Anda di halaman 1dari 18

TERBATAS

KONSEPSI PEMBERDAYAAN KORAMIL MODEL


DALAM MENYIAPKAN SUMBER DAYA APTER UNTUK
MENGHADAPI TANTANGAN TUGAS DI MASA DEPAN

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Penyelenggaraan Pembinaan Teritorial yang dilakukan prajurit


TNI AD khususnya aparat teritorial harus mengacu kepada undang-
undang dan peraturan yang berlaku, sehingga Pembinaan Teritorial
tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Oleh sebab itu Pembinaan
Teritorial harus dilakukan secara konsepsional dan proporsional
dalam rangka mendayagunakan pembinaan untuk disinergikan dalam
kepentingan pertahanan negara.

b. Koramil yang merupakan badan pelaksana Kodim sekaligus


ujung tombak Koter, dalam melaksanakan tugas pokoknya
menyelenggarakan pembinaan teritorial dan perlawanan rakyat di
harapkan dapat berhasil guna dan berdaya guna, oleh karena itu
perlu dipersiapkan kemampuannya.

c. Untuk dapat mencapai dan memenuhi kemampuan yang


diharapkan maka Koramil tersebut senantiasa harus selalu dibina
secara terarah dan terencana. Oleh karenanya untuk menjamin
tujuan pembinaan secara terarah dan terencana maka perlu
dilaksanakan pembinaan di Koramil Model, sehingga diharapkan para
prajurit yang akan bertugas di teritorial sudah menguasai kemampuan
dasar penyelenggaraan Binter sebelum memulai tugas-tugasnya di
satuan Komando Teritorial.

/ 2. Maksud …..

TERBATAS
TERBATAS
2

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Memberikan gambaran tentang peranan Koramil


Model dalam menyiapkan para aparat teritorial dalam melaksanakan
tugas di Komando Teritorial.

b. Tujuan. Sebagai bahan masukan bagi Komando atas dalam


menentukan kebijaksanaan selanjutnya.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup tulisan ini


meliputi kondisi Koramil Model saat ini, faktor-faktor yang mempengaruhi
serta konsepsi pemberdayaan Koramil Model yang disusun dengan tata urut
sebagai berikut :
a. Pendahuluan
b. Kondisi Koramil Model saat ini.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi.
d. Konsepsi pemberdayaan Koramil Model.
e. Kesimpulan dan saran.
f. Penutup.

4. Pendekatan. Penulisan karya tulis ini dilakukan melalui pendekatan


analisis diskriptif dan pengalaman dilapangan.

5. Pengertian.
a. Koramil. Adalah badan pelaksana Kodim yang bertugas
pokok menyelenggarakan Binter dan perlawanan rakyat.
b. Kemampuan. Adalah kesanggupan yang dilandasi oleh
perpaduan antara unsur fisik, bekal pengetahuan / latihan dan
pengalaman tugas.
c. Kemampuan Koramil. Adalah kesanggupan badan pelaksana
Kodim menyelenggarakan Binter dan Wanra yang dilandasi oleh
perpaduan antara kondisi organisasi, bekal latihan serta sarana

TERBATAS
TERBATAS
3

pendukung kegiatan satuan dan hasil pelaksanaan kegiatan Binter


yang telah dilakukan selama ini.
/ d. Koramil …..

d. Koramil Model. Adalah Koramil yang dilengkapi secara


khusus alat peralatan dan personelnya sebagai sarana yang
digunakan untuk menyiapkan dan meningkatkan kemampuan anggota
yang baru masuk ke Kowil sebelum anggota tersebut ditugaskan
kelapangan.

BAB II
KONDISI KORAMIL MODEL SAAT INI

6. Umum. Kondisi Koramil Model saat ini, belum memenuhi harapan


sesuai tujuan dibentuknya Koramil Model. Hal ini disebabkan berbagai
faktor baik intern maupun ekstern, kebanyakan dikarenakan kurangnya
perhatian dari para pejabat Komandan Kodim yang membawahi Koramil
Model tersebut.

7. Kondisi Koramil Model saat ini.

a. Personel. Secara kuantitas personel Koramil Model rata-rata


dapat terpenuhi sekitar 80 % dari DSPP, sehingga untuk kekosongan
jabatan dirangkap oleh personel yang ada. Tetapi secara kualitas
personel yang ditempatkan di Koramil Model bukanlah orang-orang
pilihan yang mempunyai pengetahuan/berpengalaman Teritorial. Dari
jumlah yang ada tersebut hanya 40 – 50 % yang berkualifikasi
Teritorial ( pernah mengikuti Dik Secaba Ter ), sedangkan sisanya
hanya berbekal pengalaman saja. Pada hal seharusnya yang
ditempatkan di Koramil Model adalah personel yang berkualitas
teritorial yang mampu melaksanakan pembinaan wilayah serta
mampu mentransfer ilmu kepada personel lain, terutama kepada
personel yang baru masuk teritorial.

TERBATAS
TERBATAS
4

/ b. Sarana …..

b. Sarana dan Prasarana.

1). Ruang tidur dan kelengkapannya. Ruang tidur/sambre


yang disiapkan untuk menampung para calon Apter saat
menerima pembekalan belum dimiliki oleh Koramil Model,
sehingga peserta pelatihan harus kemabali ke rumahnya
masing-masing setelah mengikuti kegiatan. Hal ini
menyebabkan pelaksanaan pelatihan atau penataran tidak
dapat berjalan secara optimal. Kegiatan diluar jam pelajaran
(Ekstra Kurikuler) dan tata tertib latihan tidak dapat dilaksanaka
dengan sempurna. Oleh karena itu tiap-tiap Koramil Model perlu
memiliki ruang tidur dan segala kelengkapannya dengan daya
tampung minimum 30 orang sehingga kegiatan pembekalan
bagi calon-calon Apter dapat dilaksanakan secara optimal.

2) Perpustakaan dan Kelengkapannya. Secara umum


Koramil Model sudah memiliki ruang perpustakaan, buku-buku
yang merupakan kelengkapan dari perpustakaan tetapi belum
lengkap. Buku-buku yang ada hanya buku yang bersifat
pengetahuan Teritorial saja sedangkan buku-buku tentang
pengetahuan umum dan buku tentang keterampilan belum
dimiliki. Oleh karena itu agar perpustakaan dapat berfungsi
sebagaimana mestinya, perlu penambahan buku-buku tentang
pengetahuan umum dan buku-buku yang bersifat keterampilan
disamping buku-buku petunjuk atau buku pedoman bagi
pelaksanaan tugas Koramil Model.

3) Ruang Kelas dan Kelengkapannya. Berdasarkan survei


dibeberapa Koramil yang memiliki oleh Koramil Model
kebayakan ruang kelas untuk kegiatan belajar dan mengajar
hanya berupa ruang pertemuan hasil swadaya yang hanya
memiliki daya tampung terbatas dan belum memadai bila

TERBATAS
TERBATAS
5

dihadapkan kepada jumlah calon Apter yang akan diberi


pembekalan. Untuk itu diperlukan ruang kelas yang lebih besar
sehingga mampu menampung personel sekitar 30 sampai 40
orang dengan segala kelengkapannya guna mendukung proses
belajar dan mengajar.

/ c. Hanjar …….

c. Hanjar dan Perangkat Pengendali Pendidikan. Bahan


ajaran yang digunakan untuk memberikan bekal kepada personel
Kowil yang baru menggunakan referensi yang berbeda-beda, belum
ada buku-buku yang baku yang berbentuk paket untuk digunakan
membekali calon-calon Apter. Begitu pula dengan Katdaldiknya
belum memiliki Katdaldik yang jelas dan memadai. Oleh karena itu
diperlukan Hanjar dan Katdaldik yang baku untuk digunakan oleh
Koramil Model dalam pelaksanaan pembekalan kepada personel
Kowil yang baru.

d. Anggaran. Belum adanya anggaran/dana dari Komando atas


guna penyelengaraan pelatihan Koramil Model termasuk juga honor
bagi personel yang ditunjuk sebagai pelatih baik dari personel sendiri
maupun bantuan pelatihan dari luar. Seluruh kebutuhan dukungan
logistik termmasuk akomodasi selama pelatihan berlangsung pada
dasarnya menjadi beban para peserta masing-masing. Apabila
kegiatan ini berlangsung selama 2 minggu berturut-turut maka
pengeluaran para peserta dan pelatih untuk akomodasi saja sudah
cukup besar, hal ini akan berpengaruh terhadap moivasi dan kinerja
mereka.

BAB III
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

8. Umum. Pemberdayaan Koramil Model yang ada di Korem-korem


selama ini belum dapat berperan sebagai mana yang diharapkan, hal ini
bukan saja disebabkan oleh ketidak mampuan personil yang bertugas
TERBATAS
TERBATAS
6

disana, tetapi banyak faktor lain yang ikut mempengaruhinya seperti


keterbatasan piranti lunak dan sarana prasarana yang ada. Disamping
itu juga era reformasi telah banyak merubah tatanan lama yang dibentuk
semasa orde baru. Perubahan tersebut baik yang disebabkan oleh
ekstern dan intern sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas
Binter di Koramil.

/ 9. Intern ……….

9. Intern.

a. Kelemahan. Beberapa faktor yang menjadi masalah dalam


melakukan Binter adalah keterlibatan TNI dalam masalah politik
praktis dimasa lalu, TNI pada masanya lebih sering berpihak pada
penguasa dan meninggalkan masyarakat. Disamping itu juga
dipengaruhi oleh kondisi masyarakat yang kurang memadai baik
kualitas maupun kuantitas, keterbatasan dukungan dana, fasilitas
dan sarana prasarana yang kesemua itu mendorong prajurit semakin
tidak profesional dalam pelaksanaan tugas.

b. Kekuatan. TNI memiliki kejuangan yang tinggi, organisasi


yang tertata dengan baik, kompak dan solid, program sosial TNI
banyak yang bersifat civic mission yang langsung dapat dirasakan
oleh masyarakat banyak. Sehingga secara umum TNI masih
dihormati masyarakat secara kelembagaan karena masih dibutuhkan.
Hal ini menandakan bahwa TNI masih dicintai dan dipercayai
masyarakat sebagai benteng terakhir dalam persatuan dan kesatuan.

10. Ekstern.

a. Kendala. Era reformasi telah melahirkan tuntutan baru oleh


sebagaian komponen masyarakat indonesia yang menginginkan
bubarnya Koter. Paradigma pembangunan telah berubah yang
semula sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah, menjadi dilakukan
oleh masyarakat yang bertindak sebagai subyek dan sekaligus
obyeknya. TNI kurang populer di masyarakat, yang mengakibatkan
sebagian masyarakat tidak mau dibina sebab pembina membawahi
yang dibina. Masyarakat menuntut adanya kebersamaan dan
kesetaraan dalam segala aspek kehidupan.
TERBATAS
TERBATAS
7

b. Peluang. Birokrasi secara umum gagal dalam membina dan


menjalankan fungsinya. Pemerintahan sipil tidak solid dan terkesan
tidak berpihak pada masyarakat serta lebih condong kepihak para
pengusaha. Akibatnya masyarakat membutuhkan pengayom. TNI
selaku pemeran Binter memiliki kondisi yang lebih stabil dan kompak
serta konsisten dalam membela masyarakat. Kondisi ini menjadi
peluang dalam menarik hati masyarakat.
/ 11. Masalah ………

11. Masalah Geografi. Luas wilayah yang menjadi tanggung jawab


Binter dimasing masing Koramil berbeda beda, demikian juga dengan
typologi daerahnya, sehingga memiliki berbagai macam permasalahan yang
ada didalamnya. Kondisi ini sangat tidak menguntungkan dalam
pelaksanaan tugas bila dihadapkan dengan keterbatasan Personil, sarana
dan prasarana yang tersedia di Koramil Model tersebut. Letak desa
perkampungan masyarakat yang tersebar dan kebiasaan melaksanakan
pola hidup sesuai budaya masing-masing sangat menyulitkan dalam
pembinaan. Dilain pihak ada Kowil yang memiliki wilayah binaan relatif
terbatas, sementara sebagian sarana dan prasaranannya hampir terpenuhi.
Dengan demikian dalam pembinaannya tidak akan sama dan harus sesuai
dengan typologi masing-masing mengingat pelaksanaan Binter harus
terpadu dan menyeluruh. Pelaksanaan Binter di daerah yang relatif
mapan, tidak membutuhkan personil terlalu banyak dan bahkan mungkin
Binter tidak dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah tersebut. Berbeda
dengan pelaksanaan Binter di wilayah yang luas, memiliki medan yang
terpotong oleh sungai - sungai lebar sekaligus merupakan prasarana
tranportasi sungai, tetapi tidak didukung oleh sarana yang memadai. Pada
kondisi ini, Binter sangat tidak efektif karena berbagai keterbatasan yang
dimiliki aparat Kowil. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki TNI selaku
pelaksana Binter, maka sulit untuk mewujudkan keberhasilan dalam
membina potensi geografi menjadi ruang, alat dan kondisi juang yang
sesuai dengan harapan. Sesuai dengan diterapkannya otonomi daerah,
maka sudah selayaknya pembinaan geografi diserahkan sepenuhnya pada
Pemda. Perencanaan pembinaan geografi sudah terlaksana dengan
baik, karena RUTR wilayah sudah terwujud dengan baik, walaupun
pelaksanaannya masih kurang memuaskan. Patut diakui bahwa Kowil
dalam hal ini hanya mampu mendata permasalahan geografi secara
TERBATAS
TERBATAS
8

terbatas, dengan memanfaatkan data yang telah disiapkan oleh berbagai


instansi yang berkompeten.

12. Masalah Demografi. Permasalahan pembinaan demografi


yang menonjol adalah pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) nya.
Kualitas sumber daya manusia ( SDM ) ditentukan oleh pengembangan
manusia melalui pembangunan sarana dan prasarana pendidikan.

/ Masyarakat …….

Masyarakat dengan segala aktifitasnya sebagai unsur utama dalam


demografi bersifat dinamis dan memiliki karakter yang berbeda, sehingga
dalam pembinannya diperlukan perangkat yang memadai dan personil yang
handal serta terdidik. Kenyataan di lapangan masyarakat sangat rentan
dengan berbagai isu yang beredar saat ini dan sepertinya masyarakat
merasa diperdaya oleh aparat dengan aturan yang tidak perah memihak
kepada kepentingan masyarakat, sehingga masyarakat tidak akan
mempercayai para pembinanya. Sedangkan tuntutan masyarakat
sebenarnya sangat sederhana yaitu bagaimana mereka hidup sejahtera dan
memiliki kepastian dan harapan. Kowil selaku pembina komponen
geografi dimasa lalu dapat memberikan harapan dan kepastian, karena
masyarakat meresa terlindungi kepentingannya. Seiring dengan kemajuan
perkemmbangan teknologi sat ini, perubahan paradigma pembangunan,
maa perubahan perilaku dari aparat Kowil dan rumusan pembinaan
terhadap masyarakat sudah kurang tepat. Maysarakat membutuhkan
kepastian dan harapan dalam membangun dirinya yang dapat diwujudkan
oleh penegakkan hukum dan pemerintahan yang bersih (good governance).

13. Masalah Kondisi Sosial. Kondisi sosial yang meliputi aspek


ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan bersifat sangat
kompleks.

14. Masalah Aparat Teritorial. Secara umum kondisi personil aparat


teritorial saat ini kurang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Beberapa daerah memiliki personil yang relatif memadai seperti kota-kota

TERBATAS
TERBATAS
9

besar dan wilayah yang penduduknya relatif padat, sementara di daerah


lain yang wilayahnya luas dan penduduknya jarang kondisi personilnya
terbatas dan dari segi kualitas juga kurang memadai.

15. Masalah Peranti Lunak. Secara umum Koramil Model sudah


memiliki ruang perpustakaan, tetapi buku-buku yang ada di perpustakaan
belum lengkap, yang ada hanya buku yang bersifat pengetahuan teritorial.
Sedangkan buku tentang pengetahuan umum dan buku tentang ketrampilan
belum dimiliki. Oleh karena itu agar perpustakaan berfungsi sebagaimana
mestinya perlu penambahan buku - buku baik yang bersifat pengetahuan
tentang teritorial maupun tentang pengetahuan umum dan keterampilan.
/ BAB……..

BAB IV
KONSEPSI PEMBERDAYAAN KORAMIL MODEL

16. Umum. Koramil Model dalam rangka menyiapkan personel yang


baru masuk ke Kowil agar mempunyai kemampuan dan keterampilan
sebagai Aparat Teritorial yang baik perlu disiapkan dan ditingkatkan
kemampuannya sehingga diharapkan dapat melaksanakan tugas sesuai
dengan yang diharapkan.

17. Konsepsi. Untuk memberdayakan Koramil Model agar dapat


berfungsi dengan baik maka perlu disiapkan hal-hal sebagai berikut :

a. Pemilihan Pangkalan. Dalam pemilihan Koramil yang akan


dijadikan Koramil Model yang perlu diperhatikan adalah :

1) Koramil yang relatif dekat dengan Makodim agar mudah


diawasi dan dikendalikan.

2) Kondisi wilayah Koramil yang dipilih dapat mewakili dan


memadai kepentingan Binter dari seluruh wilayah Kodim
(Koramil yang cocok adalah Koramil perbatasan antara Kota
dan Desa ).
TERBATAS
TERBATAS
10

3) Sebaiknya dipilih Koramil yang telah dimantapkan.

b. Pemilihan Personel. Dalam pemilihan personel yang akan


ditempatkan di Koramil Model harus yang berkualitas dan mempunyai
dedikasi yang tinggi, sehingga diharapkan dalam pembinaan para
calon Apter dapat mentransfer ilmu-ilmu yang akan dibutuhkan
dilapangan dengan baik. Sebaiknya personil tersebut telah
mempunyai pengalaman baik di staf teritorial maupun dilapangan,
ataupun para personel tersebut harus mempunyai :

/ 1) Pengetahuan ……..

1) Pengetahuan Teritorial yang memadai yang harus dimiliki


antara lain :
a) Bidang pengetahuan.
(1) memahami pengetahuan tentang Binter sesuai
tugas dan tanggung jawab jabatannya, khususnya
hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan penyelidikan
dan pengamanan terbatas dalam rangka Binhanwil
dan mampu melakukan komunikasi sosial dengan
semua komponen bangsa serta menerapkan sikap
teritorial secara baik dan benar.
(2) Memiliki pengetahuan tentang perkembangan
atau perubahan yang berkaitan dengan faktor
geografi, demografi dan kondisi sosial sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya.
(3) Memahami pengetahuan tentang hakekat
ancaman.

b) Bidang Keterampilan.
TERBATAS
TERBATAS
11

(1) Mampu menganalisa suatu indikasi atau gejala


yang timbul serta kaitannya dengan peristiwa yang
lalu, baik sejenis atau berbeda yang terjadi di
wilayah tugasnya atau pengalaman ditempat lain.
(2) Mampu mengkoordinasikan pengumpulan
keterangan aspek geografi, demografi dan konsos
serta kemungkinan ancaman yang timbul di wilayah
sesuai tugas dan tanggung jawab jabatannya.
(3) Mampu mengkoordinasikan dan mengawasi
tindakan pengamanan personel, materiil dan bahan
keterangan lainnya sesuai tugas dan tanggung
jawab jabatannya yang diperlukan dalam kegiatan
deteksi dini.
/ (4) Mampu …….

(4) Mampu mengkoordinasikan dan mengawasi


pelaksanaan pengamanan kegiatan yang ber-
langsung diwilayah sesuai tugas dan tanggung
jawab jabatannya.

(5) Mampu mengkoordinasikan jaring-jaring badan


pengumpul keterangan dan teknik pengembangan
keterangan yang didapatkan.

2) Kemampuan dalam pelaksanaan Binter dan membina


perlawanan rakyat. Agar setiap aparat teritorial memahami dan
mampu mengimplementasikan 5 (lima) Kemampuan Teritorial
dalam mengemban tugas pembinaan teritorial dilapangan
secara profesional, efektif dan efisien perlu melaksanakan
pembinaan terhadap 5 (lima) Kemampuan Teritorial tersebut
agar tercapai sasaran yang diharapkan berupa :

a) Terpelihara dan meningkatnya kemampuan deteksi


dini, lapor cepat dan cegah dini dari aparat teritorial
sehingga mampu mengetahui, mengenali dan
TERBATAS
TERBATAS
12

memprediksi perubahan serta perkembangan di lapangan


dan mampu mengantisipasi secara dini kerawanan yang
timbul dalam kehidupan sosial masyarakat maupun
lingkungannya, sehingga dapat memberikan waktu yang
cukup untuk mengambil tindakan pencegahan secara
proporsional.

b) Terpelihara dan meningkatnya kemampuan


penguasaan wilayah, sehingga mampu untuk mengenali
secara mendalam ciri-ciri aspek geografi, demografi dan
kondisi sosial.

c) Mampu melaksanakan tugas-tugas pembinaan


Ratih, yang meliputi menginventarisir, melatih dan
membentuk organisasi kerangka dalam Sistem
Pertahanan Semesta.
/ d) Mampu ………

d) Mampu berkomnikasi dalam rangka mengajak dan


memotivasi masyarakat dan instansi terkait dalam upaya
mewujudkan tujuan pembinaan Ratih.

3) Mental dan fisik yang baik.

a) Dalam bidang sikap dan perilaku harus memiliki :


(1) Sikap dan perilaku yang dapat dijadikan
tauladan bagi masyarakat di sekitarnya.
(2) Mampu berkomunikasi secara baik dan benar
dengan masyarakat sesuai kaidah-kaidah hukum
dan kultur masyarakat setempat.
(3) Mampu mengintegrasikan kepentingan tugas
pokoknya dengan aspirasi masyarakat setempat.
(4) Mempunyai sikap dan perilaku yang mampu
menggugah semangat masyarakat.
TERBATAS
TERBATAS
13

(5) Mampu melaksanakan sikap teritorial secara


nyata dalam kehidupan sehari-hari.

b) Memiliki fisik yang baik. Dalam mendukung


pelaksanaan tugas di lapangan, seorang aparat teritorial
dituntut untuk memiliki fisik yang baik, agar semua tugas
yang diemban dapat dilaksanakan secara maksimal.

4) Mempunyai keahlian khusus diluar ilmu keprajuritan dan


pengetahuan Teritorial. Guna mendukung pelaksanaan
tugas dilapangan seorang aparat teritorial tidak saja harus
menguasai Ilmu-ilmu dibidang teritorial tetapi juga harus pandai
dalam bidang ilmu pengetahuan lainnya, terutama dalam bidang
pertanian, peternakan dan ilmu pendukung lainnya yang akan
berguna bagi masyarakat tempat dia bertugas.

/ c. Kelengkapan……..

c. Kelengkapan Personel dan Materiil.

1) Kelengkapan Personel. Disamping personel yang


berkualitas juga dituntut kelengkapan personel, hal ini untuk
mempermudah pelaksanaan pembinaan dan pengajaran. Untuk
itu masing-masing Kotama perlu melengkapi personel Koramil
Model, sesuai dengan DAF/DSPP.

2) Kelengkapan Materiil. Pemenuhan kelengkapan materiil


di Koramil Model sesuai DAF/DSPP perlu dilakukan, hal ini
berguna untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas,
sehingga diharapkan proses pelaksanaan tugas pembinaan dan
pengajaran tidak mengalami hambatan.

d. Referensi yang diperlukan.


1) Proglatsi Koramil.

TERBATAS
TERBATAS
14

2) Buku SJM Koramil ( BPUP, BPKJ, BPKU, BPKKJ dan


UTP ).
3) Buku-buku Petunjuk tentang Binter.
4) Buku Kerja Danramil dan babinsa.
5) Bahan-bahan kepustaaan lainnya.

e. Bangunan. Guna menunjang terwujudnya tujuan mendaya-


gunakan Koramil Model. Idealnya dilengkapi bangunan berupa :
1) Barak yang fungsinya untuk menampung personel yang
dilatih.
2) Ruang perpustakaan.
3) Aula yang fungsinya untuk proses belajar.
4) Ruang data.

/ BAB ……

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

18. Kesimpulan.

a. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Koramil Model untuk


mendukung pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar selama ini
memanfaatkan sarana dan prasarana seadanya yang dipaksakan
untuk mendukung proses kegiatan belajar dan mengajar.

b. Personel Koramil Model secara kuantitatif dapat dikatakan


cukup tinggi secara kualitatif masih jauh dari yang diharapkan, karena
personel yang ada sebagian besar tidak memiliki pengetahuan dan
pengalaman teritorial sehingga hasil dari pelaksanaan Binter dan hasil

TERBATAS
TERBATAS
15

pembekalan-pembekalan terhadap personel Apter yang baru belum


memuaskan.

c. Hanjar dan Katdaldik yang dijadikan pedoman dalam


pembekalan terhadap personel baru belum baku dan tidak seragam
antara Koramil Model satu dengan lainnya. Selama ini terkesan
asal-asalan dan hanjar yang digunakan seadanya saja yang dimiliki
oleh personel Koramil Model yang ditunjuk untuk melatih.

d. Belum ada dana dari Komando atas guna penyelenggaraan


pelatihan termasuk honor bagi personel yang ditunjuk sebagai pelatih
baik dari personel sendiri maupun bantuan pelatihan dari luar.

19. S a r a n.

a. Untuk meningkatkan dan memberdayakan Koramil Model yang


sudah tergelar saat ini disarankan agar diadakan pembenahan-
pembenahan yang menyangkut sebagai berikut :

1) Sarana / prasarana yang meliputi : Ruang tidur dengan


segala kelengkapannya, ruang perpustakaan dan kelengkapan-
nya, ruang kelas dan kelengkapannya.
/ 2) Personel …….

2) Personel yang berkualitas Teritorial yang sesuai dengan


DSPP dari Koramil Model.

3) Piranti lunak yang berbentuk bahan ajaran dan perangkat


pengendali pendidikan yang memadai.

4) Dukungan dana yang dianggarkan dari Komando atas


guna penyelenggaraan kegiatan pelatihan termasuk honor yang
dapat memotivasi para pelatih.

TERBATAS
TERBATAS
16

b. Dalam rangka penyesuaian dengan perkembangan kondisi yang


ada serta agenda reformasi, maka penataan Koramil Model tetap dan
perlu dilaksanakan sesuai dengan tuntutan dan paradigma yang baru.

BAB VI
PENUTUP

20. Demikian tulisan ini dibuat sebagai bahan masukan bagi Komando
atas, kami menyadari kekurangan-kekurangan dalam tulisan ini, karena itu
kami mengharapkan saran dan perbaikan demi kesempurnaan tulisan ini.

Cimahi, Juni 2004

PENULIS

RAMSES L. TOBING, ST
MAYOR ART NRP 32763

DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN
1. Umum ……………………………………………… 1
2. Maksud dan Tujuan ……………………………… 2
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut ………………….. 2
TERBATAS
TERBATAS
17

4. Pendekatan ………………………………………. 2
5. Pengertian ………………………………………… 2

BAB II KONDISI KORAMIL MODEL SAAT INI


6. Umum ……………………………………………… 3
7. Kondisi Koramil Model Saat ini …………………. 3

BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


8. Umum ……………………………………………… 5
9. Intern ………………………………………………. 6
10. Ekstern ……………………………………………. 6
11. Masalah Geografi ………………………………… 7
12. Masalah Demografi ………………………………. 8
13. Masalah Kondisi Sosial ………………………….. 8
14. Masalah Aparat Teritorial ……………………….. 9
15. Masalah Piranti Lunak …………………………… 9

BAB IV KONSEPSI PEMBERDAYAAN KORAMIL MODEL


16. Umum ……………………………………………… 9
17. konsepsi ………………………………………….. 9

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


18. Kesimpulan ………………………………………. 14
19. Saran ……………………………………………… 15

BAB VI PENUTUP
20. Penutup ………………………………………….. 16

TERBATAS
TERBATAS
18

TERBATAS

Anda mungkin juga menyukai