Anda di halaman 1dari 29

BED SIDE TEACHING

STRABISMUS
PRESEPTOR : DR. JULITA SP.M
BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PERIODE 3 OKTOBER- 4 NOVEMBER 2018
Our Team
Kelompok 3

Rezky Fajriani Ikmah Fauzan Cindy Arionata


1840312241 1840312269 1840312414
BAB 1
PENDAHULUAN
STRABISMUS
berasal dari bahasa Yunani yaitu “Strabismos”
artinya menjulingkan atau terlihat miring,
disebabkan oleh gangguan otot pada bola
mata, gangguan persarafan yang mengatur
pergerakan bola mata dan gangguan
penglihatan seperti rabun dekat yang berat
Pada kondisi penglihatan binokular normal, bayangan suatu benda jatuh secara
bersamaan di fovea masing-masing mata (fiksasi bifovea) dan meridian vertikal kedua
retina tegak lurus. Salah satu mata dapat tidak sejajar dengan mata yang lain,
sehingga pada satu waktu hanya satu mata yang melihat benda bersangkutan. Setiap
penyimpangan dari penjajaran okular yang sempurna itu disebut “strabismus”.
Strabismus yang terjadi pada kondisi penglihatan binokular disebut strabismus manifes,
heterotropia, atau tropia. Suatu deviasi yang hanya muncul setelah penglihatan binokular
terganggu (misalnya dengan penutupan salah satu mata) disebut strabismus laten,
heterotrofia, atau foria.
TUJUAN PEMERIKSAAN

untuk mencari penyebab strabismus,


menilai status sensorik binokuler,
mengukur besarnya deviasi dan
mendiagnosa adanya ambliopia.
Pendahuluan

Batasan Masalah Tujuan Penulisan Metode Penulisan

Penulisan Bed Side Teaching ini Penulisan Bed Side Teaching ini
Bed Side Teaching ini membahas
bertujuan sebagai metode menggunakan metode tinjauan
mengenai anatomi, fisiologi otot-
pembelajaran mengenai pustaka dengan mengacu pada
otot ekstraokuler dan strabismus.
strabismus, sekaligus untuk berbagai literatur.
melengkapi salah satu tugas
kepaniteraan klinik di bagian
mata
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kedudukan bola atau posisi mata diperlukan
penentuan kedudukan pergerakan bola mata.
Posisi mata ditentukan oleh keseimbangan yang
dicapai oleh tarikan otot ekstraokuler. Mata
berada dalam posisi memandang primer saat
keduanya memandang lurus kedepan dengan
posisi kepala dan badan yang tegak.

Ada 7 otot ekstraokuler pada mata manusia, yang


terdiri dari 4 muskulus rektus (medial, lateral,
superior dan inferior), 2 muskulus obliq, dan
musculus levator palpebra.
OTOT-OTOT EKSTRAOKULAR
FISIOLOGI

Terdapat dua konsep dasar pusat rotasi


pada pergerakan mata yaitu Axes of Fick
dan Listing`s Plane. Axes of Fick
digambarkan dengan x, y dan z. Aksis x
adalah aksis transversal yang melewati
pusat mata pada ekuator dan rotasi
volunter vertikal terjadi pada aksis ini. Aksis
y adalah aksis sagital melalui pupil dan
rotasi involunter torsional terjadi pada aksis
ini. Aksis Z adalah aksis vertikal dimana
rotasi volunter horizontal terjadi pada aksis
ini. Listing`s plane meliputi pusat rotasi dan
termasuk aksis x dan z. Aksis y tegak lurus
terhadap Listing`s plane.
FISIOLOGI OTOT-OTOT EKSTRAOKULAR
PERGERAKAN MATA MONOKULAR
PERGERAKAN MATA BINOKULER
Cardinal position of gaze and yoke muscles
STRABISMUS

suatu keadaan yang ditandai dengan


penyimpangan abnormal dari letak satu
mata terhadap mata yang lainnya,
sehingga garis penglihatan tidak paralel
dan pada waktu yang sama, kedua
mata tidak tertuju pada benda yang
sama.
FUSI

REFLEKS FUSI SUPRESI


Pertumbuhan bayangan menjadi satu
atau persatuan, peleburan, dan Usaha mata mempertahankan letak dimana otak mengabaikan bayangan
penggabungan di otak yang berasal dari mata searah atau sejajar. Walaupun benda mata yang lainnya untuk
2 bayangan mata sehingga secara refleks ini tanpa disadari dan mencegah terjadinya diplopia
automatis ia memerlukan perhatian
mental berdasarkan kemampuan otak penglihatan. Refleks fusi ini dirangsang
didapatkan suatu penglihatan tungal, oleh terjadinya bayangan terpisah
yang berasal dari sensasi/ penghayatan pada kedua mata atau terdapatnya
masing-masing mata. bayangan satu pada 2 titik retina tidak
sekoresponden.
HUKUM-HUKUM DI DALAM STRABISMUS
Hukum desmarres Hukum hering
Bila sumbu penglihatan bersilang maka terdapatnya persarafan bilateral
bayangannya tidak bersilangan. Sebaiknya
mata, persarafan yang sama
diteruskan pada kedua mata sehingga
bila sumbu penglihatan pada mata tidak
tidak terjadi pergerakan satu mata
bersilangan maka bayangannya akan
bebas terhadap yang lainnya.
bersilangan.

Hukum donder Hukum listing


Kedudukan mata kesatuan otot
terhadap titik fiksasi ekstraokular dapat
penglihatan ditentukan melakukan bermacam-
oleh arah mata macam gerakan rotasi

Hukum gullstrand Hukum Sherington


Bila pasien yang sedang berfiksasi Otot mata luar seperti
jauh digerakkan kepalanya maka
refleks kornea pada kedua mata
pada otot serat lintang
akan bergerak searah dengan menunjukkan persarafan
arah gerakan kepala, atau resiprokal pada otot
bergerak ke arah otot yang lebih antagonisnya
lemah.
ETIOLOGI

Tarikan yang tidak sama


Kelumpuhan pada 1 atau
pada 1 atau beberapa
beberapa otot penggerak
otot yang menggerakan
mata (strabismus
mata (strabismus non-
paralitik). Kelumpuhan
paralitik). Strabismus non-
pada otot mata bisa
paralitik biasanya
disebabkan oleh
disebabkan oleh suatu
kerusakan saraf.
kelainan di otak.
KLASIFIKASI

Menurut Manifestasi
-Heterotropia
-Heteroforia

Menurut Jenis Deviasi -Horizontal


-Vertikal
Menurut -Torsional
Kemampuan -Kombinasi
Fiksasi Mata -Monokular
-Alternant
Menurut Usia
Terjadinya -Kongenital
-Didapat

-Inkomitan (Paralitik)
-Komitan (Non
Menurut Sudut Paralitik)
Deviasi
ANAMNESIS

Pada Anak:
- Riwayat Medis
- Riwayat Obstetrik
- Riwayat Keluarga
- Riwayat Sosial

Pada Dewasa:
- Riwayat Medis
- Riwayat Sosial
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN SENSORIS
PEMERIKSAAN KETAJAMAN STRABISMUS
PENGLIHATAN - Worth Four Dot Test
(WFDT)
- Titmus stereo test
PEMERIKSAAN MOTORIK
- TNO Test
- Pemeriksaan Kerjasama Otot
- Stereogram
Ekstraokuler
- Two Pencil Test
a. Duksi
- Random Dot
b. Versi
Stereogram
- Pemeriksaan Untuk
- Frisby Test
Kesejajaran Mata
- Red Glass Test
a. Cover Test
- Test After Image
b. Cornea Light Reflex Test
- Bagollini Striated Glass
c. Dissimilar Image Test
Test
- 3-Step Test
- Amblioskop
- Bielschowsky Head-till Test
(Sinoptophore)
- Test Cupper
Penilaian pemeriksaan duksi Penilaian pemeriksaan versi
Pemeriksaan Cover Test Pemeriksaan cover-uncover test
TATALAKSANA

Terapi Medis Terapi Bedah


Mencakup terapi untuk - Reseksi dan resesi
amblyopia, pemakaian alat-alat - Pergeseran titik perlekatan
optik (prisma dan kaca), obat otot
farmakologik dan ortoptik. - Prosedur Faden
KOMPLIKASI

Kosmetik
Ambliopia

Supresi Adaptasi posisi kepala

Anda mungkin juga menyukai