Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mega Restria Nindya Mesti

NIM : 101211132103 / 22
Kelas : AKK - 2012

Logistics Disposal (Pemusnahan Logistik)

 Metode pemusnahan obat terdiri atas beberapa jenis, yaitu:


1. Return to donor organization
Dilakukan dengan mengembalikan obat-obatan yang sudah tidak layak pakai
maupun kadaluarsa pada produsen obat. Produsen obat yang selanjutnya akan
melakukan pengolahan terhadap obat-obatan yang sudah tidak terpakai,
khususnya obat-obatan yang bersifat toksik, misalnya obat anti kanker.
2. Landfill
Metode ini dilakukan dengan menimbun obat-obatan tidak terpakai langsung
pada tanah tanpa persiapan atau perlakuan khusus. Metode landfill merupajan
metode yang paling tua dan paling sering digunakan dalam pemusnahan.
3. Encapsulation
Dilakukan dengan memindahkan obat-obatan ke dalam wadah padat baik
plastik atau drum. Drum yang digunakan harus bersih dari bahan berbahaya
atau bahan yang mudah meledak. Setelah obat dimasukkan ke dalam drum
sampai ¾ bagian, selanjutnya drum akan diisi dengan semen atau pasir. Drum
selanjutnya akan ditimbun dengan metode landfill.
4. Inertization
Metode ini sejenis dengan metode encapsulation, namun obat harus dibuka
dari kemasannya. Selanjutnya dikelompokkan menurut jenis obat dan
ditambahkan air dan semen. Pekerja yang terlibat harus menggunakan
pengaman berupa masker ataupun baju pelindung.
5. Sewer
Beberapa obat yang berbentuk cair (sirup dan cairan infus) dapat dilarutkan
langsung dengan air dan dibuang melalui saluran pembuangan.

1
6. Burning in open container
Obat tidak seharusnya dihancurkan dengan membakar pada suhu rendah di
area terbuka, sebab hal ini dapat menyebabkan polusi dan udara menjadi
terkontaminasi. Pembakaran obat bukan merupakan metode yang dianjurkan
dalam metode disposal, sebaiknya tidak sering dilakukan.
7. Incineration (medium temperature)
Pada beberapa Negara dengan suhu yang tidak terlalu tinggi, dua dinding
incinerator didesain untuk obat-obatan golongan halogen pada suhu 850oC.
8. Incineration (high temperature)
Memiliki prinsip yang sama dengan metode incinerator medium temperature,
namun dengan suhu minimal 2000oC.
9. Chemical decomposition
Apabila tidak tersedia incinerator, maka penguraian dengan bahan kimia
merupakan solusi untuk pemusnahan obat, tentunya berdasarkan saran dari
produsen dan diikuti dengan metode landfill. Metode ini harus diawasi oleh
ahli bahan kimia.
 Kategori pemilahan obat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Obat dan bahan lain yang masih bisa digunakan
Lakukan pemisahan terlebih dahulu antara bahan yang tergolong obat, bukan
obat dan bahan kimia. Obat yang tergolong kategori ini misalnya adalah obat
dengan jangka kadaluarsa yang pendek, solusinya obat tersebut harus
digunakan terlebih dahulu.
2. Obat-obatan yang rusak dan tidak diinginkan, misalnya obat kadaluarsa, sirup
dan obat tetes mata yang tidak bertutup, bahan yang seharusnya disimpan
dalam suhu dingin namun tidak disimpan secara seharusnya.
3. Bahan bukan obat yang berpotensi menimbulkan bahaya, misalnya cairan
pembersih lantai, baterai, dan limbah oli.
4. Bahan yang dapat di daur ulang, misalnya kertas, pakaian, kayu, dan lain
sebagainya.

2
 Moving Average
Metode ini merupakan perhitungan yang dilakukan dengan merata-rata
permintaan berdasarkan data masa lalu yang terbaru. Berdasarkan sejumlah data
tersebut dapat dihitung rata-rata nilainya dan kemudian menggunakan rata-rata
tersebut untuk melakukan peramalan pada periode berikutnya. Tujuan utama
penggunaan moving average ini adalah untuk mengurangi atau menghilangkan
variasi acak permintaan dalam hubungannya dengan waktu.
Disebut rata-rata bergerak karena tiap observasi yang baru diikutsertakan
untuk dihitung dengan menghilangkan observasi yang lama dari rata-rata.
Sehingga jumlah data yang dipergunakan dari waktu ke waktu selalu konstan.
Secara matematis, moving average dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:

Metode moving average biasanya dinyatakan dalam moving average


bulanan. Perhitungan untuk moving average n bulanan untuk suatu periode adalah
rata-rata n data permintaan aktual terakhir.
 Metode verifikasi hasil forecasting
Berdasarkan metode ini, akurasi peramalan akan semakin tinggi apabila nilai
MAD, MAPE, dan MSE semakin kecil.
1. Mean Absolute Demand (MAD) / Rerata Penyimpangan Absolut
MAD yaitu rata-rata kesalahan mutlak selama periode tertentu tanpa
memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar atau lebih kecil
dibandingkan kenyataannya.

MAD=
∑|D (demand)t−F (forecast) t|
n(total number of periods)
2. Mean Absolute Error (MSE) / Rerata Kuadrat Kesalahan
Merupakan penjumlahan kuadrat semua kesalahan peramalan pada setiap
periode dan membaginya dengan jumlah periode peramalan.

3
n

∑ (Xt −Ft )
MSE= t =i
n
Dengan :
Xt = data aktual pada periode t
Ft = data peramalan pada periode t
N = jumlah data
3. Mean Absolute Percentage Error (MAPE) / Rerata Persentase Kesalahan
Absolut
MAPE yaitu persentase kesalahan hasil peramalan terhadap permintaan
actual selama periode tertentu yang akan memeberikan informasi persentase
kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah.

( )∑
n
100 | Xt −Ft |
MAPE=
n t =i Xt

Anda mungkin juga menyukai