NIM : 2211102411166 Mata Kuliah : Keperawatan Gerontik I Dosen pengampu : Ns. Dwi Widyastuti, S. Kep., M. Kep
Lansia dalam perawatan di rumah terkadang memerlukan bantuan keluarga sebagai
Caregiver. Pengalaman keluarga dalam merawat membutuhkan perhatian dan waktu yang lebih seperti kebutuhan pemenuhan makan, mandi, berganti pakaian. Keluarga mengungkapkan lansia kadang bersikap seperti anak kecil sehingga tidak jarang keluarga bertengkar dengan lansia karena salah paham. Berikut ini adalah sedikit cerita dan pengalaman saya saat merawat lansia dirumah, kebetulan lansia yang saya rawat adalah orang tua saya sendiri. Sebelum wafat di usia 82 tahun , bapak sempat mengalami penurunan kesehatan dengan berat badan yang berlebihan ( obesitas ) , membuat semua kegiatan sehari-hari bergantung pada keluarga terutama ibu dan kami yang memang tinggal di satu rumah dengan orang tua, dengan riwayat perokok sejak muda dan hanya berhenti saat sakit dan terbatasnya mobilitas fisik, tidak jarang bapak terserang penyakit saluran pernapasan, sehingga bapak harus diopname karena sesak napas dan saturasi oksigen yang menurun, di rumah sakit bapak didiagnosa PPOK, disini kami merawat bapak dengan bantuan perawat dan tim medis lain. Perawatan saat di rumah yang biasa kami lakukan 1. Nutrisi, kebutuhan makan dan minum sebelum masuk RS sangat mudah kami penuhi, karena bapak tidak pernah rewel dan pilih- pilih makanan, apa saja yang kami sediakan bapak selalu habiskan ( kecuali saat di RS karena bapak mengalami penurunan kesadaran). 2. Personal higiene, untuk mandi ,gosok gigi dan ganti pakaian sangat bergantung pada kami di rumah, jika bapak tidak kuat berdiri kami akan menyeka bapak ditempat tidur. 3. Eliminasi, untuk bak kami menyediakan urinal dekat tempat tidur bapak, namun untuk bab , bapak selalu berusaha minta bantuan untuk berjalan ke WC, karena bapak tidak mau memakai Pampers ( sayangnya kami selalu salah dan tidak tau cara membawa bapak ke kamar mandi, salah cara menopang kadang mod bapak berubah, hanya mau dibantu ibu saja akhirnya bapak sering konstipasi ), karena kurang mobilisasi dan menahan bab, tidak jarang kami memberikan obat pelunak feses untuk mengatasi hal tersebut. 4. Religi, untuk kegiatan beribadah / sholat di masa lansia , kami selalu mengingatkan saat waktu sholat, tapi karena bapak susah bergerak dan ke kamar mandi , dan bapak merasa sering mengompol, mengatakan jika pakaiannya najis , maka kami harus ekstra sabar dan tenaga untuk membersihkan pakaian dan lain-lain Selepas bapak berpulang, setelah 14 hari dirawat, tugas kami berlanjut untuk menjaga ibu, karena memang kedua orang tua kami sama-sama sepuh, dari yang biasanya tidak ada keluhan, mungkin karena sedih ditinggal bapak mulai muncul masalah kesehatan, dengan usia yang sudah sepuh ibu di diagnosa hipertensi . ( Sampai saat ini Hipertensi ibu terkontrol, karena sejak tahun 2020 terdapat posyandu lansia di kelurahan tempat tinggal kami). Berbeda dengan bapak, ibu sangat susah makan, hingga penyakit yang muncul adalah masalah pencernaan, yaitu gastritis. Tidak membedakan saat merawat ibu sama saat kami merawat bapak, hanya kebutuhan pemenuhan kesehatan yang berbeda karena keluhannya juga berbeda. Untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi dan makanan dan pola makan ibu sering malas makan, kami sering mengajak ibu kumpul keluarga, makan bersama anak dan cucunya, atau tidak jarang kami ajak bepergian dan liburan saat ada waktu luang, sejenak rehat dari kesibukan bekerja dll. Untuk pemenuhan kebutuhan religi dan bersosialisasi, sampai saat ini ibu masi mengikuti kegiatan pengajian dilingkungan tempat tinggal kami, mengerjakan sholat 5 waktu, mengaji dan sholat malam. ( Allohuma Barik). Dalam merawat lansia sekali lagi kita diharapkan lebih sabar, bukan hanya kondisi fisiknya saja yang rapuh pun juga dengan perasaan nya, akan sangat sensitif. Diharapkan kita yang lebih sabar dan mengerti dengan keadaan lansia. Menjadi care giver terutama orang tua sendiri bukan lagi sebuah tuntutan melainkan merupakan kewajiban kita sebagai anak, sebisa mungkin menegur jika ada kesalahan dengan cara yang baik dan santun tanpa perkataan yang menyinggung lansia. Dengan merawat lansia kita lebih paham sifat-sifat mereka yang berbeda dengan kita, lebih bisa memikirkan akan seperti apa kita juga saat menjadi lansia. Tidak mudah menjadi Caregiver ataupun sebagai anak yang merawat lansia di rumah, semoga dengan sepenggal cerita ini kita bisa selalu bersabar dan memahami dalam merawat orang tua. Dari pengalaman saya merawat lansia, agar memudahkan dalam memberi perawatan lanjutan, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan yang harus dipehatikan 1. Memprioritaskan keamanan lansia: Dengan usia yang bertambah membuat tubuh tidak sekuat dulu, hal ini membuat lansia lebih rentan jatuh, memodifikasi tempat tinggal atau kamar yang dipergunakan lansia, mengatur tata letak barang-barang, pastikan mudah dijangkau, untuk meminimalkan lansia hilang keseimbangan dan jatuh. 2. Perhatikan kebutuhan Nutrisi: Menerapkan pola makan lansia meminimalkan timbulnya penyakit, untuk mengatasi selera makan yang menurun, ada beberapa tips yang bisa dicoba: memberikan konsumsi makan dalam porsi kecil tapi sering, meningkatkan konsumsi olahah kalsium susu / keju, mengurangi konsumsi lemak dan gula, seperti minuman ringan dan biskuit. 3. Memenuhi kebutuhan lain seperti berbelanja, menemani lansia untuk tetap berkegiatan di rumah. 4. Menerima bantuan orang lain, merawat lansia bukan perkara mudah diperlukan bantuan kolaborasi dengan seluruh anggota keluarga yang lain atau mungkin juga tenaga medis lain. 5. Memahami kondisi kesehatan lansia, membuat jadwal kegiatan bersama anggota keluarga yang lain, memastikan lansia selalu dalam pengawasan ( namun tetap meminimalkan lansia merasa selalu diawasi) , mendampingi saat mengurus berkas atau legalitas penting. 6. Menjaga kesehatan diri sendiri: Terlalu sibuk menjaga lansia terkadang kita lupa menjaga kesehatan fisik dan mental diri sendiri terlebih dua aspek tersebut sangat penting untuk diperhatikan, terlebih jika banyak hal lain yang harus diperhatikan, tugas mengurus keluarga, kuliah dan lain-lain. Perawatan diri sendiri sangatlah penting dan tidak boleh disepelekan, karena mood kita juga berimbas kepada pola perawatan kita terhadap lansia jika memang sudah tidak mampu lagi membutuhkan waktu untuk beristirahat, jangan malu untuk meminta bantuan orang lain dalam merawat lansia.