Anda di halaman 1dari 42

 

PATOFISIOLOGI

Dr.Adjunias Maifa, Sp.PD,FINASIM

SMF Ilmu Penyakit Dalam


RSUD.Prof.dr.W.Z.Johannes
FK.Undana Kupang
 

  pa itu Demam
Demam : peningkatan suhu tubuh di atas normal
 yang dapat disebabkan oleh kelainan di dalam otak 
sendiri atau oleh bahan-bahan toksik yang  
Definisi mempengaruhi pusat pengaturan suhu sbg bagian
dari respon pertahanan tubuh terhadap invasi
mikroorganisme.

Normal 36,5 - 37,2  C °

Hiperpireksia  > 41,2oC


Abnormal
Hipotermia  < 35oC

Guyton AC, Hall JE. Body Temperature Regulation and Fever. 13th ed. In : Guyton and Hall Textbook of Medical
Physiology.. Philadelphia: Mc Graw Hill; 2016. p 911-22.
Physiology
 

Bagaimana cara mengukur


temperatur ?

•   Oral
•   Axila
•   Rectal
 

Etiologi

Eksogen
• Toksin
Toksin,, Lipop
Lipopoli
olisak
sakari
arida
da Gra
Gram
m Negat
Negatif 
if 

Endogen
• Sitokin
Sitokin pyr
pyroge
ogen,
n, IL
IL-1a
-1a,, INF a, IIL-6
L-6,,
INFƔ, TNFa,
TNFa, ppro
rose
sess in
infl
flas
asma
masi
si
Gelfand JA, Dinarello CA, Wolff SM. Fever. editor..   Harisson’s Principple of Internal Medicine. 19th ed. New York Mc Graw
Fever. In: LK Dennis et all editor
Hills; 2015. p. 123-6.
 

Fisi
sio
ologi Panas Tubuh Manusia
Suhu
Suhu in
inti
ti in
inte
tern
rnal
al seca
secara
ra ho
home
meososta
tasi
siss dipe
dipert
rtah
ahan
anka
kan
n pa
pada
da 100oF
100
(37,8oC)
 

Patome
tomekkanisme
anisme Demam

Gelfand JA, Dinarello CA, Wolff SM. Fever. editor..   Harisson’s Principple of Internal Medicine. 19th ed. New York Mc Graw
Fever. In: LK Dennis et all editor
Hills; 2015. p. 123-6.
 

 Akut 
Berdasarkan
 Waktu
Kronik 

m Septik 
 
Remiten
m Intermiten

  Tipe dan
Karakteristik 
Kontinyu

Belum
Terdiagnosis

Dema
Demam
m Di
Dibubuat
at--
buat 
 

Demam Berdasarkan
Waktu
• Demam dalam waktu singkat, jarang
melebihi 2 minggu sebelum diagnosis
dibuat 
Demam Akut • Contoh : Influenza, malaria, demam
berdarah, tonsilitis, pneumonia,
hepatitis.

• Demam intermiten atau kontinyu


selama lebih dari 2 minggu tanpa
banyak indikasi yang menunjukkan
Demam kronik etiologinya.
• Contoh : TBC, SLE, neoplasia, infeksi
ginjal.
Guyton AC, Hall JE. Body Temperature Regulation and Fever. 13th ed. In : Guyton and Hall Textbook of Medical
Physiology.. Philadelphia: Mc Graw Hill; 2016. p 911-22.
Physiology
 

Tipe dan Karakteristik

Demam
Demam Septik
- suhu tubuh berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali
 pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas
atas
normal pada pagi hari
- sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat

TBC Berat 

 Nelwan RHH. Demam Tipe dan Pendekatan. In: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Penyakit Dalam; 2009. p. 2767 – 8
Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit 8..
 

Demam Remiten

-mencapai
suh
suhu basuhu
dan badan
dapa
dapatt normal
turun se
settiap hari tetapi tidak pe
pern
rnaah
- perbedaan suhu dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar 
 perbedaan suhu yang dicatat pada demam septik 

Sepsis, demam tifoid stadium lanjut 

 Nelwan RHH. Demam Tipe dan Pendekatan. In: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Penyakit Dalam; 2009. p. 2767 – 8
Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit 8..
 

Demam Intermiten

- suhu badan turun ke tingkat yang normal selama  


beberapa jam dalam satu hari.
- Bila demam seperti ini 2 hari sekali  tersiana 
- bila terjadi tiap 3 hari sekali  kuartana 

Malaria 
 Nelwan RHH. Demam Tipe dan Pendekatan. In: Sudoyo
S udoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th
ed. Jakarta: Interna Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. p. 2767 – 8
8..
 

Demam Kon
Kontinyu
- demam terus menerus tanpa mencapai suhu normal
- variasi suhu sepanjang hari tidak lebih dari 1 derajat 

TB Miliaris, pneumonia lobaris, demam tifoid permulaan

 Nelwan RHH. Demam Tipe dan Pendekatan. In: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. p. 2767 – 8
Penyakit 8..
 

Demam Siklik
Kenaikan suhu badan selama beberapa hari diikuti
periode bebas demam untuk beberapa hari yang  
kemudian diikuti kenaikan suhu seperti semula 

Dema
Demam
m be
berd
rdar
arah
ah

 Nelwan RHH. Demam Tipe dan Pendekatan. In: Sudoyo A, Setiyohadi


Seti yohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
5th ed. Jakarta: Interna Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. p. 2767 – 8
8..
 

Demam Belum Terdiagnosis


ever of U nknown O ri
rigi n)
gin

Demam terus menerus selama 3 minggu


- Suhu badan di atas 38,3 °C
- Penyebab belum diketahui walaupun telah diteliti
selama 1 minggu secara intensif dengan lab dan
penu
pe nunj
njan
angg la
lain
innya 
nya 
 Nelwan RHH. Demam Tipe dan Pendekatan. In: Sudoyo A, Seti Setiyohadi
yohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Penyakit Dalam; 2009. p. 2767 – 8
Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit 8..
 

Demam Dibuat-Buat acitious ever )

Pasien sengaja berusaha dengan berbagai cara agar suhu


badan yang dicatat lebih tinggi dari suhu badan
sesungguhnya 

Gangguan psikiatri, sering pada wanita dan paramedis

 Nelwan RHH.
RHH. Demam Tipe dan Pendekatan.
Pendekatan. In: Sudoyo A, Setiyohadi
Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Penyakit Dalam; 2009. p. 2767 – 8
Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit 8..
 

Prinsip Pengobatan Demam

Mengatasi
Penyebab
Prinsip: Primer
menurunkan
Penghambatan kadar PGE2
enzim pada pusat
Tujuan: ciklooksigenase termoregulasi
menurunkan hambat asam
set point arakhidonat
demam
dema m pa
pada
da ,PGE2)
hipotalamus
dan

memfasilitasi
heat loss
 Nelwan RHH. Demam Tipe dan Pendekatan. In: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna
Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. p. 2767 – 
2767 – 8
8..
 

TATALAKSANA DEMAM

1.Pendinginan Kompres air hangat


Eksternal
(external
cooling)

Kombinasi menyeka air hangat


dan pemberian antipiretik
dipertimbangkan jika demam >
400c
 

Tatalaksana Demam(2)
2. Antipiretik 

Menurunkan pusat pengatur suhu di hipotalamus


secara difusi dari plasma ke susunan saraf
s araf pusat.

Menghambat ezim siklooksigenase, enzim yang


berperan pada sintesis prostaglandin

Menurunkan PGE2 pada pusat termoregulasi


 

Tatalaksana Demam(3)

3. Antibiotik 

•  Dipertimbangkan untuk diberikan jika :


•   adanya geja
ejala loka
okal yang
ang dis
disebabka
bkan oleh
 bakteri
•   demam tanpa gejala lokal dengan hasil
laboratorium darah dan urine abnormal
 

INFLUENZA 

DEMAM BERDARAH

MALARIA 

DEMAM TIFOID

DEMAM KUNING
 

INFLUENZA
• Suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama
ditandai oleh demam, menggigil, sakit otot, sakit
sa kit kepala dan
Definisi seri
sering
ng d
dis
iser
erta
taii pile
pilek,
k, sak
sakit
it teng
tenggo
gorok
rok da
dan
n batu
batukk non
non prod
produk
ukti
tif 

 Virus influenza tipe A, B, C


Etiologi


Sakit tenggorokan disertai batuk non produktif.
• Lamanya 2-7 hari dan bisa sembuh sendiri.
Gejala  • Demam, sakit kepala, sakit otot, nyeri menelan, dan suara
Klinis serak 

Gejala ini didahului oleh perasaan malas dan rasa dingin


 Nelwan RH. Influenza dan Pencegahannya. In: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna
Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. p. 2783 – 
2783 – 5
5..
 

INFLUENZA

• Diagnosis
•Isolasi virus (usap tenggorok atau usap hidung )
•Serologi
Diagnosis


Istirahat dan banyak minum air
Penata- • Pengobatan simptomatis
laksanaan
 Nelwan RH. Influenza
Influenza dan Penceg
Pencegahannya.
ahannya. In: Sudoyo
Sudoyo A, Setiy
Setiyohadi
ohadi B, Alwi
Alwi I, K MS, Setia
Setiati
ti S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Penyakit Dalam.
5th ed. Jakarta: Interna Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. p. 2783 – 5
5..
 

Penyakit infeksi yg
disebabkan oleh virus Pada DBD terjadi
dengue dengan manifestasi :plasma
perembesan
yang
klinis demam, nyeri otot
dan atau nyeri sendi yg ditandai dengan
disertai leukopeni, ruam, hemokonsentrasi
limfadenopati, (↑ Ht) /
trombositopenia dan penumpukkan
diatesis hemoragik . cairan di rongga
tubuh.
Suhendro, Nainggolan L, Chen K, Pohan HT. Demam Berdarah Dengue. In: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. p. 2776 – 
2776 – 9.
9.
 

1. Demam
Demam : Demam akut 2
2-7
-7 hari,
hari, biasanya
biasanya bifasi
bifasik 

2. Terdapat minimal 1 dari manifestasi perdarahan


berikut


Uji bendung
Petekie, positif 
ekimois/ purpura 
• Perdarahan mukosa (epistaksis/perdarahan gusi) /perdarahan
dari tempat lain

Hematemesis/melena 
 

3. Tromboositopenia (<100.000 u/l)


4. Terdapat minimal satu tanda2 plasma leakage ( ↑
Ht) > 20%, dibanding standar sesuai dengan umur dan
JK 

5 ↓ Ht >20 %, setelah mendapat terapi cairan,


dibandingkan
dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya.
s ebelumnya.
Tanda kebocoran plasma : efusi pleura, asites/  
hipoproteinemia.
Suhendro, Nainggolan L, Chen K, Pohan HT. Demam Berdarah Dengue.
Dengue. In: Sudoyo A, Seti yohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar 
Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. p. 2776 – 9
9..
 

Pemeliharaan volume
Prinsip utama : cairan sirkulasi

Terapi suportif merupakan


 yang paling tindakan
penting 

 Asupan cairan tetap


dijaga bila tidak bisa
oral ditambah dengan
intravena.
Suhendro, Nainggolan L, Chen K, Pohan HT. Demam Berdarah Dengue. In: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S,
editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009.
 p. 2776 – 9.
9.
 

• Penyakit infeksi parasit yg Geja


Gejala
la Kl
Klin
inis
is   • Dapat
pat aku
akut atau
atau
kronik 
disebabkan oleh
• •

plasmodium yg menyerang Trias


Malaria(Demam, Tan
Tanpa
pa
ataupunkompli
ataupunkom plikas
mengal
men kasi
i
galami
ami
eritrosit dan ditandai
dengan ditemukannya menggigil) kompli
kom plikas
kasii sist
sistemi
emik 

bentuk aseksual didalam •  Anemia  (malaria berat)
darah. • Splenomegali
Definisi Perjalanan
Penyakit 
Harijanto PN. Malaria. In: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna
Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. p. 2813 – 25.
25.
 

P. Falciparum
Masa inkubasi 12 (9-14) P. Vivax
Tipe panas 24,36,48 Masa inkubasi 13 (12-17) 12 bulan
Relaps - Tipe panas 48 jam
Klinis : gastrointestinal; hemolisis, anemia, Relap ++
ikterus hemoglobinuria; syok; gejala serebral Klinis : anemiakronik; splenomegali
; udem paru; hipoglikemia; gn. Kehamilan;
kelainan retina ; kematian

P. Malariae
P. Ovale
Masa inkubasi 28 918-40)
Masa inkubasi 17 (16-18 )
Tipe panas 72 jam
Tipe panas 48 jam Relaps —

Relaps ++
Klinis : splenomegali ; sindroma
Klinis: anemiakronik; splenomegali nefrotik.

Harijanto PN. Malaria. In: Sudoyo A, Setiyohadi


Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta:
Interna Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. p. 2813 – 2
25.
5.

 Apusan Tes Tes


PCR 
darah antigen serologi
Harijanto PN. Malaria. In: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S,  editors. Buku Ajar
Aj ar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed . Jakarta: Interna Publishing - Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. p. 2813 – 
2813 – 2
25.
5.
 

Prinsip : malaria degan Pengobatan efektif untuk


cegah transmisi yaitu
komplikasi
ber
berat
at (obat /malaria
(obat parent
parentera
erall ) dengan ACT

Pemberian ACT harus


berdasarkan hasil Klinis / tanpa hasil
pemeriksaan malaria pemeriksaan malaria :
 yang positif dan Non ACT
dilakukan monitoring 
efek/re
efek/respon
spon pen
pengob
gobata
atan
n
Harijanto PN. Malaria. In: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna
2813 – 25.
Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. p. 2813 – 25.

Masa inkubasi 2-60 hari


Penyakit infeksi akut
dengan demam yang demam  ± 5-7 hari,
demam bersifat makin
disebabkantyphii
Salmonella oleh meningkat tiap hari
(step ladder)

Minggu pertam
pertamaa :
Demam (kalau sore Minggu kedua : gejala
lebih jelas demam,
meningkat),nyeri kepala,
 bradikardi relatif*, lidah
nyeri otot,anoreksia,mual
 berselaput,hepatomegali,
muntah,obstipasi/diare,
splenomegali
 batuk,epistaksis
Widodo D. Demam Tifoid. In: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta:
Interna Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. p. 2797 – 805.
805.
 

Pemeriksaan Rutin

Pemeriksaan
Pemeriksa an DPL : Le
Leukope
ukopenia,
nia, dpt pula
leukositosis, anemia ringan serta trombositopenia 

Uji Widal : untuk deteksi antibodi terhadap


terhadap kuman S. Thyphi

Uji Tubex

Uji Typhidot 

Uji IgM Dipstic


Widodo D. Demam Tifoid. In: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed.
Jakarta: Interna Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. p. 2797 – 805.
805.
 

Istirahat dan Perawatan

Diet dan Terapi Penunjang 

Pemberian Antimikroba 
Widodo D. Demam Tifoid.
Tifoid. In: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta:
J akarta: Interna
Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. p. 2797 – 805
805.
 

Kloramfenik 
ol

Tiamfenikol
Tiamfenikol
 Azitromicin
 Azitromicin

Anti
Mikroba
K o
otrimoksaz
trimoksaz
ol
Golongan 
Golongan 
Flurokuinol
Flurokuinol
on

 Ampisilin
Sefalosporin dan
Generasi ke  Amoksilin
3

Widodo D. Demam Tifoid. In: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta:
Widodo D. Demam Tifoid. In: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta:
Interna Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. p. 2797 – 805.
805.
 

Penyakit yang
Demam disebabkan
bifasik  oleh yellow
 virus

Masa inkubasi 3-6

hari
ha ri:: dema
mendadak demam
m
dan Keluhan
Keluhan lain:
lain: muka
muka
Terdiri dari 3
menggigil disertasi dan konjungtiva
stadium (Infeksi,
dengan sakit kepala, merah, tanda faget
Remisi, Intoksikasi)
sakit punggung, dan bradicardi
mialgia, nausea, dan
muntah.
Sudjana P. Demam Kuning. In: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta:
Interna Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. p. 2780 – 2
2..
 

Penyakit berkembang menjadi demam berdarah


multisistem

Badan menjadi kuning  Disfungsi platelet 

Pendarahan mukosa,
pendarahan GI, Disseminated
Disfungsi renal sebagai akibat sintesis Intravascular
faktor pembekuan Coagulation(DIC)
oleh sel hati menurun

Manifestasi
pendarahan yang dapat Oliguri terjadi akibat
menyebabkan adanya muntah dan
hipotensi hingga terjadi ekstravasasi cairan
renjatan yang fatal
Sudjana P. Demam Kuning. In: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. p. 2780 – 2
2..
 

Laboratorium
Lekopeni, Trombositopeni, Pemeriks
Pemeriksaan
aan Serologi
Serologi
Peningka
Peni ngkatan
tan Ht, Pemanjan
Pemanjangan gan serum:
prothrombin,
prothro mbin, kelain
kelainan
an fibrino
fibrinogen
gen
akibat
akibat KID,
KID, Pen
Peningk
ingkata
atan
n Peningk
Peningkata
atan
n titer
titer
antibodi
tran
transa
sami
mina
nasese da
dan
n bi
bili
liru
rubi
bin
n (std
(std
awal)

Capture enzyme
immunoassay memeriksa
titer IgM spesifik.
Sudjana P. Demam Kuning. In: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta:
Interna Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. p. 2780 – 2
2..
 

Tidak ada pengobatan Terapi suportif 

 yang spesifik 

Mengoreksi kehilangan cairan

Mempertahankan stabilitas hemodinamik 


Penanganan dan pencegahan hipoglikemi;
 Antagonis H2 dan PPI
Penanganan gangguan koagulasi : Vit K dan
FFP
Sudjana P. Demam Kuning. In: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta:
Interna Publishing - Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009. p. 2780 – 2
2..
 

Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai