Anda di halaman 1dari 18

ESTIMASI SUMBERDAYA, CADANGAN DAN POTENSI

LISTRIK PANAS BUMI


(Laporan Praktikum Eksplorasi Panas bumi)

Oleh
Syatiya Mirwanda
1915051026

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
Judul Praktikum : Estimasi Sumber Daya, Cadangan dan Potensi Panas
Bumi.

Tanggal Pecobaan : 1 Juni 2022

Tempat Percobaan : Ruang TG-1

Nama : Syatiya Mirwanda

NPM : 1915051026

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : 1 (Satu)

LEMBAR PENGESAHAN

Bandar Lampung, 9 Juni 2022


Mengetahui,
Asisten

Detri Viki Mandasari


NPM. 1615051001

i
ESTIMASI SUMBERDAYA, CADANGAN DAN POTENSI LISTRIK
PANAS BUMI

Oleh
Syatiya Mirwanda

ABSTRAK

Telah dilakukan praktikum Eksplorasi Geotermal secara luring di ruangan TG-1


gedung teknik geofisika Universitas Lampung pada hari Rabu, 1 Juni 2022.
Pratikum ini adalah salah satu kewajiban mahasiswa teknik geofisika mata kuliah
metode eksplorasi panas bumi. Praktikum kali ini membahas tentang estimasi,
cadangan dan potensi listrik panas bumi yang sangat berguna dalam eksplorasi
panas bumi. Eksplorasi panas bumi tidak sampai di pemodelan dan interpretasi
data saja namun harus dilakukan beberapa kajian yang bertujuan untuk melihat
seberapa kuat daerah tersebut dijadikan pilihan untuk menjadi sumber daya
pembangkit listrik tenaga panas bumi. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan
untuk memperkirakan besar sumber daya listrik yang terkandung dalam suatu
sistem panas bumi, metode yang paling sering digunakan adalah metode
perbandingan dan metode volumetrik. Metode perbandingan adalah menyetarakan
besar potensi energi suatu daerah panas bumi baru dengan lapangan lain yang
telah di ketahui potensinya dan memiliki kemiripan kondisi geologi. Kemudian
metode volumetrik yang digunakan untuk perhitungan sumberdaya
panasbumi(resources), banyaknya energy panas bumi di manfaatkan pada
kenyataannya (cadangan) dan besarnya energi listrik yang dapat dihasilkannya.

ii
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. i

ABSTRAK.......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Tujuan Praktikum .................................................................................. 1

II. TEORI DASAR

III. METODELOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan ...................................................................................... 5


B. Diagram Alir.......................................................................................... 6

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan .................................................................................. 7


B. Pembahasan ........................................................................................... 7

V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 11

LAMPIRAN ..................................................................................................... 13

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Modul Praktikum ........................................................................ 5

Gambar 2. Laptop......................................................................................... 5

Gambar 3. Aplikasi Microsoft Excel ............................................................. 5

Gambar 4. Alat Tulis .................................................................................... 5

Gambar 5. Diagram Alir ............................................................................... 6

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Panasbumi (geothermal) adalah sumber daya alam berupa air panas atau uap
yang terbentuk di dalam reservoir bumi melalui pemanasan air bawah
permukaan oleh batuan panas. Suatu sistem panas bumi biasanya berasoisasi
dengan sistem vulkanik yang terbentuk sepanjang busur kepulauan sebagai
akibat pergerakan lempeng di permukaan bumi yang menyebabkan terjadinya
gunung berapi. Komponen sistem panasbumi yang lengkap terdiri dari tiga
komponen uttama, yaitu adanya batua reservoar yang permeable, adanya air
yang membawa panas, dan sumber panas itu sendiri.

Panas bumi merupakan sumber energi yang ramah lingkungan dan bepotensi
besar untuk dikembangkan di Indonesia, mengingat indonesia merupakan
daerah ring of fire. Menurut Suharno tahun 2010 potensi panas bumi yang
dimiliki Indonesia adalah sebesar 27 GWe atau setara dengan 12 miliar barel
minyak bumi (dalam pengoperasian selama 30 tahun). Dalam menentukan
besarnya sumber daya, cadangan dan potensi panas bumi tersebut tentunya
memerlukan data penelitian dan pengukuran, besarnya sumber daya yang
tersedia masih sulit untuk ditentukan karena data sangat terbatas dalam
menentukan estimasi cadangan listik yang mungkin tersedia walaupun
melalui metode perhitungan yang pasti. Oleh karena itu biasanya penentuan
potensi sumberdaya panas bumi

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum kali ini sebagai berikut.


1. Mahasiswa dapat mengetahui metode untuk memperkirakan besarnya
sumberdaya, cadangan dan potensi listrik panasbumi.
2. Mahasiswa dapat menghitung sumberdaya, cadangan dan potensi listrik
panasbumi secara manual dan komputasi.
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi jenis panasbumi berdasarkan
besarpotensinya.
II. TEORI DASAR

Panasbumi merupakan sumber daya panas alami yang terdapat di dalam bumi,
merupakan hasil interaksi antara panas yang dipancarkan batuan panas (magma)
dan airtanah yang berada disekitarnya, dimana cairan yang terpanasi terperangkap
di dalam batuan yang terletak dekat permukaan sehingga secara ekonomis dapat
dimanfaatkan (Setyaningsih, 2011).

Persyaratan utama untuk pembentukan sistem panas bumi (hidrotermal) adalah


sumber panas yang besar (heat source), reservoir untuk mengakumulasi panas,
dan lapisan penudung terakumulasinya panas (cap rock). Dalam sistem
hidrotermal ini, panas dapat berpindah secara konduksi dan konveksi. Transfer
panas dari kerak dapat berasal dari busur vulkanik, plume, pelelehan subcrustal
oleh underplating, pemekaran kerak, atau akibat deformasi plastis (Hochstein dan
Brown, 2000).

Daerah luahan pada sistem panas bumi ditandai dengan hadirnya manifestasi di
permukaan. Manifestasi permukaan adalah tanda-tanda yang tampak di
permukaan bumi yang menunjukkan adanya sistem panas bumi di bawah
permukaan di sekitar kemunculannya. Manifestasi permukaan bisa keluar secara
langsung (direct discharge) seperti mata air panas dan fumarola. Fumarola adalah
uap panas (vapor) yang keluar melalui celah-celah batuan dengan kecepatan
tinggi yang akhirnya berubah menjadi uap air (steam). Tingginya kecepatan dari
fumarola sering kali menimbulkan bunyi bising. Manifestasi permukaan juga bisa
keluar secara terdifusi seperti pada kasus tanah beruap (steaming ground) dan
tanah hangat (warm ground), juga bisa keluar secara intermittent seperti pada
manifestasi geyser, dan juga bisa keluar secara tersembunyi seperti dalam bentuk
rembesan di sungai. Secara umum, manifetasi permukaan yang sering muncul
pada sistem-sistem panas bumi di Indonesia adalah: mata air panas, fumarola,
steaming ground, warm ground, kolam lumpur panas, solfatara, dan batuan
teralterasi. Solfatara adalah uap air (steam) yang keluar melalui rekahan batuan
yang bercampur dengan H2S, CO2, dan kadang juga SO2 serta dapat
mengendapkan sulfur di sekitar rekahan tempat keluarnya. Sedangkan batuan
3

teralterasi adalah batuan yang terubahkan karena adanya reaksi antara batuan
tersebut dengan fluida panas bumi (Irsamukti, 2012).

Lapangan panasbumi yang biasanya berasosiasi dengan bentang alam vulkanik


merupakan salah suatu area yang biasanya mempunyai batuan penyusun berupa
batuan beku serta memiliki struktur geologi yang kompleks. Dalam kaitan struktur
geologi yang berhubungan dengan geothermal, struktur geologi yang penting
diperhatikan adalah struktur rekahan terutama sesar dan sesar minor (Fracture).
Aliran fluida pada reservoir di zona fracture/ sesar minor biasanya lebih besar dan
mungkin justru hampir semuanya berada di zona ini. Fracture berhubungan
dengan permeabilitas dari reservoir. Interusi magma pada batuan beku biasanya
memiliki permeabilitas yang sangat kecil. Struktur fracture sangat penting
diperhatikan dikarenakan struktur ini erat hubunganya dengan pelolosan fluida
hidrotermal dan siklus hidrologi. Dimana fracture akan menjadikan batuan beku
yang memiliki permeabilitas primer yang kecil ini akan mempunyai permeabilitas
sekunder yang besar. Sehingga karena pengaruh rekahan akan menyebabkan
permeabilitas totalnya menjadi besar (Suryono, 2006).

Kegiatan pemanfaatan energipanas bumi di lndonesia tidak akanterlepas dari tiga


unsur pokok, yaitu eksplorasi, eksploitasi dan sistemkonversi pembangkit tenaga.
Dalambidang eksplorasi, saat ini digunakanbeberapa teknik eksplorasi, yaitu
teknikgeologi dan hidrologi, teknik geokimia,teknik geofisika dan survei udara
(Sutrisno, 1995).

Untuk memanfaatkan potensi energi panas bumi secara optimal perlu diketahui
seberapa besar cadangan energi yang bisa dikelola sebagai dasar untuk
pengelolaan ke tahap eksplorasi. Diharapkan melalui penelitian ini dapat
memberikan informasi mengenai cadangan energi panas bumi pada suatuarea
prospek untuk dapat ditindaklanjuti (Haerik, 2018).

Ada beberapa metode di dalam mengestimasi besarnya potensi energi panas bumi.
Metode yang paling umum digunakan adalah metode perbandingan dan
volumetrik. Metode perbandingan merupakan metode yang khusus digunakan
untuk estimasi potensi sumber daya spekulatif dengan cara statistik sederhana,
sedangkan metode volumetric adalah estimasi potensi energi panas bumi pada
kelas sumber daya hipotesis sampai dengan cadangan terbukti. Adapun dua model
pendekatan yang dapat digunakan dalam metode volumetrik, yaitu Model
pendekatan dengan menganggap parameter-parameter reservoarnya seragam
(lumped parameter model). Model pendekatan dengan menganggap parameter-
parameter reservoarnya heterogen (distributed parameter model) yang digunakan
dalam metoda simulasi reservoar . Metode simulasi reservoar digunakan untuk
4

membantu estimasi potensi cadangan terbukti pada panas bumi yang sudah
mempunyai sumur telah berproduksi (Suhartono, 2012).

Berdasarkan pada kelengkapan data penelitian, tingkat klasifikasi estimasi potensi


dapat dikelompokkan menjadi 5 sebagai berikut. 1) Klas sumber daya spekulatif,
diamana parameter yang diasumsikan dalam kelas sumberdaya spekulatif ini
adalah rapat daya (MWe/km2) sedangkan parameter luas daerah (km2) ditentukan
berdasarkan data geologi tinjau dan dengan data panas bumi yang telah ada. 2)
Kelas Sumber daya hipotesis, dimana beberapa parameter dalam kelas
sumberdaya hipotetis yang harus ditentukan dengan asumsi adalah:tebal reservoar,
saturasi air, porositas batuan, kapasitas panas batuan, densitas batuan, umur
pembangkitan dan faktor konversi. Parameter lainnya dapat diukur langsung
dilapangan atau diambil dari referensi yang telah ada sebelumnya. Parameter
tersebut berupa tebal reservoir, harga saturasi air, porositas batuan, kapasitas
panas batuan, densitas batuan, faktor perolehan, umur pembangkit listrik
berdasarkan rata-rata umur ekonomis pembangkitan listrik, dan faktor konveksi
listrik. 3) Kelas cadangan terduga, dimana Parameter yang ditentukan dengan
asumsi pada kelas cadangan terduga adalah :saturasi air, porositas batuan,
kapasitas panas batuan, densitas batuan, umur pembangkitan dan konversi listrik.
Parameter lainnya ditentukan berdasarkan pengukuran langsung dilapangan dan
perhitungan dengan rumus-rumus yang ada. 4) Kelas cadangan mungkin, dimana
Parameter yang ditentukan dengan asumsi dalam kelas ini adalah:umur
pembangkitan dan faktor konversi listrik. Parameter lain ditentukan dengan
perhitungan atau pengukuran langsung di lapangan atau referensi yang ada. 5)
Kelas cadangan terbukti, dimana parameter yang ditentukan dengan asumsi dalam
kelas ini adalah umur pembangkitan listrik dan faktor konversi listrik. Parameter
lain ditentukan dengan perhitungan atau pengukuran langsung di lapangan atau
referensi yang ada (BSN, 2000).
III. METODELOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini ialah:

Gambar 1. Modul Praktikum

Gambar 2. Laptop

Gambar 3. Aplikasi Microsoft Excel

Gambar 4. Alat Tulis


6

B. Diagram Alir

Adapun prosedur pelaksanaan pratikum sebagai berikut:

Mulai

Mempersiapkan Alat dan Bahan

Menentukan estimasi, cadangan dan


potensi suatu prospek panas bumi

Mengerjakan Case Studi

Perkiraan estimasi sumber


daya

Selesai

Gambar 5. Diagram Alir


IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan praktikum kali ini terlampir pada lampiran.

B. Pembahasan

Praktikum yang telah dilakukan pada Rabu, 1 Juni 2022 ini dilakukan di
gedung teknik geofisika dibawah mata kuliah Praktikum Eksplorasi Panas
bumi. Pada praktikum kali ini, Praktikan atau Mahasiswa diwajibkan
menguasai teori dasar dari panas bumi yang sebelumnya telah dipelajari pada
matakuliah non praktikumnya. Praktikum diawali dengan penjelasan materi
oleh Asisten Praktikum, dimana seperti yang kita ketahui terdapat dua macam
metode perkiraan estimasi sumberdaya, cadangan dan potensi daya listrik
yang dihasilkan panas bumi yaitu metode perbandingan den metode
volumetrik. Prinsip dasar metode perbandingan adalah menyetarakan besar
potensi energy suatu daerah panas bumi baru (belum diketahui potensinya)
dengan lapangan lain yang telah di ketahui potensinya dan memiliki kemiripan
kondisi geologi. Sedangakan metode volumetrik dilakukan dengan melakukan
perhitungan tebal reservoar, saturasi air, porositas batuan, kapasitas panas
batuan, densitas batuan, umur pembangkitan dan faktor konversi. Metode ini
umumnya digunakan untuk perhitungan sumberdaya panasbumi (resources),
banyaknya energy panas bumi di manfaatkan pada kenyataannya (cadangan)
dan besarnya energy listrik yang dapat dihasilkannya (potensi listrik tenaga
panasbumi). Kemudian dilakukan posttest, dimana dengan ini Praktikan di uji
tingkat pemahamannya terhadap materi yang telah dijelaskan Asisten. Setelah
itu Asisten memberikan tugas kepada Praktikan untuk dapat dikumpulkan
pertemuan selanjutnya, serta penugasan laporan. Dengan ini praktikum
eksplorasi panas bumi bab 8 dinyatakan telah selesai.

Sumberdaya adalah suatu potensi ynag dimilikki oleh materi yang ada di
8

bumi, potensi ini memiliki nilai kehidupan baik itu ekonomis maupun mampu
menopang kehidupan manusia secara langsung maupun tidak langsung.
Sumber daya panas bumi merupakan salah satunya, dimana sumber ini
memiliki nilai ekonomis yang mampu menopang kehidupan manusia secara
lagsung melalui energi yang dihasilkannnya. Energi panas yang dihasilkan
sistem panas bumi dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik
terbarukan dan ramah lingkungan. Ini dapat dimanfaatkan secara terus
menerus sesuai dengan kebutuhan manusia dalam jangka waktu yang sangat
lama, walaupun terkadang ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan
berkurangnya masa pakai dari sumberdaya ini, hal ini yang disebut dengan
cadangan. Cadangan panas bumi dapat di perkirakan dengan beberapa cara
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dengan ini kita dapat melihat
seberapa besar energi listrik yang dihasilkan dari suatu daerah panas bumi dan
berapa lama waktu pakai yang masih bisa dimanfaatkan. Kebutuhan dengan
energi membuat kita harus mencari potensi potensi energi panasbumi lainnya
baik dalam hal pengembangan suatu daerah prospek ataupun daerah baru yang
mungkin berpotensi menghasikan energi. Potensi ini bisa diidentifikasi
berdasarkan literatur dari penelitian terdahulu dan kemudian ditindaklanjuti
dengan pengukuran serta penelitian lebih detai pada daerah yang prospek dan
berpotensi. Penentuan sumber daya, cadangan dan potensi panas bumi melalui
beberapa tahapan penelitian yang biasanya dimulai dari pendekatan penentuan
besarnya sumber daya, kemudian pada tahapan lanjutan baru bisa ditentukan
besarnya cadangan.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Indonesia,


potensi sumber daya panas bumi di Indonesia mencapai 23.965,5 MW,
berlokasi di 357 lokasi di seluruh pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara,
Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Total perkiraan cadangan sumber
daya panas bumi di semua provinsi di Indonesia 1875,7 MW, sedangkan
cadangan terbukti 3.054,8 MW. Berdasarkan provinsi, cadangan terbukti
untuk Sumatera adalah 1.070,3 MW, Jawa 1820 MW, Bali dan Nusa Tenggara
42,5 MW, Sulawesi 120 MW, dan Maluku dan Papua 2 MW. Pemanfaatan
energi panas bumi di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu pemanfaatan
langsung dan pemanfaatan tidak langsung. Itu penggunaan terbesar adalah
untuk penggunaan tidak langsung, yaitu untuk menghasilkan listrik. Secara
historis, pengembangan panas bumi di Indonesia dimulai pada tahun 1918 dan
panas bumi pertama eksplorasi dimulai pada tahun 1925. Selama ini energi
panas bumi di Indonesia secara umum dikembangkan di bentuk pemanfaatan
tidak langsung, yaitu pemanfaatan energi panas bumi untuk membangkitkan
listrik. Berdasarkan pembaruan EBTKE oleh Februari 2021, total kapasitas
yang direalisasikan adalah 2.130.7 MW yang menjadikan Indonesia terbesar
kedua negara penghasil panas bumi terbesar ke-2 di dunia. Pembangkit listrik
9

tenaga panas bumi berlokasi di 13 lokasi, di seluruh pulau sumatera, jawa,


nusa tenggara dan Sulawesi. Berikut ini adalah area dengan pembangkit listrik
tenaga panas bumi di indonesia: Sibayak (12 MW), Salak (376,8 MW),
Wayang Windu (227 MW), Patuha (55 MW), Kamojang (235 MW), Darajat
(270 MW), Dieng (60 MW), Lahendong (120 MW), Ulubelu (220 MW),
Ulumbu (10 MW), Mataloko (2,5 MW), Sarulla (330 MW), Karaha (30 MW),
Lumut Balai (55 MW), Sorik Marapi (42,4 MW), dan Muara Laboh (85 MW).

Pada data eksplorasi lanjut terbagi menjadi 3, yaitu geologi, geokimia, dan
geofisika. Penelitian geologi dilakukan menggunakan analisis citra satelit
ataupun foto udara untuk umpulkan data geologi daerah penelitiain, kemudian
juga diperlukan penelitian secara langsung dipermukaan, hal ini dapat
dilakukan dengan pemetaan singkapan dan kenampakan geologi yang ada di
daerah penelitian. Dari penelitian geologi ini kita dapat membuat sebuah peta
yang memuat informasi geologi yang mencakup juga kajian hidrologi dan juga
geohidrologi. Kemdian eksplorasi geokimia yang meliputi pengamatan fluida
diatas maupun dibawah permukaan, sumber asal fluida, gas dan tanah. Hasil
dari eksplorasi penelitian geokimia ini adalah didapatkannya peta geokimia
daerah penelitian. Dari sini kita juga dapatkan informasi kelayakan fluida yang
selanjutnya akan menjadi fluida saat pembangkit listrik berdiri agar tidak
berbahaya ketika nantinya di eksploitasi. Lalu yang terakhir adalah eksplorasi
geofisika, dengan menggunakan metode-metode geofisika kita dapat melihat
gambaran bawah permukaan dari daerah penelitian, dengan ini gambaran
sistem geotermal dapat dilihat dan bisa diestimasikan serta penempatan sumur
bor serta kedalaman yang diperlukan.
V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum yang telah terlaksana ini adalah sebagai
berikut.
1. Sumberdaya adalah suatu potensi ynag dimilikki oleh materi yang ada di
bumi, potensi ini memiliki nilai kehidupan baik itu ekonomis maupun mampu
menopang kehidupan manusia secara langsung maupun tidak langsung.
2. Prinsip dasar metode perbandingan adalah menyetarakan besar potensi energy
suatu daerah panas bumi baru (belum diketahui potensinya) dengan lapangan
lain yang telah di ketahui potensinya dan memiliki kemiripan kondisi geologi.
3. Metode volumetrik dilakukan dengan melakukan perhitungan tebal reservoar,
saturasi air, porositas batuan, kapasitas panas batuan, densitas batuan, umur
pembangkitan dan faktor konversi.
4. Pada data eksplorasi lanjut terbagi menjadi 3, yaitu geologi, geokimia, dan
geofisika.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional. 2000. Angka Parameter Estimasi Potensi Energi


Panas Bumi. SNI 13-6428-2000

Hochstein, M.P. dan Browne, P.R.L. 2000. Surface Manifestation of Geothermal


Systems with Volcanic Heat Sources. Academic Press. San Diego.

Irsamukti. 2012. Pengertian dan Konponen Sistem Panas Bumi. Bandung.


Universitas Pendidikan Indonesia.

Setyaningsih. 2011. Potensi Lapangan Panas Bumi sebagaii Sumber Energi


Alternatif dan Penunjang Ekonomi Daerah. Jurnal Geografi Volume 8 No. 1
Januari, Jakarta.

Haerik, M. I. dkk. 2018. PERHITUNGAN CADANGAN ENERGI PANAS


BUMI BERDASARKAN DATAGEOLOGI, GEOKIMIA DAN
GEOFISIKA PADA DAERAH PROSPEKKOTAMOBAGU, SULAWESI
UTARA.

Suhartono, N. (2012). Pola Sistim Panas Dan Jenis Geothermal Dalam Estimasi
Cadangan Daerah Kamojang. JurnalIlmiah MTG, Vol. 5, No. 2.

Suharno. 2010. Pengembangan Prospek Panas Bumi. Teknik Geofisika


Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Telford, M.W., Geldart, L.P. dan Sheriff, R.E. 1990. Applied Geophysics Second
Edition. Cambridge University Press. New York.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Punya Potensi Besar,
Energi Panas Bumi Masih Kurang Dimanfaatkan di Indonesia", Klik
selengkapnya di sini:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20210926/44/1446892/punya-potensi-besar-
energi-panas-bumi-masih-kurang-dimanfaatkan-di-indonesia. Author: Rayful
Mudassir Editor : Lili Sunardi Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk
akses lebih cepat dan nyaman di sini: Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai