Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU LATSAR CPNS 2022 AGENDA 3

Nama : Dewi Riyanti, S.E.

NIP : 19950410 202203 2 021

Instansi : Inspektorat Kabupaten Pati

Angkatan Latsar : 23 / Kelompok 1

IDENTIFIKASI VISI PRIBADI DALAM KONTEKS SMART ASN

Dalam upaya membentuk birokrasi berkelas dunia tersebut, diharapkan setiap


pegawai dapat memiliki profil sebagai Smart ASN, yang terdiri dari nasionalisme,
integritas, wawasan global, hospitality, networking, penguasaan teknologi informasi,
bahasa asing dan entrepreneurship. Seorang ASN yang ‘Smart’ nantinya diharapkan
dapat berperan sebagai digital talent dan digital leader yang mendukung transformasi
birokrasi di Indonesia.
Saya ASN yang bekerja di Inspektorat Daerah Kabupaten Pati dengan jabatan
sebagai Ahli Pertama- Auditor. Inspektorat Kabupaten Pati mempunyai tugas
membantu Bupati membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah.
Pelayanan yang dilakukan oleh Inspektorat Daerah Pati bukanlah pelayanan yang
berhubungan langsung dengan masyarakat melainkan melaksanaan pengawasan
internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan
kegiatan pengawasan lainnya dan Penyusunan laporan hasil pengawasan.
Visi saya sebagai ASN adalah “Menjadi seorang auditor yang kompeten
berintegritas dan responsif terhadap perubahan era digital”. Sebagai seorang ASN
yang berprofesi sebagai seorang auditor, saya berupaya untuk menjadi pelayan
publik, terutama dalam pelaksaan pemeriksaan, tetap memperlakukan semua objek
pemeriksaan secara wajar, menjunjung tinggi rasa kemanusiaan, memiliki integritas
dengan melaksanakan pemeriksaan secara objektif, tidak menerima gratifikasi serta
terus meningkatkan kompetensi diri dan bersikap adaptif terhadap teknologi agar
kinerja pelayanan lebih cepat, akurat, dan efisien.
Sebagai contoh dalam melaksanakan pemeriksaan regular terhadap Desa, di
Inspektorat Daerah Kabupaten Pati telah menerapkan Aplikasi untuk membantu
mempercepat dalam penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan yaitu Siswaskeudes
(Sistem Pengawasan Keuangan Desa) sebagai salah satu aplikasi yang menunjang
Teknik audit berbasis komputer. Saya sebagai Smart ASN harus mau belajar
menggunakan aplikasi tersebut supaya kinerja kita lebih akurat dan cepat. Pada
initinya, setiap ASN harus dapat merespon perkembangan teknologi dan informasi
dengan positif.
Untuk mendukung visi saya tersebut, saya membuat road map rencana
kegiatan yang akan saya laksanakan untuk 1 tahun kedepan, yaitu sebagai berikut :

Gambar 1. Road Map Rencana Kegiatan 1 Tahun Kedepan

Road map diatas merupakan gambaran akan rencana saya dalam satu tahun
kedepan, yang mana terdapat 4 point rencana kegiatan, yang mana tujuan utama yang
menjadi puncak dalam agenda saya dalam 1 tahun kedepan adalah mengikuti diklat sehingga
mendapatkan sertifikasi auditor supaya menjadi dukungan yang kuat untuk terlaksananya visi
saya Namun untuk sampai pada titik tersebut harus melalui ketiga proses tersebut. Rencana
agenda tersebut, yang saya harapkan dapat berjalan sesuai dengan rencana diatas. Maka
dari itu, terdapat langkah-langkah strategis yang saya laksanakan untuk mendukung
tercapaikan agenda kegiatan tersebut, diantaranya sebagai berikut :

1. Dalam pelaksaan Pelatihan Dasar CPNS, kami mendapatkan tugas yang dikerjakan
secara mandiri dan kelompok. Saya akan berupaya melaksanakan tugas demi tugas
tersebut dengan penuh tanggung jawab, sesuai dengan perintah tugas yang diminta
tutor, supaya nilai yang saya peroleh dapat maksimal. Dalam pengerjaan tugas latsar
menerapkan salah satu nilai Smart ASN yaitu Mampu menguasai Teknologi karena
terdapat beberapa tugas yang mengharuskan kita membuat video, sehingga kita dapat
belajar mengedit video via smartphone yang mana kita membuat sebuah konten yang
menarik yang dapat menjadi bahan promosi kita ASN sebagai pelayan publik yang
handal.
2. Setelah kita menjadi PNS 100%, kita telah memiliki bekal secara teoritis yang kita
peroleh pada saat latsar. Sehingga tugas kita selanjutnya adalah
mengimplentasikannya dalam pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari. Saya berupaya
untuk menerapkan nilai dasar BerAKHLAK terutama dalam melaksanakan tugas kia
sebagai auditor yaitu pemeriksaan.
3. Sebagai Smart ASN, diera digital ini dalam pelaksanaan pekerjaan kita juga
diharuskan menggunkan aplikasi untuk mempermudah dan mempercepat kinerja kita.
Saya sebagai seorang auditor juga harus belajar teknik mengaudit berbasis komputer
dengan cara mengikuti pelatihan/seminar baik yang diselenggarakan oleh kantor
maupun kita mengikutinya secara mandiri, sehingga kegiatan pemeriksaan tidak
dilaksanakan secara manual, yang mana hal tersebut membuat rangkaian proses
pemeriksaan kita menjadi lebih lambat.
4. Supaya mendapatkan kepercayaan dalam melakukan kegiatan pemeriksaan,
sekaligus sebagai upaya dalam peningkatan kompetensi dalam pemeriksaan kita
harus mempunyai sertifikat auditor. Untuk mendapatkan sertifikat tersebut kita harus
mengikuti diklat pembentuka profesi auditor yang diselenggarakan oleh BPKP. Saya
berharap, pada tahun 2023 kami sudah mendapatkan slot/jadwal untuk mengikuti
diklat tersebut. Hal ini tergantung dari bidang perencanaan pengembangan karir ASN
di Inspektorat dan ketersediaan anggaran.
Dari 4 point rencana kegiatan, tujuan utama yang menjadi puncak dalam
agenda saya dalam 1 tahun kedepan, yang mana menjadi dukungan yang kuat untuk
terlaksananya visi saya adalah mengikuti diklat sehingga mendapatkan sertifikasi
auditor supaya memiliki kompetensi yang memadai dalam melaksanakan
pemeriksaan tidak diragukan dan dapat dipertanggungjawabkan. Saya akan
menganalisis lebih lanjut terkait pelaksanaan keberlangsung pelaksanaan diklat
sertifikasi auditor menggunakan analisis SWOT:
1. Strength : Pelaksanaan Diklat Kompetensi Auditor dapat dilaksanakan karena SDM
yang telah siap mengikuti diklat (secara jasmani dan intelektual)
2. Weakness : Terlambatnya instansi dalam perencaan pelaksanaan diklat auditor,
sehingga diklat menjadi tertunda
3. Opportunity : Terdapat sumber dana yang membiayai diklat pembentukan JF Auditor
(Star AF)
4. Threat : Banyaknya peserta yang mengikuti diklat JFA, akan tetapi terbatasnya kuota
diklat JFA sehingga antrian peserta diklat menjadi lebih banyak.

Dari analisis SWOT diatas, terdapat kelemahan dan ancaman yang mungkin dapat
menghambat pelaksaan diklat jabatan fungsional auditor, untuk itu langkah antisipasi yang
dapat dilaksanakan :

✓ BPKP diharapkan untuk dapat melakukan perencanaan secara maksimal, agar


Auditor yang belum melaksanakan diklat, mendapatkan kuota/slot dan terjadwalkan
dengan baik. Dengan demikian, pengembangan kompetensi auditor tidak tertunda.

Anda mungkin juga menyukai