tertentu
✓ Meningkatkan kepatuhan pasien dalam pengobatan
✓ Efektif untuk obat dengan waktu paruh biologis yang
pendek
✓ Memungkinkan
yang sempit. pemberian obat dengan jendela terapi
✓ Memberikan obat dalam plasma terkendali untuk obat
paten
ott Okbsasi t idat asp aotb adtik. endalikan dengan cepat jika
terjadi
❖ Tidak dapat digunakan untuk
obat yang memerlukan kadar
obat dalam tingkat darah yang
tinggi
❖ Kadang tidak melekat dengan
baik pada beberapa jenis kulit
tertentu
❖ Obat maupun formulasi obat
molekulnya);
• Dosisnya harus kecil;
• Kemungkinan terjadinya iritasi dan sensitivitas kulit;
• Tidak semua bagian tubuh dapat menjadi tempat aplikasi
mengandung
amlodipine disusun dengan metode
pengecoran pelarut dengan
menggunakan
polimer seperti etilselulosa 1%, 1,5%, 2% dan
2,5% dan total delapan formulasi yang
o
Plasticizers yang digunakan adalah propilen
glikol dan dibutylpthalate.
o
patch transdermal dievaluasi untuk sifat
fisikokimia mereka seperti :
- daya tahan lipat
- ketebalan
- persentase hilangnya kelembaban
- persentase penyerapan moistured
tabel 1
Obat Polimer Plasticizers Persentase
Polimer %
Amlodipine Etil selulosa DBP 1
PG 1.5
2
2.5
Persiapan patch amlodipine
Obat dimuat jenis matriks film transdermal dari
amlodipine disusun dengan metode penguapan
pelarut. Polimer seperti EC dilarutkan dalam
yma
yenge druhi sa dsai lkamn vdoci luomr kee y paentgr
kecil = 5 mg
◉ area cawan petri = 67.89 cm2
Persentase Kehilangan Kelembaban
Persentase Hilangnya kelembaban Patch
yang mengandung etil selulosa ditemukan
pada kisaran 2,12-13,68%. Persentase
hilangnya kelembaban patch etil selulosa
ditemukan meningkat dengan
persentase
peningkatan polimer (1%, 1,5%, 2% menjadi
2,5%) terlepas dari plasticizer (DBP dan
PG)
◉ Persentase Penyerapan Air
Persentase penyerapan Air untuk EC
ditemukan pada kisaran 6,21-10,31%.
Persentase penyerapan air
cenderung
menurun dengan meningkatnya persentase
EC (1%, 1,5%, 2% menjadi 2,5%) terlepas dari
plasticizer (DBP dan PG) yang digunakan.