Anda di halaman 1dari 121

SKRIPSI

PENGARUH INOVASI PRODUK, CITRA MEREK, DAN

WORD OF MOUTH (WOM) TERHADAP MINAT BELI

KERUPUK KULIT BABI MENTAH TAKSU SNACK DI

SURABAYA

ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik


Guna memperoleh gelar Sarjana Manajemen Strata Satu

Oleh:
ANAK AGUNG NGURAH TRI SATYABIMANYU
10117168

INTERNATIONAL BUSINESS MANAGEMENT


FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS
UNIVERSITAS CIPUTRA
2021
ii
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas
segala anugerah-Nya skripsi dengan judul "PENGARUH INOVASI
PRODUK, CITRA MEREK, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP
MINAT BELI KERUPUK KULIT BABI MENTAH TAKSU SNACK DI
SURABAYA” dapat terselasaikan dengan tepat waktu. Penulis membuat
skripsi dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
Program Studi Strata Satu pada fakultas Manajemen dan Bisnis di Universitas
Ciputra Surabaya. Pada proses pembuatan skripsi, penulis mendapatkan
bantuan dan juga dorongan semangat dari banyak pihak. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada
yang terhormat:
1. Ibu Dr. Christina Whidya Utami, M.M., CLC., CPM (Asia).
Selaku dekan Fakultas Manajemen Bisnis Universitas Ciputra
Surabaya. Juga selaku ketua Program Studi International
Business Management Universitas Ciputra Surabaya.
2. Bapak Dr. Christian Herdinata, S.E., M.M., CFP., selaku dosen
penguji serta validasi data pengolahan dan analisis data yang
telah memberikan arahan kepada peniliti pada proses
penyelesaian skripsi ini.
3. Ibu Auditia Setiobudi, S.E., MBA., sebagai dosen pembimbing
peneliti yang telah bersedia untuk membimbing, memberikan
nasihat, meluangkan waktu, dan memberikan ilmu pengetahuan
selama pembuatan skripsi.
4. Bapak Agustiono, S.E., MMA., selaku dosen penguji yang telah
memberikan perbaikan dan saran kepada peneliti pada
penyelesaian skripsi ini.

5. Seluruh dosen International Business Management dari


Universitas Ciputra yang menjadi pembimbing dan membantu

iv
penulis selama melakukan kegiatan perkuliahan di Universitas
Ciputra.
6. Keluarga penulis yang telah memberikan semangat dan
dukungan dalam pembuatan skripsi ini.
7. Sahabat penulis yakni TesTes, Taksu, Takis, Jukut Urap,
followers kedis kerkwak, dan sobat rantau yang telah
memberikan semangat dan dukungan dalam pembuatan skripsi
ini.
8. Sangkara Ekspor yang telah memberikan semangat, pengertian,
menghibur, dan membantu penulis selama pengerjaan skripsi ini.
Penulis menyadari masih skripsi ini sangat jauh dari sempurna dan terdapat
banyak kekurangan pada skripsi ini karena adanya keterbatasan pengetahuan
dari penulis, maka penulis terbuka atas kritik dan saran terhadap skripsi ini.
Penulis berharap skripsi ini dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan
dapat memberikan manfaat bagi yang membaca skripsi ini.

Surabaya, 20 Mei 2021

Anak Agung Ngurah Tri Satyabimanyu

v
ABSTRAK

PENGARUH INOVASI PRODUK, CITRA MEREK DAN WORD OF


MOUTH TERHADAP MINAT BELI KERUPUK KULIT BABI
MENTAH TAKSU SNACK DI SURABAYA

Persaingan dalam dunia bisnis makanan dan minuman saat ini terus meningkat
karena menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia. Peningkatan persaingan
ini juga mengubah perilaku pelanggan dalam membeli sebuah produk. Taksu
Snack merupakan bisnis yang bergerak di bidang industri makanan ringan khas
Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inovasi produk, citra
merek dan word of mouth terhadap minat beli. Populasi menggunakan calon
konsumen yang mengetahui Kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack dan
sampel sebanyak 96 responden. Teknik analisis data menggunakan Uji
Validitas, Uji Reabilitas, Uji Asumsi Klasik, Anaisis Regresi Linier Berganda,
Uji Koefisien Determinasi, Uji F dan Uji t yang diolah menggunakan software
SPSS. Penyebaran kuesioner melalui Google Form dengan jumlah item
pertanyaan sebanyak 18, penilaian menggunakan skala likert 1-5. Dari hasil
penelitian diperoleh hasil: (1) inovasi produk berpengaruh positif signifikan
terhadap minat beli, dimana diperoleh nilai 0,000. (2) citra merek berpengaruh
positif signifikan terhadap minat beli, dimana diperoleh nilai signifikansi
0,000. (3) word of mouth berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli,
dimana diperoleh nilai signifikansi 0,000. Besarnya pengaruh variabel bebas
terhadap minat beli adalah 51,8%.

Kata kunci: Inovasi Produk, Citra Merek, Word Of Mouth dan Minat Beli

vi
ABSTRACT

THE EFFECT OF PRODUCT INNOVATION, BRAND IMAGE, AND


WORD OF MOUTH ON BUYING INTEREST OF TAKSU SNACK RAW
PORK SKIN CRACKERS IN SURABAYA

The competition in food and beverage business keeps on increasing because


being one of human basic needs. This increasing competition also transforms
the consumers behavior in buying a product. Taksu snack is a business that
runs in industry field of Balinese snack. The purpose of this is to find out the
effect of product innovation, brand image and word of mouth on buying
interest. The population uses potential consumers who know Taksu snack raw
pork skin crackers and the sample of 96 respondents. The data analysis uses
Validity test, Reliability test, Classical Assumption test, Multiple Linear
Regression Analysis, Coefficient Technique Determination test, F test and T
test that are processed by using the SPSS software. The questionnaire
distribution through Google Form with 18 total question items, and the
evaluation uses likert scale of 1-5. From the result of research it is obtained in
which: (1) Product innovation affects significant positive on buying interest in
which it is obtained of 0,000 value. (2) Brand image affects significant positive
on buying interest in which it is obtained significant value of 0,000. (3) Word
of mouth affects significant positive on buying interest in which it is obtained
significant value of 0,000. The great effect of independent variables on buying
interest is at 51,8%.

Keywords: Product innovation, brand image, word of mouth and buying


interest

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................................. ii

PERSETUJUAN SIDANG KOLOKIUM .......................................................... iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ........................................................................... 11

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 11

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 11

1.5 Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 14

2.1 Landasan Teori ................................................................................... 14

2.3.1 Inovasi Produk ........................................................................... 14

viii
2.3.2 Citra Merek ................................................................................ 16

2.3.3 Word Of Mouth (WOM) ............................................................. 17

2.3.4 Minat Beli .................................................................................. 18

2.2 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 20

2.3 Keterhubungan antar Variabel dan Hipotesis .................................... 27

2.3.1 Hubungan antar Inovasi Produk terhadap Minat Beli ................ 27

2.3.2 Hubungan antar Citra Merek terhadap Minat Beli ..................... 27

2.3.3 Hubungan antar Word Of Mouth terhadap Minat Beli ............... 28

2.4 Model Analisis ................................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 30

3.1 Jenis Penelitian................................................................................... 30

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 30

3.3 Jenis Data, Sumber Data, dan Skala Pengukuran .............................. 32

3.4 Variabel dan Definisi Operasional ..................................................... 33

3.5 Prosedur Pengumpulan Data .............................................................. 34

3.6 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis ......................................... 35

3.6.1 Uji Validitas ............................................................................... 35

3.6.2 Uji Reliabilitas ........................................................................... 35

3.6.3 Analisis Regresi Linear Berganda .............................................. 36

3.6.4 Uji F Kesesuaian Model ............................................................. 37

ix
3.6.5 Uji Parsial (Uji t) ........................................................................ 37

3.6.6 Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2) ........... 37

3.6.7 Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 38

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................................... 39

4.1 Analisis Data ...................................................................................... 40

4.1.1 Karakteristik Responden ............................................................ 40

4.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ...................................... 45

4.1.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................... 50

4.1.4 Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 51

4.1.5 Analisis Regresi Linear Berganda .............................................. 54

4.1.6 Uji F ........................................................................................... 56

4.1.7 Uji Parsial (Uji t) ........................................................................ 57

4.1.8 Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2) ............ 58

4.2 Pembahasan ........................................................................................ 59

4.2.1 Pengaruh Inovasi produk terhadap Minat Beli........................... 59

4.2.2 Pengaruh Citra Merek terhadap Minat Beli ............................... 60

4.2.3 Pengaruh Word of Mouth terhadap Minat Beli .......................... 62

4.3 Implikasi Manajerial .......................................................................... 63

4.4 Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 64

x
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 65

5.1 Simpulan ............................................................................................ 65

5.2 Saran................................................................................................... 66

5.2.1 Saran untuk Perusahaan ............................................................. 66

5.2.2 Saran untuk Peneliti Selanjutnya ............................................... 66

REFERENSI ........................................................................................................ 67

xi
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

1.1 PDB Ekonomi Kreatif tahun 2010-2019 ............................................ 2

1.2 Indeks Pertumbuhan Produksi Industri Makanan Mikro dan Kecil ... 3

1.3 Foto Produk Taksu Snack .................................................................. 5

1.4 Perbedaan Kerupuk Babi Pada Umumnya Dengan Inovasi Kerupuk Kulit

Babi Mentah Taksu Snack ................................................................ 6

1.5 Taksu Snack di Ranch Market Surabaya ........................................... 8

2.1 Model Analisis ................................................................................... 30

4.1 Distribusi Usia Responden ................................................................. 40

4.2 Distribusi Domisili Responden .......................................................... 41

4.3 Distribusi Jenis Kelamin Responden ................................................. 42

4.4 Distribusi Pekerjaan Responden ........................................................ 43

4.6 Distribusi Responden Dari Mana Mengetahui ................................... 44

xii
DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

3.1 Variabel dan Definisi Operasional ..................................................... 33

4.1 Deskripsi Responden Variabel Inovasi Produk.................................. 46

4.2 Deskripsi Responden Variabel Citra Merek ........................................ 47

4.3 Deskripsi Responden Variabel Persepsi World of Mouth .................... 48

4.4 Deskripsi Responden Variabel Minat Beli ........................................... 50

4.5 Hasil Uji Validitas ................................................................................ 51

4.6 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 52

4.7 Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 53

4.8 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................... 53

4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 54

4.10 Hasil Uji Linearitas ............................................................................ 54

4.11 Hasil Uji Regresi Linear Berganda .................................................... 55

4.12 Hasil Uji F .......................................................................................... 57

4.13 Hasil Uji Parsial (Uji t) ...................................................................... 58

4.14 Hasil Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2) .......... 59

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1 LAMPIRAN A - Kuesioner Penelitian .................................................. A-1

2 LAMPIRAN B - Mapping Jurnal........................................................... B-1

3 LAMPIRAN C - Tabulasi Data……..………………………….…….... C-1

4 LAMPIRAN D - Hasil Uji SPSS.…...…………………………………. D-1

5 LAMPIRAN E - Bukti Validasi...…..…………………………………. E-1

6 LAMPIRAN F - Bukti Turnitin……..…………………………………. F-1

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemerintah Indonesia sangat fokus terhadap sektor industri kreatif saat ini

karena industri ini diyakini menjadi solusi perekonomian Indonesia

(www.digination.id, 2017). Industri Badan Ekonomi Kreatif atau biasa disebut

Bekraf sangat menjanjikan untuk pebisnis muda yang kelak menentukan masa

depan perekonomian Indonesia. Bekraf merupakan lembaga nonkementrian yang

dibentuk untuk membantu Presiden dalam mengurusi ekonomi kreatif di Indonesia.

Di luar dari tugas Bekraf yang membantu pemerintah, terdapat tugas Bekraf yang

membantu pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis. Bukti nyata bahwa industri

kreatif telah menyumbang banyak pada perekonomian negara Indonesia, yaitu

melalui Creative Economy Agency yang diselenggarakan oleh Badan Pariwisata

dan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dimana pemerintahan Indonesia berusaha untuk

lebih fokus terhadap sektor industri kreatif dengan tujuan untuk memaksimalkan

potensi dan peluang selagi mengatasi ancaman di bidang Industri di Indonesia.

Berdasarkan hasil data Opus Creative Economy Outlook tahun 2020,

sektor ekonomi kreatif Indonesia diperkirakan mampu menyumbang hingga

Rp1.100 triliun ke Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia

(www.goodnewsfromindonesia.id, 2020). Bekraf mempunyai visi untuk

menjadikan industri kreatif sebagai kekuatan baru perekonomian Indonesia yang

dapat dilihat melalui Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) perekonomian

1
(www.kemenparekraf.go.id, 2019). Untuk mewujudkan visi ini, Bekraf memiliki

misi untuk membangun ekosistem industri kreatif yang mampu mendorong

pertumbuhan jumlah bisnis industri kreatif, meningkatkan nilai tambah per

perusahaan, dan mendorong kreativitas produk Indonesia untuk menyukeskan

market global (Indriartiningtias, 2019).

Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan jumlah atas suatu produksi

barang dan jasa yang mampu dihasilkan oleh negara dalam kurun waktu tertentu.

Data Badan Ekonomi Kreatif Indonesia berkolaborasi dengan Biro Pusat Statistik

menyatakan bahwa 97,93% industri kreatif adalah perusahaan mikro sebagai modal

intelektual. Industri kreatif menjadi industri potensial bagi perekonomian nasional

karena berkontribusi Rp 1,2 triliun ke PDB (7,38%), menyerap 15,9 juta pekerja

(13,90%), dan nilai ekspor US $ 19,9 miliar (12,88%) dan terus mengalami

peningkatan. Peningkatan PDB Ekonomi Kreatif ditunjukkan pada Gambar 1.1

berikut ini.

Gambar 1.1: PDB Ekonomi Kreatif tahun 2010-2019.


Sumber: Lokadata, 2019

2
Berdasarkan data di atas, Badan Ekonomi Kreatif memiliki peningkatan

yang cukup signifikan dari tahun 2010 hingga 2019. Subsektor di bawah kategori

Bekraf ternyata memiliki kontribusi devisa yang tinggi bagi Produk Domestik

Bruto (PDB). Terdapat total keseluruhan ada 17 subsektor di Badan Ekonomi

Kreatif, tiga di antaranya menjadi penyumbang terbesar struktur PDB dan ekspor.

Dari sumbangan tersebut ada tiga subsektor industri ekonomi kreatif sebagai

penyumbang tertinggi, yaitu kuliner, fesyen, dan kriya

(www.goodnewsfromindonesia.id, 2020). Merujuk data Badan Pusat Statistik,

Wishnutama mengatakan bahwa kontribusi kuliner adalah yang tertinggi yakni 41

persen, lalu disusul dengan fesyen 17 persen, dan yang terakhir dari tiga teratas ada

kriya yang menyumbang sebesar 14, 9 persen (www.ekonomi.bisnis.com, 2020).

Indeks pertumbuhan produksi industri makanan pada skala mikro dan kecil juga

memiliki peningkatan yang signifikan tiap tahunnya. Hal ini dapat ditunjukkan

pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2: Indeks Pertumbuhan Produksi Industri Makanan Mikro dan


Kecil
Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia, 2020.

3
Berdasarkan data di atas dapat dilihat indeks pertumbuhan industri makanan

minuman pada skala mikro dan kecil memiliki peluang yang besar pada tahun ini

karena saat ini masyarakat lebih memilih untuk membeli pangan daripada sandang.

Pesatnya perkembangan industri mamin di Indonesia mendorong untuk

terbentuknya Taksu Snack. Permasalahan yang terjadi pada saat ini yaitu maraknya

industri makanan dan minuman skala mikro kecil yang menyebabkan terjadinya

pesrsaingan antar kompetitor yang serupa. Taksu Snack merupakan bisnis rintisan

yang berdiri pada tahun 2018 dan bergerak di bidang industri makanan ringan khas

Bali. Nama Taksu merupakan kosa kata baku dalam Bahasa Bali yang
w w w w2 w 1 1 w

mengandung arti kekuatan atau karisma .


w w w w w

Terbentuknya Taksu Snack juga didukung oleh fenomena yang terjadi di

Surabaya bahwa produk rambak babi yang tersebar luas di beberapa supermarket

memiliki kadaluwarsa ketahanan produk yang sangat singkat, kurang higienis (di

beberapa merek rambak terdapat kulit babi yang masih berisikan bulu), dan harga

yang cukup mahal berdasarkan benchmarking yang telah dilakukan di semester 3.

Selain hal tersebut, minat beli rambak babi di Surabaya tergolong cukup tinggi di

Surabaya.

Oleh karena itu, terbentuklah Taksu Snack dengan membuat gebrakan

rambak babi dengan sesuatu yang baru. Taksu Snack memiliki dua variasi produk,

yang pertama adalah rambak babi dengan beberapa varian rasa yang menarik, dan

kerupuk kulit babi mentah. Persaingan yang sangat ketat dalam bisnis bidang

makanan menyebabkan Taksu Snack selaku pendatang baru mengalami kesulitan

dalam meluaskan pangsa pasar dan menambah konsumen baru. Pada akhirnya,

4
Taksu Snack meluncurkan produk lini di akhir tahun 2019 berupa kerupuk kulit

babi mentah. Sejak tahun 2019 Taksu Snack telah berhasil melakukan inovasi yang

membuat Taksu Snack menjadi pelopor pertama kerupuk kulit babi mentah di

Indonesia. Hal ini dapat ditunjukkan pada Gambar 1.3.

Gambar 1.3: Foto Produk Taksu Snack


Sumber: Data Internal Perusahaan, 2020.

Almira (2018) berpendapat bahwa inovasi termasuk bagian dari faktor yang

krusial untuk menunjang kesuksesan suatu perusahaan. Inovasi berujung pada

introduksi produk baru. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu memahami yang

terjadi di dalam pasar dan yang menjadi keinginan konsumen, serta perubahan yang

ada untuk dapat bersaing dengan pesaing menurut Kumbara (2020). Maka dari itu,

inovasi produk seharusnya mampu memberikan nilai tambah dibandingkan dengan

produk sejenis (keunggulan produk) sehingga dapat menjadikan perusahaan

memiliki keunggulan dalam pesaingnya menurut Maulana & Alisha (2020).

Variabel inovasi sangat menarik untuk diteliti lebih dalam agar mencapai

tujuan dan menjadi yang berbeda diantara kompetitor yang serupa. Produk kerupuk

kulit babi mentah tersebut merupakan produk unggulan yang ditawarkan oleh

5
Taksu Snack kepada konsumen. Target segmentasi Taksu Snack yaitu masyarakat

penikmat olahan produk babi kalangan menengah sampai menengah ke atas.

Terciptanya inovasi tersebut karena terdapat masalah pada masyarakat Surabaya

khususnya penikmat rambak babi bahwa produk rambak babi yang dijual di

Surabaya memiliki kadaluarsa yang sangat singkat sehingga tidak tahan lama atau

tidak dapat disimpan dalam kurun waktu yang lama. Oleh karena itu, terciptalah

inovasi kerupuk kulit babi mentah dari Taksu Snack yang memiliki kadaluwarsa

lebih dari satu tahun dan tahan lama. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 1.4.

Gambar 1.4: Perbedaan Kerupuk Babi Pada Umumnya Dengan Inovasi


Kerupuk Kulit Babi Mentah Taksu Snack
Sumber: Data Internal Perusahaan, 2020.

Sejak Taksu Snack mengeluarkan inovasi terbarunya yakni kerupuk kulit

babi mentah di Surabaya, seketika saat itu juga Taksu Snack mulai dikenal dan

diterima oleh sebagian besar masyarakat Surabaya. Pada saat ini, konsumen mulai

selektif dalam penentuan dan pemilihan sebuah produk untuk digunakan atau

dikonsumsi. Hal ini dikarenakan oleh perkembangan teknologi dan informasi yang

semakin cepat, sejalan dengan perkembangan teknologi, yang membuat konsumen

6
dapat memperoleh informasi dan pengetahuan. Perusahaan harus mampu

merancang strategi agar pelanggan dapat memberikan respon yang positif

mengenai produk yang dimaksud. Sunarti (2015) menyatakan bahwa untuk

memenangkan persaingan pasar strategi yang digunakan salah satunya adalah

dengan strategi merek. Variabel citra merek sangat menarik untuk diteliti karena

memiliki kaitannya dengan sudut pandang konsumen menurut Salfina & Gusri

(2018). Di Indonesia sangat banyak masyarakat yang memiliki stigma negatif

terkait rambak babi, yang di mana menganggap bahwa rambak babi sebagai produk

yang tergolong murahan. Hal tersebut memiliki kaitan dengan citra merek atau

Brand Image.

Dari stigma negatif tersebut merupakan bagian masalah yang harus di-

luruskan agar tidak lagi memandang rambak babi sebagai produk yang murahan.

Maka dari itu, Taksu Snack membangun Citra Merek atau Brand Image sebagai

makanan ringan khas Bali yang premium, dan eksklusif. Taksu Snack memiliki

tujuan untuk meluruskan stigma negatif masyarakat terkait kerupuk atau rambak

babi, agar tidak lagi memandang rambak babi sebagai produk yang low class atau

murahan. Selain itu juga Taksu Snack memiliki keinginan agar penikmat kerupuk

kulit babi di luar pulau Bali bisa dengan mudah menemukannya.

Suhardi & Irmayanti (2019) menyatakan bahwa Citra merek merupakan

sebuah persepsi mengenai sebuah merek yang yang melekat dalam ingatan

pelanggan atau konsumen. Jika disimpulkan dari uraian diatas maka, citra merek

merupakan refrensentasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek yang berupa

pengalaman masa lalu dan informasi mengenai merek tersebut. Untuk mengangkat

7
derajat rambak babi dan meluruskan stigma negatif masyarakat terkait tentang

rambak babi yang murahan, maka Taksu Snack memutuskan untuk berkonsinyasi

dengan supermarket yang memiliki target dan segmen sesuai dengan Taksu Snack

yakni menengah sampai menengah ke atas. Mulai akhir tahun 2019 produk kerupuk

kulit babi mentah Taksu Snack sudah bisa ditemukan di seluruh Ranch Market

Surabaya. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 1.5.

Gambar 1.5: Taksu Snack di Ranch Market Surabaya


Sumber: Data Internal Perusahaan, 2020.

Sejak akhir tahun 2019 Taksu Snack sudah tersebar di seluruh Ranch

Market di Indonesia, namun penelitian kali ini berfokus pada Surabaya karena

hampir lebih dari 50% konsumen tetap Taksu Snack berasal dari Surabaya.

Memiliki produk yang bagus serta citra merek yang baik saja tidak cukup untuk

menjadi pioneer di antara pesaing yang serupa. Terdapat satu masalah lagi yang

harus diperhatikan, yaitu pemasaran. Sering kali terjadi kegagalan pada bisnis yang

disebabkan oleh kurangnya pemasaran. Masalah yang terjadi dalam Taksu Snack

8
terkait pemasaran yaitu Taksu Snack minim melakukan pemasaran dan Taksu

Snack hanya mengandalkan kekuatan rekomendari dari orang ke orang.

Tenaja (2019) menyatakan bahwa merekomendasikan produk pangan

melalui word of mouth dapat merangsang rasa penasaran yang secara tidak langsung

menyebabkan timbulnya minat beli. Komunikasi word of mouth sangat

berpengaruh kepada konsumen yang tertarik meganai suatu produk yang

ditawarkan atau yang telah direkomendasikan oleh orang lain (Lestari dan

Rahmidani, 2019). Terdapat enam faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan

salah satunya testimoni orang lain (www.sodexo.co.id, 2019). Pengalaman orang

lain sangat mempengaruhi minat dan persepsi pelanggan baru. Setelah mengetahui

dari uraian-uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa, WOM sangat menarik

untuk diteliti karena memiliki after effect yang sangat mempengaruhi brand

awareness produk itu tersendiri. Dengan demikian bahwa Word of mouth (WOM)

merupakan pemberian informasi yang dilakukan oleh konsumen yang sudah

memiliki pengalaman menggunakan suatu produk kepada rekan atau konsumen lain

yang belum pernah mencoba produk tersebut menurut (Kalele et al., 2015).

WOM menimbulkan rasa ketertertarikan terhadap beberapa calon konsumen

yang memicu atau menimbulkan rasa penasaran yang berujung pada minat beli.

Minat beli adalah kecenderungan seorang individu atau seorang konsumen untuk

membeli sebuah produk dengan merek tertentu atau melakukkan pengambilan

tindakan yang berkaitan dengan pembelian yang dapat diukur dengan mengukur

tingkat kemungkinan individu atau konsumen tersebut untuk melakukan pembelian

9
terhadap sebuah barang atau jasa menurut (Ashari, 2014, dalam Suhardi &

Irmayanti, 2019). Josephine et al., (dalam Arifin & Fachrodji, 2015) menyebutkan

bahwa minat membeli adalah tindakan pribadi dengan tendensi yang relatif

terhadap merek. Peneliti kali ini akan mengupas tuntas terkait fenomena minat beli

produk rambak babi di Surabaya. Maka dari itu, peneliti menggabungkan ketiga

variabel bebas yang sebelumnya belum pernah diteliti menjadi satu penelitian

antara lain yaitu, inovasi produk, citra merek, dan word of mouth untuk

meningkatkan minat beli konsumen pada bisnis Taksu Snack. Menggabungkan

ketiga variabel tersebut diharapkan oleh peneliti memiliki hasil yang baik terhadap

variabel terikat yakni minat beli.

Jika keempat variabel tersebut digabungkan dan menghasilkan hasil yang

positif maka konsumen menerima stimulus yang positif dan menimbulkan minat

beli terhadap produk tersebut. Schiffman, dan Kanuk (2000, dalam Rosandi, 2013)

mengemukakan bahwa dalam riset pemasaran dan konsumen, minat beli

merupakan pernyataan maksud konsumen untuk membeli. Skala maksud pembeli

digunakan untuk menilai kemungkinan konsumen untuk membeli suatu produk

atau berperilaku menurut cara tertentu. Berdasarkan latar belakang masalah yang

telah dipaparkan di atas, maka judul yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah

“Pengaruh Inovasi Produk, Citra Merek, dan Word Of Mouth (WOM)

terhadap Minat Beli Kerupuk Kulit Babi Mentah Taksu Snack di Surabaya”.

10
1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai


berikut:

1. Apakah Inovasi Produk memiliki pengaruh terhadap minat beli kerupuk

kulit babi mentah Taksu Snack di Surabaya?

2. Apakah Citra Merek memiliki pengaruh terhadap minat beli kerupuk kulit

babi mentah Taksu Snack di Surabaya?

3. Apakah Word-of-Mouth (WOM) memiliki pengaruh terhadap minat beli

kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack di Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh inovasi (Innovation Product) terhadap minat

beli kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack di Surabaya.

2. Untuk mengetahui pengaruh citra merek (Brand Image) terhadap minat beli

kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack di Surabaya.

3. Untuk mengetahui pengaruh word of mouth (WOM) terhadap minat beli

kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack di Surabaya.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan oleh peneliti agar dapat menjadi informasi

tambahan dan sebagai referensi penelitian berikutnya yang meneliti variable

sejenis serta menjadi pembelajaran dalam memahami inovasi produk, citra

11
merek, dan WOM. Informasi terkait pengaruh Innovation Produk, Brand

Image, Word of Mouth (WOM) terhadap minat beli yang sangat penting

dilakukan agar bisnis dapat bertahan serta berkembang untuk kedepannya

baik bagi pembaca dan penulis sendiri.

b. Manfaat praktis

Harapan dari hasil penelitian ini adalah memberikan masukan terkait

dengan variabel yang diteliti. Masukan tersebut dimaksudkan agar referensi

menjadi bertambah besar dalam lingkungan pendidikan. Segala kelebihan

serta kekurangan penelitian tentu menjadi langkah yang baik demi

kemajuan pendidikan. Selain itu juga hasil dari penelitian ini diharapkan

peneliti untuk dapat membantu bisnis Taksu Snack agar lebih mengerti dan

mendalami apa pentingnya penggunaan inovasi (innovation product)

sebagai pembeda diantara bisnis yang serupa, penggunaan citra merek

(brand image) sebagai faktor yang termasuk peran penting dalam dunia

bisnis, dan word-of-mouth (WOM) sebagai pemasaran atau promosi produk

kerupuk kulit babi mentah itu sendiri.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilakukan pada pelanggan Taksu Snack atau masyarakat

Surabaya yang mengetahui produk Taksu Snack. Variabel yang dianalisis

meliputi inovasi produk, citra merek, word of mouth, dan minat beli.

Penelitian ini dilakukan di wilayah Surabaya Barat. Penelitian dilakukan

12
pada bulan Februari hingga Mei 2021. Pencarian data dikirim melalui

penyebaran kuesioner online atau googleform.

13
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Grand Theory yang digunakan pada penelitian kali ini yaitu The Diffusion

Of Innovation Theory karya Everett Rogers sebagai landasan dalam

mengulas fenomena yang terjadi. Pada teori inovasi tersebut mencakup lima

tahapan yang berisikan keuntungan relatif, kesesuaian, kerumitan, dapat

dicoba, serta dapat diamati. Menggunakan teori tersebut sebagai landasan

teori karena dalam teori tersebut mengulas tentang landasan pemahaman

tentang inovasi terkait pengembangan, cara mengadopsi inovasi yang baik,

lalu terdapat juga faktor-faktor yang harus diperhatikan sebelum melakukan

inovasi. Maka dari itu The Diffusion Of Innovation Theory karya Everett

Rogers sangat cocok dijadikan landasan teori dalam penelitian ini karena

sesuai dengan penelitian yang sedang diteliti.

2.3.1 Inovasi Produk

Kahn (2018) menyatakan bahwa inovasi produk memiliki kaitan

dengan penawaran pasar seperti produk baru, layanan baru, atau program baru.

Meng Lu et al. (2019) mengatakan bahwa Inovasi produk adalah kunci bagi

perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang berkelanjutan, cara

mendapatkan perhatian konsumen, dan pengakuan produk inovatif merupakan

cara yang lebih cepat dan lebih baik untuk pengambilan keputusan strategis bagi

14
suatu perusahaan. Maulana & Alisha (2020) mengatakan bahwa inovasi produk

merupakan bagian penambahan nilai tambah dibandingkan dengan kompetitor

yang serupa. Almira & Sutanto (2018) menyatakan bahwa hasil penelitian

inovasi produk memiliki hasil yang positif dan signifikan terhadap minat beli

suatu produk. Begitu juga dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

(Ramadhani, 2017) yang menyatakan bahwa inovasi produk memiliki hasil yang

positif dan signifikan terhadap minat beli masker mustika ratu. Menurut logika

peneliti menyimpulkan bahwa inovasi produk merupakan bagian hal penting

yang harus diperhatikan dalam pengembangan suatu bisnis. Selain itu juga

variabel inovasi produk akan berpengaruh positif dan memiliki hasil yang

signifikan terhadap minat beli kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack

berdasarkan kesimpulan uraian di atas.

Untuk mengukur variabel inovasi yang sesuai pada penelitian ini

merujuk menurut Arslan & Scholar (2014, dalam Sa’Diah & Sanaji, 2017):

a) Relative Advantage, yaitu dimana para calon pelanggan menganggap

produk baru lebih unggul daripada produk sebelumnya. Taraf ini dapat

dilihat dari sisi ekonomis, dan prestise sosial.

b) Compatibility, yaitu taraf kesesuaian pembaharuan dengan nilai - nilai

pengalaman masa lalu dan kebutuhan.

c) Complexity, yaitu dimana suatu ide yang rumit akan lebih lambat untuk

ditiru atau disaingi.

15
2.3.2 Citra Merek

Brand image atau citra merek merupakan serangkaian kepercayaan

konsumen tentang merek tertentu sehingga asosiasi merek tersebut melekat di

benak konsumen (Arifin & Fachrodji, 2015). Selain itu, citra merek merupakan

peran penting dalam pemasaran karena hal tersebut dapat membantu konsumen

membedakan diantara merek-merek dalam kategori produk yang serupa (Erdil,

2015). Citra merek merupakan sebuah persepsi mengenai merek tertentu dalam

ingatan konsumen, dan refrensentasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek

yang berupa pengalaman masa lalu dan informasi mengenai merek tersebut

(Suhardi & Irmayanti, 2019).

Tutia & Najib (2019) mengatakan bahwa citra merek secara umum

memiliki pengertian sebagai pertemuan asosiasi yang terorganisir antara makna

dan persepsi konsumen mengenai suatu merek serta tercermin melalui asosiasi

merek yang disimpan dalam ingatan seorang konsumen. Menurut hasil

penelitian (Moksaoka & Rahyuda, 2016) menyatakan bahwa brand image atau

citra merek memiliki hasil yang positif dan signifikan terhadap minat beli. Hasil

dari uraian di atas membuat logika peneliti menyimpulkan bahwa variabel brand

image atau citra merek memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

minat beli. Karena dari uraian di atas dapat di lihat bahwa citra merek memiliki

pengaruh besar terhadap stigma konsumen terkait suatu produk.

16
Pengukuran citra merek berdasarkan indikator-indikator yang

membentuk brand image menurut (Aaker & Biel, 2009:71 dalam, Supriyadi et

al., 2015) yaitu:

a) Citra pembuat (Corporate Image), yaitu sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu

barang atau jasa. Meliputi: popularitas, dan kredibilitas.

b) Citra produk / konsumen (product Image), yaitu sekumpulan asosiasi

yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu barang atau jasa.

Meliputi: atribut dari produk, dan manfaat bagi konsumen

c) Citra pemakai (User Image), yaitu sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu

barang atau jasa. Meliputi: status sosial dari pemakai itu sendiri.

2.3.3 Word Of Mouth (WOM)

Word of mouth adalah komunikasi dari orang ke orang antara sumber

pesan dan penerima pesan dimana penerima pesan menerima pesan dengan cara

tidak komersial mengenai suatu produk, pelayanan atau merek (Woznaik, 2001).

Word of mouth juga bisa dikatakan pemberian informasi pengalaman

penggunaan suatu jasa atau produk dari satu orang ke orang lainnya (Kalele et

al., 2015). Pesan WOM dapat secara efektif mengurangi risiko dan

ketidakpastian saat membeli produk sehingga niat pembelian dan pengambilan

keputusan dapat dipengaruhi lebih lanjut (Chatterjee, 2001 dalam Maria et al.,

2019). Informasi positif yang disampaikan melalui komunikasi dari mulut ke

17
mulut akan membentuk persepsi citra positif dalam pikiran konsumen (Tenaja,

2019). Dari uraian di atas peneliti dapat menyimpulkan berdasarkan logika

bahwa word of mouth memiliki kekuatan yang sangat kuat terhadap minat beli,

maka variabel word of mouth akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

minat beli.

Beberapa indikator yang cocok untuk variabel Word Of Mouth (WOM)

menurut Sernovitz (2009:31, dalam Syafitri, 2019) adalah:

a) Talkers, elemen ini merujuk pada pembicara, sumbernya bisa dari

teman atau keluarga yang sebagai konsumen yang telah mencoba

produk atau jasa yang ditawarkan, terkadang orang lain cenderung

dalam memilih dan mengambil keputusan berdasarkan rekomendasi

dari kerabat yang telah berpengalaman menggunakan produk atau jasa

tersebut.

b) Topics, terjadinya suatu Word Of Mouth karena tercipta suatu pesan

atau perihal yang membuat mereka membicarakan produk atau jasa

tersebut.

2.3.4 Minat Beli

Minat beli merupakan sebuah kecenderungan seorang konsumen atau

individu untuk memutuskan membeli sebuah produk dengan merek tertentu atau

melakukan pengambilan tindakan yang berkaitan dengan pembelian yang dapat

diukur dengan mengukur tingkat kemungkinan individu atau konsumen tersebut

untuk melakukan pembelian terhadap sebuah barang atau jasa (Suhardi &

18
Irmayanti, 2019). Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses

pemikiran yang dapat membentuk suatu persepsi (Moksaoka & Rahyuda, 2016).

Josephine et al., (2006 dalam, Arifin & Fachrodji, 2015) menyebutkan bahwa

minat membeli adalah tindakan pribadi dengan tendensi yang relatif terhadap

merek. Konsumen sebagai stakeholder suatu perusahaan yang harus

diperhatikan, mempunyai perilaku dan persepsi yang berbeda-beda terhadap

suatu produk sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian ataupun

menimbulkan minat pembelian terhadap suatu produk (Almira & Sutanto, 2018).

Konsumen dapat menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan, karena

itu perusahaan harus dapat mengambil perhatian konsumen agar menimbulkan

minat beli dalam benak konsumen. Setelah mengetahui dari uraian diatas, logika

peneliti menyimpulkan bahwa umumnya minat beli timbul ketika seseorang

melihat ada kelebihan terhadap produk atau jasa tersebut dibandingkan dengan

yang serupa. Dari rasa penasaran tersebut sudah mengambil perhatian

konsumen, jika dirasakan oleh konsumen produk atau jasa tersebut sesuai

keinginannya maka terjadilah minat pembelian terhadap produk atau jasa

tersebut.

Menurut Ferdinand (2002 ) minat beli dapat diidentifikasi melalui


q q q q q q q

indikator-indikator sebagai berikut :


q q q

a) Minat transaksional , yaitu kecenderungan seseorang untuk


1 1 1 1 1 1

membeli produk .
1 1

b) Minat referensial , yaitu kecenderungan seseorang untuk


1 1 1 1 1 1

mereferensikan produk kepada orang lain .


1 1 1 1 1

19
c) Minat preferensial , yaitu kecenderungan perilaku seseorang
1 1 1 1 1

yang memiliki preferensi utama pada sebuah produk.


1

d) Minat eksploratif , yaitu kecenderungan perilaku seseorang


1 1 1 1

yang selalu mencari informasi mengenai produk yang


1 1 1 1 1 1 1

diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-


1 1 1 1 1 1

sifat positif dari produk tersebut .


1 1 1 1 1

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Maulana & Alisha (2020).

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan pada konsumen di Restoran

Ichi Bento Cabang Kota Banjar. Penelitian ini dilakukan karena terjadinya

penjualan yang naik turun secara drastis menurut data penjualan restoran ichi bento

cabang Kota Banjar dalam kurun waktu yang begitu cepat (Januari-Agustus 2017).

Karena penjualan yang begitu fluktuatif, peneliti ingin mengulas dan memecahkan

permasalahan yang terjadi agar penjualan di restoran ichi bento cabang Kota Banjar

dapat stabil kembali. Peneliti mengambil dua variable yang memungkinkan

menjadi faktor utama agar penjualan pada restoran ichi bento dapat kembali stabil

yaitu inovasi produk dan minat beli.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui inovasi produk, minat beli

konsumen dan besarnya pengaruh inovasi produk terhadap minat beli konsumen

pada ichi bento cabang Banjar. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel inovasi

produk memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen. Inovasi produk

berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada Ichi Bento Cabang Banjar sebesar

20
0,257 atau 25,7%. Uji hipotesis menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel inovasi produk terhadap minat beli konsumen pada Ichi

Bento Cabang Banjar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin meningkatnya

nilai inovasi produk di Ichi Bento Cabang Banjar, maka nilai minat beli konsumen

juga semakin meningkat pada prusahaan. Penelitian ini digunakan karena memiliki

kesamaan pada inovasi produk dan minat beli.

Penelitian kedua yang dilakukan oleh Fabuari & Syaifullah (2020).

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan pada konsumen john’s bakery

di Kota Batam. Penelitian kali ini dilakukan karena terdapat fenomena yang terjadi

pada john’s bakery Kota Batam yaitu banyaknya pesaing yang serupa di Kota

Batam membuat pihak john’s bakery ingin mempertahankan posisinya di antara

kompetitor yang serupa. Peneliti mengambiil tiga variabel yang kemungkinan

menjadi faktor utama untuk mempertahankan posisi diantara kompetitor yang

serupa yakni inovasi produk, pelayanan, dan minat beli. Tujuan dari penelitian ini

untuk mengetahui pengaruh dari inovasi produk dan pelayanan terhadap minat beli

di John’s Bakery Kota Batam.

Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa inovasi produk dan

pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Dari penelitian

diatas, dua variabel yaitu inovasi produk dan minat beli dapat menjadi pendukung

bagi penulis untuk melakukan penelitian ini.

Selanjutnya, penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prawira & Kertiyasa

(2014). Peneliti membuat penelitian ini karena melihat fenomena yang sedang

21
terjadi beberapa tahun belakangan yakni maraknya produk gawai elektronik

berbagai jenis, dari yang paling murah dengan kualitas bagus sampai dengan yang

paling mahal dengan kualitas yang tidak beda jauh dengan yang murah. Karena hal

tersebut menyebabkan terjadinya perang harga. Penelitian kali ini menggunakan

empat variabel utama yang diperkirakan menjadi faktor utama dalam memecahkan

masalah penelitian ini yaitu kualitas produk, citra merek, persepsi harga, terhadap

minat beli pada merek gawai samsung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui

pengaruh kualitas produk, citra merek dan persepsi harga terhadap minat beli

produk smartphone Samsung di Kota Denpasar.

Hasil dari penelitian ini memiliki hasil yang positif dari tiga variable bebas

yang mencakup kualitas produk, citra merek, dan persepsi harga terhadap variabel

terikat minat beli. Nilai koefisien regresi (X2) yang bernilai positif menunjukkan

bahwa citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli produk

smartphone Samsung di Kota Denpasar. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis

kedua yaitu citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.

Begitu juga dengan hasil positif dari variable (X1) kualitas produk dan (X3)

persepsi harga yang berpengaruh terhadap dengan minat beli. Penelitian ini

digunakan karena memiliki kesamaan dengan penulis pada variabel citra merek dan

minat beli.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Satria & Sidharta (2017).

Peneliti membuat penelitian ini karena melihat fenomena yang sedang terjadi di

Indonesia bahwa industri makanan pada triwulan I 2015 memiliki peningkatan yang

22
signifikan dan terus meningkat tiap tahunnya hingga menyalip perkembangan

industri non-migas. Peneliti kali ini ingin mempertahankan bisnis kulinernya dari

kompetitor yang serupa di Surabaya. Peneliti menggunakan tiga variabel yang

diperkirakan menjadi faktor utama dalam mempertahankan bisnisnya yakni citra

merek, kualitas produk, dan minat beli.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek, dan

kualitas produk terhadap minat beli konsumen porball di Surabaya. Hasil penelitian

ini menemukan bahwa citra merek dan kualitas produk berpengaruh terhadap minat

beli. Dari penelitian diatas, dua variabel yaitu citra merek dan minat beli dapat

menjadi pendukung bagi penulis untuk melakukan penelitian ini.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Agnelia & Wardhana (2016).

Fenomena yang terjadi bahwa beragamnya produk wisata yang ditawarkan oleh

Kota Bandung memperluas pasar wisata bagi Kota Bandung yang menyebabkan

meningkatnya persaingan jasa travel di Kota Bandung. Peneliti kali ini

menggunakan dua variabel penting yang kemungkinan faktor utama agar jasa travel

baraya pool buah batu bisa meningkat dan terus bertambah penggunanya yaitu word

of mouth, dan minat beli. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain:

(a) untuk mengetahui word of mouth Baraya Travel pool Buah Batu pada

mahasiswa administrasi bisnis universitas telkom angkatan 2013, (b) untuk

mengetahui minat beli konsumen Baraya Travel pool Buah Batu pada mahasiswa

administrasi bisnis universitas telkom angkatan 2013, (c) untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh word of mouth terhadap minat beli konsumen Baraya

23
Travel pool Buah Batu pada mahasiswa administrasi bisnis universitas telkom

angkatan 2013.

Hasil penelitian menunjukkan Berdasakan hasil penelitian yang telah

dilakukan mengenai pengaruh word of mouth terhadap minat beli konsumen Baraya

Travel pool Buah Batu, dapat disimpulkan bahwa variabel word of mouth termasuk

dalam kategori positif. Hal ini menunjukkan bahwa Baraya Travel pool Buah Batu

memiliki word of mouth yang baik dimata responden. Sedangkan untuk variabel

minat beli secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukan

bahwa banyak dari mahasiswa administrasi bisnis universitas telkom angkatan

2013 berminat untuk menggunakan Baraya Travel pool Buah Batu. Word of Mouth

berpengaruh secara positif terhadap minat beli konsumen Baraya Travel pool Buah

Batu pada mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas Telkom angkatan 2013.

Penelitian ini digunakan karena memiliki kesamaan dengan penulis pada variabel

word of mouth (wom) dan minat beli.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Kalele et al., (2015). Fenomena

yang terjadi di Manado pada penelitian ini bahwa untuk saat itu banyak sekali

perusahaan otomotif yang memproduksi sepeda motor yang menyebabkan

konsumen lebih selektif dalam memilih. Keputusan konsumen dalam memilih atau

menentukan merek motor bukan terjadi begitu saja. Banyak pertimbangan yang

dilakukan konsumen sebelum memutuskan utnuk membeli suatu produk. Di

Manado motor Suzuki Satria FU merupakan motor idaman masyarakat di Manado

karena spesifikasi yang cukup bagus. Peneliti menggunakan lima variabel untuk

24
penelitian kali ini yaitu word of mouth, daya Tarik iklan, persepsi harga, kualitas

produk, dan minat beli. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Word of

Mouth, Daya Tarik Iklan, Persepsi Harga dan Kualitas Produk terhadap Minat Beli

motor Suzuki Satria Fu di PT. Sinar Galesong Mandiri.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Word of Mouth, Daya

Tarik Iklan, Persepsi Harga dan Kualitas Produk mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap Minat Beli konsumen. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti

menunjukkan Word of Mouth berpengaruh signifikan terhadap minat beli

konsumen di PT. Sinar Galesong Mandiri. Word of Mouth mempengaruhi minat

beli dari konsumen untuk membeli sebuah produk dan juga dapat diidentifikasikan

bahwa Word of Mouth menentukan tinggi atau rendahnya minat beli dari konsumen.

Adapun dampak positif dan negatif dari Word of Mouth, dampak positifnya dimana

konsumen memberikan informasi positif kepada konsumen yang menguntungkan

bagi perusahaan dan dampak negatifnya dimana konsumen memberikan informasi

yang dapat merugikan perusahaan. Secara parsial Word of Mouth, Daya Tarik Iklan

dan Kualitas Produk mempunyai pengaruh yang positif terhadap Minat Beli akan

tetapi Persepi Harga mempunyai pengaruh yang negatif terhadap Minat Beli

konsumen. Penelitian ini dijadikan referensi oleh penulis karena terdapat kesamaan

pada variabel Word of Mouth (WOM) dan minat beli.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Tenaja & Yasa (2019).

Fenomena yang terjadi di Perkembangan dunia usaha di era modern ini sudah

semakin pesat dan dinamis. Akibatnya, persaingan antara produsen barang atau jasa

25
tertentu juga semakin meningkat. Hal ini menuntut para pelaku usaha untuk dapat

memanfaatkan semua potensi, peluang dan sumber daya yang secara optimal. Di

antara bisnis populer di era modern ini adalah bisnis makanan dan minuman.

Makanan adalah kebutuhan utama bagi manusia yang harus dipenuhi untuk tetap

hidup.

Di antara jenis makanan saat ini adalah kue, dan salah satu penjual kue

populer di Ubud adalah Kakiang Garden Cafe. Di Kakiang Garden Cafe, ada

berbagai menu makanan dan minuman. Informasi ini telah diteruskan oleh

pelanggan Kakiang Garden Cafe kepada teman dan keluarga mereka, yang dapat

dilihat sebagai media promosi untuk produk. Informasi mengenai produk Kakiang

Garden Cafe akhirnya membentuk brand image mereka. Merek gambar dan

informasi yang diterima oleh konsumen potensial adalah basis yang dapat membuat

orang ingin membeli produk dan menghabiskan waktu mereka di sana. Dengan kata

lain, ini menyebabkan niat pembelian meningkat di antara orang-orang yang

mengunjungi Kakiang Garden Cafe.

Peneliti menggunakan tiga variabel untuk penelitian kali ini yaitu word of

mouth, brand image, dan purchase intention. Tujuan penelitian ini adalah untuk

menentukan pengaruh dari mulut ke mulut pada niat pembelian yang dimediasi oleh

citra merek Kakiang Garden Cafe Ubud. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

variabel gambar dari mulut ke mulut dan merek memiliki pengaruh positif dan

signifikan pada niat pembelian. Demikian juga, citra merek mampu menengahi

pengaruh dari mulut ke mulut pada niat pembelian. Manajemen Kakiang Garden

26
Cafe harus dapat membuat pelanggan mereka merasa nyaman ketika mereka

melakukan pembelian sehingga bahwa pelanggan dapat berbagi informasi positif

mengenai Kakiang Garden Cafe kepada orang lain. Ini adalah untuk meningkatkan

peran brand image dengan meningkatkan citra produk Kakiang Garden Cafe

sehingga ada peningkatan niat pembelian.

2.3 Keterhubungan antar Variabel dan Hipotesis

2.3.1 Hubungan Inovasi Produk terhadap Minat Beli

Hasil dari penelitian terdahulu menurut Maulana & Alisha (2020) yang

meneliti pengaruh antara inovasi produk dengan minat beli menghasilkan hasil

yang positif. Terdapat beberapa peneliti juga yang mendapatkan hasil positif

antara inovasi produk dengan minat beli salah satunya penelitian oleh Fabuari &

Syaifullah (2020). Terdapat dua penelitian lagi yang dilakukan oleh Sa’diah &

Sanaji (2017) dan penelitian oleh Suroso & Iriani (2014) mendapatkan hasil

bahwa inovasi produk merupakan variabel yang sangat berpengaruh positif

terhadap minat beli konsumen, karena jika tidak didukung dengan inovasi

produk maka tingkat minat pembelian konsumen akan menurun. Oleh sebab itu,

hipotesis yang dapat diambil adalah:

H1: Terdapat pengaruh Inovasi Produk terhadap minat beli.

2.3.2 Hubungan antar Citra Merek dengan Minat Beli

Hasil dari penelitian terdahulu menurut Prawira & Kertiyasa (2014)

mengenai hubungan antar citra merek dengan minat beli memiliki hasil yang

sangat berpengaruh positif antara citra merek dengan minat beli. Penelitian

27
terdahulu yang serupa juga dilakukan oleh Satria & Sidharta (2017) dan

penelitian oleh Arifin & Fachrodji (2015) menyimpulkan bahwa variabel citra

merek atau brand image sangat berpengaruh positif terhadap minat beli

konsumen, karena brand image atau citra merek merupakan salah satu faktor

pendukung yang dapat menimbulkan rasa minat beli pada konsumen. Oleh

karena itu, citra merek memiliki pengaruh terhadap minat beli. Hipotesis yang

dapat diambil adalah:

H2: Terdapat pengaruh antara Citra Merek terhadap minat beli.

2.3.3 Hubungan antar Word Of Mouth (WOM) dengan Minat Beli

Hasil dari penelitian terdahulu menurut Kalele et al., (2015) yang

meneliti terkait WOM atau word-of-mouth dengan minat beli menghasilkan

bahwa WOM berpengaruh positif terhadap minat beli. Begitu juga dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh Agnelia & Wardhana (2016) dan

penelitian oleh Syafitri (2019) menyatakan bahwa WOM memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap minat beli, karena dalam penelitian disebutkan

bahwa WOM salah satu faktor penting serta pendukung yang dapat mendorong

minat beli konsumen terhadap suatu produk atau jasa. Hipotesis yang dapat

diambil adalah:

H3: Terdapat pengaruh antara Word Of Mouth (WOM) terhadap minat beli.

28
2.4 Model Analisis

Model analisis digunakan dengan regresi linear berganda, sehingga

penelitian bisa terlihat seperti:

Inovasi
Produk (X1) H1

H2
Citra Merek Minat Beli
(X2) (Y)

H3

Word of
Mouth (X3)

Gambar 2.1 Model Analisis


Sumber: Data diolah 2021

29
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan mengedarkan kuesioner online.

Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dapat menghasilkan data berupa


s s s s s s s s

angka yang diperoleh menggunakan berbagai teknik statistik untuk menguji


s s s s s s s s

hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono , 2017:7 ). Dalam penelitian ini


s s s s s s

digunakan pendekatan deskriptif dengan menggambarkan serta mendeskripsikan

objek melalui sampel atau data dengan jujur tanpa di rekayasa.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah suatu hal atau orang yang memiliki karakteristik yang sama

yang menjadi perhatian peneliti (Ferdinand, 2014). Menurut Sugiyono (2017:80 ) s s s

definisi populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang
s s s s s s s s s s

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
s s s s s s s s s s

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya . Populasi merujuk kepada


s s s s s

keseluruhan grup dari orang-orang, acara atau hal hal yang menarik untuk bisa

diteliti (Sekaran and Bougie, 2016:236). Anshori dan Iswanti (2019:93) membagi

populasi menjadi dua jenis yaitu, populasi infinit dan populasi finit. Populasi infinit

adalah populasi yang tidak bisa diketahui jumlahnya, sedangkan populasi finit

adalah populasi yang diketahui jumlah pastinya. Penelitian kali ini menggunakan

30
populasi infinit, yaitu mahasiswa Universitas Ciputra atau masyarakat Surabaya

yang mengetahui produk Taksu Snack dengan jumlah yang tidak diketahui.

Sampel merupakan bagian dari sebuah populasi meliputi beberapa pilihan

dari yang terpilih (Sekaran & Bougie, 2016:237). Menurut Sugiyono (2015:118)

Sampel adalah salah satu bagan karakteristik dan hasil yang didapatkan dari

populasi. Penelitian kali ini menggunakan non probability sampling. Non-

probability sampling adalah elemen di dalam populasi yang tidak memiliki

probabilitas serta melekat sebagai sebuah sampel (Sekaran & Bougie,2016:247).

Sebuah sampel dikatakan tidak memiliki probabilitas dikarenakan harus memenuhi

beberapa kriteria. Kriteria tersebut menyebabkan peneliti harus menggunakan

teknik purposive sampling dikarenakan di dalam pencarian informasi harus berasal

dari target orang-orang yang spesifik dan memiliki karakteristik tertentu (Hair et

al., 2016:86). Alasan pemilihan sampel dengan menggunakan purposive sampling


c c c c c c c

karena tidak semua sampel memiliki kriteria sesuai dengan yang telah penulis
c c c c c c c c c c c

tentukan . Oleh karena itu , sampel yang dipilih sengaja ditentukan berdasarkan
c c c c c c c c c c

kriteria tertentu yang telah ditentukan oleh penulis untuk mendapatkan sampel
c c c c c c c c c c

yang representatif . Penelitian ini menggunakan rumus Lemeshow dalam


c c

menentukan jumlah sampel karena jumlah pasti dari populasi yang tidak diketahui.

Berikut rumus Lemeshow (1997):

𝑍2𝑃(1 − 𝑃)
𝑛=
𝑑2

Diketahui:

n: jumlah sampel

31
Z: tingkat distribusi normal

P: proporsi maksimal estimasi

d: margin of error

Untuk lebih jelasnya Z adalah tingkat distribusi normal dengan taraf

signifikan sebesar 5% = 1,96. P merupakan proporsi maksimal dengan estimasi

yang sudah ditentukan sebesar 0,5. Kemudian, d merupakan batas kesalahan atau

error yang dapat ditoleransi sebesar 10%. Berdasarkan rumus diatas maka

didapatkan hasil sebagai berikut:

(1,96)2(0,5)(1 − 0,5)
𝑛=
(0,1)2

𝑛 = 96,04

Dari hasil perhitungan sampel di atas didapatkan jumlah sampel yang diperlukan

oleh peneliti untuk melanjutkan penelitian adalah sebesar 96 orang. Berikut adalah

kriteria yang digunakan sebagai dasar penetapan sampel:

1. Bertempat tinggal di Surabaya Barat

2. Mengetahui produk Taksu Snack

3. Belum pernah membeli produk Taksu Snack

4. Usia 20 hingga 50 tahun.

3.3 Jenis Data, Sumber Data, dan Skala Pengukuran

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data kuantitatif dibuat dengan

angka statistik, dan dianalisis dengan memakai analisis statistika. Sumber data yang

diperoleh dari penelitian ini didapat dari penyebaran instrumen kepada masyarakat

Surabaya Barat dan mahasiswa Universitas Ciputra yang mengetahui produk

32
“Taksu Snack” namun belum pernah membeli. Instrumen penelitian tersebut berisi

pertanyaan yang berkaitan dengan inovasi produk (product innovation), citra merek

(brand image), word of mouth (WOM), dan minat beli (intention to buy). Kuesioner

sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan

yang harus dijawab oleh responden. Peneliti menyebarkan kuesioner yang diukur

menggunakan skala likert. Sugiyono (2017:93) menyatakan skala likert yaitu alat

ukur ketidaksetujuan dan kesetujuan responden pada suatu object dengan mengukur

persepsi, pendapat, dan sikap responden. Skala likert yang digunakan adalah skala

pengukuran 1 sampai 5 guna mengukur pendapat sangat tidak setuju hingga sangat

setuju. Adapun proposi skala sebagai berikut.

Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 1

Tidak Setuju (TS) : skor 2

Netral (N) : skor 3

Setuju (S) : skor 4

Sangat Setuju (SS) : skor 5

3.4 Variabel dan Definisi Operasional

Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Variabel Indikator Sumber

Inovasi Inovasi produk adalah kunci bagi 1. Relative Meng Lu et al.


Produk perusahaan untuk mendapatkan Advantage (2019);
(X1) keuntungan yang berkelanjutan, dan 2. Compatibility
pengakuan produk inovatif 3. Complexity Arslan &
merupakan cara yang lebih cepat dan Scholar (2014,
lebih baik untuk pengambilan dalam Sa;Diah
keputusan strategis bagi suatu & Sanaji, 2017).
perusahaan

33
Variabel Definisi Operasional Variabel Indikator Sumber

Citra citra merek merupakan serangkaian 1. Citra pembuat Arifin &


Merek kepercayaan konsumen tentang (corporate Fachrodji
(X2) merek tertentu sehingga asosiasi image)w (2015);
merek tersebut melekat di benak 2. Citra produk/
konsumen. konsumen Aaker & Biel,
(product image) (2009:71
3. Citra pemakai dalam,
(user image) Supriyadi et
al., 2015).
Word of Word of mouth adalah komunikasi 1. Talkers Woznaik
Mouth dari orang ke orang antara sumber 2. Topics (2001);
(X3) pesan dan penerima pesan dimana
penerima pesan menerima pesan Sernovitz
dengan cara tidak komersial (2009:31 dalam
mengenai suatu produk, pelayanan Syafitri, 2019).
atau merek.

Minat Minat beli merupakan sebuah 1. Minat Suhardi &


Beli (Y) kecenderungan seorang konsumen transaksional Irmayanti
atau individu untuk memutuskan 2. Minat referensial (2019);
membeli sebuah produk dengan 3. Minat preferensial
merek tertentu atau melakukan 4. Minat eksploratif (Ferdinand,
pengambilan tindakan yang berkaitan 2002).
dengan pembelian.

Sumber: Data diolah peneliti (2021)

3.5 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian kuantitatif biasanya menggunakan kuesioner

(Sekaran & Bougie, 2016:160). Kuesioner dapat membantu peneliti mengumpulkan

data lebih cepat dibandingkan cara lainnya. Metode yang digunakan adalah

electronic & online questionnarires dengan membuat kuesioner via google form.

Metode tersebut dipilih karena pendistribusiannya mudah dan efisien terlebih

dalam kondisi pandemi COVID-19. Data dikumpulkan dengan cara membagikan

kuesioner online yang berisi pernyataan-pernyataan dalam penelitian ini pada

responden yang dipilih. Sugiyono (2017: 142 ) menjelaskan bahwa pengumpulan


w w w w w

data primer bila dilihat dari segi cara atau teknik pengambilan data dapat
w w w w w w w w w w w w

34
dilakukan dengan kuisioner (angket ). Pengumpulan dilakukan secara online. Data
w 1 w w w

primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data
w w w w w w w w w w

(Sugiyono , 2017: 225 ).


w w

Waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data kuesioner dari

penelitian ini diperkirakan membutuhkan waktu dua minggu. Nilai skor variabel

bebas dan variabel terikat dari data yang diperoleh berupa angka-angka. Data yang

sudah dikumpulkan diolah dengan menggunakan sistem SPSS statistical software.

3.6 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.6.1 Uji Validitas

Uji Validitas adalah sebuah tes pengukuran tentang seberapa baik sebuah

instrumen mampu mengukur konsep penelitian yang ingin diukur. Uji ini berfokus

tentang alat ukur yang digunakan sudah benar atau belum (Sekaran & Bougie,

2016:104). Untuk mengetahui ketelitian dan keakuratan dari teori yang ada untuk

dibandingkan dengan hasil pengukuran variabel yang diteliti dilakukan uji validitas

(Priyatno, 2017). Pada penelitian ini, Pearson Correlation merupakan korelasi yang

digunakan dengan tingkat signifikansinya 0,05%. Nilai 0,05% merupakan angka

standar dari uji validitas. Jika nilai signifikansinya diperoleh < 0,05 maka penelitian

tersebut dapat dinyatakan valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Priyatno (2017) uji reliabilitas yaitu uji instrumen yang


i i .

membuktikan stabilitas dan konsistensi dari suatu skor (skala pengukuran).

35
Menurut Sugiyono (2017:130) uji reliabilitas yaitu uji yang dilakukan untuk

mengukur apakah pengaplikasian objek yang sama dapat memperoleh data yang

sama. Cronbach Alpha merupakan metode yang diaplikasikan guna menguji

reliabilitas dengan menggunakan SPSS dan batasannya 0,6%. Apabila koefisien

Cronbach Alpha > 0,6 maka item pernyataan pada kuesioner memiliki reliabilitas

yang tinggi.

3.6.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Sudaryono (2016) untuk mendapatkan pengaruh antara variabel

bebas dan variabel terikat digunakan analisis data regresi linear berganda. Sugiyono

(2017:275) menjelaskan regresi linear berganda dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+e


Di mana:

Y = Minat beli

α = Konstanta

b1 = Koefisien regresi variabel inovasi produk

X1 = Inovasi Produk

b2 = Koefisien regresi variabel citra merek

X2 = Citra Merek

b3 = Koefisien regresi variabel Word of Mouth

X3 = Word of Mouth

e = Error Disturbance atau residual

36
3.6.4 Uji F Kesesuaian Model

Uji F merupakan pengujian kesesuaian model terhadap koefisien regresi

secara simultan. Menurut Ghozali (2016;96) uji statistik F dilakukan guna i k f n a

mengetahui pengaruh antar variabel independen (bebas) secara bersamaan h r l n a n

(simultan ) terhadap variabel dependen (terikat). Variabel independen dinilai


n p l n l n i

memiliki pengaruh pada variabel dependen ketika nilai signifikansi < 0,05,
i h a l n a i i

sebaliknya jika nilai uji F > 0,05 maka variabel independen secara bersamaan tidak
q a i i f a l n a n k

memiliki pengaruh terhadap variabel dependen .


i h p l n

3.6.5 Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial atau biasa disebut uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa
y y y y y y y y y y x

besar pengaruh variabel independen secara sendiri-sendiri terhadap variabel


x x x x x x x x

dependen (Ghozali, 2016;95). Uji statistik t (pengujian hipotesis secara parsial )


x x x x x x x x

dinilai melalui nilai signifikansi 0,05. Jika tingkat signifikansi < 0,05 maka satu
x x x x x x x x x x x

variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen .


x x x x x x x x

Sebaliknya jika nilai uji t > 0,05 maka satu variabel independen secara parsial
x x x x x x x x x x x x

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen .


x x x x x

3.6.6 Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien korelasi adalah nilai yang menunjukkan hubungan atau korelasi


w w w w w w w w 1

linier antar variabel x dan y yang diteliti (Lind et al., 2014 ). Selain itu koefisien
w w w w w w w x x x

korelasi dapat menunjukkan hubungan antara variabel tersebut positif atau


w xw x x x x x xw w

negatif . Nilai R dapat bervariasi yang bergerak dari -1 hingga +1 . Jika nilai R
w w w w w w w w w w w w w

37
mendekati 0 , hal itu menandakan bahwa hubungan antar dua variabel tersebut
w w w w w w w w w w w

lemah . w

Koefisien determinasi adalah alat ukur untuk mengetahui seberapa besar


. . ' q q q q q q

kemampuan semua variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen


q q q q q q q q

(Ghozali, 2016:95). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu . v v v v v v v v

Menurut Ghozali (2016:96 ) menyatakan jika dalam uji empiris didapat nilai
v v v v v v v v v 1

adjusted R2 negatif , maka nilai adjusted R2 dianggap nol .


v v v v v v v

3.6.7 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan agar hasil hasil penelitian tidak bias. Model regresi

dapat dikatakan baik bila dapat memenuhi persyaratan asumsi klasik yang terdiri

dari data residual terdistribusi normal, heteroskedastisitas dan tidak terdapat

multikolinieritas (Priyatno, 2014: 89)

3.6.7.1 Uji Normalitas

Proses pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel


w w w w w w w w

bebas dengan variabel terikat mempunyai distribusi normal atau tidak (Sugiyono
w w w w w w w w w w

& Susanto , 2015:321 ). Penelitian ini menggunakan metode uji One Sample
w w w w w w w w w

Kolmogorov - Smirnov Test dalam menguji normalitas . Kriteria yang berlaku


w w w w w w w w w

apabila nilai signifikansi > 0,05 maka residual berdistribusi normal .


w w w w w w w w

3.6.7.2 Uji Multikolinieritas

Sugiyono dan Susanto (2015:331 ) menjelaskan bahwa uji multikolinieritas


q q q q q q q q

digunakan untuk mengetahui adanya korelasi atau hubungan antara variabel bebas .
q q q q q q q q q q

38
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Variate Inflation Factor (VIF ) atau
q q q q q q q q q q

tolerance . Ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat


q q q q q q q q q q

dideteksi apabila nilai VIF < 10 dan tolerance > 0,1 maka dinyatakan tidak ada
q q q q q q q q q q q q

masalah multikolinieritas .
q q

3.6.7.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah model regresi


v v v v v v v v

terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang


v v v v v v v v v v

lain . (Sugiyono & Susanto, 2015:346). Uji ini menggunakan metode ujiv Glejser
v v v v v v

dimana nilai p hitung lebih kecil dari nilai p-kritis (0,05 ). Jika absolute residual
v v v v v v v v v v v v v

atau nilai signifikansi uji t (pada uji Glejser ) > 0,05 maka dapat disimpulkan
v v v v v v v v v v v

varian residual sama (homokedastisitas ) atau tidak terjadi heteroskedastisitas .


v v v v v v v v

3.6.7.4 Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui liniearitas data antara variabel


i s

bebas dan variabel terikat, apakah variabel bebas dan variabel terikat bersifat linear

atau tidak (Sugiyono & Susanto, 2015:323). Variabel dinyatakan memiliki

hubungan linear jika signifikansi Deviation from Linearity < 0,05.

39
BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data

4.1.1 Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan , peneliti mendapatkan 96


. 1 2 2 2 2

kuesioner dan berikut adalah karakteristik demografi dari para responden yang
2 2 2 2 2 2 2 2 2

dikelompokkan berdasarkan usia , jenis kelamin , domisili , pekerjaan , mengetahui,


2 2 2 2 2 2

dari mana mengetahui dan pernah membeli. Pemetaan profil responen berguna

untuk menambah informasi untuk perusahaan Taksu Snack serta untuk menambah

literasi pada penelitian ini. Berikut adalah data karakteristik responden:


2 2 2 2

1. Usia Responden

33
34%

63
66%

20 - 30 tahun >30 tahun

Gambar 4.1 Distribusi Usia Responden


Sumber: Kuesioner online

Gambar 4.1 menunjukkan2 bahwa2 jumlah2 responden2 Taksu Snack

dengan2 usia2 antara2 20 - 30 tahun2 adalah sebanyak2 63 orang2 (65,6%) dan

40
responden2 dengan2 usia2 >30 tahun2 sebanyak2 33 orang2 (34,4%). Dari2

data2 tersebut, dapat2 disimpulkan2 bahwa2 orang-orang2 yang2 pernah2

mengetahui2 info2 tentang2 produk kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack

sebagian besar berusia 20 - 30 tahun. Hasil ini berfungsi untuk perkembangan

perusahaan kedepannya agar membuat promosi sesuai usia yang mendominasi.

2. Domisili Responden

26 23
27% 24%

47
49%

Bali Surabaya Domisili Lainnya

Gambar 4.2 Distribusi Domisili Responden


Sumber: Kuesioner online

Menurut gambar 4.2 diketahui bahwa jumlah responden Taksu Snack

dengan domisili daerah Bali adalah sebanyak 23 orang (24%), responden dengan

domisili daerah Surabaya sebanyak 47 orang (49%) dan responden dengan

domisili daerah lainnya sebanyak 26 orang (27%) masing-masing terdiri dari 1

orang yang tinggal di daerah Depok, Kediri, Makasar, Malang, Mataram,

Medan, Mojokerto, Palopo, Sidoarjo, Solo dan Yogyakarta. Dari2 data2

tersebut, dapat2 disimpulkan2 bahwa2 orang-orang2 yang2 pernah2

mengetahui2 info2 tentang2 produk kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack

41
mayoritas berdomisili di Surabaya. Hasil ini berfungsi untuk penyebaran produk

Taksu Snack ke daerah terbanyak peminatnya.

3. Jenis Kelamin Responden

46
48%
50
52%

Laki-laki Perempuan

Gambar 4.3 Distribusi Jenis Kelamin Responden


Sumber: Kuesioner online

Menurut gambar 4.3 terlihat bahwa2 jumlah2 responden2 kuesioner2

dengan2 jenis2 kelamin2 laki-laki2 sebanyak2 50 orang2 (52,1%), sedangkan

perempuan2 sebanyak2 44 orang2 (48,9%). Dari2 data2 tersebut, dapat2

disimpulkan2 bahwa2 orang-orang2 yang2 pernah2 mengetahui2 info2 tentang2

produk kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack sebagian2 besar2 merupakan

laki-laki. Hasil ini berfungsi untuk perkembangan perusahaan kedepannya agar

membuat promosi sesuai jenis kelamin yang mendominasi.

42
4. Pekerjaan Responden

12
12%

16 42
17% 44%

26
27%

Mahasiswa Pengusaha Karyawan Swasta Lain - lain

Gambar 4.4 Distribusi Pekerjaan Responden


Sumber: Kueosioner online

Berdasarkan gambar 4.4 ditunjukkan bahwa 42 orang (43,8%) memiliki

pekerjaan sebagai mahasiswa, 26 orang (27,1%) memiliki pekerjaan sebagai

pengusaha, 16 orang (16,7%) memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta,

sedangkan 12 (12,5%) memiliki pekerjaan lainnya. Dari2 data2 tersebut2,

dapat2 disimpulkan2 bahwa2 orang-orang2 yang2 pernah2 mengetahui2 info2

tentang2 produk kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack mayoritas berprofesi

sebagai mahasiswa. Hasil ini berguna untuk mendapatkan informasi calon

konsumen terbesar untuk produk Taksu Snack.

43
5. Pengetahuan Responden Terkait Produk Taksu Snack

Menurut hasil kuesioner online terlihat bahwa 96 orang (100%) belum

pernah membeli. Hasil ini menyatakan bahwa orang-orang yang menjadi

responden pada penelitian ini yaitu belum pernah membeli produk kerupuk kulit

babi mentah Taksu Snack. Tetapi dari 96 orang responden tersebut sudah pernah

mengetahui produk kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack. Data kuesioner

menyatakan bahwa seluruh responden pernah mengatahui produk kerupuk kulit

babi mentah Taksu Snack. Dari 96 orang responden telah mengetahui produk

unggulan dari Taksu Snack yakni kerupuk kulit babi mentah.

4
4%

33
34%

59
62%

Teman Keluarga Lain- lain

Gambar 4.6 Distribusi Responden Dari Mana Mengetahui


Sumber: Kuesioner online

Menurut gambar 4.6 terlihat bahwa dari 96 responden dapat diketahui dari

mana mereka mendapatkan informasi terkait produk Taksu Snack yakni 59

orang (61,5%) mengetahui dari teman, 33 orang (34,4%) mengetahui dari

keluarga, 4 orang (4,2%) mengetahui dari lain lain. Data di atas menyatakan

sebagian besar responden mengetahui produk kerupuk kulit babi mentah Taksu

Snack dari teman.

44
4.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

1. Inovasi produk (X1)

Tabel 4.1 menggambarkan tanggapan responden terhadap variabel inovasi

produk (X1).

Tabel 4.1 Deskripsi Responden Variabel Inovasi produk (X1)


No Pernyataan Std. Mean

Saya merasa produk kerupuk kulit babi mentah taksu snack


1 lebih ekonomis dibandingkan kompetitor serupa (X1.1). 1,031 3,73

Saya merasa produk kerupuk kulit babi mentah taksu snack


memiliki gengsi yang berbeda dibandingkan kompetitor 1,001 3,80
2 serupa (X1.2).
Sejak adanya produk taksu snack saya merasa lebih
dimudahkan mendapatkan kerupuk kulit babi mentah di 1,055 3,89
3
surabaya (X1.3).
Saya merasa produk kerupuk kulit babi mentah taksu snack
4 sudah sesuai kebutuhan saya (X1.4). 0,956 3,95

Saya merasa produk kerupuk kulit babi mentah hanya dimiliki


5 1,033 3,83
oleh taksu snack (X1.5).
Inovasi produk (X1) 3,84
Sumber: Lampiran C

Menurut tabel 4.1 diketahui bahwa variabel2 inovasi produk memiliki2

mean2 atau2 nilai2 rata-rata2 sebesar2 3,84 sehingga2 dapat2 dimengerti2

bahwa2 responden2 dari2 kuesioner2 memilih2 setuju. Pernyataan2 (X1.4)

dari inovasi produk memiliki2 nilai2 mean2 terbesar2 yaitu2 3,95 dan2

dapat2 disimpulkan2 responden2 paling2 setuju2 bahwa2 produk kerupuk

kulit babi mentah Taksu Snack sesuai dengan kebutuhan konsumen. Berbeda2

dengan2 pernyataan2 (X1.1) 2yang2 memiliki2 nilai2 rata-rata2 terendah

45
sejumlah 3,73, menyatakan bahwa produk kerupuk kulit babi mentah Taksu

Snack lebih ekonomis dibanding pesaingnya.

Nilai2 standard2 deviasi2 tertinggi2 ada2 pada2 pernyataan2 (X1.3) sebesar2

1,055 dan2dari2hasil2tersebut2dapat2disimpulkan2bahwa2hasil2penyebaran2

data2cukup2beragam2atau2kurang2konsisten. Nilai2 standard2 deviasi2

terendah2 ada2 pada2 pernyataan2 (X1.4) sebesar 0,956 dan2dapat2 disimpulkan

bahwa hasil penyebaran data homogen (terkelompokkan) cukup2konsisten.

Standard deviasi merupakan sebaran data untuk tiap variabel dari jumlah rata-

rata.

2. Citra merek (X2)

Tabel 4.2 menggambarkan tanggapan responden terhadap variabel citra merek

(X2).

Tabel 4.2 Deskripsi Responden Variabel Citra merek (X2)


Std. Mean
No Pernyataan
Merek Taksu Snack cukup dikenal di Surabaya (X2.1).
0,874 3,88
1
Merek Taksu Snack dapat dipercaya mutu kualitasnya (X2.2).
0,871 3,82
2
Produk taksu snack lebih eksklusif dibandingkan kompetitor 1,008 3,74
3 serupa (X2.3).
Kemasan produk taksu snack lebih menarik dibandingkan
4 kompetitor serupa (X2.4). 0,837 3,72

Saya merasa kerupuk kulit babi mentah taksu snack lebih


layak dibeli karena memberikan nilai lebih pada produknya
5 0,926 3,81
(X2.5).

Membeli produk kerupuk kulit babi mentah taksu snack


menimbulkan rasa kebanggaan tersendiri dibandingkan
6 0,836 3,78
membeli kerupuk babi pada umumnya (X2.6).

Citra merek (X2) 3,79


Sumber: Lampiran C

46
Berdasarkan tabel 4.2 ditunjukkan variabel2 citra merek memiliki2 mean2

atau2 nilai2 rata-rata2 sebesar2 3,79 sehingga2 dapat2 dimengerti bahwa2

responden2 dari2 kuesioner2 memilih2 setuju. Disamping2itu, responden2

paling2 setuju2 pada pernyataan2 (X2.1) yang memiliki nilai rata-rata 3,88,

berarti bahwa2 produk kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack sudah cukup

terknal di Surabaya. Berbeda2dengan2pernyataan (X2.4) yang2memiliki2 nilai2

rata-rata2 terendah sejumlah 3,72, menyatakan bahwa produk kerupuk kulit babi

mentah Taksu Snack telah menggunakan kemasan yang menarik.

Nilai2 standard2 deviasi2 tertinggi2 ada2 pada2 pernyataan2 (X2.2) sebesar2

1,008 dan2 dari2 hasil2tersebut2dapat2disimpulkan2bahwa2hasil2 penyebaran2

data2 cukup2 beragam2 atau kurang2konsisten. Nilai2standard2deviasi2

terendah2ada2pada2pernyataan (X2.5) sebesar 0,836 dan2dapat2disimpulkan2

bahwa2 para2 responden2 dalam2 pernyataan2 tersebut2 lebih2 konsisten2

dibandingkan2 pernyataan2 lainnya. Standard deviasi merupakan sebaran data

untuk tiap variabel dari jumlah rata-rata.

3. Word of Mouth (X3)

Tabel 4.3 menggambarkan tanggapan responden terhadap variabel persepsi

word of mouth (X3).

Tabel 4.3 Deskripsi Responden Variabel Persepsi Word Of Mouth (X3)


Std. Mean
No Pernyataan
Saya mendapatkan rekomendasi dari orang lain untuk
1 mencoba produk taksu snack (X3.1). 0,966 4,05

Saya mendapatkan dorongan dari orang lain untuk membeli


2 produk taksu snack (X3.2). 0,959 3,92

47
Saya mendapatkan informasi tentang kelebihan produk
3 kerupuk kulit babi mentah taksu snack dari orang lain (X3.3). 0,874 3,81

Citra merek (X3) 3,93


Sumber: Lampiran C

Berdasarkan tabel 4.3 ditunjukkan variabel2 persepsi word of mouth

memiliki2 mean2 atau2 nilai2 rata-rata2 sebesar2 3,93 sehingga2 dapat2

dimengerti2 bahwa2 responden2 dari2 kuesioner2 memilih2 setuju.

Disamping2 itu, responden2 paling2 setuju2 pada pernyataan2 (X3.1) yang

memiliki nilai rata - rata 4,05, berarti bahwa2 responden ingin mencoba

produk kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack karena memperoleh

rekomendasi dari orang lain. Berbeda2 dengan2 pernyataan2 (X3.3) yang2

memiliki2 nilai2 rata-rata2 terendah sejumlah 3,81, menyatakan bahwa

responden telah memperoleh informasi tentang kelebihan produk kerupuk kulit

babi mentah taksu snack dari orang lain.

Nilai2 standard2 deviasi2 tertinggi2 ada2 pada2 pernyataan2 (X3.1) sebesar2

0,966 dan2 dari2 hasil2 tersebut2 dapat2 disimpulkan2 bahwa2 hasil2

penyebaran2 data2 cukup2 beragam2 atau2 kurang2 konsisten2. Nilai2

standard2 deviasi2 terendah2 ada2 pada2 pernyataan2 (X3.3) sebesar 0,874 dan2

dapat2 disimpulkan2 bahwa2 para2 responden2 dalam2 pernyataan2 tersebut2

lebih2 konsisten2 dibandingkan2 pernyataan2 lainnya. Standard deviasi

merupakan sebaran data untuk tiap variabel dari jumlah rata-rata.

48
4. Minat Beli (Y)

Tabel 4.4 menggambarkan tanggapan responden terhadap variabel minat beli

(Y).

Tabel 4.4 Deskripsi Responden Variabel Minat Beli (Y)


Std. Mean
No Pernyataan

Saya berminat mencari informasi yang lebih detail terkait produk


kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack (Y.1). 0,845 4,04
1
Saya lebih ingin membeli produk kerupuk kulit babi mentah
Taksu Snack dibandingkan produk sejenis lainnya (Y. 2). 0,933 3,84
2
Saya berminat untuk mereferensikan produk kerupuk kulit babi
mentah Taksu Snack kepada rekan atau keluarga saya (Y.3). 0,890 3,92
3
Saya berminat untuk membeli produk kerupuk kulit babi mentah
4 Taksu Snack (Y.4). 0,892 3,94

Minat Beli (Y) 3,93


Sumber: Lampiran C

Tabel 4.4 menunjukkan2 bahwa variabel2 minat beli memiliki2 mean2

atau2 nilai2 rata-rata2 sebesar2 3,93 sehingga2 dapat2 dimengerti2 bahwa2

responden2 dari2 kuesioner2 memilih2 setuju. Disamping2 itu, pernyataan2

(Y.1) 2memiliki2 nilai2 mean2 terbesar2 yaitu2 4,04 dan2 dapat2

disimpulkan2 responden2 paling2 setuju2 bahwa2 responden lebih ingin

mencari informasi yang lebih detail mengenai kerupuk kulit babi mentah Taksu

Snack dibandingkan produk sejenis lainnya. Berbeda2 dengan2 pernyataan2

(Y.2) 2yang2 memiliki2 nilai2 rata-rata2 terendah sejumlah 3,84, menyatakan

bahwa responden lebih ingin membeli produk kerupuk kulit babi mentah Taksu

Snack disbanding produk lain yang sejenis.

Nilai2 standard2 deviasi2 tertinggi2 ada2 pada2 pernyataan2 (Y.2) sebesar2

0,933 dan2 dari2 hasil2 tersebut2 dapat2 disimpulkan2 bahwa2 hasil2

49
penyebaran2 data2 cukup2 beragam2 atau2 kurang2 konsisten2. Nilai2

standard2 deviasi2 terendah2 ada2 pada2 pernyataan2 (Y.1) sebesar 0,845 dan2

dapat2 disimpulkan2 bahwa2 para2 responden2 dalam2 pernyataan2 tersebut2

lebih2 konsisten2 dibandingkan2 pernyataan2 lainnya.

4.1.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.1.3.1 Uji Validitas

Pada penelitian ini, Pearson Correlation merupakan korelasi yang

digunakan dengan tingkat signifikansinya 0,05%. Jika nilai signifikansinya

diperoleh < 0,05 maka penelitian tersebut dapat dinyatakan valid

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas


Validitas
Variabel Indikator
Pearson Correlation Sig. Kesimpulan
X1.1 0,932 0,000 Valid
X1.2 0,903 0,000 Valid
Inovasi produk (X1) X1.3 0,936 0,000 Valid
X1.4 0,931 0,000 Valid
X1.5 0,950 0,000 Valid
X2.1 0,930 0,000 Valid
Citra merek (X2) X2.2 0,940 0,000 Valid
X2.3 0,894 0,000 Valid
X2.4 0,926 0,000 Valid
X2.5 0,943 0,000 Valid
X2.6 0,907 0,000 Valid
X3.1 0,873 0,000 Valid
Word of mouth (X3) X3.2 0,899 0,000 Valid
X3.3 0,862 0,000 Valid
Y.1 0,876 0,000 Valid
Minat beli (Y) Y.2 0,933 0,000 Valid
Y.3 0,908 0,000 Valid
Y.4 0,922 0,000 Valid
Sumber: Lampiran C

Menurut tabel 4.5 terlihat bahwa2 seluruh2 instrumen2 dari2 variabel

bebas dan terikat pada penelitian ini yakni inovasi produk, citra merek, dan

50
minat1 beli2 memiliki2 signifikansi2 sebesar2 0,000 yang2 artinya < 0,05,

maka2 seluruh2 instrumen2 dan2 variabel2 penelitian2 ini2 dinyatakan2

valid.

4.1.3.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reabilitas menggunakan Cronbach Alpha, dimana metode ini

diaplikasikan guna menguji reliabilitas dengan menggunakan SPSS dan

batasannya 0,6%. Apabila koefisien Cronbach Alpha > 0,6 maka item

pernyataan pada kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi.

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Kesimpulan


Inovasi produk (X1) 0,961 Reliabel
Citra merek (X2) 0,964 Reliabel
Word of mouth (X3) 0,851 Reliabel
Minat beli (Y) 0,931 Reliabel
Sumber: Lampiran C
Tabel 4.6 menunjukkan2 bahwa2 semuaw variabelw dinyatakanw

reliabelw karenaw masing-masing variabel memilikiw nilaiw Cronbachw

Alphaw yang lebih besar dari 0,6.

4.1.4 Uji Asumsi Klasik


4.1.4.1 Uji Normalitas
Penelitianw normalitasw menggunakanw metodew ujiw Onew Samplew

Kolmogorovw- Smirnovw Testw dalamw mengujiw normalitas. Kriteriaw yang

berlakuw apabilaw nilaiw signifikansiw > 0,05w makaw residualw berdistribusiw

normal. Berikut hasil uji normalitas pada tabel dibawah ini:

51
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas
Asymp. Sig. (2-tailed) Keterangan
0,457 Berdistribusi2 normal2
Sumber: Lampiran C
Menurut tabel 4.7 diketahui bahwa2tingkat2nilai2signifikansi2

Kolmogorov-Smirnov2adalah2sebesar 0,457 dan2lebih2besar2dari20,05

maka2dapat2disimpulkan bahwa data terdistribusi normal atau residual2

berdistribusi2 normal.

4.1.4.2 Uji Multikolinieritas

Pengujianq multikolinieritasq dilakukanq denganq menggunakanq Variateq

Inflationq Factorq (VIFq) atauq tolerance. Adaq atauq tidaknyaq

multikolinieritasq diq dalamq modelq regresiq dapatq dideteksiq apabilaq nilaiq

VIFq < 10q danq toleranceq > 0,1q makaq dinyatakanq tidakq adaq masalahq

multikolinieritas. Berikut hasil uji multikolinieritas pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas


Collinearity Statistics Keterangan
Variabel
Tolerance VIF
Inovasi produk 0,787 1,271 Bebas Multikolinieritas
Citra merek 0,794 1,259 Bebas Multikolinieritas
Word of mouth 0,875 1,143 Bebas Multikolinieritas
Sumber: Lampiran C

Berdasarkan tabel 4.8 ditunjukkan2 bahwa2 semua variabel bebas memiliki

nilai2 tolerance2 > 0,12dan2 memiliki nilai2 VIF2 sebesar2 < 10. Nilai2 ini2

menunjukkan2 bahwa2 dalam2 model2 regresi2 pada2 penelitian2 ini2 tidak2

terjadi2 multikolinearitas.

52
4.1.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Ujiv heteroskedastisitas menggunakanv metodev uji glejserv dimanav nilaiv

pvhitungv lebihv kecilv dariv nilaiv p-kritisv (0,05v). Jikav absolutev residualv

atauv nilaiv signifikansiv uji t (padav ujiv Glejserv) > 0,05v makav dapatv

disimpulkanv varianv residualv samav (homokedastisitasv) atauv tidakv terjadiv

heteroskedastisitas. Berikut hasil uji heteroskedastisitas pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas


Variabel Signifikansi Keterangan
Inovasi produk 0,200 Tidak terjadi masalah heteroskedastisitas
Citra merek 0,663 Tidak terjadi masalah heteroskedastisitas
Word of mouth 0,642 Tidak terjadi masalah heteroskedastisitas
Sumber: Lampiran C

Menurut tabel 4.9 terlihat bahwa2 bahwa2 nilai2 signifikansi2 yang2

dihasilkan2 variabel2 inovasi produk sebesar2 0,200, citra merek sebesar2 0,663

dan word of mouth sebesar 0,642 yang2 artinya2 > 0,05, maka tidak2 terjadi2

heteroskedastisitas2 dalam2 model2 regresi2 penelitian2 ini.

4.1.4.4 Uji Linearitas

Pengujiann inii dilakukann dengann menganalisiss regresii menggunakann

programm SPSS. Hubungann antarr variabell dikatakann linierr jikaa nilaii

signifikansii linearityy < 0,05y makaa terdapatt hubungann yangg linear. Berikut

hasil uji linearitas pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas


Sig.
Variabel Bebas Variabel Terikat Keterangan
Linearity
Inovasi produk (X1) 0,000 Linear
Minat Beli (Y)
Citra merek (X2) 0,000 Linear
Word of mouth (X3) 0,000 Linear
Sumber: Lampiran C

53
Tabel 4.10 menunjukkan2 bahwa2 nilai2 sig.2 pada2 linearity2 X12

terhadap2 Y2 sebesar2 0,0002dan2 nilai2 sig.2 Pada2 linearity2 X22 terhadap2 Y2

bernilai2 0,0002dengan2 syarat2 sig.2 linearity2 < 0,05. Pada2 linearity2 X32

terhadap2 Y2 bernilai2 0,0002 dengan2 syarat2 sig.2 linearity2 < 0,05, dapat2

disimpulkan bahwa variabel2 bebas2 yaitu2 inovasi produk, citra merek, dan word

of mouth memiliki2 hubungan2 yang2 linear2 dengan2 variabel2 terikat2 yaitu2

minat2 beli.

4.1.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 1,457 1,422 1,025 0,308
Inovasi Produk 0,190 0,055 0,276 3,441 0,001
1
Citra Merek 0,239 0,052 0,364 4,551 0,000
Word of mouth 0,442 0,100 0,335 4,399 0,000
Sumber: Lampiran C

Analisis2 dalam2 penelitian2 ini2 menggunakan2 variabel2 bebas2 inovasi

produk2 (X12), citra merek (X22) dan word of mouth (X23), sedangkan2 variabel2

terikatnya2 adalah2 minat2 beli2 (Y2). Teknik2 analisis2 yang2 digunakan2

adalah2

regresi2 linear2 berganda2 untuk2 mengetahui2 seberapa2 besar2 pengaruh2

variabel2 bebas2 X12, X22 dan X3 terhadap2 variabel2 terikat2 Y2. Berdasarkan2

tabel2 4.11, persamaan2 regresi2 linear2 berganda2 dalam2 penelitian2 ini2

adalah2:

Y = 1,457 + 0,190 X1 + 0,239 X2 + 0,442 X3

54
Keterangan1:

Y1 = Minat Beli1

X11 = Inovasi produk1

X21= Citra merek1

X31= Word of mouth

Menurut tabel 4.11 dapat dilihat inovasi produk (X1) memiliki koefisien

regresi sebesar 0,190 maka semakin tinggi inovasi produk akan mempengaruhi

minat beli terhadap produk kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack sebesar 0,190

(19%) dengan asumsi variabel citra merek dan word of mouth konstan atau tetap.

Setiap perubahan 1 satuan dari inovasi produk (X1) akan mempengaruhi minat beli

(Y) sebesar 0,190. Maka dapat disimpulkan bahwa inovasi produk memiliki

pengaruh positif terhadap minat beli produk kerupuk kulit babi mentah Taksu

Snack.

Untuk citra merek dapat dilihat bahwa nilai persamaan regresi linier

berganda untuk variabel citra merek (X2) sebesar 0,239 pada tabel 4.18 maka

semakin tinggi citra merek akan mempengaruhi minat beli terhadap produk kerupuk

kulit babi mentah Taksu Snack sebesar 0,239 (23,9%) dengan asumsi variabel

inovasi produk dan word of mouth konstan atau tetap. Setiap perubahan 1 satuan

dari citra merek (X2) akan mempengaruhi minat beli (Y) sebesar 0,239. Maka dapat

disimpulkan bahwa citra merek memiliki pengaruh positif terhadap minat beli

produk kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack.

Untuk word of mouth dapat dilihat bahwa nilai persamaan regresi linier

berganda untuk variabel word of mouth (X3) sebesar 0,442 pada tabel 4.16 maka

55
semakin tinggi word of mouth akan mempengaruhi minat beli terhadap produk

kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack sebesar 0,442 (44,2%) dengan asumsi

variabel inovasi produk dan citra merek konstan atau tetap. Setiap perubahan 1

satuan dari word of mouth (X3) akan mempengaruhi minat beli (Y) sebesar 0,442.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa word of mouth memiliki pengaruh positif

terhadap minat beli produk kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack.

4.1.6 Uji F

Uji statistik F dilakukan guna mengetahui pengaruhh antar variabel

independen (bebas) secara bersamaan (simultan) terhadap variabel dependen

(terikat). Variabell independenn dinilaii memilikii pengaruh padaa variabell

dependenn ketikaa nilaii signifikansii < 0,05, sebaliknyaq jikaa nilaii ujii Ff > 0,05

makaa variabell independenn secaraa bersamaann tidakk memilikii pengaruhh

terhadapp variabell dependen. Berikut hasil uji F pada tabel dibawah ini:
n

Tabel 4.12 Hasil Uji F


Sum of Mean
Model Df F Sig.
Squares Square
1 Regression 531,971 3 177,324 34,969 0,000
Residual 466,518 92 5,071
Total 998,490 95
Sumber: Lampiran C

Berdasarkan tabel 4.12 ditunjukkan hasil signifikansi pada penelitian ini

sebesar 0,000 dan di mana sesuai ketentuan ketika nilai signifikansi < 0,05 variabel

independen dinilai memiliki pengaruh pada variabel dependen. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel inovasi produk, citra merek, dan word of mouth

56
mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel minat

beli.

4.1.7 Uji Parsial (Uji t)

Ujix statistikx tx (pengujianx hipotesisx secarax parsialx) dinilaix melaluix

nilaix signifikansix 0,05. Jikax tingkatx signifikansix < 0,05x makax satux

variabelx independenx berpengaruhx secarax parsialx terhadapx variabelx

dependenx. Sebaliknyax jikax nilaix ujix t > 0,05x makax satux variabelx

independenx secarax parsialx tidakx berpengaruhx terhadapx variabelx dependen.

Berikut hasil uji t pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.13 Hasil Uji Parsial (Uji t)

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,457 1,422 1,025 0,308
Inovasi produk 0,190 0,055 0,276 3,441 0,001
Citra merek 0,239 0,052 0,364 4,551 0,000
Word of mouth 0,442 0,100 0,335 4,399 0,000
Sumber: Lampiran C

1. Pengaruh inovasi produk terhadap minat beli

Hasil uji parsial (uji t) pada penelitian ini variabel inovasi produk memiliki nilai

signifikansi sebesar 0,001 < 0,005. Hal ini berarti bahwa variabel inovasi produk

berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli produk kerupuk kulit babi

mentah Taksu Snack.

2. Pengaruh citra merek terhadap minat beli

Hasil uji parsial (uji t) pada penelitian ini variabel citra merek signifikansi

sebesar 0,000 < 0,005. Hal ini berarti bahwa variabel citra merek berpengaruh

57
secara signifikan terhadap minat beli produk kerupuk kulit babi mentah Taksu

Snack.

3. Pengaruh word of mouth terhadap minat beli

Hasil uji parsial (uji t) pada penelitian ini variabel word of mouth signifikansi

sebesar 0,000 < 0,005. Hal ini berarti bahwa variabel word of mouth berpengaruh

secara signifikan terhadap minat beli produk kerupuk kulit babi mentah Taksu

Snack.

4.1.8 Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2)

Koefisienw korelasiw adalahw nilaiw yangw menunjukkanw hubunganw

atauw korelasi1 linierw antarw variabelw x dan y yangw diteliti. Koefisien.

Determinasi adalah' alatq ukurq untukq mengetahuiq seberapaq besarq

kemampuanq semuaq variabelq independenq dalamq menjelaskanq variabelq

dependen. Berikut hasil uji korelasi dan koefisien determinasi pada tabel dibawah

ini:

Tabel 4.14 Hasil Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 0,730a 0,533 0,518 2,252
Sumber: Lampiran C

Tabel 4.14 menunjukkan2 bahwa2 nilai R atau koefisien korelasi yang

dihasilkan sebesar 0,730 yang artinya variabel inovasi produk dan citra merek

memiliki korelasi sebesar 0,730 terhadap minat beli bernilai kuat dan positif karena

mendekati 1.

58
Hasil nilai R² atau koefisien determinasi pada penelitian ini sebesar 0,518

yang artinya besarnya pengaruh inovasi produk, citra merek dan word of mouth

terhadap minat beli yaitu sebesar 0,518 (51,8%). Sedangkan sisanya dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini seperti celebrity endorser,

social media marketing, e-wom, dll.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Inovasi produk terhadap Minat Beli

Berdasarkan2 hasil2 penelitian, didapatkan2 hasil2 bahwa2 variabel2

inovasi produk2 (X1) memiliki2 pengaruh2 yang2 signifikan2 terhadap2 variabel2

minat2 beli2 (Y). Signifikan yang dimaksud bahwa variabel inovasi produk

merupakan variabel penting atau yang sangat berpengaruh terhadap minat beli.

Hasilnya2 didapatkan2 dari2 uji2 t2 di mana nilai2 signifikansinya2 adalah2 0,001

< 0,052 sehingga2 menunjukkan2 bahwa2 inovasi produk2 berpengaruh positif2

secara2 signifikan2 terhadap2 minat beli. Maka, hipotesis pertama penelitian ini

yaitu inovasi produk2 (X1) berpengaruh terhadap2 minat2 beli2 (Y) dapat diterima.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa responden setuju dengan

inovasi produk yang dimiliki produk kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack.

Pernyataan indikator inovasi produk X1.4 mendapatkan mean tertinggi sebesar 3,95

menyatakan bahwa “saya merasa produk kerupuk kulit babi mentah taksu snack

sudah sesuai kebutuhan saya”. Namun dalam pernyataan X1.1 mendapatkan mean

terendah sebesar 3,73 bahwa “saya merasa produk kerupuk kulit babi mentah taksu

snack lebih ekonomis dibandingkan kompetitor serupa”.

59
Oleh karena itu2penelitian ini menyatakan bahwa inovasi produk cukup

penting dalam meningkatkan minat beli suatu produk, hal ini didapatkan karena

hasil yang signifikan positif dan menyebabkan perusahaan Taksu Snack untuk

melakukan inovasi produk secara berkala agar tetap mempertahankan minat beli

pada produk Taksu Snack. Inovasi yang telah dilakukan pada Taksu Snack

sebelumnya yakni membuat kerupuk kulit babi mentah siap goreng, yang di mana

sebelumnya belum pernah dijual di supermarket.

Hasil penelitian ini juga2 didukung2 oleh2 hasil2 penelitian2 yang2 telah2

dilakukan2 oleh2 Maulana & Alisha (2020) yang meneliti pengaruh antara inovasi

produk dengan minat beli menghasilkan hasil yang positif. Terdapat beberapa

peneliti juga yang mendapatkan hasil positif antara inovasi produk dengan minat

beli salah satunya penelitian oleh Fabuari & Syaifullah (2020). Terdapat penelitian

lagi yang dilakukan oleh Sa’diah & Sanaji (2017) mendapatkan hasil bahwa

inovasi produk merupakan variabel yang sangat berpengaruh positif terhadap minat

beli konsumen, karena jika tidak didukung dengan inovasi produk maka tingkat

minat pembelian konsumen akan menurun.

4.2.2 Pengaruh Citra Merek terhadap Minat Beli

Berdasarkan2 hasil2 penelitian, peneliti2 mendapatkan2 hasil2 bahwa2

variabel2 citra merek (X2) memiliki2 pengaruh2 yang2 signifikan2 terhadap2

variabel2 minat2 beli2 (Y). Signifikan yang dimaksud bahwa variabel citra merek

merupakan variabel penting atau yang sangat berpengaruh terhadap minat beli.

Hasilnya2 didapatkan2 dari2 uji2 t2 di mana nilai2 signifikansinya2 adalah2 0,000

< 0,052 sehingga2 menunjukkan2 bahwa2 citra merek berpengaruh2 secara2

60
signifikan2 terhadap2 minat beli. Maka, hipotesis kedua penelitian ini yaitu citra

merek (X2) berpengaruh terhadap2 minat2 beli2 (Y) dapat diterima.

Hasil2penelitian2ini menyatakan bahwa citra merek cukup penting dalam

meningkatkan minat beli suatu produk, hal ini menyebabkan perusahaan Taksu

Snack akan memperbaharui desain kemasan agar tetap mempertahankan minat beli

pada produk kerupuk kulit babi mentah taksu snack.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa responden setuju dengan citra

merek yang dimiliki produk kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack. Pernyataan

indikator inovasi produk X2.1 mendapatkan mean tertinggi sebesar 3,88 menyatakan

bahwa “merek Taksu Snack cukup dikenal di Surabaya”. Namun dalam pernyataan

X2.4 mendapatkan mean terendah sebesar 3,72 bahwa “kemasan produk taksu snack

lebih menarik dibandingkan kompetitor serupa”.

Oleh karena itu2penelitian ini menyatakan bahwa citra merek cukup penting

dalam meningkatkan minat beli suatu produk, hal ini didapatkan karena hasil yang

signifikan positif dan menyebabkan perusahaan Taksu Snack untuk merubah citra

merek dari yang sebelumnya untuk tetap mempertahankan minat beli pada produk

Taksu Snack. Citra merek yang telah dilakukan pada Taksu Snack sebelumnya

yakni membuat desain kemasan yang cukup menarik dari kerupuk kulit babi pada

umumnya.

Hasil2 penelitian2 ini2 juga2 didukung2 oleh2 hasil2 penelitian2 yang2

telah2 dilakukan2 oleh Prawira & Kertiyasa (2014) mengenai hubungan antar citra

merek dengan minat beli memiliki hasil yang sangat berpengaruh positif antara citra

merek dengan minat beli. Penelitian terdahulu yang serupa juga dilakukan oleh

61
Satria & Sidharta (2017) dan penelitian oleh Arifin & Fachrodji (2015)

menyimpulkan bahwa variabel citra merek atau brand image sangat berpengaruh

positif terhadap minat beli konsumen, karena brand image atau citra merek

merupakan salah satu faktor pendukung yang dapat menimbulkan rasa minat beli

pada konsumen.

4.2.3 Pengaruh Word of Mouth terhadap Minat Beli

Berdasarkan2 hasil2 penelitian, peneliti2 mendapatkan2 hasil2 bahwa2

variabel2 word of mouth (X3) memiliki2 pengaruh2 yang2 signifikan2 terhadap2

variabel2 minat2 beli2 (Y). Signifikan yang dimaksud bahwa variabel word of

mouth merupakan variabel penting atau yang sangat berpengaruh terhadap minat

beli. Hasilnya2 didapatkan2 dari2 uji2 t2 di mana nilai2 signifikansinya2 adalah2

0,0002 < 0,052 sehingga2 menunjukkan2 bahwa2 word of mouth berpengaruh2

secara2 signifikan2 terhadap2 minat beli. Maka2, hipotesis ketiga penelitian ini

yaitu word of mouth (X3) berpengaruh terhadap2 minat2 beli2 (Y2) dapat diterima.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa responden setuju dengan word

of mouth yang dimiliki produk kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack. Pernyataan

indikator inovasi produk X3.1 mendapatkan mean tertinggi sebesar 4,05 menyatakan

bahwa “kemasan produk taksu snack lebih menarik dibandingkan kompetitor

serupa”. Namun dalam pernyataan X3.3 mendapatkan mean terendah sebesar 3,81

bahwa “saya mendapatkan informasi tentang kelebihan produk kerupuk kulit babi

mentah taksu snack dari orang lain”.

Oleh karena itu2penelitian ini menyatakan bahwa word of mouth cukup

penting dalam meningkatkan minat beli suatu produk, hal ini didapatkan karena

62
hasil yang signifikan positif. Untuk kedepannya perusahaan Taksu Snack akan

membuat promosi buy 1 get 1 atau promosi menarik lainnya agar tetap menjadi

topics pembicaraan di antara calon konsumen dan mempengaruhi minat belinya.

word of mouth yang dilakukan Taksu Snack sebelumnya hanya mengandalkan

rekomendasi dari konsumen yang sudah pernah membeli.

Hasil2 penelitian2 ini2 juga2 didukung2 oleh2 hasil2 penelitian2 yang2

telah2 dilakukan2 oleh Kalele et al., (2015) yang meneliti terkait WOM atau word-

of-mouth dengan minat beli menghasilkan bahwa WOM berpengaruh positif

terhadap minat beli. Begitu juga dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Agnelia & Wardhana (2016) dan penelitian oleh Syafitri (2019) menyatakan bahwa

WOM memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli, karena dalam

penelitian disebutkan bahwa WOM salah satu faktor penting serta pendukung yang

dapat mendorong minat beli konsumen terhadap suatu produk atau jasa.

4.3 Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil dari data responden perlu adanya peningkatan, inovasi

produk, citra merek dan word of mouth. Pada variabel inovasi produk indikator

yang memiliki nilai rata - rata terendah pada indikator saya merasa produk kerupuk

kulit babi mentah taksu snack lebih ekonomis dibandingkan kompetitor serupa.

Maka dari itu untuk kedepannya peneliti akan merubah kemasan produk Taksu

Snack lebih kecil dan murah agar terlihat lebih ekonomis dibandingkan kompetitor

yang serupa. Selanjutnya pada variabel citra merek indikator yang memiliki nilai

rata - rata terendah pada indikator kemasan produk taksu snack lebih menarik

63
dibandingkan kompetitor serupa. Maka dari itu peneliti akan menambah kesan yang

lebih menarik pada desain kemasan produk Taksu Snack untuk menarik perhatian

konsumen.

Selanjutnya pada variabel word of mouth indikator yang memiliki nilai rata-

rata terendah pada indikator saya mendapatkan informasi tentang kelebihan produk

kerupuk kulit babi mentah taksu snack dari orang lain. Oleh karena itu untuk

kedepannya peneliti akan membuat suatu promosi seperti beli 1 gratis 1 untuk

menjadi topics pembicaraan dikalangan calon konsumen penikmat olahan babi.

4.4 Keterbatasan2 Penelitian2

Berdasarkan2 hasil2 penelitian2 yang2 telah2 dilakukan, didapatkan2

beberapa2 keterbatasan2 dalam2 penelitian2 ini, yaitu sebagai berikut:

1. Terdapat2 keterbatasan2 penelitian2 yang2 di mana disebabkan2 oleh2

pengumpulan2 data2 yang2 dilakukan2 secara2 online2 akibat2 pandemi2

sehingga2 peneliti2 tidak2 dapat2 memantau2 secara2 langsung2 proses1

pengisian2 kuesioner. Hal2 ini2 berpengaruh2 pada2 jawaban2 yang2

diberikan2 oleh2 responden2 terkadang2 tidak2 menunjukkan2 keberadaan2

yang2 sebenarnya2 di mana dipengaruhi2 oleh 2 instrumen2 penelitian.

2. Terdapat keterbatasan penelitian yang hanya memfokukskan pada empat

variabel saja yakni inovasi produk, citra merek, word of mouth, dan minat beli

yang mana variabel tersebut memiliki pengartian yang cukup luas seperti

inovasi produk bisa diartikan dalam inovasi kemasan dari produk atau inovasi

produk itu sendiri. Begitu juga untuk variabel lainnya.

64
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Pada penelitian kali ini memiliki tujuan untuk mencari tau apakah inovasi

produk, citra merek, dan word of mouth cukup berpengaruh terhadap minat beli

produk. Berdasarkan hasil dalam melakukan analisis pengaruh inovasi produk (X1),

citra merek (X2), dan word of mouth (X3) terhadap minat beli (Y) produk kerupuk

kulit babi mentah Taksu Snack diperoleh kesimpulan yakni inovasi produk (X1),

citra merek (X2), word of mouth (X3) berpengaruh positif signifikan terhadap minat

beli (Y) produk kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack. Maka Hipotesis ketiga

pada penelitian ini diterima.

Simpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini bahwa pentingnya

melakukan inovasi produk secara berkala untuk mempertahankan bisnis agar tetap

menjadi pioneer dalam persaingan pasar, lalu pentingnya membuat citra merek

sesuai dengan harapan pemilik perusahaan ingin dipandang seperti apa produknya

di pandangan konsumen, dan yang terakhir yakni pentingnya word of mouth dengan

melakukan promosi-promosi menarik agar tetap menjadi topics pembicaraan

diantara calon konsumen.

65
5.2 Saran

5.2.1 Saran untuk Perusahaan

1. Mempertahankan kualitas produk yang sudah sesuai dengan kebutuhan

konsumen dan lebih meningkatkan inovasi yang dilakukan, agar memiliki

nilai ekonomis yang lebih baik di bandingkan pesaing.

2. Mempertahankan nama baik produk yang sudah dikenal dan lebih

meningkatkan kualitas kemasan yang digunakan baik dari segi desain

ataupun bahan yang digunakan untuk pembuatan kemasan.

3. Diharapkan perusahaan selalu memberikan produk dengan kualitas terbaik

agar nantinya muncul kesediaan konsumen untuk memberikan rekomendasi

kepada orang lain.

4. Perusahaan hendaknya selalu berusaha membuat produk yang memiliki

kualitas yang lebih baik di bandingkan pesaing.

5.2.2 Saran untuk Penelitian Selanjutnya

1. Penelitian2 selanjutnya2 disarankan2 untuk2 menyebarkan2 kuesioner2

secara2 langsung2 sehingga2 dapat2 menemui2 dan2 mendampingi2

responden2 dalam2 proses2 pengisian2 agar2 tidak2 terjadi2

kesalahpahaman2 dalam2 pengisian2 kuesioner.

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel bebas yang

belum diteliliti dalam penelitian ini yang sekiranya juga memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap minat beli seperti e-wom, celebrity endorser,

social media marketing, dll.

66
REFERENSI

Almira, A., & Sutanto, J. (2018). Pengaruh Inovasi Produk dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Maison Nob. Jurnal Manajemen Start Up
Bisnis, Vol. 3 No. 2, pp 251-252.

Arifin, E., Fachrodji, A. (2015). Pengaruh Persepsi Kualitas Produk, Citra Merek
Dan Promosi Terhadap Minat Beli Konsumen Ban Achilles Di Jakarta Selatan.
Jurnal MIX, Vol. 5 No. 1, pp 124-143.

Agnelia, R. A., Aditya, W. (2016). Pengaruh Word of Mouth Terhadap Minat Beli
Konsumen Baraya Travel Pool Buah Batu (Studi Pada Mahasiswa
Administrasi Bisnis Universitas Telkom Angkatan 2013). Jurnal Ekonomi,
Bisnis & Entrepreneurship, Vol. 10 No. 2, pp 172-185

Badan Ekonomi Kreatif Indonesia. Retrieved from


https://www.kemenparekraf.go.id/asset_admin/assets/uploads/media/pdf/m
edia_1598879701_BUKU_BEKRAF_28-8-2020.pdf

Ekonomi Kreatif. Retrieved from https://www.digination.id/read/0146/5-alasan-


indonesia-perlu-kembangkan-ekonomi-kreatif

Erdil, T. S. (2015). Effects of customer brand perceptions on store image and


purchase intention: An application in apparel. Elsevier: Procedia - Social and
Behavioral Sciences 207, pp 196 – 205.

Ferdinand, A. (2002). Pengembangan Minat Beli Merek Ekstensi. Semarang:


Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23


(Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.

Indriartiningtias, R., Subagyo, & Hartono, B. (2019). Creativity of small firms in


creative industry: Initial evidence from Indonesia. International Journal of
Engineering Business Management, 11, 1–13.
https://doi.org/10.1177/1847979019849135

Kalele, B. C., Oroh, S. G., Sumarauw, J. (2015). Pengaruh Word of Mouth, Daya
Tarik Iklan, Persepsi Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Motor
Suzuki Satria Fu Pada PT. Sinar Galesong Mandiri. Jurnal EMBA, Vol. 3 No.
3, pp 451-462.

Kahn, K. B. (2018). Understanding Innovation. Elsevier: Kelley School of


Business, Indiana University, pp 2-7.
https://doi.org/10.1016/j.bushor.2018.01.011

67
Lestari, S. A., Rahidani, R. (2019). Pengaruh Harga dan Word Of Mouth (WOM)
Terhadap Minat Beli Laptop Merek Toshiba Dikalangan Mahasiswa
Universitas Negeri Padang. Ecogen, Vol. 2 No. 3, pp 524-531.

Lu, M., Qiang, Y., Jiangang, D., Zerui, D. (2019). The impact of the matching of
innovative product category and presentation order on consumer’s
purchasing intention. Emerald sight: Journal of Contemporary Marketing
Science, Vol. 2 No. 3, pp 323-344.

Maulana, Y.S., & Alisha. (2020). Inovasi Produk dan Pengaruhnya Terhadap
Minat Beli Konsumen (Studi Kasus pada Restoran Ichi Bento Cabang Kota
Banjar). Inovbiz: Jurnal Inovasi Bisnis 8 (2020) 86-91, pp 87-90.

Moksaoka, I. M. W., Rahyuda, I. K. (2016). Peran Brand Image Dalam Memediasi


Country Of Origin Terhadap Purchase Intention. E-Jurnal Manajemen Unud,
Vol. 5, No. 3, pp 1690-1716.

Maria, S., Pusriadi, T., Hakim, Y. P., Darma, D. C. (2019). The Effect of Social
Media Marketing, Word of Mouth, and Effectiveness of Advertising on Brand
Awareness and Intention to Buy. Jurnal Manajemen Indonesia, Vol. 19 No. 2,
pp 107-122.

Prawira, B., Yasa, N. N. K. (2014). Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek Dan
Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Produk Smartphone Samsung Di Kota
Denpasar. E-Jurnal Manajemen Unud, pp 3642-3658.

Priyatno, D. (2017). Panduan Praktis Olah Data Menggunakan SPSS. Andi


Publisher, Jakarta.

Ramadhani, Y. F. (2017). Pengaruh Inovasi Produk Dan Harga Terhadap Niat Beli
Masker Mustika Ratu (Studi Pada Pengunjung Giant Hypermarket Di
Surabaya). Jurnal Ilmu Manajemen, Vol. 5 No. 4, pp 1-8.

Rosandi, S., Sudarwanto, T. (2013). Pengaruh Citra Merek Dan Desain Kemasan
Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Susu Ultra (Studi Pada Cafetaria
Srikandi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya). Jurnal Universitas
Surabaya, pp 1-15.

Roscoe, J. T. (1975). Fundamental research statistics for the behavioural sciences.


(2nd ed.) New York: Holt Rinehart & Winston.

Salfina, L., Gusri, H. (2018). Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk dan Harga
Terhadap Minat Beli Pakaian Anak-Anak Studi Kasus Toko Rizky dan Afdal
Pariaman. Jurnal Indovisi: Indonesian Indovisi Institute, Vol. 1 No.1, pp 83-
100.

68
Sa’Diah, F., Sanaji. (2017). Pengaruh Inovasi Produk Dan Kemasan Produk
Terhadap Niat Beli Konsumen Pada Produk Shampoo Sariayu Hijab (Studi
Pada Konsumen Di Wilayah Surabaya Selatan). Jurnal Ilmu Manajemen, Vol.
5 No. 1, pp 1-8.

Satria, D. A., Sidharta, H. (2017). Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produk
Terhadap Minat Beli Konsumen Porkball. Performa: Jurnal Manajemen dan
Start-Up Bisnis, Vol. 2, No. 3, pp 398-408.

Suhardi, D., Irmayanti, R. (2019). Pengaruh Celebrity Endorser, Citra Merek, dan
Kepercayaan Merek Terhadap Minat Beli Konsumen. Jurnal Inspirasi &
Manajemen, Vol. 3 No. 1, pp 53-62.

Surpiyadi, Wiyani, W., Indra, G. K. N. (2015). Pengaruh Kualitas Produk Dan


Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Mahasiswa
Pengguna Produk Sepatu Merek Converse Di Fisip Universitas Merdeka
Malang). Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Merdeka Malang, pp 74-85.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono, Susanto, A. (2015). Cara Mudah Belajar SPSS & Lisrel. CV. Alfabeta:
Bandung

Sugiyono, & Susanto, A. (2015). Cara Mudah Belajar SPSS & Lisrel, Teori dan
Aplikasi untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sernovitz. 2009. Word of Mouth Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sekaran, U., Bougie, R. (2016). Research Method For Business: A Skill Building
Approach 17th Edition. Chicester: Wiley.

Sudaryono. (2016). Manajemen Pemasaran Teori Dan Implementasi. Yogyakarta:


ANDI.

Tenaja, G. A., Yasa, N.N.K. (2019). The Influence of Word of Mouth on Brand
Imange and Purchase Intention (A study on the potential customers of Kakiang
Garden Cafe Ubud). IJBMER: International Journal of Business Management
and Economic Research, Vol. 10 No. 1, pp 1552-1560.

Tutia, I., Najib, M. F. (2020). Pengaruh Citra Merek dan Kesadaran Merek
Terhadap Minat Beli Sport Hijab. Jurnal Administrasi Niaga Politeknik Negeri
Bandung, pp 697-705.

Timorria, L.F. (2020, Agustus 30). Tiga Subsektor Ekonomi Kreatif Jadi
Penyumbang Terbesar PDB. Retrieved from

69
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200830/12/1284797/tiga-subsektor-
ekonomi-kreatif-jadi-penyumbang-terbesar-pdb

Yasyi, D.N. (2020, Agustus 31). Tahun 2020, Sektor Ekonomi Kreatif Akan
Sumbang Rp1.100 Triliun ke PDB Indonesia. Retrieved from
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/08/31/tahun-2020-sektor-
ekonomi-kreatif-akan-sumbang-rp1-100-triliun-ke-pdb-indonesia

70
LAMPIRAN A

Kuesioner Penelitian

Kepada responden yang terhormat,

Saya Anak Agung Ngurah Tri Satyabimanyu, mahasiswa Intemational

Business Management Universitas Ciputra Surabaya angkatan 2017 yang saat ini

menyusun penelitian berjudul " Pengaruh Inovasi Produk, Citra Merek, dan Word

Of Mouth (Wom) terhadap Minat Beli Kerupuk Kulit Babi Mentah Taksu Snack di

Surabaya". Adapun penelitian ini disusun dalam rangka pemenuhan tugas akhir

yang merupakan salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan di

Fakultas Manajemen Bisnis Universitas Ciputra Surabaya.

Atas dasar tersebut, untuk memaksimalkan hasil dari penelitian ini,

dimohon ketersediaan saudara/i untuk meluangkan waktu dan memberikan

tanggapan atas pertanyaan yang tertuang dalam kuesioner ini secara jujur dan

sebenar-benarnya, sesuai dengan kenyataan di lapangan Adapun hasil kuesioner

hanya akan dipergunakan untuk kepentingan penelitian semata, maka kerahasiaan

jawaban Bapak Ibulakan sepenuhnya terjamin keamanannya. Atas waktu,

partisipasi, serta bantuan yang saudara/i berikan, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Anak Agung Ngurah Tri Satyabimanyu

A-1
BAGIAN 1: DATA RESPONDEN

Petunjuk Pengisian: Isilah sesuai dengan data diri anda.

1. Nama:

2. Usia:

3. Domisili (sesuai KTP):

4. Jenis kelamin:

A. Laki-laki

B. Perempuan

5. Pekerjaan:

A. Mahasiswa

B. Pengusaha

C. Karyawan Swasta

D. Lain-lain

6. Apakah Anda pernah mengetahui keberadaan produk kerupuk kulit babi

mentah Taksu Snack di Surabaya?

A. Pernah

B. Belum pernah

7. Dari mana Anda mengetahui kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack?

A. Teman

B. Keluarga

C. Rekan Kerja

D. Lain-lain

A-2
8. Apakah Anda pernah membeli kerupuk kulit babi mentah Taksu Snack di

Surabaya?

A. Pernah

B. Belum pernah

BAGIAN II: KUESIONER

Petunjuk Pengisian: Mohon memberikan jawaban atas pernyataan-pernyataan di

bawah ini.

Keterangan:

 STS: Sangat Tidak Setuju

 TS: Tidak Setuju

 CS: Cukup Setuju

 S: Setuju

 SS: Sangat Setuju

No. Pernyataan Jawaban


STS TS S CS SS
INOVASI PRODUK (X1)
1. Saya merasa produk kerupuk kulit babi
mentah taksu snack lebih ekonomis
dibandingkan kompetitor serupa.
2. Saya merasa produk kerupuk kulit babi
mentah taksu snack memiliki gengsi yang
berbeda dibandingkan kompetitor serupa
3. Sejak adanya produk taksu snack saya merasa
lebih dimudahkan mendapatkan kerupuk kulit
babi mentah di surabaya.
4. Saya merasa produk kerupuk kulit babi
mentah taksu snack sudah sesuai kebutuhan
saya

A-3
5. Saya merasa produk kerupuk kulit babi
mentah hanya dimiliki oleh taksu snack

CITRA MEREK (X2)


1. Merek Taksu Snack cukup dikenal di
Surabaya
2. Merek Taksu Snack dapat dipercaya mutu
kualitasnya.
3. Produk taksu snack lebih eksklusif
dibandingkan kompetitor serupa
4. kemasan produk taksu snack lebih menarik
dibandingkan kompetitor serupa
5. Saya merasa kerupuk kulit babi mentah taksu
snack lebih layak dibeli karena memberikan
nilai lebih pada produknya.
6. Membeli produk kerupuk kulit babi mentah
taksu snack menimbulkan rasa kebanggaan
tersendiri dibandingkan membeli kerupuk babi
pada umumnya.
WORD OF MOUTH (X3)
1. Saya mendapatkan rekomendasi dari orang
lain untuk mencoba produk taksu snack
2. Saya mendapatkan dorongan dari orang lain
untuk membeli produk taksu snack
3. Saya mendapatkan informasi tentang
kelebihan produk kerupuk kulit babi mentah
taksu snack dari orang lain
MINAT BELI (Y)
1. Saya berminat mencari informasi yang lebih
detail terkait produk kerupuk kulit babi
mentah Taksu Snack
2. Saya lebih ingin membeli produk kerupuk
kulit babi mentah Taksu Snack
dibandingkan produk sejenis lainnya
3. Saya berminat untuk mereferensikan
produk kerupuk kulit babi mentah Taksu
Snack kepada rekan atau keluarga saya.
4. Saya berminat untuk membeli produk kerupuk
kulit babi mentah Taksu Snack

A-4
LAMPIRAN B
Mapping Jurnal

No. Jurnal; Judul; Variabel Sampel Metode Hasil


Penulis; Tahun
1. Jurnal Nasional, X1: 97 SPSS Ada
Inovasi Produk dan Inovasi responden versi 24; pengaruh
Pengaruhnya Produk konsumen kuantitatif yang
Terhadap Minat Y: Minat sangat
Beli Konsumen Beli signifikan
(Studi Kasus pada dalam
Restoran Ichi Bento penelitian
Cabang Kota ini antara
Banjar), Yogi X1 dan Y.
Sugiarto Maulana
& Alisha (2020). X1:
diterima
Y:
diterima

2. Jurnal Nasional, X1: 110 Analisis X1 dan


Pengaruh Inovasi Inovasi responden regresi X2
Produk dan Produk konsumen linier memiliki
Pelayanan X2: berganda pengaruh
Terhadap Minat Pelayanan yang
Beli Konsumen Y: Minat positif dan
John’s Bakery di Beli signifikan
Kota Batam, Alan terhadap
Fabuari & Y.
Syaifullah (2020).
X1:
diterima
X2:
diterima
Y:
diterima

3. Jurnal Nasional, X1: 112 Analisis Ada


Pengaruh Kualitas Kualitas responden regresi pengaruh
Produk, Citra Produk linier dari ketiga
Merek, dan X2: Citra berganda variabel
Persepsi Harga Merek yaitu X1,
Terhadap Minat X2, dan
Beli Produk X3,

B-1
No. Jurnal; Judul; Variabel Sampel Metode Hasil
Penulis; Tahun
Smartphone di X3: terhadap
Kota Denpasar, Persepsi variabel
Bayu Prawira & Ni Harga Y.
Nyoman Kertiyasa Y: Minat
(2014). Beli X1:
diterima
X2:
diterima
X3:
diterima
Y:
diterima

4. Jurnal Nasional, X1: Citra 41 SPSS Ada


Pengaruh Citra Merek responden versi 22; pengaruh
Merek dan Kualitas X2: analisis positif dan
Produk Terhadap Kualitas regresi signifikan
Minat Beli Produk linier antara
Konsumen Y: Minat berganda. variabel
Porkball, Daniel Beli X1 dan
Adhi Satria & X2
Helena Sidharta terhadap
(2017). variabel
Y.

X1:
diterima
X2:
diterima
Y:
diterima

5. Jurnal Nasional, X1: Word 100 Ada


Pengaruh Word of of Mouth responden pengaruh
Mouth Terhadap Y: Minat mahasiswa positif dan
Minat Beli Beli signifikan
Konsumen Baraya antara X1
Travel Pool Buah dengan Y
Batu, Revina Anisa
Agnelia & Aditya X1:
Wardhana (2016). diterima
Y:
diterima

B-2
No. Jurnal; Judul; Variabel Sampel Metode Hasil
Penulis; Tahun
6. Jurnal Nasional, X1: Word 97 SPSS; Ada
Pengaruh Word of of Mouth responden analisi pengaruh
Mouth, Daya Tarik X2: Daya konsumen linier positif
Iklan, Persepsi Tarik Iklan berganda. antara
Harga dan Kualitas X3: variabel
Produk Terhadap Persepsi X1, X2,
Minat Beli Motor Harga dan X4
Suzuki Satria FU X4: terhadap
Pada PT. Sinar Kualitas variabel
Galesong Mandiri, Produk Y. Tidak
Billiclinton Kalele, Y: Minat ada
Sem G. Oro, Jacky Belu pengaruh
Sumarauw (2015). antara X3
dan Y.

X1:
diterima
X2:
diterima
X3:
ditolak
X4:
diterima
Y:
diterima

7. Jurnal, X1: Word 90 Skala Ada


Internasional, The of Mouth respondents likert; pengaruh
Influence of Word X2: Brand Path positif dan
of Mouth on Brand Image analysis signifikan
Image and Y: atau antara X1
Purchase Intention Purchase analisis dan X2
(A study on the Intention jalur terhadap
potential Y.
customers of
X1:
Kakiang Garden
diterima
Cafe Ubud), Gede X2:
Agni Tenaja, Ni diterima
Nyoman Kerti Yasa Y:
(2019). diterima

B-3
LAMPIRAN C

Tabulasi Data

Jenis Dari Mana Pernah


No Nama Usia Domisili Pekerjaan Mengetahui
Kelamin Mengatahui Membeli

Karyawan Belum
1 Pernah
bintang cyntia 22 Surabaya Perempuan Swasta Teman Pernah
Belum
2 Pernah
Vincentius JS 22 Surabaya Laki-laki Mahasiswa Teman Pernah
Putu Surya
Belum
3 Pradipta Pernah
Pernah
Hariantha Putra 21 Denpasar Laki-laki Mahasiswa Teman
Belum
4 Pernah
Riadi 22 Bali Laki-laki Mahasiswa Teman Pernah
Belum
5 Pernah
Yusmiari 21 Surabaya Perempuan Mahasiswa Teman Pernah
Belum
6 Pernah
Dafiliana Novita 22 Bali Perempuan Mahasiswa Teman Pernah
Kadek Putri Ayu Belum
7 Pernah
Permatasari 20 Badung Perempuan Mahasiswa Teman Pernah
Belum
8 Pernah
Kenny A Tirto 45 Surabaya Laki-laki Pengusaha Keluarga Pernah
Belum
9 Pernah
Michelle 21 Surabaya Perempuan Lain-lain Teman Pernah
Belum
10 Pernah
Tania Leony 21 Malang Perempuan Mahasiswa Teman Pernah
Belum
11 Pernah
Tiffany 21 Depok Perempuan Lain-lain Teman Pernah
Belum
12 Pernah
Jose 22 Bali Laki-laki Mahasiswa Teman Pernah
Tjokorda Agung Belum
13 Pernah
Kumara 20 Bali Laki-laki Mahasiswa Teman Pernah
Alvin Belum
14 Pernah
Kesumajaya 21 Kuta Laki-laki Mahasiswa Teman Pernah
I Gede Ryan
Belum
15 Wisva Pernah
Pernah
Widiantara 21 Badung Laki-laki Mahasiswa Teman
Gede Pramana Belum
16 Pernah
Putra Wijaya 22 Denpasar Laki-laki Pengusaha Teman Pernah
Belum
17 Pernah
Ricku Bady 22 Bali Laki-laki Mahasiswa Teman Pernah
Belum
18 Pernah
narita intan 21 Surabaya Perempuan Mahasiswa Teman Pernah
Karyawan Belum
19 Pernah
Archi 22 Surabaya Laki-laki Swasta Teman Pernah
Catherine
Belum
20 Agnesia Pernah
Pernah
Wirawan 21 Denpasar Perempuan Mahasiswa Teman
Belum
21 Pernah
Caroline 21 Surabaya Perempuan Pengusaha Teman Pernah

C-1
Belum
22 Pernah
Olivia juwono 21 Surabaya Perempuan Pengusaha Teman Pernah
Belum
23 Pernah
Daniel Hans 22 Surabaya Laki-laki Mahasiswa Keluarga Pernah
Belum
24 Pernah
Ananda Sartana 22 Bali Laki-laki Mahasiswa Teman Pernah
Karyawan Belum
25 Pernah
Michael Juwono 49 Surabaya Laki-laki Swasta Keluarga Pernah
Anthony Belum
26 Pernah
Wibowo 49 Makassar Laki-laki Lain-lain Keluarga Pernah
Michelle Yogyaka Belum
27 Pernah
Angelique 21 rta Perempuan Mahasiswa Teman Pernah
Belum
28 Pernah
Arvell 21 Surabaya Laki-laki Pengusaha Teman Pernah
Inneke Lowrenza Belum
29 Pernah
Tanriady 21 Makassar Perempuan Mahasiswa Teman Pernah
Evelyn
Belum
30 Lawrencia Pernah
Pernah
Wibowo 22 Makassar Perempuan Pengusaha Teman
Karyawan Belum
31 Pernah
Nadya Mita 22 Badung Perempuan Swasta Teman Pernah
Belum
32 Pernah
Kevin tanriady 49 Makassar Laki-laki Pengusaha Teman Pernah
Belum
33 Pernah
Jnana Shindu 21 Bali Laki-laki Mahasiswa Teman Pernah
Karyawan Belum
34 Pernah
Gek ami 21 Denpasar Perempuan Swasta Teman Pernah
Michelle Belum
35 Pernah
Tanuwidjojo 47 Surabaya Perempuan Lain-lain Teman Pernah
Karyawan Belum
36 Pernah
Claudia aqwilla 22 Surabaya Perempuan Swasta Teman Pernah
Belum
37 Pernah
Jonathan 21 Surabaya Laki-laki Lain-lain Teman Pernah
Kevin Julianto Mojokert Belum
38 Pernah
Singgih 22 o Laki-laki Mahasiswa Teman Pernah
Belum
39 Pernah
Kevin owen 23 Surabaya Laki-laki Mahasiswa Teman Pernah
Clyde Morita Belum
40 Pernah
Halim 21 Surabaya Laki-laki Mahasiswa Teman Pernah
Karyawan Belum
41 Pernah
candra 23 Bali Laki-laki Swasta Lain-lain Pernah
Belum
42 Pernah
Vanessa 21 Solo Perempuan Mahasiswa Teman Pernah
Belum
43 Pernah
Rai Mas 22 Bali Perempuan Mahasiswa Teman Pernah
Belum
44 Pernah
Ayu Novianti 21 Surabaya Perempuan Mahasiswa Teman Pernah
Belum
45 Pernah
Fellia 22 Surabaya Perempuan Mahasiswa Teman Pernah
Michelle Karyawan Belum
46 Pernah
Christina 21 Surabaya Perempuan Swasta Teman Pernah
gilang Belum
47 Pernah
sukmaraga 21 Denpasar Perempuan Pengusaha Keluarga Pernah

C-2
Belum
48 Pernah
Denny 22 Bali Laki-laki Mahasiswa Teman Pernah
Karyawan Belum
49 Pernah
Syellen 21 Surabaya Perempuan Swasta Teman Pernah
Belum
50 Pernah
Kadek Ryanda 22 Bali Laki-laki Mahasiswa Teman Pernah
Mojokert Belum
51 Pernah
Alfonsus 21 o Laki-laki Pengusaha Teman Pernah
Belum
52 Pernah
Dafiliana Novita 22 Bali Perempuan Mahasiswa Teman Pernah
Karyawan Belum
53 Pernah
Trisha Yunita 23 Denpasar Perempuan Swasta Teman Pernah
Karyawan Belum
54 Pernah
Fanny Sanjoto 22 Surabaya Perempuan Swasta Teman Pernah
Belum
55 Pernah
Santy Winarta 21 Kediri Perempuan Mahasiswa Teman Pernah
Karyawan Belum
56 Pernah
Felicia Maria 22 Surabaya Perempuan Swasta Lain-lain Pernah
Belum
57 Pernah
evelyn cornelia 22 mataram Perempuan Mahasiswa Teman Pernah
Belum
58 Pernah
jeremy liem 23 Surabaya Laki-laki Mahasiswa Teman Pernah
James Surya Belum
59 Pernah
Wijaya 45 Surabaya Laki-laki Pengusaha Keluarga Pernah
Belum
60 Pernah
Wawan 21 Makassar Laki-laki Mahasiswa Teman Pernah
Karyawan Belum
61 Pernah
Victor Tan 46 Surabaya Laki-laki Swasta Keluarga Pernah
Elvina Belum
62 Pernah
Emanuella 21 Medan Perempuan Mahasiswa Teman Pernah
William Allen Belum
63 Pernah
Tanaya 45 Surabaya Laki-laki Pengusaha Keluarga Pernah
Karyawan Belum
64 Pernah
Julius Wijaya 46 Surabaya Laki-laki Swasta Keluarga Pernah
Belum
65 Pernah
Evelyn 21 Palopo Perempuan Mahasiswa Teman Pernah
Belum
66 Pernah
Vincentius f g i 22 Sidoarjo Laki-laki Mahasiswa Teman Pernah
Ivony S Belum
67 Pernah
Tampang 45 Surabaya Perempuan Pengusaha Keluarga Pernah
Belum
68 Pernah
Maureen kusumo 22 Surabaya Perempuan Mahasiswa Teman Pernah
Belum
69 Pernah
Joice 21 Surabaya Perempuan Mahasiswa Lain-lain Pernah
Denpasar Belum
70 Pernah
desy wulan 22 , Bali Perempuan Mahasiswa Teman Pernah
Belum
71 Pernah
Jeanny Gabriella 20 Surabaya Perempuan Mahasiswa Lain-lain Pernah
Elbert Belum
72 Pernah
sastrodikoro 47 Surabaya Laki-laki Pengusaha Keluarga Pernah
Belum
73 Pernah
alex 23 kediri Laki-laki Mahasiswa Teman Pernah
Belum
74 Pernah
Kevin Ivander 21 Surabaya Laki-laki Mahasiswa Teman Pernah

C-3
Madeleine H Belum
75 47 Surabaya Perempuan Lain-lain Pernah Keluarga
Chandra Pernah
Belum
76 Kevin Chandra 47 Surabaya Laki-laki Pengusaha Pernah Keluarga
Pernah
Josiah Belum
77 45 Surabaya Laki-laki Pengusaha Pernah Keluarga
Christopher Pernah
Michelle Mojokert Belum
78 42 Perempuan Lain-lain Pernah Keluarga
Samanta Wijaya o Pernah
Glen Timothy Karyawan Belum
79 49 Malang Laki-laki Pernah Keluarga
Widjajanto Swasta Pernah
Belum
80 Jason Gunawan 46 Surabaya Laki-laki Pengusaha Pernah Keluarga
Pernah
Belum
81 Bryant Wijaya 45 Surabaya Laki-laki Pengusaha Pernah Keluarga
Pernah
Belum
82 Rendy Cahyadi 42 Malang Laki-laki Pengusaha Pernah Keluarga
Pernah
Adenia Mojokert Belum
83 42 Perempuan Lain-lain Pernah Keluarga
Handiwidjaja o Pernah
Belum
84 Christy R 48 Malang Perempuan Lain-lain Pernah Keluarga
Pernah
Belum
85 Claudia R 45 Surabaya Perempuan Pengusaha Pernah Keluarga
Pernah
Belum
86 Kenny Sujatno 49 Surabaya Laki-laki Pengusaha Pernah Keluarga
Pernah
Belum
87 Hartiono Tan 47 Malang Laki-laki Pengusaha Pernah Keluarga
Pernah
Cindy S Belum
88 47 Surabaya Perempuan Lain-lain Pernah Keluarga
Gunawan Pernah
Justin eric Belum
89 48 Surabaya Laki-laki Pengusaha Pernah Keluarga
partono Pernah
Mojokert Belum
90 Giovanni 47 Laki-laki Pengusaha Pernah Keluarga
o Pernah
Belum
91 Anthonny Halim 49 Surabaya Laki-laki Pengusaha Pernah Keluarga
Pernah
David Christian Belum
92 47 Malang Laki-laki Lain-lain Pernah Keluarga
W Pernah
Ronny Surya Karyawan Belum
93 49 Surabaya Laki-laki Pernah Keluarga
Wijaya Swasta Pernah
Mojokert Belum
94 Jessica N Wijaya 45 Perempuan Lain-lain Pernah Keluarga
o Pernah
Belum
95 Stefanny C 46 Surabaya Perempuan Pengusaha Pernah Keluarga
Pernah
Belum
96 Eric Alexandre T 49 Surabaya Laki-laki Pengusaha Pernah Keluarga
Pernah
Ra
ta -
rat
a

C-4
Inovasi Produk Citra Merek WOM Minat Beli
X X X X X To X X X X X X To X X X To To
Y Y Y Y
1 1 1 1 1 tal 2 2 2 2 2 2 tal 3 3 3 tal tal
. . . .
. . . . . Sk . . . . . . Sk . . . Sk Sk
1 2 3 4
1 2 3 4 5 or 1 2 3 4 5 6 or 1 2 3 or or
5 5 5 5 5 25 3 4 3 4 3 3 20 5 5 4 14 4 4 4 4 16
3 4 3 4 3 17 2 2 3 2 3 2 14 2 3 3 8 3 3 3 3 12
5 4 5 4 5 23 4 4 4 4 4 4 24 4 5 5 14 4 4 4 4 16
2 2 3 3 3 13 3 3 2 2 3 3 16 2 3 3 8 3 3 2 3 11
4 5 4 5 4 22 4 4 4 4 4 4 24 2 4 4 10 4 4 4 4 16
5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 30 3 3 2 8 5 5 5 5 20
4 3 4 4 4 19 4 3 4 4 3 4 22 4 2 4 10 3 4 4 4 15
3 3 3 3 3 15 4 4 3 4 4 3 22 5 5 5 15 3 4 3 4 14
5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 12 4 4 4 4 16
2 3 2 3 2 12 3 3 2 2 3 3 16 3 3 2 8 3 2 3 2 10
3 4 3 4 3 17 5 5 4 4 5 5 28 5 5 5 15 5 5 5 4 19
5 4 4 5 4 22 4 5 5 4 4 4 26 5 5 4 14 5 5 4 5 19
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 24 3 4 4 11 4 4 4 4 16
3 4 3 4 3 17 3 3 3 3 3 3 18 4 3 4 11 3 3 3 3 12
2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 2 12 3 2 3 8 2 2 2 2 8
5 5 5 5 5 25 4 4 5 4 4 4 25 3 3 5 11 5 4 5 4 18
5 5 5 4 5 24 5 5 5 4 5 5 29 3 5 5 13 5 4 4 5 18
5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 15 5 5 4 5 19
2 3 2 3 2 12 3 3 3 3 3 3 18 4 3 4 11 3 3 3 3 12
5 5 4 5 5 24 5 5 5 5 5 5 30 5 4 4 13 5 5 5 5 20
3 4 3 4 3 17 3 3 3 3 3 4 19 4 3 2 9 3 3 4 4 14
5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 4 5 25 5 5 5 15 5 4 4 4 17
3 4 3 4 3 17 4 4 4 4 4 4 24 5 5 4 14 3 3 3 3 12
2 2 3 2 2 11 3 3 3 2 3 2 16 4 3 4 11 3 2 2 2 9
4 3 4 3 3 17 5 5 5 5 5 4 29 5 5 5 15 5 5 5 4 19
3 2 3 2 2 12 4 4 4 4 4 3 23 4 3 4 11 3 4 4 4 15
2 2 2 2 2 10 2 2 3 3 2 3 15 3 2 3 8 4 3 2 3 12
4 5 4 5 4 22 3 3 3 3 3 4 19 4 4 4 12 5 3 3 4 15
2 3 3 3 2 13 2 2 3 2 2 2 13 3 3 3 9 3 2 2 2 9
5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 4 4 24 3 4 4 11 5 4 4 4 17

C-5
4 3 3 4 3 17 4 4 3 3 4 4 22 4 4 3 11 4 3 3 3 13
5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 30 3 3 3 9 4 3 3 3 13
5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 30 5 4 5 14 5 5 5 5 20
2 3 2 2 2 11 3 3 4 3 3 3 19 2 3 2 7 4 4 4 3 15
3 4 4 3 3 17 5 5 5 5 5 5 30 2 4 3 9 4 4 3 4 15
4 5 4 5 4 22 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 12 4 4 4 4 16
5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 5 4 25 5 5 5 15 5 5 5 5 20
2 2 2 2 2 10 5 4 5 5 4 4 27 4 3 2 9 3 2 2 2 9
4 5 5 5 4 23 4 4 4 4 3 4 23 5 5 4 14 5 4 4 3 16
3 4 4 4 3 18 5 4 5 3 4 4 25 4 3 4 11 4 3 4 3 14
5 4 5 4 4 22 4 3 3 3 3 3 19 5 5 4 14 5 5 5 5 20
4 5 4 4 4 21 4 4 5 4 4 4 25 4 4 4 12 5 5 4 5 19
5 5 5 5 5 25 4 3 4 3 3 3 20 2 3 3 8 3 2 2 2 9
3 3 4 4 4 18 5 4 5 4 4 4 26 5 5 5 15 5 4 4 3 16
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 12 5 5 4 5 19
3 3 3 3 3 15 4 4 3 3 4 4 22 3 4 4 11 3 3 3 3 12
4 5 5 4 5 23 5 5 4 4 5 4 27 5 5 4 14 4 4 4 4 16
3 3 3 3 3 15 4 4 4 4 4 4 24 5 4 4 13 3 3 3 3 12
3 2 2 2 3 12 5 5 5 5 5 5 30 3 2 2 7 5 5 5 5 20
4 4 4 4 4 20 4 4 5 5 4 4 26 5 5 5 15 5 5 5 4 19
4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 24 5 4 4 13 4 4 4 4 16
3 3 3 3 3 15 3 3 2 3 3 3 17 4 3 3 10 3 3 3 3 12
5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 4 4 24 5 5 5 15 5 5 5 5 20
3 4 4 3 3 17 2 2 2 2 2 2 12 5 4 4 13 4 3 4 4 15

5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 4 4 24 3 2 3 8 3 3 3 3 12

5 4 5 4 4 22 3 3 3 3 3 3 18 5 4 4 13 5 5 5 5 20

4 4 4 4 4 20 4 5 5 5 4 4 27 4 3 3 10 3 4 4 3 14

5 4 4 5 5 23 4 4 4 4 4 4 24 5 5 5 15 4 4 4 4 16

4 4 5 5 5 23 3 3 4 4 4 3 21 2 2 2 6 3 4 3 4 14

4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 24 3 2 3 8 4 4 4 4 16

5 4 5 5 5 24 3 2 2 2 3 3 15 4 3 4 11 4 5 5 5 19

3 3 4 4 4 18 4 4 4 4 4 4 24 3 2 3 8 4 3 4 4 15

3 3 3 3 3 15 4 4 3 4 4 4 23 4 5 4 13 4 4 4 4 16

C-6
5 4 5 5 5 24 3 2 2 3 3 3 16 5 5 5 15 5 5 4 4 18

4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 3 23 5 5 4 14 4 3 4 4 15

5 5 5 5 5 25 3 3 2 2 3 3 16 3 3 2 8 3 3 3 3 12

4 3 3 3 3 16 4 3 3 3 4 4 21 4 4 4 12 3 4 4 4 15

4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 24 5 5 5 15 5 4 5 5 19

3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 3 18 4 4 3 11 4 4 3 4 15

4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 4 4 25 5 5 5 15 5 5 5 5 20
2 3 2 3 2 12 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 9 3 3 4 4 14
3 4 3 4 4 18 2 2 2 2 2 2 12 5 4 4 13 5 5 5 5 20
5 5 5 5 5 25 3 3 3 3 3 3 18 4 4 4 12 3 3 4 4 14
3 2 2 2 2 11 5 5 5 5 5 5 30 5 5 4 14 5 5 5 5 20
3 4 4 3 4 18 4 4 3 4 4 4 23 4 4 3 11 4 4 4 4 16
4 4 5 5 5 23 5 5 5 5 5 4 29 4 4 4 12 4 4 5 4 17
5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 30 5 5 4 14 5 5 5 5 20
2 2 2 3 3 12 4 4 3 3 4 4 22 5 4 3 12 4 5 4 5 18
4 4 5 5 5 23 5 4 4 4 4 4 25 3 4 3 10 4 4 4 4 16
4 4 5 4 5 22 5 4 5 5 4 5 28 5 5 4 14 5 5 5 5 20
4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 4 4 25 5 4 4 13 4 4 4 5 17
3 2 2 3 3 13 3 3 2 2 3 3 16 5 5 5 15 3 2 3 3 11
3 4 4 3 3 17 5 4 3 3 4 4 23 3 4 3 10 4 3 4 4 15
4 4 5 5 5 23 5 5 5 5 5 5 30 5 5 4 14 5 5 5 5 20
3 2 4 4 4 17 4 4 4 3 4 3 22 4 3 3 10 3 4 3 4 14
5 4 5 4 4 22 5 5 5 5 5 5 30 5 4 3 12 5 5 5 5 20
4 4 5 4 4 21 4 4 3 4 4 4 23 3 4 4 11 4 4 4 5 17
2 2 2 3 3 12 3 3 2 3 3 3 17 4 4 3 11 3 2 3 2 10
5 5 5 5 5 25 4 5 4 5 5 4 27 5 4 5 14 5 4 5 5 19
4 4 5 4 4 21 4 4 3 4 4 4 23 4 3 4 11 5 3 5 4 17
3 4 3 4 4 18 2 3 2 3 2 2 14 5 4 4 13 3 3 4 4 14
2 2 2 3 3 12 3 4 3 3 3 3 19 5 5 5 15 3 3 4 3 13
4 4 5 5 5 23 5 5 5 5 5 5 30 4 5 4 13 5 5 5 5 20
2 2 3 3 2 12 3 4 2 3 3 4 19 3 3 4 10 4 3 3 4 14
4 4 4 5 5 22 4 4 4 4 4 5 25 5 5 4 14 4 4 5 4 17
4 5 5 5 5 24 4 5 5 5 5 5 29 5 5 5 15 5 5 5 5 20

C-7
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3
. . . . . 19. . . . . . . 22. . . . 11. . . . . 15.
7 8 8 9 8 20 8 8 7 7 8 7 75 0 9 8 78 0 8 9 9 74
3 0 9 5 3 8 2 4 2 1 8 5 2 1 4 4 2 4
3.8 3.7 3.9 3.9
4 9 3 3

C-8
LAMPIRAN D

Hasil Uji SPSS

Uji Statistik Deskriptif


Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
20 3 3.1 3.1 3.1
21 30 31.3 31.3 34.4
22 25 26.0 26.0 60.4
23 5 5.2 5.2 65.6
42 3 3.1 3.1 68.8
Valid 45 8 8.3 8.3 77.1
46 4 4.2 4.2 81.3
47 8 8.3 8.3 89.6
48 2 2.1 2.1 91.7
49 8 8.3 8.3 100.0
Total 96 100.0 100.0

Domisili
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Badung 3 3.1 3.1 3.1
Bali 12 12.5 12.5 15.6
Denpasar 6 6.3 6.3 21.9
Denpasar, Bali 1 1.0 1.0 22.9
Depok 1 1.0 1.0 24.0
kediri 1 1.0 1.0 25.0
Kediri 1 1.0 1.0 26.0
Kuta 1 1.0 1.0 27.1
Makassar 5 5.2 5.2 32.3
Valid Malang 6 6.3 6.3 38.5
mataram 1 1.0 1.0 39.6
Medan 1 1.0 1.0 40.6
Mojokerto 6 6.3 6.3 46.9
Palopo 1 1.0 1.0 47.9
Sidoarjo 1 1.0 1.0 49.0
Solo 1 1.0 1.0 50.0
Surabaya 47 49.0 49.0 99.0
Yogyakarta 1 1.0 1.0 100.0
Total 96 100.0 100.0

D-1
JenisKelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Laki-laki 50 52.1 52.1 52.1

Valid Perempuan 46 47.9 47.9 100.0

Total 96 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Karyawan Swasta 16 16.7 16.7 16.7

Lain-lain 12 12.5 12.5 29.2

Valid Mahasiswa 42 43.8 43.8 72.9

Pengusaha 26 27.1 27.1 100.0

Total 96 100.0 100.0

Mengetahui

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Pernah 96 100.0 100.0 100.0

DariManaMengetahui

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Keluarga 33 34.4 34.4 34.4

Lain-lain 4 4.2 4.2 38.5


Valid
Teman 59 61.5 61.5 100.0

Total 96 100.0 100.0

PernahMembeli

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Belum Pernah 96 100.0 100.0 100.0

D-2
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1.1 96 2 5 3.73 1.031


X1.2 96 2 5 3.80 1.001
X1.3 96 2 5 3.89 1.055
X1.4 96 2 5 3.95 .956
X1.5 96 2 5 3.83 1.033
Inovasi Produk 96 10 25 19.20 4.723
X2.1 96 2 5 3.88 .874
X2.2 96 2 5 3.82 .871
X2.3 96 2 5 3.74 1.008
X2.4 96 2 5 3.72 .926
X2.5 96 2 5 3.81 .837
X2.6 96 2 5 3.78 .836
Citra Merek 96 12 30 22.75 4.938
X3.1 96 2 5 4.05 .966
X3.2 96 2 5 3.92 .959
X3.3 96 2 5 3.81 .874
WOM 96 6 15 11.78 2.459
Y.1 96 2 5 4.04 .845
Y.2 96 2 5 3.84 .933
Y.3 96 2 5 3.92 .890
Y.4 96 2 5 3.94 .892
Minat Beli 96 8 20 15.74 3.242
Valid N (listwise) 96

X1.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

2 14 14.6 14.6 14.6

3 25 26.0 26.0 40.6

Valid 4 30 31.3 31.3 71.9

5 27 28.1 28.1 100.0

Total 96 100.0 100.0

D-3
X1.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

2 14 14.6 14.6 14.6

3 17 17.7 17.7 32.3

Valid 4 39 40.6 40.6 72.9

5 26 27.1 27.1 100.0

Total 96 100.0 100.0

X1.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

2 13 13.5 13.5 13.5

3 20 20.8 20.8 34.4

Valid 4 28 29.2 29.2 63.5

5 35 36.5 36.5 100.0

Total 96 100.0 100.0

X1.4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

2 8 8.3 8.3 8.3

3 22 22.9 22.9 31.3

Valid 4 33 34.4 34.4 65.6


5 33 34.4 34.4 100.0

Total 96 100.0 100.0

X1.5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

2 12 12.5 12.5 12.5

3 24 25.0 25.0 37.5

Valid 4 28 29.2 29.2 66.7

5 32 33.3 33.3 100.0

Total 96 100.0 100.0

D-4
Inovasi Produk

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

10 3 3.1 3.1 3.1

11 3 3.1 3.1 6.3

12 9 9.4 9.4 15.6

13 3 3.1 3.1 18.8

15 6 6.3 6.3 25.0

16 1 1.0 1.0 26.0

17 11 11.5 11.5 37.5

18 6 6.3 6.3 43.8


Valid
19 1 1.0 1.0 44.8

20 10 10.4 10.4 55.2

21 3 3.1 3.1 58.3

22 9 9.4 9.4 67.7

23 9 9.4 9.4 77.1

24 5 5.2 5.2 82.3

25 17 17.7 17.7 100.0

Total 96 100.0 100.0

X2.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

2 7 7.3 7.3 7.3

3 22 22.9 22.9 30.2

Valid 4 43 44.8 44.8 75.0

5 24 25.0 25.0 100.0

Total 96 100.0 100.0

D-5
X2.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

2 8 8.3 8.3 8.3

3 22 22.9 22.9 31.3

Valid 4 45 46.9 46.9 78.1

5 21 21.9 21.9 100.0

Total 96 100.0 100.0

X2.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

2 13 13.5 13.5 13.5

3 25 26.0 26.0 39.6

Valid 4 32 33.3 33.3 72.9

5 26 27.1 27.1 100.0

Total 96 100.0 100.0

X2.4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

2 11 11.5 11.5 11.5

3 25 26.0 26.0 37.5

Valid 4 40 41.7 41.7 79.2

5 20 20.8 20.8 100.0


Total 96 100.0 100.0
X2.5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

2 6 6.3 6.3 6.3

3 26 27.1 27.1 33.3

Valid 4 44 45.8 45.8 79.2

5 20 20.8 20.8 100.0

Total 96 100.0 100.0

D-6
X2.6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
2 7 7.3 7.3 7.3
3 25 26.0 26.0 33.3
Valid 4 46 47.9 47.9 81.3
5 18 18.8 18.8 100.0
Total 96 100.0 100.0

Citra Merek
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
12 3 3.1 3.1 3.1
13 1 1.0 1.0 4.2
14 2 2.1 2.1 6.3
15 2 2.1 2.1 8.3
16 6 6.3 6.3 14.6
17 2 2.1 2.1 16.7
18 6 6.3 6.3 22.9
19 6 6.3 6.3 29.2
20 2 2.1 2.1 31.3
21 2 2.1 2.1 33.3
Valid
22 6 6.3 6.3 39.6
23 8 8.3 8.3 47.9
24 16 16.7 16.7 64.6
25 9 9.4 9.4 74.0
26 3 3.1 3.1 77.1
27 4 4.2 4.2 81.3
28 2 2.1 2.1 83.3
29 4 4.2 4.2 87.5
30 12 12.5 12.5 100.0
Total 96 100.0 100.0

X3.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

2 7 7.3 7.3 7.3

3 21 21.9 21.9 29.2

Valid 4 28 29.2 29.2 58.3

5 40 41.7 41.7 100.0

Total 96 100.0 100.0

D-7
X3.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

2 8 8.3 8.3 8.3

3 24 25.0 25.0 33.3

Valid 4 32 33.3 33.3 66.7

5 32 33.3 33.3 100.0

Total 96 100.0 100.0

X3.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

2 8 8.3 8.3 8.3

3 23 24.0 24.0 32.3

Valid 4 44 45.8 45.8 78.1

5 21 21.9 21.9 100.0

Total 96 100.0 100.0

WOM

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

6 1 1.0 1.0 1.0

7 2 2.1 2.1 3.1

8 11 11.5 11.5 14.6

9 6 6.3 6.3 20.8

10 8 8.3 8.3 29.2

Valid 11 16 16.7 16.7 45.8

12 10 10.4 10.4 56.3

13 11 11.5 11.5 67.7

14 15 15.6 15.6 83.3

15 16 16.7 16.7 100.0

Total 96 100.0 100.0

D-8
Y.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

2 1 1.0 1.0 1.0

3 29 30.2 30.2 31.3

Valid 4 31 32.3 32.3 63.5

5 35 36.5 36.5 100.0

Total 96 100.0 100.0

Y.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

2 8 8.3 8.3 8.3

3 26 27.1 27.1 35.4

Valid 4 35 36.5 36.5 71.9

5 27 28.1 28.1 100.0

Total 96 100.0 100.0

Y.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


2 7 7.3 7.3 7.3

3 21 21.9 21.9 29.2

Valid 4 41 42.7 42.7 71.9

5 27 28.1 28.1 100.0

Total 96 100.0 100.0

Y.4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

2 7 7.3 7.3 7.3

3 20 20.8 20.8 28.1

Valid 4 41 42.7 42.7 70.8

5 28 29.2 29.2 100.0

Total 96 100.0 100.0

D-9
Minat Beli
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
8 1 1.0 1.0 1.0
9 4 4.2 4.2 5.2
10 2 2.1 2.1 7.3
11 2 2.1 2.1 9.4
12 10 10.4 10.4 19.8
13 3 3.1 3.1 22.9
14 10 10.4 10.4 33.3
Valid
15 11 11.5 11.5 44.8
16 15 15.6 15.6 60.4
17 7 7.3 7.3 67.7
18 4 4.2 4.2 71.9
19 10 10.4 10.4 82.3
20 17 17.7 17.7 100.0
Total 96 100.0 100.0

Hasil Uji Validitas


X1
Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1

Pearson Correlation 1 .794** .862** .808** .867** .932**

X1.1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96
Pearson Correlation .794** 1 .795** .836** .782** .903**
X1.2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
Pearson Correlation .862** .795** 1 .808** .881** .936**
X1.3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
Pearson Correlation .808** .836** .808** 1 .887** .931**
X1.4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
Pearson Correlation .867** .782** .881** .887** 1 .950**
X1.5 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
Pearson Correlation .932** .903** .936** .931** .950** 1

X1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

D-10
X2
Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2

Pearson
1 .856** .788** .789** .888** .841** .930**
Correlation
X2.1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96 96
Pearson
.856** 1 .775** .852** .907** .828** .940**
Correlation
X2.2
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96
Pearson
.788** .775** 1 .846** .777** .731** .894**
Correlation
X2.3
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96
Pearson
.789** .852** .846** 1 .827** .804** .926**
Correlation
X2.4
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96
Pearson
.888** .907** .777** .827** 1 .843** .943**
Correlation
X2.5
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96
Pearson
.841** .828** .731** .804** .843** 1 .907**
Correlation
X2.6
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96 96
Pearson
.930** .940** .894** .926** .943** .907** 1
Correlation
X2
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 96 96 96 96 96 96 96

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

D-11
X3
Correlations

X3.1 X3.2 X3.3 X3

Pearson Correlation 1 .675** .610** .873**

X3.1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 96 96 96 96
Pearson Correlation .675** 1 .684** .899**
X3.2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 96 96 96 96
Pearson Correlation .610** .684** 1 .862**
X3.3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 96 96 96 96
Pearson Correlation .873** .899** .862** 1
X3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 96 96 96 96

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Y
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y
Pearson Correlation 1 .756** .732** .716** .876**
Y.1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96
Pearson Correlation .756** 1 .783** .848** .933**
Y.2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96
Pearson Correlation .732** .783** 1 .788** .908**
Y.3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96
Pearson Correlation .716** .848** .788** 1 .922**
Y.4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96
Pearson Correlation .876** .933** .908** .922** 1
Y Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

D-12
Hasil Uji Reabilitas
X1
Case Processing Summary

N %

Valid 96 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 96 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.961 5

X2
Case Processing Summary

N %

Valid 96 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 96 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.964 6

X3
Case Processing Summary

N %

Valid 96 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 96 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

D-13
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.851 3

Y
Case Processing Summary

N %

Valid 96 100.0

Cases Excludeda 0 .0

Total 96 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.931 4

Uji Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas

D-14
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 96
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2.21601394
Absolute .087
Most Extreme Differences Positive .087
Negative -.059
Kolmogorov-Smirnov Z .856
Asymp. Sig. (2-tailed) .457

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

2. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 1.457 1.422 1.025 .308

Inovasi Produk .190 .055 .276 3.441 .001 .787 1.271


1
Citra Merek .239 .052 .364 4.551 .000 .794 1.259

WOM .442 .100 .335 4.399 .000 .875 1.143

a. Dependent Variable: Minat Beli

3. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 3.217 .875 3.679 .000

Inovasi Produk -.044 .034 -.149 -1.291 .200


1
Citra Merek -.014 .032 -.050 -.438 .663

WOM -.029 .062 -.051 -.466 .642

a. Dependent Variable: RES_2

D-15
Uji Linearitas
X1
Report
Minat Beli

Inovasi Produk Mean N Std. Deviation

10 9.67 3 2.082
11 14.67 3 5.508
12 14.00 9 3.354
13 10.33 3 1.155
15 13.50 6 1.761
16 15.00 1 .
17 14.55 11 2.505
18 15.83 6 2.229
19 15.00 1 .
20 17.10 10 2.025
21 17.67 3 1.155
22 18.11 9 2.088
23 16.78 9 1.986
24 19.00 5 1.000
25 16.59 17 3.465
Total 15.74 96 3.242

D-16
ANOVA Table

Sum of df Mean F Sig.


Squares Square

(Combined) 431.300 14 30.807 4.400 .000

Between Linearity 281.916 1 281.916 40.260 .000


Minat Beli * Groups Deviation from
149.384 13 11.491 1.641 .091
Inovasi Produk Linearity

Within Groups 567.189 81 7.002

Total 998.490 95

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Minat Beli * Inovasi Produk .531 .282 .657 .432

D-17
X2

Report
Minat Beli

Citra Merek Mean N Std. Deviation

12 14.33 3 6.028
13 9.00 1 .
14 13.00 2 1.414
15 15.50 2 4.950
16 11.83 6 3.189
17 11.00 2 1.414
18 14.50 6 2.950
19 15.17 6 2.483
20 12.50 2 4.950
21 14.50 2 .707
22 14.33 6 2.066
23 15.88 8 .835
24 15.88 16 2.363
25 17.56 9 1.944
26 18.00 3 1.732
27 14.50 4 4.203
28 19.50 2 .707
29 18.50 4 1.291
30 18.92 12 2.353
Total 15.74 96 3.242

ANOVA Table

Sum of df Mean F Sig.


Squares Square

(Combined) 481.559 18 26.753 3.985 .000

Between Linearity 332.662 1 332.662 49.552 .000


Minat Beli * Citra Groups Deviation from
148.897 17 8.759 1.305 .213
Merek Linearity

Within Groups 516.931 77 6.713

Total 998.490 95

D-18
Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Minat Beli * Citra Merek .577 .333 .694 .482

X3
Report
Minat Beli

WOM Mean N Std. Deviation

6 14.00 1 .
7 17.50 2 3.536
8 12.45 11 3.417
9 12.33 6 2.658
10 14.50 8 1.309
11 14.50 16 2.921
12 16.90 10 2.025
13 17.09 11 2.773
14 17.73 15 2.492
15 17.50 16 2.781
Total 15.74 96 3.242

ANOVA Table

Sum of df Mean F Sig.


Squares Square

(Combined) 377.187 9 41.910 5.801 .000

Between Linearity 275.121 1 275.121 38.082 .000


Minat Beli * Groups Deviation from
102.066 8 12.758 1.766 .095
WOM Linearity

Within Groups 621.303 86 7.224

Total 998.490 95

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Minat Beli * WOM .525 .276 .615 .378

D-19
Analisis Regresi, Determinasi, F dan t

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

WOM, Citra Merek,


1 . Enter
Inovasi Produkb

a. Dependent Variable: Minat Beli


b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the


Estimate

1 .730a .533 .518 2.252

a. Predictors: (Constant), WOM, Citra Merek, Inovasi Produk

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 531.971 3 177.324 34.969 .000b

1 Residual 466.518 92 5.071

Total 998.490 95

a. Dependent Variable: Minat Beli


b. Predictors: (Constant), WOM, Citra Merek, Inovasi Produk

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 1.457 1.422 1.025 .308

Inovasi Produk .190 .055 .276 3.441 .001


1
Citra Merek .239 .052 .364 4.551 .000

WOM .442 .100 .335 4.399 .000

a. Dependent Variable: Minat Beli

D-20
LAMPIRAN E

Bukti Validasi

E-1
LAMPIRAN F

Bukti Turnitin

F-1

Anda mungkin juga menyukai