Anda di halaman 1dari 3

1. Apa saja otot Ekstraokular, inervasi serta aksinya ?

Jawab :

Gambar 2.0. Otot Ekstraokuler1

Sumber :

 dr.Livia,SpM,”ppt materi kuliah ophtalmologi: Strabismus”. Jayapura-papua


 Yang J-W et al, Correlation between Myopic Ametropia and Stereoacuity in School-
Aged Children in Taiwab.13 Jpn J Ophthalmol. 2013 May;57(3):316-319
2. Ada berapa jenis pergerakan bola mata ?
Jawab :

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan strabismus ?


Jawab :

 Strabismus merupakan ketidaksejajaran posisi bola mata (ocular misalignment), yg


disebabkan baik oleh abnormalitas penglihatan binocular maupun oleh control
neuromuscular dari motilitas ocular.
 Strabismus merupakan salah satu mata yang tidak sejajar dengan mata yang lainnya
sehingga pada satu waktu hanya satu mata yang melihat objek yang dipandang. Setiap
penyimpangan dari penjajaran ocular yang sempurna. Ketidaksejajaran tersebut dapat
terjadi disegala arah kedalam, keluar, atas, bawah, atau torsional.

Sumber :
 dr.Livia,SpM,”ppt materi kuliah ophtalmologi: Strabismus”. Jayapura-papua
 Yang J-W et al, Correlation between Myopic Ametropia and Stereoacuity in School-
Aged Children in Taiwab.13 Jpn J Ophthalmol. 2013 May;57(3):316-319

4. Jelaskan mengenai hukum Hering dan Sherrington!


Jawab :

a) Hukum Hering
 Gerakan kedua mata yang berada didalam arah yang sama, otot-otot agonis yang
berkaitan harus menerima persarafan yang setara (hukum Hering). Pasangan otot
agonis dengan kerja primer yang sama disebut pasangan searah (yoke pair). Otot
rektus lateralis kanan dan rektus medialis kiri adalah pasangan searah untuk
menatap kekanan. Otot rektus inferior kanan dan obliquus superior kiri adalah
pasangan searah untuk memandang kekanan bawah.
 Hukum Hering merupakan pergerakkan konjugasi mata, yang terjadi inervasi
yang sama kuat dan bersamaan pada yoke muscle.

b) Hukum Sherrington
 Otot-otot sinergistik adalah otot-otot yang memiliki bidang kerja yang sama.
Dengan demikian, untuk pandangan arah vertical, otot rektus superior dan
obliquus inferior bersinergi menggerakkan mata keatas. Otot-otot yang bersinergi
untuk suatu fungsi mungkin antagonistic untuk fungsi lain. Misalnya otot rektus
superior dan obliquus inferior bekerja sebagai antagonis pada gerakan torsi, rektus
superior menyebabkan intorsi dan obliwuus inferior ekstorsi. Otot-otot
ekstraokular, seperti otot rangka, memperlihatkan persarafan otot-otot anagonistik
yang timbale balik (hukum Sherrington).
 Hukum Sherrington merupakan inervasi dan kontraksi yang bertambah dari
agonis dibarengi inervasi dan kontraksi yang berkurang dari antagonis.

Sumber :

 dr.Livia,SpM,”ppt materi kuliah ophtalmologi: Strabismus”. Jayapura-papua


 Vaughan D, Asbury J. Oftalmologi umum, Stabismus. Edisi ke-17,
Jakarta:EGC;2013, hal 230-249

5. Apa yang dimaksud dengan Yoke Muscle ?


Jawab :

6. Apa yang dimaksud dengan penglihatan binocular tunggal ?


Jawab :

 Penglihatan binocular adalah penglihatan menggunakan kedua mata. penglihatan


binokuler mempunyai banyak keunggulan dibandingkan penglihatan dengan satu
mata. Ruang pandang penglihatan yang lebih luas, visus mata yang lebih baik,
hingga mendapatkan depth perception yang optimal adalah beberapa kelebihan
atau manfaat dari penglihatan binokuler.

Sumber :
 Vaughan D, Asbury J. Oftalmologi umum, Stabismus. Edisi ke-17,
Jakarta:EGC;2013, hal 230-249

7. Bagaimana menilai posisi bola mata ?


Jawab :

8. Apa perbedaan strabismus paralitik dan non paralitik ?


Jawab :

9. Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan strabismus ?


Jawab :

10. Jelaskan mengenai ambiopia, etiologi serta tatalaksananya !


Jawab :

Anda mungkin juga menyukai