2016-2020
BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI
INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
Bab I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Landasan Hukum............................................................................................1
C. Tujuan Renstra................................................................................................2
D. Manfaat Renstra............................................................................................3
BAB II SEJARAH BAGIAN.........................................................................................4
A. Sejarah Penyelenggaraan Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran Undip..........................................................................................4
B. Gambaran Umum Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran Undip..........................................................................................6
BAB III VISI, MISI DAN TUJUAN................................................................................7
A. Visi..................................................................................................................7
B. Misi..................................................................................................................7
C. Tujuan.............................................................................................................7
BAB IV ANALISIS LINGKUNGAN..............................................................................9
A. Internal............................................................................................................9
B. External........................................................................................................10
C. Isu Startegis................................................................................................. .11
D. Sasaran Strategis.........................................................................................11
E. Langkah Pencapaian...................................................................................11
BAB V PENUTUP.................................................................................................... .14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. LANDASAN HUKUM
1
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
12. Keputusan Menteri PTIP Nomor 104 Tahun 1962 jo Kepres RI Nomor 18
Tahun1963 tentang Pendirian Universitas Udayana
13. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 186/O/2002
tentang Statuta Universitas Diponegoro.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73
Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang
Pendidikan Tinggi.
15. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Di Lingkungan Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi
17. Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional
Nomor 194/E.E3/Ak/2014 tentang Izin Penyelenggaraan Dan Akreditasi Institusi
Perguruan Tinggi
18. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor : 108/Dikti/Kep/2001 Tentang Pedoman Pembukaan
Program Studi Dan / Atau Jurusan Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 234/U/2000 Tentang Pendirian Perguruan Tinggi
19. Keputusan Rektor Universitas Diponegoro Nomor : 2173/UN7.P/HK/2014 tentang
Rencana Strategis (Renstra) Universitas Diponegoro 2015 - 2019
C. TUJUAN RENSTRA
2
- Menjaga dan meningkatkan kesinambungan program
d) Efisiensi dan produktivitas (Efficiency and productivity)
- Memperbaiki fasilitas kelas, laboratorium, dan alat bantu pengajaran
- Merancang materi kursus yang inovatif
- Meningkatkan prestasi (keberhasilan) mahasiswa, mencegah dropout,
mempersingkat lama waktu studi dan penyusunan skripsi (karya akhir)
- Meningkatkan kehadiran dosen staf pengajar
D. MANFAAT RENSTRA
3
BAB II
SEJARAH BAGIAN
4
Dasar hukum pendidikan Spesialis Anestesi di FK. Undip makin kuat dengan
ditunjuknya Universitas Diponegoro sebagai penyelenggara pendidikan dokter Spesialis
oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Selanjutnya dikukuhkan dengan Surat
Keputusan Rektor No. 144/SK/PT.09/1980 tentang pembentukan sekolah dokter
spesialis yang meliputi 11 program studi, dimana program pendidikan dokter spesialis
anestesiologi termasuk didalamnya.
Pada waktu itu pendidikan dokter spesialis anestesi ditempuh selama 8 semester
dengan bobot 144 sks. Mengingat kebutuhan dokter spesialis anestesi yang mendesak
dan mengacu pada SK. Mendikbud No. 56/U/1994 pasal 7 tentang pedoman
penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar, bahwa beban studi
Spesialis I sekurang kurangnya 36 SKS dan sebanyak banyaknya 56 sks yang
dijadwalkan antara 4 – 10 semester sesudah program sarjana. Maka dipandang beban
studi PPDS.I. anestesiologi terlalu banyak , maka dalam Raker IDSAI 1 – 3 Agustus di
Jakarta dibentuk panitia ad.Hoc revisi kurikulum. Hasilnya Katalog 1998, lama studi
dikurangi menjadi 7 semester dengan beban studi antara 98-108 sks, karena untuk
menjadi dokter spesialis anestesi, materinya tidak mungkin dikurangi menjadi 50 SKS.
Pada saat ini pendidikan spesialis anestesiologi FK. UNDIP mengacu pada
katalog 2008 yang merupakan revisi dari katalog 1998 lama studi tetap 7 semester
dengan bobot 103 SKS. Dengan mengikuti program MS biomedik sekaligus, maka
bobot menjadi 118 SKS.Jumlah tenaga pengajar yang semula hanya 3 orang,
mengalami penambahan dari masuknya alumni menjadi tenaga pengajar.
Kwalitasnya juga mengalami peningkatan dengan training dan tugas belajar ke pusat
pendidikan yang lebih maju baik didalam negri maupun di luar negeri.
Pada tgl. 1 Oktober 1979 dr. Haditopo di angkat menjadi Guru Besar
Anestesiologi FK. UNDIP yang I, dimana beliau merupakan guru besar anestesiologi ke
II di Indonesia. Selanjutnya dr. Soenarjo dikukuhkan pula menjadi guru besar
anestesiologi FK. UNDIP yang ke II pada 25 Mei 2004.
Dr. Marwoto adalah lulusan spesialis anestesi yang I di FK. UNDIP, selanjutnya
beliau mengabdi di bidang anestesiologi FK. UNDIPdan dikukuhkan menjadi guru besar
anestesiologi FK. UNDIP yang ke III pada tanggal 3 Maret 2006.
Pada saat ini lulusan spesialisanestesi FK.UNDIP telah lebih dari 100 orang
tersebar diseluruh Indonesia. Salah satunya (Dr. St. Mulyata) menjadi guru besar
anestesiologi FK. UNS yang yang I pada tahun 2005.
Bagian anestesiologi banyak mendukung kemajuan RS.Dr. Kariadi antara lain
dengan didirikannya ICU pada 8 Desember 1975, yang tak lepas dari dukungan
anestesi dengan dr. Soenaryo, SpAn sebagai kepala ICU yang pertama.
Dengan adanya dukungan anestesi juga memungkinkan dilakukan operasi
transplantasi ginjal, kembar siam, tumor hipofise, fossa posterior, epilepsi, moya-moya.
transplantasi hepar, operasi jantung terbuka dan kasus-kasus sulit lainnya.
Bagian Anestesiologi FK. UNDIP / RSUP. Dr. Kariadi juga melakukan pengabdian
kepada masyarakat antara lain kursus-kursus bantuan hidup dasar pada masyarakat,
pengiriman tenaga ke daerah bencana seperti tsunami di Aceh, gempa bumi di
Yogyakarta, operasi bibir sumbing masal, katarak, dan lain-lain di daerah.
Harapan kedepan bagian anestesi FK. UNDIP/RSUP.Dr. Kariadi semakin maju
dan semakin banyak menghasilkan lulusan spesialis anestesi yang berbobot, untuk itu
perlu kerja sama, ketekunan, keuletan, kejelian, saling menghargai, saling isi mengisi
dan saling berkorban baik para staf pengajar, residen maupun para alumni. Dan yang
paling penting jangan lupa semboyan para pendiri negara kita sekalimerdeka tetap
merdeka. Untuk mengisi kemerdekaan marilah kita mencintai produksi dalam negeri
termasuk mencintai dokter anestesi produksi dalam negeri dan para perintis yang telah
bersusah payah dan berkorban untuk memproduksi dokter spesialis anestesi di dalam
negeri.
5
B. Gambaran Umum Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNDIP
Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNDIP merupakan salah satu
program studi dari 11 program studi yang dibentuk oleh Universitas Diponegoro melalui
Fakultas Kedokteran melalui SK Rektor Universitas Diponegoro No:
144/SK/PT.09/1980. Sejak saat itu proses pendidikan program Anestesiologi dan Terapi
Intensif berlangsung dengan kurikulum yang teratur dengan sistem perekrutan calon
mahasiswa dan penyebaran dokter lulusannya.
Hingga pada akhir tahun 2015, Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif
FK UNDIP telah meluluskan dokter spesialis Anestesi sebanyak 226 dokter yang
tersebar di seluruh Indonesia, dan beberapa menjadi staf Pengajar di center pendidikan
spesialis Anestesiolgi dan Terapi Intensif. Pada saat ini terdapat 65 orang mahasiswa
yang mengambil spesialisasi Anestesiologi dan Terapi Intensif di Bagian Anestesiologi
dan Terapi Intensif FK UNDIP.
Berdasarkan katalog KATI 2015, kurikulum pendidikan dokter spesialis
Anestesiologi dan Terapi Intensif berubah menjadi 8 semester, dengan beban 120 SKS.
Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNDIP telah mengadaptasinya
sejak saat itu yang ditujukan kepada mahasiswa nya yang masuk terdaftar mulai tahun
2015.
6
BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN
A. VISI
Visi program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas KedokteranUniversitas
Diponegoro adalah“Program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif, FK UNDIP menjadi
pusat pendidikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang Anestesi dan terapi
intensif yang diakui dan menjadi panutan di Indonesia.”
B. MISI
Misi program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas KedokteranUniversitas
Diponegoro adalah:
a. Mewujudkan sistem pendidikan dan pengajaran yang bermutu dengan berdasarkan
ilmu dan teknologi kedokteran terkini melalui tahapan pendidikan yang proporsional
berdasarkan kurikulum yang ada.
b. Melaksanakan penelitian yang menghasilkan publikasi, dan ikut menyumbangkan
penemuan dibidang ilmu Anestesi dan Terapi Intensif, yang bermanfaat bagi
praktek kedokteran dan bagi masyarakat.
c. Melaksanakan pengabdian sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan
kemampuan pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang Anestesi dan Terapi
Intensif.
d. Melaksanakan manajemen internal berdasar Tata Kelola Organisasi yang baik dan
akuntabilitas keuangan.
e. Meningkatkan entrepreneurship berdasarkan pemikiran yang inovatif dan kreatif
agar lulusannya mampu bersaing di pasar lokal, regional dan Internasional.
Penjabaran dari misi program studi merupakan pelaksanaan dari empat
misiFakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, empat misi Universitas Diponegoro
dan tiga misi RSUP Dr. Kariadi Semarang. Intisari dari misi tersebut adalah peningkatan
kemampuan melalui proses pendidikan dan penelitian,dan memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam pengembangan pelayanan danpengabdian, terutama peningkatan
intensitas penelitian dan publikasi ilmiah sehingga dapat mencapai taraf unggul dalam
bidang riset.
C. TUJUAN
Tujuan Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FakultasKedokteran
Universitas Diponegoro merujuk pada tujuan dari FakultasKedokteran Universitas
Diponegoro dan RSUP Dr. Kariadi Semarang, danmerupakan penjabaran dari misi
program studi. Rumusan dari tujuan programstudi Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dijabarkan menjadi Tujuan Umum dan
Tujuan Khusus. Tujuan program studiadalah sebagai berikut:
Tujuan Umum
Mendidik dan melatih dokter menjadi dokter spesialis anestesi yang mempunyai
keahlian klinis, kemampuan akademik dan kualitas profesional.
a. Keahlian klinis merupakan kemampuan penerapan proses klinis yang mencakup
pengetahuan dan ketrampilan.
b. Kemampuan akademik adalah kemampuan untuk belajar mandiri, melakukan
penelitian, mengajarkan apa yang dikuasainya dan dapat melakukan komunikasi
secara efektif.
c. Kualitas professional meliputi rasa tanggung jawab, dapat bekerja sama dengan
baik, bersikap sesuai etika dan selalu mengembangkan pengetahuan dan
ketrampilan.
7
Tujuan Khusus
Menerapkan pola pendidikan dokter spesialis anestesi sesuai kurikulum yang
ditetapkan kolegium Anestesi dan Terapi Intensif, sehingga dihasilkan lulusan yang
terstandar, sesuai kebutuhan pelayanan anestesi di seluruh Indonesia.
8
BAB IV
ANALISIS LINGKUNGAN
A. Internal
a. Kekuatan
Mampu laksana visi dan misi
Termasuk pusat pendidikan anestesi yang didirikan awal di Indonesia
Penyelenggaraan rapat staf rutin setiap minggu dalam rangka evaluasi
organisasi dan proses pendidikan
Perencanaan yang baik dalam pengembangan staf
Rata-rata lulusan sesuai dengan masa studi
Prestasi peserta didik dalam lomba ilmiah di tingkat nasional cukup banyak
Aktivitas soft skill cukup bervariasi
Fasilitas rumah sakit yang lengkap dan variasi kasus yang cukup untuk
memenuhi target kompetensi peserta didik
Program studi masih memiliki hak penuh untuk menentukan kelulusan calon
peserta didik
Tingkat pendidikan staf di tiap divisi sudah memenuhi syarat
Kurikulum yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dan Standar
Kompetensi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif
Proses continuing medical education didukung dengan berlangganan jurnal
internasional
Sarana dan prasarana cukup memadai untuk menunjang pembelajaran
Perencanaan dan penggunaan anggaran telah dilakukan secara transparan
dan akuntabel
Kerjasama dengan RS afiliasi dan satelit memberikan kesempatan pendidikan
dan lahan pengalaman untuk peserta didik
b. Kelemahan
Belum semua staf dan peserta didik memahami visi dan misi
Keterwakilan dalam penyusunan visi dan misi belum sempurna
Arsip dan administrasi mengenai dokumen pendukung kepegawaian dosen
belum optimal
Sistem pelimpahan wewenang belum berjalan optimal
Belum memiliki penjaminan mutu yang baik
Pengkajian umpan balik dari dosen, alumni dan peserta didik belum optimal
Evaluasi mengenai daya tampung yang sesuai dengan jumlah dan jenis
kasus serta staf pengajar belum ada
Belum ada keseragaman kriteria penerimaan calon PPDS antara kolegium
dan universitas
Prestasi PPDS di tingkat internasional belum ada
Pelayanan bimbingan konseling belum intens
Perencanaan pengembangan staf terkadang meleset dari target waktu
Sistem rekam jejak kinerja dosen belum dilaksanakan dengan optimal
Belum semua staf mengikuti pelatihan kompetensi sebagai pengajar
Jumlah staf guru besar masih sedikit
Aktivitas akademik dosen di rumah sakit afiliasi masih rendah
Bukti rotasi dan tahapan PPDS belum ada
Kepatuhan peserta didik untuk mengisi logbook dengan teratur masih rendah
Banyak dosen yang merangkap jabatan sehingga tugas pendidikan belum
bisa optimal
9
Kajian holistik mengenai peserta didik, stase, jumlah kasus dan waktu masa
studi belum optimal
Pengawasan terhadap aktivitas ilmiah peserta didik masih kurang
Inventaris sarana dan prasarana masih kurang baik
Belum ada sistem informasi yang baik
Penelitian staf secara mandiri masih kurang
Kerjasama dengan lembaga penelitian dan pengembangan nasional dan
internasional belum ada
Publikasi ilmiah di tingkat internasional masih kurang
Dana penelitian dari fakultas dan rumah sakit beum terserap optimal
Staf yang memiliki HAKI tidak ada
B. Eksternal
a. Peluang
Dukungan rumah sakit pendidikan utama yang sudah terakreditasi
internasional
Letak geografis yang menguntungkan sebagai sarana rujukan dan
kemudahan transportasi
Rumah sakit pendidikan utama sudah terakreditasi WBK dan WBBM
Hubungan yang baik dan kemudahan koordinasi dengan organisasi profesi
Partisipasi dalam acara fakultas dalam bentuk open house sangat optimal
dan menyumbang prestasi
Perhatian alumni terhadap almamater yang diwadahi ikatan alumni cukup
tinggi
Program pemerintah mendukung peningkatan jumlah spesialis dalam rangka
pemenuhan kebutuhan nasional
Kebutuhan terhadap dokter spesialis anestesi dan terapi intensif cukup tinggi
Tingkat kepuasan pengguna alumni cukup tinggi
Kegiatan scientific fair di fakultas yang memfasilitasi keberadaan program
studi anestesiologi
Program beasiswa pendidikan untuk peningkatan kompetensi staf pengajar
tersedia dari Fakultas/ Universitas/ Rumah Sakit
Rumah sakit pendidikan utama menyediakan dana untuk kursus/ simposium
bagi staf pengajar
Tersedia panduan nasional dalam rangka mendukung pencapaian dan
keseragaman kompetensi peserta didik
Fasilitas pembelajaran di rumah sakit pendidikan utama (IBS, ICU, IGD, dll)
yang memadai untuk penunjang proses pembelajaran
Rumah sakit pendidikan utama sudah terakreditasi internasional
Mengelola dan menerbitkan jurnal anestesi yang terakreditasi nasional
Ketersediaan rumah sakit dan afiliasi yang dilindungi dengan MoU
Mengelola dan menerbitkan jurnal anestesi yang terakreditasi nasional
Pengembangan diri dalam hal penelitian didukung visi universitas untuk
menjadi universitas riset
Banyaknya event dan lomba penelitian di tingkat nasional dan internasional
(KONAS, PIT, Indoanesthesia, dll)
b. Ancaman
Ketidakpastian dalam hal kebijakan pemerintah di bidang pendidikan dan
kesehatan
Ketidakpastian dalam hal kebijakan direktur rumah sakit mengenai
kepemimpinan organisasi
Koordinasi dengan Fakultas dan Rumah Sakit belum optimal
10
Makin banyak lulusan dokter spesialis anestesi dari luar negeri yang masuk
ke Indonesia
Latar belakang peserta didik sangat heterogen
Perubahan sistem pendidikan Sp-2 dapat menghambat pengembangan karir
akademik dosen
Penghargaan untuk beban kerja pendidikan dosen masih kurang
Perubahan kurikulum dan masa studi membutuhkan adaptasi
Jadwal kegiatan akademik dan pelayanan belum terkoordinasi dengan baik
Daya serap terhadap dana untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan
masih rendah
Prosedur pengajuan sarana prasarana membutuhkan waktu yang lama
Pencatatan dan tata kelola pasien di rumah sakit pendidikan belum secara
optimal untuk mendukung penelitian
C. Isu Strategis
a. Dosen yang mampu dan berkualitas tinggi
b. Publikasi, riset dan penelitian yang unggul
c. Lulusan yang unggul, bermoral dan memiliki mental yang baik
d. Pemerataan dan kepuasan pelayanan anestesiologi dan terapi intensif di
Indonesia
D. Sasaran Strategis
Secara umum, sasaran yang ingin dicapai oleh program studi anestesiologi
dan terapi intensif adalah dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dalam kurun
waktu yang tepat sesuai dengan capaian pembelajaran dan kompetensi akhir
lulusan, sehingga meningkatkan daya saing lulusan secara nasional. Meningkatnya
pengabdian kepada masyarakat, kualitas riset, dan publikasi ilmiah.
a. Terwujudnya peningkatan kemampuan dosen dalam proses pembelajaran,
penelitian dan penulisan karya tulis imiah, serta dalam proses pelayanan dan
pengabdian kepada masyarakat.
b. Terwujudnya sistem tata kelola yang efektif, efisien dan profesional.
c. Terwujudnya pendidikan yang menghasilkan lulusan unggul, bermoral dan
inovatif.
d. Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas penulisan karya ilmiah.
e. Terwujudnya publikasi nasional dan internasional hasil penelitian dan karya
ilmiah
f. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan, dan peningkatan serta
publikasi pengabdian kepada masyarakat
g. Terwujudnya kepuasan stakeholder karena kualitas lulusan terkemuka di
Indonesia
h. Terwujudnya kepuasan stakeholder karena kualitas pelayanan dan
pengabdian kepada masyarakat terkemuka di Indonesia.
E. Langkah Pencapaian
a. Terwujudnya peningkatan kemampuan dosen dalam proses pembelajaran,
penelitian dan penulisan karya tulis imiah, serta dalam proses pelayanan dan
pengabdian kepada masyarakat dengan mencapai:
Jumlah dosen dengan pendidikan profesi terakhir SP-2 sebanyak 18 orang
dalam 2 tahun ke depan
Jumlah dosen dengan pendidikan akademik terakhir S3 sebanyak 7orang
dalam 2 tahun ke depan
11
Jumlah pelatihan/pendidikan formal/non-formal dosen di luar negeri sebanyak
16 kali dalam 2 tahun ke depan,
Jumlah Publikasi Nasional dosen sebanyak 18 jurnal dalam 2 tahun ke depan
Jumlah penelitian dosen sebanyak 26 penelitian dalam 2 tahun ke depan
Jumlah Publikasi Internasional dosen sebanyak 2 artikel dalam 2 tahun ke
depan.
Jumlah kegiatan bakti social dosen sebanyak 24 kali dalam 2 tahun ke
depan.
b. Terwujudnya sistem tata kelola yang efektif, efisien dan professional.
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan dan berfungsi baik
dalam 2 tahun ke depan
Sistem infrormasi administrasi dan kemahasiswaan yang mumpuni dalam
satu tahun ke depan.
c. Terwujudnya pendidikan yang menghasilkan lulusan unggul, bermoral dan
inovatif
Mampu menorehkan prestasi ilmiah mahasiswa sebanyak 4 presasi dalam 2
tahun ke depan
Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan pengabdian kepada
masyarakat sebanyak 24 orang setiap satu tahun
Peningkatan soft skill ( olahraga dan kegiatan rohani) yang terselenggara
secara rutin
d. Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas penulisan karya ilmiah
Jumlah penelitian dosen dan / atau mahasiswa sebanyak 38 penelitian dalam
2 tahun ke depan
Jumlah penulisan karya ilmiah dosen dan/ atau mahasiswa sebanyak 45
karya ilmiah dalam 2 tahun ke depan.
e. Terwujudnya publikasi nasional dan internasional hasil penelitian dan karya
ilmiah
Jumlah penelitian dan publikasi karya ilmiah Nasional sebanyak 18 buah
dalam 2 tahun ke depan
Jumlah penelitian dan publikasi karya ilmiah Internasional sebanyak 2 buah
dalam 2 tahun ke depan
f. Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada
masyarakat.
Frekuensi pengabdian masyarakat minimal terselenggara 24 kali dalam 2
tahun kedepan.
g. Terwujudnya kepuasan stakeholder karena kualitas lulusan terkemuka di
Indonesia
Angka kelususan first taker sebanyak 100% dalam 2 tahun ke depan
Jumlah lulusan yang berprestasi unggul (Softskill: tracer study dan hardskill:
IPK) sebanyak> 25% lulusan dalam 2 tahun ke depan.
h. Terwujudnya kepuasan stakeholder karena kualitas pelayanan dan pengabdian
kepada masyarakat terkemuka di Indonesia.
Jumlah pelatihan dan pembinaan di RS jejaring dan daerah sebanyak 5
pelatihan dalam 2 tahun ke depan.
12
BAB V
PENUTUP
13