Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN ANALISA DATA

PROGRAM PMKP PRIORITAS


(JANUARI – MARET)
TAHUN 2019

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DATU PANCAITANA


KABUPATEN BONE
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat dan
kemuliaan serta kemudahan yang diberikan kepada kita semua, sehingga dengan izin-Nya
Laporan Analisa Data Program PMKP Prioritas (Januari – Maret) Tahun 2019 RSUD Datu
Pancaitana dapat terselaikan.
Laporan ini disusun dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien dan nantinya

diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu

pelayanan rumah sakit yang sangat besar manfaatnya terhadap masyarakat sebagai pengguna jasa

layanan di rumah sakit.

Laporan ini dapat dijadikan alat ukur untuk merencanakan perbaikan jangka panjang dan

jangka pendek, dimana dalam membuat perencanaan peningkatan mutu, harus disertai data, tidak

hanya sekedar perkiraan, tapi data kongrit kenapa suatu pelayanan harus diprioritaskan.

Semoga Laporan Analisa Data Program PMKP Prioritas (Januari – Maret) Tahun 2019

RSUD Datu Pancaitana ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebaik – baiknya oleh seluruh

unit pelayanan terkait di RSUD Datu Pancaitana serta mampu meningkatkan pelayanan

kesehatan di RSUD Datu Pancaitana.

Watampone, Mei 2019


Tim Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................................1
B. Tujuan ..........................................................................................................................1
BAB II KEGIATAN PEMANRAUAN INDIKATOR PMKP................................................2
A. Kegiatan Pokok.............................................................................................................2
B. Cara Melakukan Kegiatan............................................................................................3
C. Jadwal kegiatan.............................................................................................................3
D. Pencatatan dan Pelaporan.............................................................................................4
BAB III HASIL KEGIATAN...................................................................................................5
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………….. 26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan misi Rumah Sakit Umum Daerah Datu Pancaitana untuk dapat
memberikan pelayanan bermutu dengan mengutamakan keselamatan pasien, untuk itu
Rumah Sakit Umum Daerah Datu Pancaitana melakukan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien yang sesuai dengan standar akreditasi SNARS edisi 1. Kegiatan ini
dilakukan di setiap unit kerja/instalasi terkait untuk mengukur kinerja pelayanan rumah
sakit dan sebagai manajemen kontrol untuk mendukung pengambilan keputusan.
Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit Umum Daerah
Datu Pancaitana tahun 2019, menetapkan indikator rumah sakit yang sesuai dengan
standar peningkatan mutu dan keselamatan pasien dari SNARS Edisi 1.
Selain pemantauan yang dilakukan oleh instalasi/ unit kerja masing-masing,
pemantauan juga dilakukan melalui program validasi data. Validasi data merupakan alat
penting untuk memahami mutu dari data mutu dan untuk mencapai tingkat dimana data
tersebut cukup meyakinkan bagi para pembuat keputusan. Hitungan keakuratan dilakukan
dengan membandingkan hasil data orang pertama dengan orang kedua. Hasil data orang
kedua harus ≥ 90% dari hasil data orang pertama untuk dinyatakan sebagai data valid.
Laporan PMKP (Januari – Maret) Tahun 2019 ini dibuat untuk mengevaluasi
perkembangan hasil pemantauan indikator mutu yang diambil oleh instalasi/unit.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Diketahuinya mutu pelayanan dan penerapan keselamatan pasien di Rumah Sakit
Umum Daerah Datu Pancaitana pada bulan (Januari – Maret) Tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
a. Dievaluasinya peningkatan mutu Rumah Sakit Umum Daerah Datu Pancaitana
melalui pemantauan indikator mutu dan keselamatan pasien yang telah ditetapkan
berdasarkan standar PMKP 5 dalam periode pada bulan (Januari-Maret) tahun 2019
di tiap - tiap unit dan instalasi terkait.
b. Dievaluasinya program keselamatan pasien dengan pemantauan insiden
keselamatan pasien rumah sakit
c. Didapatkan rekomendasi dari direktur rumah sakit mengenai pelaksanaan program
mutu pelayanan dan penerapan keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah
Datu Pancaitana
BAB II
KEGIATAN PEMANTAUAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS
PADA BULAN (JANUARI - MARET)
TAHUN 2019
A. Kegiatan Pokok
Seperti telah dijelaskan diatas kegiatan pemantauan indikator mutu prioritas pada
bulan (Januari - Maret) Tahun 2019. Adapun indikator yang dipantau adalah sebagai
berikut :
1. Indikator Area Klinis
No Jenis Indikator Standar
Iak 1 Kecepatan pelayanan dokter pada pasien gagal 100 %

jantung di instalasi gawat darurat ≤5 menit


Iak 2 100%
Pelaporan Hasil Nilai Kritis Laboratorium pada

Iak 5 pasien gagal jantung 100%


Respon time obat jadi < 30 menit pada pasien gagal
Iak 6 jantung <5%
Kejadian nyaris cidera peresepan obat (medication
Iak 8 error) pada pasien gagal jantung ≤ 0,01 %
Iak 9 Angka reaksi transfusi pada pasien gagal jantung 100%

Waktu penyediaan dokumen rekam medik


Iak 10 pelayanan rawat inap pada pasien gagal jantung <5%

Angka Kejadian plebitis pada pasien gagal jantung

2. Indikator Area Managemen


No Jenis Indikator Standar
Iam 1 Ketersediaan Obat furosemid Untuk Pasien Rawat 100%
Inap gagal jantung
Iam 2 Pengembalian rekam medik lengkap dalam 24 jam 100%

pada pasien gagal jantung


Iam 3 ≤5%
Angka kejadian pulang sebelum dinyatakan sembuh
(pulang atas permintaan sendiri) pada pasien gagal
jantung
Iam 4 80%
Utilisasi echocardiography pada pasien gagal jantung
Iam 9 >75%
Kepatuhan petugas dalam menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) pada perawatan pasien gagal
jantung
3. Indikator Mutu Sasaran Keselamatan Pasien
No Jenis Indikator Standar
Angka kepatuhan petugas menjelaskan manfaat
ISKP 1 100%
pemasangan gelang pada pasien gagal jantung
Kepatuhan DPJP menandatangani stempel konfirmasi
TBAK (tulis,baca, konfirmasi) pada pasien gagal 100%
ISKP 2
jantung
Kepatuhan pemberian label obat high alert pada pasien
0%
ISKP 3 gagal jantung
Kepatuhan petugas dalam melakukan cuci tangan (hand
ISKP 5 hygiene) 6 langkah dan 5 moment pada pasien gagal >75%
jantung

Kepatuhan terhadap SPO pengurangan resiko jatuh


ISKP 6 100%
pada pasien gagal jantung

B. Cara Melakukan Kegiatan


1. Melakukan pemantauan indikator mutu secara berkesinambungan
2. Melakukan valid data pemantauan indikator mutu klinik
3. Melakukan tabulasi terhadap data hasil pemantauan indikator mutu
4. Melakukan penyampaian hasil penyampaian indikator mutu oleh masing-masing
bagian/unit
5. Menyusun laporan hasil pemantauan indikator mutu

C. Jadwal Kegiatan
1. Melakukan pelaporan hasil pemantauan indikator mutu oleh masing-masing bagian /
unit dilakukan setiap bulan, menyusun program perbaikan mutu dengan teknik PDSA
oleh penanggungjawab pengumpul data indikator mutu rumah sakit dilaporkan pada
saat rapat triwulan
2. Melakukan pemantauan indikator mutu serta validasi data yang dilaksanakan
berkesinambungan
3. Melakukan tabulasi terhadap data hasil pemantauan indikator mutu (dilaksanakan
tiap bulan)
4. Melakukan penyampaian hasil pemantauan indikator mutu dan valid data mutu setiap
3 bulan
5. Menyusun laporan hasil pemantauan indikator mutu dan keselamatan pasien rumah
sakit setiap 3 bulan
D. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan harian dilakukan oleh petugas pengumpul data, kemudian dilakukan
rekapitulasi dan analisa oleh Penanggung jawab pengumpul data. Hasil analisa tersebut
kemuadian dilaporkan ke komite PMKP.
Data hasil pemantauan ditulis pada form pemantauan indikator mutu
terintegrasidan terkumpul di Unit Penjamin Mutu dengan dilengkapi laporan tindak lanjut
program dengan teknik PDCA untuk indikator yang belum sesuai dengan standar yang
ditetapkan/setiap ditemukan suatu permasalahan di setiap unit kerja dan ditembuskan Unit
Penjamin Mutu setiap bulan selambat-lambatnya minggu pertama bulan berikutnya.
Hasil pengolahan dan analisa data dituangkan dalam laporan tertulis kemuadian
akan dilaporkan kepada direktur setiap 3 bulan sekali dalam rapat evaluasi triwulan.
BAB III
HASIL KEGIATAN
 Pemantauan Indikator Mutu dan Keselamatan Pasien
1. Indikator Area Klinik

a. Kecepatan pelayanan dokter pada pasien gagal jantung di instalasi gawat

darurat ≤ 5 menit (IAK 1)

Analisa :
Hasil analisa di dapatkan terjadi peningkatan persentase kecepatan pelayanan
dokter pada pasien gagal jantung di instalasi gawat darurat ≤5 menit bulan januari
sebesar 46,67%, februari sebesar 62,50%, dan maret 80%, namun belum mencapai
target 100%. Perlu penambahan jumlah dokter mengingat banyaknya jumlah
pasien serta letak IGD umum dan IGD Obgyn yang berjauhan, sementara dokter
jaga hanya 1 orang per shift nya.
Plan Do Study Action
Mengupayakan Melakukan  terjadi 1. Meningkatkan capaian
capaian target pemantauan peningkatan target
pelayanan kecepatan persentase 2. Penambahann jumlah
dokter pada pelayanan kecepatan dokter jaga setiap shift
pasien gagal dokter pada pelayanan dokter 3. Sosialisasi kepada Dokter
jantung di pasien gagal pada pasien gagal jaga tentang pentingnya
instalasi gawat jantung di jantung di pelayanan dokter pada
darurat ≤5 menit gawat darurat instalasi gawat pasien penyakit jantung di
100% darurat ≤5 menit instalasi gawat darurat ≤5
bulan januari menit
sebesar 46,67%, 4. Tetap melakukan
februari sebesar monitoring
62,50%, dan
maret 80%,
namun belum
mencapai target
100%.
 Perlu
penambahan
jumlah dokter
mengingat
banyaknya
jumlah pasien
serta letak IGD
umum dan IGD
Obgyn yang
berjauhan,
sementara dokter
jaga hanya 1
orang per shift
nya.

Rencana Tindak Lanjut:


 Evaluasi pelayanan dokter pada pasien gagal jantung di instalasi gawat darurat ≤5 menit
 Evaluasi capaian indikator bulan berikutnya

b. Pelaporan hasil nilai kritis laboratorium pada pasien gagal jantung (IAK 2)

IAK 2 pelaporan hasil nilai kritis pada pasien gagal jantung <30 menit
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Januari Februari Maret

Analisa :
Hasil analisa di dapatkan capaian pemeriksaan laboratorium pada bulan januari – maret
sebesar 0% dikarenakan tidak ada pelaporan hasil kritis laboratorium.
Plan Do Study Action
Mengupayakan Kepala instalasi  Hasil analisa di  Lanjutkan reveral
capaian target senantiasa dapatkan capaian dr. Patologik klinik
pelaporan hasil mengingatkan pemeriksaan  Mempertahankan
nilai kritis supaya petugas laboratorium pada capaian
laboratorium laboratorium bulan januari – maret
100% melaporkan hasil sebesar 0%  Tetap melakukan
nilai kritis dalam dikarenakan tidak ada monitoring
waktu kurang dari 30 pelaporan hasil kritis
menit laboratorium.

Rencana Tindak Lanjut:


 Evaluasi capaian indikator bulan berikutnya

c. Respon time obat jadi <30 menit pada pasien gagal jantung (IAK 5)

IAK 5 respon time obat jadi <30 menit pada pasien gagal jantung
120.00%

100.00%

80.00%

60.00%

40.00%

20.00%

0.00%
Januari Februari Maret

Analisa :
Terjadi peningkatan persentase respon time obat jadi pada pasien gagal jantung yaitu
januari 76,92%, februari 71,43%, dan maret 83,33% namun belum mencapai target.
Beberapa faktor penyebab respon time obat jadi belum mencapai target dikarenakan
pelayanan resep obat rawat jalan dan rawat inap tidak terpisah dan mendahulukan resep
rawat jalan.
Plan Do Study Action
Mengupayakan Kepala instalasi  Terjadi peningkatan  Tetap melakukan
respon time obat senantiasa persentase respon monitoring dan
jadi <30 menit mengingatkan time obat jadi pada meningkatkan
pada pasien supaya petugas pasien gagal jantung capaian target
gagal jantung farmasi yaitu januari 76,92%,  Mengusulkan
mengupayakan februari 71,43%, dan pelayanan resep
respon time obat jadi maret 83,33% namun rawat jalan dan
<30 menit pada belum mencapai rawat inap yang
pasien gagal jantung target. terpisah
 Beberapa faktor
penyebab respon time
obat jadi belum
mencapai target
dikarenakan
pelayanan resep obat
rawat jalan dan rawat
inap tidak terpisah
dan mendahulukan
resep rawat jalan.

Rencana Tindak Lanjut:


 Evaluasi capaian indikator bulan berikutnya
 Mengusulkan pelayanan resep rawat jalan dan rawat inap yang terpisah

d. Kejadian nyaris cidera peresepan obat (medication error) pada pasien gagal jantung
(IAK 6)

IAK 6 kejadian nyaris cidera peresepan obat (medication error) pada pasien
gagal jantung
6%
5%
4%
3%
2%
1%
0%
Januari Februari Maret

Analisa :
Tidak terjadi kejadian nyaris cidera peresepan obat pada pasien gagal jantung bulan
januari – februari 2019. Perawat diharapkan tetap meningkatan pengecekan resep di
ruangan dan staf farmasi melakukan pengecekan ulang saat menerima resep dari rawat
inap.
Plan Do Study Action
Mengupayakan Memantau kejadian Tidak terjadi kejadian  Tetap melakukan
capaian target nyaris cidera nyaris cidera peresepan monitoring dan
terjadi kejadian peresepan obat pada obat pada pasien gagal mempertahankan
nyaris cidera pasien gagal jantung jantung bulan januari – capaian target
peresepan obat februari 2019. Perawat  Tetap melakukan
pada pasien diharapkan tetap pencegahan
gagal jantung meningkatan kesalahan
<5% pengecekan resep di peresepan obat
ruangan dan staf dengan mengecek
farmasi melakukan ulang obat yang
pengecekan ulang saat akan diberikan
menerima resep dari
rawat inap.

Rencana Tindak Lanjut:


 Evaluasi capaian indikator bulan berikutnya
 Tetap melakukan pencegahan kesalahan peresepan obat dengan mengecek ulang obat yang
akan diberikan

e. Angka reaksi transfusi pada pasien gagal jantung (IAK 8)

IAK 8 angka reaksi transfusi pada pasien gagal jantung


2%

1%

0%
Januari Februari Maret

Analisa :
Pada bulan januari dan februari 2019 tidak terjadi reaksi transfusi sedangkan pada
bulan maret persentase reaksi transfusi sebesar 1%. Reaksi transfusi di ruang rawat
inap tidak dapat diprediksi tetapi yang terjadi tidak membahayakan pasien. Reaksi
transfusi yang bisa saja timbul yaitu gatal dan demam, telah dilakukan penapisan
riwayat alergi sebelum melakukan transfusi darah
Plan Do Study Action
Mengupayakan Memantau  Pada bulan  Rumah sakit mengeluarkan
capaian target pasien saat januari dan panduan pelayanan
angka reaksi dilakukan februari 2019 transfusi
transfusi < transfusi darah tidak terjadi  Sosialisasi SPO transfusi
0,01% dengan reaksi darah
penapisan transfusi  Perawat harus menanyakan
riwayat alergi sedangkan kepada pasien pernah
sebelum pada bulan transfusi sebelumnya atau
transfusi darah, maret tidak
melakukan persentase  Perawat harus menanyakan
crossmatch, reaksi kepada dokter adanya
rhesus, dan transfusi premedikasi sebelum
pemberian darah
golongan darah sebesar 1%.  Jika ada reaksi transfusi
 Reaksi segera melaporkan kepada
transfusi di dokter jaga dan transfusi
ruang rawat distop
inap tidak
dapat
diprediksi
tetapi yang
terjadi tidak
membahayak
an pasien.
Reaksi
transfusi yang
bisa saja
timbul yaitu
gatal dan
demam, telah
dilakukan
penapisan
riwayat alergi
sebelum
melakukan
transfusi
darah

Rencana Tindak Lanjut:


 Sosialisasi SPO transfusi darah
 Jika ada reaksi transfusi segera melaporkan kepada dokter jaga dan transfusi distop
 Evaluasi capaian indikator bulan berikutnya

f. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap pada pasien gagal
jantung (IAK 9)
IAK 9 waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap
pada pasien gagal jantung
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Januari Februari maret

Analisa :
Persentase waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap pada
pasien gagal jantung pada bulan januari – maret 2019 telah mencapai target 100%,
waktu penyediaan dokumen rekam medik <15 menit.
Plan Do Study Action
Mengupayakan Memantau Persentase  mempertahankan capaian
capaian target penyediaan waktu target
waktu dokumen rekam penyediaan  Tetap melakukan
penyediaan medik dokumen rekam monitoring penyediaan
dokumen rekam pelayanan rawat medik dokumen rekam medik
medik inap pada pasien pelayanan rawat
pelayanan rawat gagal jantung inap pada pasien
inap pada pasien gagal jantung
gagal jantung pada bulan
100% januari – maret
2019 telah
mencapai target
100%, waktu
penyediaan
dokumen rekam
medik <15
menit.
Rencana Tindak Lanjut:
 Evaluasi capaian indikator bulan berikutnya

g. Angka kejadian phlebitis pada pasien gagal jantung (IAK 10)


IAK 10 angka kejadian phlebitis pada pasien gagal jantung
45.00%

40.00%

35.00%

30.00%

25.00%

20.00%

15.00%

10.00%

5.00%

0.00%
Januari Februari Maret

Analisa :
Capaian masih fluktuatif, pada bulan januari 42,85% angka kejadian phlebitis,
menurun pada bulan februari 14,28%, dan kembali meningkat pada bulan maret 20%.
Plan Do Study Action
Mengupayakan Memantau Capaian masih  Melakukan sosialisasi
capaian target angka kejadian fluktuatif, pada cuci tangan ke seluruh
angka kejadian phlebitis pada bulan januari petugas, pasien, dan
phlebitis pada pasien gagal 42,85% angka keluarga pasien
pasien gagal jantung kejadian  Sosialisai teknik septik
jantung 0% phlebitis, aseptik SPO pemasangan
menurun pada infus
bulan februari  Review obat – obatan
14,28%, dan dengan kepekatan tinggi
kembali yang memerlukan
meningkat pada pengenceran
bulan maret 20%.
Rencana Tindak Lanjut:
 Evaluasi capaian indikator bulan berikutnya
 Melakukan sosialisasi cuci tangan ke seluruh petugas, pasien, dan keluarga pasien
 Sosialisai teknik septik aseptik SPO pemasangan infus
 Review obat – obatan dengan kepekatan tinggi yang memerlukan pengenceran
2. Indikator Area Manajemen
a. Ketersediaan obat furosemid untuk pasien rawat inap gagal jantung (IAM 1)

IAM 1 ketersediaan obat furosemid untuk pasien rawat inap gagal


jantung
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Januari Februari Maret

Analisa :
Hasil analisa didapatkan capaian target ketersediaan obat furosemid untuk pasien rawat
inap gagal jantung pada bulan januari, februari, dan maret sebesar 100%, mencapai target.
Dengan adanya ketersedian obat pada pasien rawat inap gagal jantung, pasien
mendapatkan pelayanan yang maksimal.
Plan Do Study Action
Mengupayakan Memantau  Hasil analisa  Mempertahankan
capaian target ketersediaan didapatkan capaian capaian
ketersediaan obat furosemid target ketersediaan  Tetap melakukan
obat furosemid untuk pasien obat furosemid monitoring ketersediaan
untuk pasien rawat inap gagal untuk pasien rawat obat untuk pasien rawat
rawat inap gagal jantung inap gagal jantung inap
jantung 100% pada bulan januari,
februari, dan maret
sebesar 100%,
mencapai target.
 Dengan adanya
ketersedian obat
pada pasien rawat
inap gagal jantung,
pasien mendapatkan
pelayanan yang
maksimal.

Rencana Tindak Lanjut:


 Evaluasi capaian indikator bulan berikutnya
b. Pengembalian rekam medik lengkap dalam 24 jam pada pasien gagal jantung
(IAM 2)

IAM 2 pengembalian rekam medik lengkap dalam 24 jam pada pasien gagal
jantung
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Januari Februari Maret

Analisa :
Hasil analisa di dapatkan persentase bulan januari – maret 2019 0% pengembalian
rekam medik lengkap pada pasien gagal jantung. Rekam medik dikembalikan >24
jam, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dari beberapa pemberi pelayanan
asuhan tentang pentingnya pengisian RM.

Plan Do Study Action


Mengupayakan Memantau  Hasil analisa  Meningkatkan capaian
capaian target kelengkapan di dapatkan target
pengembalian pengisian berkas persentase  Sosialisasi pengisian
rekam medik pada pasien bulan januari – kelengkapan berkas rekam
lengkap dalam penyakit jantung maret 2019 0% medik
24 jam pada pengembalian  Membentuk tim review
pasien gagal rekam medik untuk kelengkapan isi RM
jantung 100% lengkap pada  Tetap melakukan
pasien gagal monitoring kelengkapan
jantung. pengisian berkas
 Rekam medik
dikembalikan
>24 jam, hal
ini
dikarenakan
kurangnya
kesadaran dari
beberapa
pemberi
pelayanan
asuhan tentang
pentingnya
pengisian RM.

Rencana Tindak Lanjut:


 Sosialisasi pentingnya kelengkapan RM
 Membentuk tim review untuk kelengkapan isi RM
 Evaluasi capaian indikator bulan berikutnya

c. Angka kejadian pulang sebelum dinyatakan sembuh (pulang atas permintan


sendiri) pada pasien penyakit jantung (IAM 3)

IAM 3 angka kejadian pulang sebelum dinyatakan sembuh (pulang atas


permintaan sendiri) pada pasien gagal jantung
16.00%

14.00%

12.00%

10.00%

8.00%

6.00%

4.00%

2.00%

0.00%
Januari Februari Maret

Analisa :
Presentase Angka kejadian pulang sebelum dinyatakan sembuh (pulang atas permintan
sendiri) pada pasien gagal jantung pada bulan januari 14,28% dan februari – maret 0%,
tidak sesuai target yaitu <5%. Adanya angka kejadian pulang atas permintaan sendiri
diakibatkan budaya pasien yang ingin segera keluar RS saat merasa gejala membaik
walaupun program terapi dari DPJP belum tuntas.
Plan Do Study Action
Mengupayakan Memberikan  Presentase Angka  Memperbaiki capaian
capaian target pelayanan kejadian pulang target
Angka kejadian asuhan kepada sebelum  Tetap melakukan
pulang sebelum pasien penyakit dinyatakan sembuh monitoring dalam
dinyatakan jantung sesuai (pulang atas pelayanan keperawatan.
sembuh (pulang standar SPO permintan sendiri)  Meningkatkan pelayanan
atas permintan pada pasien pasien dan edukasi tentang
sendiri) pada jantung pada bulan perkembangan penyakit
pasien gagal januari 14,28% dan pasien dan rencana
jantung februari – maret perawatan selanjutnya
≤5% 0%, tidak sesuai
target yaitu <5%.
 Adanya angka
kejadian pulang
atas permintaan
sendiri diakibatkan
budaya pasien
yang ingin segera
keluar RS saat
merasa gejala
membaik walaupun
program terapi dari
DPJP belum tuntas.

Rencana Tindak Lanjut:


 Evaluasi capaian indikator bulan berikutnya
 Meningkatkan pelayanan dan edukasi tentang perkembangan penyakit pasien dan rencana
perawatan selanjutnya

d. Utilisasi echocardiography pada pasien gagal jantung (IAM 4)

IAM 4 utilisasi echocardiography pada pasien gagal jantung


120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Januari Februari Maret

Analisa :
Presentase utilisasi echocardiography pada pasien gagal jantung pada bulan januari –
maret 0%, tidak sesuai target yaitu 100%. Utilisasi echocardiography belum mencapai
target dikarenakan belum tersedianya komputer dan printer untuk mendokumentasikan
hasil echocardiography pasien.

Plan Do Study Action


Mengupayakan Memantau Presentase utilisasi  Memperbaiki capaian
capaian target utilisasi echocardiography target
utilisasi echocardiography pada pasien gagal  Mengajukan pengadaan
echocardiography pada pasien gagal jantung pada bulan komputer dan printer
pada pasien gagal jantung januari – maret 0%,
jantung tidak sesuai target
100% yaitu 100%.
Utilisasi
echocardiography
belum mencapai
target dikarenakan
belum tersedianya
komputer dan
printer untuk
mendokumentasikan
hasil
echocardiography
pasien.
Rencana Tindak Lanjut:
 Evaluasi capaian indikator bulan berikutnya
 Mengajukan pengadaan komputer dan printer

e. Kepatuhan petugas dalam menggunakan APD pada perawatan pasien gagal


jantung (IAM 9)

IAM 9 kepatuhan petugas dalam menggunakan APD pada perawatan


pasien gagal jantung
84.00%

82.00%

80.00%

78.00%

76.00%

74.00%

72.00%

70.00%
Januari Februari Maret

Analisa :
Persentase kepatuhan petugas dalam menggunakan APD pada perawatan pasien gagal
jantung bulan januari 80,10%, februari 81,50%, dam maret 80,80% sudah melebihi
standar (>75%). Ini menunjukkan bahwa petugas mulai menyadari pentingnya
penggunaan alat pelindung diri.
Plan Do Study Action
Mengupayakan Melakukan  Persentase  Mempertahankan dan
capaian target pemantauan kepatuhan petugas meningkatkan capaian
kepatuhan kepatuhan dalam target
petugas dalam petugas dalam menggunakan  Melakukan reedukasi
menggunakan menggunakan APD pada rutin
APD di APD di ruangan perawatan pasien  Monitoring sarana dan
ruangan gagal jantung prasarana untuk
>75% bulan januari kelengkapan APD
80,10%, februari
81,50%, dam
maret 80,80%
sudah melebihi
standar (>75%).
 Ini menunjukkan
bahwa petugas
mulai menyadari
pentingnya
penggunaan alat
pelindung diri.

Rencana Tindak Lanjut:


 Evaluasi capaian indikator bulan berikutnya
 Melakukan reedukasi rutin
 Monitoring sarana dan prasarana untuk kelengkapan APD
3. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
a. Kepatuhan petugas menjelaskan Manfaat Pemakaian Gelang pada pasien gagal
jantung (ISKP 1)

Analisa :
Terjadi penurunan persentase pada kepatuhan petugas menjelaskan manfaat
pemasangan gelang pada pasien gagal jantung yaitu bulan januari 90% dan februari
60% dan kembali meningkat di bulan maret 86,67%. Namun capaian ini belum
mencapai target. Dilakukan sosialisasi dan pemahaman petugas tentang pemanfaatan
gelang pada pasien diharapkan bisa menerangkan ke pasien dan keluarga tentang
manfaat penggunaan gelang identitas sehingga pasien dan keluarga juga mengerti dan
memahami manfaat gelang.
Plan Do Study Action
Mengupayakan Melakukan  Terjadi penurunan  meningkatkan capaian
capaian target pemantauan persentase pada target
kepatuhan kepatuhan kepatuhan petugas  tetap melakukan
petugas petugas menjelaskan monitoring
menjelaskan menjelaskan manfaat  sosialisasi pentingnya
Manfaat Manfaat pemasangan petugas menjelaskan
Pemakaian Pemakaian gelang pada Manfaat Pemakaian
Gelang pada Gelang pada pasien gagal Gelang Identitas
pasien gagal pasien gagal jantung yaitu
jantung jantung bulan januari 90%
100% dan februari 60%
dan kembali
meningkat di
bulan maret
86,67%. Namun
capaian ini belum
mencapai target.
 Dilakukan
sosialisasi dan
pemahaman
petugas tentang
pemanfaatan
gelang pada
pasien diharapkan
bisa menerangkan
ke pasien dan
keluarga tentang
manfaat
penggunaan
gelang identitas
sehingga pasien
dan keluarga juga
mengerti dan
memahami
manfaat gelang.

Rencana Tindak Lanjut:


 Evaluasi capaian indikator bulan berikutnya
 sosialisasi pentingnya petugas menjelaskan Manfaat Pemakaian Gelang Identitas

b. kepatuhan DPJP menandatangani stempel konfirmasi TBaK (tulis, baca,


konfirmasi) pada pasien gagal jantung (ISKP 2)

ISKP 2 kepatuhan DPJP menandatangani stempel TBaK pada pasien gagal


jantung
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Januari Februari Maret

Analisa :
Capaian kepatuhan DPJP menandatangani stempel TbaK pada pasien gagal jantung
pada bulan januari dan februari 0% dikarenakan belum tersedianya stempel.
Sedangkan pada bulan maret 40% belum mencapai target. Pengadaan stempel di akhir
bulan maret.

Plan Do Study Action


Mengupayakan Melakukan  Capaian  meningkatkan capaian
capaian target pemantauan kepatuhan DPJP target
kepatuhan DPJP kepatuhan DPJP menandatangani  tetap melakukan
menandatangani menandatangani stempel TbaK monitoring
stempel TbaK stempel TbaK pada pasien  sosialisasi pentingnya
pada pasien gagal pada pasien gagal gagal jantung menandatangani
jantung 100% jantung pada bulan stempel TbaK
januari dan
februari 0%
dikarenakan
belum
tersedianya
stempel.
 Sedangkan pada
bulan maret 40%
belum mencapai
target.
Pengadaan
stempel di akhir
bulan maret.

Rencana Tindak Lanjut:


 Evaluasi capaian indikator bulan berikutnya
 sosialisasi pentingnya menandatangani stempel TbaK

c. kepatuhan pemberian label high alert pada pasien gagal jantung (ISKP 3)

ISKP 3 kepatuhan pemberian label high alert pada pasien gagal jantung
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Januari Februari Maret
Analisa :
Capaian kepatuhan DPJP kepatuhan pemberian label high alert pada pasien gagal
jantung pada bulan januari 0% dikarenakan belum tersedianya label high alert.
Sedangkan pada bulan februari dan maret 100% telah mencapai target.

Plan Do Study Action


Mengupayakan Melakukan  Capaian kepatuhan  mempertahankan
capaian target pemantauan DPJP kepatuhan capaian target
kepatuhan DPJP kepatuhan DPJP pemberian label  tetap melakukan
kepatuhan kepatuhan high alert pada monitoring
pemberian label pemberian label pasien gagal jantung
high alert pada high alert pada pada bulan januari
pasien gagal pasien gagal 0% dikarenakan
jantung 100% jantung belum tersedianya
label high alert.
Sedangkan pada
bulan februari dan
maret 100% telah
mencapai target.

Rencana Tindak Lanjut:


 Evaluasi capaian indikator bulan berikutnya

d. Kepatuhan petugas dalam melakukan cuci tangan sesuai dengan 6 langkah dan
5 moment pada pasien gagal jantung (ISKP 5)

ISKP 5 Kepatuhan petugas dalam melakukan cuci tangan dengan 6 langkah


dan 5 moment pada pasien gagal jantung
76.00%

74.00%

72.00%

70.00%

68.00%

66.00%

64.00%
Februari Maret

Analisa :
Terjadi peningkatan persentase kepatuhan petugas dalam melakukan cuci tangan 6
langkah dan 5 moment pada pasien gagal jantung yaitu pada bulan februari 68,20%
dan bulan maret 69,50%, namun belum mencapai target sebesar >75%. Pada bulan
januari tidak dapat dilakukan analisa dikarenakan belum dilakukan audit. Untuk
mencapai target 100% tetap melakukan pengawasan dan monitoring oleh tim PPI
secara kontinyu.

Plan Do Study Action


Mengupayakan Memantau  Terjadi  meningkatkan
kepatuhan kepatuhan petugas peningkatan capaian target
petugas dalam dalam melakukan persentase  sosialisasi
melakukan cuci cuci tangan 6 kepatuhan kepatuhan terhadap
tangan 6 langkah dan 5 petugas dalam kebersihan tangan
langkah dan 5 moment pada pasien melakukan cuci setiap apel pagi
moment pada gagal jantung tangan 6 langkah  tetap lakukan
pasien gagal dan 5 moment monitoring
jantung pada pasien gagal
mencapai target jantung yaitu
sebesar >75%. pada bulan
februari 68,20%
dan bulan maret
69,50%, namun
belum mencapai
target sebesar
>75%.
 Pada bulan
januari tidak
dapat dilakukan
analisa
dikarenakan
belum dilakukan
audit. Untuk
mencapai target
100% tetap
melakukan
pengawasan dan
monitoring oleh
tim PPI secara
kontinyu.

Rencana Tindak Lanjut:


 Evaluasi capaian indikator bulan berikutnya
 sosialisasi kepatuhan terhadap kebersihan tangan setiap apel pagi

e. Kepatuhan terhadap SPO pengurangan risiko jatuh pada pasien gagal jantung
(ISKP 6)

ISKP 6 kepatuhan terhadap SPO pengurangan risiko jatuh pada pasien


gagal jantung
120.00%
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Januari Februari Maret

Analisa :
kepatuhan terhadap SPO pengurangan risiko jatuh pada pasien gagal jantung bulan
januari 35,71%, , bulan februari 0%, dan pada bulan maret 20%, masih sangat rendah.
Perlu dilakukan sosialisasi kepatuhan terhadap SPO pengurangan risiko jatuh.
Ketidakpatuhan terhadap SPO pengurangan risiko jatuh juga diakibatkan
ketidaktersediaan stiker penanda risiko jatuh sehingga perlu dilakukan pengadaan stiker
tersebut. Monitoring dan evaluasi kepatuhan SPO risiko jatuh dengan melibatkan kepala
ruangan masing – masing.
Plan Do Study Action
Mengupayakan Memantau  kepatuhan terhadap SPO  Mempertahankan
capaian target kepatuhan pengurangan risiko jatuh dan meningkatkan
kepatuhan terhadap SPO pada pasien gagal capaian target
terhadap SPO pengurangan jantung bulan januari  Sosialisasi
pengurangan risiko jatuh 35,71%, , bulan februari kepatuhan terhadap
risiko jatuh pada pada pasien 0%, dan pada bulan SPO pengurangan
pasien gagal gagal jantung maret 20%, masih risiko jatuh
jantung sangat rendah.  Monitoring dan
mencapai target  Perlu dilakukan evaluasi kepatuhan
sebesar 100%. sosialisasi kepatuhan SPO risiko jatuh
terhadap SPO dengan melibatkan
pengurangan risiko jatuh. kepala ruangan
Ketidakpatuhan terhadap masing – masing
SPO pengurangan risiko  Pengadaan stiker
jatuh juga diakibatkan risiko jatuh
ketidaktersediaan stiker
penanda risiko jatuh
sehingga perlu dilakukan
pengadaan stiker
tersebut. Monitoring dan
evaluasi kepatuhan SPO
risiko jatuh dengan
melibatkan kepala
ruangan masing –
masing.

Rencana Tindak Lanjut:


 Evaluasi capaian indikator bulan berikutnya
 Sosialisasi kepatuhan terhadap kepatuhan terhadap SPO pengurangan risiko jatuh
 Monitoring dan evaluasi kepatuhan SPO risiko jatuh dengan melibatkan kepala ruangan
masing – masing
 Pengadaan stiker risiko jatuh

BAB IV
PENUTUP
Peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien (PMKP) merupakan upaya peningkatan melalui
pembelajaran tersistematis yang berkelanjutan. PMKP tidak dapat di jalankan bila hanya
mengandalkan panitia PMKP melainkan partisipasi aktif seluruh stake holder rumah sakit.
Perubahan pada peningkatan akan terwujud bila dalam setiap fase manajemen PMKP terlaksana
maksimal oleh semua pihak.
Demikianlah laporan ANALISA DATA PROGRAM PRIORITAS PMKP RSUD DATU
PANCAITANA Januari – Maret 2019 kami sampaikan, sebagai bahan evaluasi pelaksanaan
kegiatan PMKP.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan kegiatan upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien ini, semoga Allah SWT
memberi rahmat dan khidayahnya kepada kita semua. Amin

Watampone, 1 Mei 2019


Mengetahui / Menyetujui
Kepala, Ketua komite PMKP

dr. Hj Khasma, M.Kes Fahruddin, SKM, M.Kes


Pangkat : Pembina Utama Muda Pangkat : Pembina Tk. I, IV/b
Nip :19600920 198712 2 001 NIP : 19670529 199303 1 008

Anda mungkin juga menyukai