Anda di halaman 1dari 14

UJI DIFUSI

PADA
PERSEDIAAN
TOPIKAL
PENGERTIAN

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari


bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Untuk mendapatkan
konsentrasi suatu zat yang diinginkan, maka harus dilakukan suatu tindakan difusi.

Sediaan topikal adalah sediaan yang penggunaannya pada kulit dengan tujuan


untuk menghasilkan efek lokal, contoh : lotio, salep, dan krim. Krim adalah
bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang terlarut
atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.
Tujuan
Pengujian
Untuk mengetahui prinsip dan cara pengujian
difusi suatu zat dari sediaan transdermal atau
topikal
Kulit merupakan organ tubuh yang penting yang
merupakan permukaanluar organism dan membatasi
lingkungan dalam tubuh dengan lingkungan luar.
Fungsi kulit :
‒ Melindungi jaringan
terhadap kerusakan kimia dan fisika, terutamakerusakan mekanik dan
terhadap masuknya mikroorganisme.
‒ Mencegah terjadinya pengeringan berlebihan, akan tetapi penguapanair
secukupnya tetap terjadi (perspiration insensibilis)
‒ Bertindak sebagai pengatur panas dengan melakukan kontriksi
dandilatasi pembuluh darah kulit serta pengeluaran keringat.
‒ Dengan pengeluaran keringat ikut menunjang kerja ginjal, dan
‒ Bertindak sebagai ala pengindera dengan reseptor yang dimilikinya yaitu
reseptor tekan, suhu dan nyeri.
Bagian-bagian
kulit
Kulit terdiri atas :
• Bagian ectoderm yaitu epidermis (kulit luar) dan kelengkapannya (kelenjar, rambut, kuku)
• Bagian jaringan ikat, yaitu korium (kulit jangat).

Epidermis terdiri dari beberapa lapisan yaitu stratum corneum (lapisan tanduk), stratum lucidum
(lapisan keratohyalin), hanya terdapat pada
telapak kaki dan tangan, stratum granulosum (lapisan bergranul) dan stratum
germinatium (lapisan yang bertumbuh), yang dapat dibagi lagi menjadistratum spinosum (lapisan berduri)
 dan stratum basal (lapisan basal)
Bagian atas kulit yang disebut stratum korneum terdiri atas sel
tak  berinti yang disusun oleh brick (komponen selnya +
korneosit) dan mortasr (kandungan lipid interselular). tratum kornemum dapat itembus oleh senyawa obat
atau zat kimia yang diaplikasikan
ke permukaannya disebut pemberian obat secara perkutan. Tujuan pengobatan obat secara perkutan dapat
ditunjukkan untuk pengobatan local hanya dipermukaan kulit atau pada
jaringan yang lebih dalam seperti otot dan dapat pula ditunjukkan untuk  pengobatan sistemik.
MEKANISME
Mekanisme kerja obat pemberian secara perkutan harus mampu berpenetrasi kedalam kulit
melalui stratum koneum, terjadi proses difusi pasif. Difusi dapat terjadi melalui stratum korneum (jalur
transdermal atau
dapat juga melalui kelenjar keringat, minyak, atau melalui folikel rambut (jalur transapenda
gel+transfolikular). Difusi pasif merupakan proses perpindahanmasa dari tempat yang berkonsentrasi
tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah.

J = fluks per satuan luas


K= koefisien partisi obat dalam membrane dan pembawa
h = tebal membrane
D = koefisien difusi obat
Cs = konsentrasi obat dalam pembawa
C = konsentrasi obat dalam medium reseptor
FAKTOR-FAKTOR
Factor yang mempengaruhi difusi zat adalah:

1. Sifat fisiko kimia dari zat aktif (bobot molekul, kelarutan,


koefisien partisi)
2. Karakteristik sediaan
3. Karakteristik basis
4. Zat-zat tambahan dalam sediaan
5. Zat tambahan yang perlu ditambahkan adalah zat untuk
meningkatkan
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan metode: (Watson, 2005. Hal 106)

1. Metode yang mudah digunakan, murah, dan terandalkan memberikan presisi yang baik untuk melakukan
pengukuran kuantitatif obat-obat dalam formulasi.
2. Metode rutin untik menentukan beberapa sifat fisikokimia obat, yang harus diketahui untuk tujuan formulasi.
3. Beberapa masalah pada metode dasar dapat dipecahkan dengan penggunaan spectrum derivative.
 

Kekurangan: (Watson, 2005. Hal 106)

4. Selektivitasnya sedang. Selektivitas metode ini tergantung pada kromofor masing-masing obat, misalnya suatu
obat yang diwarnai dengan kromofor yang diperpanjang lebih khas daripada obat dengan kromofor cincin
benzene sederhana.
5. Tidak mudah diterapkan pada analisis campuran.
 
ALAT DAN
BAHAN
Alat yang perlu dipersiapkan adalah :
a. Spektrofotometer UV
b. Jam / pengukur waktu
 
c. Neraca analitik
Bahan bahan yang perlu disapkan adalah:
d. Kalkulator
a. Gel piroksikam
e. Spatula
b. Aquadest
f. Gelas kimia
c. Larutan piroksikam/ ketoprofen 5 ppm
g. Alat uji difusi
d. Dapar fosfat pH 7,4
h. Spuit
e. Membran (kulit ular) Larutan piroksikam/
i. Spin bar / stirring bar
ketoprofen 2 – 14 ppm
 
Prosedur

Pembuatan dapar fosfat pH 7,4


• Diambil KH2PO4 sebanyak 50 ml
• Diambil NaOH sebanyak 39, 1 ml
• Dicampurkan keduanya
• Ditambahkan aquadest sampai 200 ml
• Dicek pH dapar sampai 7,4
Pengujian difusi in vitro
• Ditentukan panjang gelombang maksimum piroksikam/ ketoprofen dengan dibuat larutan piroksikam/ ketoprofen
dengan konsentrasi 5 ppm dalam dapar fosfat pH 7,4
• Dibuat kurva kalibrasi piroksikam/ ketoprofen dengan dibuat larutan dengan konsentrasi 2 – 14 ppm.
• Diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum yang telah ditentukan sebelumnya
• Dimasukkan aquadest ke alat uji difusi melalui pipa yang kecil
• Dimasukkan dapar fosfat pH 7,4 sebanyak 13 ml ke alat uji difusi melalui pipa yang besar
• Dimasukkan stirring bar ke alat uji difusi , Dipotong kulit ular 1x1 cm 2
• Direndam dan dicuci membran (kulit ular) dalam larutan dapar fosfat pH 7,4 Setelah direndam dan dicuci, membran
(kulit ular) dikeluarkan
• Dipanaskan alat uji difusi pada suhu 60ºC di atas penangas air Diukur suhu aquadest pada alat uji difusi sampai 37ºC
Setelah 37ºC, maka diturunkan suhu penangas air menjadi 45ºC
• Ditimbang 2 gram sediaan gel piroksikam Dioleskan secara merata ke permukaan kulit ular sebanyak 2 gram sediaan
gel piroksikam, dijepit kulit ular di alat uji difusi, dilakukan pengujian selama 2 jam (120 menit)
• Cuplikan diambil dengan digunakan spuit 2ml dan setiap pengambilan selalu diganti dengan dapar fosfat pH 7,4
• Cuplikan diambil dengan selang waktu 15 menit, 30 menit, 60 menit, 90 menit, dan 120 menit
• Sampel diukur serapannya dengan spektrofotometer UV pada panjang gelombang maksimum
• Ditentukan kadar zat terdifusi setiap interval waktu pengujian Dilakukan perhitungan faktor koreksi
• Dibuat grafik difusi piroksikam/ ketoprofen gel yang menghubungkan antara berat piroksikam/ ketoprofen terdifusi
per luas membran (mg/ cm2) dengan waktu
KESIMPULAN
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat
 dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada
dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus
terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau
mencapai keadaan kesetimbangan di mana perpindahan
molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan
konsentrasi.
Untuk menentukan difusi yang akan didapatkan, diperlukan
beberapa alat dan bahan yang perlu disiapkan dan harus
melalui beberapa tahap proses agar mendapatkan hasil difusi
yang diinginkan.
KELOMPOK 4 :

AGUS SUTRISNA
IQBAL FIKRIANSYAH
IRIANA WAMBRAUW
PUTRI KOMALA DEWI
FAUZAH NUR AZMI
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.
Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai