PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Kelompok
Nama Kelompok
1. Reza Dwi Putra (1741010215)
2. Robinsyah (1741010225)
3. Umaedi (1741010248)
4. Sandi Andika (1741010251)
No Nama Tugas
1 Reza Dwi Putra PJ Kelompok
2 Robinsyah Sekertaris (wawancara)
3 Sandi Andika Sekretaris Laporan
4 Umaedi Pewawancaara
2. Isi
A. Perencanaan
Dalam melakukan perencanaan investigasi harus menentukan :
1) Ide Topik
Ide topik merupakan suatu pokok dari sebuah pembicaraan atau suatu
yang akan menjadi landasan dalam penulisan sebuah artikel.
Mengungkap fakta cara pendistribusian Narkoba dari pengedar Narkoba.
2) Tuduhan/Temuan
- Bukti yang membuktikan bahwa beberapa mahasiswa terlibat pendistribusian
Narkoba
- Mencari dan mengumpulkan kesaksian
3) Pembentukan Tim
Investigasi dilakukan secara bersama-sama baik manajemen maupun
perwakilan dan tenaga kerja atau pihak-pihak yang relavan.
1
Dalam eksekusi berita investigasi Mengungkap fakta distribusi Narkoba ini kami
membentuk tim yang terdiri dari 4 orang. Dan keempatnya memiliki tugas
masing-masing.
4) Riset dan Observasi Awal
a. Riset adalah kegiatan pengumpulan informasi secara cermat dan sistem matis
dalam Rangka menyediakan suata jawaban yang sahih dan ajek terhadap suatu
pertanyaan atau permasalahan 1
b. Observasi adalah cara menghimpun bahan bahan keterangan yang di lakukan
dengan mengadeakan pengamatan dan pecantatan serta sitem matis terhadap
fenomena fenomena yang di jadikan opjek pengamatan.2
Melakukan wawancara terhadap pengedar Narkoba.
5) Narasumber
Pengedar yang bernama BINTANG
6) Daftar Pertanyaan
Seputar Topik yang sudah dibahas diatas :
a. SB Yuli
Ade-ade itu kalo ada job sampe bolos?
b. SB Daniel
Kalo ada job mereka sampe bolos sekolah ngga?
c. SB Yosi
Ngga ngerasa merusak masa depan anak kecil pak?
d. SB Tina
Ngga takut hamil?
e. SB Ade
Ngga takut penyakit? Yakin?
f. SB Tari
Kenapa kamu melakukan pekerjaan ini?
g. SB Dr. Mulyanto
1
\\192.168.8.203\upi\Direktor\A - FIP\JUR. PEDAGOGIK\195509271985031 - DHARMA KESUMA\PTK PPM\RISET &
Riset tindakan,makalah.doc
2
Djaali dan Muljono (2017, hlm.16)
2
Mengapa anak dibawah umur mau berprofesi sebagai pekerja seks?
h. SB Siti Romlah
Mengapa anak masih terjerumus dalam profesi tersebut, sedangkan sudah ada
perlindungan anak?
i. SB MUI Sumsel
Apa hukuman pidana yang pantas untuk pelaku prostitusi tersebut?
7) Daftar Dokumen
Audio video pengakuan narasumber bahwa dia melakukan pengedaran Narkoba.
Dalam menentukan angle dan hipotesis tim melakukan suatu penelitian dan
observasi langsung terhadap narasumber. Sehingga ditemukan titik sudut pandang
siapa yang menjadi objek tujuan penelitian untuk pembahasan.
9) Membuat Outline
a. Latar belakang
Awalnya melihat transaksi antara pengedar dan konsumen narkoba disalah
satu kamar kost
b. Arah Tulisan
Berdasarkan arah tulisan tim investigasi mengambil angel dari pengedar
sebagai narasumber.
3
Sugiono (2015,hlm. 96)
3
c. Narasumber
Tim investigasti mewawancarai narasumber yang notabennya adalah
sebagai pengedar.
d. Pertanyaan
1. Ade-ade itu kalo ada job sampe bolos?
2. Kalo ada job mereka sampe bolos sekolah ngga?
3. Ngga ngerasa merusak masa depan anak kecil pak?
4. Ngga takut hamil?
5. Ngga takut penyakit? Yakin?
6. Kenapa kamu melakukan pekerjaan ini?
7. Mengapa anak dibawah umur mau berprofesi sebagai pekerja seks?
8. Mengapa anak masih terjerumus dalam profesi tersebut, sedangkan sudah
ada perlindungan anak?
9. Apa hukuman pidana yang pantas untuk pelaku prostitusi tersebut?
10. Apa penyebab anak dibawah umur melakukan prostitusi tersebut?
4
Langkah – langkah tersebut perlu dilakukan supaya kita bisa mengetahui
berita tersebut dan mudah dalam pelaksanaannya. Namun, terkadang rencana
tersebut tidak sesuai dengan rencana sebelumnya karna orang yang didatangi
(narasumber atau pelaku) tidak bisa ditemui.
B. Peliputan
Dalam setiap investigasi pasti mempunyai tahapan – tahapan yang yang harus
dilewati agar kasus dapat terungkap dengan mudah, seperti halnya dalam
mengungkap kasus prostitusi ini, ada beberapa tahapan di antaranya sebagai berikut:
5
Narasumber utama yaitu BINTANG (nama disamarkan) sebagai pengedar
narkoba.
SB YOSI mengatakan “Saya merasakan suatu hal yang baru dan bisa saya
nikmati yang saya tidak perlu berisiko untuk masa depannya, itu tergantung di
anaknya sendiri (enggak merasa merusak masa depan anak kecil pak?) yang
merusakkan dia sendiri, bukan saya sebenarnya!” Sedangkan SB YULI menjelaskan
“(adek – adek itu kalau ada job sampai bolos sekolah?) kita ngajarin, tetap sekolah,
sekolah jangan sampai terganggu, biar pun kita cewek bandel tapi tetap sekolah
nomor satu.“
SB Dr. Mulyanto menjelaskan “di salah salah satu wilayah yang ekonominya
subur, perempuan-perempuan, anak-anak, dan remajanya berprofesi sebagai pekerja
6
seks, itu sebetulnya dalam rangka mencoba mengakses gaya hidup seperti yang
mereka lihat, mereka tonton dalam kehidupan masyarakat yang lebih mampu”.
C. Mengemas Laporan
1. Kerangka Cerita
Kerangka Cerita Investigasi
Investigasi dilakukan untuk mengungkap fakta yang merugikan- masyarakat umum
(publik) baik secara langsung maupun tidak. Persoalan yang menyangkut kepentingan
bersama dan cukup masuk akal mempengaruhi kehidupan sosial mayoritas
masyarakat umum. Adanya indikasi bahwa pihak-pihak tertentu mencoba untuk
menyembunyikan kejanggalan dari hadapan public. Dalam Konteks distributor
narkoba harus ada indikasi yang memenuhi unsur distributor narkoba
a. Yaitu mengungkap fakta tentang pendistribusia narkoba, dengan cara mencari
mewawancarai pelaku sebagai narasumber.
b. Mencari bukti awal bahwa adanya transaksi antara pengedar dan konsumen
narkoba disalah satu kamar kost
c. Melakukan hipotesis bahwa benar adanya transaksi antara pengedar dengan
konsumen.
Strategi Investigasi
Dalam persiapan strategi dilakukan beberapa hal berikut:
a. Memahami peta lokasi. Menyusun rencana perjalanan seperti memperkirakan
faktor yang mungkin terjadi selama investigasi, prioritas capaian, alternatif
antisipasi, dan rencana lanjutan atas temuan.
b. Melakukan penyamaran agar dapat meyakinkan bahwa tim kami ingin mencoba
narkoba
7
Pengamanan Investigator
Dalam investigasi kita juga harus menghitung potensi resiko. strategi Meminimalkan
Resiko dengan cara konsisten dengan penyamaran yang dilakukan dan tidak
membawa assesoris yang mencurigakan. Protokol Keamanan harus melakukan
beberapa hal yaitu dengan memastikan ketua tim memahami rencana dan setiap
langkah investigasi, saling bertukar nomor kontak, jadwal komunikasi, emergency
call (kontak darurat), Langkah penyelamatan.
4
media.nationalgeographic.co.id
8
Pak jika wawancara kami atau berita yang kami sajikan tidak mengandung
unsur 5W+1H bagaimana ya pak ?
Jika seperti itu maka berita yang kalian sajikan dianggapa tidak lengkap
dan dilain waktu harus diselesaikan contoh diberita investigasai prostitusijika
belum lengkap maka bisa di buka kembali kasus atau bahkan berita itu
dianggap gagal dan tidak dapat naik menjaadi sebuah berita.
5
ibrary.binus.ac.id
6
Ishwara, Luwi. (2005). Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: Buku Kompas
9
D. Kode Etik
Poin-poin kode etik jurnalistik yang menggantikan poin-poin KEWI
Pasal 1
Wartawan Indonesia bersikap independen , menghasilkan berita yang
akurat,berimbang, dan tidak beritikad buruk.
Penafsiran:
a. Suara hati nurani tanpa campur tangan, paksaan, interview dari pihak lain
termasuk pemilik perusahaan pers.
b. Akurat berarti dipercaya benar sesuai keadaan objektif ketika peristiwa terjadi.
c. Berimbang berarti semua pihak mendapat kesempatan setara.
d. Tidak beritikad buruk berarti tidak ada niat secara sengaja dan semata mata untuk
menimbulkan kerugian pihak lain.
Pasal 2
Wartawan indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan
tugas jurnalistik.
Penafsiran:
a. Menunjukan identitas diri kepda narasumber
b. Menghormati hak privasi.
c. Tidak menyuap.
d. Mengahasilkan berita yang faktual dan jelas sumbernya.
e. Merekayasa pengambilan dan pemuatan atau penyiaran gambar, foto, suara
dilengkapi dengan keterangan tentang sumber dan ditampilkan secara berimbang.
f. Menghormati penglamaan traumatik narasumber dalam penyjian gambar, foto,
suara.
g. Tidak melakukan plagiat, termasuk menyatakan hasil liputan wawancara lain
sebagai karya sendiri.
h. Penggunaan cara-cara tertentu dapat dipertimbngkan untuk peliputan investigasi
bagi kepentingan publik.7
7
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hal 103-105.
10
1. Efek Samping Peliputan
Bahwasannya sang ivestigator, tidak ada yang melaporkannya.
a. Orang tua lebih bisa waspada/mengawasi anaknya dalam lingkungannya.
b. Polisi memberikan sosialisasi tentang bahayanya seks bebas ke sekolah-sekolah.
c. Tidak ada tuntutan apapun dari orang yang terlibat dalam liputan kepada
imvestigator.
2. Perlindungan sumber
Poin-poin kode etik jurnalistik yang menggantikan poin-poin KEWI
Pasal 7
Wartawan Indonesia memilkinhak tolakn untuk melindungi narasumber yang tidak
bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menhargai ketentuan embargo,
informasi latarbelakang dan “of the record” sesuai dengan kesepakatan.
Penafsiran:
a. Hak tolak adalah hak untuk tidak mengungkapkan identitas dan keberadaan
narasumber demi keamanan narasumber dan keluarganya.
b. Embargo adalah penundaan pemuatan atau penyiaran berita sesuai dengan
permintaan narasumber.
c. Latar belakang adalah segala informasi atau data dari narasumber yang disiarkan
atau diberitakan tanpa menyebut nama narasumbernya.
d. Off the record adalah segala informasi atau data dari narasumber yang tidak boleh
disiarkan atau diberitakan.
Sb Tina (Nama Disamarkan) Audio (Dirubah) Wajah Jangan Sampai Tampak/ Psk
Anak
11
Sb Tina (Nama Disamarkan)/Psk Anak
Sb Daniel/ Mucikari Psk Anak
Sb Yosi (Nama Disamarkan)/ Pelanggan Psk Abg
Sb Ade/ Psk Anak
Sb Tari (Nama Disamarkan)/Psk Anak----Candid
3. Plagiarisme
Bahwasannya investigator tidak melakukan plagiarisme dikarenakan dia tau
dengan kode etik. Terdapat dalam kode etik jurnalistik yang menggantikan poin-poin
KEWI pasal 2 poin G, yaitu: Tidak melakukan plagiat, termasuk menyatakan hasil
liputan wawancara lain sebagai karya sendiri.
Lampiran 1
Segmen 1
12
VIDEO AUDIO
CLIP OPENING
Cut to...
13
OPENING Viewer discretion:
TEKS:
JUDUL: PROSTITUSI ANAK SEBUT SAJA GADIS BELIA INI/ SEBAGAI TINA// IA
SEKOLAHAN MASIH BERSEKOLAH/ PERSISNYA KELAS SATU
SEBUAH SEKOLAH MENENGAH ATAS DI PALEMBANG//
DALAM HITUNGAN HARI/ TINA AKAN MENGHADAPI
Insert si ”TINA baca buku sekolah” UJIAN KELULUSAN// BELAJAR PUN MENJADI KEGIATAN
SEHARI-HARINYA// TAPI/ TINA PUNYA AKTIFITAS LAIN
YANG BERBEDA DENGAN PELAJAR UMUMNYA//
TC 21.34-22.00
14
palembang-kaya gini terus) sedangkan temen2 ica
pada jaya, gimana ngeliat mereka iri, ya udah terpaksa
ica menjual keperawanan ica , sama om itu”
TC 29.22-29.41
TC 19.29-19.37
15
TAK MENGANGGU JAM SEKOLAH// SELAIN ITU/
SUPAYA ORANG TUA TAK CURIGA/ IA MENOLAK
TRANSAKSI SYAHWAT HINGGA LARUT MALAM//
TC 13.40-14.03
16
TEASER
SEGMEN 2
VIDEO AUDIO
17
-----------------transisi ke Ade--------------------------
TC 05.40-05.50
TC 10.05-10.18
18
SEKS KOMERSIAL// DALAM BISNIS ESEK-ESEK INI/
ADA PULA ANAK SEKOLAH YANG MENJADI GERMO
ATAU MUCIKARI// TUGASNYA/ MENGATUR PESANAN
DARI CALON PELANGGAN KHUSUS PSK ANAK//
TC 28.03-28.22
TC 29.46-30.06
19
SB DANIEL/ MUCIKARI PSK ANAK
TC 36.03-36.23
TEASER
SEGMEN 3
VIDEO AUDIO
20
SB TARI (NAMA DISAMARKAN)/PSK ANAK----CANDID
TC 31.07-31.15
TC 08.08-08.23
21
MENJADI PSK//
TC 02.24-02.46
TC 04.27-04.47
TC 05.27-05.47
22
KASUS PROSTITUSI YANG MELIBATKAN ANAK DIBAWAH
UMUR// DIMANA PARA PELAKU YANG MENGEKSPLOITASI
ANAK BISA DIJERAT DENGAN UNDANG-UNDANG
PERLINDUNGAN ANAK// ANCAMAN UNTUK KASUS INI PUN
TAK MAIN-MAIN PELAKU BISA DIKENAKAN HUKUMAN
PIDANA PALING SINGKAT LIMA TAHUN PENJARA DAN
PALING LAMA LIMA BELAS TAHUN PENJARA//
TC 05.47-05.57
TC 25.03-25.16
23
Lampiran 2
1. 22 september 2019
Pertemuan pertama untuk membahas prawawancara.
24
2. 23 september 2019
Saat mewawancarai investigator Jefri Ardi.
25
3. 28 September 2019
Penulisan Laporan
4. 11 Oktober 2019
26
Menulis naskah laporan
5. 15oktober 2019
Mencari referensi dan Menulis naskah laporan
27
6. 17 oktober 2019
Wawancara kedua untuk penambahan bahan investigasi.
28
7. 22 oktober 2019
Penulisan Naskah Investigasi.
8. 24 oktober 2019
Penyelesaian tugas Laporan.
29