Anda di halaman 1dari 62

BAGIAN 5

STANDARDISASI SRA
BAB V
STANDARDISASI SRA

A. MANFAAT STANDARDISASI

Manfaat standardisasi SRA dapat dirasakan oleh berbagai pihak. Dari sisi
konsumen dalam hal ini orang tua atau peserta didik, standardisasi dapat
meningkatkan kecocokan (compatibility) antar satu SRA dengan yang lain
yang juga menerapkan standar yang sama, sehingga orang tua atau peserta
didik akan merasakan kecocokan layanan di SRA mana pun yang
dimasuki/dikunjungi. Sekaligus dalam hal ini juga standar memfasilitasi
pengembangan jaringan (network) SRA sehingga memberikan manfaat ke
banyak orang tua atau peserta didik di dalam jaringan yang sama. Manfaat
lain bagi orang tua atau peserta didik adalah standar yang berlaku di SRA
dapat mengurangi ketidakpastian karena mereka dapat lebih pasti untuk

Bagi pemerintah, standardisasi SRA memudahkan identifikasi kebutuhan


sumberdaya secara nasional melalui pengadaan barang dan jasa secara
terpusat dengan spesifikasi yang sama sehingga dapat memberikan tingkat
efisiensi yang relatif tinggi. Di samping itu dalam konteks Kabupaten/Kota
Layak Anak (KLA), standardisasi SRA turut mempercepat upaya pemenuhan
indikator-indikator KLA yang terkait.

40
B. TAHAPAN PROGRAM STANDARDISASI

Secara skematik tahapan keseluruhan dari standardisasi SRA disajikan pada:

Gambar 10. Skematik Tahapan Standardisasi SRA

1. Penyusunan Rencana Kerja Standardisasi SRA


a. Penyusunan Rencana Kerja
Rencana Kerja Standardisasi SRA merupakan bagian dari program
kerja tahunan Kemen PPPA yang telah disepakati dengan adanya
alokasi anggaran dan sumber daya lainnya yang memadai. Rencana
kerja mencakup perkiraan jumlah dan penentuan SRA yang akan
masuk program standarisasi, koordinasi awal dengan pemerintah
daerah, pembentukan tim sosialisasi Kemen PPPA dan
pembentukan Tim SRA daerah. Rencana kerja standardisasi juga
dapat disesuaikan dengan rencana kerja OPD terkait di daerah.
b. Koordinasi dengan Pemerintah Daerah
1) Tim SRA Kemen PPPA melakukan Koordinasi dengan OPD
terkait dari daerah yang menjadi target standardisasi untuk
merencanakan pembentukan Tim SRA daerah yang mencakup
penyusuanan susunan Tim SRA, pemilihan alternatif lokasi,

41
jadwal sosialisasi standar/persyaratan SRA dan kegiatan terkait
lainnya.
2) Sebagai wujud komitmen penyelenggaraan SRA di daerah,
diperlukan adanya kesepatakan tertulis antara OPD terkait
dengan Kemen PPPA terkait program kerja yang disusun
bersama tersebut di atas.

2. Pembentukan Tim SRA


Berdasarkan masukan dari Tim SRA Kemen PPPA, pemerintah daerah
melalui Dinas PPPA menginisiasi pembentukan Tim SRA yang akan
menyelenggarakan kegiatan penerapan Standardisasi SRA di daerah
sesuai dengan enam komponen SRA yang disebutkan di atas.
Keanggotaan Tim SRA dibentuk berdasarkan Surat Keputusan
pimpinan daerah.

3. Sosialisasi dan Pelatihan Standarisasi SRA


Setelah Tim SRA daerah terbentuk, Kemen PPPA melakukan kegiatan
sosialisasi terhadap semua hal yang masuk dalam Rencana Kerja. Hal
ini dimaksudkan agar seluruh Tim SRA dan pihak terkait lainnya di
daerah mendapatkan informasi dan panduan utuh mengenai segala hal
terkait standardisasi SRA.

Dalam sosialisasi ini, pendalaman tentang standarisasi SRA dan


prosesnya menjadi hal yang sangat penting. Penjelasan melalui
pemaparan materi ini menjadi prosedur wajib yang harus dilalui dalam
setiap kegiatan sosialisasi.

Pelatihan Standardisasi SRA mencakup penjelasan masing-masing


persyaratan standar SRA dan disertai diskusi mengenai interpretasinya
agar terdapat kesamaan persepsi mengenai keinginan standar yang
sesungguhnya. Di dalam diskusi ini juga fasilitator dapat memberikan
masukan terkait pendekatan menilai masing-masing persyaratan
standar dalam rangka audit mandiri (self-assessment) nantinya.

42
4. Pengembangan Sistem Manajemen/Dokumenasi
Dengan bekal yang diperoleh dari hasil sosisalisasi Kemen PPPA
sebelumnya, Tim SRA kemudian menyiapkan semua dokumentasi yang
dibutuhkan untuk penyelenggaraan SRA sesuai dengan
persyaratannya. Beberapa prosedur standar (SOP) yang belum tertulis
ataupun hanya dimengerti oleh beberapa pihak harus
didokumentasikan dalam bentuk SOP atau petunjuk kerja. Jika
terdapat dokumen-dokumen yang sudah ada, misalnya dari satuan
pendidikan atau pun OPD terkait, dan dapat digunakan sebagai
referensi, maka Tim SRA dapat mengadopsinya menjadi SOP SRA.
Dokumen yang dibutuhkan dalam hal ini juga dapat berupa formulir
untuk mencatat kejadian atau kegiatan yang ada di lokasi SRA.

5. Pelatihan Asesmen Mandiri (Self-Assessment)


Tim SRA menyelenggarakan pelatihan asesmen mandiri (self-
assessment) dengan melibatkan fasilitator dari Tim SRA Kemen PPPA.
Pelatihan ini ditujukan untuk memperdalam pemahaman calon internal
asesor Tim SRA daerah terhadap masing-masing item Standar SRA
sehingga dapat melakukan penilaian dengan lebih tepat.

Selain materi persyaratan itu sendiri, pelatihan ini juga membahas


contoh-contoh dan cara untuk memenuhi persyaratan tersebut disertai
diskusi tentang kemungkinan variasi interpretasi jika ada.

Untuk memperdalam kemampuan internal asesor dalam


mengorganisasi kegiatan asesmen mandiri, memahami hal-hal yang
dibolehkan dan tidak dibolehkan dalam asesmen, dan mengetahui
pendekatan efektif untuk mengumpulkan data dan keterangan hasil
asesmen, di dalam pelatihan ini juga diberikan materi tentang teknik
asesmen.

6. Penerapan Standar SRA


Dengan modal hasil sosialisasi dan pelatihan yang dijelaskan di atas
seluruh dokumen yang telah dikembangkan oleh Tim SRA dalam upaya
memenuhi Standar SRA kemudian diterapkan oleh satuan pendidikan
dan terintegrasi dengan proses sehari-hari. Penerapan ini harus
43
dilakukan dengan konsisten apa adanya, sampai terjadi pembiasaan
dalam rutinitas penyelenggaraan SRA.

Jika dirasakan seluruh item persyaratan Standar SRA telah diterapkan


dan bukti-bukti penerapannya disimpan dengan baik, penyelenggaraan
SRA dapat diusulkan untuk adanya asesmen mandiri oleh para asesor
internal yang telah dilatih.

7. Asesmen Mandiri (Self-Assessment)


Tim SRA melakukan asesmen mandiri (self-assessment) terhadap
semua aktivitas, layanan fasilitas SRA sesuai dengan persyaratan
Standar SRA disebutkan pada Lampiran I dengan menggunakan
instrumen penilaian yang ada di Lampiran II. Tim asesor internal SRA
dibantu oleh pendamping (jika ada) melakukan observasi kegiatan,
wawancara dan diskusi dengan petugas pelaksana dan pengumpulan
bukti-bukti penerapan persyaratan SRA berupa catatan dan foto-foto.
Pada tahap akhir kajian mandiri, Tim asesor internal SRA memberikan
laporan hasil asesmennya kepada ketua Tim SRA untuk ditindaklanjuti
dengan tindakan-tindakan perbaikan.

Untuk alasan formalitas, kegiatan asesmen mandiri dapat


direncanakan dengan baik melalui penerbitan Rencana Asesmen
(Assessment Plan) yang dibuat dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Urutan jadwal Rencana Asesmen antara lain : bagian yang
dikunjungi, lokasi kegiatan, waktu kunjungan, nama asesor dan
nama petugas pelaksana.
b. Pihak-pihak yang akan hadir dalam rapat pembukaan untuk
penjelasan Rencana Asesmen dan dalam rapat penutupan untuk
presentasi hasil asesmen.
c. Jarak tempuh dan teknis keberangkatan ke lokasi kegiatan SRA di
lokasi lain, jika ada.

8. Tindakan Perbaikan
Tindakan perbaikan harus dilakukan oleh personil pelaksana atau Tim
SRA yang ada di dalam satuan pendidikan terhadap ketidaksesuaian
yang ditemukan oleh tim asesor internal. Perbaikan tersebut dapat
44
memperhatikan masukan dan rekomendasi dari tim asesor internal
yang melakukan asemen mandiri.

Dalam merumuskan tindakan perbaikan, Tim SRA daerah dapat


berkonsultasi dengan pendamping atau Tim SRA Kemen PPPA
khususnya untuk mendapatkan alternatif-alternatif solusi perbaikan
berdasarkan pengalaman dan referensi Tim Kemen PPPA dalam
penerapan standar SRA di daerah lainnya.

9. Tinjauan Manajemen
Tinjauan Manajemen (Management Review) adalah kegiatan evaluasi
oleh pimpinan OPD terkait dan Ketua Tim SRA tentang program
penyelenggaraan SRA yang telah dijalankan apakah telah sesuai
dengan rencana program standardisasi yang dijelaskan pada tahap 1-8
atau masih belum sesuai. Tinjauan diarahkan untuk menjawab
beberapa pertanyaan berikut:
a. Apakah koordinasi dengan Kemen PPPA terkait program
standardisasi SRA telah berjalan dengan baik?
b. Apakah seluruh anggota Tim SRA telah memahami dengan baik
persyaratan standar SRA?
c. Apakah tim asesor internal dapat memahami persyaratan Standar
SRA lebih baik sehingga dapat memberikan bantuan kepada
anggota Tim SRA lainnya?
d. Apakah tindakan perbaikan dari temuan hasil asesmen mandiri
telah dilakukan dengan baik sehingga diperkirakan tidak akan
berulang di kemudia hari?
e. Kira-kira sudah berapa persen tingkat pemenuhan Standar SRA?
f. Apakah peserta didik atau orang tua mulai merasakan manfaat
adanya program standardisasi SRA?
Hasil dari tinjauan manajemen berupa kesimpulan mengenai efektifitas
penyelenggaraan SRA dan keputusan apakah OPD terkait atau Tim SRA
telah siap jika dilakukan evaluasi eksternal oleh Tim Evaluator/Auditor
dari Kemen PPPA atau pun dari Pemerintah Daerah.

45
10. Evaluasi Eksternal
Evaluasi eksternal dilakukan dengan cara yang sama seperti asesmen
mandiri namun oleh pihak yang independen dari Tim SRA yang
dievaluasi, yaitu oleh Tim Evaluator/Auditor dari Kemen PPPA atau pun
dari Pemerintah Daerah. Evaluasi yang dilakukan oleh Tim
Evaluator/Auditor Kemen PPPA adalah dalam rangka proses sertifikasi
SRA, pada saatnya nanti jika skema sertifikasi SRA telah diluncurkan
oleh Kemen PPPA. Sementara evaluasi yang dilakukan oleh Pemerintah
Daerah dalam rangka menyiapkan Tim SRA sebelum dilakukannya
evaluasi oleh Kemen PPPA maupun dalam rangka evaluasi kinerja OPD
terkait.

11. Pemberian Peringkat dan Penghargaan


Nilai atau skor yang diberikan setelah tahap Evaluasi Eksternal pada
prinsipnya sama dengan yang diberikan setelah hasil asesmen mandiri.
Tim Evaluator/Auditor memberikan kesimpulan berapa nilai yang
harus diberikan kepada SRA yang dievaluasi. Nilai ini yang menjadi
acuan untuk pemberian Peringkat SRA sesuai dengan penjelasan di
bawah. Peringkat yang diberikan oleh pihak eksternal ini (Kemen PPPA
atau Pemerintah Daerah) ini dapat digunakan untuk tujuan pemberian
anugerah tertentu sebagai penghargaan terhadap hasil penerapan
Standar SRA atau dalam rangka program perlombaan kinerja
unit/OPD.

46
lampiran i
DAFTAR PERIKSA POTENSI/
INSTRUMEN EVALUASI SRA
LAMPIRAN 1. DAFTAR PERIKSA POTENSI/INSTRUMEN EVALUASI SRA

Satuan pendidikan perlu mengetahui potensi yang dimiliki untuk


mengembangkan SRA. Instrumen untuk mengetahui hal ini dinamakan daftar
periksa potensi yang diisi oleh pendidik dan tenaga kependidikan bersama-sama
dengan perwakilan dari orang tua dan peserta didik.

Tabel 1. Daftar Periksa Potensi SRA


NO Komponen Ya Tidak
1. KOMITMEN TERTULIS /KEBIJAKAN SRA (Bobot: 25%)
A Adanya SK Tim SRA di satuan pendidikan yang melibatkan
peserta didik dan orang tua
B Memiliki tata tertib dengan bahasa positif dan tidak
mengandung unsur pelanggaran hak anak yang dibuat dengan
melibatkan peserta didik dan orang tua peserta didik;
C. Memiliki kebijakan penghapusan kekerasan terhadap peserta
didik, yang tercantum dalam tata tertib satuan pendidikan,
meliputi mekanisme pengaduan untuk penanganan kasus di
satuan pendidikan dan adanya pelarangan:
1) terhadap tindak kekerasan dan diskriminasi antar peserta
didik (perundungan);
2) terhadap tindak kekerasan dan diskriminasi yang dilakukan
pendidik dan tenaga kependidikan (tata usaha, satpam,
penjaga sekolah, dan pegawai kebersihan) dengan peserta
didik;
3) hukuman badan (yaitu memukul, menampar dengan
tangan/cambuk/tongkat/ikat pinggang/sepatu/balok kayu,
menendang, melempar peserta didik, mencubit, menggigit,
menjambak rambut, menarik telinga, memaksa peserta didik
untuk tinggal di posisi yang tidak nyaman dan panas); dan
4) bentuk hukuman lain yang merendahkan martabat peserta
didik (menghina, meremehkan, mengejek, memisahkan
dalam barisan atau mengelompokan anak dalam kelas
tertentu, memberikan julukan, menyakiti perasaan dan
harga diri peserta didik) oleh pendidik dan tenaga
kependidikan terhadap peserta didik.
5) penegakan disiplin dengan merendahkan martabat anak dan
kekerasan
D Melakukan berbagai upaya untuk pencegahan dan
penanganan semua bentuk kekerasan dan diskriminasi
terhadap peserta didik termasuk peningkatan kesadaran dan
kampanye pendidikan kepada seluruh warga satuan
pendidikan termasuk mencegah perkawinan anak dan pekerja
anak
E Melakukan pemantauan, pengawasan, dan tindakan atas
pelaksanaan kebijakan pencegahan dan penanganan kekerasan
terhadap peserta didik

47
F Melakukan upaya untuk mencegah peserta didik putus sekolah
G Memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip SRA
dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS) setiap tahun dan pengembangan
program diluar RKAS
H Terdapat proses penyadaran dan dukungan bagi warga satuan
pendidikan untuk memahami Konvensi Hak Anak
I Memiliki komitmen untuk mewujudkan kawasan tanpa rokok
J Memiliki komitmen untuk mewujudkan kawasan bebas NAPZA
K Memiliki komitmen untuk menerapkan Satuan Pendidikan aman
dari bencana secara struktural dan nonstruktural
L Menjamin, melindungi, dan memenuhi hak peserta didik untuk
menjalankan ibadah dan pendidikan agama sesuai dengan
agama masing-masing
M Memastikan pengarusutamaan Pengurangan Resiko Bencana
(PRB) di dalam proses pembelajaran
N Mengintegrasikan materi kesehatan reproduksi dalam materi
pembelajaran
O Mengintegrasikan penerapan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup
(PRLH) di dalam proses pembelajaran
P Pelaksanaan Kebijakan Pemantauan rutin perlindungan anak,
dengan memfungsikan guru piket, piket anak, dan Komite
satuan pendidikan
Q Menjadi satuan pendidikan rujukan untuk SRA
R Memiliki mekanisme untuk tindak lanjut bagi pendidik dan
tenaga kependidikan yang melakukan kekerasan
S Melakukan pengawasan dalam kegiatan ekstrakurikuler
T Kebijakan pembatasan dan pengawasan penggunaan gawai dan
internet hanya untuk waktu dan tempat yang disepakati
U Memiliki tim untuk melakukan pengawasan terhadap buku di
perpustakaan sekolah dan bahan literasi
V Memiliki pernyataan komitmen tertulis tentang Perlindungan
Anak
W Satuan pendidikan memiliki mekanisme pengaduan, meliputi
alur proses, tim yang menangani, dan jejaring.
2. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Terlatih Konvensi Hak
Anak dan SRA (Bobot: 15%)
A Pelatihan Hak Anak dan SRA bagi seluruh warga satuan
pendidikan, terutama pendidik, tenaga kependidikan, peserta
didik, dan orang tua
B Tersedia minimum 2 orang pendidik dan/atau tenaga
kependidikan yang terlatih Konvensi Hak Anak dan SRA
C Sosialisasi dan/atau Pelatihan Konvensi Hak Anak dan SRA bagi
seluruh warga satuan pendidikan, terutama pendidik, tenaga
kependidikan, peserta didik, dan orang tua
D Satuan pendidikan menjalankan program-program sosialisasi
dan/atau pelatihan/bimtek terkait Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS), khususnya:
48
1) Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
2) Kantin Sehat atau praktik-praktik keamanan Pangan Jajan
Anak Sekolah (PJAS)
3) Bahaya NAPZA
4) Integrasi materi kesehatan reproduksi dalam materi
pembelajaran
E Satuan pendidikan mendapatkan sosialisasi, pelatihan dan/atau
pendampingan dari program-program:
1) Internet Sehat dan Aman (INSAN)
2) Sekolah Adiwiyata
3) Sekolah Aman
4) Sekolah Hijau
5) Cara Aman dan Selamat Bersekolah
6) Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Simulasi Aman
Bencana
7) Polisi Sahabat Anak
8) Madrasah Insan Cendikia
9) Peksos Goes To School
10) Kantin Kejujuran
11) Penguatan Pendidikan Karakter
12) Sekolah Sahabat Keluarga
13) Sekolah sebagai Taman
14) Gerakan Literasi Sekolah
15) Sekolah/Madrasah Inklusif
16) Sekolah Tanpa Kekerasan
17) Generasi Berencana - Pusat Informasi dan Konseling
Remaja (PIK-R)
18) Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)
3. Proses Pembelajaran yang Ramah Anak (bobot: 20%)
A Pelaksanaan pembelajaran baik pada kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti maupun kegiatan penutup, memperhatikan hak
anak termasuk inklusif dan nondiskriminasi serta dilakukan
dengan cara yang menyenangkan, penuh kasih sayang dan
bebas dari perlakuan diskriminasi terhadap peserta didik di
dalam dan di luar kelas, termasuk proses pendisiplinan tanpa
merendahkan martabat anak dan tanpa kekerasan sesuai
dengan kebijakan yang tercantum dalam RPP, RKAS, dan MBS
B Pelaksanaan integrasi kesehatan di sekolah meliputi:
1. Unit Kesehatan Sekolah (UKS):
a) Peralatan dan obat obatan di Ruang UKS berfungsi dengan
baik dan terpantau
b) Adanya partisipasi pendidik dan peserta didik dalam
pelaksanaannya
c) Adanya kerjasama dengan Puskesmas dan/atau Dinas
Kesehatan
d) Kantin sehat atau praktik-praktik keamanan Pangan Jajan
Anak Sekolah (PJAS)
2. Pembelajaran, pembiasaan dan peneladanan untuk:
49
a) Tidak merokok
b) Tidak menggunakan NAPZA
C Pelaksanaan integrasi perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup di sekolah
1. Penghijauan dengan tanaman yang tidak membahayakan
2. Pembelajaran, pembiasaan dan peneladanan untuk:
a) Kebersihan lingkungan
b) Membuang sampah tepat pada tempatnya
c) Menghemat air dan energI
3. Inovasi pengelolaan lingkungan di sekolah
D Pelaksanaan integrasi mitigasi bencana melalui penerapan
program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dengan
memasukan hal-hal yang relevan pada masing-masing pilar
SPAB yaitu:
1. fasilitas sekolah aman
2. manajemen penanggulangan bencana di sekolah
3. pendidikan, pencegahan, dan pengurangan resiko bencana
E Pembelajaran, pembiasaan dan peneladanan untuk
pembentukan perilaku positif seperti:
1. Empati
2. Sosial
3. Berbagi
4. Menghargai kebaikan orang lain
5. Menghormati orang tua
6. Bahasa
7. Pelestarian budaya
8. Menghargai perbedaan budaya
9. Mencintai tanah air
10. Anti-radikalisme
4. Sarana dan Prasarana yang Ramah Anak (Bobot: 10%)
A Papan nama SRA yang sesuai standar atau desain yang
disepakati
B Satuan pendidikan memiliki simbol/tanda/rambu terkait
dengan SRA khususnya dilarang merokok/NAPZA, kebersihan
toilet laki-laki dan perempuan, serta tambahan:
1. denah satuan pendidikan, jalur evakuasi, tanda titik
berkumpul;
2. anti perundungan;
3. daerah berbahaya (licin, tangga curam, bangunan retak,
dsb);
4. dan lain-lain.
C Persyaratan kesehatan seperti tempat pembuangan sampah
terpilah dan tertutup, lingkungan, ruang dan sarana kelas yang
bersih
D Persyaratan kenyamanan melalui penataan ruangan kelas yang
nyaman bagi peserta didik dilakukan melalui:
1) toilet bersih serta terpisah dan berjarak antara toilet laki-laki
dan perempuan
2) kondisi toilet bersih, lantai tidak licin, memiliki pencahayaan
dan sirkulasi udara yang baik dan sarana pelengkap yang
lain seperti hygiene kit
50
3) bak/penampungan air harus bebas jentik
4) perlengkapan toilet pada KB/TK/RA/PAUD menggunakan
ukuran yang sesuai dengan pengguna
5) mengakomodasi kebutuhan toilet bagi penyandang
disabilitas (bagi satuan pendidikan yang mempunyai ABK)
6) tersedia tempat cuci tangan yang layak untuk anak dengan
air bersih yang mengalir dan sabun cuci tangan
7) tersedia ruang ibadah
8) tersedianya ruang ganti
9) tersedianya loker penyimpanan
E Persyaratan Keamanan dilakukan melalui:
1) struktur bangunan dan sarana tidak memiliki sudut yang
tajam, kasar, membahayakan peserta didik disertai adanya
rambu-rambu peringatan
2) bangunan satuan pendidikan meminimalkan ruang-ruang
kosong dan gelap
3) tersedia sistem pengawasan lingkungan di satuan
pendidikan, misalnya: cctv.
4) pintu mudah dibuka dan membuka ke arah luar
5) tersedia sarana untuk pengurangan bahaya maupun rambu-
rambu di tempat yang membahayakan. Contoh: Tangga yang
curam, dinding retak, daerah atau tempat yang berbahaya
lainnya
F Peralatan dan obat obatan di Ruang UKS berfungsi dengan baik
dan terpantau
G Satuan pendidikan tingkat menengah memiliki ruang konseling
yang nyaman dan memperhatikan kerahasiaan
H Satuan pendidikan memiliki area/ruang bermain ramah anak
(lokasi dan desain dengan perlindungan yang memadai, sehingga
dapat dimanfaatkan oleh semua peserta didik, termasuk anak
penyandang disabilitas)
I Ruang perpustakaan/Pojok Baca/Taman Baca harus aman,
nyaman, tenang dan memiliki buku/sumber informasi yang
sudah memenuhi kaidah informasi layak anak (antara lain tidak
mengandung pornografi, kekerasan, radikalisme, SARA, perilaku
seksual menyimpang)
J Khusus untuk satuan pendidikan jenjang pra sekolah tersedia
alat permainan edukatif (APE) yang berlabel Standar Nasional
Indonesia (SNI);
K Fasilitas kantin dan makanan di kantin yang terpantau dengan
baik;
1. tempat sampah tertutup;
2. wastafel/tempat cuci tangan beserta air yang mengalir dan
sabun;
3. display pangan yang bersih dan tertutup;
4. tempat cuci peralatan makan/masak;
5. peralatan makan yang bersih dan aman;
6. meja yang mudah dibersihkan
7. makanan yang aman, bermutu, dan bergizi.

51
L Satuan pendidikan menyediakan media Komunikasi, Informasi,
Edukasi (KIE) yang terkait dengan SRA (misal: langkah-langkah
cuci tangan pakai sabun, buanglah sampah pada tempatnya,
slogan yang bermakna himbauan untuk perilaku hidup bersih
dan sehat)
M Sarana lain yang inovatif seperti:
1. fasilitas untuk anak kurang sehat agar tetap mengikuti
pembelajaran
2. ruang sekretariat khusus untuk alumni
3. ruang belajar dalam konteks keagaaman
4. dan lain-lain
5. Partisipasi Anak (Bobot: 15%)
A Peserta didik diberi kesempatan untuk dapat membentuk
komunitas sebaya
B Peserta didik bisa memilih kegiatan ekstra kurikuler sesuai
dengan minat
C Melibatkan peserta didik dalam menyusun kebijakan dan tata
tertib sekolah dan memetakan potensi sekolah (mengisi
instrumen daftar periksa potensi)
D Melibatkan peserta didik dalam mewujudkan kelas dan
lingkungan satuan pendidikan yang menyenangkan
E Mengikutsertakan perwakilan peserta didik sebagai anggota Tim
Pelaksana SRA
F Pendidik, tenaga kependidikan, dan Komite Satuan Pendidikan
mendengarkan dan mempertimbangkan usulan peserta didik
untuk memetakan pemenuhan hak dan perlindungan khusus
anak, dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah
(RKAS) guna mewujudkan SRA
G Peserta didik aktif memberikan masukan terhadap pelaksanaan
SRA
H Peserta didik berani dan bisa melakukan pengaduan tanpa ada
intimidasi dari pihak manapun antara lain melalui kelompok
PIK-R atau Forum Anak atau mekanisme pengaduan yang ada di
satuan pendidikan
I Satuan pendidikan memberikan kesempatan dalam
pengembangan bakat, peningkatan kreativitas dan pelestarian
budaya yang diusulkan oleh anak
6. Partisipasi Orang Tua/Wali, Alumni, Organisasi
Kemasyarakatan, dan Dunia Usaha (Bobot: 15%)
A Orang tua/wali/komite
1. Terlibat dalam menyusun tata tertib di satuan pendidikan dan
memetakan potensi sekolah (mengisi daftar periksa potensi)
2. Bersikap proaktif untuk memastikan SRA masuk dalam
penyusunan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban RKAS
B Komite: Memastikan bahwa satuan pendidikan menggunakan
internet sehat dan media sosial yang ramah anak
C Orang tua/wali/komite :
1. Aktif mengikuti pertemuan dalam rangka penyelenggaraan
SRA (misal: Kelas Parenting, Kelas Inspiratif, Koordinasi
Program SRA, gelar acara akhir tahun dan lain-lain

52
2. Komunikasi yang aktif antara orang tua dengan wali kelas
misalnya melalui grup di media sosial (whatsapp/
facebook/twitter/instagram, dll)
3. Aktif bekerjasama dengan satuan pendidikan dan/atau
terlibat langsung dalam mewujudkan SRA
D Alumni berkontribusi penyelenggaraan kegiatan SRA melalui :
1. Usulan terkait program SRA
2. Fasilitasi pertemuan dalam rangka program SRA
3. Bantuan sarana prasarana SRA
E Organisasi Kemasyarakatan
1. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang terkait dengan
penyelenggaraan SRA
2. Memberi akses kepada peserta didik dan pendidik untuk
karyawisata, Praktik Kerja Lapangan (PKL), kegiatan seni dan
budaya
F Dunia usaha dalam bentuk Program Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan/Corporate Social Responsibility (CSR)
1. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang terkait dengan
penyelenggaraan SRA
2. Memberi akses fasilitas perusahaan kepada peserta didik dan
pendidik dalam menunjang kegiatan belajar mengajar
3. Bantuan sarana prasarana SRA

53
lampiran iI
KOMPONEN PERSYARATAN &
INSTRUMEN STANDARDISASI SRA
LAMPIRAN 2. KOMPONEN DAN PERSYARATAN INSTRUMEN STANDARDISASI SRA

GAMBARAN UMUM INSTRUMEN STANDARDISASI SRA


1. Instrumen Standardisasi Ramah Anak berisi serangkaian indikator dan/atau perameter yang
disusun dalam borang/formulir;
2. Setiap indikator dalam instrumen evaluasi memiliki penjelasannya;
3. Setiap indikator evaluasi memiliki bobot nilai;
4. Terdapat beberapa indikator evaluasi, yang merupakan hal yang wajib dipenuhi, dan apabila
persyaratan tersebut tidak terpenuhi maka SRA yang dinilai tersebut tidak berhak
mendapatkan peringkat, walaupun hasil akhir penilaiannya tinggi;
5. Nilai total yang diperoleh dari hasil evaluasi (audit) dapat dipergunakan untuk keputusan
sertifikasi.

54
KOMPONEN PERSYARATAN
Tabel 2. Komponen Persyaratan dalam Evaluasi Beserta Bobot dan Nilai/Skornya
NILAI PERSYARATAN NILAI PERSYARATAN
BOBOT NILAI WAJIB YANG HARUS WAJIB YANG HARUS
NO PERSYARATAN
(%) MAKSIMAL DIPENUHI PAUD DAN DIPENUHI MENENGAH
DASAR DAN ATAS
1 KOMITMEN TERTULIS /
25 115 50 50
KEBIJAKAN
2 PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN TERLATIH HAK 15 25 6 6
ANAK DAN SRA
3 PROSES PEMBELAJARAN DAN
20 25 13 13
EKSTRAKULIKULER
4 SARANA DAN PRASARANA 10 65 28 33
5 PARTISIPASI ANAK 15 45 28 28
6 PARTISIPASI ORANG TUA/WALI,
ALUMNI, ORGANISASI
15 30 9 9
KEMASYARAKATAN, DAN DUNIA
USAHA
Total 100 305 134 139

KETERANGAN:
1. Kolom yang berwarna merah artinya merupakan persyaratan standar yang harus dipenuhi
2. Apabila persyaratannya standar tidak dipenuhi, walaupun hanya 1 persyaratan, maka SRA
tersebut “belum sesuai standar”, tetapi tetap mendapatkan skor peringkat
3. Dalam rangka proses sertifikasi, pada kondisi di keterangan no. 2 di atas perlu dilakukan
koreksi agar persyaratan standar terpenuhi sehingga dapat disertifikasi.
55
Tabel 3. Instrumen Standardisasi SRA
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
1. KOMITMEN TERTULIS
/KEBIJAKAN (Bobot: 25%)

a) Adanya SK Tim SRA di Tidak ada SK Ada SK Ada SK dan Ada SK dan
satuan pendidikan yang namun tidak melibatkan melibatkan
melibatkan peserta didik melibatkan peserta didik peserta didik dan
dan orang tua peserta didik atau orang tua orang tua
dan orang tua
b) Memiliki tata tertib dengan Tata tertib tidak Tata tertib Tata tertib Memiliki tata
bahasa positif dan tidak berbahasa positif berbahasa berbahasa tertib dengan
mengandung unsur positif namun positif dengan bahasa positif
pelanggaran hak anak yang tidak dibuat melibatkan dan tidak
di buat dengan melibatkan dengan peserta didik mengandung
peserta didik dan orang tua melibatkan atau orang tua unsur
peserta didik; peserta didik pelanggaran hak
dan orang tua anak yang di buat
dengan
melibatkan
peserta didik dan
orang tua peserta
didik;
c) Memiliki kebijakan Tidak memiliki Memiliki Memiliki Memiliki a. Prinsip-prinsip
penghapusan kekerasan kebijakan kebijakan kebijakan kebijakan disilpin positif
terhadap peserta didik, penghapusan penghapusan penghapusan penghapusan dapat mengacu
56
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
yang tercantum dalam tata kekerasan kekerasan kekerasan kekerasan kepada pedoman
tertib satuan pendidikan, terhadap peserta terhadap terhadap terhadap peserta disiplin positif
meliputi mekanisme didik peserta didik, peserta didik, didik, yang yang diterbitkan
pengaduan untuk yang yang tercantum tercantum dalam Kemen PPPA
penanganan kasus di tercantum dalam tata tata tertib, tahun 2018
satuan pendidikan dan dalam tata tertib, meliputi termasuk b. Kebijakan
adanya pelarangan tertib, namun mekanisme mekanisme penghapusan
a. terhadap tindak tidak memiliki pengaduan pengaduan untuk kekerasan
kekerasan dan mekanisme untuk penanganan melalui larangan
diskriminasi antar pengaduan penanganan kasus dan adanya hukuman ini
peserta didik untuk kasus dan 5 pelarangan harus
(perundungan); penanganan adanya yang disyaratkan diselaraskan
b. terhadap tindak kasus dan beberapa dengan Ayat 2
kekerasan dan adanya pelarangan Pasal 39
diskriminasi yang beberapa yang Peraturan
dilakukan pendidik dan pelarangan disyaratkan Pemerintah No.
tenaga kependidikan yang 74 Tahun 2008
(tata usaha, satpam, disyaratkan tentang Guru:
penjaga sekolah, dan “Sanksi berupa
pegawai kebersihan) teguran
dengan peserta didik; dan/atau
c. hukuman badan (yaitu peringatan, baik
memukul, menampar lisan maupun
dengan tulisan, serta
tangan/cambuk/tongka hukuman yang
t/ikat bersifat mendidik
pinggang/sepatu/balok sesuai dengan
kayu, menendang, kaedah
melempar peserta didik, pendidikan, kode
mencubit, menggigit, etik Guru, dan
menjambak rambut, peraturan
57
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
menarik telinga, perundang-
memaksa peserta didik undangan”.
untuk tinggal di posisi
yang tidak nyaman dan
panas);
d. bentuk hukuman lain
yang merendahkan
martabat peserta didik
(menghina,
meremehkan, mengejek,
memisahkan dalam
barisan atau
mengelompokan anak
dalam kelas tertentu,
memberikan julukan,
menyakiti perasaan dan
harga diri peserta didik)
oleh pendidik dan
tenaga kependidikan
terhadap peserta didik.
e. penegakan disiplin
dengan merendahkan
martabat anak dan
kekerasan
d) Melakukan berbagai upaya Tidak ada upaya Ada upaya Ada upaya Ada upaya Contoh pencegahan:
untuk pencegahan dan untuk pencegahan, pencegahan, pencegahan, Kampanye/Komitme
penanganan semua bentuk pencegahan dan penanganan penanganan penanganan dan n Bersama Anti
kekerasan dan diskriminasi penanganan dan dan peningkatan Bullying
terhadap peserta didik peningkatan peningkatan kesadaran secara Contoh Penanganan:
termasuk peningkatan kesadaran kesadaran dan sistematik Adanya mekanisme
kesadaran dan kampanye namun tidak melibatkan (tertulis, periodik, pengaduan yang
58
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
pendidikan kepada seluruh secara peserta didik tersosialisasi diketahui oleh
warga satuan pendidikan sistematik. walaupun dengan seluruh warga
termasuk mencegah (tertulis, belum secara melibatkan sekolah (Referensi:
perkawinan anak dan periodik, sistematik peserta didik) butir-butir yang
pekerja anak tersosialisasi) (tertulis, relevan dalam
periodik, Permendikbud 82
tersosialisasi) tahun 2015 tentang
Pencegahan dan
Penanggulangan
Kekerasan di
Lingkungan Satuan
Pendidikan)
e) Melakukan pemantauan, Tidak ada upaya Ada upaya Ada upaya Ada upaya
pengawasan, dan tindakan pemantauan, pemantauan, pemantauan, pemantauan,
atas pelaksanaan kebijakan pengawasan, dan pengawasan, pengawasan, pengawasan, dan
pencegahan dan tindakan atas dan tindakan dan tindakan tindakan atas
penanganan kekerasan pelaksanaan atas atas pelaksanaan
terhadap peserta didik kebijakan pelaksanaan pelaksanaan kebijakan
pencegahan dan kebijakan kebijakan pencegahan dan
penanganan pencegahan pencegahan dan penanganan
kekerasan dan penanganan kekerasan
terhadap peserta penanganan kekerasan terhadap peserta
didik kekerasan terhadap didik yang
terhadap peserta didik dilakukan secara
peserta didik. dengan sistematik
melibatkan (tertulis, periodik,
peserta didik tersosialisasi, oleh
namun belum tim khusus dan
dilakukan melibatkan
secara peserta didik)
sistematik
59
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
(tertulis,
periodik,
tersosialisasi,
oleh tim
khusus)
f) Melakukan upaya untuk Tidak ada upaya Upaya untuk Upaya untuk Upaya maksimum Contoh jejaring
mencegah peserta didik untuk mencegah mencegah mencegah untuk mencegah khusus:
putus sekolah peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik PUSPAGA, P2TP2A
putus sekolah putus sekolah putus sekolah putus sekolah
dengan dengan dengan
keterlibatan keterlibatan keterlibatan anak,
anak. anak dan orang orang tua dan
tua. jejaring khusus.
g) Memiliki komitmen untuk SRA tidak masuk SRA SRA SRA dimasukan a. Prinsip SRA:
menerapkan prinsip-prinsip dalam RKAS dimasukan dimasukan dalam RKAS, (1) Kepentingan
SRA dalam Manajemen dalam RKAS dalam RKAS terimplementasi terbaik bagi anak;
Berbasis Sekolah (MBS), namun tidak dan secara penuh dan (2) Non-Diskriminasi
Rencana Pelaksanaan terimplementa terimplementa melakukan inovasi (3) Partisipasi Anak
Pembelajaran (RPP) dan si secara si secara (4) Hidup,
Rencana Kegiatan dan penuh penuh Kelangsungan
Anggaran Sekolah (RKAS) Hidup, dan
setiap tahun dan Perkembangan
pengembangan program (5) Pengelolaan yang
diluar RKAS baik
b. Contoh Inovasi:
- Mengundang
pangkas rambut ke
sekolah untuk
mendisiplinkan
rambut siswa

60
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
h) Terdapat proses Tidak ada proses --- --- Ada proses
penyadaran dan dukungan penyadaran penyadaran
bagi warga satuan
pendidikan untuk
memahami Konvensi Hak
Anak
i) Memiliki komitmen untuk Tidak ada --- --- Ada komitmen Referensi : butir-
mewujudkan kawasan komitmen secara sistematis butir yang relevan
tanpa rokok untuk dalam
mewujudkan Permendikbud no
kawasan tanpa 64 tahun 2015
rokok (tertulis, tentang kawasan
pembuatan tanpa rokok di
program yang jelas lingkungan satuan
dan tersosialisasi pendidikan
sesuai
Permendikbud
nomor 64 tahun
2015)
j) Memiliki komitmen untuk Tidak ada --- Komitmen Ada komitmen a. Penerapan
menerapkan Program UKS komitmen untuk untuk Program UKS
dan mewujudkan kawasan menerapkan menerapkan sesuai dengan
bebas NAPZA Program UKS Program UKS dan Peraturan
komitmen secara Bersama Antara
sistematis untuk Menteri
mewujudkan Pendidikan Dan
kawasan bebas Kebudayaan
NAPZA (tertulis, Republik
ada program yang Indonesia,
konkrit, Menteri
tersosialisasi, Kesehatan
61
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
penerapan dan Republik
pemantauan Indonesia,
secara periodik) Menteri Agama
Republik
Indonesia, Dan
Menteri Dalam
Negeri Republik
Indonesia
Nomor
6/X/Pb/2014
Nomor 73
Tahun 2014
Nomor 41
Tahun 2014
Nomor 81
Tahun 2014
Tentang
Pembinaan Dan
Pengembangan
Usaha
Kesehatan
Sekolah/Madra
sah
b. Kawasan Bebas
NAPZA melalui
Program yang
bekerjasama
dengan BNN
dan Polisi
k) Memiliki komitmen untuk Tidak ada --- --- Ada komitmen
menerapkan Satuan komitmen untuk
62
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
Pendidikan aman dari menerapkan
bencana secara struktural Satuan
dan nonstruktural Pendidikan aman
dari bencana
l) Menjamin, melindungi, Tidak ada --- --- Ada upaya untuk
menghormati dan menjamin,
memenuhi hak peserta melindungi,
didik untuk menjalankan menghormati, dan
ibadah dan pendidikan memenuhi dengan
agama sesuai dengan mewadahi
agama masing-masing
m) Memastikan Tidak ada --- --- Ada
pengarusutamaan pengarusutamaan
Pengurangan Resiko Pengurangan
Bencana (PRB) di dalam Resiko Bencana
proses pembelajaran (PRB) di dalam
proses
pembelajaran
n) Mengintegrasikan materi Materi kesehatan --- --- Materi kesehatan
kesehatan reproduksi reproduksi tidak reproduksi
dalam materi pembelajaran diintegrasikan diintegrasikan
dalam materi dalam materi
pembelajaran pembelajaran
o) Mengintegrasikan Penerapan --- --- Penerapan Permen LHK No. 52
penerapan Perilaku Ramah Perilaku Ramah Perilaku Ramah tahun 2019 tentang
Lingkungan Hidup (PRLH) Lingkungan Lingkungan Hidup Gerakan Peduli dan
di dalam proses Hidup (PRLH) (PRLH) Berbudaya
pembelajaran tidak diintegrasikan di Lingkungan Hidup
diintegrasikan di dalam proses di Sekolah (PBLHS)
dalam proses pembelajaran
pembelajaran
63
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
p) Pelaksanaan Kebijakan Tidak ada Ada tapi Ada dengan Ada dengan Contoh inovasi:
Pemantauan rutin kebijakan belum melibatkan melibatkan orang Penyediaan sistem
perlindungan anak, dengan melibatkan orang tua dan tua dan peserta pemantauan anak
memfungsikan guru piket, orang tua peserta didik didik serta ada berangkat dan
piket anak, dan Komite inovasi pulang sekolah
satuan pendidikan
q) Menjadi satuan pendidikan Belum menjadi Sudah Sudah menjadi Sudah menjadi
rujukan untuk SRA rujukan menjadi rujukan untuk rujukan untuk
rujukan untuk SRA tingkat SRA tingkat
SRA tingkat Provinsi Nasional
Kabupaten/Ko
ta
r) Memiliki mekanisme untuk Tidak ada Ada Ada Mekanisme jelas
tindak lanjut bagi pendidik mekanisme mekanisme mekanisme dan diterapkan
dan tenaga kependidikan namun tidak yang jelas secara konsisten
yang melakukan kekerasan jelas dalam namun belum
pelaksanaann konsisten
ya
s) Melakukan pengawasan Tidak ada Pengawasan Pengawasan Pengawasan
dalam kegiatan pengawasan untuk untuk sebagian untuk semua
ekstrakurikuler sebagian kecil besar kegiatan kegiatan
kegiatan
t) Kebijakan pembatasan dan Tidak ada Ada --- Ada kebijakan Hanya digunakan
pengawasan penggunaan pembatasan pembatasan pembatasan dan ketika mata
gawai dan internet hanya dan pengawasan pelajaran tertentu.
untuk waktu dan tempat pengawasan penggunaan Surat Edaran
yang disepakati namun hanya gawai dan Menteri No.27 tahun
salah satu internet hanya 2019 tentang
antara tempat untuk waktu dan Pemenuhan Hak
atau waktu Anak atas Informasi

64
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
tempat yang yang layak melalui
disepakati pembatasan
penggunaan gawai
di keluarga dan
satuan pendidikan
Catatan : nilai 5 di
merahkan

u) Memiliki tim untuk Tidak ada tim Tidak ada tim Ada tim Ada tim khusus
melakukan pengawasan khusus khusus dengan dengan
terhadap buku di namun sudah melakukan melakukan tugas
perpustakaan sekolah dan melakukan tugas yang yang spesifik
bahan literasi pengawasan spesifik dengan inovasi
pengawasan
v) Memiliki pernyataan Tidak ada Ada tetapi Ada dan Narasi komitmen
komitmen tertulis tentang masih dalam permanent diambil dari 8
Perlindungan Anak bentuk (Dokumen, poinDeklarasi
dokumen Spanduk, Banner) Media : Banner,
Pigura
w) Satuan pendidikan memiliki Tidak ada Ada mekanisme Ada mekanisme Ada mekanisme Peserta didik
mekanisme pengaduan, mekanisme pengaduan pengaduan namun pengaduan yang diharapkan berani
meliputi alur proses, tim pengaduan namun tidak belum efektif lengkap dan efektif dan bisa melakukan
yang menangani, dan ditindaklanjuti (belum (tuntas/tidak pengaduan tanpa
jejaring. tuntas/berulang) berulang) ada intimidasi dari
pihak manapun

Contoh jejaring
khusus:
PUSPAGA, P2TP2A
2. PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN TERLATIH
65
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
KONVENSI HAK ANAK DAN SRA
(Bobot: 15%)
a) Pelatihan Hak Anak dan Tidak ada Pelatihan Hak Pelatihan Hak Pelatihan Hak a. Pelatihan harus
SRA bagi seluruh warga pelatihan Hak Anak dan SRA Anak dan SRA Anak dan SRA dilakukan oleh
satuan pendidikan, Anak dan SRA hanya untuk bagi pendidik, bagi seluruh pemerintah daerah.
terutama pendidik, tenaga hanya untuk pendidik dan tenaga warga satuan
kependidikan, peserta warga satuan tenaga kependidikan, pendidikan b. Pelatihan wajib
dilakukan oleh
didik, dan orang tua pendidikan pendidikan dan peserta
pemerintah daerah
didik sesuai dengan
modul KHA Klaster
4. Namun sekolah
dimungkinkan juga
untuk
melaksanakan
pelatihan dengan
atau tanpa bantuan
stakeholders
b) Tersedia minimum 2 orang Belum ada Ada 1 orang Ada 2 orang Terdapat 2 orang
pendidik dan/atau tenaga pendidik pendidik pendidik atau lebih
kependidikan yang terlatih dan/atau tenaga dan/atau dan/atau pendidik dan/atau
Konvensi Hak Anak dan pendidikan tenaga tenaga tenaga pendidikan
SRA terlatih pendidikan pendidikan terlatih dan sudah
terlatih terlatih namun mendesiminasikan
belum kepada warga
mendesiminasi sekolah lainnya
kan kepada
warga sekolah
lainnya
c) Sosialisasi dan/atau Belum Telah Telah Telah a. Dilakukan oleh
Pelatihan Konvensi Hak dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan sekolah
Anak dan SRA bagi seluruh sosialisasi sosialisasi dan sosialisasi dan
66
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
warga satuan pendidikan, sosialisasi dan tanpa pelatihan pelatihan kepada b. Pelatihan sesuai
terutama pendidik, tenaga pelatihan dilaksanakan kepada seluruh warga dengan modul
kependidikan, peserta pelatihan sebagian warga sekolah KHA klaster 4
didik, dan orang tua sekolah
d) Satuan pendidikan Belum Telah Telah Telah a. Dilakukan oleh
menjalankan program- dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan pemilik program
program sosialisasi sosialisasi dan sosialisasi sosialisasi sosialisasi b. Pelatihan/bimtek
dan/atau pelatihan/bimtek pelatihan/bimtek dan/atau dan/atau dan/atau sesuai dengan
terkait Usaha Kesehatan pelatihan/bim pelatihan/bimte pelatihan/bimtek modul masing-
Sekolah (UKS), khususnya: tek untuk 2 k untuk 3 dari untuk semua masing program
1. Perilaku Hidup Bersih dari 4 program 4 program program c. Penerapan kantin
Sehat (PHBS) Sehat atau
2. Kantin Sehat atau Praktik-praktik
Praktik-praktik keamanan PJAS
keamanan Pangan Jajan merupakan
Anak Sekolah (PJAS) Program Piagam
3. Bahaya NAPZA Bintang
4. Integrasi materi Keamanan
kesehatan reproduksi Pangan Kantin
dalam materi Sekolah
pembelajaran d. Standard
Stratifikasi UKS

e) Satuan pendidikan Belum Telah Telah Telah Pengertian dari


mendapatkan sosialisasi, dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan masing-masing
pelatihan dan/atau sosialisasi dan sosialisasi sosialisasi sosialisasi program merujuk
pendampingan dari pelatihan/bimtek dan/atau dan/atau dan/atau kepada pedoman
program-program: pelatihan/bim pelatihan/bimte pelatihan/bimtek /standard yang
1) Internet Sehat dan tek untuk k untuk 3 untuk diatas 5 dikeluarkan oleh
Aman (INSAN) kurang dari 3 sampai dengan program K/L yang berwenang
2) Sekolah Adiwiyata program 5 program
67
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
3) Sekolah Aman
4) Sekolah Hijau
5) Cara Aman dan
Selamat Bersekolah
6) Pengurangan Risiko
Bencana (PRB) dan
Simulasi Aman
Bencana
7) Polisi Sahabat Anak
8) Madrasah Insan
Cendikia
9) Peksos Goes To School
10) Kantin Kejujuran
11) Penguatan Pendidikan
Karakter
12) Sekolah Sahabat
Keluarga
13) Sekolah sebagai Taman
14) Gerakan Literasi
Sekolah
15) Sekolah/Madrasah
Inklusif
16) Sekolah Tanpa
Kekerasan
17) Generasi Berencana -
Pusat Informasi dan
Konseling Remaja (PIK-
R)
18) Satuan Pendidikan
Aman Bencana (SPAB)

68
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
3. PROSES PEMBELAJARAN
YANG RAMAH ANAK (Bobot:
20%)
a) Pelaksanaan pembelajaran Anak tidak 50% peserta 51%-80% Diatas 80% a. Contoh:
baik pada kegiatan nyaman dalam didik yang di peserta didik peserta didik yang  mengapresias
pendahuluan, kegiatan inti proses survei merasa yang di survei di survei merasa i pekerjaan
maupun kegiatan penutup, pembelajaran nyaman dan merasa nyaman dan anak
memperhatikan hak anak menyenangka nyaman dan menyenangkan  proses
termasuk inklusif dan n dalam menyenangkan dalam proses pembelajaran
proses dalam proses pembelajaran untuk
nondiskriminasi serta
pembelajaran pembelajaran disabilitas
dilakukan dengan cara
b. Peserta didik
yang menyenangkan,
yang disurvei
penuh kasih sayang dan menggunakan
bebas dari perlakuan Pedoman Survei
diskriminasi terhadap Peserta Didik
peserta didik di dalam dan SRA
di luar kelas, termasuk c. Penilaian
proses pendisiplinan tanpa pendidik dan
merendahkan martabat tenaga
anak dan tanpa kekerasan pendidikan
sesuai dengan kebijakan melalui survey
yang tercantum dalam RPP, atau angket
RKAS, dan MBS yang diisi oleh
peserta didik.
b) Pelaksanaan integrasi Belum Sudah Tim kesehatan Tim kesehatan di Stratifikasi UKS:
kesehatan di satuan melaksanakan melaksanakan di sekolah sekolah minimal, optimal,
pendidikan: namun belum melaksanakan melaksanakan sempurna
1. Unit Kesehatan Sekolah sesuai dengan pemenuhan pemenuhan hak
(UKS): hak kesehatan kesehatan anak

69
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
a) Peralatan dan obat prinsip-prinsip anak sesuai melebihi prinsip Sesuai dengan
obatan di Ruang UKS uks dengan prinsip uks Program Badan
berfungsi dengan baik uks POM tentang
dan terpantau Piagam Bintang
b) ada partisipasi pendidik Keamanan Pangan
dan peserta didik dalam Kantin Sekolah
pelaksanaannya
c) Ada kerjasama dengan
puskesmas dan/atau
dinas kesehatan
d) Kantin sehat atau
praktik-praktik
keamanan Pangan Jajan
Anak Sekolah (PJAS)

2. Pembelajaran,
pembiasaan dan
peneladanan untuk:
a) Tidak merokok
b) Tidak Menggunakan
NAPZA
c) Pelaksanaan integrasi Belum Melaksanakan Melaksanakan Menerapkan Nilai tambah jika
perlindungan dan melaksanakan minimum 1 3 bentuk kriteria sekolah sudah menjadi
pengelolaan lingkungan integrasi dari 3 bentuk integrasi adiwiyata Sekolah Adiwiyata
hidup di sekolah perlindungan integrasi perlindungan termasuk
1. Penghijauan dengan dan pengelolaan perlindungan dan pengelolaan mengembangkan 1. Kebersihan,
tanaman yang tidak lingkungan dan lingkungan inovasi sanitasi, dan
membahayakan hidup pengelolaan hidup pengelolaan drainase berfungsi
lingkungan lingkungan 2. Pengelolaan
hidup sampah melalui 3R
70
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
2. Pembelajaran, (Reduce, Reuse,
pembiasaan dan Recycle)
peneladanan untuk: 3. Penghijauan
a) Kebersihan 4. Penghematan
lingkungan air/konservasi air
b) Membuang sampah 5. Hemat
tepat pada tempatnya Energi/Konsevasi
c) Menghemat air dan Energi
energi 6. Inovasi yang
3. Inovasi pengelolaan terkait dengan
lingkungan di sekolah lingkungan
d) Pelaksanaan integrasi Belum ada Baru sebatas Sosialisasi, Penerapan 3 pilar Komponen 3 pilar
mitigasi bencana melalui intergrasi melaksanakan pelatihan, dan SPAB secara SPAB seperti yang
penerapan program Satuan sosialisasi pemasangan komprehensif ada pada perka
Pendidikan Aman Bencana rambu BNPB Nomor 4
(SPAB) dengan memasukan Keterangan: Tahun 2012 atau
hal-hal yang relevan di Keterangan: standar untuk sesuai dengan
masing-masing pilar SPAB standar untuk zona merah arahan presiden
yaitu: zona kuning tentang sekolah
1. fasilitas satuan dan hijau aman
pendidikan aman
2. manajemen
penanggulangan bencana
di satuan pendidikan
3. pendidikan, pencegahan,
dan pengurangan resiko
bencana
e) Pembelajaran, pembiasaan Belum Dibawah 50% 50-90% Diatas 90% a. Pembelajaran,
dan peneladanan untuk memberikan pendidik dan pendidik dan pendidik dan pembiasaan,
pembentukan perilaku peneladanan tenaga tenaga tenaga dan
positif seperti: kependidikan kependidikan kependidikan peneladanan
71
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
1. Empati/Peduli memberikan memberikan memberikan sebagai bagian
2. Sosial peneladanan peneladanan peneladanan dari upaya
3. Berbagi sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan pelaksanaan
4. Menghargai kebaikan tujuan tujuan tujuan KHA Penguatan
orang lain pendidikan pendidikan klaster 4 Pendidikan
5. Menghormati orang tua KHA KHA Karakter (PPK)
6. Bahasa sesuai dengan
7. Pelestarian budaya Peraturan
8. Menghargai perbedaan Presiden Nomor
budaya 87 tahun 2017 :
9. Mencintai tanah air Penguatan nilai-
10. Anti-radikalisme nilai religius,
jujur, toleran,
disiplin, bekerja
keras, kreatif,
mandiri,
demokratis, rasa
ingin tahu,
semangat
kebangsaan,
cinta tanah air,
menghargai
prestasi,
komunikatif,
cinta damai,
gemar membaca,
peduli
lingkungan,
peduli sosial,
dan bertanggung
jawab.
72
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
b. Penilaian
pendidik dan
tenaga
pendidikan yang
memberikan
peneladanan
melalui survey
atau angket
yang diisi oleh
peserta didik.
4. SARANA DAN PRASARANA
YANG RAMAH ANAK (Bobot:
10%)
a) Papan nama SRA yang Belum ada papan Masih berupa Papan nama yang Sesuai dengan Papan nama berisi
sesuai standar atau desain nama SRA spanduk ada belum standar papan nama informasi mengenai
yang disepakati permanen atau SRA komitmen sekolah
belum sesuai untuk menerapkan
dengan standar persyaratan-
papan nama SRA persyaratan pada 6
Komponen SRA
ditempatkan
menghadap ke jalan
di halaman depan
sekolah, dapat
terlihat dan terbaca
oleh masyarakat.
b) Satuan pendidikan memiliki Belum ada Ada dengan Ada dengan Ada dengan
simbol/tanda/rambu terkait tambahan 1 tambahan 2 jenis tambahan 3 simbol
dengan SRA khususnya jenis simbol simbol atau lebih
dilarang merokok/NAPZA,
kebersihan toilet laki-laki
73
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
dan perempuan, serta
tambahan:
1. denah satuan pendidikan,
Jalur evakuasi, tanda
titik berkumpul;
2. anti perundungan;
3. daerah berbahaya (licin,
tangga curam, bangunan
retak, dsb);
4. dan lain-lain.
c) Persyaratan kesehatan Belum ada Lingkungan, Lingkungan, Lingkungan, ruang
seperti Lingkungan, ruang ruang dan sarana ruang dan sarana dan sarana kelas
dan sarana kelas yang kelas bersih, kelas yang bersih, yang bersih, tempat
bersih, tempat pembuangan namun tempat tempat pembuangan sampah
sampah tertutup dan pembuangan pembuangan terpilah dan tertutup
terpilah sampah tidak sampah tertutup
tertutup dan dan tidak terpilah
tidak terpilah

d) Persyaratan kenyamanan Persyaratan Persyaratan Persyaratan Seluruh Persyaratan


melalui penataan ruangan kenyamanan kenyamanan kenyamanan kenyamanan ruangan
yang nyaman bagi peserta ruangan tidak ruangan nomor ruangan nomor 1, terpenuhi sesuai
didik dilakukan melalui: terpenuhi sesuai 1, 2, 4, 6, 7 2, 4, 5, 6, 7 persyaratan 1 sampai
persyaratan 1 terpenuhi terpenuhi dengan 9
sampai dengan 7
1) toilet bersih serta terpisah
dan berjarak antara toilet
laki-laki dan perempuan
2) kondisi toilet bersih, lantai
tidak licin, memiliki

74
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
pencahayaan dan
sirkulasi udara yang baik,
sarana pelengkap yang
lain seperti hygiene kit,
dan dikelola oleh petugas
khusus
3) Bak/penampungan air
harus bebas jentik
4) perlengkapan toilet pada
KB/TK/RA/PAUD
menggunakan ukuran
yang sesuai dengan
pengguna
5) Mengakomodasi
kebutuhan toilet bagi
penyandang disabilitas
(bagi satuan pendidikan
yang mempunyai ABK)
6) tersedia tempat cuci
tangan yang layak untuk
anak dengan air bersih
yang mengalir dan sabun
cuci tangan
7) tersedia ruang ibadah
8) tersedianya ruang ganti
9) tersedianya loker
penyimpanan
e) Persyaratan Persyaratan Persyaratan Persyaratan Seluruh Persyaratan
Keamanan/keselamatan keamanan tidak keamanan nomor keamanan nomor keamanan terpenuhi
dilakukan melalui: terpenuhi sesuai 1, 2, 5 terpenuhi 1, 2, 4, 5 sesuai persyaratan 1
terpenuhi sampai dengan 5
75
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
1) struktur bangunan dan persyaratan 1
sarana tidak memiliki sampai dengan 5
sudut yang tajam, kasar,
membahayakan peserta
didik disertai adanya
rambu-rambu peringatan
2) bangunan satuan
pendidikan meminimalkan
ruang-ruang kosong dan
gelap
3) tersedia sistem
pengawasan lingkungan di
satuan pendidikan,
misalnya: CCTV
4) pintu mudah dibuka dan
membuka ke arah luar
5) tersedia sarana untuk
pengurangan bahaya
maupun rambu-rambu di
tempat yang
membahayakan. Contoh:
Tangga yang curam,
dinding retak, daerah atau
tempat yang berbahaya
lainnya
f) Peralatan dan obat obatan di Peralatan dan obat --- Peralatan dan obat Peralatan dan obat
Ruang UKS berfungsi obatan di Ruang obatan di Ruang obatan di Ruang UKS
dengan baik dan terpantau UKS tidak berfungsi UKS berfungsi berfungsi dengan baik
dengan baik dengan baik dan terpantau
namun tidak
terpantau
76
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
g) Satuan pendidikan tingkat Tidak Memiliki Memiliki ruangan Memiliki ruangan Memiliki ruangan Aspek kerahasiaan
menengah memiliki ruang ruangan konseling konseling yang konseling yang konseling yang dalam hal ini
konseling yang nyaman dan yang nyaman dan tidak terpisah terpisah dari nyaman dan termasuk ruangan
memperhatikan kerahasiaan memperhatikan dari ruangan lain ruangan lain memperhatikan yang kedap suara
kerahasiaan namun tidak kerahasiaan namun terlihat dari
memperhatikan luar (transparan).
kerahasiaan
Catatan : PAUD dan
SD sederajat total
skor berbeda
h) Satuan pendidikan memiliki Tidak memiliki Memiliki Memiliki Memiliki area/ruang Ruang bermain
area/ruang bermain ramah area/ruang bermain area/ruang area/ruang bermain ramah anak ramah anak sesuai
anak (lokasi dan desain ramah anak (lokasi bermain namun bermain ramah (lokasi dan desain dengan persyaratan
dengan perlindungan yang dan desain dengan tidak ramah anak anak (lokasi dan dengan standar Ruang
memadai, sehingga dapat perlindungan yang desain dengan perlindungan yang Bermain Ramah
dimanfaatkan oleh semua memadai, sehingga perlindungan memadai, sehingga Anak (RBRA) tahun
peserta didik, termasuk dapat dimanfaatkan yang memadai, dapat dimanfaatkan 2019.
anak penyandang oleh semua peserta sehingga dapat oleh semua peserta
disabilitas). didik, termasuk dimanfaatkan didik, termasuk
anak penyandang oleh semua anak penyandang
disabilitas) peserta didik, disabilitas)
namun belum
ramah bagi anak
penyandang Keterangan:
disabilitas) standar untuk SLB

Keterangan:
standar untuk

77
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
non-SLB (Sekolah
Inklusi)

i) Ruang perpustakaan/Pojok Ruang Ruang Ruang Ruang Nyaman dalam hal


Baca/Taman Baca harus perpustakaan/Pojok perpustakaan/Poj perpustakaan/Pojo perpustakaan/Pojok ini adalah kondisi
aman, nyaman, tenang dan Baca/Taman Baca ok Baca/Taman k Baca/Taman Baca/Taman Baca yang menyebabkan
memiliki buku/sumber yang tidak aman, Baca yang tidak Baca yang kurang yang aman, nyaman, badan sehat dan
informasi yang sudah nyaman, tenang dan aman, nyaman, aman, nyaman, tenang dan memiliki segar, serta suasana
memenuhi kaidah informasi tidak memiliki tenang, namun tenang, namun buku/sumber sejuk.
layak anak (antara lain tidak buku/sumber memiliki memiliki informasi yang
mengandung pornografi, informasi yang buku/sumber buku/sumber sudah memenuhi
kekerasan, radikalisme, sudah memenuhi informasi yang informasi yang kaidah informasi
SARA, perilaku seksual kaidah informasi sudah memenuhi sudah memenuhi layak anak
menyimpang) layak anak kaidah informasi kaidah informasi
layak anak layak anak
j) Khusus untuk satuan APE tidak tersedia APE tidak ada APE sebagaian Semua APE sudah
pendidikan jenjang pra yang berlabel SNI, sudah berlabel SNI
sekolah tersedia alat namun sudah mendapatkan SNI
permainan edukatif (APE) mendapatkan dan sebagian
yang berlabel Standar rekomendasi dari mendapatkan
Nasional Indonesia (SNI); dokter rekomendasi
anak/olahraga dokter
anak/olahraga
k) Fasilitas kantin dan Persyaratan fasilitas --- --- Seluruh Persyaratan Catatan:
makanan di kantin yang kantin dan fasilitas kantin dan 1. penyajian
terpantau dengan baik makanan tidak makanan terpenuhi makanan yang
sesuai dengan prinsip dan terpenuhi sesuai sesuai persyaratan 1 tertutup
standar kantin sehat, persyaratan 1 sampai dengan 7 2. Persediaan air
diantaranya: sampai dengan 7 minum
1. Tempat sampah tertutup;

78
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
2. Wastafel/tempat cuci
tangan beserta air yang
mengalir dan sabun;
3. Display pangan yang
bersih dan tertutup;
4. Tempat cuci peralatan
makan/ masak;
5. Peralatan makan yang
bersih dan aman;
6. Meja yang mudah
dibersihkan;
7. Makanan yang aman,
bermutu, dan bergizi.
l) Satuan pendidikan Tidak menyediakan menyediakan menyediakan menyediakan media
menyediakan media media Komunikasi, media media Komunikasi,
Komunikasi, Informasi, Informasi, Edukasi Komunikasi, Komunikasi, Informasi, Edukasi
Edukasi (KIE) yang terkait (KIE) yang terkait Informasi, Informasi, (KIE) yang terkait
dengan SRA (misal: langkah- dengan SRA Edukasi (KIE) Edukasi (KIE) dengan SRA, aktif di
langkah cuci tangan pakai yang terkait yang terkait media cetak dan
sabun, buanglah sampah dengan SRA dengan SRA di elektronik
pada tempatnya, slogan namun terbatas media cetak dan
yang bermakna himbauan hanya di media elektronik
untuk perilaku hidup bersih cetak
dan sehat)
m) Sarana lain yang inovatif Tidak ada fasilitas --- --- Ada fasilitas yang
seperti: yang inovatif inovatif
1. Fasilitas untuk anak
kurang sehat agar tetap
mengikuti pembelajaran
2. Ruang sekretariat khusus
untuk alumni
79
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
3. Ruang belajar dalam
konteks keagaaman
4. dan lain-lain
5. PARTISIPASI ANAK (Bobot:
15%)
a) Peserta didik diberi Peserta didik --- --- Peserta didik Contoh Komunitas
kesempatan untuk dapat tidak diberi diberi kesempatan Sebaya:
membentuk komunitas kesempatan untuk dapat 1. Komunitas
sebaya untuk dapat membentuk Dukungan Psikologi
membentuk komunitas sebaya Awal (DPA) Sebaya
komunitas 2. Pusat Informasi
sebaya dan Konseling
Remaja (PIK-R)
3. Generasi
Berencana (GenRe)
4. Duta Satuan
Pendidikan Ramah
Anak (SRA)
5. komunitas pelajar
penghapusan
kekerasan
6. Forum Anak

b) Peserta didik dapat memilih Tidak dapat --- Dapat memilih Dapat memilih
kegiatan ekstra kurikuler memilih kegiatan kegiatan ekstra kegiatan ekstra
sesuai dengan minat ekstra kurikuler kurikuler sesuai kurikuler sesuai
sesuai dengan dengan minat dengan minat
minat namun dan
penentuan penempatannya
akhir (level/grading)
disesuaikan disesuaikan
80
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
dengan dengan
kapasitas kemampuan
c) Melibatkan peserta didik Tidak melibatkan --- --- Melibatkan
dalam menyusun kebijakan peserta didik peserta didik
dan tata tertib satuan dalam menyusun dalam menyusun
pendidikan dan memetakan kebijakan dan kebijakan dan
potensi satuan pendidikan tata tertib satuan tata tertib
(mengisi instrumen daftar pendidikan dan sekolah dan
periksa potensi) memetakan memetakan
potensi satuan potensi sekolah
pendidikan
d) Melibatkan
. peserta didik Tidak melibatkan --- --- Melibatkan
dalam mewujudkan kelas peserta didik peserta didik
dan lingkungan satuan dalam dalam
pendidikan yang mewujudkan mewujudkan
menyenangkan kelas dan kelas dan
lingkungan lingkungan
satuan satuan
pendidikan yang pendidikan yang
menyenangkan menyenangkan
e) Mengikutsertakan Tidak --- --- Mengikutsertaka
perwakilan peserta didik Mengikutsertaka n perwakilan
sebagai anggota Tim n perwakilan peserta didik
Pelaksana SRA peserta didik sebagai anggota
sebagai anggota Tim Pelaksana
Tim Pelaksana SRA
SRA
f) Pendidik, tenaga Pendidik, tenaga --- --- Pendidik, tenaga
kependidikan, dan Komite kependidikan, kependidikan,
Satuan Pendidikan dan Komite dan Komite
mendengarkan dan Satuan Satuan
81
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
mempertimbangkan usulan Pendidikan tidak Pendidikan
peserta didik untuk mendengarkan mendengarkan
memetakan pemenuhan dan tidak dan
hak dan perlindungan mempertimbangk mempertimbangk
khusus anak, serta an usulan an usulan
mengintegrasikannya dalam peserta didik peserta didik
penyusunan Rencana Kerja untuk untuk
dan Anggaran Sekolah memetakan memetakan
(RKAS) guna mewujudkan pemenuhan hak pemenuhan hak
SRA dan dan perlindungan
perlindungan khusus anak,
khusus anak, serta
serta tidak mengintegrasikan
mengintegrasika nya dalam
nnya dalam penyusunan
penyusunan Rencana Kerja
Rencana Kerja dan Anggaran
dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Sekolah (RKAS) guna
guna mewujudkan SRA
mewujudkan
SRA
g) Peserta didik dilibatkan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik Catatan:
secara aktif dalam tidak dilibatkan dilibatkan dilibatkan dilibatkan secara Dirubah untuk
pelaksanaan SRA secara aktif namun tidak secara aktif aktif dalam penentuan standar
dalam aktif dalam pelaksanaan SRA tambah nilai 1 dan
pelaksanaan SRA pelaksanaan dan efektif nilai 3
SRA namun
tidak efektif
h) Peserta didik berani dan Peserta didik --- --- Peserta didik
bisa melakukan pengaduan tidak berani berani dan bisa
82
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
tanpa ada intimidasi dari melakukan
pihak manapun antara lain pengaduan tanpa
melalui kelompok PIK-R ada intimidasi
atau Forum Anak atau
Mekanisme pengaduan
yang ada di satuan
pendidikan
i) Satuan Pendidikan Satuan --- --- Satuan
memberikan kesempatan Pendidikan tidak Pendidikan
dalam pengembangan memberikan memberikan
bakat, peningkatan kesempatan kesempatan dalam
kreativitas dan pelestarian dalam pengembangan
budaya yang diusulkan pengembangan bakat,
oleh anak bakat, peningkatan
peningkatan kreativitas dan
kreativitas dan pelestarian
pelestarian budaya yang
budaya yang diusulkan oleh
diusulkan oleh anak
anak
6. PARTISIPASI ORANG
TUA/WALI, ALUMNI,
ORGANISASI
KEMASYARAKATAN, DAN DUNIA
USAHA (Bobot: 15%)
a) Orang tua/wali/Komite
Satuan Pendidikan:
1) Terlibat dalam Tidak Terlibat --- Terlibat namun Terlibat dan Aktif
menyusun tata tertib di dan tidak aktif tidak aktif
satuan pendidikan dan
memetakan potensi
83
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
satuan pendidikan
(mengisi daftar periksa
potensi)
2) Bersikap proaktif untuk
memastikan SRA
masuk dalam
penyusunan,
pelaksanaan, dan
pertanggungjawaban
RKAS

b) Komite Satuan Komite satuan --- --- Komite sekolah


Pendidikan: pendidikan tidak berperan aktif
Memastikan bahwa satuan berperan aktif dalam
pendidikan menggunakan dalam memastikan
internet sehat dan media memastikan penggunaan
sosial yang ramah anak penggunaan internet sehat dan
internet sehat media sosial yang
dan media sosial ramah anak
yang ramah anak
c) Orang tua/wali/ Komite Tidak Aktif poin Aktif poin 2 Aktif poin 2 Aktif poin 1,2,3 Contoh Komunikasi
Satuan Pendidikan: 1,2,3 dan 3 yang Intensif dalam
1) Aktif mengikuti hal:
pertemuan dalam rangka 1) pengawasan,
penyelenggaraan SRA keamanan,
(misal: Kelas Parenting, keselamatan,
Kelas Inspiratif, dan kenyamanan
Koordinasi Program SRA, peserta didik
gelar acara akhir tahun termasuk
dan lain-lain memastikan
penggunaan
84
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
2) Komunikasi yang aktif internet sehat
antara orang tua dengan dan media sosial
wali kelas misalnya yang ramah anak
melalui grup di media 2) Penguatan
sosial pendidikan
(whatsapp/facebook/twit karakter (Perpres
ter/instagram, dll) No 87 tahun
3) Aktif bekerjasama 2017)
dengan satuan
pendidikan dan/atau
terlibat langsung dalam
mewujudkan SRA
d) Alumni: Alumni tidak Alumni Alumni Alumni
berkontribusi dalam berkontribusi berkontribusi berkontribusi berkontribusi
penyelenggaraan kegiatan untuk semua untuk poin 1 untuk poin 1 untuk semua poin
SRA melalui: poin dan 2 Alumni
1) Usulan terkait program Alumni berkontribusi utuk
SRA berkontribusi seluruh
2) Fasilitasi pertemuan utuk minimal 2 persyaratan
dalam rangka program poin
SRA
3) Bantuan sarana
prasarana SRA
e) Organisasi
Kemasyarakatan:
1) Memfasilitasi kegiatan- Organisasi Organisasi Organisasi
kegiatan yang terkait Kemasyarakatan Kemasyarakata Kemasyarakatan
dengan penyelenggaraan tidak n memfasilitasi memfasilitasi
SRA memfasilitasi poin 1 semua poin
semua poin

85
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
2) Memberi akses kepada ---
peserta didik dan
pendidik untuk kegiatan
seni dan budaya
f) Dunia usaha: Dunia Usaha --- Dunia Usaha Dunia Usaha Catatan:
dalam bentuk Program tidak memfasilitasi memfasilitasi Bantuan dari CSR
Tanggung Jawab Sosial memfasilitasi poin 1 semua poin tidak boleh
Perusahaan/Corporate semua poin mengikat yang
Social Responsibility (CSR) dapat merugikan
kepentingan sekolah
1) Memfasilitasi kegiatan- maupun anak
kegiatan yang terkait
dengan penyelenggaraan
SRA
2) Memberi akses fasilitas
perusahaan kepada
peserta didik dan
pendidik dalam
menunjang kegiatan
belajar mengajar
3) Bantuan sarana
prasarana SRA

86
No PERSYARATAN KONDISI/ SKOR KETERANGAN
(3)
(1) (2) Nilai 0 Nilai 1 Nilai 3 Nilai 5 (4)
(3.1) (3.2) (3.3) (3.4)
TOTAL NILAI KESELURUHAN

Total Nilai Minimum Satuan


Pendidikan Menengah Dan
Atas
Total Nilai Minimum Satuan
Pendidikan PAUD dan Dasar

87
lampiran iiI
STANDARDISASI SRA PADA
SITUASI DARURAT
(PANDEMI COVID-19)
LAMPIRAN 3. STANDARDISASI SRA PADA SITUASI DARURAT (PANDEMI COVID-19)

Tabel 4. Matriks Standardisasi SRA pada Situasi Darurat (Pandemi Covid-19)


PERSYARATAN
NO KOMPONEN Belajar di Rumah/Tempat Lain Satuan Pendidikan
1. KOMITMEN TERTULIS / Adanya kebijakan khusus jika terjadi
KEBIJAKAN kasus darurat atau mengetahui peserta
didik atau warga satuan pendidikan
positif Covid-19 yang terpapar di satuan
pendidikan (klaster sekolah)
Adanya satgas Covid tingkat satuan
pendidikan dengan melibatkan anak dan
orang tua (sesuai SKB no 2)
Adanya kebijakan khusus untuk
menerapkan protokol kesehatan secara
ketat untuk seluruh warga satuan
pendidikan (sesuai SKB no 2)
Adanya SOP tertulis dan ditempel di
satuan pendidikan yang mengatur proses
belajar (ruang kelas), rapat guru,
kehadiran sampai anak pulang, layanan
BK, layanan kesehatan, layanan kantin,
layanan perpustakaan, tempat ibadah,
pembagian raport, laboratorium/bengkel
(untuk SMK), PKL, ruang TU, dll
Adanya mekanisme monitoring oleh
satgas Covid-19 di satuan pendidikan
(sesuai SKB no 2)

88
PERSYARATAN
NO KOMPONEN Belajar di Rumah/Tempat Lain Satuan Pendidikan
Membuat kesepakatan dgn Komite
Sekolah untuk kesiapan pembelajaran
tatap muka di satuan pendidikan (sesuai
SKB no 2)

Menyiagakan jejaring penanganan kasus


dalam proses pembelajaran di masa
pandemi. Misalnya : KDRT, bullying ,
trauma dalam proses pembelajaran
Menyiapkan kebijakan khusus pada
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan tatap
muka di Tatanan Kebiasaan Baru sesuai
daerah setempat
Termasuk penetapan kurikulum yang
akan digunakan dengan tidak
memberikan beban dan penekanan pada
tumbuh kembang anak
SOP protokol kesehatan bagi peserta didik
yang menggunakan transportasi umum
agar tidak memakai seragam dari rumah,
dan akan berganti seragam setelah
memasuki kawasan satuan pendidikan
Satuan Pendidikan menggunakan
kurikulum darurat/kurikulum yang
disederhanakan sesuai hasil assessment
setiap peserta didik
Seluruh SOP wajib diujicobakan sebelum
diterapkan secara formal

89
PERSYARATAN
NO KOMPONEN Belajar di Rumah/Tempat Lain Satuan Pendidikan
2. PENDIDIK DAN TENAGA Satgas Covid-19 satuan pendidikan
KEPENDIDIKAN mendapatkan pelatihan dan pemahaman
TERLATIH KONVENSI tentang protokol kesehatan oleh Satgas
HAK ANAK DAN SRA Covid-19 tingkat Desa atau Kelurahan
(sesuai SKB no 2)
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, warga
satuan pendidikan serta orang tua dan
peserta didik mendapatkan pelatihan,
sosialisasi dan pemahaman tentang
protokol kesehatan oleh Satgas Covid-19
satuan pendidikan khususnya untuk
mencegah dan ketika ada peserta didik
atau warga satuan pendidikan yang
positif Covid-19 (sesuai SKB no 2)
Pelatihan dan pemamahaman oleh satgas
covid satuan pendidikan kepada Pendidik
dan Tenaga Kependidikan, warga satuan
pendidikan serta orang tua dan peserta
didik dilakukan secara berkala
3. PROSES PEMBELAJARAN Orang tua, guru dan peserta didik Guru melakukan pendampingan dan
YANG RAMAH ANAK mempunyai kesepakatan untuk komunikasi secara intensif kepada orang
memilih waktu dan metode tua dalam proses pembelajaran secara
pembelajaran dengan suasana yang daring maupun luring (belajar di rumah
menyenangkan dan relevan dengan atau diluar satuan pendidikan).
materi pembelajaran
Catatan: Untuk daerah yang tidak
terjangkau sinyal internet dapat
melakukan proses pembelajaran

90
PERSYARATAN
NO KOMPONEN Belajar di Rumah/Tempat Lain Satuan Pendidikan
dengan memanfaatkan sarana yang
tersedia di rumah dan sumber
pembelajaran dari alam
Pada waktu melakukan kegiatan Guru tetap memberikan pengawasan
belajar melalui luring tetap secara maksimal terhadap peserta didik
mematuhi protokol kesehatan dalam proses Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ)
Orang tua mendampingi anak dalam Guru berkomunikasi dengan orang tua
penggunaan gawai pada proses dan anak untuk memastikan kelancaran
belajar dari rumah proses belajar dari rumah
Orang tua wajib mengatur jadwal Guru berinovasi untuk proses
pembelajaran (ketika tidak daring) pembelajaran yang menyenangkan dan
agar anak tidak terlalu lelah dan relevan dengan materi pembelajaran
bosan termasuk penetapan alokasi
waktu istirahat dalam proses belajar
Orang tua menciptakan Memberikan pehaman kepada orang tua
inovasi/kegiatan alternatif untuk untuk penanaman karakter dan
mengurangi kejenuhan dengan keterampilan/kecakapan hidup (life-skill)
menanamkan karakter dan
keterampilan/kecakapan hidup (life-
skill)
Contoh:
1. Bermain permainan tradisional
(congklak, engklek, bekel, hola
hoop, gasing, dll)
2. Mengajarkan anak untuk menata
ulang rumah

91
PERSYARATAN
NO KOMPONEN Belajar di Rumah/Tempat Lain Satuan Pendidikan
3. Mengajarkan anak menanam
tanaman, memelihara hewan
4. Memasak bersama anak
5. dll
Orang tua mendengar dan Guru memberikan motivasi kepada orang
mempertimbangkan pendapat anak tua dan peserta didik dalam proses
dalam proses pembelajaran pembelajaran jarak jauh

Orang tua tidak melakukan Pendidik memberikan pemahaman


kekerasan dalam proses disiplin positif kepada orang tua serta
pembelajaran tetapi dengan melakukan pemantauan dan evaluasi
menerapkan Disiplin Positif di dalam proses Pembelajaran Jarak Jauh
rumah (PJJ) termasuk Kasus KDRT dalam proses
pembelajaran
Wali Kelas memastikan orang tua dan
peserta didik siap dan setuju untuk
melakukan proses pembelajaran tatap
muka
Satuan pendidikan melakukan
penyesuaian proses pembelajaran untuk
peserta didik yang menjalankan isolasi
mandiri (untuk peserta didik yang masih
dapat mengikuti proses pembelajaran)
Menyiapkan solusi untuk mengatasi
masalah dalam pengelolaan Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ) dan tatap muka pada
satuan pendidikan

92
PERSYARATAN
NO KOMPONEN Belajar di Rumah/Tempat Lain Satuan Pendidikan
Satuan pendidikan menyediakan layanan
psikososial bagi warga satuan pendidikan
dan orangtua peserta didik yang
memerlukan dengan jejaring penyedia
layanan termasuk Pusat Pembelajaran
Keluarga (PUSPAGA) (sesuai SKB no 2)
4. SARANA DAN PRASARANA Menyediakan sabun cair dan tisu Terdapat sarana dan prasarana untuk
RAMAH ANAK mengakses fasilitas kesehatan yang
dibutuhkan warga satuan pendidikan
dalam penanganan Covid-19. (sesuai SKB
no 2)
Jarak tempat duduk sesuai protokol
kesehatan, lingkungan Bersih; air
mengalir; sirkulasi udara yang baik di
kelas dan ruang guru; terdapat sarana
cuci tangan beserta sabun cair dengan
jumlah yang memadai dan tisu untuk
mengeringkan tangan; menyediakan
thermometer gun; memasang rambu-
rambu dan poster ajakan untuk tetap
melaksanakan protokol kesehatan;
menyediakan masker pengganti bagi
peserta didik yang tidak membawa dan
rusak. (sesuai SKB no 2)
Memastikan kebersihan pakaian, Memastikan kebersihan kelas dengan
makanan, rumah, dan barang- mengadakan penyemprotan disinfektan
barang lainnya setiap kali selesai pembelajaran (sesuai
SKB no 2)

93
PERSYARATAN
NO KOMPONEN Belajar di Rumah/Tempat Lain Satuan Pendidikan
Orang tua/wali menyiapkan sarana Adanya perhitungan kesesuaian rasio
pendukung dalam rangka proses ketersediaan sarana terkait protokol
Belajar di Rumah kesehatan terhadap jumlah warga satuan
pendidikan
Menyediakan bahan KIE (Flyer, Banner,
Spanduk ttg Protokol kesehatan dll)
(sesuai SKB no 2)
5. PARTISIPASI ANAK Peserta didik mengetahui dan Jika satuan pendidikan sudah melakukan
melaksanakan protokol kesehatan tatap muka anak membawa makanan dan
secara benar (Jaga jarak, cuci alat makan sendiri (sesuai SKB no 2)
tangan, pakai masker) (sesuai SKB
no 2)
Peserta didik memberikan saran Peserta didik memahami protokol
untuk proses pembelajaran yang kesehatan
menyenangkan termasuk dalam 1. Tidak berpelukan dengan teman dan
menentukan waktu dan metode guru
pembelajaran 2. Tidak bertukar makanan
3. Tidak melepas dan bertukar masker
4. dll
(sesuai SKB no 2)
Peserta didik melaksanakan PHBS Satuan Pendidikan memberikan
(Makanan Bergizi, Konsumsi kesempatan kepada Peserta didik dalam
Vitamin, Pola Tidur yang cukup, menentukan metode pembelajaran dalam
Olahraga, Berjemur dll) (sesuai SKB rangka mengurangi kebosanan akibat
no 2) suasana PJJ
Anak tetap menghormati orang
tua/wali dalam proses pembelajaran
di rumah

94
PERSYARATAN
NO KOMPONEN Belajar di Rumah/Tempat Lain Satuan Pendidikan
Peserta didik menjadi Pelopor dan
pelapor (2P)
6. PARTISIPASI ORANG Jika orang tua mendapatkan Alumni membantu dalam melakukan
TUA/WALI, ALUMNI, informasi satuan pendidikan akan pemahaman protokol kesehatan bagi
ORGANISASI segera dibuka, maka orang tua peserta didik
KEMASYARAKATAN, DAN harus memastikan bahwa satuan
DUNIA USAHA pendidikan sudah siap dan
memenuhi syarat protokol
kesehatan
Setelah memastikan kesiapan Dunia Usaha, alumni, Lembaga
satuan pendidikan, maka orang tua Masyarakat membantu dalam penyediaan
memberikan dan menandatangani sarana masker, cuci tangan dll
surat pernyataan untuk
mengijinkan anaknya mengikuti
pembelajaran tatap muka
Orang tua/wali/Komite Sekolah Alumni turut berperan serta dalam
terlibat dalam menyusun tata tertib mengawasi PJJ dan tatap muka di
di satuan pendidikan dan Tatanan Kebiasaan Baru
memetakan potensi satuan
pendidikan (mengisi daftar periksa
potensi
Orang tua mengajarkan dan Alumni membantu dalam memberikan
memastikan anak mengerti dan pemahaman protokol kesehatan kepada
melaksanakan protokol kesehatan peserta didik
Orang tua menyiapkan makanan
sehat dengan gizi seimbang
Membiasakan anak untuk
melakukan Pola Hidup Sehat.

95
PERSYARATAN
NO KOMPONEN Belajar di Rumah/Tempat Lain Satuan Pendidikan
Contoh:
1. Memastikan anak tidur cukup
2. Orang tua mengajak anak untuk
membersihkan rumah dan barang-
barang didalamnya
3. Mandi
4. Sarapan Sehat
5. Berolahraga
6. Memberikan vitamin kepada anak
7. dll
Orang tua memberikan pemahaman
dalam penggunaan gawai secara
bijak
Orang tua menyiapkan Kontak
Telepon darurat
Orangtua bertanggungjawab untuk
memastikan peserta didik mematuhi
protokol kesehatan sebelum
berangkat ke sekolah dan setelah
sampai dirumah (sesuai SKB no 2)

96

Anda mungkin juga menyukai