Anda di halaman 1dari 3

(taxiway)

(taxiway) landasan ancang adalah jalan penghubung antara landasan pacu dengan pelataran


pesawat (apron), kandang pesawat (hangar), terminal, atau fasilitas lainnya di sebuah bandar
udara. Sebagian besar taxiway mempunyai permukaan keras yang merupakan
lapisan aspal atau beton, walaupun bandar udara yang lebih kecil terkadang menggunakan batu
kerikil atau rumput. Bandara-bandara yang sibuk umumnya membangun landas gelinding
berkecepatan tinggi sehingga pesawat terbang dapat lebih cepat meninggalkan landasan pacu.
Hal ini dilakukan agar landasan pacu dapat dikosongkan dalam jangka waktu yang lebih pendek
untuk memberikan ruang bagi pesawat lainnya untuk mendarat.

Dalam konsep perencanaan dimensi taxiway mengacu Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan
udara Nomor: KP 39 Tahun 2015. Penentuan lebar berdasarkan Tabel 4.24. Lebar Landasan
Hubung dan Bahu didapat lebar landas hubung adalah 15 m. Panjang landasan hubung sampai
dengan garis tengah runway adalah 168 m, dengan kondisi eksisting lebar runway 45 m, maka
panjang taxiway bersih yang diperlukan adalah 146 m.
(Apron)
Apron merupakan tempat parkir pesawat yang terletak tepat di depan pintu masuk (gate). Di
tempat inilah pesawat menaikkan dan menurunkan penumpang dan barang serta mengisi bahan
bakar. Jumlah apron yang tersedia biasanya sesuai dengan jumlah pintu masuk (gate) yang ada
pada gedung terminal.

Beberapa pertimbangan dalam perencanaan apron adalah sebagai berikut :

a. Menyediakan jarak paling pendek antara landas pacu dan tempat pesawat berhenti.

b. Memberikan keleluasaan pergerakan pesawat untuk melakukan manuver sehingga dapat


mengurangi penundaan.

c. Memberikan cukup cadangan daerah pengembangan yang dibutuhkan jika nantinya terjadi
peningkatan permintaan penerbangan atau perkembangan teknologi pesawat.

d. Meminimalkan dampak lingkungan

Anda mungkin juga menyukai