Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN AKTIVITAS

TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN STUDY KASUS PADA


PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSEO) CABANG PANJANG

Oleh :
Meita Sekar Sari
Dewi Silvia

Abstrak
Dibukanya izin pembangunan pelabuhan umum oleh swasta merupakan amanat UU 17
Tahun 2008 yang memberikan kesempatan kepada asing maupun swasta menjadi operator
terminal atau menjadi badan usaha pelabuhan (BUP). Hal itu menyebabkan menurunnya laba
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang panjang.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari data sekunder
yang berupa laporan keuangan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang dengan metode time series.
Hasil F hitung pada penelitian ini 21,54 dan koefisien signifikan (Sig.) menunjukkan nilai
keseluruhan 0,000 artinya F hitung lebih besar dari F tabel yaitu 21,54>2,98 dan
koefisien(Sig.) 0,000 < 0,05 maka dapat diartikan bahwavariabel rasio likuiditas yang
diwakili oleh Current Ratio, solvabilitas yang diwakili oleh Total Debt to Asset Ratio, dan
aktivitasyang diwakili oleh Total Asset Turn Over secara simultan berpengaruh
signifikanterhadap variabel Profitabilitas (Return On Asset). Secara parsial Current Ratio dan
Total Debt to Asset Ratio, tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset,
namunTotal Asset Turn Oversecara parsial berpengaruh positif dan signifikanterhadap
variabel Profitabilitas (Return On Asset) Nilai Adjusted R² adalah 0,680, haliniberarti68%
variasi ROA dapatdijelaskanolehvariasidari ketiga variabelindependen, yaituCurrent Ratio,
Total Debt to Asset Ratio dan Total Asset Turnover.

Kata Kunci: Current Ratio, Debt to Total Assets Ratio,Total Asset Turn Overdan Return on
Assets
PENDAHULUAN dalam bentuk perusahaan persero yang
Latar Belakang Masalah tujuan utamanya adalah profitabilitas yang
Indonesia merupakan negara kepulauan maksimal. Diberlakukannya kawasan
yang dua pertiga wilayahnya adalah perdagangan yang bebas dan terbuka
perairan dan terletak pada posisi strategis, membuat persaingan di dunia bisnis
berada di alur strategis perdagangan termasuk jasa kepelabuhanan menjadi
dunia.Sebagai negara kepulauan, peran semakin ketat. Dibukanya izin
pelabuhan sangat vital dalam pembangunan pelabuhan umum oleh
perekonomian Indonesia.Kehadiran swasta merupakan amanat UU 17 Tahun
pelabuhan yang memadai berperan besar 2008 yang memberikan kesempatan
dalam menunjang mobilitas kepada asing maupun swasta menjadi
barang.Pelabuhan menjadi sarana penting operator terminal atau menjadi badan
untuk menghubungkan antar pulau usaha pelabuhan (BUP). Sejak
maupun antar negara dan pengembangan diberlakukannya UU 17 Tahun 2008
perekonomian wilayah. banyak pihak swasta yang mulai
membangun badan usaha pelabuhan
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) sendiri untuk memperlancar bisnisnya.
Cabang Panjang (Pelindo Panjang) Hal itu menyebabkan menurunnya labaPT.
merupakan salah satu pelabuhan yang Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang
berada di bawah pengelolaan manajemen panjang.Arus barang atau kapal yang
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero), datang ke PT. Pelabuhan Indonesia II
sebuah Badan Usaha Milik Negara yang (Persero) Cabang panjang sangat
bergerak di bidang jasa kepelabuhanan dan mempengaruhi laba perusahaan, namun
logistik nasional yang merupakan roda dikarenakan sudah terdapat beberapa
penggerak perekonomian di Provinsi perusahaan yang sudah memiliki dermaga
Lampung dimana sebagian besar produksi sendiri mengakibatkan menurunnyalaba di
nya adalah dari hasil alam. PT. Pelabuhan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Indonesia II (Persero) Cabang Panjang Cabang panjang sebagai salah satu BUMN
sebagai Badan Usaha Milik Negara yang tujuan utamanya adalah profitabilitas.
(BUMN) yang menurut undang-undang Berikut ini data laba PT. Pelabuhan
No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Indonesia II (Persero) Cabang panjang
Milik Negara (BUMN), pelabuhan masuk beberapa tahun terakhir :
Tabel 1.1 Trend laba Pelindo Panjang
NO URAIAN REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI
TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016
1 PENDAPATAN 294,065,408,011 360,311,269,766 374,693,355,137 451,941,078,111 333,027,051,544
USAHA
2 BIAYA USAHA 176,106,717,648 234,740,890,465 266,110,575,378 349,904,220,186 270,304,680,418
3 LABA/RUGI 119,691,806,763 129,016,886,402 112,079,771,132 107,303,847,442 60,121,476,240
SEBELUM
PAJAK
Sumber : Data Trend laba Pelindo Panjang

Berdasarkan data tabel 1.1 diatas dapat mengakibatkan menurunnya laba PT.
kita lihat bahwa pendapatan usaha setiap Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang
tahun mengalami peningkatan namun juga Panjang setiap tahunnya.
di ikuti dengan meningkatnya biaya usaha. Dari sisi Hutang dan aktiva dapat kita lihat
Kenaikan pendapatan yang tidak sesuai pada tabel berikut ini:
dengan biaya yang semakin tinggi
Tabel 1.2 Aktiva dan Hutang Pelindo panjang
NO URAIAN REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI
TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016
1 Aktiva Lancar 49,571,937,641 45,099,605,935 54,793,206,746 95,777,117,797 56,312,487
2 Total Aktiva 586,829,904,938 715,579,310,450 751,800,699,841 731,887,062,670 727,014,280,696
3 Hutang Lancar 72,506,011,999 69,331,452,668 109,923,946,889 102,387,161,603 99,888,582,187
4 Total Hutang 100,678,946,392 103,980,416,962 144,572,911,183 133,423,572,675 129,151,568,784
Sumber : Laporan Neraca Pelindo Panjang

Berdasarkan tabel 1.2 diatas dapat dilihat relevan dan signifikan (bararti). Misalnya
bahwa posisi aktiva dan hutang pada PT. antara hutang dan modal, antara kas dan
Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang total asset, antara harga pokok produksi
Panjang berfluktuasi naik turun setiap dengan total penjualan dan sebagainya
tahunnya. (Syafri, 2008:297).
Berikut ini merupakan hasil perhitungan
Rasio keuangan adalah angka yang rasio Pelindo Panjang yang diolah dari
diperoleh dari hasil perbandingan dari data aktiva dan hutang pada tabel 1.2
suatu pos laporan keuangan dengan pos diatas:
lainnya yang mempunyai hubungan yang

Tabel 1.3 Rasio likuiditas dan Solvitabilitas Pelindo Panjang


CURRENT TOTAL DEBT TO TOTAL ASSET RETURN ON
TAHUN
RATIO (%) ASSETS RATIO (%) TURN OVER (%) ASSET (%)
2012 68.37 17.16 46.2 18.81
2013 65.05 14.53 47.37 16.96
2014 49.85 19.23 46.45 13.9
2015 93.54 18.23 54.6 12.96
Sumber : hasil olah data Laporan Neraca Pelindo Panjang

Berdasarkan tabel 1.3 diatas dapat kita untuk memperoleh pendapatan adalah
lihat bahwa rasio likuiditas yang di 14.05%.Pada penelitian kali ini, peneliti
proyeksikan dengan current ingin meneliti tentang keadaan posisi
ratiomenunjukan bahwatingkat keuangan pada PT. Pelabuhan Indonesia II
kempampuan melunasi hutang lancar (Persero) Cabang panjang dengan
dengan aktiva lancar cukup tinggi,jika menggunakan rasio sebagai alat ukur.
dihitung nilai rata-rata adalah 66,64%.
Pada rasio Solvabilitas yang di Pada penelitian terdahulu “Pengaruh
proyeksikan dengan Debt To Assets Ratio Likuiditas Dan Solvabilitas Terhadap
menunjukan bahwa nilai rata-rata besarnya profitabilitas” (Studi Kasus Pada
jumlah aktiva yang dibiayai oleh hutang Perusahaan Subsektor Telekomunikasi
adalah 17,38%. Pada Rasio Aktivitas yang Yang terdaftar Di Jakarta Islamic Index
di proyeksikan dengan Total Asset Turn (JII) periode 2010-2014) oleh M. Khafidz
Over menunjukan nilai rata-rata tingkat Mansur Tahun 2015, menunjukan faktor
perputaran aktiva adalah 47,43%. Pada likuiditas yang diproyeksikan dengan
rasio Profitabilitas yang di proyeksikan Current Ratio berpengaruh positif tetapi
dengan Return On Asset menunjukan tidak signifikan terhadap profitabilitas
bahwa nilai rata-rata tingkat efektivitas yang diproyeksikan dengan Return On
manajemen dalam menggunakan aktiva Asset. Hubungan yang positif antara
Current Ratio dengan Return On namun harus memberikan manfaat bagi
Asset.mempunyai arti bahwa kenaikan stakeholders-nya (shareholders, kreditor,
likuiditas akan diikuti oleh kenaikan konsumen, supplier, pemerintah,
profitabilitas perusahaan. masyarakat, analis dan pihak lain)
Sedangkan faktor solvabilitas yang (Ghozali dan Chariri,2007).
diproyeksikan dengan Debt to Total
Assets Ratio berpengaruh negatif dan Packing Order Theory
signifikan terhadap profitabilitas yang Packing Order Theory menilai bahwa
diproyeksikan dengan Return On Asset, perusahaan cenderung memilih pendanaan
dengan kata lain peningkatan Debt to Total sesuai dengan urutan resiko. Ide dasar teori
Assets Ratio mendorong adanya penurunan ini sangat sederhana yaitu perusahaan
Return On Asset. memerlukan dana eksternal jika dana
Pada penelitian ini, penulis melakukan internal yang dimiliki tidak cukup dan
penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh sumber dana yang diutamakan adalah
Rasio Likuiditas, Solvabilitas dan hutang bukan saham (Siregar, 2005) dalam
Aktivitas Terhadap Profitabilitas (Steven dan Lina, 2011).
Perusahaan study kasus pada PT.
Laporan Keuangan
Pelabuhan Indonesia II (Perseo)
Pengertian Laporan Keuangan menurut
Cabang Panjang.”
Kasmir (2012:27) pengertian dari laporan
keuangan adalah ”laporan yang
Perumusan Masalah
menunjukkan kondisi keuangan
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
dirumuskan permasalahan dalam
periode tertentu”. Menurut Munawir
penelitian ini adalah bagaimana
(2010:2) Laporan keuangan pada dasarnya
pengaruhrasio likuiditas yang diwakili
adalah hasil dari proses akuntansi yang
oleh Current Ratio, rasio solvabilitas yang
dapat digunakan sebagai alat untuk
diwakili oleh Total Debt to Total Assets
berkomunikasi antara data keuangan atau
Ratio, dan rasio aktivitas yang diwakili
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-
oleh Total Asset Turnover, terhadap
pihak yang berkepentingan dengan data
profitabilitas perusahaan yang diwakili
atau aktivitas perusahaan tersebut.
oleh Return On Asset pada PT. Pelabuhan
Indonesia II (Persero) Cabang Panjang. Jenis Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2012:9), secara umum
TINJAUAN PUSTAKA ada lima jenis laporan keuangan yang
Dasar-Dasar Teori biasa disusun, yaitu:
Teori Akuntansi Positif 1. Balance Sheet (Neraca)
Masalah utama dari pendekatan positif 2. Income Statement (Laporan Laba Rugi)
tergantung dari pada penentuan faktor apa 3. Laporan Perubahan Modal
yang mungkin mempengaruhi pilihan 4. Laporan Arus Kas
optimum, pilihan akuntansi tergantung 5. Laporan Catatan Atas Laporan
pada variabel-variabel yang mencerminkan Keuangan
insentif manajemen dalam memilih metode Tujuan Laporan Keuangan
akuntansi berdasarkan rencana bonus, Secara umum laporan keuangan bertujuan
kontrak hutang, dan proses politik (Ahmed untuk memberikan informasi keuangan
Riahi-Belkaouhi, 2012:189). suatu perusahaan, baik pada saat tertentu
maupun pada periode tertentu.Menurut
Teori Stakeholder Kasmir(2012: 11)menyatakan bahwa
Teori Stakeholders menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan ini adalah:
perusahaan bukanlah entitas yang hanya
beroperasi untuk kepentingannya sendiri
1. Memberikan informasi tentang jenis Berikut ini adalah bentuk-bentuk rasio
dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki keuangan:
perusahaan pada saat ini. 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
2. Memberikan informasi tentang jenis 2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
dan jumlah kewajiban dan modal yang 3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
dimiliki perusahaan saat ini. 4. Rasio Profitabilitas
3. Memberikan informasi tentang jenis
dan jumlah pendapatan yang diperoleh Analisis Rasio Keuangan
pada suatu periode tertentu. Menurut Munawir (2010:106), Analisis
4. Memberikan informasi tentang jumlah Rasio Keuangan adalah Future oriented
biaya dan jenis biaya yang dikeluaran atau berorientasi dengan masa depan,
perusahaan dalam suatu periode artinya bahwa dengan analisa ratio
tertentu. keuangan dapat digunakan sebagai alat
5. Memberikan informasi tentang untuk meramalkan keadaan keuangan serta
perubahan- perubahan yang terjadi hasil usaha dimasa mendatang.Analisis
terhadap aktiva, passiva, dan modal rasio dapat digunakan untukmembimbing
perusahaan. investor dan kreditur untuk membuat
6. Memberikan informasi tentang kinerja keputusan atau pertimbangan tentang
manajemen perusahaan dalam suatu pencapaian perusahaan dan prospek di
periode. masa datang.
7. Memberikan informasi tentang catatan-
catatan atas laporan keuangan Rasio Likuiditas
8. Informasi keuangan lainnya. Menurut Kasmir (2012:128) rasio
likuiditas merupakan rasio
yangmenggambarkan kemampuan
Rasio Keuangan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
Menurut Kasmir (2012:104), rasio (utang)jangka pendek.Masalah likuiditas
keuangan merupakan kegiatan berhubungan denganmasalah kemampuan
membandingkan angka-angka yang ada suatu perusahan untukmemenuhi
dalam laporan keuangan dengan cara kewajiban finansialnya yang segeraharus
membagi satu angka dengan angka dipenuhi.Suatu perusahaan
lainnya. Berdasarkan pendapat para ahli yangmempunyai kekuatan membayar
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa belum tentudapat memenuhi segala
rasio keuangan adalah cara kewajibanfinansialnyayang segera harus
membandingkan angka yang satu dengan dipenuhi.Rasio Likuiditasyang digunakan
angka lainnya dalam suatu laporan dalam penelitian ini adalahCurrent
keuangan. Ratio.Pada umumnya, untuk menganalisa
posisi modal kerja dalam suatu
Jenis-jenis Rasio Keuangan perusahaan, digunakan Current Ratio.
Menurut Kasmir (2012:106), untuk Menurut Munawir (2010: 72), Current
mengukur kinerja keuangan perusahaan Ratio adalah perbandingan antara jumlah
dengan menggunakan rasio-rasio aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
keuangan, dapat dilakukan dengan Current Ratio dapat menunjukan sejauh
beberapa rasio keuangan. Setiap rasio mana aktiva lancar menjamin pembayaran
keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan dari kewajiban lancarnya.
arti tertentu.Kemudian, setiap hasil dari Rumus Current Ratio (Rasio Lancar)
rasio yang diukur diinterpretasikan adalah:
sehingga menjadi lebih berarti bagi Current Ratio = Aktiva Lancar
pengambilan keputusan. Utang Lancarx 100%
Rasio Solvabilitas yang lebih produktif. Rasio Aktivitas yang
Menurut Kasmir (2012:151) rasio digunakan dalam penelitian ini adalah
solvabilitas atau leverage ratiomerupakan Total Assets Turn Over.
rasio yang digunakan untuk mengetahui
seberapa besar aktiva perusahaandibiayai Total Assets Turnover adalah untuk
dengan utang. Artinya seberapa besar mengukur efisiensi penggunan aktiva
beban utang yang ditanggungperusahaan untuk menghasilkan penjualan
dibandingkan dengan aktivanya.Rasio danmerupakan perbandingan antara
Solvabilitas yang akan digunakan dalam penjualan dengan total aktiva suatu
penelitian ini adalah Debt to Asset Ratio. perusahaan dimana rasio ini
“Debt to Asset Ratio merupakan rasio menggambarkan kecepatan perputarannya
utang yang digunakan untuk mengukur total aktiva dalam satu periode tertentu.
perbandingan antara total utang dengan Semakin tinggi tingkat perputaran aktiva
total aktiva. Dengan kata lain, seberapa maka laba yang akan diperoleh perusahaan
aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau juga akan tinggi pula, dengan catatan
seberapa besar utang perusahaan faktor-faktor lain dianggap konstan.
berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.” Rumus Total Assets Turn Over adalah :
Sedangkan menurut Lukman Syamsuddin Total Assets Turn Over = Penjualan
(2009, hal 54) menyatakan : “Rasio ini Total Aktiva x 100%
mengukur berapa besar aktiva yang
dibiayai oleh kreditur. Semakin tinggi debt Rasio Profitabilitas
ratio semakin besar jumlah modal Menurut Kasmir (2012:196) rasio
pinjaman yang digunakan di dalam profitabilitas adalah rasio untuk
menghasilkan keuntungan bagi menilaikemampuan perusahaan dalam
perusahaan.” mencari keuntungan. Padarasio-rasio
Rasio ini menunjukkan beberapa bagian profitabilitas, seluruh pengukuranrasio
dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai akan menunjukkan kondisi yang lebihbaik
oleh utang. jika jumlahnya atau angkanya
Rumus Debt To Assets Ratio (DAR) semakinbesar. Sebaliknya menunjukkan
adalah: kondisi yangsemakin jelek jika angka
DAR = Total Utang rasionya semakinkecil.Rasio Profitabilitas
Total Aset x 100% yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Return on Total Assets
Rasio Aktivitas (ROA).Return On Assets merupakan
Menurut Kasmir (2012:172) rasio aktivitas bagian dari analisis rasio
adalah rasio yang mengukurefektivitas profitabilitas. Return On Asset merupakan
perusahaan dalam menggunakan aktiva rasio antara laba bersih yang berbanding
yang dimilikinya.Semua rasio aktivitas ini terbalik dengan keseluruhan aktiva untuk
melibatkan perbandingan antara tingkat menghasilkan laba. Rasio ini menunjukan
penjualan dan investasi pada berbagai jenis berapa besar laba bersih yang diperoleh
aktiva.Rasio-rasio aktivitas menganggap perusahaan diukur dari nilai aktivanya.
bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan Return On Asset sering kali dipakai oleh
yang layak antara penjualan dan beragam manajemen puncak untuk mengevaluasi
unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva unit-unit bisnis di dalam suatu perusahaan
tetap dan aktiva lainnya.Aktiva yang multidivisional.
rendah pada tingkat penjualan tertentu
akan mengakibatkan semakin besarnya Persentase rasio ini dinyatakan oleh rumus
dana kelebihan yang tertanam pada aktiva sebagai berikut :
tersebut. Dana kelebihan tersebut akan ROA = Net Profit After Tax x 100%
lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain Total Asset
Penelitian Tekait dan signifikan terhadap Return on Assets
M. Khafidz Mansur (2015) melakukan (ROA), Cash Ratio berpengaruh
penelitian dengan judul “Pengaruh negatifnamun tidak signifikan terhadap
Likuiditas Dan Solvabilitas ROA, Quick Ratio berpengaruh positif dan
TerhadapProfitabilitas”(Studi Kasus Pada signifikan terhadap ROA,Debt to Total
Perusahaan Subsektor Telekomunikasi Assets Ratio (DAR) dan Debt to Equity
YangTerdaftar Di Jakarta Islamic Index Ratio (DER) berpengaruh negatif namun
(JII) Periode 2010-2014 ). Hasil penelitian tidaksignifikan terhadap ROA, sedangkan
menunjukan likuiditas yang diproyeksikan Long Term Debt to Equity Ratio (LDER)
denganCurrent Ratio (CR) dan berpengaruh positif dansignifikan terhadap
solvabilitasyang diproyeksikan dengan ROA. Secara simultan Current Ratio,
Total Debt to Aset Ratio(DAR) secara Cash Ratio, Quick Ratio, Debt to
bersama-sama dapat berpengaruh TotalAssets Ratio (DAR), Debt to Equity
signifikan terhadap profitabilitas Ratio (DER), dan Long Term Debt to
perusahaanyang diproyeksikan dengan Equity Ratio (LDER)berpengaruh
Return on Aset Ratio (ROA), tetapi secara signifikan terhadap profitabilitas (ROA)
sendiri-sendiri(parsial)likuiditas yang perusahaan Makanan dan Minuman
diproyeksikan dengan Current ratio (CR) yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia
tidakberpengaruh signifikan akan tetapi (BEI) periode 2006-2012.
pada solvabilitas yang diproyeksikan
dengan TotalDebt to Aset Ratio (DAR) METODOLOGI PENELITIAN
berpengaruh secara signifikan terhadap Desain Penelitian
profitabilitas yangdiproyeksikan dengan Desain penelitian ini merupakan
Return on Aset ratio (ROA). kuantitatif, yaitu penelitian yang
menekankan pada pengujian teori-teori
Meilinda Afriyanti (2011) melakukan melalui pengukuran variabel-variabel
penelitian dengan judul Pengaruh Faktor penelitian dengan angka dan melakukan
Current Ratio, Total Asset Turnover, Debt analisis data dengan prosedur statistik.
To Equity Ratio, Sales Dan Size Terhadap
Return On Asset (Studi Pada Perusahaan Hubungan variabel bebas terhadap variabel
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek terikat dapat dijelaskan diantaranya, secara
Indonesia Tahun 2006-2009). Hasil teori variabel bebas Likuiditas yang
penelitian menunjukan bahwa hasil diwakili oleh Current Ratio (X1),
penghitungan analisis yang dilakukan pada Solvabilitas yang diwakili oleh Debt To
tahun 2006 sampai dengan 2009 variabel Asset(X2), dan Aktivitasyang diwakili oleh
yang berpengaruh signifikan adalah Total Asset Turn Over (X3) memiliki
variabel Current Ratio (CR), Total Asset hubungan positif terhadap variabel terikat
Turnover (TATO), Debt to Equity Ratio profitabilitas yang diwakili oleh Return On
(DER) terhadap Return on Asset (ROA). Asset(Y).
Sedangkan Variabel Sales dan Size tidak Subjek dalam penelitian ini yaitu PT.
berpengaruh signifikan terhadap Retrun on Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang
Asset (ROA). Panjang.Sedangkan objek dalam penelitian
ini Likuiditas yang diwakili oleh Current
Nidya afrinda (2013) melakukan penelitian Ratio (X1), Solvabilitas yang diwakili oleh
dengan judul Analisis pengaruh likuiditas Debt To Asset(X2), dan Aktivitasyang
dan solvabilitasTerhadap profitabilitas diwakili oleh Total Asset Turn Over (X3)
pada perusahaanMakanan dan minuman dan profitabilitas yang diwakili oleh
yang terdaftarDi Bursa Efek Indonesia Return On Asset(Y)pada PT. Pelabuhan
(BEI). Hasil penelitian menunjukkan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang.
bahwa Current Ratioberpengaruh negatif
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat dalam bentuk gambar di bawah ini

Hubungan Antar variabel ternyata perusahaan memiliki rasio


a. Pengaruh Rasio Likuiditas, solvabilitas yang tinggi, hal ini akan
Solvabilitas dan Aktivitas secara berdampak timbulnya resiko kerugian
simultan terhadap Rasio lebih besar, tetapi juga ada kesempatan
Profitabilitas mendapatkan laba juga besar. Sebaliknya
Banyak hal yang dapat mempengaruhi apabila perusahaan memiliki rasio
profitabilitas perusahaan, pada penelitian solvabilitas lebih kecil tentu mempunyai
kali ini ingin mengetahui pengaruh rasio resiko kerugian lebih kecil pula, terutama
likuiditas yang diwakili oleh Current pada saat perekonomian menurun.
Ratio, rasio solvabilitas yang diwakili oleh Dampak ini juga mengakibatkan
Total Debt to Total Assets Ratio, dan rasio rendahnya tingkat pengembalian (return)
aktivitas yang diwakili oleh Total Asset pada saat perekonomian tinggi.
Turnover, terhadap profitabilitas
perusahaanyang diwakili oleh Return On Total Asset Turn overyaitu merupakan
Asset pada PT. Pelabuhan Indonesia II rasio untuk mengetahui antara jumlah
(Persero) Cabang Panjang. aktiva yang digunakan derngan jumlah
Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk yang diperoleh selama periode tertentu.
menilai kemampuan perusahaan dalam Rasio ini merupakan ukuran seberapa jauh
mencari keuntungan. Rasio ini juga aktiva yang telah dipergunakan dalam
memberikan ukuran tingkat efektivitas kegiatan atau menunjukkan berapa kali
manajemen suatu perusahaan. Hal ini aktiva berputar dalam periode
ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari tertentu.Apabila dalam menganalisis rasio
penjualan dan pendapatan investasi. ini selama beberapa periode menunjukkan
Semakin tinggi Current Ratio suatu suatu trend yang cenderung meningkat,
perusahaan berarti semakin kecil resiko memberikan gambaran bahwa semakin
kegagalan perusahaan dalam memenuhi efisien penggunaan aktiva sehingga
kewajiban jangka pendeknya. Akibatnya meningkat (Sawir, 2001).Sedangkan Total
resiko yang akan ditanggung pemegang Asset Turn over dipengaruhi oleh besar
saham juga semakin kecil Rasio ini kecilnya penjualan dan total aktiva, baik
mekankan pada peran penting pendanaan lancar maupun aktiva tetap. Karena itu,
utang bagi perusahaan dengan Total Asset Turn over dapat diperbesar
menunjukkan persentase aktiva perusahaan dengan menambah aktiva pada satu sisi
yang didukung oleh pendanaan utang dan pada sisi lain diusahakan agar
(Horne dan Wachowics, 2009:210). penjualan dapat meningkat relatif lebih
besar dari peningkatan aktiva atau dengan
Menurut Kasmir (2010, hal.152) mengurangi penjualan disertai dengan
menyatakan bahwa apabila perusahaan
pengurangan relatif terhadap aktiva, perusahaan berbanding terbalik dengan
(Pieter Leunupun, 2003). profitabilitas. Maksudnya, semakin tinggi
Berdasarkan penjelasan diatas dapat di likuiditas perusahaan maka kemampuan
simpulkan bahwa rasio Likuiditas (Current perusahaan untuk menghasilkan laba
Ratio), Solvabilitas(Total Debt To Asset semakin rendah.
ratio) dan Aktivitas(Total Asset Turn over)
berpengaruh secara simultan terhadap rasio c. Pengaruh Rasio Solvabilitas dengan
profitabilitas (Return On Asset) perusahaan Rasio Profitabilitas
pada PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Rasio Solvabilitas dalam penelitian ini
Cabang panjang. diwakili oleh Debt to Asset Ratio yang
digunakan untuk mengukur perbandingan
b. Pengaruh Rasio Likuiditas terhadap antara total utang dengan total aktiva.
Rasio Profitabilitas Seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai
Rasio Likuiditas dalam penelitian ini oleh utang atau seberapa besar utang
diwakili oleh Current ratio (CR) yang perusahaan berpengaruh terhadap
bertujuan untuk mengukur kemampuan pengelolaan aktiva.Menurut Kasmir (2010,
suatu perusahaan dalam memenuhi hal.156) menyatakan bahwa apabila
kewajiban jangka pendeknya. Semakin rasionya tinggi, artinya pendanaan dengan
tinggi CR suatu perusahaan berarti utang semakin banyak, maka sulit untuk
semakin kecil resiko kegagalan perusahaan perusahaan untuk memperoleh tambahan
dalam memenuhi kewajiban jangka pinjaman karena dikhawatirkan
pendeknya. Akibatnya resiko yang akan perusahaan tidak mampu menutupi utang-
ditanggung pemegang saham juga semakin utangnya dengan aktiva yang
kecil Rasio ini mekankan pada peran dimilikinya.Demikian pula apabila
penting pendanaan utang bagi perusahaan rasionya rendah, semakin kecil perusahaan
dengan menunjukkan persentase aktiva dibiayai dengan hutang. Menurut Kasmir
perusahaan yang didukung oleh pendanaan (2010, hal.152) menyatakan bahwa apabila
utang (Horne dan Wachowics, 2009:210). perusahaan ternyata perusahaan memiliki
Dengan mengetahui seberapa besar rasio solvabilitas yang tinggi, hal ini akan
persentase utang yang dimiliki, perusahaan berdampak timbulnya resiko kerugian
dapat mencegah terjadinya gagal bayar. lebih besar, tetapi juga ada kesempatan
Semakin besar rasio lancar, maka mendapatkan laba juga besar. Sebaliknya
menunjukkan semakin besar kemampuan apabila perusahaan memiliki rasio
perusahaan untuk memenuhi kewajiban solvabilitas lebih kecil tentu mempunyai
jangka pendeknya. resiko kerugian lebih kecil pula, terutama
pada saat perekonomian menurun.
Hal ini menunjukkan perusahaan Dampak ini juga mengakibatkan
melakukan penempatan dana yang besar rendahnya tingkat pengembalian (return)
pada sisi aktiva lancar. Penempatan dana pada saat perekonomian tinggi.
yang terlalu besar pada sisi aktiva
memiliki dua efek yang sangat berlainan. d. Pengaruh Rasio Aktivitas terhadap
Di satu sisi, likuiditas perusahaan semakin Profitabilitas
baik. Namun di sisi lain, perusahaan Rasio Aktivitas dalam penelitian ini
kehilangan kesempatan untuk diwakili oleh Total Asset Turn overyaitu
mendapatkan tambahan laba, karena dana merupakan rasio untuk mengetahui antara
yang seharusnya digunakan untuk jumlah aktiva yang digunakan derngan
investasi yang menguntungkan jumlah yang diperoleh selama periode
perusahaan, dicadangkan untuk memenuhi tertentu. Rasio ini merupakan ukuran
likuiditas perusahaan. menurut Van Horne, seberapa jauh aktiva yang telah
dan Wachowicz (2009:323) likuiditas dipergunakan dalam kegiatan atau
menunjukkan berapa kali aktiva berputar Indonesia II (Persero) Cabang Panjang per
dalam periode tertentu.Apabila dalam triwulan dari tahun 2010 sampai 2017.
menganalisis rasio ini selama beberapa
periode menunjukkan suatu trend yang Teknik pengumpulan data
cenderung meningkat, memberikan Penelitian Kepustakaan
gambaran bahwa semakin efisien Penelitian kepustakaan yaitu penelitian
penggunaan aktiva sehingga meningkat yang dilakukan dengan cara mempelajari,
(Sawir, 2001).SedangkanTotal Asset Turn melakukan telaah, dan mengkaji berbagai
over dipengaruhi oleh besar kecilnya literatur pustaka yang berupa buku, artikel,
penjualan dan total aktiva, baik lancar skripsi/jurnal penelitian sebelumnya,
maupun aktiva tetap. Karena itu, Total internet, dan sumber lainnya yang
Asset Turn over dapat diperbesar dengan berhubungan dengan aspek penelitian
menambah aktiva pada satu sisi dan pada sebagai upaya untuk memperoleh data
sisi lain diusahakan agar penjualan dapat yang valid.
meningkat relatif lebih besar dari
peningkatan aktiva atau dengan Dokumentasi
mengurangi penjualan disertai dengan Penulis melakukan penelitian dengan
pengurangan relatif terhadap aktiva, pengambilan data dari dokumen tertulis
(Pieter Leunupun, 2003). Dengan maupun dari lembaga institusi yang
demikian hubungan antara TATO dengan bersangkutan.Dokumen diperlukan untuk
ROA adalah positif. mendukung kelengkapan data lainnya

Populasi dan sampel penelitian Definisi Operasional Variabel


Populasi Variabel penelitian adalah segala sesuatu
Populasi pada penelitian ini adalah laporan yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
keuangan PT. Pelabuhan Indonesia II oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
(Persero) Cabang Panjang sejak tahun diperoleh informasi tentang hal
1992 s.d tahun 2017. tersebut.Variabel ini dibedakan menjadi
dua macam yaitu variabel bebas (Variabel
Sampel Independen) dan variabel terikat (Variabel
Teknik penngambilan sampel dengan Dependen).
metode Nonprobability sampling yaitu a. Variabel Independen (X)
dengan tidak memperhatikan banyak Variabel independen adalah variabel
variabel dalam penarikan sampel. yang tidak mempunyai ketergantungan
Sampelyang digunakan dalam penelitian atau terikat atau bebas.Dalam hal ini
ini laporan keuangan dari tahun 2010 variabel yang digunakan ada dua yaitu
sampai 2017 dengan menggunakan laporan rasio likuiditas dengan fokus pada
triwulan, maka keseluruhan terdapat 30 current ratio (𝑋1), rasio solvabilitas
(tiga puluh ) laporan keuangan, dengan fokus pada debt to asset ratio
dikarenakan pada beberapa tahun terakhir (𝑋2)dan rasio aktivitas dengan focus
terjadinya trend penurunan profitabilitas pada Total Assets Turn Over (X3).
perusahaan. b. Variabel Dependen (Y)
Variabel Dependen adalah variabel
Jenis dan sumber data yang mempunyai ketergantungan atau
Jenis data yang digunakan dalam variabel yang dapat dipengaruhi oleh
penelitian ini adalah data sekunder yang variabel yang lainnya. Dalam hal ini
bersifat kuantitatif. Sumber data dalam variabel yang di gunakan adalah rasio
penelitian ini adalah data sekunderyang profitabilitas dengan fokus pada Return
berupa laporan keuangan PT. Pelabuhan on Total Assets (ROA).
Hipotesis arah hubungan antara variabel terikat
Hipotesis merupakan jawaban sementara dengan variabel bebas.
dari masalah yang dihadapi, dan masih Untuk menguji hipotesis dalam penelitian
dibuktikan kebenarannya. Hasil hipotesis ini digunakan tahapan analisis dengan uji
sementara sebagai berikut : lolos kendala linier atau yang sering
H1 :Rasio Likuiditas (Current Ratio), disebut dengan uji asumsi klasik, untuk
Solvabilitas (Debt To Asset Ratio) dan melihat apakah model regresi berganda
aktivitas (Total Asset Turn Over) secara layak atau tidak digunakan dalam
simultanberpengaruhsignifikan terhadap penelitian dengan melakukan uji hipotesis
variabel Profitabilitas (Return On Asset). yaitu, uji R², uji F-test dan uji t-test.
H2 :Rasio Likuiditas (Current Ratio),
secara parsial berpengaruh negatif
terhadap profitabilitas (Return On Asset).
H3 :RasioSolvabilitas (Debt To Asset PEMBAHASAN
Ratio) secara parsialberpengaruh positif Hasil Penelitian
terhadap profitabilitas (Return On Asset). Uji Normalitas
H4 :Rasio aktivitas (Total Asset Turn Uji normalitas bertujuan untuk menguji
Over)secara parsial berpengaruh positif apakah data yang digunakan dalam model
terhadap profitabilitas (Return On Asset). regresi, variabel independen dan variabel
dependen atau keduanya telah terdistribusi
Alat analisis secara normal atau tidak.Model regresi
Alat analisis pada penelitian ini yang baik adalah memiliki distribusi data
menggunakan Program Softwear SPSS, normal atau mendekati normal. Uji
penelitian ini menggunakan model analisis normalitas data faktor yang mempengaruhi
regresi linier berganda. Analisis ini ROA dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai
digunakan untuk mengukur kekuatan dua berikut :
variabel atau lebih dan juga menunjukkan
Tabel 4.2 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2,61351302
Absolute ,115
Most Extreme Differences Positive ,089
Negative -,115
Kolmogorov-Smirnov Z ,629
Asymp. Sig. (2-tailed) ,823
a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, Uji Multikolinearitas bertujuan untuk


menunjukkan bahwa data telah mengetahui apakah dalam model regresi
terdistribusi normal. Hal ini terlihat dari ditemukan adanya kolerasi antara variabel
signifikansi sebesar 0,823 yang berarti independen. Untuk mendeteksi ada
lebih besar dari 0,05 artinya adalah data atautidaknya multikolinearitas dalam suatu
telah terdistribusi normal. model regresi dapat diketahui dari nilai
tolerance dan variance inflation factor
Uji Multikoliniearitas
(VIF) dimana nilai tolerance mendekati tolerance yang lebih dari 0,1 dan nilai VIF
0,1 dan nilai VIF di atas 10. yang kurang dari 10. Hal ini berarti bahwa
Berdasarkan data dibawah ini dapat dilihat variabel-variabel penelitian tidak
bahwa pada semua variabel yang menunjukkan adanya gejala
digunakan dalam penelitian ini memiliki multikolinearitas dalam model regresi.
Tabel 4.3 Uji Multikoliniearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardi t Sig. Collinearity
Coefficients zed Statistics
Coefficie
nts
B Std. Beta Tolera VIF
Error nce
(Co
nsta ,601 4,166 ,144 ,886
nt)
CR ,019 ,030 ,072 ,626 ,537 ,838 1,194
1
DA -
,148 -,079 -,698 ,491 ,853 1,172
R ,104
TA
,292 ,038 ,820 7,729 ,000 ,979 1,021
TO
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Sekunder yang Diolah SPSS

Uji Autokorelasi digunakan uji Durbin – Watson (DW test),


Pengujian ini digunakan untuk menguji namun karena hasil uji Durbin – Watson
asumsi klasik regresi berkaitan dengan (DW test) tidak dapat digunakan, maka
adanya autokorelasi.Pengujian ada dilakukan uji Run Test sebagai alternatif.
tidaknya autokorelasi dalam persamaan ini

Tabel 4.4 Uji Autokorelasi Durbin – Watson


Model Summaryb
Mod R R Adju Std. Change Statistics Durbi
el Squa sted Error R F d df2 Sig. F n-
re R of the Squa Chan f Chang Watso
Squa Estim re ge 1 e n
re ate Chan
ge
,84 2,760 21,5
1 ,713 ,680 ,713 3 26 ,000 ,951
4a 177 47
a. Predictors: (Constant), TATO, DAR, CR
b. Dependent Variable: ROA

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Run Test


Runs Test
Unstandardized Residual
a
Test Value ,49063
Cases < Test Value 15
Cases >= Test Value 15
Total Cases 30
Number of Runs 12
Z -1,301
Asymp. Sig. (2-tailed) ,193
a. Median
Sumber : Data Sekunder yang Diolah SPSS

Berdasarkan hasil analisis, uji Durbin –


Watson (DW test) tidak dapat digunakan, Uji Heteroskedastisitas
maka dilakukan uji Run Test sebagai Salah satu cara untuk mengetahui ada
alternatif. Hasil hasil uji run test tidaknya heterokedastisitas dalam suatu
menunjukan hasil Asymp, Sig lebih besar model regresi linier berganda adalah
daripada tingkat signifikasi (α) 0,05 yaitu dengan melihat grafik scatterplot pada
0,193 makadisimpulkan tidak terdapat output SPSS. Hasil uji heterokedastisitas
masalah auotokorelasi pada data yang dilihat pada gambar dibawah ini :
diuji.

Gambar 4.6 Grafik Scatterplot


Sumber : Data Sekunder yang Diolah SPSS

Pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik- akan diuji secara empirik untuk mencari
titik mentebar secara acak serta tersebar hubungan fungsional dua tau lebih variabel
baik di atas maupun di bawah angka 0 bebas dengan variabel terikat.
pada sumbu Y dan tidak membentuk pola Model regresi dalam penelitian ini
tertentu yang jelas, dengan demikian dapat sebagai berikut:
disimpulkan bahwa model regresi ini tidak Y= a + b1X1+ b2X2+ b3X3
terjadi heteroskedastisitas. Keterangan:
Y = ROA
Uji Statistik Analisis Regresi Linear a = Konstanta
Berganda b1, b2, b3= Koefisien regresi dengan
Dalam penelitian ini uji hipotesis variabel X1, X2,dan X3,
menggunkan regresi berganda dimana X1 = Current Ratio
X2 = Debt To Asset Ratio 0.601 dan koefisien b1 = 0,019, b2 = -
X3 = Total asset Turnover 0,104, b3 = 0,292 , sehingga persamaan
Berdasarkan analisis Regresi dibawah ini regresi linier berganda terjadi adalah :
dapat terlihat bahwa nilai konstanta α =
Y = 0,601 + 0,019 X1 -0,104X2+ 0,292 X3
Tabel hasil analisis Regresi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.7 Regresi Linier


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardi t Sig. Collinearity
Coefficients zed Statistics
Coefficie
nts
B Std. Beta Tolera VIF
Error nce
(Co
nsta ,601 4,166 ,144 ,886
nt)
CR ,019 ,030 ,072 ,626 ,537 ,838 1,194
1
DA -
,148 -,079 -,698 ,491 ,853 1,172
R ,104
TA
,292 ,038 ,820 7,729 ,000 ,979 1,021
TO
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Sekunder yang Diolah SPSS

Uji Hipotesis independen dapat menjelaskan varaiabel


Uji koefisien determinasi (R2) dependen.Hasil perhitungan analisis
Koefisien determinasi (R²) berfungsi untuk koefisien determinasi penelitian ini dapat
melihat sejauh mana keseluruhan variabel terlihat pada tabel berikut :

Tabel 4.8 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R²)


Mod R R Adjus Std. Change Statistics
el Squar ted R Error R F df df2 Sig. F
e Squar of the Squar Chang 1 Change
e Estimat e e
e Chang
e
,844 2,7601 21,54
1 a ,713 ,680 ,713 3 26 ,000
77 7
Sumber : Data Sekunder yang Diolah SPSS

Pada tabel output SPSS model Summary Debt to Asset Ratio dan Total Asset
besarnya Adjusted R² adalah 0,680, hal ini Turnover. Sedangkan sisanya 32 %
berarti 68% variasi ROA dapat dijelaskan dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar
oleh variasi dari ketiga variabel model penelitian.
independen, yaitu Current Ratio, Total Uji F
Pengujian secara simultan dilakukan dependen. Berikut adalah hasil uji statistik
dengan menggunakan uji F. Uji F pada tabel berikut :
dilakukan untuk mengetahui pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel

Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji F

ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regressi
492,463 3 164,154 21,547 ,000b
on
1
Residual 198,083 26 7,619
Total 690,546 29
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), TATO, DAR, CR
Sumber : Data Sekunder yang Diolah SPSS

Pada penelitian ini nilai F tabel dengan simultan berpengaruh signifikanterhadap


empat variabel penelitian dan jumlah N = variabel Profitabilitas (Return On Asset),
30 di dapatkan nilai Nilai F tabel yaitu karena nilai regression sig menunjukkan
2,98. Berdasarkan tabel 4.8 diatas, nilai <0,05.
diperoleh hasil F hitung pada penelitian ini
21,54 dan koefisien signifikan (Sig.) Uji t
menunjukkan nilai keseluruhan 0,000 pada Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah
deviation from linier artinya F hitung lebih variabel-variabel bebas dalam model
besar dari F tabel yaitu 21,54>2,98 dan regresi berpengaruh secara individu
koefisien (Sig.) 0,000<0,05 maka dapat terhadap variabel terikat. Untuk
diartikan bahwa variabel rasio likuiditas menentukan apakah hipotesis diterima atau
yang diwakili oleh Current Ratio, ditolak adalah dengan membandingkan t
solvabilitas yang diwakili oleh Total Debt hitung dengan t tabel dan nilai
to Asset Ratio, dan aktivitasyang diwakili signifikansinya dalam penelitian ini
oleh Total Asset Turn Over secara menggunakan tingkat signifikansi 0,05.

Tabel 4.10 Hasil Analisis Uji t


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Toleranc VIF
e
(Constant) ,601 4,166 ,144 ,886
CR ,019 ,030 ,072 ,626 ,537 ,838 1,194
1
DAR -,104 ,148 -,079 -,698 ,491 ,853 1,172
TATO ,292 ,038 ,820 7,729 ,000 ,979 1,021
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Sekunder yang Diolah SPSS
Pada penelitian ini nilai T tabel dengan linier artinya F hitung > dari F tabel yaitu
empatvariabel penelitian dan jumlah N = 21,54>2,98 dan koefisien (Sig.)
30 di dapatkan nilai T hitung yaitu 0,000<0,05 maka dapat diartikan bahwa
1,70562.Berdasarkan hasil Uji Statistik t variabel rasio likuiditas yang diwakili oleh
yang terlihat pada Tabel 4.9 maka dapat Current Ratio, solvabilitas yang diwakili
dilakukan analisis pengaruh masing- oleh Total Debt to Asset Ratio, dan
masing variabel independen terhadap aktivitas yang diwakili oleh Total Asset
variabel dependen sebagai berikut : Turn Over secara simultan berpengaruh
1. Current Ratio terhadap variabel Profitabilitas (Return On
Nilai t hitung lebih kecil dari nilai Asset).
t tabel (0,626<1,70562) dan nilai Semakin tinggi Current Ratio suatu
signifikansi lebih besar dari tingkat perusahaan berarti semakin kecil resiko
signifikansi (0,537> 0,05). Hal ini kegagalan perusahaan dalam memenuhi
berarti bahwa variabel Current kewajiban jangka pendeknya. Akibatnya
Ratio secara parsial tidak resiko yang akan ditanggung pemegang
berpengaruh negatif dan signifikan saham juga semakin kecil Rasio ini
terhadap Return On Asset. mekankan pada peran penting pendanaan
2. Total Debt To Asset Ratio utang bagi perusahaan dengan
Nilai t hitung lebih kecil dari nilai menunjukkan persentase aktiva perusahaan
t tabel (-0,698<1,70562) dan nilai yang didukung oleh pendanaan utang
signifikansi lebih besar dari tingkat (Horne dan Wachowics, 2009:210).
signifikansi (0,491> 0,05). Hal ini Semakin besar rasio lancar, maka
berarti bahwa variabel Total Debt menunjukkan semakin besar kemampuan
To Asset Ratiosecara parsial tidak perusahaan untuk memenuhi kewajiban
berpengaruh positif dan signifikan jangka pendeknya. Hal ini menunjukkan
terhadap Return On Asset. perusahaan melakukan penempatan dana
3. Total Asset Turn Over yang besar pada sisi aktiva lancar.
Nilai t hitung lebih besar dari nilai t Penempatan dana yang terlalu besar pada
tabel (7.773>1,70562) dan nilai sisi aktiva memiliki dua efek yang sangat
signifikansi lebih besar dari tingkat berlainan. Di satu sisi, likuiditas
signifikansi (0,000<0,05). Hal ini perusahaan semakin baik. Namun di sisi
berarti bahwa variabel Total Asset lain, perusahaan kehilangan kesempatan
Turn Oversecara parsial untuk mendapatkan tambahan laba, karena
berpengaruh positif dan signifikan dana yang seharusnya digunakan untuk
terhadap Return On Asset. investasi yang menguntungkan
perusahaan, dicadangkan untuk memenuhi
Pembahasan likuiditas perusahaan. menurut Van Horne,
Pengaruh Rasio Likuiditas (Current dan Wachowicz (2009:323) likuiditas
Ratio, Solvabilitas (Total Debt To Asset perusahaan berbanding terbalik dengan
Ratio) dan Rasio Aktivitas (Total Asset profitabilitas. Maksudnya, semakin tinggi
Turn Over) terhadapRasio likuiditas perusahaan maka kemampuan
Profitabilitas (Return On Asset) perusahaan untuk menghasilkan laba
Hasil uji statistik Pada penelitian ini nilai F semakin rendah.
tabel dengan empat variabel penelitian dan
jumlah N = 30 di dapatkan nilai Nilai F “Debt to Asset Ratio merupakan rasio
tabel yaitu 2,98. Berdasarkan tabel 4.8 utang yang digunakan untuk mengukur
diatas, diperoleh hasil F hitung pada perbandingan antara total utang dengan
penelitian ini 21,54 dan koefisien total aktiva. Dengan kata lain, seberapa
signifikan (Sig.) menunjukkan nilai aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau
keseluruhan 0,000 pada deviation from seberapa besar utang perusahaan
berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.” secara parsial tidak berpengaruh negatif
Menurut Lukman Syamsuddin (2009, hal terhadap Return On Asset. Hal ini berarti
54) menyatakan : “Rasio ini mengukur hipotesis yang menyatakan bahwa Current
berapa besar aktiva yang dibiayai oleh Ratio berpengaruh negatif terhadap
kreditur. Semakin tinggi debt ratio profitabilitas perusahaan ditolakdan Ho
semakin besar jumlah modal pinjaman diterima.
yang digunakan di dalam menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan.” Menurut Munawir (2010: 72), Current
Total Asset Turn overyaitu merupakan Ratio adalah perbandingan antara jumlah
rasio untuk mengetahui antara jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
aktiva yang digunakan derngan jumlah Rasio ini menunjukan bahwa nilai
yang diperoleh selama periode tertentu. kekayaan lancar (yang segera dapat
Rasio ini merupakan ukuran seberapa jauh dijadikan uang) ada sekian kalinya
aktiva yang telah dipergunakan dalam kewajiban dijadikan kewajiban jangka
kegiatan atau menunjukkan berapa kali pendek.Tinggi rendahnya Current Ratio
aktiva berputar dalam periode suatu perusahaan mencerminkan
tertentu.Apabila dalam menganalisis rasio kemampuan suatu perusahaan dalam
ini selama beberapa periode menunjukkan membayar kewajibannya tersebut. Current
suatu trend yang cenderung meningkat, Ratio yang terlalu tinggi menunjukkan
memberikan gambaran bahwa semakin adanya kelebihan uang kas atau aktiva
efisien penggunaan aktiva sehingga lancar lainnya dibandingkan dengan yang
meningkat (Sawir, 2001). Sedangkan Total dibutuhkan sekarang.Hasil penelitian ini
Asset Turn over dipengaruhi oleh besar menunjukanbahwa tingginya likuiditas
kecilnya penjualan dan total aktiva, baik (Current Ratio) perusahaan tidak
lancar maupun aktiva tetap. Karena itu, mempengaruhi profitabilitas (Return On
Total Asset Turn over dapat diperbesar Asset) perusahaan. Kemampuan
dengan menambah aktiva pada satu sisi membayar hutang lancar pada PT.
dan pada sisi lain diusahakan agar Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang
penjualan dapat meningkat relatif lebih Panjang tidak berpengaruh terhadap
besar dari peningkatan aktiva atau dengan kenaikan atau penurunan profitabilitas
mengurangi penjualan disertai dengan perushaan.Hal ini mungkin disebabkan
pengurangan relatif terhadap aktiva, oleh aktiva lancar yang berada pada
(Pieter Leunupun, 2003). perusahaan tidak dapat digunakan
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat meningkatkan profitabilitas.
di simpulkan bahwa rasio Likuiditas
(Current Ratio), Solvabilitas(Total Debt Hasil penelitian ini di dukung dengan hasil
To Asset ratio) dan Aktivitas(Total Asset penelitian dari Budi Hartono pada tahun
Turn over) berpengaruh secara simultan 2009 yang berjudul “Analisis Pengaruh
terhadap rasio profitabilitas (Return On Current Ratio, Inventory Turnover, Debt
Asset) perusahaan pada PT. Pelabuhan To Equity Ratio, Dan Size Terhadap
Indonesia II (Persero) Cabang panjang. Profitabilitas” (Studi pada Perusahaan
Food and Beverage dan Perusahaan
Pengaruh Rasio Likuiditas (Current Consumer Goods yang Listed di BEI
Ratio) terhadap Rasio Periode Tahun 2005-2007) yang
Profitabilitas(Return On Asset) menyimpulkan bahwa bahwa variabel
Hasil Uji Statistik menunjukan nilai t Current Ratio secara parsial tidak
hitung < t tabel yaitu (0,626<1,70562) dan berpengaruh secara signifikan terhadap
nilai signifikansi lebih besar dari tingkat Return On Asset pada perusahaan food and
signifikansi (0,537> 0,05). Hal ini beverage.
menunjukan bahwa variabel Current Ratio
Pengaruh Rasio Solvabilitas (Debt to Terhadap Return On Assets Pada
Asset Ratio) terhadap Rasio Perusahaan Pertanian Yang Terdaftar Di
Profitabilitas (Return On Asset) Bursa Efek Indonesia”yang menyimpulkan
Hasil Uji Statistik nilai t hitung < t tabel bahwa bahwavariabel Total Debt To Asset
(0,698<1,70562) dan nilai signifikansi secara parsial tidak berpengaruh positif
lebih besar dari tingkat signifikansi dan signifikan terhadap Return On Asset.
(0,491> 0,05). Hal ini menunjukan bahwa
variabel Total Debt To Asset Ratiosecara Pengaruh Rasio Aktivitas (Total Asset
parsial tidak berpengaruh positif terhadap Turn Over) terhadap Rasio
Return On Asset. Hal ini berarti hipotesis Profitabilitas (Return On Asset)
yang menyatakan bahwa Total Debt To Hasil Uji Statistik nilai t hitung > t tabel
Asset berpengaruh positif terhadap (7.773>1,70562) dan nilai signifikansi
profitabilitas perusahaan ditolak dan Ho lebih kecil dari tingkat signifikansi (0,000
diterima. Debt to Asset Ratio merupakan < 0,05). Hal ini menunjukan bahwa
rasio utang yang digunakan untuk variabel Total Asset Turn Over secara
mengukur perbandingan antara total utang parsial berpengaruh positif terhadap
dengan total aktiva. Dengan kata lain, Return On Asset. Hal ini berarti hipotesis
seberapa aktiva perusahaan dibiayai oleh yang menyatakan bahwa Total Asset Turn
utang atau seberapa besar utang Over berpengaruh positif terhadap
perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan dapat diterima.
pengelolaan aktiva.” Menurut Lukman
Syamsuddin (2009, hal 54) menyatakan : Total Assets Turnover adalah untuk
“Rasio ini mengukur berapa besar aktiva mengukur efisiensi penggunan aktiva
yang dibiayai oleh kreditur. Semakin untuk menghasilkan penjualan
tinggi debt ratio semakin besar jumlah danmerupakan perbandingan antara
modal pinjaman yang digunakan di dalam penjualan dengan total aktiva suatu
menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dimana rasio ini
perusahaan.” menggambarkan kecepatan perputarannya
total aktiva dalam satu periode
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tertentu.Total assets turn over merupakan
besarnya aktiva yang dibiayai oleh hutang rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi
(Debt To Assets Ratio) tidak berpengaruh penggunaan keseluruhan aktiva
ke profitabilitas (Return On Asset) perusahaan dalam menghasilkan volume
perusahaan pada PT. Pelabuhan Indonesia penjualan tertentu (Syamsuddin, 2009:19).
II (Persero) Cabang Panjang. Hal itu Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
mungkin disebabkan oleh rasio perputaran total aktiva diukur dari volume
solvabilitas perusahaan yang tidak terlalu penjualan untuk melihat seberapa jauh
tinggi. Berdasarkan perhitungan pada tabel kemampuan semua aktiva menciptakan
1.3 pada rasio Solvabilitas yang di penjualan. Semakin tinggi rasio ini
proyeksikan dengan Debt To Assets Ratio semakin baik, karena penggunaa aktiva
menunjukan bahwa nilai rata-rata besarnya yang efektif dalam menghasilkan
jumlah aktiva yang dibiayai oleh penjualan, sehingga laba yang dihasilkan
hutangpada PT. Pelabuhan Indonesia II nanti meningkat dan dengan begitu ROA
(Persero) Cabang Panjang adalah hanya mengalami peningkatan.Hal ini
sebesar 17,38%. menandakan bahwa perutaran aktiva di
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Hasil penelitian ini di dukung dengan hasil Cabang Panjang sangat baik dan
penelitian dariTantri Eka Wardana tahun berpengaruh positif terhadap profitabilitas
2013 yang Berjudul “Pengaruh Debt To perusahaan.
Asset Ratio, Debt To Equity Ratio
Hasil penelitian ini di dukung dengan hasil 4) Rasio Aktivitas yang di wakili Total
penelitian terdahulu dari Meilinda Asset Turn Over secara
Afriyanti pada penelitiannya berjudul parsialberpengaruh positif terhadap
“Pengaruh Faktor Current Ratio, Total profitabilitasyang diwakili Return On
Asset Turnover, Debt To Equity Ratio, Asset pada PT. Pelabuhan Indonesia II
Sales Dan Size Terhadap Return On Asset (Persero) Cabang panjang.
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Saran
2006-2009) yang menyimpulkan bahwa Berdasarkan kesimpulan diatas, disarankan
bahwa variabel Total Asset Turn Over bagi peneliti selanjutnya agar tidak
secara parsial berpengaruh positif dan menggunakan laporan keuangan per
signifikan terhadap Return On Asset. triwulan dalam melakukan penelitian.
Penggunaan laporan per triwulan
PENUTUP mengakibatkan hasil penelitian yang
Kesimpulan kurang maksimal.
Berdasarkan analisis data dan pembahasan
yang telah dikemukakan pada bab IV, Keterbatasan Penelitian
hasilnya dapat diambil beberapa 1) Pelaksanaan Penelitian hanya terbatas
kesimpulan bahwa data yang dipergunakan pada Laporan Keuangan per Triwulan
dalam penelitian ini terdistribusi normal, pada PT. Pelabuhan Indonesia II
tidak terdapat multikolinieritas, bebas (persero) Cabang Panjang.
heteroskedastisitas dan autokorelasi. 2) Jumlah sampel penelitian hanya
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk sebanyak 30 (tiga puluh) sampel.
mengetahui “Pengaruh Rasio
Likuiditas(Current Ratio), Solvabilitas
(Total Debt To Asset) dan Aktivitas (Total DAFTAR PUSTAKA
Asset Turn Over) )Terhadap Profitabilitas Sumber Buku
(Return On Asset) Perusahaan study kasus
pada PT. Pelabuhan Indonesia II (Perseo) Agnes, Sawir. 2001. Analisis Kinerja
Cabang Panjang.” Hasil dari penelitian Keuangan dan Prencanaan
adalah : Keuangan Perusahaan. PT.
1) Rasio Likuiditas(Current Ratio), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Solvabilitas (Total Debt To Asset) dan Belkaoui, Ahmed, Riahi. 2012. Accounting
Aktivitas (Total Asset Turn Over) theory. buku 2, Edisi kelima,
berpengaruh secara simultan terhadap Salemba Empat Jakarta.
Profitabilitas (Return On Asset) Chariri dan Ghozali, Achmad 2007. Teori
perusahaan pada PT. Pelabuhan Akuntansi, Penerbit Andi,
Indonesia II (Persero) Cabang panjang. Yogyakarta.
2) Rasio Likuiditas yang di wakili Current Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan
ratio secara parsial tidak berpengaruh Keuangan. Cetakan ke-2.Alfabeta:
negatif terhadap Profitabilitas yang Bandung.
diwakili Return On Asset pada PT. Ghozali, Imam. 2011. AplikasiAnalisis
Pelabuhan Indonesia II (Persero) Multivariate Dengan Program IBM
Cabang panjang. SPSS (edisikelima)
3) Rasio Solvabilitas yang di wakili Total UniversitasDoponegoro, Semarang.
Debt To Asset secara parsialtidak Hasan, M. Iqbal. 2008. Pokok-Pokok
berpengaruh positif Materi Statistik 1
terhadapProfitabilitas yang diwakili (StatistikDeskriptif). Bumi Aksara,
Return On Asset pada PT. Pelabuhan Jakarta.
Indonesia II (Persero) Cabang panjang.
Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisa Semarang: Universitas Diponegoro
Kritis atas Laporan Keuangan, PT. Semarang
Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hartono, Budi. 2009. Analisis Pengaruh
Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisa Current Ratio, Inventory Turnover,
Kritis atas Laporan Keuangan, PT. Debt To Equity Ratio, Dan Size
Raja Grafindo Persada, Jakarta. Terhadap Profitabilitas” (Studi pada
Kasmir, 2008.Analisis Laporan Keuangan, Perusahaan Food and Beverage dan
PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Perusahaan Consumer Goods yang
Kasmir. 2010. Analisis Laporan Listed di BEI Periode Tahun 2005-
Keuangan. RajawaliPers : Jakarta. 2007). Tesis. Semarang: PPS
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Universitas Diponegoro Semarang
Keuangan. PT. Raja Leunupun, Pieter. 2003. Profitabilitas
GrafindoPersada, Jakarta. Ekuitas dan beberapa factor yang
mempegaruhinya (Studi pada
Munawir. S. 2010. Analisis Laporan beberapa KUD di Kota
Keuangan. EdisiEmpat. Liberty. Ambon).Jurnal Akuntansi &
Yogyakarta. Keuangan Vol,5, No. 2 hal. 133-149
Sugiyono Prof. Dr. 2010. Metode Universitas Kristen Indonesia
Penelitian Pendidikan Pendekatan Maluku.
Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Mansur, M. Khafidz. 2015. Pengaruh
Cv. Alfa Beta, Bandung Likuiditas Dan Solvabilitas
Syamsudin, Lukman. 2009. Manajemen Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus
Keuangan Perusahaan. PT. Raja Pada Perusahaan Subsektor
Grafindo Persada, Jakarta. Telekomunikasi YangTerdaftar Di
Jakarta Islamic Index (JII) Periode
Sumber Skripsi, Tesis, Jurnal, Laporan 2010-2014). Skripsi. Semarang: UIN
Penelitian Walisongo Semarang
Afrinda, Nidya. 2013. Analisis pengaruh Steven dan Lina. 2011. Faktor-faktor yang
likuiditas dan solvabilitas Terhadap Memengaruhi Kebijakan Hutang
profitabilitas pada perusahaan Perusahaan Manufaktur. Jurnal
Makanan dan minuman yang Bisnis dan Akuntansi, Vol. 13, No.
terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 3, hlm 163-181.
(BEI). Skripsi. Palembang: Van Horne, James C &Jhon M.
Universitas Sriwijaya Palembang Wachowicz Jr. 2009. Pirnsip-prnsip
Afriyanti, Meilinda. 2011. Analisis Manajemen Keuangan,
Pengaruh Faktor Current Ratio, SalembaEmpat, Jakarta.
Total Asset Turnover, Debt To Wardana, Tantri Eka. 2013. Pengaruh
Equity Ratio, Sales Dan Size Debt To Asset Ratio, Debt To Equity
Terhadap Return On Asset (Studi Ratio Terhadap Return On Assets
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Pada Perusahaan Pertanian Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Tahun 2006-2009. Skripsi. Medan: Fakultas Ekonomi USU
Medan

Anda mungkin juga menyukai