Gunda GundaW
Ike Fajria
Minat dan Motivasi Belajar
Penelitian
Keke T. Aritonang*)
Abstrak
eranggapan bahwa minat dan motivasi belajar penting dalam menentukan hasil belajar, penelitian ini
meneliti tentang mata pelajaran yang diminati dan motivasi belajar siswa di SMP Kristen 1 BPK
PENABUR Jakarta. Di samping itu penelitian, yang dilakukan tahun 2007 juga mengidentfikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi minat dan motivasi belajar siswa.
Data diperoleh dengan melakukan survey menggunakan kuesioner dan setelah diolah menunjukkan bahwa mata
pelajaran yang diminati oleh siswa adalah keterampilan, olahraga, dan kesenian. Faktor utama yang
mempengaruhi minat dan motivasi belajar adalah cara mengajar guru, karakter guru, suasana kelas tenang dan
nyaman, dan fasilitas belajar yang digunakan. Selaras dengan temuan yang diperoleh, penelitian ini memberikan
saran operasional bagaimana meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.
Learning interest and motivation are ones among the important aspects in improving learning
achievement. This research aims at identifying the learning interest and motivation of the students of
Christian Junior High School I of BPK PENABUR, Jakarta. Applying survey method, the data was
collected with questionnaire. The result of the research conducted in 2007 shows that the students
are mostly interested and motivated to learn practical skills, sports, and arts. Their interest and
motivation are strongly influenced by the teaching strategies and methods implemented by the
teachers, the teachers’ characters, convenient classroom situation, and schools facilities. Based on
the findings, this research recommends some techniques to improve the students’ learning interest
and motivation.
Tabel 1 : Nilai Rapot Siswa Kelas VIII Semester 1 SMPK 1 BPK PENABUR
Tahun Pelajaran 2007 - 2008
IPA 64 93 67,8 44 32
mata pelajaran kesenian dengan hasil belajar mengerjakan tugas tersebut asal jadi, tidak
sebanyak 99, 3% nilai siswa sesuai KKM. tepat waktu dalam mengumpulkan bahkan
Ketiga, mata pelajaran TIK dengan hasil tidak mengerjakan sama sekali.
belajar sebanyak 97, 8% nilai siswa sesuai Kenyataan lain menunjukkan guru
KKM. dalam proses belajar-mengajar hanya
Sedangkan mata pelajaran dengan hasil memberikan materi pelajaran saja. Guru
tidak memuaskan berdasarkan urutan satu, jarang sekali memberikan mo tivasi pada
mata pelajaran matematika sebanyak 61, 3% sisw a dalam mengajar. Hal ini disebabkan
atau sebayak 84 siswa mendapatkan nilai banyaknya jumlah pokok bahasan yang harus
tidak sesuai KKM. Kedua, mata pelajaran diajarkan sehingga guru cenderung hanya
IPA sebanyak 32% atau sebanyak 44 sisw a memberikan materi saja tanpa berusaha
mendapatkan nilai tidak sesuai KKM. Ketiga, membangkitkan minat dan motivasi belajar
mata pelajaran bahasa Inggris 23, 4 % atau siswa.
sebanyak 32 siswa mendapatkan nilai tidak Berdasarkan uraian di atas maka penulis
sesuai KKM. tertarik untuk mengetahui seberapa besarnya
Pengamatan penulis di lapangan minat dan motivasi siswa kelas VIII SMPK 1
menunjukkan bahwa masalah yang terjadi BPK PENA BUR terhadap mata pelajaran
dalam proses belajar-mengajar terutama yang yang diberikan oleh guru.
berhubungan dengan minat dan motivasi
belajar di SMPK 1 BPK PENABUR siswa tidak
berminat terhadap mata pelajaran tertentu, Berdasarkan latar belakang masalah yang
seperti Matematika dan IPA yang terbukti diuraikan diIdentifikasi
atas, maka Masalah
dapat dikemukakan
banyaknya nilai pada rapot tidak sesuai KKM hal- hal berikut.
pada tabel 1 di atas. 1. Mengapa siswa kelas VIII SMPK 1 BPK
Beberapa guru juga berpendapat bahwa PENABUR berminat pada mata pelajaran
siswa dalam proses belajar-mengajar tidak olahraga, kesenian, dan TIK?
bersemangat dalam mengikuti pelajaran, siswa 2. Mengapa siswa kelas VIII SMPK 1 BPK
cenderung pasif dalam menerima penjelasan PENA BUR tidak berminat pada mata
dari guru. Selain itu, dalam mengerjakan tugas
pelajaran yang diberikan guru sisw a
pelajaran matematika, IPA, dan bahasa sehingga siswa berminat dalam mengikuti
Inggris? pelajaran yang diberikan guru.
3. Mengapa siswa kelas VIII SMPK 1 BPK 2. Kepala SMPK 1 BPK PENABUR, memberi
PENA BUR tidak bersemangat dalam masukan kepada kepala sekolah agar
mengikuti pelajaran? dapat mengetahui sampai sejauh mana
4. Mengapa siswa kelas VIII SMPK 1 BPK minat dan motivasi siswa terhadap mata
PENABUR tidak mengerjakan tugas yang pelajaran agar dapat juga membangkitkan
diberikan guru dengan baik? minat dan motivasi sisw a sehingga
5. Mengapa guru tidak membangkitkan SMPK 1 BPK PENABUR memperoleh
minat dan motivasi belajar siswa? peringkat terbaik.
3. Untuk para guru, khususnya guru-guru
Berdasarkan banyaknya masalah yang yang bekerja di Yayasan BPK PENABUR
berhubunganPembatasan Masalah
dengan minat dan motivasi untuk melakukan peneliti an sejenis,
belajar, maka penulis perlu membatasi sehingga dapat mengetahui minat dan
masalah yaitu dengan melihat hasil nilai mo tivasi belajar sisw anya dan dapat
rapot siswa kelas VIII SMPK 1 BPK PENABUR mengungkapkan faktor-faktor lain yang
pada semester 1 Tahun pelajaran 2007 – berhubungan dengan minat dan motivasi
2008 serta berdasarkan pendapat siswa belajar.
yang diperoleh melalui angket.
Pengertian belajar menurut beberapa ahli adalah
Kajian adalah
(a) Whittaker, belajar Teoretisproses tingkah
Memperhati kan latar belakang masalah,
identifikasi Perumusan
masalah, Masalah
dan pembatasan laku yang ditimbulkan atau diubah melalui
latihan atau pengalaman, (b) Kimble, belajar
masalah, maka masalah yang diteliti dalam
adalah perubahan relatif permanen dalam
penulisan ini dapat dirumuskan sebagai
potensi bertindak, yang berlangsung sebagai
berikut:
akibat adanya latihan yang diperkuat, (c)
1. Apakah sisw a kelas VIII SMPK 1 BPK
Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau
PENABUR hanya berminat pada mata
psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif
pelajaran olahraga, kesenian, dan TIK?
dengan lingkungan yang menghasilkan
2. Apakah sisw a kelas VIII SMPK 1 BPK perubahan- perubahan dalam pengetahuan,
PENA BUR tidak berminat pada mata pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap, (d)
pelajaran matematika, IPA, dan bahasa Sdaffer, belajar merupakan perubahan tingkah
Inggris? laku yang relatif menetap, sebagai hasil
3. Apakah faktor-faktor yang membuat siswa pengalaman- pengalaman atau praktik.
kelas VIII SMPK 1 BPK PENABUR tidak (sumber: heritl.blo gspo t.co m/ 2007/ 12/
berminat belajar? belajar-dan- motivasinya).
Berdasarkan definisi itu dapat dikatakan
bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
Tujuan Penelitian dilakukan individu untuk mempero leh
seberapa besarnya minat dan motivasi siswa
perubahan tingkah laku yang baru sebagai
kelas VIIISMPK 1 BPK PENABUR terhadap
pengalaman individu itu sendiri.
mata pelajaran yang diberikan oleh guru Belajar adalah suatu proses dan bukan
berdasarkan pendapat siswa. Hasil penelitian suatu hasil. Oleh karena itu belajar
diharapkan dapat bermanfaat untuk: berlangsung secara aktif dan integratif dengan
1. Guru SMPK 1 BPK PENABUR, memberi menggunakan berbagai bentuk perbuatan
masukan kepada para guru agar dalam untuk mencapai suatu tujuan (Soemanto,
proses belajar-mengajar dapat berusaha 1990:99). Individu dikatakan belajar atau tidak
membangkitkan minat dan motivasi siswa sangat tergantung kepada kebutuhan dan
motivasinya. Kebutuhan dan motivasi
individu/ seseorang menjadi tujuan
individu/ seseo rang dalam belajar.
Sedangkan motivasi akan timbul jika individu
memiliki minat yang besar.
Agama 32 23,4
PPKn 44 32,1
Berikut ini hasil angket faktor-faktor yang
B. Indonesia 3 2,2 dapat membuatresponden semangatdalam
mengikuti PBM , yaitu sebagai berikut.
B. Inggris 14 10,2
memulai hari ini dengan ...dan kita merasa lebih termotivasi untuk belajar
mempelajari bahwa .... dengan baik.
Menurut Kathy (2007 : 136) ada
2. Faktor karakter guru sepuluh cara untuk membina hubungan
Berdasarkan hasil angket yang dengan sisw a, yaitu: (a) Kenalkan diri A
berhubungan dengan karakter guru agar nda, berikanlah informasi yang tepat
dapat membangkitkan minat belajar siswa tentang diri Anda pada waktu atau saat
antara lain sebagai berikut. yang tepat; (b) Hafalkanlah nama-nama
a. Sabar, yaitu: guru tidak langsung siswa, dengan sedikit latar belakang
emosi dalam menghadapi siswa yang mereka, secepat mungkin. Buat catatan
tidak berminat belajar atau siswa singkat mengenai kesukaan, minat, serta
yang nakal, ribut, dan melawan. kelebihan siswa sehingga Anda tahu
b. Memiliki 3 S (senyum, sapa, santun), bagaimana harus bersikap dan berbicara
yaitu: waktu memulai mengajar guru dengan masing- masing siswa; (c)
menunjukkan keramahan, menyapa tunjukkan ketulusan serta kerendahan
siswa, dan bersikap menghargai hati Anda (siswa akan cepat tanggap
siswa kalau A nda tidak tulus). Hindarilah
c. Menghargai kekurangan siswa, yaitu: menunjukkan sifat arogan, dan bila
guru tidak menganggap sepele atau memungkinkan, sesekali Anda dapat
mengatakan bodoh pada siswa yang mencela atau menyalahkan diri sendiri, (d)
tidak dapat mengikuti pelajarannya. hendaklah selalu siap bila sewaktu-waktu
d. Adil, yaitu: guru tidak membedakan ada siswa yang ingin bertemu dengan
antara siswa yang tidak pandai dalam Anda. Tinggallah di kelas selama beberapa
kelas dengan siswa yang pandai saat setelah sekolah usai, sekedar
e. Baik, yaitu: guru dengan senang hati memberi kesempatan berbicara kepada
dapat memberikan solusi jika siswa siswa; (e) Bersikaplah hangat dan
menghadapi kesulitan dalam bersahabat, bukan hanya karena hal itu
pelajaran yang diberikan oleh guru. akan membantu Anda membina
f. Disiplin, yaitu guru selalu tepat hubungan, tetapi karena Anda memang
waktu dalam mengajar baik itu menginginkannya. Siswa perlu tahu
ketika memulai pelajaran maupun bahwa Anda memperhatikan mereka;
ketika mengakhiri pelajaran. (f) selalu tunjukkan sikap senang dan
g. Tidak menakut-nakuti atau murah senyum; (g) Selalu perlakukan
mengan- cam sisw a, yaitu jika sisw a sisw a dengan sikap yang hormat; (h)
tidak mengerjakan tugas guru Jagalah kontak mata dan pusatkan
langsung mengancam atau perhatian bila Anda sedang berbicara
memvonis siswa dengan dengan siswa; (i) perhatikan siswa Anda
mengatakan kamu akan tinggal dengan seksama untuk mengenal bahasa
kelas atau akan mendapatkan nilai tubuh mereka; dan
buruk. (j) pertahankan atau pupuklah rasa humor
h. Memiliki semangat, yaitu jika Anda, dan gunakan lelucon-lelucon kecil
mengajar guru tidak menunjukkan serta “ kejadian-kejadian lucu” di kelas.
kemalas- annya dengan hanya
duduk-duduk saja. 3. Faktor suasana kelas tenang dan nyaman
Berdasarkan karakter guru di atas maka Lingkungan kelas yang tenang dan nyaman
diperlukan guru dan murid membina
sangat diperlukan dalam proses belajar-
hubungan. Yang dimaksud dengan
mengajar. Akan tetapi lingkungan kelas
hubungan di sini adalah suatu ikatan yang
indah yang terjadi antara guru dan siswa sering membuat siswa bosan dan kecewa
selama kegiatan belajar-mengajar. Guru berada di dalamnya, oleh karena tinggal di
yang baik akan menciptakan hubungan lingkungan kelas yang sama dalam waktu
baik ini lebih awal, yaitu sejak awal yang lama, monoton, dan tidak menarik.
tahun ajaran dan terus menjaganya. Pengaruh lingkungan kelas dapat
Kalau hubungan baik ini sudah tercipta, merangsang sisw a untuk melakukan
guru dan siswa akan betah di kelas, dan kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang
siswa akan proses belajar mengajar.
Peran yang harus dimiliki guru sehubungan f. Membuat panggung bo neka dan
dengan faktor lingkungan kelas tenang dan permainan (sandiwara boneka), dalam
nyaman yaitu guru sebagai pengelola menerangkan materi sejarah atau PKN
kelas. Adapun langkah-langkah guru dapat menerangkan materi
membangkitkan minat dan motivasi tersebut dengan menggunakan
belajar siswa sesuai dengan peran sandiw ara bo neka. Caranya,
tersebut adalah sebagai berikut. pinggirkan kursi dan meja letakkan
a. Memperhatikan situasi kelas, biasanya di kiri, dan kanan kelas kosongkan
sehabis jam pelajaran pertama selesai bagian tengah kelas pasang karpet
atau sehabis istirahat, situasi kelas atau tikar dan siswa duduk dilantai
mulai berantakan seperti letak meja yang telah terpasang karpet. Guru
dan kursi tidak beraturan, papan tulis dapat tampil di tengah ruangan
yang belum dihapus, sampah-sampah kelas dengan menggunakan boneka-
yang berserakan, siswa yang belum bonekanya.
siap untuk pelajaran berikutnya. g. Menyelenggarakan sudut-sudut
Untuk hal tersebut guru sebelum penulisan kreatif, hasil karya siswa
memulai pelajaran mengatur meja- berupa puisi, cerpen, lagu, artikel,
meja dengan cara meja-meja yang berita, dan lain-lain dapat ditempel
paling depan dirapikan kemudian pada papan kelas yang telah
menyuruh siswa yang duduk disediakan.
dibelakangnya mengikuti aturan meja
yang telah disusun oleh guru. 4. Faktor fasilitas belajar
Menyuruh siswa yang piket hari itu Belajar yang efektif harus mulai dengan
untuk menghapus papan tulis, dan pengalaman langsung atau pengalaman
memungut sampah-sampah yang konkret dan menuju kepada pengalaman
berserakan yang lebih abstrak. Belajar akan lebih
b. Mengatur bangku atau kursi, untuk efektif jika dibantu dengan alat peraga
diskusi buatlah melingkar beri jarak pengajaran daripada bila siswa belajar
dengan kelompok lainnya. Agar tidak tanpa dibantu dengan alat pengajaran.
bosan dengan posisi meja dan kursi Dengan menggunakan fasilitas belajar
dapat juga mengatur meja dan kursi yang berupa alat peragaan tersebut
dalam bentuk leter U atau lingkaran. dapat membangkitkan minat dan
A gar tidak membuang w aktu motivasi belajar siswa. Untuk itu
hendaknya pengaturan tempat duduk diperlukan peran guru sebagai mediator
tersebut dilakukan pada w aktu dan fasilitator.
istirahat atau sebelum guru masuk Langkah-langkah yang dapat dilakukan
kelas. Hal ini harus diberitahukan oleh guru dalam menggunakan fasilitas
kepada ketua kelas sehingga siswa belajar dan sesuai dengan peran tersebut
dapatmengatur tempatduduk tersebut. sebagai berikut.
c. Menggunakan musik, pasang musik a. Memilih alat peraga
klasik dengan volume yang pas untuk Menurut William Burton (Usman,
didengar jika sisw a sedang 2003: 32) memberikan petunjuk bahwa
mengerjakan latihan pero rangan dalam memilih alat peraga yang
ataupun pada saat ulangan. akan digunakan hendaknya kita
d. Menyelenggarakan pameran, buat memperhatikan hal-hal berikut: (1)
lingkungan kelas seperti pameran alat- alat yang dipilih harus sesuai
dengan jalan atur meja-meja dapat dengan kematangan dan pengalaman
dibentuk leter U, lalu letakkan hasil siswa serta perbedaan individual
pekerjaan sisw a dapat perorangan dalam kelompok, (2) alat yang dipilih
ataupun kelompok harus tepat, memadai, dan mudah
e. Menempelkan peraturan, kebijakan, digunakan,
dan prosedur sekolah, denah kelas, (3) harus direncanakan dengan teliti
daftar piket, organisasi kelas yang dan diperiksa lebih dahulu, (4)
mudah dilihat siswa serta menaruh penggunaan alat peraga disertai
tempat sampah pada sudut ruangan. kelanjutannya seperti dengan