Anda di halaman 1dari 2

Nama : Amanda Tri Utami

Kelas : IX-I
Tugas : Menyusun Cerita Inspiratif

Kerangka Karangan :
1. Orientasi : - Perkenalan Tokoh
- Pengenalan cita cita tokoh
- Awal mula perjuangan tokoh
2. Komplikasi : - Ujian yang timbul saat proses perjuangannya
- Tokoh mengalami gagal beberapa kali
3. Resolusi : - Tokoh Kembali bangkit dan berjuang
- Segala penyemangat datang
4. Koda : - Tokoh masuk universitas pilihannya

Gagal tidak apa-apa, Menyerah tidak dapat apa-apa

Nama nya Dwi Putri Febrianti. Dia kakak kedua ku , lebih tepatnya dia anak kedua
dari tiga bersaudara. Dia sholehah,cantik,pandai menulis.sudah banyak karya karya yang
dihasilkan oleh dia. Dan sekarang aku akan mencoba menulis tentang dirinya.
Menurutnya cita-cita adalah goals atau tujuan dari sesuatu yang kita akan capai, baik
itu profesi atau pekerjaan, ataupun segala sesuatu yang kita ingin dapatkan.Cita citanya
adalah ingin menjadi seseorang yang memberikan manfaat bagi diriku sendiri, keluarga, dan
masyarakat.Yaitu menjadi seorang tenaga kesehatan. Alasannya sebenernya sederhana,
karena ingin memberikan manfaat yaitu menjadikan hidup ini sehat, mulai dari sehat fisik,
psikoligis atau mental, intinya sehat jasmani dan rohani.
Saat ini dia sedang menekuni pendidikan sebagai bidan dan nantinya menjadi nakes
(tenaga kesehatan) ini yang akan membantu mewujudkan cita cita untuk memberikan
manfaat bagi sekitar. alasan menjadi nakes khususnya bidan, karena termotivasi oleh kedua
orangtuanya khususnya ibu kami, beliau sebagai bidan menjadi alasannya untuk meneruskan
perjuangan beliau, kemudian juga dari semua alasan tersebut, ada alasan lain yang penting
karena dia sendiri melihat lingkungan di sekitar ya umumnya di Indonesia tingkat kesehatan
terutama ibu dan anak masih rendah, angka kematian ibu dan anak masih tinggi jadi dengan
cita cita ini dia ingin mewujudkan Indonesia sehat dengan ibu dan anak yang hebat dan sehat
juga.
Sampai detik ini panjang sekali perjuangannya, awalnya dia memilih bukan sebagai
bidan, melainkan dokter spesialis anak, namun takdir dari Allah, singkat ceritanya dia
mengikuti tes seleksi perguruan tinggi yang kurang lebih sebanyak 9 kali, dengan hasil 7 kali
gagal masuk kedokteran itu. Tapi atas motivasi dan semangat yang ada dalam dirinya, ia
tidak berheti sampai disini saja dan terus melakukan usaha.
Ia bangkit dan kembali berjuang walaupun pernah gagal. Dia mempunyai keyakinan
gagal bukanlah akhir, gagal bukan alasan untuk menjadikan kita harus menyerah, dan kita
mesti tahu bahwa di sepanjang perjalanan untuk menggapai cita cita, gagal itu bagian dari
perjalanannya, dia meyakini bahwa banyak jalan menuju roma, banyak jalan menuju cita-cita
kita bahkan kalo kita gagal 100 kali masih ada 1000 jalan, kalo kita gagal sejuta kali masih
ada semilyar jalan untuk kita biasa berjuang kemudian dia mengevaluasi atau introspeksi diri
apa yang salah atau penyebab dia gagal, setelah menemukan kesalahannya lalu ia perbaiki
semua dengan pelan-pelan tapi pasti konsisten.Setelah banyak upaya yang telah dilakukan dia
tak lupa berdoa bertawakal pada Allah, karena sejatinya kita berusaha Allah yang
memberikan takdir dan kehendak-Nya.
Dan pada akhirnya,di dua perjuangan terakhir alhamdulillah diberi kesempatan untuk
masuk di kebidanan ini. Selain itu, banyak rintangan yang dihadapi seperti dilema, minder
karena liat teman-temannya sudah lulus dan masuk sesuai inginnya, namun dia masih
berjuang .Namun, dibalik itu, bahwa cita-cita selain harus kita niati tapi harus dan wajib kita
perjuangkan, karena gagal bukanlah menjadi akhir kita harus menyerah, tapi gagal dapat
menjadi batu loncatan untuk kita lebih hebat.Walaupun cita-cita dia yang ingin menjadi
dokter tidak tercapai namun masih diberi kesempatan oleh Allah masuk ke kebidanan ini
menjadi salah satu hal luar biasa, karena dengan ini dia bisa meraih cita cita dan memberi
manfaat bagi sekitar.

Anda mungkin juga menyukai