Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS MAKAN, PELAYANAN, PROMOSI DAN

LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI OTLET GEPREK BENSU

USULAN SKRIPSI

Oleh:

Ekklesia BR Sinuraya

NIM 175050101111139

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIFERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2021
ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS MAKAN, PELAYANAN, PROMOSI DAN
LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI OTLET GEPREK BENSU

USULAN SKRIPSI

Oleh:

Ekklesia BR Sinuraya

NIM 175050101111139

Usulan Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternkan Universitas Brawijaya

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIFERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2021
ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS MAKAN, PELAYANAN, PROMOSI DAN
LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI OTLET GEPREK BENSU

Usulan Penelitian

Oleh :

Ekklesia Br Sinuraya
NIM. 175050101111139

Mengetahui : Menyetujui :
Ketua Minat Sosial Ekonomi, Dosen Pembimbing,

(Rizki Prafitri, S.Pt., M.A., Ph.D.) (Dr.Ir. Umi Wisaptiningsih Suwandi, MS.)
NIP. 198201752005022001 NIP. 195610151981032001

Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Peternakan

(Dr. Herly Evanuarini, S.Pt, MP)


NIP. 197501102008012003
ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS MAKAN, PELAYANAN, PROMOSI DAN
LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI OTLET GEPREK BENSU

Usulan Penelitian

Oleh :

Ekklesia Br Sinuraya
NIM. 175050101111162

Mengetahui : Menyetujui :
Ketua Program Studi S1 Peternakan Dosen Pembimbing,

(Dr. Herly Evanuarini, S.Pt, MP) (Dr.Ir. Umi Wisaptiningsih Suwandi, MS.)
NIP. 197501102008012003 NIP. 195610151981032001
RIWAYAT HIDUP

Ekklesia BR Sinuraya dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal 2 Oktober 1998 sebgai putri pertama
dari dua bersaudara, putri dari Bapak Bartimeus Sinuraya dan Ibu Heriati BR Ginting. Penulis lulus dari
Taman Kanak-kanak Dr.Ir. Wahidin Sudirohusodo pada tahun 2005. Sekolah Dasar Dr.Ir. Wahidin
Sudirohusodo pada tahun 2011. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama ditempuh di SMPN 5 Medan
pada tahun 2014. Pendidikan Sekolah Menengah Atas ditempuh di SMA Methodist 8 Medan dan lulus
pada tahun 2017.

Tahun 2017 penuis diterima di Fkultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang melalui jalur
SNMPTN ( Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri ). Penulis pernah mengikuti Mentor PKBR
pada tahun 2018 , penulis aktif dalam PMK (Persatuan Mahasiswa Keristen) Ekklesia Fakultas
Peternakan menjaat sebagai pengurus pada tahun 2019-2020. Penulis juga anggota dari TABUT UAKK
( Unit Aktivitas Kerohanian Kristen) Universitas Brawijaya pada tahun 2018 dan penulis juga pernah
mengikuti ORSIM BRAWIJAYA pada tahun 2019 sebagai salah satu panitia dari divisi Kesehatan.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan anugrah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Usulan Penelitian dengan lancar serta ketentuan yang
berlaku dengan judul “ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS MAKAN, PELAYANAN,
PROMOSI DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI OTLET GEPREK BENSU”.
Usulan penelitian ini disusun sebagai slah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada
FakultasPeterakan Universitas Brawijaya.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan Terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan pekerjaan usulan penelitian ini, diantaranya kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Suyadi MS., IPU, selaku Dekan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
2. Dr. Herly Evanuarini,S.Pt,MP selaku Ketua Program Studi Petrnakan beserta staf dan jajarannya
3. Dr. Ir. Umi Wisaptiningsih, MS selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbinga,
saran serta motifasi yang membangun dan sangat bermanfaat bagi penulis
4. Rizki Prafitri S.Pt.,M.A.,Ph.D selaku ketua minat Sosial Ekonomi Peternakan Universitas
Braeijya
5. Bapak Bartimeus Sinuraya dan Ibu Heriati Ginting selaku orang tua dan seluruh keluarga yang
selalu mendoakan
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penusuna skripsi ini masih
terdapat kekurangan dan membutuhkan banyak kritik dan saran yang membangun dari pembaca
maupun dari pihak yang ahli dalam bidang ini.
6. Kristain Putra terimakasih telah memberi dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini
7. Silvia Simanjuntak terimakasih atas dukungannya untuk menyelesaikan skripsi ini
8. Christin Solin terimakasih atas dukungannya untuk penulis sehinggga dapat menyelesaikan
skripsi ini

Malang,16 September 2020


Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha kuliner atau makanan sedang mengalami perkembangan yang relative pesat.
Perkembangan yang pesat ini menyebabkan semakin banyak orang tertarik untuk menjalankan usaha
seperti ini. Meningkatnya jumlah usaha kuliner atau makanan akan meningkatkan tingkat persaingan
antara rumah makan,khususnya menghidangkan produk kuliner yang sejenis. Alasan aotlet makanan
tumbuh berkembang adalah karena bisnis ini menjanjikan keuntungan yang besar (Grace, 2014).

Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi jangka Panjang yang pasti tidak akan pernah
selesai. Sebab, pertumbuhan ekonomi ini terkait langsung dengan dua persoalan pokok lain
perekonomian, yakni kemakmuran atau taraf hidup masyarakat dan penciptaan lapangan kerja yang baru
bagi penduduk yang terus bertambah jumlahnya. Bisnis kuliner mampu meraup keuntungan puluha juta
hingga ratusan juta rupiah. Kuliner memberi sumbangsih hingga 34 persen. Kuliner juga akan selalu
dicari, bukan makanan karna lapar tapi makan karena menjadi gaya hidup (Lulus dan Rahoyo, 2018)

Kunci utama perusahaan untuk memenangkan persaingan didunia bisnis adalah memberikan nilai
dan kepuasan kepada konsumen melalui penyampaian produk dan jasa yang berkualitas dengan harga
yang bersaing. Kualitas pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan konsumen. Dengan
adanya pelayanan yang baik tentunya akan meningkatkan kepuasan yang diterima dari produk yang
terjual (Faiz dkk, 2017).

Ayam geprek merupakan salah satu kuliner yang memiliki banyak peminat, ayam geprek adalah
makanan ayam goreng dengan tepung menggunakan sambal khas Indonesai yang kaya akan rempahnya
yang diulek bersama sambalnya, hal inilah yang menjadi salah satu alasan konsumen menyukainya.
Ayam geprek mudah untuk ditemukan dirumah makan, memiliki banyak varian jenis sambalnya dan
memiliki varian harga sesuai tempatnya.

Geprek Bensu merupakan sebuah waralaba makanan cepat saji ayam geprek yang dimiliki oleh
PT Onsu Pangan Perkasa (OPP). Rumah makan ini didirikan pada 17 April 2017, sejak pertama kali
dibuka, Geprek Bensu sudah berhasil menjual ratusan potong ayam gepreknya. Pilihan ayam geprek
menjadi menu utama juga didasarkan atas penilaian Ruben yang menganggap bahwa ayam merupakan
makanan pokok masyarakat dan rasa pedas juga dianggap sebagai selera yang sangat disukai danotentik
dengan masyarakat Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :

1. Apakah ada pengruh harga terhadap pemilihan konsumen dalam membeli Geprek Bensu?
2. Apakah kualitas makanan Geprek Bensu berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk
mengonsumsi Geprek Bensu?
3. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli Geprek
Bensu?
4. Apakah lokasi pada Otlet Geprek Bensu memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan
konsumen dalam membeli Geprek Bensu?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah harga berpengaruh terhadap keinginan konsumen untuk membeli
Geprek Bensu
2. Untuk mengetahui kualitas makanan pada Geprek Bensu memberi pengaruh terhadap keinginan
konsumen dalam membeli Geprek Bensu.
3. Untuk mengetahui apakah kualitas pelayanan pada Geprek Bensu memiliki pengaruh terhadap
tingkat keinginan konsumen dalam membeli Geprek Bensu
4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan bagi konsumen terhadap lokasi Geprek Bensu

1.4 Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan agar peneliti dapat memahami dengan jelas tentang Geprek Bensu
2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan terhadap Geprek Bensu untuk semakin baik
lagi dalam penjualan produknya
3. Diharapkan juga agar hasil penelitia ini dapat bermaanfaat untuk banyak orang yang ingin
melakukan penelitian yang sama maupun dalam membangun bisnis

1.5 Kerangka Pikir


Semakin meningkatnya kemajuan jaman dan teknologi dapat mempengaruhi persaingan dalam
dunia usaha khususnya usaha kuliner. Untuk saat ini, persaingan dalam dunia usaha semakin hari terasa
semakin kuat karena dengan banyaknya trend yang bermunculan memaksa para pelaku usaha untuk
menciptakan sesuatu yang baru guna memenangkan persaingan.

Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapa dan kebutuhan pelanggan
dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan
harapan pelanggan. Pengukuran kepuasaan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan
pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Kepuasan konsumen merupakan suatu konsep
yang sangat penting untuk perusahaan, dimana perasaan puas konsumen ini mendefinisikan tingkat
keberhasilan suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Ernawati, 2019).

Kualitas makanan secara umum sudah diterima sebagai salah satu elemen yang mendasar dari
keseluruhan pengalaman konsumen di restoran. Kualitas makanan adalah semu ketetetuan yang telah di
tetapkan berhubungan dengan karakteristik kuaitas makanan yang diperluka untuk memuaskan keinginan
dan harapan konsumen (Willy, 2017). Apabila kualitas makanan yang dihasilkan baik, maka akan
menguntungkan ke dua belah pihak yaitu perusahaan dan konsumen.

Promosi adalah untuk memberitahukan, menginformasikan, menawarkan, membujuk atau


menyebarluaskan suatu produk atau jasa kepada calon konsumen dengan tujuan agar calon konsumen
tersebut pada akhirnya dapat melakukam pembelian .Promosi merupakan upaya dalam memberitahukan
atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau
mengonsumsi produk yang ditawarkan. Dengan adanya produksi suatu prusahaan mengarapkan adanya
perubahan peningkatan dalam penjualan produknya.
Geprek Bensu
Karakteristik
Konsumen
eprek Bensu

Harga Kualitas Makanan Pelayanan Promosi Lokasi


(X1) (X2) (X3) (X4) (X5)

Keputusan Pembelian: (Y)


Kepuasan (Y1)
Kepercayaan terhadap produk (Y2)
Merekomendasikan produk pada
orang lain (Y3)
Kemauan untuk membeli produk
lagi (Y4)
Frekuensi pembelian (Y5)

Karakteristik Konsumen:
Nama
Jenis kelamin
Umur
Pendidikan terakhir
Pekerjaan
Penghasilan perbulan
Sumber informasi
Jumlah kunjungan
Alasan berkunjung
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Ardina (2015) pada penelitiannya berjudul “Tingkat Kepuasan
Konsumen Terhadap Produk Restoran Nikkou Ramen Yogyakarta” diketahui bahwa Tujuan dari
penelitiannya yaitu: mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen di Nikkou
Ramen, mengetahui faktor mana yang paling dominan terhadap kepuasan di Nikkou Ramen. Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah semua konsumen Nikkou
Ramen kurang lebih 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan teknik simple
random sampling dengan menggunakan Tabel Issac dengan taraf signifikan 5% sehingga didapat sampel
dengan jumlah 78 orang. Metode pengumpulan data menggunakan angket. Analisis data dilakukan
dengan analisis deskriptif program SPSS v.13. Hasil penelitian diketahui bahwa: faktor yang
mempengaruhi pada tingkat kepuasan konsumen terhadap produk Nikkou Ramen Yogyakarta adalah dari
faktor kualitas produk terdiri dari conformance, pelayanan, estetika, perceived quality dan dari faktor
kualitas jasa terdiri dari responsiveness, assurance, empathy. Faktor yang paling dominan terhadap
kepuasan konsumen di Nikkou Ramen adalah dari kualitas jasa yaitu responsiveness.

Penelitian yang dilakukan oleh Baskoro (2018) yang berjudul “ Hubungan Kualitas Makanan,
Kualitas Pelayanan, Suasana dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan Restoran” diketahui bahwa tujuan
dari penelitian ini ialah untuk mengetahui kepuasan pelanggan yang dipengaruhi oleh kualitas makanan,
pelayanan, suasana restoran, dan harga menunya di tiga restoran yaitu Warung SS, The House of
Raminten, Solaria. Sebanyak 250 responden dalam penelitian ini yang telah diambil sampelnya.
Populasinya dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang pernah mengunjungi ketiga restoran tersebut
yang berasal dari enam perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta yaituu UII, UGM, UNY, UIN, YKPN,
UPN. Teknik dalam penelitian ini menggunakan structural Equation Modelling (SEM) yang diolah
menggunakan perangkat lunak AMOS 2.1. Setelah diolah hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kualitas makanan berpengaruh secara positif terhadap kepuasan konsumen, variabel pelayanan
berpengaruh secara positif terhadap kepuasan konsumen, suasana berpengaruh secara positif terhadap
kepuasan konsumen, dan harganya juga berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen.

Penelitian yang dilakukan oleh Wardani (2016) yang berujudul “Tingkat Kepuasan Konsumen
Terhadap Produk Restoran Banyu Mili Resto Yogyakarta” diketahui bahwa penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap produk restoran Banyu Mili Yogyakarta. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah konsumen Banyu Mili Yogyakarta
sebanyak 80 orang perhari. Ukuran sampel penelitian ditentukan dengan table Issac dan Michael dengan
taraf sinnifikan 5% yaitu sebanyak 65 orang. Pengambilan sampel ditentukan dengan incidental sampling.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah IPA ( Importane Performance Analysis).
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk restoran Banyu Mill Resto
Yogyakarta berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesesuaian dari masing-masing atribut produk dapat
diartikan bahwa Banyu Mili Yogyakarta belum memenuhi harapan konsumen.

Penelitian yang dilakukan oleh Praja (2017) yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Restoran Danau Beringin Di Prabumulih” diketahui bahwa salah
satu variabel yang menentukan kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan mengenai kualitas layanan
yang berfokus pada lima dimensi kualitas layanan, yaitu: bukti fisik (tagibles), kehandalah (rability), data
tangkat (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty). Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan pada restoran Danau Bringin baik
secara simultan maupun persial, dan mengindntifikasi variabel yang memiliki pengaruh paling dominan.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling puposive. Responden yang diambil dalam
penelitian ini sebanyak 100 orang pengunjung Restoran Danau Beringin. Data yang digunakan adalah
data primer yang meliputi 5 dimensi kualitas layanan dan kepuasan konsumen. Data dianalisis
menggunakan Analisis Regresi Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan semua
dimensi kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Secara parsial dimensi emphaty,
tangibles, dan reliability berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Dan variabel lain yaitu assurance dan
responsiveness tidak mempengaruhi kepuasan konsumen. Deimensi emphaty berpengaruh paling
dominan terhadap kepuasan konsumen.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Harga
Harga menurut Kotler dan Amstrong (2012) adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk
sebuah produk dan jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan
untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa. Harga
merupakan hal diperhatikan konsumen saat melakukan pembelian. Sebagian konsumen bahkan
mengidentifikasikan harga dengan nilai. Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan
dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi
seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Istilah harga digunakan untuk
memberikan nilai finansial pada suatu produk barang atau jasa. Biasanya penggunaan kata harga
berupa digit nominal besaran harga terhadap nilai tukar mata uang yang menunjukkan tinggi
rendahnya nilai suatu kualitas barang atau jasa. 

2.2.2 Kualitas Makanan

Kualitas makanan secara umum sudah diterima sebagai salah satu elemen yang mendasar
dari keseluruhan pengalaman konsumen di restoran. Kualitas makanan adalah semua ketentuan
yang telah ditetapkan yang berhubungan dengan karakteristik kualitas makanan yang diperlukan
untuk memuaskan keinginan dan harapan konsumen . Qin et al (2009) menyatakan kualitas
produk pada bidang food and beverage memiliki 4 dimensi, yaitu freshness (kesegaran makanan),
presentation (penyajian makanan), well cooked (masakan yang dimasak dengan bauk/tepat), san
varienty of food (keanekaragaman makanan)

2.2.3 Pelayanan

Kualitas layanan yang baik dalam suatu perusahaan akan dapat memberikan rasa puas
terhadap pelanggan. Kualitas layanan merupakan perbedaan antara harapan pelanggan dengan
pelayanan yang diberikan oleh perusahaan (Saputro, 2010). Chaniotakis dan Lymperopoulos
(2009) mengatakan bahwa kualitas layanan sebagi sikap konsumen yang berkaitan dengan hasil
dari perbandingan antara harapan dari layanan dengan persepsinya terhadap kinerja actual.
Kualitas layanan merupakan segala kegiatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelangan agar sesuai harapan mereka.

2.2.4 Promosi

Promosi merupakan fungsi komunikasi dari perusahaan yang bertanggung jawab


menginformasikan dan membuhuk/mengajak pembeli. Promosi merupakan salah satu variabel
dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan
produk. Promosi adalah jenis komunikasi yang memberi penjelasan yang menyakinkan calon
konsumen tentang barang dan jasa. Hal ini bertujuan untuk perhatian, mendidik, mengingatkan
dan meyakinkan calon konsumen (Denny, 2013). Promosi adalah mengiklankan suatu produk
atau merek, menghasilkan penjualan, dan menciptakan loyalitas merek atau brand.

2.2.5 Lokasi

Lokasi adalah tempat untuk setiap bisnis dan merupakan suatu keputusan penting, karena
keputusan yang salah dapat mengakibatkan kgagalan sebelum bisnis dimulai. Memilih lokasi
usaha harus benar-benar dipertimbangkan dengan hati-hati karena kemudahan untuk menjangkau
tempat usaha sangat mempengaruhi kedatangan konsumen. Lokasi usaha adalah pemacu biaya
yang begitu signifikan, lokasi usaha memiliki kekuatan untuk membuat atau menghancurkan
strategi bisnis sebuah usaha. Disaat pemilik usaha memutuskan lokasi usahanya dan beroprasi di
suatu lokasi tertentu, banyak biaya yang menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi. Pemilihan usaha
mempertimbangkan antara strategi pemasaran jasa dan preferensi pemilik (Sandra dkk, 2018).

2.2.6 Keputusan Pembelian

2.2.6.1 Defenisi Keputusan Pembelian

Menurut Setiadi (2008 : 415) pengambilan keputusan konsumen adalah proses


pengitegrasian yang mengkonbinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih
perilaku alternatif, dan memilih slah satu diantarannya. Keputusan pembelian yang
dilakukan konsumen juga karena promosi yang dilakukan, dimana dengan melalui
promosi konsumen dapat mengetahui produk apa yang akan dibeli. Keputusan pembelian
merupakan pemikiran dimana individu mengevaluasi berbagai pilihan dan memutuskan
pilihan pada suatu produk dari sekian banyak pilihan. Keputusan pembelian berhubungan
dengan perilaku konsumen, dimana prilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana
individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana
barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Proses pengambilan keputusan yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan


suatu keputusan melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif tindakan. Keputusan
selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa prilaku yang berbeda. Terdapat lima peran
yang terjadi dalam keputusan membeli :

a. Pemrakarsa (initiator)

b. Pemberi pengaruh (influencer)


c. Pengambil keputusan (decider)

d. Pembeli (buyer)

e. Pemakai (user)

(Simamora, 2001 : 15)

2.2.6.2 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Sunarto (2004 : 97) pembelian konsumen secara kuat dipengaruhi oleh
karakteristik budaya, sosial, pribadi dan psikologis.

a. Faktor budaya
Faktor budaya dipengaruhi oleh budaya, sub budaya dan kelas sosial.
Budaya adalah penentu keingian dan perilaku yang paling mendasar.
Budaya juga merupakan kumpulan nilai – nilai dasar, persepsi, keinginan
dan tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari
keluaraga dan lembaga penting lainnya. Menurut Schifman & Kanuk
(2008 : 358) budaya adalah keseluruhan kepercayaan, nilai – nilai, dan
kebiasaan yang mempelajari yang membantu mengarahkan perilaku
konsumen para anggota masyarakat tertentu. Setiap budaya terdiri dari
subbudaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan
sosialisasi khusus bagi anggota – anggotanya. . Kelas sosial akan
mempengaruhi jenis produk, jenis jasa, dan merek yang dikonsumsi oleh
konsumen.
b. Faktor sosial

Dalam faktor sosial, kelompok referensi, keluarga, peran sosial dan


status mempengaruhi perilaku pembelian. Kelompok referensi (reference
group) adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap
muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.

c. Faktor pribadi

Faktor pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli,
pekerjaan dan keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup
dan nilai. Seseorang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama hidup
mereka. Selera terhadap makanan, pakaian, dan rekreasi sering kali berhubungan
dengan usia. Pekerjaan seseorang akan mengarahkan pada kebutuhan dan
keinginan seseorang dalam mengkonsumsi barang amaupun jasa yang
diinginkan.

d. Faktor Psikologis

Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis


utama, yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan
pendirian. Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang
hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan di Geprek Bensu Malang, Provinsi Jawa Timur yang dilaksanakan pada
30 februari 2021 sampai penelitian selesai. Pemilihan lokasi dilakukan dengan sengaja oleh peneliti
dikarenakan nama dari produk yang sudah terkenal dan banyak diminati oleh konsumen. Gerprek Bensu
memiliki tiga cabang di Kota Malang yaitu Malang Kawi, Malang Suhat dan Malang Sawojajar. Dengan
pertimbangan bahwa:

a. Dari pengamatan yang dilihat ,Geprek bensu memeiliki banyak peminat dalam membeli
produk Geprek Bensu.
b. Dari pengamatan yang dilihat, Geprek Bensu memiliki kualitas pelayanan dan kualitas
makanan yang baik.

3.2 Materi Penelitian

Sampel yang di ambil dalam penelitian ini ialah konsumen dari Geprek Bensu. Sampel
merupakan bagian dari populasi yang dipelajari dalam suatu penelitian dan hasilnya akan dianggap
menjadi gambaran bagi populasi asalnya, tetapi bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai
perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan yang diamati ukuran dan keragaman
sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil

Jumlah anggota sampel yang tepat digunakan dalam penelitian tergantung pada tingkat kesalahan
yang diinginkan. Semakin besar tingkat kesalahan, maka semakin kecil jumlah sampel yang digunakan
dan sebaliknya semakin kecil tingkat kesalahan, maka semakin besar jumlah sampel yang digunakan.
Sampel tersebut diambil dari populasi dengan menggunakan persentase tingkat kesalahan yang dapat
ditolerir sebesar 10%. Penentuan ukuran sampel responden menggunakan rumus Slovin, yang ditunjukan
sebagai berikut :

Rumus Slovin ∶ 𝑛 = 𝑁 1 + 𝑁(𝑒) 2

Dimana :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran Populasi

e = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolelir (tingkat kesalahan dalam sampling
ini adalah 10%)

3.3 Metode Penelitan

Data yang diperoleh dari penelitiaan ini dilakukan secara online (daring) yang bertujuan untuk
memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili seluruh populasi.

a. Wawancara
Wawancara adalah mengumpulkan data yang paling biasa digunakan dalam penelitian social.
Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan fakta,
kepercayaan, perasaan, keinginan dan sebagainya yang dilakukan untuk tujuan penelitian
(Mita,2015).
b. Kuisioner
Kuisioner merupakan alat pengumpulan data primer dengan metode survei untuk memperoleh
opini responden. Kuesioner dapat didistribusikan kepada responden dengan cara: (1) Langsung
oleh peneliti (mandiri); (2) Dikirim lewat pos (mailquestionair); (3) Dikirim lewat komputer
misalnya surat elektronik (e-mail). Kuesioner dikirimkan langsung oleh peneliti apabila
responden relatif dekat dan penyebarannya tidak terlalu luas. Lewat pos ataupun e-mail
memungkinkan biaya yang murah, daya jangkau responden lebih luas, dan waktu cepat Kuesioner
dapat digunakan untuk memperoleh informasi pribadi misalnya sikap, opini, harapan dan
keinginan responden. Idealnya semua responden mau mengisi atau lebih tepatnya memiliki
motivasi untuk menyelesaiakan pertanyaan ataupun pernyataan yang ada pada kuesioner
penelitian (Isti, 2010).
c. Dokumentasi
Dokumentasi dapat diartikan pencarian, penyelidikan, pengumpulan, penyusunan, pemakaian dan
juga penyedian dokumen untuk mendapatkan berbagai keterangan serta penerapan-penerapan dan
bukti (Rahmat dkk, 2018).
d. Kepustakaan
Kepustakaan adalah data yang diperoleh dengan cara membaca literatur-literatur, bahan
kuliah, hasil penelitian, dan bahan refrensi. Hal ini dilakukan oleh penulis untuk
mendapatkan pengetahuan tambahan mengenai masalah yang sedang dibahas.

Penelitian ini dilakukan dengan jenis data yang terbagi menjadi dua, yaitu:

a. Kuantitatif
Kuantitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif
terhadap fenomena social. Data yang diperoleh dalam bentuk angka (numeric) yang dapat
dihitung. Data ini diperoleh dari perhitungan kuisioner yang berhubungan dengan masalah yang
dibahas dalam penelitian ini yaitu mengenai kepuasan konsumen terhadap produk Geprek Bensu

b. Kualitatif
Kualitatif adalah metode yang lebih menekankan pada apek pemahaman secara mendalam
terhadap suatu masalah, metode ini lebih suka menggunakan Teknik analisis mendalam. Data
yang diperoleh dari kueisioner mengenai kepuasan konsumen dalam produk Geprek Bensu.

Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini ialah:

1. Primer
Data primer adalah sumber data penelitian yanb diperoleh secara langsung dari sumber
aslinya. Data yang diperoleh dengan mengumpulkan hasil kuisioner yang telah disebarkan.
2. Skunder
Data skunder adlah jenis data tambahan yang tidak diperoleh dari sumber utama, dimana data
diperoleh dari jurnal, data prusahaan, penelitian, internet dan buku-buku yang berhubungan
dengan ringkat kepuasan konsumen.

3.3.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian dapat membedakan atau membawa variasi pada suatu nilai tertentu.

1. Variabel Bebas (Independen)


Variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik
pengaruh positif maupun negatif (Tommy dan Sutopo, 2015). Variabel independent
dilambangkan dengan (X) indepanden dalam penelitian ini adala:
a. Harga (X1)
b. Kulaitas makanan (X2)
c. Pelayanan (X3)
d. Promosi (X4)
e. Lokasi (X5)
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian penelitian. Hakekat
dari sebuah masalah dapat terlihat dengan mengenali variabel dependen yang
digunakan dalam sebuah model (Tommy dan Sutopo, 2015). Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel dependen adalah (Y) :
a. Kepuasan (Y1)
b. Kepercayaan terhadap produk (Y2)
c. Merekomendasikan produk pada orang lain (Y3)
d. Kemauan untuk membeli produk lagi (Y4)
e. Frekuensi pembelian (Y5)

3.3.2 Skala Pengukuran Variabel

Pada penelitian ini Teknik pengumpulan data dilakukan ialah dengan


menggunakan kuisioner. Skala yang digunakan dalam pengukuran ini menggunakan skala Likert. Hal ini
sesuai dengan (Weksi,2013) mengatakan skala likert menggunakan beberapa butir pertanyaan untuk
mengukur perilaku individu dengan merespon 5 titik pilihan pada setiap butir pertanyaan, sangat
setuju, setuju, tidak memutuskan, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 3.1 Skala pengukuran variabel

Kategori Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Tidak memutuskan 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak Setuju 1
3.4. Analisis Data

Analisis data adalah upaya atau cara untuk mengelola data menjadi informasi
sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi dan
permasalahan, terutama masalah yang berkaitan dengan penelitaian. Analisis data juga
dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengubah data hasil dari penelitian
menjadi informasi yang nantinya bisa digunakan dalam mengambil kesimpulan. Penelitian
ini menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data primer. Penelitian ini menggunakan
uji validitas dan uji realibilitas terhadap kuesioner untuk menguji apakah kuesioner
tersebut validitas dan reliabilitas dengan menggunakan analisi SEM (Structural Equation
Modeling).

SEM (Structural Equation Modeling) merupakan salah satu jenis multivariat (multivariate
analysis) dalam ilmu sosial. Analisis multivariat merupakan aplikasi metode statistika untuk menganalisis
beberapa variabel penelitian secara simultan atau serempak. Variabel menunjukkan pengukuran terhadap
objek penelitian seperti individu, organisasi, peristiwa, aktivitas, dan sebagainya. Pengukuran tersebut
dapat diperoleh melalui survei atau observasi yang digunakan untuk mengumpulkan data primer serta
bersumber dari database data skunder. SEM mampu menganalisis variabel yang tidak dapat diukur
langsung dan memperhitungkan kesalahan pengukurannya.

PLS (Partial Least Square)

PLS menurut Ghozali (2008) adalah orientasi model persamaan structural yang digunakan untuk menguji
teori atau untuk mengembangkan teori (tujuan prediksi). Pendekatan untuk mengestimasi variabel laten
dianggap sebagai kombinasi linear dari indicator sehingga menghindarkan masalah indeterminacy dan
memberikan defenisi yang pasti dari komponen skor. PLS bertujuan untuk mendapatkan nilai variabel
aten untuk tujuan prediksi.

Gambar 3.1 Model PLS SEM


3.5 Definisi Operasional Variabel

Defenisi operasiaonal dalam penelitian ini adalah untuk memberikan jabaran tentang
variabel-variabel yang digunakan, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
memperoleh informasi yang diinginkan. Ada beberapa pengertian atau defenisi oprasional yang
digunakan ialah :

1. Keputusan pembelian
Chaniotakis dan Lymperopoulos (2009) mengatakan bahwa kualitas layanan
sebagi sikap konsumen yang berkaitan dengan hasil dari perbandingan antara
harapan dari layanan dengan persepsinya terhadap kinerja actual
2. Kualitas makanan
Qin et al (2009) menyatakan kualitas produk pada bidang food and beverage memiliki 4
dimensi, yaitu freshness (kesegaran makanan), presentation (penyajian makanan), well
cooked (masakan yang dimasak dengan bauk/tepat), san varienty of food
(keanekaragaman makanan)
3. Harga
Harga menurut Kotler dan Amstrong (2012) adalah sejumlah uang yang
ditukarkan untuk sebuah produk dan jasa
4. Pelayanan
Kualitas layanan yang baik dalam suatu perusahaan akan dapat memberikan rasa
puas terhadap pelanggan. Kualitas layanan merupakan perbedaan antara harapan
pelanggan dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan (Saputro, 2010).
Daftar Pustaka

Budiaji.W..2013. Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert. Jurnal Ilmu Pertanian dan
Perikanan. 2(2):127-133.

Darmawan.T.S dan Sulton.T..2015. Pengaruh Persepsi Tentang Harga, Promosi dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Volume Penjualan Paket Wisata Karimunjawa di Biro Tour dan Travel Karimunjawa
Beach Adventure. Journal Of Management Diponegoro. 4(2):1-11.

Daud.D..2013. Promosi dan Kualitas Layanan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Konsumen


Menggunakan Jasa Pembiayaan pada PT. Bess Finance Manado. Jurnal EMBA.1(4):51-59.

Fitriyani.S., Trisna.M.,dan Sri.W..2018. Pemilihan Lokasi Usaha dan Pengaruhnya Terhadap Keerhasilan
Usaha Jasa Berskala Mikro dan Kecil. Management Insight. 13(1):47-58.

Hanifudin.F., Tsalis, dan Leonardo.B.H.. 2017. Analisis Kualitas Pelayanan, Harga dan Lokasi Terhadap
Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Geprek Djogjakarto. Analisis Penelitian. 4(3)-298-311.

Kotler.P dan Amstrong.G..2012. Dasar-Dasar Pemasaran.Jakarta:Indeks.

Masengi,G.. 2014. Analisis Keuntungan Usaha Rumah Maan El-Shadai di Kawasan Wisata Kuliner
Wakeke Manado. Jurnal Komunitas Masyarakat Wirausaha Indonesia. 3(11):111-122.

Ponirin.E.. 2019. Kepuasan Kepercayaan, Komitmen Terhadap Loyalitas Pelanggan pada Ayam Geprek
Bensu Di Palu. Jurnal Ilmu Managemen Universitas Tadulako.5(3):68-76.

Prapti.L NSS,SE,Msi.,dan Rahoyo,SE,Msi..2018. Dampak Bisnis Kuliner Melelui Go Food Bagi


Pertumbuhan Ekoomi di Kota Semarang. Jurnal USM. 20(2):120-133.

Qin,H., Prybutok,V,R., and Zhao,Q.. 2009. Perceived Service Quality In Fast Food Restaurans: Empirical
Evidence From China. International Journal of Quality and Reliability Management. 3(3):310-329.
Tullah.R., Sutarman., Asep.A.A.N.. 2018. Sistem Inforasi Dokumentasi ISO 9001:2008 Pada PT Bangun
Sarana Baja. Jurnal Sisfotek Global. 8(1):39-44.

Wijaya.W..2017. Analisis Pengaruh Kualitas Makanan Terhadap Keputusan Konsumen di Yoshinoya


Galaxy Mall Surabaya. Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa. 5(2):581-595.

Anda mungkin juga menyukai