Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

JKAU: Ekonomi Islam.,Jil. 33No. 1, hlm: 3-20 (Januari 2020)

DOI:10.4197/Pulau. 33-1.1

Mengembangkan Mata Uang Kripto yang Didukung Logam Mulia yang Sesuai dengan Syariah

Mousa Ajouzu

Asisten Profesor, Institut Perbankan dan Keuangan Islam, IIUM, Malaysia

Adam Abdullah
Associate Professor, Universitas Al-Qasimia, Sekolah Tinggi Ekonomi dan Manajemen, UEA

Salina Kassim
Associate Professor, Institut Perbankan dan Keuangan Islam, IIUM, Malaysia

SEBUAHBSTRAK.Di bawah standar fiat, uang tidak lagi didukung oleh aset apa pun, melainkan didukung oleh utang. Implikasi dari

sistem tersebut adalah munculnya banyak masalah sosial ekonomi. Mengembalikan nilai uang telah lama menjadi topik

kontroversial, sebagian terhambat oleh kurangnya bukti teoretis dan empiris. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk

mengembangkan mekanisme cryptocurrency yang didukung logam mulia (PMBC) yang sesuai dengan Syariah. Untuk mencapai

ini, proses pengembangan produk umum diadopsi, yang terdiri dari empat fase yang melibatkan perencanaan, pengembangan

konsep, desain tingkat sistem, dan pengujian. Selain itu, ulama Syari'ah dan ahli keuangan diwawancarai untuk memvalidasi

mekanisme secara teoritis. Hasil dari penelitian ini adalah untuk memperkenalkan PMBC yang sesuai syariah dimana disajikan

deskripsi dan modus operandi dari PMBC tersebut. Penelitian ini mendefinisikan PMBC sebagai mata uang digital, didukung oleh

logam mulia yang menggunakan kriptografi yang kuat. Ini dirancang untuk memenuhi semua fungsi uang sesuai dengan Syariah

saat beroperasi sebagai sistem pembayaran peerto-peer. Secara keseluruhan, ditemukan bahwa semua sumber daya yang

dibutuhkan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan PMBC sudah tersedia. Para cendekiawan dan pakar yang

diwawancarai mendukung pelaksanaan PMBC, tetapi ada berbagai tantangan dan keberatan. Secara keseluruhan, ditemukan

bahwa semua sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan PMBC sudah tersedia. Para

cendekiawan dan pakar yang diwawancarai mendukung pelaksanaan PMBC, tetapi ada berbagai tantangan dan keberatan. Secara

keseluruhan, ditemukan bahwa semua sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan PMBC

sudah tersedia. Para cendekiawan dan pakar yang diwawancarai mendukung pelaksanaan PMBC, tetapi ada berbagai tantangan

dan keberatan.

KKATA-KATA:Sesuai dengan syariah, logam mulia, cryptocurrency.

JEL CLASIFIKASI:E42, L61
KAUJIE CLASIFIKASI:Q5, Q11, Q31, Q42

3
4 Mousa Ajouz, Adam Abdullah dan Salina Kassim
1. Perkenalan
Sistem moneter global, tidak diragukan lagi, telah melalui
evolusi yang luar biasa, dari penggunaan uang primitif, ke
logam mulia, dan kemudian turun ke mata uang fiat yang
tidak didukung (Meera & Larbani, 2006a, hlm. 18). Mata
uang fiat mengacu pada sistem uang yang telah dinyatakan
oleh pemerintah di negara tertentu sebagai alat
pembayaran yang sah, dan tidak didukung oleh komoditas
fisik (Grubb, 2006, hlm. 10). Faktanya, uang tidak lagi
didukung oleh aset apa pun. Sebaliknya, itu tidak didukung
oleh apa pun, atau lebih buruk lagi, didukung oleh
kewajiban hutang. Tidak adanya uang yang didukung aset
nyata menyiratkan bahwa uang diciptakan begitu saja
(McLeay, Radia, & Thomas, 2014, hlm. 16).
Implikasi dari sistem tersebut adalah kelebihan
jumlah uang beredar sebagai akibat dari simpanan
agregat dan bunga pinjaman dalam kaitannya dengan
permintaan. Efeknya adalah penurunan nilai uang yang
menyebabkan kenaikan harga secara eksponensial
dalam jangka panjang. Oleh karena itu, inflasi adalah
fenomena moneter (Abdullah, 2015, hlm. 205; Meera,
2002, hlm. 57). Misalnya, untuk Ringgit Malaysia (MYR),
nilai MYR 1,00 pada tahun 1970 turun menjadi 2,08(1)sen
pada tahun 2018. Dengan demikian, dengan kehilangan
4.702(2)persen dari daya beli MYR, mata uang Malaysia
telah mengkonfirmasi ketidakefisienannya dalam
menyimpan nilai, yang akan mempengaruhi fungsi uang
lainnya juga dalam jangka panjang.
Keterbatasan uang yang tidak didukung ini telah
memunculkan pengembangan metode alternatif untuk
mentransfer nilai yang terdesentralisasi, dan kurang
mempercayai mata uang (Maurer, Nelms, & Swartz, 2013,
hlm. 265; Mullan, 2014, hlm. 94). Oleh karena itu, Satoshi
Nakamoto pada tahun 2009 memperkenalkan
cryptocurrency pertama di dunia yaitu Bitcoin (Nakamoto,
2008). Namun, bahkan cryptocurrency pun tidak lepas dari
batasan dan menjadi target favorit para spekulan,
manipulator, dan bisnis ilegal, yang menyebabkan fluktuasi
nilainya yang signifikan (Corradi & Höfner, 2018, hlm.
195-199; Janze, 2017). Misalnya, nilai satu Bitcoin telah turun
drastis dari USD 19.298, menjadi USD 13.206 dalam waktu 6
hari dari tanggal 18 hingga 23 Desember 2017 (https://
coinmarketcap.com/). Pada
(1)Nilai satu Ringgit 2017 =RM110\oz= 0,0208
RM5282.57\oz
(2)Perubahan Daya Beli Ringgit =5282.57−110= 4702%
110
saat penulisan makalah ini (3 April 2019), Bitcoin
diperdagangkan pada USD 4.953 yang mengungkapkan
fluktuasi besar dalam nilai Bitcoin yang terutama
disebabkan oleh fakta bahwa Bitcoin tidak didukung oleh
aset atau nilai riil apa pun dan tidak adanya peraturan
( Meera, 2002, hlm.107; Wegdell & Andersson, 2014, hlm.
15). Selain itu, banyak masalah Syariah juga telah
diangkat terhadap cryptocurrency dan beberapa negara
bahkan telah melarangnya (al-Qardaghi, 2018, hlm. 4;
Forum Ekonomi Islam, 2018, hlm. 25).
Sementara itu, kebalikan dari uang yang tidak
didukung, tentu saja, uang nyata, uang yang memiliki
nilai intrinsik yang tidak dapat diciptakan begitu saja
seperti uang kertas dan mata uang kripto (Meera &
Larbani, 2006b, hlm. 86). Logam mulia selalu terjaga
nilainya (terbukti sejarah), tetap stabil, dan selalu
dipercaya oleh perekonomian (Abdullah, 2016b, hlm. 40).
Uang logam mulia yang didukung akan mencegah
penciptaan uang dari udara tipis. Logam mulia akan
dapat menjadi penyimpan nilai yang dapat dipercaya,
yang membuat logam mulia memenuhi syarat untuk
berkinerja andal sebagai alat tukar, standar pembayaran
yang ditangguhkan, dan ukuran nilai yang umum.
Oleh karena itu, Al-Qur'an dan Sunnah Nabi
(semoga damai dan berkah Allah besertanya) juga
menyarankan emas dan perak sebagai uang.
Perhatikan ayat berikut sebagai contoh:
Dan ada orang-orang yang menimbun emas dan perak
dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka berilah
mereka azab yang paling pedih (Qur'an, 9:34)
Jelas bahwa dalam ayat di atas Allah SWT mengacu pada
emas dan perak sebagai uang untuk dibelanjakan di jalan-
Nya. Adapun hukum Syari'ah, ada hadits yang diriwayatkan
dalam Ibnu Majah yang melarang penghancuran sistem
moneter umat Islam (diartikan sebagai emas dan perak)
(Haneef & Barakat, 2006, hlm. 27):
Alqama bin Abdullah melaporkan atas otoritas
ayahnya (ra dengan dia) bahwa Rasulullah
(semoga damai dan berkah Allah besertanya)
melarang menghancurkan koin dalam mode di
kalangan umat Islam tanpa kebutuhan
apapun. (Ibn Majah, 2009, 3:370,hadīthtidak.
2263; Abu Daud, 2009, 5:320,hadīthtidak. 3449)
 Mengembangkan Sharī aʿh - Mata Uang Kripto yang Didukung Logam Mulia yang Sesuai
Pertimbangkan juga hal berikut:hadīth:
Nabi Suci (semoga damai dan berkah Allah
besertanya) mengatakan: Suatu waktu pasti akan
datang atas umat manusia di mana tidak akan ada
(sisa) yang akan digunakan (atau manfaat) kecuali
Dinar dan Dirham. (Ibn Hanbal, 2001, 28:433,hadīth
tidak. 17201)
Ayat-ayat Al-Qur'an di atas danhaditsmenunjukkan bahwa
emas dan perak diciptakan oleh Allah, dan bahwa nilai
seperti itu akan bertahan di dunia duniawi ini untuk
dipertahankan di dunia berikutnya juga. Ayat-ayat tersebut
juga menunjukkan bahwa Allah menciptakan emas dan
perak untuk digunakan sebagai uang. Tradisi di atas
memperkuat anggapan kami bahwa emas berperan sebagai
uang (Meera & Larbani, 2006b, hlm. 89).
Namun, logam mulia fisik dikatakan sebagai media
pertukaran yang tidak efisien tetapi penyimpan nilai yang
efisien, sementara cryptocurrency ditemukan sebagai media
pertukaran yang efisien tetapi penyimpan nilai yang tidak efisien
(Kiviat, 2015, hlm. 582-585). Dalam penelitian ini, keunggulan
cryptocurrency dan logam mulia akan digabungkan untuk
mengembangkan cryptocurrency yang didukung logam mulia
(PMBC). Oleh karena itu, tujuan utama dari penelitian ini adalah
untuk mengembangkan PMBC yang sesuai syariah untuk
memungkinkan para peneliti mempelajari fenomena ini secara
lebih dalam dan lebih luas.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Teori Nilai Moneter Islam (IMTV)
Pembahasan tentang uang tentu setua disiplin ilmu
ekonomi itu sendiri. Namun, pandangan tentang uang telah
berubah, dan masalah tentang apa itu uang dan apa yang
seharusnya menjadi uang adalah hal yang kontroversial di
antara para sarjana dan ekonom. Para cendekiawan Muslim
awal menekankan bahwa uang hanyalah instrumen transfer,
sementara para ekonom dan cendekiawan Islam
kontemporer tampaknya secara implisit menerima sistem
moneter fiat berbasis bunga saat ini dengan beberapa
keberatan. Di sisi lain, ekonom konvensional mendefinisikan
kembali uang sebagai komoditas yang datang dengan harga
tertentu (Abdullah, 2016b, hlm. 244; Haneef & Barakat, 2006,
hlm. 22). Dengan kata lain, para sarjana Islam kontemporer
dan ekonom konvensional sepakat bahwa uang tidak harus
didukung oleh aset dan tidak terbatas pada emas dan perak.
Selama bertahun-tahun, konsekuensi dari tidak adanya
uang yang didukung aset berkembang yang menyibukkan
5
ekonom baik dengan teori neoklasik atau Keynesian.
Teori moneter kontemporer berusaha untuk
memecahkan konsekuensi dari masalah (inflasi)
daripada berfokus pada masalah itu sendiri yaitu
tidak adanya uang beragun aset. Jadi, Keynesian
berfokus pada pengelolaan pasokan uang dengan
menargetkan tingkat bunga, sedangkan neoklasik
berfokus pada pengelolaan pasokan uang dengan
menargetkan jumlah uang. Namun, keduanya gagal
mencapai ketahanan ekonomi dan stabilitas nilai
uang (Abdullah, 2015, hlm. 212).
Oleh karena itu, Islamic Monetary Theory of Value (IMTV)
yang dikembangkan oleh Abdullah (2016a, hlm. 137-142,
2016b, hlm. 237) akan diadopsi dalam penelitian ini. IMTV
menyoroti pentingnya memulihkan uang logam mulia atau
uang asli untuk memastikan ukuran dan penyimpanan nilai
yang stabil, standar pembayaran ditangguhkan yang stabil
yang akan melibatkan alat tukar yang stabil yang akan
dipercaya di tingkat domestik dan internasional (Abdullah,
2016b , hal.242).
Menurut Abdullah (2015, hal. 207), untuk
mendapatkan stabilitas harga, otoritas moneter harus
memperhatikan nilai uang yang stabil daripada berfokus
pada kuantitas uang, tingkat bunga, atau bahkan harga
target. Abdullah secara empiris menetapkan bahwa nilai
uang yang tinggi (penyebab) berarti harga rendah
(akibat) dalam jangka panjang, atau nilai uang yang
rendah (seperti uang kertas) akan melibatkan harga
yang tinggi. Oleh karena itu, uang harus didefinisikan
ulang sebagai alat transfer daripada komoditas, yang
berarti bahwa emas dan perak bukan lagi komoditas;
mereka adalah uang. Bahkan, mereka menstratifikasi
IMTV ke alat tukar sehingga kualitas dan kuantitas uang
sama-sama dibutuhkan untuk menjaga fungsi dan
stabilitas uang.
IMTV belum membahas aspek praktis untuk
mengembalikan uang logam mulia atau uang asli,
tetapi entah bagaimana teori ini mendukung
kerangka filosofis yang diperlukan untuk memulihkan
uang beragun logam mulia. Karena IMTV sangat
bergantung pada sistem logam mulia, IMTV
mempertahankan fungsi nilai simpanan uang yang
terkait dengan kepatuhan Syariah. Meskipun ini
merupakan penelitian eksplorasi di bidang baru uang
logam mulia, IMTV meyakinkan ketika membahas
beberapa masalah dalam penelitian ini.
6 Mousa Ajouz, Adam Abdullah dan Salina Kassim
2.2 Pembayaran Elektronik dan Mata Uang Kripto
Pembayaran elektronik (E-payment) telah mengubah
mekanisme pembayaran secara mendalam dan telah menjadi
sarana populer untuk melakukan transaksi sehari-hari. Ini tidak
terbatas pada mata uang baru atau teknik pembayaran yang
lebih cepat, tetapi keseluruhan pemikiran ulang tentang transfer
“nilai” dan bagaimana hal ini dilakukan (BNY Mellon, 2015). Saat
ini, mekanisme elektronik dilengkapi dengan fungsionalitas
yang melampaui kebutuhan sehari-hari, dan yang menginspirasi
penggunaan teknologi sebagai perangkat akses dan
perdagangan elektronik pada umumnya.
E-payment mengacu pada transfer nilai secara
elektronik (Teoh, Chong, Lin, & Chua, 2013, p. 467;
Wondwossen & Kidan, 2005, p. 3) yang mencakup
internet (diakses melalui beberapa perangkat, termasuk
komputer pribadi, telepon seluler, dan tablet) dan
jaringan telepon seluler (Economist Intelligence Unit,
2018, hlm. 6). Nilai ini dapat didorong dari aset,
komoditas, atau jenis nilai apa pun lainnya yang dapat
diterima secara umum. Misalnya, mata uang digital
(uang digital, uang elektronik, atau mata uang
elektronik) adalah representasi digital dari nilai baik
untuk mata uang virtual (non-fiat backed) atau e-money
(mata uang fiatnational), yang dikeluarkan oleh otoritas
pusat (Financial Gugus Tugas Aksi, 2014, hlm. 4).
Dengan demikian, mata uang virtual merupakan
representasi digital dari nilai yang dapat diperdagangkan secara
digital dan berfungsi sebagai (1) alat tukar; dan/atau (2) satuan
rekening; dan/atau (3) penyimpan nilai tetapi tidak memiliki
status legal tender. Ini berbeda dengan e-money, yang
merupakan representasi digital dari mata uang fiat yang
digunakan untuk mentransfer nilai dalam mata uang fiat secara
elektronik. E-money adalah mekanisme transfer digital untuk
mata uang fiat, yaitu transfer nilai secara elektronik yang
memiliki status legal tender (Financial Action Task Force, 2014,
hlm. 4).
Dengan demikian, cryptocurrency adalah mata uang
digital tetapi juga jenis mata uang virtual berdasarkan
algoritma kriptografi. Cryptocurrency didefinisikan sebagai
aset virtual yang dirancang untuk berfungsi sebagai media
pertukaran yang menggunakan kriptografi yang kuat untuk
mengamankan transaksi keuangan, mengontrol pembuatan
unit tambahan, dan memverifikasi transfer aset (Tkachyk &
Tulchak, 2018, hlm. 1). Definisi ini mengungkapkan
karakteristik utama cryptocurrency yaitu: pertama,
cryptocurrency adalah aset virtual yang ada dalam format
biner tanpa kehadiran fisik. Kedua, ini adalah desentralisasi
sistem yang tidak menerapkan kontrol otoritas pusat.
Ketiga, ini adalah transaksi peer-to-peer yang
memfasilitasi transaksi langsung antar pihak. Terakhir, ia
menggunakan teknologi kriptografi yang menjamin
tingkat keamanan yang tinggi (Baur, Bühler, Bick, &
Bonorden, 2015, p. 67; Spenkelink, 2014, p. 8).
2.3 Mata Uang Logam Mulia Digital
Sebagian besar penelitian sebelumnya terutama
membahas aspek konseptual dan teoritis uang kertas.
Mereka membahas uang fiat sebagai penyebab
utama masalah sosial ekonomi dan mendesak untuk
kembali ke standar emas dan perak (lihat, Abdullah,
2015, 2016b; Askari & Krichene, 2016; Billah, 2014;
Lee, 2011; Meera & Abdul Aziz, 2004; Meera &
Larbani, 2004, 2006a, 2006b, Meera, 2002, 2004, 2011;
Ramo & Bajram, 2012; Schwartz, 1987; Shapiee &
Zahid, 2014; White, 2012). Di sisi lain, penelitian lain
membahas dan meneliti stabilitas emas dan perak
dan berfokus pada fitur logam mulia dan perannya
dalam memecahkan masalah yang ditimbulkan oleh
uang kertas. Beberapa studi ini mendorong untuk
kembali ke standar komoditas untuk memastikan
stabilitas uang (lihat, Abdullah, 2013a, 2013b, 2013c,
2015; Bordo, Dittmar, & Gavin, 2007; Bordo, 2005; Erb
& Harvey, 2013; Ibrahim, 2006; Ramo & Bajram, 2012;
Rolnick & Weber, 1997; Schwartz, 1987; Putih, 2012).
Beberapa studi teoritis menyediakan
mekanisme untuk mata uang yang didukung
emas tetapi studi ini gagal dalam menyediakan
mekanisme berbasis logam mulia yang cukup
menggabungkan masalah teoritis dan praktis
yang memenuhi Syariah dan persyaratan
keuangan. Meera (2002, hlm. 92), misalnya,
mengusulkan penggunaan emas elektronik
untuk transaksi domestik serupa dengan praktik
uang elektronik saat ini. Lebih lanjut, Meera
(2004, hlm. 95) menyarankan penerapan emas
dalam perdagangan bilateral. Muhayiddin,
Abdullah, Che-Rahim, dan Raja-Omar (2015, hal.
125), dan Muhayiddin, Ahmed, dan Ismail
(2011a, hal. 295) didorong menggunakan dinar
emas elektronik terutama untuk bepergian yang
dapat menghilangkan eksposur devisa
mempertaruhkan. Demikian pula, Omerčevi
(2013, hal.
 Mengembangkan Sharī aʿh - Mata Uang Kripto yang Didukung Logam Mulia yang Sesuai
Pada tingkat praktis, beberapa perusahaan logam
mulia digital telah diperkenalkan sejak awal tahun 1990,
tetapi sayangnya tidak banyak literatur yang dapat
diandalkan yang tersedia tentang hal tersebut. Beberapa
perusahaan didirikan antara tahun 1996 dan 2018
seperti E-gold, OSGold, E-Bullion, IntGold, Precious Metal
Storage Account, E-dinar, dan GoldMoney (Herpel, 2011,
h. 26; Mullan, 2014, h. 6) .
Pada dasarnya, gagasan mata uang logam mulia digital
(DPMC) hanyalah representasi elektronik dari logam mulia
fisik yang disimpan secara offline di brankas yang aman,
sementara pengguna mengedarkan unit elektronik. Pada
dasarnya, ia menawarkan metode online yang aman dan
efisien untuk membeli, menjual, menahan, mendapatkan,
membelanjakan, mengirim, dan menebus emas dan perak
( https://bit.ly/2ubuOqp; Mohamed & Ali, 2018, hlm. 85). Nilai
DPMC selalu terkait dengan harga spot harian emas dan
perak. Akibatnya, nilai DPMC yang dinyatakan dalam mata
uang nasional akan berfluktuasi berdasarkan perubahan
harga spot emas dan perak (Mullan, 2016, hlm. 97). Namun,
pengguna selalu dapat mencairkan DPMC mereka dengan
mengonversinya ke mata uang nasional atau menukarkan
emas dan perak fisik di perusahaan itu sendiri atau di agen
pertukaran pihak ketiga mana pun (Mullan, 2016, hal. 18 &
hal. 198).
Beberapa dari perusahaan ini dicirikan dengan
menawarkan layanan yang istimewa. Misalnya, E-
gold menawarkan fleksibilitas kepada
penggunanya untuk membelanjakan dari akun
mereka menggunakan Dolar AS atau berat emas
dengan transaksi yang hemat biaya dan tidak
dapat disangkal. Seorang klien dapat membayar 1
gram emas atau $39,51 (https://goldprice.com/;
Mullan, 2016, hlm. 18-28). Perkembangan penting
dalam industri DPMC melibatkan E-Bullion dan
OSGold, yang memperkenalkan kartu debit
pertama di dunia yang terhubung dengan akun
emas (Mullan, 2016, p. 141 & p. 220). IntGold dan
GoldMoney telah mendorong kartu debit dengan
bekerja sama dengan jaringan MasterCard yang
memungkinkan pemegangnya untuk menarik
uang tunai dari ATM, melakukan pembelian online,
dan membayar pedagang eceran (Mullan, 2016,
hlm. 199).
Pada tahun-tahun sebelumnya, E-gold muncul, ketika
perusahaan DPMC tidak tunduk pada peraturan lembaga
keuangan (Mullan, 2016, hlm. 74). Oleh karena itu, beberapa
7
perusahaan telah secara sukarela mengikuti peraturan
keuangan seperti GoldMoney (Mullan, 2016, p. 133),
sementara perusahaan lain mengambil keuntungan dari
kurangnya peraturan penipuan dan pencucian uang seperti
E-gold, E-Bullion, OSGold (FBI, 2009 ; Mullan, 2016, hlm. 219).
Namun, beberapa pengalaman yang masih beroperasi
hingga saat ini seperti Akun Penyimpanan Logam Mulia, E-
dinar, dan GoldMoney memastikan tingkat transparansi
yang tinggi dengan memberikan laporan audit yang
komprehensif (https://bit.ly/2st63FL; Herpel, 2011, hal. 32;
Mullan, 2016, hlm. 133).
Saat ini, dengan teknologi blockchain yang ditetapkan
sebagai metode akuntansi yang aman, era baru
cryptocurrency yang didukung logam mulia sedang muncul.
Di dunia crypto, ada pepatah (dan literal) demam emas yang
terjadi sekarang, dan beberapa negara secara serius
mempertimbangkan pengenalan cryptocurrency berbasis
emas (Clark, 2019). Fitur yang membedakan antara
cryptocurrency yang didukung logam mulia dan mata uang
logam mulia digital adalah penggunaan algoritma
kriptografi. Algoritma kriptografi adalah sarana untuk
mengubah data dari bentuk yang dapat dibaca (juga dikenal
sebagai plaintext) ke bentuk yang dilindungi (juga dikenal
sebagai ciphertext), dan kembali ke bentuk yang dapat
dibaca yang digunakan dalam cryptocurrency (Vyakaranal &
Kengond, 2018).
Buku besar blockchain mencatat setiap
transaksi dari awal hingga akhir, baik itu ribuan
transaksi atau satu transaksi. Saat setiap
transaksi terjadi, itu dicatat dalam blok, dan
setiap blok terhubung ke blok sebelumnya dan
berikutnya. Ini membuat blockchain ideal untuk
merekam penambangan, pemurnian, dan
distribusi logam mulia (Dorothal, 2017). Buku
besar blockchain menyimpan catatan setiap titik
kontak di sepanjang perjalanan logam mulia. Ini
dapat melacak jalur logam mulia dari
penambangan sampai ke tangan pengguna atau
konsumen dengan transparansi dan keamanan
yang luar biasa. Ini memegang sertifikat
keaslian, catatan waktu nyata dari setiap
transaksi pembayaran serta detail produk
seperti karat dan nomor seri. Pada akhir siklus
transaksi,
Sejauh ini, ada lebih dari 37 perusahaan cryptocurrency
yang didukung emas yang beroperasi (Clark, 2019).
Menariknya, beberapa dari perusahaan ini disetujui
8 Mousa Ajouz, Adam Abdullah dan Salina Kassim
sesuai dengan Syariah seperti HelloGold dan One-
Gram Coin (https://bit.ly/2QDfquj; Mohamed & Ali,
2018; Clancy, 2018). Namun, sejauh yang penulis
ketahui, tidak ada sumber terpercaya yang
menyajikan HelloGold dan OneGram Coin. Sejauh ini,
yang tersedia adalah kumpulan informasi dari
berbagai halaman web di internet danfatāwá
pernyataan yang keduanya tidak merinci mekanisme
kerja model tersebut.
3. Proses Pengembangan Metodologis
Proses pengembangan adalah urutan langkah atau
kegiatan yang digunakan perusahaan untuk menyusun,
merancang, dan mengkomersialkan produk. Banyak dari
aktivitas dan langkah ini bersifat organisasional dan
intelektual daripada fisik (Ulrich & Eppinger, 2000, hlm.
14). Menurut Ulrich dan Eppinger (2000, p. 15), secara
umum proses pengembangan produk terdiri dari enam
tahap yaitu perencanaan, pengembangan konsep,
desain tingkat sistem, desain detail, pengujian dan
penyempurnaan, dan produksi. Di sisi lain, Yang dan el-
Haik (2008, p. 34) memperkenalkan pendekatan siklus
hidup proses dan six sigma dalam mengembangkan
produk yang berisi ide, pengembangan konsep, desain
proses, operasi rutin proses, dan perbaikan proses.
Namun, kedua metodologi serupa di alam. Karena itu,
keduanya diadopsi dalam mengembangkan PMBC yang
sesuai dengan Syariah. Namun, karena keterbatasan
penelitian, hanya empat fase yang dilaksanakan:
perencanaan dan ide, pengembangan konsep, desain
tingkat sistem, dan pengujian. Tahap selanjutnya terkait
dengan pengembangan fisik atau desain akhir produk
yang berada di luar tujuan yang dibahas dalam
penelitian ini.
Tahap pertama adalah perencanaan. Fase ini sering
digambarkan sebagai “fase nol”. Keluaran dari tahap ini
adalah pernyataan misi yang menentukan tujuan, asumsi
kunci, dan batasan (Ulrich & Eppinger, 2000, hlm. 17). Ini
juga termasuk mengidentifikasi ruang lingkup proyek,
pelanggan, pemasok, dan kebutuhan pelanggan (Yang & el-
Haik, 2008, hal. 35). Dengan demikian, ruang lingkup produk
adalah untuk mengembangkan PMBC yang sesuai dengan
Syariah di mana cryptocurrency ini dapat digunakan di
komunitas lokal mana pun. Selain itu, pemasok utama PMBC
adalah pasar logam mulia di mana operasi pertukaran
difasilitasi dengan lancar (Mullan, 2016, hlm. 21). Oleh
karena itu, pernyataan misi untuk penelitian ini adalah
mengembangkan PMBC yang sesuai dengan Syariah untuk
mengembalikan nilai uang.
Tahap kedua adalah pengembangan konsep. Pada fase ini,
konsep produk alternatif dihasilkan dan dievaluasi dan
kemudian satu atau lebih konsep dipilih untuk dikembangkan
(Ulrich & Eppinger, 2000, hlm. 17). Juga, pada tahap ini, rincian
lebih lanjut tentang kebutuhan pengguna dikembangkan dan
didokumentasikan. Banyak ide dihasilkan untuk konsep yang
sesuai dengan kebutuhan pengguna ini. Satu atau lebih dari
konsep ini dipilih untuk pengembangan masa depan. Menurut
Yang dan el-Haik, (2008, p. 35), pada tahap ini, pengembang
diharuskan untuk memastikan konsep proses baru untuk
menghasilkan persyaratan fungsional yang tepat yang
memenuhi kebutuhan pelanggan dalam desain sistem suara,
bebas dari desain. kerentanan.
Tahap ketiga adalah desain tingkat sistem. Pada
fase ini, definisi arsitektur produk dan dekomposisi
produk menjadi subsistem dan komponen dibahas.
Keluaran dari fase ini biasanya mencakup spesifikasi
fungsional dari setiap subsistem dalam produk dan
diagram alir proses awal untuk proses perakitan akhir
(Ulrich & Eppinger, 2000, hlm. 17). Konsep yang dipilih
dibagi menjadi sub-sistem dan komponen yang dapat
lebih mudah dikembangkan selama fase desain
detail. Memecah produk menjadi komponen
membantu menciptakan pembagian kerja (Smith,
2012, hlm. 30).
Pengembangan konsep dan desain tingkat sistem dalam
penelitian ini dilakukan dengan menghasilkan tinjauan
literatur yang dilakukan pada pembayaran elektronik dan
mekanisme cryptocurrency, mekanisme logam mulia
elektronik, dan cryptocurrency yang didukung emas. Kajian
dan informasi yang tersedia kemudian dievaluasi untuk
menentukan konsep mana yang akan digunakan dalam
pengembangan PMBC. Dengan demikian, selama empat
bulan, konsep yang dipilih diproses dan disesuaikan agar
sesuai dengan mekanisme; konsep-konsep ini menjadi
komponen mekanisme. Setiap konsep diberi definisi yang
sepadan dengan perannya dalam mekanisme tersebut.
Kemudian, deskripsi tugas untuk setiap konsep juga
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Konsep yang dikembangkan dijelaskan dengan cermat di
bagian 4.1, sedangkan desain subsistem diilustrasikan di
bagian 4.2.
Tahap terakhir adalah pengujian dan
penyempurnaan. Fase ini melibatkan konstruksi dan
evaluasi produk. Namun, karena kendala praktis,
membangun PMBC secara fisik tidak mungkin
dilakukan. Namun, ulama Syari'ah dan ahli keuangan
 Mengembangkan Sharī aʿh - Mata Uang Kripto yang Didukung Logam Mulia yang Sesuai
diwawancarai untuk menguji dan memvalidasi mekanisme (lihat
hasil wawancara di bagian 4.3). Wawancara dengan ulama
Syariah dan pakar keuangan terutama diadopsi karena
pendapat ulama Syariah sangat penting untuk memastikan
bahwa mekanismenya sejalan dengan hukum Syariah, dan
untuk memastikan bahwa tujuan pengembangan PMBC yang
sesuai dengan Syariah tercapai. . Pendapat para ahli keuangan
diambil untuk memastikan kelangsungan mekanisme dan untuk
memastikan dapat memenuhi kebutuhan nasabah. Wawancara
adalah instrumen yang paling umum dan kuat dalam
menyediakan data naratif yang memberikan kesempatan
kepada peneliti untuk mengeksplorasi sudut pandang orang
secara lebih mendalam (al-Shenqeeti, 2014, hlm. 39).
Yang penting, proses pengembangan produk umum
diadopsi karena diselaraskan dengan tujuan penelitian
yang dirancang, dan cocok untuk mengembangkan
mekanisme, alat atau simulasi, dan untuk
mengeksplorasi atau mengujinya secara teoritis.
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Latar Belakang Cryptocurrency yang
Didukung Logam Mulia
PMBC didefinisikan sebagai mata uang digital yang didukung
oleh logam mulia yang menggunakan kriptografi kuat yang
Gambar (1) Sistem Inti Cryptocurrency yang Didukung Logam Mulia
Sumber: Kompilasi Penulis.
4.2 Deskripsi Cryptocurrency yang
Didukung Logam Mulia
Sesuai dengan perwujudan mekanisme
tersebut, PMBC terdiri dari:
(1) Operator mata uang kripto, (2) Jaringan komunikasi, (3)
Blockchain dan platform kontrak pintar, (4) Setidaknya satu
situs penyimpanan aman baik di lepas pantai atau di dalam
pantai, (5) Inventarisasi emas dan perak disimpan di tempat
penyimpanan yang aman, (6) Sarana untuk
9
dikembangkan untuk memenuhi semua fungsi uang
sesuai dengan Syariah saat beroperasi sebagai sistem
pembayaran peer-to-peer (Nakamoto, 2008, hlm. 1;
Tkachyk & Tulchak, 2018, hlm. 1). Mekanisme ini
menawarkan metode online yang efisien dan aman
untuk membeli, menjual, menahan, memperoleh,
membelanjakan, mengirim, dan menukarkan logam
mulia (https://bit.ly/36gewKR). Selain itu, mekanisme ini
memungkinkan peredaran emas dan perak melalui
mekanisme elektronik seperti PC, tablet, smartphone,
kartu magnetik, dan perangkat wearable (Mullan, 2016,
hlm. 255). Nilai PMBC selalu terkait dengan harga spot
harian emas dan perak. Akibatnya, nilai PMBC yang
dinyatakan dalam mata uang nasional akan berfluktuasi
berdasarkan perubahan harga spot emas dan perak
(Mullan, 2016, hlm. 97).
Dengan demikian, PMBC meningkatkan efisiensi dan
keamanan sistem pembayaran dengan menciptakan kelas
sistem transaksi digital yang unit akunnya adalah aset,
berbeda dengan semua uang elektronik saat ini yang unit
akunnya tidak ada apa-apanya, atau lebih buruknya lagi,
adalah kewajiban hutang. Dengan demikian, ini
menghilangkan masalah sosial ekonomi dalam sistem
keuangan berbasis bunga saat ini (Meera, 2002, hlm. 57).
Gambar 1 merangkum produk inti atau sistem PMBC.
mentransmisikan PM-Cryptocurrency ke penerima
pembayaran, (7) Sarana untuk menerima PM-
Cryptocurrency dari pembayar, (8) Validator untuk
memverifikasi transaksi dan mencetak atau
memalsukan blok, (9) Bank komersial, (10) Mediator
untuk pembayaran , (11) Audit keuangan pihak ketiga
atas stok logam mulia yang disebut Oracle, dan (12)
Audit operasi Syariah pihak ketiga. Gambar 2,
merangkum mekanisme PMBC.
10 Mousa Ajouz, Adam Abdullah dan Salina Kassim
Gambar (2) Mekanisme Cryptocurrency yang Didukung Logam Mulia
Sumber: Kompilasi Penulis.
Ringkasan dan klarifikasi dari istilah-istilah yang digunakan
dalam PMBC diberikan selanjutnya:
“Pengguna” adalah orang atau badan yang membuka
rekening dengan mekanisme tersebut (US Patent No.
2003/ 0191708 A1, 2003). Setiap pengguna wajib
memberikan otentikasi identitas, dan kemudian akan
menjadi peserta dalam jaringan sistem (AAOIFI, 2017,
hlm. 952; HelloGold, 2017, hlm. 17). Pembukaan akun
dikonfirmasi ketika pengguna:
(1) Mengkonversi logam mulia fisik mereka sendiri ke PM-
Cryptocurrency, (2) Mengkonversi mata uang nasional ke
PM-Cryptocurrency, dan (3) Menerima PM-Cryptocurrency
dari pengguna mana pun dalam mekanisme (US Patent No.
2003/0191708 A1, 2003 ).
"E-mint" dianggap sebagai operator mekanisme.
Peran kunci dari E-mint adalah untuk mengelola dan
mengkoordinasikan operasi dalam mekanisme (Paten
AS No. 2007/0244812 A1, 2007). E-mint diharapkan
dapat melakukan banyak tugas seperti:
(1) Membangun hubungan dengan pengguna, (2) Membangun
hubungan koordinasi dengan situs penyimpanan, (3)
Membangun hubungan koordinasi dengan platform blockchain,
(4) Menerbitkan platform pembayaran dan aplikasi untuk PC,
tablet, smartphone, kartu magnetik , dan perangkat yang dapat
dikenakan, (5) Memungkinkan pemegang akun untuk mengirim
PM-Cryptocurrency dan segera diberitahu bahwa PM-
Cryptocurrency telah didebit dari akun mereka, (6) Mengaktifkan
pemegang akun untuk menerima PM-Cryptocurrency
dan segera diberitahu bahwa PM-Cryptocurrency
telah dikreditkan ke dalam akun mereka, (7)
Melakukan peran perantara dalam menyelesaikan
pembayaran mata uang nasional antar pihak, (8)
Melakukan proses netting-off antar pihak , (9)
Menyediakan kalkulator akun terkait yang
menunjukkan bobot akun dan nilainya dalam mata
uang tertentu, (10) Memungut dan mengumpulkan
biaya transaksi dari pengguna, dan (11) Mengikuti
peraturan keuangan yang mengatur mata uang
digital ( lihat HelloGold, 2017, hlm. 19; Mullan, 2016,
hlm. 28 & hlm. 234; Paten AS No. 2003/0191708 A1,
2003, Paten AS No. 2007/0244812 A1, 2007).
“Jaringan Komunikasi” adalah jaringan yang
menyediakan informasi dan menghubungkan semua pihak
yang berpartisipasi dalam mekanisme tersebut. Dalam
implementasi mekanisme yang khas, jaringan komunikasi
interaktif adalah internet (Baur et al., 2015, hlm. 67).
“Platform Blockchain dan kontrak pintar” adalah
platform yang menawarkan manfaat dari teknologi
blockchain dengan sistem kontrak pintar yang kuat.
Selain itu, kontrak pintar memainkan peran penting
dalam mekanisme tersebut. Ini adalah kontrak yang
dijalankan sendiri setelah menerima informasi dari para
pihak (Hello-Gold, 2017, hlm. 18-20). Untuk PMBC, sistem
blockchain pribadi cocok untuk digunakan (Ducas &
Wilner, 2017, hlm. 545). Platform blockchain diharapkan
untuk melakukan banyak tugas seperti:
 Mengembangkan Sharī aʿh - Mata Uang Kripto yang Didukung Logam Mulia yang Sesuai
(1) Merekam transaksi antar pihak, dan (2) Melindungi
informasi pengguna. Di sisi lain, tugas utama
platform kontrak pintar adalah: (1) Menyediakan
berbagai kontrak untuk memenuhi kebutuhan
mekanisme, dan (2) Melaksanakan pesanan sesuai
dengan informasi yang diterima dari pihak
(HelloGold, 2017, hlm. 20).
“Situs Penyimpanan” adalah fasilitas yang aman
(misalnya brankas) di mana emas dan perak disimpan untuk
diamankan. Tempat penyimpanan sebaiknya ditempatkan di
negara yang stabil secara politik di mana ada risiko minimal
penyitaan logam mulia oleh badan swasta atau pemerintah.
Juga lebih baik untuk memiliki beberapa tempat
penyimpanan terutama lokasi di pantai (Mullan, 2016, hlm.
21). Selain itu, situs penyimpanan juga menawarkan
pertukaran PM-Cryptocurrency ke logam mulia fisik, dan
sebaliknya untuk pengguna. Repositori logam mulia
diharapkan dapat melakukan banyak tugas seperti:
(1) Menyimpan logam mulia di tempat yang aman dan
terjamin keamanannya, (2) Menjaga kuantitas dan
kualitas logam mulia yang disimpan dan memberikan
laporan, (3) Menyediakan naskah khusus untuk setiap
bungkusan logam mulia yang disimpan, (4 ) Secara
berkala memperbarui jumlah logam mulia yang ditebar
ke kontrak pintar, (5) Mencetak koin dan ons khusus
untuk mekanisme tersebut, dan (6) Menebus logam
mulia fisik dengan imbalan PM-Cryptocurrency (Mullan,
2016, hlm. 21; US Paten No. 2003/0191708 A1, 2003).
“Logam Mulia Alokasi” adalah komoditas yang
digunakan dalam mekanisme tersebut. Itu harus tidak
mudah rusak dan paling disukai memiliki rasio nilai yang
tinggi terhadap berat dan volume. Dalam perwujudan
yang disukai, komoditas tersebut terdiri dari logam mulia
seperti emas dan perak dengan kemurnian tertentu
(Mullan, 2016, hlm. 235; Paten AS No. 2003/0191708 A1,
2003). Emas dan perak dipilih karena karakteristik
khusus seperti: memiliki nilai intrinsik, dapat dibagi,
homogen, mobile, tahan lama, dan langka dan tidak
memiliki banyak permintaan industri atau musiman.
Logam mulia dimiliki langsung oleh klien dan disimpan
di bawah pengaturan penyimpanan, di fasilitas brankas
yang aman (Meera, 2017, hlm. 10).
“Validator” adalah proses di mana transaksi diverifikasi
dan ditambahkan ke buku besar publik, yang dikenal
sebagai blockchain. Proses seperti itu juga disebut proof-
ofstake. Fungsi utama validator adalah untuk memastikan
11
bahwa transaksi tersebut dapat digabungkan dengan hasil transaksi
sebelumnya untuk memberikan hasil yang konsisten dan dapat
didengar (Watanabe et al., 2016, hlm. 467).
“Bank umum” adalah jenis lembaga keuangan yang
menerima simpanan, menawarkan layanan rekening
giro, memberikan berbagai pinjaman, dan menawarkan
produk keuangan dasar. Bank umum diharapkan
melakukan tugas utama yaitu memfasilitasi pertukaran
di luar sistem yang mengacu pada pengiriman dan
penerimaan nilai dari mereka yang tidak memiliki
rekening di sistem E-mint (Mullan, 2016, hlm. 28).
“Mediator for Payment” adalah mediator untuk
memproses pembayaran antara bank merchant dan
bank penerbit kartu yang umumnya merupakan
International Cards Regulatory Organization (ICRO)
seperti Mastercard, Visa, dan MEPS di Malaysia (Mullan,
2016, hlm. 199) . ICRO sendiri tidak mengeluarkan kartu.
Ini hanya memproses dan memfasilitasi transaksi kartu.
Mediator untuk pembayaran diharapkan melakukan
beberapa tugas seperti:
(1) Memfasilitasi proses penarikan menggunakan
anjungan tunai mandiri (ATM), dan (2) Memverifikasi
keaslian transaksi (UniBul's Money Blog, 2017).
“Audit Keuangan Pihak Ketiga – Oracle” adalah
proses pemeriksaan stok logam mulia dan operasi
keuangan untuk memastikan semuanya benar dan
sesuai dengan peraturan keuangan, dan kemudian
memberikan informasi ini dalam laporan resmi. Audit
keuangan diharapkan untuk melakukan beberapa
tugas seperti:
(1) Menjaga kuantitas dan kualitas logam mulia
yang disimpan dan memberikan laporan, (2)
Memperbarui secara berkala jumlah persediaan
logam mulia ke kontrak pintar, dan (3) Memantau
transaksi dan operasi keuangan sesuai dengan
peraturan mata uang digital ( Mullan, 2016, hlm.
234; Swan, 2015, hlm. 17).
“Audit Syariah Pihak Ketiga” adalah proses
pemeriksaan kompatibilitas PMBC dengan aturan
Syariah dalam semua aktivitasnya. Pemeriksaan ini
memuat transaksi, produk, kebijakan, perjanjian,
kontrak, laporan keuangan, surat edaran, laporan,
nota dan anggaran dasar, dll. (AAOIFI, 2018, hlm. 43;
Sultan, 2007, hlm. 6). Tujuan dari tinjauan Syari'ah
adalah untuk memastikan bahwa kegiatan yang
dilakukan tidak bertentangan dengan Syari'at.
12 Mousa Ajouz, Adam Abdullah dan Salina Kassim
4.3 Keuntungan dan Kendala Cryptocurrency yang
Didukung Logam Mulia
Cryptocurrency yang didukung logam mulia di atas
memiliki banyak manfaat ekonomi dan meningkatkan
prinsip-prinsip ekonomi Islam. Pertama, PMBC
mengembalikan nilai media pertukaran. Lembah ini
memastikan "ukuran nilai" yang stabil yang penting
untuk pertukaran ekonomi yang adil dan adil (Meera,
2017, hlm. 18). Menurut al-Sadr, (1982, p. 286) mencapai
keadilan sosial dan distribusi kekayaan adalah
komponen dasar ketiga dari ekonomi Islam. Keadilan ini
dapat dicapai dalam PMBC dengan melestarikan
kekayaan dan nilai uang untuk jangka panjang sampai
batas tertentu. Telah dibuktikan oleh sejarah bahwa
logam mulia melindungi kekayaan orang, sementara
kekayaan ini dilanggar oleh sistem keuangan berbasis
bunga saat ini (Abdullah, 2015, hlm. 242; Askari &
Krichene, 2016, hlm. 40; Meera & Larbani, 2006a, hal. 29).
Selain itu, melindungi kepemilikan adalah
prinsip pertama ekonomi Islam (al-Sadr, 1982, hal.
279). Menurut Meera dan Larbani, (2009, hal.
101) penciptaan uang melalui perbankan cadangan
fraksional adalah penciptaan daya beli dari ketiadaan yang
menyebabkan transfer kepemilikan aset yang tidak adil, dari
perekonomian ke bank, yang secara efektif dibayar oleh
seluruh perekonomian melalui inflasi. Ini melanggar prinsip
kepemilikan dalam Islam dan sama saja dengan pencurian.
Dengan demikian, dengan merancang sistem yang bebas
dari menghasilkan uang dari udara tipis, seperti PMBC,
kepemilikannya terlindungi.
Kedua, efektivitas biaya adalah keuntungan utama
penerapan PMBC. Transaksi di dalam sistem dijalankan
secara langsung antara pihak-pihak yang terlibat tanpa
memerlukan perantara pihak ketiga. Oleh karena itu,
transaksi selesai dalam sepersekian detik yang berarti
pembayaran dan penyelesaian instan (Mullan, 2016, hlm.
231). Terakhir, PMBC memungkinkan investor kecil untuk
melewati hambatan yang biasanya menjauhkan mereka dari
pasar logam mulia seperti tingkat investasi minimum, biaya
perdagangan, dan riset pasar yang memungkinkan investasi
mikro dalam logam mulia. Misalnya, pengguna di PMBC
dapat membeli dan menjual dalam jumlah kecil seperti
0,0001 gram emas atau perak.
Di sisi lain, PMBC diperkirakan akan menghadapi
beberapa kendala dan risiko. Pertama, risiko operasional
dapat meningkat di PMBC karena kurangnya
pengalaman manajemen dalam logam mulia dan/atau
cryptocurrency, penipuan, dan pencucian uang. Ini
terutama karena kurangnya peraturan dan kursus
pelatihan yang mengatur operasi internal perusahaan
cryptocurrency yang didukung logam mulia (Mullan,
2016, hlm. 133).
Kedua, risiko pasar juga dapat ditemukan
karena penurunan harga logam mulia karena
berbagai alasan seperti kebijakan moneter dolar,
penemuan baru logam mulia, dan teknologi baru
di industri logam mulia. Faktanya, kebijakan
moneter dolar memainkan peran penting dalam
menekan harga logam mulia di seluruh aktivitas
penjualan dan peminjaman oleh bank cadangan
federal (Abdullah & Bakar, 2015, hlm. 190; Hecht &
Smith, 2013, hlm. 135)
Ketiga, risiko politik adalah risiko yang timbul dari
keputusan dan peraturan pemerintah terkait logam
mulia seperti penyitaan logam mulia oleh
pemerintah, mencegah peredaran logam mulia,
mencegah penetapan harga barang logam mulia, dan
pembatasan ekspor dan impor logam mulia. Menurut
Meera (komunikasi pribadi, 21 Maret 2018), risiko
politik merupakan risiko terbesar yang dihadapi uang
logam mulia elektronik. Di sisi lain, dukungan politik
untuk menerapkan cryptocurrency yang didukung
logam mulia akan berkontribusi signifikan terhadap
keberhasilan sistem.
Keempat, risiko reputasi dalam cryptocurrency yang
didukung logam mulia adalah risiko yang timbul dari persepsi
negatif yang mempengaruhi kemampuan mekanisme untuk
menyediakan layanan pembayaran. Misalnya, kesadaran publik
dan kepercayaan terhadap mekanisme dapat menjadi risiko
reputasi yang dihadapi mekanisme tersebut.
Poin terakhir adalah keamanan fisik logam
mulia dan perlindungan sistem elektronik. Logam
mulia harus disimpan di fasilitas yang aman dan
sistem harus dilindungi dari peretas dan serangan
dunia maya (AKM Meera, komunikasi pribadi, 21
Maret 2018).
4.4 Pengujian dan Validasi Mata Uang Kripto yang
Didukung Logam Mulia
Dalam penelitian ini, wawancara mendalam diadopsi untuk
menguji dan memvalidasi mekanisme cryptocurrency yang
didukung logam mulia yang didukung oleh Syariah secara
teoritis oleh para sarjana dan pakar keuangan Syariah. 6 sesi
wawancara (tiga untuk ulama Syari'ah dan tiga lainnya)
 Mengembangkan Sharī aʿh - Mata Uang Kripto yang Didukung Logam Mulia yang Sesuai
untuk ahli keuangan) mengambil durasi rata-rata 30 menit
per sesi. Transkrip wawancara diperiksa dan dianalisis
menggunakan tujuan penelitian penelitian dan pertanyaan
penelitian sebagai pedoman dasar, mengingat bahwa tujuan
utama analisis kualitatif adalah untuk menguji dan
memvalidasi konsep dan fitur penting yang terkait dengan
PMBC yang sesuai dengan Syariah.
Setiap kutipan yang diwawancarai diberi nomor (S1
sampai S3) untuk ulama Syari'ah, dan (F1 sampai F3)
untuk ahli keuangan untuk kemudahan referensi ke
profil informan. Profil demografi ulama Syari'ah dan ahli
keuangan menunjukkan bahwa mereka memegang
posisi yang berbeda. Empat di antaranya memiliki gelar
PhD sedangkan sisanya memiliki gelar master di
berbagai spesialisasi sepertiuṣūl al-fiqh, transaksi Islam,
keuangan Islam, dan keuangan. Mereka memiliki
pengalaman kerja antara 5 hingga 26 tahun.
Ulama Syari'ah dan pakar keuangan ditanyai
tentang pendapat mereka mengenai konsep dan
fitur penting dari PMBC. Jelas, ada kesepakatan
umum tentang konsep representasi elektronik dari
logam mulia selama sistem saling berhubungan,
yang berarti cryptocurrency yang diterbitkan
didukung oleh 100 persen aset, dan aset ini sesuai
dengan Syariah, dan ada audit yang tepat. untuk
saham dan transaksi (AAOIFI, 2017, hlm. 74-75;
Kamali, 2007, hlm. 2). Salah satu pakar keuangan
(F3) menjelaskan bahwa:
Tidak ada masalah dengan representasi elektronik dari
logam mulia, selama desain sistem dan aset yang
digunakan sesuai dengan Syariah, dan cryptocurrency
100% didukung oleh logam mulia, dan posisi serta
kepemilikan ada di sana, dan pada dasarnya Anda dapat
bertransaksi dengan logam mulia itu.
Dengan demikian, PMBC dapat diklasifikasikan sebagai jenis
uang kedua yang diperbolehkan dalam Islam di mana logam
mulia fisik tetap berada di suatu tempat, dan unit elektronik
bergerak sebagai uang, tetapi dapat ditebus seperti standar
emas, selama kepemilikan logam mulia dicatat. dengan
benar dan ada standar terpadu untuk logam mulia yang
diketahui oleh semua orang. Lebih lanjut salah satu pakar
keuangan (F1) menambahkan:
Cryptocurrency ini adalah jenis uang kedua yang dapat
diterima dalam Islam di mana informasinya diedarkan
sebagai uang yang dapat ditukarkan dengan logam mulia
yang sebenarnya. Jadi, orang sebenarnya mentransfer
logam mulia yang sebenarnya karena cryptocurrency itu
mewakili logam mulia. Jika ada yang punya
13
catatan, dia bisa datang dan mengklaimnya, dan
dialokasikan logam mulia yang memberi tahu dengan tepat
logam mulia mana karena memiliki nomor seri.
Hal ini sejalan dengan pendapat para ulama Syari'ah historis di
mana mereka mendefinisikan sistem pembayaran sebagai
empat jenis. Dalam kasus PMBC, logam mulia tetap berada di
suatu tempat, dan pengguna mengedarkan mata uang kripto
yang dianggap sebagai jenis uang kedua yang diterima dalam
Syariah seperti yang dinyatakan oleh Nyazee, (2016, hlm. 118).
Salah satu ahli keuangan (F1) lebih lanjut menekankan
pentingnya memisahkan tugas antara operator (E-mint) dan
tempat penyimpanan untuk mencegah penerbitan logam
mulia yang berlebihan, yang juga memerlukan audit:
Memiliki dua perusahaan yang berbeda; E-mint dan situs
penyimpanan, adalah hal yang baik yang mencegah kecurangan
karena mungkin tidak ada logam mulia, tetapi mereka
mengeluarkan PM-Cryptocurrency, jadi kami mengurangi
kemungkinan kecurangan dengan memisahkan ini, dan juga
menyediakan auditor eksternal atau beberapa regulator seperti
Bank pusat. Ini dimaksudkan untuk memastikan jumlah yang
beredar sesuai dengan logam mulia yang sebenarnya disimpan.
Situs penyimpanan juga bisa menjadi auditor dengan sendirinya
jika merupakan entitas independen.
Menurut seorang peneliti senior dan profesor (S2),
penjabaran lebih lanjut dalam sistem harus saling
berhubungan di semua tahap:
Dari perspektif Syariah, seharusnya tidak ada masalah
karena PM-Cryptocurrency sama persis dengan logam
mulia fisik yang disimpan dan harganya terkait dengan
harga emas atau perak aktual dan berfluktuasi
berdasarkan harga itu. Selain itu, perlu tata kelola,
pemantauan, audit, dan peninjauan semua fungsi oleh
auditor Syariah. Namun, karena teknologi blockchain
digunakan, masalah audit dan dokumentasi menjadi
lebih efektif.
Penggunaan teknologi blockchain di PMBC memungkinkan
untuk memiliki tingkat transparansi yang tinggi seperti yang
dinyatakan oleh Nguyen, (2016, hlm. 51) dan Rodrigo, (2019,
hlm. 30). Blockchain adalah teknologi yang secara jelas
mampu melakukan banyak fungsi dalam siklus transaksi
seperti pencatatan, pemantauan, dan audit. Mereka hanya
memfasilitasi transfer nilai (Kiviat, 2015, hlm. 585). Oleh
karena itu, sistem secara alami saling berhubungan. Dengan
demikian, tidak ada tempat untuk penerbitan berlebihan
atau penipuan. Selain itu, harga PM-Cryptocurrency berasal
dari emas yang sebenarnya dan
14 Mousa Ajouz, Adam Abdullah dan Salina Kassim
berfluktuasi berdasarkan harga pasar. Setiap
perubahan harga gram akan mengubah nilai PM-
Cryptocurrency, bukan sebaliknya. Ini mirip dengan
pengalaman sebelumnya seperti E-dinar, GoldMoney,
HelloGold, dan OneGram.
Penasihat Sharī aʿh (S1) menegaskan perlunya
memastikan bahwa pengguna dapat bertukar antara
PM-Cryptocurrency dan logam mulia fisik tanpa masalah
atau penundaan:
Selama sistem akan mencatat kepemilikan saya atas logam
itu dan kapan pun saya menginginkan logam itu, saya dapat
memilikinya tanpa batasan apa pun, tidak akan ada masalah
Syariah.
Pakar lain (F2) lebih lanjut menunjukkan bahwa
pengguna harus dapat mengonversi PM-Cryptocurrency
mereka ke mata uang nasional dengan mudah dan
lancar menggunakan kartu debit dan mesin ATM yang
membuat seluruh sistem lebih nyaman bagi mereka.
Namun, masalah harga yang akan digunakan dalam
proses konversi harus jelas bagi semua pihak:
Kebutuhan seperti itu mungkin muncul karena negara-negara
menggunakan uang kertas sebagai uang. Satu-satunya masalah yang
saya lihat adalah harga emas harus jelas bagi semua pihak. Mereka
harus menggunakan harga spot, dan di akhir pekan mereka dapat
menggunakan harga penutupan terakhir.
Agar mata uang digital dapat diadopsi secara luas,
diperlukan pergerakan yang lancar antara uang nasional
dan mata uang digital (Mullan, 2016, hlm. 37). Setiap
platform mata uang digital yang didukung emas yang
memastikan konvertibilitas yang mudah dan mulus
antara emas digital dan mata uang nasional akan
populer dan diadopsi secara luas, terutama jika
memungkinkan penggunanya untuk mengonversi emas
digital mereka menggunakan kartu debit di ATM mana
pun (Mullan, 2016, hal. 197). Selain itu, nilai PMBC selalu
terkait dengan harga spot harian emas dan perak.
Akibatnya, nilai PMBC yang dinyatakan dalam mata uang
nasional akan berfluktuasi berdasarkan perubahan
harga spot emas dan perak (Mullan, 2016, hlm. 97).
Karena logam mulia belum memainkan peran uang,
aturansarfkontrak (pertukaran mata uang) harus
dipertimbangkan. Lebih lanjut salah satu pakar
keuangan (F1) menambahkan:
Di dunia saat ini, logam mulia belum memainkan peran
sebagai uang. Kita semua masih menggunakan uang
kertas sebagai uang. Oleh karena itu, semua aturanribā
dansarfberlaku di sini.
Kontrak pertukaran mata uang (arf) mengacu pada
pertukaran uang dengan uang (Bakar, 2003, hlm. 10).
Menariknya, menurut Bakar, hukum Islam telah
membatasi kontrak pertukaran mata uang untuk
mencegah adanyaribā. Dalam hal ini, ada dua konsep
yang harus diperjelas. Pertama, dalam hukum
Syariah, pertukaran uang homogen (emas dengan
emas dan perak dengan perak) hanya diperbolehkan
jika dua kondisi dipatuhi secara ketat. Ini adalah (a)
dua countervalues harus dalam jumlah dan (b)
pertukaran harus tangan-ke-tangan (di tempat).
Kedua, pertukaran uang yang tidak homogen (emas
dengan perak, uang fiat dengan emas, uang fiat
dengan perak) diperbolehkan dalam hukum Syariah
hanya jika satu syarat dipatuhi secara ketat yaitu
pertukaran harus dilakukan secara langsung (on spot
basis). ) (Hassan & Ishak, 2008, hlm. 12).
Pakar lain (F1) mendukung konsep PMBC terutama
dengan gaya hidup generasi sekarang (Muhayiddin et al.,
2011b, 9). Namun, dia tidak menyembunyikan
kekhawatirannya tentang masalah keamanan dan
penebusan:
Yang pasti, saya akan mendukung PMBC karena cara
transaksi saat ini semuanya menggunakan fintech
dan menggunakan sistem pembayaran mobile di
hampir semua pembayaran. Jadi, sangat cocok untuk
generasi sekarang. Tetapi masalah utama adalah
keamanan transaksi, logam mulia itu sendiri, dan
sistem ... dan penebusan logam mulia harus mudah
dan aman.
Mayoritas ulama Syari'ah dan ahli keuangan (5 dari 6)
menganggap PMBC sebagai alternatif potensial yang layak
tetapi masih merupakan proposal teoritis mekanisme
pembayaran. Ini adalah mata uang baru dengan era baru
nilai tukar. Ini harus dipelajari dengan cermat dari semua
perspektif seperti teknologi informasi, pengembang sistem,
basis data, dan perspektif akuntansi dan keuangan. (S1)
menyatakan bahwa:
Ini bukan soal ahli Syari'ah yang bekerja sendiri.
Sharī aʿh harus bekerja dengan sistem TI, basis data,
ahli akuntansi dan keuangan. Agar sistem mengenali
hal ini, harus didukung oleh penelitian.
Secara keseluruhan, ditemukan bahwa penerapan PMBC
bukanlah suatu tantangan terutama karena semua persyaratan
sistem sudah tersedia seperti yang dibahas di atas. Satu-satunya
tantangan adalah kemauan politik. (F1) menyatakan bahwa:
 Mengembangkan Sharī aʿh - Mata Uang Kripto yang Didukung Logam Mulia yang Sesuai
Uang logam mulia bisa sedikit politis, jadi kita bisa
membenarkannya secara historis, ekonomis, ilmiah.
Tetapi hari ini sangat sulit untuk membenarkannya
secara politis. Jadi, tantangan terbesar dalam
pelaksanaan PMBC adalah politik.
Secara keseluruhan, banyak penelitian mendukung
argumen bahwa cryptocurrency memiliki masa depan yang
signifikan yang akan mengancam mekanisme pembayaran
elektronik seperti yang dinyatakan oleh Bourgeois (2010)
dan Wegdell dan Andersson (2014, hlm. 31). Cryptocurrency
menciptakan metode pembayaran revolusioner untuk
pembayaran mikro yang mengubah stereotip uang
(Grinberg, 2012, hlm. 170). Hal ini sejalan dengan kebutuhan
generasi sekarang yang mencari cara baru yang aman dan
nyaman untuk melakukan pembayaran yang menghemat
biaya dan waktu. Namun, cryptocurrency pada umumnya
dan PMBC pada khususnya masih memerlukan kerangka
peraturan dan hukum yang sesuai di samping penelitian
ilmiah untuk mengatasi ancaman dan risiko saat ini yang
menghadang perkembangan cryptocurrency di masa depan
(Descôteaux, 2014, hlm. 4).
5. Kesimpulan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan
cryptocurrency yang didukung oleh logam mulia yang sesuai
dengan Sharī aʿh. PMBC menawarkan metode online yang
efisien dan aman untuk membeli, menjual, menahan,
memperoleh, membelanjakan, mengirim, dan menukarkan
logam mulia. Selain itu, mekanisme ini memungkinkan
peredaran logam mulia secara terenkripsi menggunakan sarana
elektronik apa pun. Menurut Abdullah (2015, p. 226), untuk
menjadi media pertukaran yang kredibel, ukuran nilai, dan
standar pembayaran yang ditangguhkan, mata uang harus
mempertahankan fungsi penyimpan nilai dan mempertahankan
daya belinya. Dengan demikian, dengan mengembalikan emas
dan perak ke unit hitung, efisiensi alat tukar akan dipulihkan
dalam jangka panjang.
Secara keseluruhan, ditemukan bahwa semua sumber daya yang dibutuhkan
untuk mengembangkan dan mengimplementasikan PMBC sudah tersedia.
15
Namun, tantangan terbesar dalam penerapan PMBC
adalah kemauan politik. Hasil penelitian ini memberikan
implikasi praktis di tingkat pemerintahan dimana
pemerintah dituntut untuk merumuskan strategi yang
tepat untuk restrukturisasi moneter dan reformasi
keuangan untuk mendukung pelaksanaan PMBC.
Implikasi dari sistem logam mulia akan memastikan
pemulihan uang yang didukung logam. Manfaatnya
termasuk stabilitas jangka panjang dalam sistem
moneter, alat tukar yang sangat baik, keadilan dalam
sistem moneter, peningkatan transparansi, dan
pengurangan beberapa masalah sosial.
Penelitian ini memberikan kontribusi pada basis
pengetahuan yang ada dan bermanfaat bagi para
peneliti, pendukung dan praktisi ekonomi, perbankan,
dan keuangan Islam. Ini karena di era cryptocurrency,
penting untuk menawarkan cryptocurrency yang sesuai
dengan Sharī aʿh dan memahami perlakuan Sharī aʿh dari
model cryptocurrency yang diusulkan. Selain itu,
keuangan syariah difokuskan pada aset riil dan ekonomi
riil (Farooq & Selim, 2019, hlm. 686). Oleh karena itu,
cryptocurrency ini akan berkontribusi dengan cara ini.
Keterbatasan terpenting dari penelitian ini terletak pada
kenyataan bahwa penelitian ini mengembangkan PMBC
yang sesuai syariah secara konseptual. Oleh karena itu,
pekerjaan lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan
PMBC yang sesuai dengan Syariah secara fisik dan teknis
terutama dari teknologi informasi dan basis data. Selain itu,
mekanisme PMBC dikembangkan untuk bekerja di dalam
negeri. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut untuk mengembangkan mekanisme tersebut secara
internasional dan regional. Di sisi lain, pengenalan PMBC
dianggap sebagai inovasi di antara sistem pembayaran
dunia (Yusuf, Meera, Ghani, Manap, & Larbani, 2015, hlm.
124). Oleh karena itu, disarankan untuk meneliti lebih lanjut
faktor-faktor yang mempengaruhi niat konsumen untuk
mengadopsi PMBC.
16 Mousa Ajouz, Adam Abdullah dan Salina Kassim
Referensi
Organisasi Akuntansi dan Audit untuk Islam
Lembaga Keuangan [AAOIFI]. (2017).Standar
Syariah. Manama, Bahrain: Penulis.
Organisasi Akuntansi dan Audit untuk Islam
Lembaga Keuangan [AAOIFI]. (2018).Penasihat dan
Auditor Syariah Bersertifikat. Manama, Bahrain:
Penulis.
Abdullah, A.,&Bakar, MJA(2015). Pasar Emas
dan Nilai Dolar AS.Riset Bisnis Internasional,8
(3), 190-207.
Abdullah, A(2013a). Meneliti Nilai Uang di
Amerika dalam Jangka Panjang (1792-2009).
Jurnal Internasional Ekonomi dan Keuangan, 5
(10), 58-84.
Abdullah, A(2013b). Meneliti Nilai Uang di
Inggris dalam Jangka Panjang (1259-2009). Jurnal
Internasional Ekonomi dan Keuangan,5(3), 73-89.
Abdullah, A(2013c). Meneliti Nilai Uang di
Turki dalam Jangka Panjang (1469-2009).Ilmu Sosial
Asia,9(17), 187-208.
Abdullah, A(2015). Keamanan Ekonomi Membutuhkan
Stabilitas Moneter dan Harga: Analisis Data
Makroekonomi dan Kredit Malaysia.Al-Shajarah:
Jurnal Institut Internasional Pemikiran dan
Peradaban Islam (ISTAC),Edisi Khusus: Perbankan
dan Keuangan Islam, 205-247.
Abdullah, A(2016a). Sebuah teori moneter Islam
nilai dan persamaan pertukaran: bukti dari Mesir
(696-1517).Humanomik,32(2), 121-150.
Abdullah, A(2016b).mata uang islam. Kuala
Lumpur, Malaysia: Dewan Pendidik Keuangan Islam
Internasional.
Askari, H.,&Krichene, N.(2016). 100 Persen Cadangan
Perbankan dan Jalan Menuju Standar Emas Satu
Negara.The Quarterly Journal of Austrian
Economics,19(1), 29-64.
Abu Daud, Sulaiman Asath
tempat sampah
Sijistan.(2009).Sunan Abi Dawud. Beirut, Lebanon:
Dar al-Risalah al-Aalamiyyah.
Bakar, MD(2003). Kontrak dalam hukum dagang Islam
dan penerapannya dalam sistem keuangan Islam
modern.Jurnal Iqtisad: Jurnal Ekonomi Islam, 4(1),
30-44.
Baur, AW, Bühler, J., Bick, M.,&Bonorden, CS
(2015). Cryptocurrency sebagai gangguan? Temuan empiris
tentang adopsi pengguna dan potensi masa depan bitcoin
dan co. Dalam M. Janssen, M., Mäntymäki, J. Hidders, B.
Klievink, W. Lamersdorf, B. van Loenen, & A.
Zuiderwijk (Eds.),Open and Big Data Management
and Innovation: 14th IFIP WG 6.11 Conference on
e-Business, e-Services, and e-Society, I3E 2015,
Delft, Belanda, 13-15 Oktober 2015, Prosiding (hal.
63-80). Cham, Swiss: Springer.
Billah, MMS(2014). Dinar Emas Islam: Sebuah Sosial
Analisis Ekonomi & Regulasi.Jurnal Perbankan &
Keuangan Islam,31(3), 26-34.
BNY Mellon.(2015).Inovasi dalam Pembayaran: Masa Depan
adalah Fintech. Diperoleh dari: https://bit.ly/2mlWTHt
Bordo, MD, Dittmar, RT,&Gavin, WT(2007).
Emas, uang kertas, dan stabilitas harga.Jurnal
Ekonomi Makro BE,7(1), pasal 26. Diperoleh dari:
https://bit.ly/2leQC0a
Bordo, MD(2005). Standar emas klasik: Beberapa
pelajaran untuk hari ini. DiStandar emas dan rezim
terkait: kumpulan esai(hal. 149-178). Cambridge, Inggris:
Cambridge University Press.
Borjuis, R.(2010). Dampak PayPal, Google, Amazon
& Penyedia Pembayaran Berkembang di Industri
Visa, MasterCard & Pembayaran. DiBuku Hitam –
Pandangan Panjang: Edisi 2010 – Perspektif AS(hal.
195–206). Washington, DC, AS: Manajemen Kekayaan
Global Bernstein.
Clark, J(2019, 18 Agustus). Panduan untuk didukung emas
mata uang kripto. Diperoleh dari: https://bit.ly/2YIjP1a
Corradi, F.,&Hofner, P.(2018). Kekecewaan
Bitcoin: mengungkap mitos mata uang digital.
Tinjauan Internasional Sosiologi,28(1), 193-207.
Descôteaux, D.(2014).Bitcoin: Lebih dari Mata Uang, a
Potensi Inovasi(Catatan Ekonomi Institut Ekonomi
Montreal). Diperoleh dari: https://bit.ly/2kFkTou
Dorothal, M.(2017, 20 Oktober). Kekuatan dari
Blockchain. Diperoleh dari: https://bit.ly/2m87PZp
Dukas, E.,&Wilner, A.(2017). Keamanan dan
implikasi keuangan dari teknologi blockchain:
Al- Mengatur teknologi yang muncul di Kanada. Jurnal
Internasional,72(4), 538-562.
Unit Intelijen Ekonom [EIU].(2018).2018
Peringkat Adopsi Pembayaran Elektronik Pemerintah. Diperoleh
dari: https://vi.sa/2QF3GYj
Erb, CB,&Harvey, CR(2013). Dilema emas.
Jurnal Analis Keuangan,69(4), 10-42.
Farooq, MO,&Selim, M.(2019). Konseptualisasi dari
Ekonomi Riil dan Keuangan Islam: Transformasi
Melampaui Retorika Tautan Aset. Ulasan Bisnis
Internasional Thunderbird,61(5),
 Mengembangkan Sharī aʿh - Mata Uang Kripto yang Didukung Logam Mulia yang Sesuai
685-696.
Gugus Tugas Aksi Keuangan [FATF].(2014). Maya
mata uang: definisi utama dan potensi risiko APU/
PPT (laporan FATF). Diperoleh dari: https://bit.ly/
2F7S9fh
Biro Investigasi Federal [FBI].(2009, Februari
24). Penangkapan dalam Skema Ponzi “Unit Emas”
Internet Multi-Juta Dolar. Diperoleh dari: https://bit.ly/
2my6ScR
Grinberg, R.(2012). Bitcoin: Alternatif inovatif
mata uang digital.Jurnal Hukum Sains & Teknologi
Hastings,4(1), 159-206.
Grubb, F.(2006).Benjamin Franklin dan kelahiran a
ekonomi uang kertas(Monografi,Federal Reserve
Bank of Philadelphia). Diperoleh dari: https://bit.ly/
2pz9g2R
Hanif, MA,&Barakat, ER(2006). Harus Uang
Terbatas Hanya untuk Emas dan Perak?: Survei tentang
fiqih Opini dan Beberapa Implikasinya.Jurnal Universitas
King Abdulaziz: Ekonomi Islam,19(1), 21-34.
Hasan, J.,&Ishak, B.(2008).Uang Tunai Qardul Hasan :
Sebuah “pinjaman baik” yang ditawarkan dari Bank Islam
Malaysia Berhad?. Diperoleh dari: https://bit.ly/
2mNuoD3
Hecht, AT,&Smith, MS(2013).Bagaimana cara menghasilkan uang
dengan Komoditas. New York: AS: McGraw Hill
Education.
HaloEmas.(2017). Ringkasan Buku Putih. Diterima dari:
https://bit.ly/2kBnkbF
Herpel, M.(2011, Januari). 2011 Pengamatan pada
Industri Mata Uang Digital.majalah DGC. Diperoleh
dari: https://bit.ly/2l41ldB
Ibnu Hanbal, Ahmad tempat sampah hanbal
Shaibani.(2001).Musnad al-Imam Ahmad Hanbal.
Beirut, Lebanon: Mu'assasah Al-Risalah.
Ibnu Majah, Muhammad bin Yazid.(2009).Sunan Ibnu
Majah. Beirut, Lebanon: Dar al-Risaalah
al-'Alamiyyah.
Ibrahim, MH(2006). Dinamika moneter dan emas
dinar: perspektif empiris.Jurnal Universitas King
Abdulaziz: Ekonomi Islam,19(2), 3-20.
Forum Ekonomi Islam.(2018). Ekonomi Islam
Deklarasi Forum tentang Bitcoin. Diperoleh dari:
https://bit.ly/2lT6xRL
Janze, C.(2017).Apakah Cryptocurrency Penjahat Terbaik?
Teman-teman? Meneliti Co-Evolusi Pasar Bitcoin dan
Darknet. Makalah dipresentasikan pada 23rdKonferensi
Amerika tentang Sistem Informasi (AMCIS), Boston, AS.
Diperoleh dari: https://bit.ly/2kldQBn
17
Kamali, MH(2007).Qawa'id al-Fiqh: Pepatah hukum
hukum islam. Asosiasi Pengacara Muslim.
Diperoleh dari: https://bit.ly/2l2FFyO
Kiviat, TI(2015). Di luar bitcoin: Masalah dalam mengatur
transaksi blockchain.Jurnal Hukum Duke,65(3),
569-608.
Lee, GHY(2011). Dinar emas untuk negara-negara Islam?.
Pemodelan Ekonomi,28(4), 1573-1586.
Maurer, B., Nelms, TC,&Swartz, L.(2013). Kapan
mungkin masalah sebenarnya adalah uang itu sendiri!:
materialitas praktis dari Bitcoin.Semiotika Sosial,23(2),
261-277.
McLeay, M., Radia, A.,&Thomas, R(2014). Uang
penciptaan dalam ekonomi modern.Bank Inggris,
Buletin Kuartalan,Q1. Diperoleh dari: https://bit.ly/
2qrppZO
Meera, AKM,&Abdul Aziz, H(2004). Islami
dinar emas: perspektif sosial-ekonomi.Buletin
Ekonomi,6, 81-100.
Meera, AKM&Larbani, M.(2009). Efek kepemilikan
perbankan cadangan fraksional: perspektif Islam.
Humanomik,25(2), 101-116.
Meera, AKM,&Larbani, M.(2004). Dinar emas:
komponen berikutnya dalam ekonomi Islam, perbankan
dan keuangan.Review Ekonomi Islam,8(1), 5-34.
Meera, AKM,&Larbani, M.(2006a). Bagian I:
Penguasaan uang fiat dan maqasid al-Shari'ah
- tidak terjangkaunya maqashid.Humanomik, 22
(1), 17-33.
Meera, AKM,&Larbani, M.(2006b). Kebangsaan dari
uang fiat dan Maqasid al-Shari'ah: Kesesuaian
dinar emas dengan Maqasid. Humanomik,22(2),
Al- 84-97.
tempat sampah
Meera, AKM(2002).Dinar Emas Islami. Subang
Jaya, Malaysia: Publikasi Pelanduk.
Meera, AKM(2004).Pencurian Bangsa: Kembali ke
Emas. Subang Jaya, Malaysia: Pelanduk Pubns Sdn
Bhd.
Meera, AKM(2011). Kasus untuk Emas Islam
Dinar.ISRA International Journal of Islamic Finance, 3
(2), 73-89.
Meera, AKM(2017). Jaring Emas untuk Memperkuat
Stabilitas Sistem Keuangan.Jurnal Ekonomi dan
Keuangan Moneter Islam,3(1), 1-24.
Muhammad, H.,&Ali, H(2018).Blockchain, Fintech, dan
Keuangan Islam: Membangun Masa Depan dalam
Ekonomi Digital Islam Baru. Berlin, Jerman: Walter de
Gruyter.
18 Mousa Ajouz, Adam Abdullah dan Salina Kassim
Muhayiddin, M.-N., Abdullah, R., Che-Rahim, R.,&
Raja-Omar, R.-N.(2015). Menjajaki Niat Menggunakan
Dinar Emas Elektronik Sebagai Mekanisme Travelling.
Dalam T. Yingthawornsuk & M. Plaisent (Eds.),Konferensi
Internasional tentang Ekonomi dan Manajemen Bisnis
(EBM-2015)(hal.25-131). Phuket, Thailand. Diperoleh dari:
https://bit.ly/2l1di3T
Muhayiddin, M.-N., Ahmed, EM,&Ismail, H
(2011a). Penerimaan Teknologi Sistem
Pembayaran Elektronik Berbasis Dinar Emas.
iBisnis,3(3), 295-301.
Muhayiddin, M.-N., Ahmed, EM,&Ismail, H
(2011b). Penerimaan Konsumen Sistem
Pembayaran Dinar Elektronik di Malaysia.Jurnal
Sistem Perbankan Elektronik. Diperoleh dari:
https://bit.ly/ 2mtHRPX
Mullan, P.(2014).Tantangan Mata Uang Digital:
Membentuk Sistem Pembayaran Online Melalui
Peraturan Keuangan AS. London, Inggris: Palgrave
Macmillan.
Mullan, PC(2016).Sejarah Mata Uang Digital di
Amerika Serikat: Teknologi Baru di Pasar yang Tidak
Diatur. New York, AS: Palgrave Macmillan.
Nakamoto, S.(2008).Bitcoin: Elektronik peer-to-peer
sistem tunai(Kertas putih). Diperoleh dari: https://
bitcoin.org/bitcoin.pdf
Nguyen, QK(2016). Blockchain-teknologi keuangan
untuk pembangunan berkelanjutan di masa depan.
DiKonferensi Internasional 3rd 2016 tentang
Teknologi Hijau dan Pembangunan Berkelanjutan
(GTSD)(hal 51-54). New York, AS: Institut Insinyur
Listrik dan Elektronik (IEEE).
Nyazee, IAK(2016).Konsep Riba dan Islami
Perbankan. Islamabad, Pakistan: Institut Studi Hukum Tingkat
Lanjut.
Omercevic, E.(2013, Januari).Sistem moneter,
pertumbuhan berkelanjutan dan pembangunan ekonomi
yang inklusif. Makalah dipresentasikan pada 2dankonferensi
internasional tentang ekonomi Islam dan ekonomi negara-
negara OKI, Kuala Lumpur, Malaysia. Diperoleh dari: https://
bit.ly/2l1UqSk
Clancy, T.(2018, 15 Juni). Transaksi OneGram Pertama
Dibuat. CCN. Diperoleh dari: https://bit.ly/2m8qbtg
al-Qaradhaghi, AM(2018).Fatwa Hawl: al-Hukm al-
Shar'i Lil 'umlat al-Raqmiyyah al-iliktroniyyah[Fatwa
tentang Hukum Islam tentang Cryptocurrency].
Diperoleh dari: https://bit.ly/2Iy3EfF
Ramo, P.,&Bajram, N.(2012). Mengapa Dinar Emas di
Perdagangan Internasional Sebagai Alat Pertukaran:
Analisis Deskriptif Sejarah Uang Emas, Tren,
Perspektif dan Implikasinya. Dalam M.Handzic,
A. Subaşi, & A. Göksu (Eds.),Simposium Internasional
ke-3 tentang Pembangunan Berkelanjutan: ISSD
2012, 31 Mei - 01 Juni 2012, Sarajevo, Bosnia &
Herzegovina, Prosiding(hal.36-44). Sarajevo, Bosnia &
Herzegovina: Universitas Internasional Burch.
Diperoleh dari: https://bit.ly/2m8BmBU
Rodrigo, P.(2019). Mendapatkan transparansi melalui
teknologi blockchain.Merajut Internasional,1,
30-32.
Rolnick, AJ,&Weber, KAMI(1997). Uang, inflasi,
dan output di bawah standar fiat dan komoditas.
Jurnal Ekonomi Politik,105(6), 1308-1321.
al-Sadr, MB(1982). Iqtisaduna[Ekonomi Kami].
Beirut, Lebanon: Dar al-Ta'aruf.
Schwartz, AJ(1987). Rezim moneter alternatif: the
standar emas. DiUang dalam Perspektif Sejarah(
hal. 364-390). Chicago, AS: Pers Universitas
Chicago.
Shapiee, RB,&Zahid, MA(2014). Mengatasi
Economic Meltdown: Evaluasi Uang Fiat dan Kredit
dari Perspektif Islam.Tinjauan Hukum AS-China,11
(2), 182-202.
al-Shenqeeti, H.(2014). Wawancara sebagai pengumpulan data
metode: Sebuah tinjauan kritis.Penelitian Linguistik Bahasa
Inggris,3(1), 39-45.
Smith, AG(2012).Metode pengembangan produk baru: a
studi desain terbuka(Disertasi Doktor tidak
diterbitkan). Institut Teknologi Massachusetts,
Massachusetts, AS. Diperoleh dari: https://bit.ly/
2mgvaYB
Spenkelink, H.(2014).Proses Adopsi dari
Cryptocurrency: Mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi adopsi cryptocurrency dari perspektif
berbagai pemangku kepentingan(Master tidak diterbitkan
disertasi). Universitas Twente, Enschede,
Belanda. Diperoleh dari: https://bit.ly/2ksLPHZ
Sultan, SAM(2007).Panduan Mini Audit Syariah untuk
Lembaga Keuangan Islam-A Primer. Kuala
Lumpur, Malaysia: CERT Publications Sdn Bhd.
Angsa, M.(2015).Blockchain: Cetak biru untuk yang baru
ekonomi. Sebastopol, California, AS: O'Reilly
Media.
Teoh, MY.W., Chong, SC, Lin, B.,&Chua, JW
(2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
konsumen pembayaran elektronik: analisis empiris.
Pencarian internet,23(4), 465-485.
Tkachyk, DA,&Tulchak, LV(2018).
Cryptocurrency(Kertas Kerja Universitas Teknik
Nasional Vinnytsia). Diperoleh dari: https://
bit.ly/2m5sRb6
 Mengembangkan Sharī aʿh - Mata Uang Kripto yang Didukung Logam Mulia yang Sesuai 19

Turki, JJ(2003). Metode dan Sistem Komoditas-
Mata Uang Berbasis untuk Pembayaran Rekening.Paten
AS No. 2003/0191708 A1. Washington, DC, AS: Kantor
Paten dan Merek Dagang AS.
Turki, JJ,&Turki, G(2007). Uang Elektronik
Menghilangkan Risiko Pembayaran.Paten AS No.
2007/044812 A1. Washington, DC, AS: Kantor Paten
dan Merek Dagang AS.
Ulrich, KT,&Eppinger, SD(2000).Desain produk
dan pengembangan(edisi ke-2). New York, AS:
McGraw-Hill Education.
Blog Uang UniBul.(2017). Transaksi Kartu Kredit
Dasar-dasar Pemrosesan [Pos blog]. Diperoleh dari:
https://bit.ly/2kHTw80
Vyakaranal, S.,&Kengond, S.(2018). Pertunjukan
Analisis Algoritma Kriptografi Kunci Simetris. Di
Konferensi Internasional 2018 tentang Komunikasi
dan Pemrosesan Sinyal (ICCSP)(hal.0411-0415).
New York, AS: Institut Insinyur Listrik dan
Elektronik (IEEE).
Watanabe, H., Fujimura, S., Nakadaira, A., Miyazaki,
Y., Akutsu, A.,&Kishigami, J.(2016). Kontrak Blockchain:
Mengamankan blockchain yang diterapkan ke smart
kontrak. DiKonferensi Internasional IEEE 2016
tentang Elektronik Konsumen (ICCE)(hlm.
467-468). New York, AS: Institut Insinyur Listrik
dan Elektronik (IEEE).
Wegdell, A.,&Anderson, G.(2014).Prospek dari
Bitcoin: Evaluasi masa depannya(disertasi master yang
tidak diterbitkan). Universitas Lund, Lund, Swedia.
Diperoleh dari: https://bit.ly/2lSxXaz
Putih, LH(2012). Membuat Transisi ke Emas Baru
Standar.Jurnal Cato, 32(2), 411-421.
Wondwossen, T.,&Kidan, TG(2005).Pembayaran elektronik:
tantangan dan peluang di Etiopia(Kertas Kerja
Komisi Ekonomi PBB untuk Afrika). Diperoleh
dari: https://bit.ly/2Nww14h
Yang, K,&el-Haik, BS(2008).Desain untuk Six Sigma: A
peta jalan untuk pengembangan produk(edisi ke-2). New
York, AS: McGraw-Hill Education.
Yusuf, MBO, Meera, AKM, Ghani, GM, Manap,
TA,&Larbani, M.(2015). Penerimaan Emas
sebagai Mata Uang Alternatif: Validasi Empiris
dari Adopsi Teori Inovasi.Jurnal Bisnis dan
Akuntansi Asia,8(2), 123-154.

Mousa Ajouzuadalah Asisten Profesor. Dia baru saja lulus dengan gelar Ph.D. di Islamic
Banking & Finance dari Institute of Islamic Banking and Finance, IIUM. Dia memegang gelar
B.Sc. bidang Ekonomi dari Universitas Terbuka Al-Quds, Palestina, dan gelar M.Sc. di bidang
Keuangan dari IIUM, Malaysia. Dia saat ini menjadi anggota Pusat Internasional untuk
Pendidikan dalam Keuangan Islam (INCEIF) dan Persatuan Umum Ekonom Palestina. Minat
penelitian utamanya adalah reformasi moneter dan keuangan, cryptocurrency, dan FinTech

Email: mousa-a jouz@hotmail.com

Adam Abdullahadalah seorang profesor di Sekolah Tinggi Ekonomi dan Manajemen di

Universitas Al-Qasimia. Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Dekan (Penelitian &
Publikasi) di Institut Perbankan dan Keuangan Syariah, IIUM. Meraih Postgraduate
Diplomas in Islamic Studies and Islamic Banking & Finance dari IIUM, dan juga gelar
M.Sc. dan gelar Ph.D. bidang Ekonomi dari Universitas Malaysia Terengganu (UMT).
Minat penelitiannya meliputi ekonomi Islam, ekonomi moneter, keuangan dan
investasi
Email: aabdullah@alqasimia.ac.ae

Salina Kassimadalah profesor dan dekan di Institut Perbankan dan Keuangan Islam, IIUM.
Beliau meraih gelar Bachelor of Science di bidang ekonomi dari University of Arizona, gelar
Master of Science di bidang ekonomi dari University of Missouri, dan gelar PhD di bidang
ekonomi dari IIUM, Malaysia. Bidang spesialisasinya meliputi ekonomi keuangan dan
keuangan Islam. Ia adalah dosen berbagai mata kuliah di IIUM.

Email: ksalina@iium.edu.my
‫‪20‬‬ ‫‪Mousa Ajouz, Adam Abdullah dan Salina Kassim‬‬

‫ﻋﻤﻞ ﺑﺎﻣﻠﻌﺎ ﺍﻝ‬

‫ﺍ ﺍﻝ ﺍﺇﻟﺴﺎﻝ‬
‫ﻣﻮﺱ ﻯ ﻋﺠﻮﺯ‬

‫ﺃﺳﺘﺎ ﻣﺴﺎ ﺍﻝ ﻭﺍﻟﺘﻤﻮﻳﻞ ﺍﺇﻟﺴﺎﻝ ﺍﻟﺠﺎ ﺍﺇﻟﺴﺎﻝ ﺍﻟﻌﺎﻣﻞ ﻣﺎﻟﻴﺰﻳﺎ ﻛﻮﺍﻟﻤﻞ‬

‫ﻟﻼ‬
‫ﺃﺳﺘﺎ ﻣﺸﺎ ﻛﻞ ﺍﻟﻌﻞ ﺍﺇﻟﺪﺍ ﻭﺍﻟﻘﺘﺼﺎ ﺍﻟﺠﺎ ﺍﻟﻘﺎ ﺍﺇﻟﻤﺎﺭﺍ ﺍﻝ ﺍﻣﻞ‬
‫ﺳﺎﻻ ﻗﺎ‬
‫ﺃﺳﺘﺎ ﻣﺸﺎ ﺍﻝ ﻭﺍﻟﺘﻤﻮﻳﻞ ﺍﺇﻟﺴﺎﻝ ﺍﻟﺠﺎ ﺍﺇﻟﺴﺎﻝ ﺍﻟﻌﺎﻣﻞ ﻣﺎﻟﻴﺰﻳﺎ ﻛﻮﺍﻟﻤﻞ‬

‫ﺍﻣﻠﺴﺘﺨﻠﺺ‪:‬ﻝ ﺍﻝ ﻣﻐﻄﺎ ﺑﺄﺻﻮﻝ ﻇﻞ ﺍﻟﻨﻈﺎ ﺍﻝ ﻭﺍﻣﻼﻝ ﺍﻣﻠﻌﺎ ﺑﻞ ﻋﻞ‬

‫ّ‬
‫ﺑﻤﺠﺮﺩ ﺩﻳﻮﻥ‪ .‬ﻭﻗﺪ ﻭﻟﺪ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻨﻈﺎﻡ ﺍﻟﻌﺪﻳﺪ ﻣﻦ ﺍﻣﻠﺸﺎﻛﻞ ﺍﺍﻟﻘﺘﺼﺎﺩﻳﺔ‬
‫ً‬
‫ﺭﺣﺒﺎ ﻵﻟﺮﺍء ﺍﻣﻠﺨﺘﻠﻔﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﻔﺘﻘﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻜﺲ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ‪ ،‬ﺃﺻﺒﺤﺖ ﻣﺪﻋﻮﻣﺔ‬
‫ﺑﺎﻣﻠﻌﺎﺩﻥ ﻭﺍﺍﻟﺠﺘﻤﺎﻋﻴﺔ‪ .‬ﻭﻟﻬﺬﺍ ﺃﺻﺒﺢ ﻣﻮﺿﻮﻉ ﺍﺳﺘﻌﺎﺩﺓ ﻗﻴﻤﺔ ﺍﻟﻨﻘﻮﺩ ﻣﺠﺎﺍﻝ‬
‫ﻭﺗﺠﺮﻳﺒﻴﺔ‪ .‬ﻭﻳﻬﺪﻑ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺒﺤﺚ ﺇﻟﻰ ﺗﺼﻤﻴﻢ ﻋﻤﻠﺔ ﺭﻗﻤﻴﺔ ﻣﺸﻔﺮﺓ ﻣﺪﻋﻮﻣﺔ‬
‫ً‬
‫ﺍﻟﺸﺮﻳﻌﺔ‪ .‬ﻭﻝ ﻫﺬﺍ ﺍﻝ ﺍ ﺍﻟﺪﺭﺍ ﻋﻠﻰ ﻟﺘﻄﻮﻳﺮ ﺍﻣﻠﻨﺘﺠﺎﺕ ﺍﻟﻐﺎﻟﺐ ﺇﻟﻰ ﺃﺩﻟﺔ ﻧﻈﺮﻳﺔ‬
‫ﻭﺧﺒﺮﺍء ﻣﺎﻟﻴﻴﻨﻨﺘﺎ ﻣﺮﺍﺣﻞ ﻫﻲ‪ :‬ﺍﻝ ﺍﻝ ﻧﻈﺎ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﻭﺃﺧﻴﺮﺍ ﺍﻟﺨﺘﺒﺎ ﺍﻝ ﻭﻣﺘﻮﺍ‬
‫ً‬
‫ﺍﻟﺜﻤﻴﻨﺔ ﺫﻟﻚ ﻋﺮﺽ ﺍﻟﻔﻜﺮﺓ ﻭﺗﻘﻴﻴﻤﻬﺎ ﻣﻦ ﻋﻠﻤﺎء ﻣﺘﺨﺼﺼﻮﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﺸﺮﻳﻌﺔ‬
‫ﻭﺍﻟﻮﻇﺎئﻒ ﺍﺃﻟﺴﺎﺳﻴﺔ ﻟﻬﺬﻩ ﺍﻟﻌﻤﻠﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﺘﻤﻴﺰ ﺑﺄﻧﻬﺎ ﻣﺪﻋﻮﻣﺔ ﺑﺎﻣﻠﻌﺎﺩﻥ‬
‫ﻗﻮﻱ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﺸﻔﻴﺮ ﺑﻤﺎ ﻳﻤﻜﻨﻬﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﻴﺎﻡ ﺑﺠﻤﻴﻊ ﺍﻟﺪﺭﺍﺳﺔ ﻋﺮﺿﺎ ﻹﻟﻄﺎﺭ ﺍﻟﻌﺎﻡ‬
‫ﺩﻭﻥ ﺍﻟﺤﺎﺟﺔ ﺃﻟﻲ ﻭﻣﺘﻮﺍﻓﻘﺔ ﻣﻊ ﺍﻟﺸﺮﻳﻌﺔ ﺍﺇﻟﺴﺎﻟﻤﻴﺔ‪ ،‬ﻭﻣﺤﻤﻴﺔ ﺑﻤﺴﺘﻮﻯ‬
‫‪ dan‬ﺍﻟﻮﻗﺖ ﻧﻔﺴﻪ ﻛﻨﻈﺎﻡ ﻟﻠﻤﺪﻓﻮﻋﺎﺕ ﺑﻴﻦ ﻣﺴﺘﺨﺪﻣﻴﻬﺎ ﻣﺒﺎﺷﺮﺓ‬
‫ﻭﺍﻟﺘﺤﻔﻈﺎ ‪.‬‬

‫ﺩَّﺍﻟﺔ‪:‬ﻣﺘﻮﺍ ﺍﻝ ﺍﻣﻠﻌﺎ ﺍﻝ ﺍﻟﻌﻤﺎﻝ ﺍﻣﻞ ‪.‬‬ ‫ﺍﻟﻜﻠﻤﺎ ﺍﻝ‬

‫‪rame‬ﺻﻨﻴﻒ‪E42, L61 :JEL‬‬

‫‪rame‬ﺻﻨﻴﻒ‪Q5, Q11, Q31, Q42 :KAUJIE‬‬