Anda di halaman 1dari 25

TUGAS ILMU KEDOKTERAN KELUARGA BLOK 29

Laporan Keluarga Binaan

Jovina Johny
04011281320030
PDU B 2013

Pendidikan Dokter Umum


Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
2016
BAB I
ASSESSMENT

1.1. Pengenalan Anggota Keluarga secara Umum


Keluarga Udin terdiri dari 2 anggota keluarga, yaitu Udin dan Dewi. Udin berusia
30 tahun dan saat ini bekerja sebagai tukang becak. Dewi berusia 19 tahun dan saat ini
bekerja sebagai tukang parkir. Udin merupakan anak ke-5 dari 5 bersaudara dan Dewi
merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara. Saat ini mereka bertempat tinggal di Jl. Aiptu
K. S. Tubun dan mereka tidak memiliki rumah  disebutkan saja tinggalnya dimana.

1.2. Assessment Pribadi


1.2.1. Udin
TAMBAHKAN BIODATA (contoh)
Nama :Ibu Hj. Maryunah
Status dalam keluarga : Ibu/istri
Umur : 55 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan terakhir : SMP
Agama : Islam
Asal : Palembang
BB : 71 kg
TB : 153 cm
IMT :
Golongan darah :A
Tekanan Darah :

 Riwayat genetik
Ayah dari Udin meninggal saat Udin masih berumur 8 tahun tanpa
diketahui penyebabnya. Ibu dari Udin memiliki riwayat maag dan diabetes
mellitus. Udin menambahkan juga bahwa kaki ibunya sering ngilu. Ibunya juga
menderita keluhan yang sama dengan Udin yaitu sering pusing 7 keliling??
(pusing seperti berputar-putar). Dua saudaranya meninggal pada usia sekitar 30
tahun dan menurut keterangan Udin saudaranya meninggal karena disantet
(sebelum meninggal kepala saudaranya menjadi besar lalu mengalami kejang
dan besoknya meninggal)
 Pekerjaan
Udin bekerja sebagai tukang becak dan pencari barang bekas. Dia mengeluh
pegal pada bagian betis, tangan, dan punggung karena posisinya saat mengayuh
becak. Pegalnya dirasa hilang apabila dia beristirahat sebentar.
Udin juga bekerja sambilan mencari barang-barang bekas yang ditemuinya saat
mengendarai becak. Dia berkata terkadang barang-barang tersebut bebannya
berat dan dia mengangkatnya dengan cara memikulnya di bagian bahu.
 Gaya hidup
Udin mengaku kebutuhan tidurnya sering tidak tercukupi (2-3 jam/hari) dan
sering merasa tidak nyenyak saat tidur. Saat bangun tidur, Udin merasa
kepalanya sakit dan pusing 7 keliling. Udin juga mengeluh kepalanya pusing
dan pandangan gelap apabila dia tiba-tiba bangun dari duduk.
Dari segi nutrisi, makanan Udin cukup bervariasi dan lengkap. Makanan
sehari-harinya saat sarapan biasanya kopi, makan siang dan makan malam
bervariasi biasanya nasi, tempe, telur, sayur, dan ayam. Walaupun demikian
jadwal makan Udin tidak teratur karena tuntutan pekerjaan. Udin memiliki
riwayat penyakti maag sehingga terkadang melewatkan makan karena merasa
saat makan mulut terasa pahit. Lambungnya seringkali terasa perih dan terasa
penuh di perut apabila dia melewatkan dan/atau telat makan.  pisahkan, buat
judul baru “Diet”
Udin sering merasa pegal-pegal terutama di tangan, kaki, dan punggung.
Keluhan ini kemungkinan akibat posisinya saat bekerja. Udin juga sering nyeri
punggung sehingga membuat dirinya susah tidur.
Aktivitasnya sehari-hari setelah bangun dari tidur biasanya melanjutkan
tidurnya kembali di becak. Sekitar jam 8 pagi Udin sarapan setelah itu mulai
bekerja sampai siang. Apabila pekerjaannya tidak terlalu banyak Udin sering
tidur siang di becak. Terkadang Udin juga berkeliling mencari barang-barang
bekas yang masih bermanfaat. Malam hari setelah makan malam Udin sering
berkumpul bersama temannya dan merokok. Udin mengaku merokok sebanyak
1 bungkus sehari dan terkadang minum minuman keras tetapi jarang
(1x/minggu).
 Penyakit yang pernah diderita
Udin memiliki riwayat penyakit maag.

1.2.2. Dewi
 Riwayat genetik
Kedua orangtua Dewi memiliki riwayat sakit maag. Ibunya juga sering
merasa pegal-pegal di kedua kaki yang kemungkinan diakibatkan oleh
pekerjaannya (pencari barang bekas). Nenek Dewi memiliki riwayat hipertensi.
 Pekerjaan
Dewi bekerja sebagai tukang parkir di sekitar tempat tinggalnya. Dewi juga
terkadang membantu Udin mencari barang bekas sehingga sering mengangkat
beban yang berat. Pada waktu senggang biasanya Ia duduk dan bersantai di
kursi dekat tempat tinggalnya.
 Gaya hidup
Dewi merasa kebutuhan tidurnya tidak tercukupi (4-5 jam/hari) dan
tidurnya tidak nyenyak. Dewi sering tidur larut malam karena lingkungannya
berisik dan susah tidur juga karena terlalu banyak pikiran. Akibatnya, Dewi
sering sakit kepala pada saat siang hari sehingga dia sering tidur siang untuk
mengurangi rasa sakit kepalanya.
Kebiasaan makan Dewi tidak teratur, terkadang 1-2 hari sekali. Nafsu
makannya kurang dan Dewi mengaku mual dan muntah apabila makan. Dewi
mengaku bahwa ia malas makan karena perutnya perih dan tidak menyukai
sayur dan daging. Makanan yang sehari-hari Dewi konsumsi biasanya nasi
putih dan sambal, terkadang model dan tekwan untuk makan siangnya. Dewi
jarang sarapan karena merasa perutnya tidak nyaman apabila sarapan.
Dewi mengeluh bahwa ia juga sering merasa pegal-pegal di punggung. Ia
lebih sering menghabiskan waktunya untuk duduk dan bersantai pada aktivitas
sehari-harinya. Apabila terpapar dingin, kakinya sering terasa ngilu.
Dewi mengalami diare 2-3 hari sekali dan merasa lesu. Terkadang malam
harinya Dewi merasa badannya demam, pusing, dan terkadang mual. Dewi
mengaku tidak mencuci tangan pada saat makan dan juga selalu membeli
makanan di luar.
Aktivitas sehari-hari Dewi biasanya pada saat pagi yaitu mandi, mencuci
pakaian dan bekerja menjadi tukang parkir setelah itu tidur kembali. Pada saat
siang kebanyakan duduk dan tidur siang apabila tidak sedang bekerja. Malam
harinya setelah makan malam Dewi mandi setelah itu mempersiapkan tempat
tidur.
 Penyakit yang pernah diderita
Demam, pilek, diare

1.3. Assessment Lingkungan


Lingkungan tempat tinggal keluarga sebenarnya kurang memadai. Keluarga tidak
memiliki rumah dan mereka tinggal di pinggir ruko. Keluarga memiliki seekor anjing
dan 2 ekor burung dan mereka sering tidur berdekatan dengan hewan peliharaannya.
Tempat tinggal terlihat kotor dan berdebu karena sering dijadikan tempat parkir
kendaraan bermotor.

Gambar 1. Tempat tinggal keluarga

Gambar 2. Tempat tinggal keluarga dan hewan peliharaan


Tempat tidur keluarga sebenarnya kurang memadai karena hanya terdiri dari tikar
dan alas tidur tipis. Biasanya mereka membawa peliharaan mereka tidur di dekat
keluarga. Keluarga mengaku tempat tidurnya jarang dibersihkan. Mereka sering merasa
terganggu dengan suasana yang berisik dan terganggu oleh nyamuk sehingga kualitas
tidurnya kurang baik. Keluarga juga merasa kurang nyaman tidur di alas tidur tersebut
karena sering menyebabkan punggung mereka pegal dan terkadang nyeri.

Gambar 3. Tempat tidur keluarga


Keluarga menggunakan air bersih di dekat tempat tinggal mereka di dalam
minimarket. Air bersih tersebut digunakan untuk mandi, sikat gigi, dan mencuci baju
serta alat makan.
Gambar 4 menunjukkan tempat duduk keluarga yang sering dipakai untuk duduk,
bersantai, bahkan tidur siang. Mereka memakai tempat ini untuk makan bersama dan
berkumpul bersama teman-teman lainnya.

Gambar 4. Tempat duduk keluarga


Pada siang hari, barang kepemilikan mereka dikumpulkan dalam suatu tempat yang
terdapat di gambar 5.
Gambar 5. Tempat penyimpanan barang kepemilikan keluarga

Gambar 6. Dokumentasi bersama keluarga


1.4. Assessment Perilaku
1.4.1. Perilaku keluarga yang dapat menyebabkan penyakit yaitu kebiasaan makan yang
tidak teratur. Makan makanan yang mengiritasi lambung dapat memperparah
keluhan maag yang mereka rasakan.
1.4.2. Tidur dengan posisi yang kurang baik menyebabkan keluhan pegal pada keluarga.
Alas tidur yang kurang memadai juga dapat memperburuk keluhan.
1.4.3. Tidur dengan posisi yang kurang baik dan terlalu banyak duduk dapat
menyebabkan postur tubuh yang tidak baik.
Gambar 6. Posisi tidur yang kurang baik
1.4.4. Sering kurang tidur karena merasa tidak nyaman dengan suasana dan tempat
tidurnya. Kurang tidur kemungkinan disebabkan karena terlalu banyak tidur pada
siang hari.
1.4.5. Makan makanan yang kurang bergizi menyebabkan nutrisi kebutuhannya kurang
tercukupi (terlihat dari rambut Dewi yang berwarna cokelat kemerahan).
1.4.6. Jarang mencuci tangan sebelum makan menyebabkan keluhan diare dari Dewi.
1.4.7. Tempat tinggal yang kurang bersih menyebabkan keluarga rentan terkena infeksi
dan penyakit kulit.
1.4.8. Perilaku merokok dan minum alkohol pada Udin dapat beresiko terhadap
kesehatannya.
1.5. Rangkuman Hasil Assessment
Dari hasil assessment yang telah dilakukan pada Udin dan Dewi, keluhan yang sama
terdapat dalam keluarga adalah maag, kurang tidur, dan badan pegal. Menurut pendapat
keluarga, maag merupakan masalah yang paling mengganggu karena sering
mengganggu aktivitas mereka sehari-hari. Mereka juga merasa pekerjaannya sering
terganggu karena keluhan yang membuat mereka tidak nyaman. Intervensi akan
dilakukan berdasarkan prioritas masalah yang telah didapatkan dari hasil assessment
ini.
BAB II
PEMILIHAN PRIORITAS DAN ALTERNATIF INTERVENSI

2.1. Pemilihan Prioritas


2.1.1. Identifikasi masalah
Tabel 1. Identifikasi masalah
No Program Target Pencapaian keluarga
.
1. Jadwal makan - Makan 3 kali sehari - Makan 1-2 kali sehari
diselingin makanan tanpa makanan
ringan ringan. Terkadang
- Makan makanan tidak makan seharian
yang bernutrisi - Makan makanan
seadanya
2. Jadwal tidur - Tidur malam - Tidur malam 2-4 jam
minimal 8 jam sehari
- Membuat suasana - Suasana tidur tidak
tidur nyaman nyaman
3. Memperbaiki masalah - Alas tidur diperbaiki - Alas tidur tidak
badan pegal - Tahu tentang cara nyaman
menghilangkan - Belum mengetahui
pegal dengan masalah yang
peregangan membuat badan pegal
- Tahu posisi tidur
yang baik dan benar
4. Diare (hanya pada salah - Bisa cuci tangan - Jarang cuci tangan
satu anggota keluarga) dengan baik dan sebelum makan
benar
- Lebih
memperhatikan self-
hygiene
5. Merokok dan minum Kuantitas merokok - Merokok 1
alkohol (hanya pada dikurangi dan apabila bungkus/hari
salah satu anggota mampu disarankan - Minum minuman
keluarga) untuk berhenti keras 1 minggu sekali
merokok dan minum
minuman keras

2.1.2. Menetapkan prioritas masalah


Prioritas masalah ditetapkan dengan metode USG:
 Urgency: masalah ini mendesak untuk diselesaikan
 Seriousness: masalah ini dapat berdampak serius apabila tidak diselesaikan
 Growth: masalah ini dapat berkembang sehingga sulit untuk dicegah
Tabel 2. Prioritas Masalah
Masalah U (Urgency) S (Seriousness) G (Growth) UxSxG
Maag 4 4 2 32
Badan pegal 2 2 2 8
Kurang tidur 2 3 1 6
Diare 3 3 1 9
Merokok dan minum 1 3 1 3
alkohol
Keterangan:
Tabel ini akan diisi dengan nilai 1-5 pada kolom U, S, dan G berdasarkan kriteria
berikut:
1: Bila tidak segera ditanggulangi tidak akan menimbulkan kematian
2: Bila tidak segera ditanggulangi tidak akan menjadi berat
3: Bila tidak segera ditanggulangi akan berakibat
4: Bila tidak segera ditanggulangi akan menyebabkan komplikasi
5: Bila tidak segera ditanggulangi akan menyebabkan kematian

2.1.3. Mencari akar masalah


Akar masalah dicari dengan menggunakan Teori Blum (1976) dan digambarkan
dalam diagram Fish Bone Ishikawa. Komponennya terdiri atas perilaku (behavior),
lingkungan (environment), pelayanan kesehatan (health services), dan keturunan
(heredity). Pada diagram ini pelayanan kesehatan tidak dimasukkan karena peran
pelayanan kesehatan disini belum ada.
Diagram 1. Akar masalah maag

Lingkungan Genetik

Tidak memiliki pilihan


makanan Maag (+)

Tidak ada dapur

MAAG
Sering telat makan
Malas makan
Lebih mementingkan Makan makanan yang
pekerjaan mengiritasi lambung

Perilaku

Diagram 2. Akar masalah badan pegal

Lingkungan Genetik
Alas tidur kurang
memadai Genetik (-)

Tuntutan pekerjaan

BADAN
Posisi tidur kurang baik PEGAL

Terlalu banyak duduk


Pekerjaan yang berat
Kebanyakan aktivitas
menggunakan otot yang sama
dalam waktu yang lama

Perilaku
Diagram 3. Akar masalah kurang tidur

Lingkungan Genetik
Alas tidur kurang
memadai Genetik (-)

Suasana tidak kondusif

KURANG
Terlalu banyak tidur siang TIDUR
Minum kopi malam
hari
Banyak pikiran

Perilaku

2.2. Alternatif Intervensi


2.2.1. Penetapan alternatif intervensi
Tabel 3. Penetapan alternatif intervensi
No Jenis Kegiatan Outline Kegiatan Media Outcome
.
1. Penetapan - Menjelaskan tentang Edukasi - Keluhan maag
jadwal makan keluhannya dan dan berkurang
dampaknya terhadap monitoring - Angka kecukupan
kesehatan gizi harian dapat
- Menanyakan waktu terpenuhi
makan pada biasanya
- Memberikan jadwal
makan pada waktu
yang tepat
- Memberikan saran
makanan yang
sebaiknya dikonsumsi
- Memberikan saran
untuk mengkonsumsi
makanan ringan
2. Penetapan - Menjelaskan dampak Edukasi - Waktu tidur
jadwal tidur dari kurang tidur dan tercukupi
terhadap kesehatan monitoring - Merasa lebih
- Menetapkan jadwal produktif pada
tidur yang seharusnya saat kerja
- Memberikan earplug
untuk mengurangi
gangguan saat tidur
- Memakai lotion anti-
nyamuk
3. Memperbaiki - Menjelaskan Edukasi - Keluhan badan
masalah badan penyebabnya dan dan pegal berkurang
pegal dampaknya bagi monitoring - Merasa lebih
tubuh produktif saat
- Menyarankan untuk bekerja
menggunakan alas
tidur yang lebih
memadai
- Mengajarkan cara
peregangan tubuh
untuk mengurangi
pegal
- Mengajarkan posisi
tidur yang benar
4. Diare - Mengajarkan cara Edukasi - Keluhan diare
cuci tangan yang baik dan berkurang
dan benar monitoring - Self hygiene
- Mengajarkan seputar meningkat
tentang self-hygiene
5. Merokok dan - Menjelaskan tentang Edukasi - Berhenti minum
minum alkohol dampak dari rokok dan alkohol
dan minum alkohol monitoring - Kebiasaan
- Menyarankan untuk merokok
mengurangi rokok berkurang/berhent
perhari i
- Menyarankan untuk - Mendapatkan alas
berhenti minum tidur yang layak
alkohol
- Menyarankan untuk
mengalokasikan dana
dari rokok dan
minuman alkohol
untuk membeli kasur

2.2.2. Rencana jangka panjang mandiri


 Jadwal makan dilanjutkan untuk mengurangi keluhan maag dan membiasakan
untuk mulai makan makanan yang bernutrisi
 Membiasakan untuk tidur pada jadwal yang telah ditetapkan
 Membiasakan diri untuk berolahraga ringan untuk mengurangi pegal
 Membiasakan diri untuk tidur dan duduk dengan posisi yang baik
 Membiasakan diri untuk memperhatikan self hygiene
 Kebiasaan minum alkohol dan merokok dapat berhenti
BAB III
IMPLEMENTASI INTERVENSI

3.1. Monitoring Harian


Implementasi intervensi dilakukan dari 19 November 2016.
3.1.1. Penetapan jadwal makan
 Hari 1 (19 November 2016)
Keluarga diberikan edukasi terlebih dahulu tentang pentingnya makan dan
keuntungan yang didapat apabila makan dengan teratur. Dilakukan juga
edukasi mengenai makanan yang seharusnya dikonsumsi. Penetapan jadwal
makan yang diberikan adalah makan pagi paling lambat jam 9.00, makan siang
jam 14.00 dan makan malam jam 21.00. Edukasi dilakukan pada pagi hari
untuk memastikan keluarga sarapan pagi. Sarapan pagi keluarga pada hari 1
adalah mie ayam yang dibeli di sekitar tempat tinggal. Siangnya Dewi makan
tekwan jam 12.00, sedangkan Udin makan nasi ayam sekitar jam 13.00.
Malam hari, keluarga makan ubi yang direbus sekitar jam setengah 8.
 Hari 2 (20 November 2016)
Hari ini Dewi melewatkan makan pagi karena merasa masih kenyang.
Sedangkan Udin hanya minum kopi dan merokok. Siang hari jam 12 mereka
makan nasi, sayur, dan tempe di warung dekat tempat tinggalnya. Malamnya
mereka makan nasi padang sekitar jam 7.
 Hari 3 (21 November 2016)
Dewi dan Udin melewatkan sarapan pagi, mereka mengaku pada pagi hari
banyak kerjaan. Siang hari Dewi merasa perutnya nyeri sehingga dia
melewatkan makan siang. Udin makan model gandum. Malamnya terlihat
mereka sedang masak kubis dan menggoreng tempe.
 Hari 4 (22 November 2016)
Hari ini dilakukan edukasi ulang agar jadwal makan dapat terpenuhi untuk
mengurangi sakit maag. Udin merasa sakit maagnya tidak mengganggu
aktivitasnya beberapa hari ini. Pagi hari mereka makan nasi uduk, siang
harinya Dewi mie instan sedangkan Udin makan nasi padang. Pada malam hari
mereka makan nasi dan biawak.
 Hari 5 (23 November 2016)
Pagi hari mereka makan bakpau kacang. Siang harinya Dewi mengaku ada
mengkonsumsi gorengan sekitar jam 10 setelah itu makan nasi ayam. Udin
juga ada makan gorengan dan makan siang nasi ayam. Malamnya mereka
makan nasi dan tahu isi sayuran.
 Hari 6 (24 November 2016)
Pagi hari Dewi terlihat sedang memakan roti sedangkan Udin minum kopi dan
merokok. Siang hari Dewi dan Udin makan gado-gado. Malam harinya mereka
nasi, ikan, dan tumis tauge. Setelah dilakukan anamnesis Dewi mengatakan
bahwa sakit maagnya berkurang setelah ia mencoba makan dengan teratur.
 Hari 7 (25 November 2016)
Pagi hari mereka makan cakwe dan minum kopi. Siangnya mereka makan nasi
dan tumis kangkung. Malamnya mereka makan gado-gado. Setelah dilakukan
anamnesis, Udin dan Dewi mengatakan bahwa makan dengan teratur telah
mengurangi keluhan maag yang mereka rasakan.

3.1.2. Penetapan jadwal tidur


 Hari 1 (19 November 2016)
Keluarga diberikan edukasi mengenai pentingnya tidur yang cukup. Keluarga
juga diberitahukan tentang kemungkinan penyebab tidur yang kurang nyenyak
seperti adanya gangguan suara, tidak nyamannya tempat tidur yang mereka
gunakan sekarang ini. Kemungkinan juga kurang nyaman karena banyak
serangga yang mengganggu. Jadwal tidur yang telah ditetapkan yaitu jam 10
sebaiknya tidur dan paling telat jam 11. Keluarga diberikan earplug.
 Hari 2 (20 November 2016)
Hari ini mereka mengaku masih belum bisa tidur dengan nyenyak karena
merasa tidak nyaman dengan earplug. Dewi mengatakan bahwa dia tidak bisa
tidur karena banyak pikiran, sedangkan Udin mengatakan dia sudah terlelap
sekitar jam 11 lewat
 Hari 3 (21 November 2016)
Dewi masih belum bisa tidur lebih awal karena ia mengaku terlalu banyak
tidur siang. Udin mengatakan bahwa siklus tidurnya lumayan membaik karena
biasanya tidur jam 2-3 subuh sedangkan sekarang ia bisa tidur jam 12.
Keluarga diberikan lotion anti nyamuk.
 Hari 4 (22 November 2016)
Dewi mengatakan masih belum bisa tidur lebih awal karena telah terbiasa tidur
siang. Udin mengatakan ia paling cepat tidur jam 12.
 Hari 5 (23 November 2016)
Dewi tidur jam 11 malam tetapi ia mengatakan bahwa mungkin karena lelah
dengan pekerjaan. Udin seperti biasa tidur jam 12 malam.
 Hari 6 (24 November 2016)
Dewi tidur jam 11 malam dan Udin tidur jam 12 kurang.
 Hari 7 (25 November 2016)
Dewi dan Udin tidur jam 11 malam. Selama seminggu ini mereka cukup
merasa nyaman karena gangguan akibat serangga sudah hilang. Tapi mereka
merasa kurang nyaman dengan alas tidurnya.

3.1.3. Memperbaiki masalah badan pegal


 Hari 1 (19 November 2016)
Hari 1 dilakukan edukasi tentang penyebab badan pegal selama ini yang
mungkin disebabkan karena posisi dan alas tidurnya serta terlalu sering duduk.
Diberikan juga edukasi tentang cara peregangan yang bisa dilakukan dengan
mudah. Disarankan juga kepada keluarga untuk melakukan peregangan ini
setiap pagi.
 Hari 3 (21 November 2016)
Badan pegal masih terasa karena Udin sering tidur di becak sedangkan Dewi
mengatakan bahwa pegalnya sedikit berkurang setelah peregangan. Keluarga
sering lupa untuk melakukan peregangan. Posisi tidur biasanya masih
dilakukan seperti biasa karena mereka merasa bahwa posisi tidurnya sudah
nyaman.
 Hari 5 (23 November 2016)
Udin merasa tidak pegal lagi setelah ia mengurangi tidur siang di becak. Dia
juga merasa pegalnya sudah berkurang setelah ia melakukan peregangan.
Dewi masih mengeluh pegal.
 Hari 7 (25 November 2016)
Udin sudah tidak pegal lagi, sedangkan Dewi masih. Hal ini kemungkinan
karena Dewi terlalu sering duduk dan alas tidurnya yang kurang baik.
3.1.4. Diare
 Hari 1 (19 November 2016)
Hari pertama dilakukan edukasi mengenai diare dan kira-kira penyebabnya.
Dewi dan Udin diedukasi juga cara cuci tangan yang baik dan benar.
Memberikan edukasi sedikit tentang self hygiene (gosok gigi 2 kali sehari,
mandi 2 kali sehari, tidur jangan dengan hewan peliharaan)
 Hari 3 (21 November 2016)
Hari ini Dewi mengatakan bahwa BABnya sedikit cair tetapi hanya sekali.
Dewi dan Udin masih lupa langkah cuci tangan.
 Hari 5 (23 November 2016)
Dewi tidak diare hari ini. Dewi dan Udin ingat semua langkahnya tetapi lupa
urutannya.
 Hari 7 (25 November 2016)
Dewi mengatakan dia terkadang lupa cuci tangan tetapi sudah lebih peduli
dengan kebersihan tangannya dibandingkan sebelum intervensi. Dia juga
mengatakan 1 minggu hanya sekali diare. (biasanya 2-3 hari sekali)

3.1.5. Merokok dan minum alkohol


 Hari 1 (19 November 2016)
Pada hari pertama dilakukan edukasi mengenai bahaya merokok dan minum
alkohol. Udin setuju untuk mencoba mengurangi rokoknya dengan
memberikan rokoknya ke Dewi untuk disimpan. Hari 1 Udin masih merokok 1
bungkus
 Hari 3 (21 November 2016)
Hari ini Udin hanya merokok 10 batang. Dewi mengatakan bahwa Udin cukup
patuh untuk mengurangi rokoknya.
 Hari 5 (23 November 2016)
Hari ini Udin bisa hanya merokok 8 batang. Dewi mengatakan bahwa Udin
memiliki niat yang kuat untuk berhenti merokok.
 Hari 7 (25 November 2016)
Udin hanya merokok 5 batang. Udin mengatakan bahwa ia memang ingin
berhenti merokok sejak lama. Udin juga mengatakan bahwa uangnya akan ia
tabung untuk membeli tempat tidur. Udin juga tidak minum alkohol lagi.

3.2. Masalah Selama Implementasi


3.2.1. Apabila sedang sibuk mereka kadang melewatkan jam makannya, tetapi mereka
mengatakan bahwa mereka tetap mencoba makan walaupun jamnya telat. Mereka
juga mengatakan bahwa mereka tidak suka makan snack ringan karena merasa
makan siang sudah cukup
3.2.2. Masih sering tidur larut malam karena tidak nyaman menggunakan earplug
sehingga masih sering terganggu. Dewi mengatakan bahwa sebenarnya ia ingin
tidur tetapi banyak pikiran dan kemungkinan karena terlalu sering tidur siang.
3.2.3. Merasa tidak ada waktu untuk melakukan peregangan pada pagi hari karena ada
pekerjaan.
3.2.4. Sering lupa mencuci tangan saat sebelum dan sesudah makan.
3.2.5. Merasa alas tidur bukan merupakan masalah dan merasa bahwa tidurnya bisa
dicukupi dengan tidur siang.

3.3. Dokumentasi
 Dewi dan Udin sudah mulai memperhatikan makannya
 Mengajarkan cuci tangan dengan baik dan benar
 Upgrade tempat tinggal dan becak

 Edukasi tentang tidur dan pemberian lotion anti nyamuk


 Edukasi peregangan

3.4. Rangkuman Hasil Intervensi


3.4.1. Penetapan jadwal makan
 Keluarga mulai teratur untuk makan dan makanannya sudah cukup baik
dibandingkan sebelumnya.
 Keluarga merasa lebih baik karena keluhannya maagnya sudah berkurang
3.4.2. Penetapan jadwal tidur
 Keluarga masih belum bisa untuk tidur dengan nyaman kemungkinan karena
alas tidurnya yang belum diperbaiki
 Keluarga masih kesulitan untuk mengikuti jadwal tidur dan masih lebih senang
tidur siang
3.4.3. Memperbaiki masalah badan pegal
 Keluarga masih merasa badannya pegal tetapi sudah cukup berkurang karena
peregangan
 Peregangan terasa masih belum efektif dan efisien karena alas tidurnya belum
diganti dan mereka sering lupa melakukan peregangan
3.4.4. Diare
 Keluhan diare sudah berkurang
 Keluarga lebih peduli dengan kebersihan diri
3.4.5. Merokok dan minum alkohol
 Udin bisa mengurangi jumlah rokoknya menjadi setengah bungkus per hari
 Udin tidak minum alkohol lagi.

Anda mungkin juga menyukai