahaan yang diwakili
atau aktivitas perusahaan tersebut.
oleh Return On Asset pada PT. Pelabuhan
Indonesia II (Persero) Cabang Panjang. Jenis Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2012:9), secara umum
TINJAUAN PUSTAKA ada lima jenis laporan keuangan yang
Dasar-Dasar Teori biasa disusun, yaitu:
Teori Akuntansi Positif 1. Balance Sheet (Neraca)
Masalah utama dari pendekatan positif 2. Income Statement (Laporan Laba Rugi)
tergantung dari pada penentuan faktor apa 3. Laporan Perubahan Modal
yang mungkin mempengaruhi pilihan 4. Laporan Arus Kas
optimum, pilihan akuntansi tergantung 5. Laporan Catatan Atas Laporan
pada variabel-variabel yang mencerminkan Keuangan
insentif manajemen dalam memilih metode Tujuan Laporan Keuangan
akuntansi berdasarkan rencana bonus, Secara umum laporan keuangan bertujuan
kontrak hutang, dan proses politik (Ahmed untuk memberikan informasi keuangan
Riahi-Belkaouhi, 2012:189). suatu perusahaan, baik pada saat tertentu
maupun pada periode tertentu.Menurut
Teori Stakeholder Kasmir(2012: 11)menyatakan bahwa
Teori Stakeholders menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan ini adalah:
perusahaan bukanlah entitas yang hanya
beroperasi untuk kepentingannya sendiri
1. Memberikan informasi tentang jenis Berikut ini adalah bentuk-bentuk rasio
dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki keuangan:
perusahaan pada saat ini. 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
2. Memberikan informasi tentang jenis 2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
dan jumlah kewajiban dan modal yang 3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
dimiliki perusahaan saat ini. 4. Rasio Profitabilitas
3. Memberikan informasi tentang jenis
dan jumlah pendapatan yang diperoleh Analisis Rasio Keuangan
pada suatu periode tertentu. Menurut Munawir (2010:106), Analisis
4. Memberikan informasi tentang jumlah Rasio Keuangan adalah Future oriented
biaya dan jenis biaya yang dikeluaran atau berorientasi dengan masa depan,
perusahaan dalam suatu periode artinya bahwa dengan analisa ratio
tertentu. keuangan dapat digunakan sebagai alat
5. Memberikan informasi tentang untuk meramalkan keadaan keuangan serta
perubahan- perubahan yang terjadi hasil usaha dimasa mendatang.Analisis
terhadap aktiva, passiva, dan modal rasio dapat digunakan untukmembimbing
perusahaan. investor dan kreditur untuk membuat
6. Memberikan informasi tentang kinerja keputusan atau pertimbangan tentang
manajemen perusahaan dalam suatu pencapaian perusahaan dan prospek di
periode. masa datang.
7. Memberikan informasi tentang catatan-
catatan atas laporan keuangan Rasio Likuiditas
8. Informasi keuangan lainnya. Menurut Kasmir (2012:128) rasio
likuiditas merupakan rasio
yangmenggambarkan kemampuan
Rasio Keuangan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
Menurut Kasmir (2012:104), rasio (utang)jangka pendek.Masalah likuiditas
keuangan merupakan kegiatan berhubungan denganmasalah kemampuan
membandingkan angka-angka yang ada suatu perusahan untukmemenuhi
dalam laporan keuangan dengan cara kewajiban finansialnya yang segeraharus
membagi satu angka dengan angka dipenuhi.Suatu perusahaan
lainnya. Berdasarkan pendapat para ahli yangmempunyai kekuatan membayar
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa belum tentudapat memenuhi segala
rasio keuangan adalah cara kewajibanfinansialnyayang segera harus
membandingkan angka yang satu dengan dipenuhi.Rasio Likuiditasyang digunakan
angka lainnya dalam suatu laporan dalam penelitian ini adalahCurrent
keuangan. Ratio.Pada umumnya, untuk menganalisa
posisi modal kerja dalam suatu
Jenis-jenis Rasio Keuangan perusahaan, digunakan Current Ratio.
Menurut Kasmir (2012:106), untuk Menurut Munawir (2010: 72), Current
mengukur kinerja keuangan perusahaan Ratio adalah perbandingan antara jumlah
dengan menggunakan rasio-rasio aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
keuangan, dapat dilakukan dengan Current Ratio dapat menunjukan sejauh
beberapa rasio keuangan. Setiap rasio mana aktiva lancar menjamin pembayaran
keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan dari kewajiban lancarnya.
arti tertentu.Kemudian, setiap hasil dari Rumus Current Ratio (Rasio Lancar)
rasio yang diukur diinterpretasikan adalah:
sehingga menjadi lebih berarti bagi Current Ratio = Aktiva Lancar
pengambilan keputusan. Utang Lancarx 100%
Rasio Solvabilitas yang lebih produktif. Rasio Aktivitas yang
Menurut Kasmir (2012:151) rasio digunakan dalam penelitian ini adalah
solvabilitas atau leverage ratiomerupakan Total Assets Turn Over.
rasio yang digunakan untuk mengetahui
seberapa besar aktiva perusahaandibiayai Total Assets Turnover adalah untuk
dengan utang. Artinya seberapa besar mengukur efisiensi penggunan aktiva
beban utang yang ditanggungperusahaan untuk menghasilkan penjualan
dibandingkan dengan aktivanya.Rasio danmerupakan perbandingan antara
Solvabilitas yang akan digunakan dalam penjualan dengan total aktiva suatu
penelitian ini adalah Debt to Asset Ratio. perusahaan dimana rasio ini
“Debt to Asset Ratio merupakan rasio menggambarkan kecepatan perputarannya
utang yang digunakan untuk mengukur total aktiva dalam satu periode tertentu.
perbandingan antara total utang dengan Semakin tinggi tingkat perputaran aktiva
total aktiva. Dengan kata lain, seberapa maka laba yang akan diperoleh perusahaan
aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau juga akan tinggi pula, dengan catatan
seberapa besar utang perusahaan faktor-faktor lain dianggap konstan.
berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.” Rumus Total Assets Turn Over adalah :
Sedangkan menurut Lukman Syamsuddin Total Assets Turn Over = Penjualan
(2009, hal 54) menyatakan : “Rasio ini Total Aktiva x 100%
mengukur berapa besar aktiva yang
dibiayai oleh kreditur. Semakin tinggi debt Rasio Profitabilitas
ratio semakin besar jumlah modal Menurut Kasmir (2012:196) rasio
pinjaman yang digunakan di dalam profitabilitas adalah rasio untuk
menghasilkan keuntungan bagi menilaikemampuan perusahaan dalam
perusahaan.” mencari keuntungan. Padarasio-rasio
Rasio ini menunjukkan beberapa bagian profitabilitas, seluruh pengukuranrasio
dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai akan menunjukkan kondisi yang lebihbaik
oleh utang. jika jumlahnya atau angkanya
Rumus Debt To Assets Ratio (DAR) semakinbesar. Sebaliknya menunjukkan
adalah: kondisi yangsemakin jelek jika angka
DAR = Total Utang rasionya semakinkecil.Rasio Profitabilitas
Total Aset x 100% yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Return on Total Assets
Rasio Aktivitas (ROA).Return On Assets merupakan
Menurut Kasmir (2012:172) rasio aktivitas bagian dari analisis rasio
adalah rasio yang mengukurefektivitas profitabilitas. Return On Asset merupakan
perusahaan dalam menggunakan aktiva rasio antara laba bersih yang berbanding
yang dimilikinya.Semua rasio aktivitas ini terbalik dengan keseluruhan aktiva untuk
melibatkan perbandingan antara tingkat menghasilkan laba. Rasio ini menunjukan
penjualan dan investasi pada berbagai jenis berapa besar laba bersih yang diperoleh
aktiva.Rasio-rasio aktivitas menganggap perusahaan diukur dari nilai aktivanya.
bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan Return On Asset sering kali dipakai oleh
yang layak antara penjualan dan beragam manajemen puncak untuk mengevaluasi
unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva unit-unit bisnis di dalam suatu perusahaan
tetap dan aktiva lainnya.Aktiva yang multidivisional.
rendah pada tingkat penjualan tertentu
akan mengakibatkan semakin besarnya Persentase rasio ini dinyatakan oleh rumus
dana kelebihan yang tertanam pada aktiva sebagai berikut :
tersebut. Dana kelebihan tersebut akan ROA = Net Profit After Tax x 100%
lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain Total Asset
Penelitian Tekait dan signifikan terhadap Return on Assets
M. Khafidz Mansur (2015) melakukan (ROA), Cash Ratio berpengaruh
penelitian dengan judul “Pengaruh negatifnamun tidak signifikan terhadap
Likuiditas Dan Solvabilitas ROA, Quick Ratio berpengaruh positif dan
TerhadapProfitabilitas”(Studi Kasus Pada signifikan terhadap ROA,Debt to Total
Perusahaan Subsektor Telekomunikasi Assets Ratio (DAR) dan Debt to Equity
YangTerdaftar Di Jakarta Islamic Index Ratio (DER) berpengaruh negatif namun
(JII) Periode 2010-2014 ). Hasil penelitian tidaksignifikan terhadap ROA, sedangkan
menunjukan likuiditas yang diproyeksikan Long Term Debt to Equity Ratio (LDER)
denganCurrent Ratio (CR) dan berpengaruh positif dansignifikan terhadap
solvabilitasyang diproyeksikan dengan ROA. Secara simultan Current Ratio,
Total Debt to Aset Ratio(DAR) secara Cash Ratio, Quick Ratio, Debt to
bersama-sama dapat berpengaruh TotalAssets Ratio (DAR), Debt to Equity
signifikan terhadap profitabilitas Ratio (DER), dan Long Term Debt to
perusahaanyang diproyeksikan dengan Equity Ratio (LDER)berpengaruh
Return on Aset Ratio (ROA), tetapi secara signifikan terhadap profitabilitas (ROA)
sendiri-sendiri(parsial)likuiditas yang perusahaan Makanan dan Minuman
diproyeksikan dengan Current ratio (CR) yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia
tidakberpengaruh signifikan akan tetapi (BEI) periode 2006-2012.
pada solvabilitas yang diproyeksikan
dengan TotalDebt to Aset Ratio (DAR) METODOLOGI PENELITIAN
berpengaruh secara signifikan terhadap Desain Penelitian
profitabilitas yangdiproyeksikan dengan Desain penelitian ini merupakan
Return on Aset ratio (ROA). kuantitatif, yaitu penelitian yang
menekankan pada pengujian teori-teori
Meilinda Afriyanti (2011) melakukan melalui pengukuran variabel-variabel
penelitian dengan judul Pengaruh Faktor penelitian dengan angka dan melakukan
Current Ratio, Total Asset Turnover, Debt analisis data dengan prosedur statistik.
To Equity Ratio, Sales Dan Size Terhadap
Return On Asset (Studi Pada Perusahaan Hubungan variabel bebas terhadap variabel
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek terikat dapat dijelaskan diantaranya, secara
Indonesia Tahun 2006-2009). Hasil teori variabel bebas Likuiditas yang
penelitian menunjukan bahwa hasil diwakili oleh Current Ratio (X1),
penghitungan analisis yang dilakukan pada Solvabilitas yang diwakili oleh Debt To
tahun 2006 sampai dengan 2009 variabel Asset(X2), dan Aktivitasyang diwakili oleh
yang berpengaruh signifikan adalah Total Asset Turn Over (X3) memiliki
variabel Current Ratio (CR), Total Asset hubungan positif terhadap variabel terikat
Turnover (TATO), Debt to Equity Ratio profitabilitas yang diwakili oleh Return On
(DER) terhadap Return on Asset (ROA). Asset(Y).
Sedangkan Variabel Sales dan Size tidak Subjek dalam penelitian ini yaitu PT.
berpengaruh signifikan terhadap Retrun on Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang
Asset (ROA). Panjang.Sedangkan objek dalam penelitian
ini Likuiditas yang diwakili oleh Current
Nidya afrinda (2013) melakukan penelitian Ratio (X1), Solvabilitas yang diwakili oleh
dengan judul Analisis pengaruh likuiditas Debt To Asset(X2), dan Aktivitasyang
dan solvabilitasTerhadap profitabilitas diwakili oleh Total Asset Turn Over (X3)
pada perusahaanMakanan dan minuman dan profitabilitas yang diwakili oleh
yang terdaftarDi Bursa Efek Indonesia Return On Asset(Y)pada PT. Pelabuhan
(BEI). Hasil penelitian menunjukkan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang.
bahwa Current Ratioberpengaruh negatif
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat dalam bentuk gambar di bawah ini
Pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik- akan diuji secara empirik untuk mencari
titik mentebar secara acak serta tersebar hubungan fungsional dua tau lebih variabel
baik di atas maupun di bawah angka 0 bebas dengan variabel terikat.
pada sumbu Y dan tidak membentuk pola Model regresi dalam penelitian ini
tertentu yang jelas, dengan demikian dapat sebagai berikut:
disimpulkan bahwa model regresi ini tidak Y= a + b1X1+ b2X2+ b3X3
terjadi heteroskedastisitas. Keterangan:
Y = ROA
Uji Statistik Analisis Regresi Linear a = Konstanta
Berganda b1, b2, b3= Koefisien regresi dengan
Dalam penelitian ini uji hipotesis variabel X1, X2,dan X3,
menggunkan regresi berganda dimana X1 = Current Ratio
X2 = Debt To Asset Ratio 0.601 dan koefisien b1 = 0,019, b2 = -
X3 = Total asset Turnover 0,104, b3 = 0,292 , sehingga persamaan
Berdasarkan analisis Regresi dibawah ini regresi linier berganda terjadi adalah :
dapat terlihat bahwa nilai konstanta α =
Y = 0,601 + 0,019 X1 -0,104X2+ 0,292 X3
Tabel hasil analisis Regresi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Pada tabel output SPSS model Summary Debt to Asset Ratio dan Total Asset
besarnya Adjusted R² adalah 0,680, hal ini Turnover. Sedangkan sisanya 32 %
berarti 68% variasi ROA dapat dijelaskan dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar
oleh variasi dari ketiga variabel model penelitian.
independen, yaitu Current Ratio, Total Uji F
Pengujian secara simultan dilakukan dependen. Berikut adalah hasil uji statistik
dengan menggunakan uji F. Uji F pada tabel berikut :
dilakukan untuk mengetahui pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regressi
492,463 3 164,154 21,547 ,000b
on
1
Residual 198,083 26 7,619
Total 690,546 29
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), TATO, DAR, CR
Sumber : Data Sekunder yang Diolah SPSS