Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

KEPERAWATAN MATERNITAS II
ALAT KONTRASEPSI KONDOM

DISUSUN OLEH :
Khurin`in Alifanda (1130020025)

Fasilitator :
R. Khairiyatul Afiyah.M.Kep,.Ns,Sp.KepMat

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan makalah yang
berjudul ALAT KONTRASEPSI KONDOM
Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu dosen dan teman-teman seklain
yang telah memberi dukungan baik moral ataupun materi sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Saya menyadari, bahwa laporan makalah yang saya buat ini masih jauh
dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di
masa mendatang.
Semoga laporan makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan
bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Sidoarjo, Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................2
1.1 Latar Belakang..........................................................................................2
1.2 Tujuan........................................................................................................2
1.3 Manfaat......................................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4
2.1 Definisi Kontrasepsi.................................................................................4
2.2 Kontrasepsi Kondom............................................................................5
2.3 Jenis Kondom.................................................................
………………….7
2.4 Cara Penggunaan Kondom.....................................................................
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Kondom...................................
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................8
3.1 Kesimpulan................................................................................................8
3.2 Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kontrasepsi merupakan menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan sel telur yang matang dan sel sperma. Upaya
tersebut dapat bersifat sementara ataupun permanen. Kontrasepsi merupakan
mencegah Kehamilan dengan cara menggunakan alat atau obat-obatan.
Salah satu cara kontrasepsi yakni pemakaian kondom. Kondom merupakan
cara kontrasepsi metode tradisional dengan menggunakan barrier atau
pelindung. Kondom merupakan metode kontrasepsi yang paling banyak
digunakan. Cara kerja kondom yakni mencegah sperma bertemu dengan sel
telur yang menyebabkan terjadinya pembuahan. Alat kontrasepsi ini efektif
digunakan bila penggunaannya secara tepat dan benar.
1.2 Tujuan
1) Tujuan Umum
Untuk mengetahui lebih dalam tentang alat kontrasepsi kondom
2) Tujuan Khusus
1. Mengetahui Definisi kontrasepsi
2. Mengetahui Kontrasepsi kondom dan efektivitasnya
3. Mengetahui jenis kondom
4. Mengetahui cara penggunaan kondom
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan kondom

1.3 Manfaat
1. Meningkatkan pengetahuan mengenai alat kontrasepsi kondom
2. Sebagai media untuk memberikan edukasi KB penggunaan kondom

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kontrasepsi


Isilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti
"melawan" atau "mencegah", sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel
telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan titik
maksud dari kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur yang matang
dengan sel sperma.
Kontrasepsi ideal harus memenuhi syarat syarat antara lain dapat
dipercaya, tidak menimbulkan efek yang mengganggu kesehatan daya
kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan, tidak menimbulkan gangguan
sewaktu melakukan koitus, tidak memerlukan motivasi terus-menerus, mudah
pelaksanaannya murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat dan dapat diterima penggunaannya oleh pasangan yang
bersangkutan.

2.2 Kontrasepsi Kondom


Secara etimologi kata kondom diakui berasal dari bahasa lain condon yang
berarti wadah. Seorang penulis menyebut condon berasal dari bahasa Latin
condomina yang berarti rumah. Kondom juga diduga berasal dari bahasa Italia
guantonim dari kata guanto yang berarti sarung.
Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan atau
penyakit kelamin pada saat bersenggama. Efektivitas kondom mencapai 98%
bila digunakan dengan benar dan konsisten. Kondom biasanya dibuat dari
bahan karet lateks berbentuk tabung tidak tembus cairan dimana salah satu
ujungnya tertutup rapat dan dilengkapi kantung untuk menampung sperma.
Kondom adalah pilihan terbaik nomor 2 untuk melindungi diri dari penularan
IMS HIV dan risiko terjadinya kehamilan. Pilihan nomor satu adalah dengan
tidak berganti-ganti pasangan seksual dan setia pada satu pasangan saja.

5
Kondom telah direkomendasikan secara luas untuk mencegah IMS dan HIV.
Kondom terbukti efektif menurunkan tingkat infeksi pada baik pada pria
maupun wanita. Penggunaan kondom secara benar dan konsisten mampu
menurunkan risiko IMS atau HIV dan memberi proteksi yang maksimal.
Konsisten berarti menggunakan kondom mulai dari awal sampai akhir setiap
kali berhubungan seksual.
Pada hasil penelitian dianjurkan untuk meningkatkan minat menggunakan
kondom lateks yang merupakan metode efektif untuk mencegah penularan
penyakit melalui hubungan seksual. Sampai saat ini kondom telah banyak
evolusi, dengan berbagai macam rasa dan bentuk agar lebih nyaman
digunakan dan lebih variatif dalam memberikan sensasi berhubungan seksual.

2.3 Jenis Kondom


2.3.1 Kondom Laki-Laki
Kondom laki-laki melindungi pengguna dan pasangannya dari infeksi
dengan melindungi gland penile dan shaft, yang merupakan bagian utama
dari keluar masuknya IMS patogen. Kondom mencegah kontak langsung
dengan semen, genital, discharge penil-vaginal-anal. Perlindungan yang
diberikan kondom akan berkurang efektivitasnya bila infeksi menular
tersebut melibatkan area yang tidak tertutup oleh kondom. Kondom
memiliki tiga bahan dasar diantaranya adalah :
1) Kondom Lateks
Sekitar 97% dari kondom laki-laki yang tersedia di pasaran terbuat dari
lateks. Lateks berasal dari getah pohon hevea brasiliensis yang berasal
dari famili euphorbiaceae. Getah ini berupa cairan berwarna putih susu
yang diperoleh dari proses penorehan batang pohon hevea brasiliensis.
Cairan ini terdiri dari 30-40% partikel hidrokarbon yang terkandung
dalam serum juga mengandung protein karbohidrat dan komposisi
organik lainnya.
Kondom yang terbuat dari lateks efektif memberikan perlindungan
terhadap virus termasuk HIV dan banyak tersedia di pasaran titik

6
kondom lateks dibuat oleh pabrik mempunyai bentuk tekstur warna,
ketebalan, lebar dan panjang yang berbeda titik beberapa kondom
mempunyai permukaan yang lembut dan juga bertekstur. Kebanyakan
dari kondom berwarna pudar yang buram tetapi ada juga yang
berwarna dan beberapa kondom dibuat mempunyai bau wangi-
wangian, rasa. Pada umumnya ada dua bentuk kondom yang sering
dijumpai yaitu pinggang yang lurus straight sided, mempunyai
diameter yang sama pada kedua ujung dan bentuk yang mengepas
contoured, mempunyai bentuk yang hampir sama dengan straight sided
tetapi lebar untuk kepala dari penis lebih kecil. Bentuk yang ketiga
yaitu meruncing dari ujung yang tertutup dengan diameter yang lebih
kecil dari bagian yang terbuka titik bentuk yang keempat yaitu adanya
bulatan pada ujung dari bagian yang tertutup.
Kondom lateks mempunyai ketebalan antara 0,01 mm- 0.09 mm. lebar
dari kondom jika dikembangkan mempunyai ring antara 47 mm -
55mm. Kondom lateks mempunyai panjang dengan range 160 mm -
210 mm dan ukuran yang sering digunakan antara 170 mm - 190 mm.
Walaupun pada penelitian dijumpai terdapat kebocoran pada kondom,
tetapi peneliti memperkirakan bahwa penggunaan kondom dapat
menurunkan resiko terpapar HIV sebanyak 10000 kali lipat. kondom
lateks merupakan perlindungan yang sangat dapat dipercaya terhadap
HIV tetapi tidak seluruhnya dapat menyingkirkan risiko tersebut.
Kondom lateks akan rusak apabila digunakan bersamaan dengan
lubrikan yang berbahan dasar minyak, serta dapat menimbulkan reaksi
alergi pada sebagian pemaka.i Hal ini disebabkan karena adanya
beberapa protein alami yang dapat dijumpai. Beberapa merk kondom
berbahan dasar lateks yang ada di Indonesia contohnya seperti Durex,
Andalan, Fiesta, Sutra, Trojan Simplex.

2) Kondom Membran Alami


Membran kondom alami dibuat dari usus domba atau disebut
lambskin. Kondom ini memiliki pori-pori kecil berdiameter 1500 nm.
7
Meskipun pori-pori dari kondom ini mampu mencegah sperma
menembus kondom, namun diameter pori-porinya 10x lebih besar
dari ukuran HIV dan 25x lebih besar dari virus hepatitis B. Oleh
karena itu kondom ini tidak direkomendasikan untuk pencegahan IMS
dan HIV serta harganya relatif mahal.

3) Kondom Bahan Sintetik


Poliuretan merupakan kondom laki-laki yabgd terbuat dari bahan
sintetik atau non lateks yang paling sering dijumpai. Poliuretan
memberikan beberapa keuntungan yang lebih dari pada latex dan
membran alami. Kondom sintetik umumnya tidak berbau, tidak
berwarna, tidak menimbulkan alergi, waktu penyimpanan lebih lama,
lebih tidak sensitif terhadap suhu panas dan sinar ultraviolet, lebih
mengikuti lekuk penis, lebih kuat daripada latex biasa, dapat
digunakan bersama lubricant berbahan dasar air maupun minyak
namun kurang elastis dibanding latex dan cenderung lebih mahal titik
belum banyak penelitian yang menilai mengenai efektifitas dari
kondom poliuretan dan FDA menganjurkan penggunaan kondom ini
untuk individu yang alergi terhadap lateks. Brand berbahan poliuretan
yang beredar di Indonesia adalah Sagami original, Avanti Bare dari
durex.
Selanjutnya terdapat kondom berbahan polisopren yang merupakan
inovasi terbaru dari pembuatan kondom. Kondom ini diklaim lebih
baik dibanding dengan bahan lateks alami dan cocok untuk individu
yang alergi terhadap lateks dan poliuretan. Contoh brand kondom
berbahan poliisopren adalah Lifesyles kondom skyn original.

4) Kondom dengan Kandungan Spermisidal


Kondom ada yang mempunyai lubrikasi tetapi ada juga beberapa
kondom tidak mengandung lubrikasi sama sekali. Kebanyakan
lubrikasi pada kondom berupa bahan silikon ataupun lubrikasi dengan

8
dasar air. Lubrikasi pada kondom berfungsi untuk memudahkan ketika
memasangnya dan lebih nyaman ketika digunakan. Beberapa lubrikasi
pada kondom mempunyai tambahan yang mengandung spermisidal
dan yang banyak digunakan adalah nonoxynol-9. Nonoxynol-9 dapat
membunuh sperma, bakteri dan beberapa virus, namun lubrikasi yang
mengandung nonoxynol-9 dapat menyebabkan reaksi alergi pada
penggunanya.

2.3.2 Kondom Perempuan


Kondom perempuan pertama kali ada di Eropa pada tahun 1992,
kondom pertama ini disebut reality. Saat ini kondom perempuan telah
tersebar diberbagai negara termasuk Indonesia. Kondom perempuan
memiliki fungsi yang sama sebagaimana kondom laki-laki yakni sebagai
proteksi ganda untuk perlindungan dari kehamilan yang tidak diinginkan
dan menghindarkan penularan infeksi.
Kondom perempuan berbentuk kantung, tabung silinder yang tergantung
longgar saat terpasang di vagina dengan bahan polyurethane, transparan,
panjang 17 cm, diameter 6 - 7 cm. Bersifat elastis dan fleksibel sehingga
mudah mengikuti kontur vagina, terdapat dua cincin di kedua ujungnya di
bagian dalam berfungsi saat memasukkan ke dalam vagina dan bagian
ujung luar yang berfungsi menahan bagian luar. Terdapat lubrikan di sisi
dalam dan luar kondom, pada ujung bagian dalam terdapat busa atau spons
yang berfungsi menyerap sperma dan berwarna cerah seperti merah muda
atau bening. Ada beberapa jenis kondom perempuan yang mengandung
spermitisida.
Tingkat keefektifan penggunaan kondom perempuan mencapai 95% bila
digunakan dengan benar. Beberapa alasan kegagalan fungsi kondom
wanita adalah adanya robekan pada kondom, kondom tidak digunakan
sebelum penis menyentuh vagina, tumpahnya air mani saat melepas
kondom dari vagina.
Kondom perempuan dapat dipasang sampai 5 jam sebelum saat
berhubungan seksual serta tidak harus segera dilepas setelah selesai
9
berhubungan sehingga diharapkan tidak mengganggu kenyamanan saat
berhubungan seksual. Hal tersebut karena kondom bersifat tidak
konstruktif atau berkerut dan juga terasa hangat menyesuaikan suhu tubuh
karena sifatnya konduktor.
Penggunaan kondom perempuan sebaiknya tidak bersamaan dengan
kondom laki-laki karena gesekan antara kedua kondom tersebut dapat
menyebabkan kerusakan kondom.

2.4 Cara Penggunaan Kondom


2.4.1 Pada Laki-laki
1) Gunakan kondom yang baru dan sebelum tanggal kadaluarsa
2) Buka kemasan dengan hati-hati
3) Pasang saat penis ereksi
4) Pegang ujung kondom diantara 2 jari agar ada tempat untuk
mengumpulkan sperma dan hilangkan udara dari ujung kondom untuk
menghindari kerobekan pada kondom saat digunakan
5) Pasang kondom dari ujung penis kemudian tarik hingga pangkal penis
dan tetap jepit pada ujungnya
6) Setelah ejakulasi dan sebelum penis menjametttss lembek, tarik
kondom keluar dengan hati-hati. Pegang bibir kondom agar sperma
tidak tumpah
7) Setelah pemakaian, bungkus kembali kondom dan jangam nuang di
toilet.
2.4.2 Pada Perempuan
1) Buka kemasan dengan hati-hati
2) Cincin yang tertutup berada di sebelah bawah dan ujung yang terbuka
dipegang menggantung
3) Pegang cincin bagian dalam dengan ibu jari dan jari tengah dan
kemudian masukkan cincin bagian dalam beserta kantongnya ke dalam
vagina
4) Letak kondom harus tetap lurus dan tidak boleh berputar di dalam
vagina
10
5) Cincin bagian luar tetap berada di luar vagina
6) Untuk mengeluarkan kondom, putar cincin bagian luar dengan hati-
hati dan kemudian tarik kondom keluar dan sperma tetap berada di
dalam
7) Setelah pemakaian, buang kondom dan jangan digunakan lagi

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Kondom


2.5.1 Kelebihan
1) Murah dan dapat dibeli secara umum
2) Tidal ada persyaratan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan
3) Efektif bila pemakaian benar
4) Memberi perlindungan yang tinggi terhadap IMS
5) Tidak memerlukan pengawasan
6) Mudah cara pemakaiannya

2.5.2 Kekurangan
1) Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
2) Pada beberapa orang, dapat menyebabkan kesulitan untuk
mempertahankan ereksi
3) Sampah kondom berisiko menimbulkan sampah limbah
4) Penampilan kurang menarik
5) Angka kegagalan relatif tinggi bila tidak benar dalam penggunaannya

11
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kontrasepsi merupakan menghindari arau mencegah kehamilan. Salah satu
cara kontrasepsi sendiri dengan pemakaian kondom. Kondom adalah alat
kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan atau penyakit kelamin pada
saat bersenggama yang biasanya terbuat dari lateks. Efektivitas kondom
mencapai 98% bila digunakan dengan benar dan konsisten. Kondom memiliki
dua jenis, yakni kondom laki-laki dan kondom perempuan. Pada kondom laki-
laki dibagi menjadi beberapa jenis lagi seperti; kondom lateks, kondom bahan
sintetik, kondom spermisidal, dan kondom membran alami. Kondom akan
bekerja secara efektif bila penggunaannya dengan cara yang benar dan
konsisten.

3.2 Saran
Kondom memang efektif untuk mencegah kehamilan dan penyakit IMS
ataupun HIV namun juga harus diperhatikan pada saat pemakaian, seperti :
1. Hindari pemakaian kondom secara ilegal
2. Gunakan kondom sesuai dengan peraturan dan tujuannya
3. Jangan menggunakan kondom untuk hal yang tidak benar

12
4. dan selain memperhatikan pemakainya, kita sebagai pasangan haru
memiliki sifat setia dan tidak berganti-ganti pasangan
5. juga tidak melakukan seks diluar hubungan pernikahan

DAFTAR PUSTAKA

1. Wulansari S. Kondom Perempuan, Pemberdayaan Perempuan dalam


Kesehatan Reproduksi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan
Kebijakan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Majalah Kedokteran
Indonesia. Vol 59. Nomor 4. April 2009. P.165-170
2. Gilmore CE. The latex condom: Recent advance, Future Direction. Last
Updated: 10 October 2015
3. Condom Effectiveness : Frequently Asked Question.
http://www.factaboutcondoms.com. Last Update: 10 October 2015
4. Campbell C, Lin HY, Fulp W, Papenfuss M, dkk. Consistent Condom Use
Reduce The Genital Human Papilomavirus Burden Among High-Risk
Men : The HPV Infection in Men Study. Journal of Infectious Disease
2013
5. French PP, LaykanM, Gollub EL, et al. Use-effectiveness of The Female
versus Male Condom in Preventing STD in Women STD 30:433-9

13

Anda mungkin juga menyukai