Anda di halaman 1dari 4

Survei Reguler(13 Jun 2019 s/d 15 Jun 2019) - RS Umum Daerah Sondosia Kab.

Bima - ( Berlaku Sampai Tanggal : 12 Jun 2022 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi

pelaksanaan identifikasi saat pemberian obat Tingkatkan implementasi prosedur identifikasi


sudah dilaksanakan identifikasi staff sebelum pemberian obat sebelum tranfusi
laboratorium dapat melaksanakan simulasi darah sebelum pengambilan spesiamen dan
pelaksanaan identifikasi pasien saat pemberian diit untuk pemberian diit pasien
Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, pengambilan specimen tapi dari hasil selain prosedur identifikasi juga harus
SKP.1(Rumah sakit menetapkan regulasi untuk darah, produk darah, pengambilan spesimen, wawancara dengan staf rawat inap dan melakukan verifikasi jenis diit pasien dengan
menjamin ketepatan (akurasi) identifikasi dan pemberian diet (lihat juga PAP 4; AP 5.7). observasi saat pemberian diet tidak dilakukan instruksi dokter lakukan simulasi dan role play
pasien) 4 (O,W,S) identifikasi pasien oleh petugas untuk meningkatkan kepatuhan

Lengkapi bukti pelaksanaan penyampaian pesan


verbal atau lewat telepon dengan
mencantumkan sisi pemberi dan dari sisi
penerima dalam rekam medis dan bubuhkan
cap TBaK atau tulis baca konfirmasi sebagai
verifikasi dan ditandatangani oleh DPJP pada
hari berikutnya Termasuk juga bukti siapa yang
Pesan secara verbal atau verbal lewat telpon melaporkan nilai kritis jam berapa melaporkan
SKP.2(Rumah sakit menetapkan regulasi untuk ditulis lengkap, dibaca ulang oleh penerima 50 persen rm yang ditelusur tidak ditemukan dan siapa yang menerima laporan Lakukan role
melaksanakan proses meningkatkan efektivitas pesan, dan dikonfirmasi oleh pemberi pesan. bukti konfirmasi oleh pemberi pesan berupa play tentang cara berkomunikasi verbal dan
komunikasi verbal dan atau komunikasi melalui (lihat juga AP 5.3.1 di maksud dan tujuan). tanda tangan saat pelaksanaan komunikasi proses membaca ulang instruksi dengan metoda
telpon antar-PPA.) 3 (D,W,S) verbal per telpon SBAR dan proses rekonfirmasi

bukti serah terima berupa format serah terima


sudah memuat alat metode serah terima pasien
namun dalam proses serah terima belum
melibatkan pasien karena belum adanya ttd
pasien keluarga dalam format serah terima saat
SKP.2.2(Rumah sakit menetapkan dan Formulir, alat, dan metode ditetapkan untuk wawancara dengan petugas rawat inap lengkapi bukti serah terima pasien dengan tanda
melakanakan proses komunikasi Serah Terima mendukung proses serah terima pasien (hand didapatkan petugas saat serah terima tidak tanagan pasien keluarga dan libatkan pasien dan
(hand over).) 2 over) bila mungkin melibatkan pasien. (D,W) melibatkan pasien keluarga dalam proses tsb keluarga dalam proses tersebut
Ada bukti dilakukan evaluasi tentang catatan
komunikasi yang terjadi waktu serah terima evaluasi tentang catatan komunikasi yang terjadi lakukan evaluasi terhadap proses komunikasi
(Rumah sakit menetapkan dan melakanakan pasien (hand over) untuk memperbaiki proses. saat operan sudah dilakukan tapi belum ada saat operan dan lakukan perbaikan dan tindak
proses komunikasi Serah Terima (hand over).) 3 (D,W) tindak lanjut terhadap eveluasi belum tergambar lanjut dari masalah yang ditemukan

saat wawancara dengan staf rawat inap dan


SKP.3(Rumah sakit menetapkan regulasi untuk petugas farmasi belum dapat menyampaikan lakukan re edukasi tentang regulasi terkait
melaksanakan proses meningkatkan keamanan Rumah sakit mengimplementasikan regulasi dengan benar aturan tentang penyimpanan penyediaan penyimpanan dan penggunaan obat
terhadap obat-obat yang perlu diwaspadai.) 2 yang telah dibuat (D,W) penyediaan dan penggunaan obat high alert high alert kepada staff

SKP.3.1(Rumah sakit menetapkan regulasi untuk penyimpanan obat elektrolit pekat masih lakukan penyimpanan dan penyediaan atau
melaksanakan proses mengelola penggunaan Elektrolit konsentrat hanya tersedia di unit ditemukan di unit rawat inap serta pencampurn pencampuran obat elektrolit konsentrat sesuai
elektrolit konsentrat.) 2 kerja/ instalasi farmasi/depo farmasi. (D,O,W) elektrolit pekat masih dilakukan oleh perawat regulasi yaitu di unit farmasi dan oleh apoteker

Sebelum operasi atau tindakan invasif dilakukan


, rumah sakit menyediakan ?check list ?atau
proses lain untuk mencatat, apakah informed laksanakan prosedur iidentifikasi dengan ceklist
consent sudah benar dan lengkap, apakah tepat untuk mengetahui apakah informconsent sudah
lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien sudah benar dan lengkap apakah tepat lokasi tepat
SKP.4.1(Rumah sakit memastikan terindentifikasi, apakah semua dokumen dan prosedur dan tepat pasien sudah teridentifikasi
dilaksanakannya proses Time-out di kamar peralatan yang dibutuhkan sudah siap tersedia dan semua dokumen dan peralatan yang
operasi atau ruang tindakan sebelum operasi dengan lengkap dan berfungsi dengan baik. cheklist untuk mengidentifikasi pasien sebelum dibutuhkan sudah siap tersedia secara lengkap
dimulai.) 2 (D,O) tindakan invasif atau operasi belum ada dankonsisten dan di dokumentasikan dalam RM

Rumah sakit menggunakan Komponen Time-Out


terdiri dari identifikasi Tepat-Pasien,Tepat laksanakan prosedur time out dengan lengkap
(Rumah sakit memastikan dilaksanakannya Prosedur dan tepat Lokasi, persetujuan atas dan konsisiten serta laksanakan re edukassi
proses Time-out di kamar operasi atau ruang operasi dan konfirmasi bahwa proses verifikasi terhadap staf kamar operasi tentang proses dan
tindakan sebelum operasi dimulai.) 3 sudah lengkap dilakukan. (D,O,W,S) tidak ditemukan bukti dalam RM proseur time out

Rumah sakit menggunakan ketentuan yang sama


tentang Tepat-Lokasi, Tepat-Prosedur, Tepat-
(Rumah sakit memastikan dilaksanakannya Pasien, Jika operasi dilakukan, termasuk tidk ditemukan bukti pelaksanaan ketentuan
proses Time-out di kamar operasi atau ruang prosedur tindakan medis dan gigi, diluar kamar tepat lokasi tepat prosedur tepat pasien jika
tindakan sebelum operasi dimulai.) 4 operasi. (D,O,W) operasi dilkukan diluar kamar operasi
Rumah sakit melaksanakan proses asesmen bukti asesmen risiko jatuh sudah ada namun 2 lakukan asesmen risiko jatuh secra konsisten
awal, asesmen lanjutan, asesmen ulang dari dari 5 RM yang ditelaah tidak dilakukan baik asesmen awal maupun asesmen lanjutan
SKP.6(Rumah sakit melaksanakan upaya pasien pasien rawat inap yang berdasar catatan asesmen risiko jatuh dan 1 rm tidak dilakukan risiko jatuh lakukan monitoring dan evaluasi
mengurangi risiko cedera akibat pasien jatuh.) 3 teridentifikasi risiko jatuh (D,O,W) asesmen ulang risiko jatuh terhadap kegiatan tersebut secara teratur
Capaian SKP

0.00%

Anda mungkin juga menyukai