Anda di halaman 1dari 22

PEMBACAAN RESEP

R/ Nifudiar Syrup I fls


S 3 dd cth ½
R/ Probiokid No. X
S 1 dd 1
R/ Cefila 10 mg
Tiris 1/15 tablet
Paracetamol 1/15 tablet
m.pulv dtd No.XV
S 2dd pulv I

PERSYARATAN ADMINISTRASI
Nama dan Alamat Dokter ✔
SIP Dokter ✔
Tanggal Penulisan Resep ✔
Tanda Tangan/Paraf Dokter Penulis ✔
Resep
Nama, Alamat, Umur, Jenis Kelamin TL
dan Berat Badan Pasien
Nama Obat, Potensi, Dosis Obat dan ✔
Jumlah Yang Diminta
Cara Pemakaian Yang Jelas ✔

KESESUAIAN FARMASETIKA

1. Bentuk sediaan yang diberikan adalah Nifudiar Syrup, Probiokid, Cefila, Tiris dan
Paracetamol.
2. Pasien anak maka pemberian bentuk sediaan obat sesuai.
3. Berdasarkan data uraian obat, keempat obat tersebut tidak menunjukkan adanya interaksi
terapetik satu sama lain
4. Stabilitas penyimpanan wadah kering yang tertutup pada suhu ruangan dan terhindar dari
sinar matahari langsung

PERTIMBANGAN KLINIS

1. Berdasarkan literatur, 4 komponen obat tersebut tidak mengalami interaksi secara


terapetik
2. Dilihat dari komponen resep diduga ditujukan untuk penderita diare pada anak
3. Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang air besar,
dengan kondisi tinja yang encer dan lebih sering terjadi dari biasanya. Diare biasanya
disebabkan oleh virus atau terkadang makanan yang terkontaminasi. Gejala berupa sering
buang air besar encer dan nyeri perut. Kebanyakan kasus dapat sembuh dengan
sendirinya, kasus yang parah dapat menyebabkan dehidrasi sehingga membutuhkan
cairan intravena.

ANALISA RESEP

1. Nifudiar Syrup merupakan antibiotik golongan nitrofuran yang berguna untuk mengobati
diare akibat infeksi bakter serta kolopati. Obat Keras, Harus dengan resep dokter.
2. Nifudiar Syrup diminum 3x sehari 1 sendok teh. Dapat diminum sesudah makan.

3. Probiokid mengandung probiotik yang digunakan untuk meredakan diare akibat


penggunaan antibiotic dan membantu meredakan peradangan pada system pencernaan.
4. Suplemen untuk membantu memelihara kesehatan saluran cerna
5. Probiokid diminum 1x sehari 1 sachet. Dapat diminum sesudah makan.
6. Cefila merupakan obat dengan kandungan Cefixime dalam bentuk kapsul.
7. Cefila digunakan untuk pengobatan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme.
8. Cefila diminum 1 sampai 2 x sehari 1 kapsul. Dapat diminum sesudah makan. Secara
umum, berikut ini adalah dosis infeksi bakteri: Dewasa: 200–400 mg, per hari, yang bisa
dibagi ke dalam 1–2 kali pemberian, selama 7–14 hari. Anak-anak usia di atas 6
bulansampai 10 tahun dengan berat badan <50 kg: 8 mg/kgBB, per hari, yang bisa dibagi
ke dalam 1–2 kali pemberian.

9. Tiris merupakan obat yang mengandung zat aktif Cetirizine HCL yang digunakan untuk
mengobati berbagai kondisi alergi.
10. Cetirizine merupakan obat antihistamin generasi kedua yang merupakan antagonis kuat
dan sangat seletif terhadap Histamin perifer H1 reseptor
11. Tiris diminum 1 sampai 2x sehari 1 tablet. Dapat diminum sebelum atau sesudah makan.
Dosis anak usia 2-6 tahun : 1 x sehari 0.25 mL Bisa ditingkatkan sampai maksimal 0.5
mL/hari, diberikan 0.25 mL setiap 12 jam. Dosis anak 6 bulan- 2 tahun : 1 x sehari 0.25
mL.

12. Jangan melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi


cetirizin, karena obat ini bisa menyebabkan pusing atau kantuk.

13. Acetaminophen atau paracetamol adalah obat untuk penurun demam dan pereda nyeri,
seperti nyeri haid dan sakit gigi.
14. Paracetamol bekerja dengan cara mengurangi produksi zat penyebab peradangan, yaitu
prostaglandin. Dengan penurunan kadar prostaglandin di dalam tubuh, tanda peradangan
seperti demam dan nyeri akan berkurang.
15. Paracetamol diminum 3x sehari1 tablet sesudah makan
16. Pada resep dibutuhkan Tiriz 1 tablet, Cefila 100 mg, sejumlah 1,5 kapsul, paracetamol 1
tablet. Dibuat puyer menjadi 15 bungkus.
PEMBACAAN RESEP

R/ Pro TB 2 No. 60
S 1 dd 2 tab ac
R/ Curvit CL Fls I
S 1 dd 1 cth
R/ Heptasan !/2 tablet
Equal/Sacc.Lactis q.s
m. f. pulv. dtd No.XXX
S 1 dd 1 pulv

PERSYARATAN ADMINISTRASI
Nama dan Alamat Dokter ✔
SIP Dokter ✔
Tanggal Penulisan Resep -
Tanda Tangan/Paraf Dokter Penulis -
Resep
Nama, Alamat, Umur, Jenis Kelamin BB?
dan Berat Badan Pasien
Nama Obat, Potensi, Dosis Obat dan ✔
Jumlah Yang Diminta
Cara Pemakaian Yang Jelas ✔
KESESUAIAN FARMASETIKA

1. Bentuk sediaan yang diberikan adalah Pro TB 2 Tablet, Curvit CL sirup dan Heptasan
Tablet.
2. Pasien anak maka pemberian bentuk sediaan obat dibikin puyer.
3. Berdasarkan data uraian obat, ketiga obat tersebut tidak menunjukkan adanya interaksi
terapetik satu sama lain
4. Stabilitas penyimpanan wadah kering yang tertutup pada suhu ruangan dan terhindar dari
sinar matahari langsung

PERTIMBANGAN KLINIS
1. Berdasarkan literatur, 3 komponen obat tersebut tidak mengalami interaksi secara
terapetik
2. Dilihat dari komponen resep diduga ditujukan untuk penderita TBC pada anak
3. TBC atau Tuberculosis pada anak TBC pada anak terjadi karena menghirup
bakteri Mycobacterium tuberculosis yang berada di udara. Bakteri
tersebut kemudian berdiam di paru-paru dan dapat berkembang ke bagian tubuh yang
lain, seperti tulang belakang, ginjal, bahkan otak. Anak-anak yang terkena TBC atau
tuberkulosis kemungkinan besar tidak tertular dari teman-teman sebayanya, melainkan
dari orang dewasa yang menderita penyakit tersebut.

ANALISA RESEP

1. Pro 2 TB Tablet adalah obat untuk mengobati Tuberkulosis. Obat ini merupakan obat
keras yang harus menggunakan resep dokter. Pro TB 2 mengandung zat aktif Rifampicin
dan Isoniazid.
2. Rifampicin adalah antibiotik yang digunakan untuk megobati infeksi serius yang
disebabkan oleh bakteri, rifampicin dapat menghentikan pertumbuhan dan
perkembangbiakan bakteri. Isoniazid adalah salah satu obat yang digunakan untuk
menangani penyakit tuberkulosis (TBC).
3. Pro 2 TB diminum 1x sehari 2 tablet. Dapat diminum sebelum makan.
4. Jangan melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi Pro
2 TB, karena obat ini bisa menyebabkan pusing atau kantuk.
5. Curvit CL adalah obat yang digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin
selama masa pertumbuhan pada anak, serta meningkatkan perkembangan sel otak anak.
Curvit CL juga merupakan suplemen yang digunakan untuk membantu meningkatkan
nafsu makan pada anak. Curvit CL bekerja meningkatkan respon sistem imun pada tubuh
anak, sehingga tidak mudah terserang penyakit.
6. Curvit CL adalah suplemen yang mengandung rachidonic acid, calcium hypophosphite,
cod-liver oil, Curcuma longa (kunyit), dexpanthenol, docosahexaenoic acid,
fructooligosaccharide, pyridoxine, retinol, riboflavin, thiamine hydrochloride, vitamin
B12, dan vitamin D. 
7. Curvit CL diminum 1x sehari 1 cth. Dapat diminum sesudah makan.
8. Heptasan adalah obat alergi yang mengandung Cyproheptadine HCl. Heptasan termasuk
obat kelompok antihistamin sedatif yang digunakan untuk meredakan gejala alergi,
seperti mata atau hidung gatal dan berair, serta bersin atau gatal-gatal yang bisa
disebabkan oleh musim (hay fever), makanan, darah, atau plasma. Selain itu, obat ini juga
dapat digunakan sebagai terapi profilaksis (pencegahan) untuk penyakit migrain.
9. Cyproheptadine HCL bekerja dengan menghambat produksi bahan kimia alami dalam sel
tubuh yang mengakibatkan alergi seperti histamin, atau bahan kimia lainnya dalam tubuh
seperti serotonin sehingga berbagai reaksi alergi itu dapat dikurangi.
10. Dosis Heptasan Tablet 4 mg. Dewasa: 4 mg sebagai dosis awal. Dosis umum 12-16
mg/hari dalam 3-4 dosis terbagi. Dosis maksimal: 32 mg/hari. Anak-anak berusia 2-6
tahun: 2 mg sebanyak 2-3 kali/hari, dosis maksimal 12 mg/hari.
11. Jangan melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi
Heptasan, karena obat ini bisa menyebabkan pusing atau kantuk.
12. Dibutuhkan Heptasan 15 tablet, tambah equal/Sacc.Lac secukupnya. Dibuat puyer
menjadi 30 bungkus.
PEMBACAAN RESEP

R/ Vitamin Bcomplex No. XXX


S 1 dd 1 tab
R/ Asam Folat No. XXX
S 1 dd 1 tab
R/ Kalk No. XXX
S 1 dd 1 tab
R/ Dimenhydrinate No. XXX
S 1 dd 1 tab

PERSYARATAN ADMINISTRASI
Nama dan Alamat Dokter ✔
SIP Dokter ✔
Tanggal Penulisan Resep -
Tanda Tangan/Paraf Dokter Penulis -
Resep
Nama, Alamat, Umur, Jenis Kelamin BB?
dan Berat Badan Pasien
Nama Obat, Potensi, Dosis Obat dan ✔
Jumlah Yang Diminta
Cara Pemakaian Yang Jelas ✔

KESESUAIAN FARMASETIKA

1. Bentuk sediaan yang diberikan adalah Vitamin Bcomplex Tablet, Asam Folat Tablet,
Kalk Tablet dan Dimenhydrinat Tablet.
2. Pasien berumur dewasa maka pemberian bentuk sediaan obat sesuai. Karena tidak
dicampur dalam penggerusan, tidak ada inkompatibilitas secara fisika dan kimia.
3. Berdasarkan data uraian obat, keempat obat tersebut tidak menunjukkan adanya interaksi
terapetik satu sama lain
4. Stabilitas penyimpanan wadah kering yang tertutup pada suhu ruangan dan terhindar dari
sinar matahari langsung

PERTIMBANGAN KLINIS

1. Berdasarkan literatur, 4 komponen obat tersebut tidak mengalami interaksi secara


terapetik
2. Resep diberikan oleh dokter kandungan, dilihat dari komponen resep diduga ditujukan
untuk suplemen dan hyperemesis gravidarum pada kehamilan.

3. Suplemen diartikan sebagai zat aditif yang mengandung nutrisi baik bagi tubuh. Jika
vitamin bersifat organik dan berasal dari makanan atau buah-buahan, suplemen umumnya
di produksi secara mekanik. Suplemen yang diolah secara mekanik ini (olahan pabrik)
biasanya berbentuk pil, tablet, kapsul, ataupun berbentuk cairan. Karena di produksi,
suplemen umumnya mengandung lebih dari tiga macam vitamin dan mineral yang
dibutuhkan oleh tubuh.

Suplemen akan menjadi substansi yang berbahaya jika dikonsumsi melebihi takaran atau
dosis yang sudah ditentukan. 

4. Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang muncul secara berlebihan selama
hamil. Mual dan muntah berat selama kehamilan dapat menjadi sangat parah hingga
diklasifikasikan sebagai hiperemesis gravidarum namun ini jarang terjadi. Gejala berupa
mual parah dan perasaan ingin pingsan atau pusing saat berdiri. Kondisi ini juga dapat
menyebabkan muntah terus menerus sehingga dapat menyebabkan dehidrasi.

ANALISA RESEP

1. Vitamin B merupakan vitamin tablet yang digunakan untuk membantu memenuhi


kebutuhan vitamin B complex di dalam tubuh.
2. Vitamin B diminum 1x sehari 1 Tablett. Dapat diminum sesudah makan.

3. Wanita yang sedang mengandung perlu mencukupi kebutuhan nutrisinya. Salah satu
asupan yang wajib dipenuhi adalah asam folat untuk ibu hamil. Asam folat sangat penting
untuk dikonsumsi sebelum dan selama kehamilan karena dapat membantu mencegah
cacat lahir pada otak dan saraf bayi.
4. Asam Folat berguna untuk pembentukan sel-sel baru, termasuk sel darah merah. Asam
folat diketahui bermanfaat untuk mencegah terjadinya cacat tabung saraf (neural tube
defect) dan keguguran pada janin.
5. Asam Folat diminum 1x sehari 1 tablet, dapat diminum sebelum/sesudah makan
6. Kalk merupakan suplemen yang mengandung kalsium laktat. Kalk biasa digunakan
sebagai suplemen kalsium yang dibutuhkan untuk pertumbuhan badan, tulang dan gigi,
terutama pada anak-anak, wanita hamil dan menyusui. Kalk dapat di gunakan untuk 
mencegah atau mengobati rendahnya kadar kalsium dalam darah pada pasien yang
memiliki defisiensi (kekurangan) kalsium pada tubuh.
7. Kalk diminum 1x sehari 1 tablet, dapat diminum sebelum/sesudah makan

8. Dimendydrinate adalah jenis obat antihistamin dan antikolinergik yang bekerja pada otak
untuk mengurangi mual dan muntah.
Menurut US Food and Drug Administration, dimenhydrinate tergolong dalam kategori B
obat-obatan saat hamil. Ini artinya, obat ini masih termasuk aman untuk mengatasi mabuk
darat untuk ibu hamil, selama dikonsumsi dalam dosis yang wajar.

9. Dimenhydrinate merupakan golongan antihistamin generasi pertama. Obat ini bekerja


dengan cara menghambat produksi dan kerja histamin yang diproduksi tubuh, sehingga
mencegah stimulasi saraf di otak dan telinga bagian dalam yang bisa menyebabkan mual,
muntah, dan pusing.
10. Dimenhydrinate diminum 1x sehari 1 tablet, dapat diminum sebelum/sesudah makan

11. Jangan melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi


Dymenhydrinate, karena obat ini bisa menyebabkan pusing atau kantuk.
PEMBACAAN RESEP

R/ Rhinod SR Capsul No. X


S 2 dd 1 Cap

PERSYARATAN ADMINISTRASI
Nama dan Alamat Dokter ✔
SIP Dokter -
Tanggal Penulisan Resep ✔
Tanda Tangan/Paraf Dokter Penulis -
Resep
Nama, Alamat, Umur, Jenis Kelamin BB?
dan Berat Badan Pasien
Nama Obat, Potensi, Dosis Obat dan ✔
Jumlah Yang Diminta
Cara Pemakaian Yang Jelas ✔

KESESUAIAN FARMASETIKA

1. Bentuk sediaan yang diberikan adalah Rhinos SR Tablet.


2. Pasien berumur dewasa maka pemberian bentuk sediaan obat sesuai.
3. Stabilitas penyimpanan wadah kering yang tertutup pada suhu ruangan dan terhindar dari
sinar matahari langsung

PERTIMBANGAN KLINIS

1. Dilihat dari komponen resep diduga ditujukan untuk penderita influenza


2. Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-
paru. Penderita flu akan mengalami demam, sakit kepala, pilek, hidung tersumbat, serta
batuk. Banyak orang mengira flu sama dengan batuk pilek biasa (common cold).
Walaupun gejalanya mirip, kedua kondisi ini disebabkan oleh jenis virus yang berbeda.
Gejala flu lebih parah dan menyerang secara mendadak, sedangkan gejala batuk pilek
biasa cenderung ringan dan muncul secara bertahap.
Flu merupakan penyakit yang mudah menular ke orang lain, terutama pada 3-4 hari
pertama setelah penderita terinfeksi. Bahkan pada beberapa kasus, penderita flu dapat
menularkan penyakitnya sebelum gejala muncul.

ANALISA RESEP
1. Rhinos SR adalah obat yang bermanfaat untuk meredakan gejala rhinitis alergi, seperti
bersin, rasa gatal pada hidung, hidung berair, dan hidung tersumbat. Rhinos
SR tidak dapat menyembuhkan alergi. Rhinos SR mengandung loratadine dan
pseudoephedrine.
2. Loratadine merupakan antihistamin yang bekerja dengan cara menghambat efek histamin
yang memicu munculnya reaksi alergi saat tubuh terpapar alergen (bahan/zat pemicu
alergi). Sedangkan pseudoephedrine merupakan dekongestan yang bekerja dengan cara
mengecilkan pembuluh darah di saluran hidung, sehingga keluhan hidung tersumbat bisa
mereda.
3. Rhinos SR diminum 2x sehari 1 Kapsul. Dapat diminum sebelum atau sesudah makan.
4. Rhinos SR mengandung loratadine. Sebisa mungkin hindari mengemudikan kendaraan
atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi obat
ini, karena terkadang bisa timbul efek samping berupa kantuk.
PEMBACAAN RESEP

R/ Erlamoxy No. X
S 3 dd 1
R/ Calortusin No. X
S 3 dd 1
R/ Trianta No. X
S 3 dd 1

PERSYARATAN ADMINISTRASI
Nama dan Alamat Dokter ✔
SIP Dokter ✔
Tanggal Penulisan Resep ✔
Tanda Tangan/Paraf Dokter Penulis ✔
Resep
Nama, Alamat, Umur, Jenis Kelamin ✔
dan Berat Badan Pasien
Nama Obat, Potensi, Dosis Obat dan ✔
Jumlah Yang Diminta
Cara Pemakaian Yang Jelas ✔

KESESUAIAN FARMASETIKA

1. Bentuk sediaan yang diberikan adalah Erlamoxy Tablet, Calortusin Tablet dan Trianta
Tablet.
2. Pasien berumur 72 tahun (dewasa) maka pemberian bentuk sediaan obat sesuai. Karena
tidak dicampur dalam penggerusan, tidak ada inkompatibilitas secara fisika dan kimia.
3. Berdasarkan data uraian obat, ketiga obat tersebut tidak menunjukkan adanya interaksi
terapetik satu sama lain
4. Stabilitas penyimpanan wadah kering yang tertutup pada suhu ruangan dan terhindar dari
sinar matahari langsung

PERTIMBANGAN KLINIS

1. Berdasarkan literatur, 3 komponen obat tersebut tidak mengalami interaksi secara


terapetik
2. Dilihat dari komponen resep diduga ditujukan untuk penderita Infeksi Saluran
Pencernaan atau Gastroenteritis.
3. Gastroenteritis atau Flu Perut adalah muntah dan diare akibat infeksi atau peradangan pada
dinding saluran pencernaan, terutama lambung dan usus. Di masyarakat luas, gastroenteritis
lebih dikenal dengan istilah muntaber. Sebagian besar gastroenteritis disebabkan oleh
infeksi virus, dan penularannya sangat mudah terjadi. Selain infeksi, gastroenteritis juga
dapat disebabkan oleh efek samping obat-obatan.

ANALISA RESEP

1. Erlamoxy adalah obat antibiotik berbentuk kaplet yang di produksi oleh Erela. Obat ini
mengandung Amoxicillin trihydrate yang diindikasikan untuk mengobati demam enterik,
infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran pernapasan atas dan bawah, infeksi kulit dan
jaringan kulit.
2. Mekanisme kerja Erlamoxy adalah dengan menghambat langkah transpeptidasi akhir
sintesis peptidoglikan di dinding sel bakteri dengan mengikat 1 atau lebih protein
pengikat penisilin (PBP), sehingga menghambat biosintesis dinding sel yang
mengakibatkan lisis bakteri.
3. Erlamoxy diminum 3x sehari 1 tablet. Dapat diminum sebelum atau sesudah makan.

4. Calortusin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gejala flu, seperti bersin-
bersin,  demam, hidung tersumbat, sakit kepala, pilek, dan batuk. Obat ini tersedia dalam
bentuk kaplet dan sirup.
5. Calortusin mengandung paracetamol (obat yang memiliki aktivitas sebagai antipiretik
dan analgetik), phenylpropanolamine (menangani hidung tersumbat), dextromethorphan
(obat penekan batuk), dan chlorpheniramine maleate (obat alergi golongan antihistamin
generasi pertama).
6. Calortusin diminum 3x sehari 1 tablet. Dapat diminum sebelum atau sesudah makan.

7. Jangan melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi


Calortusin, karena obat ini bisa menyebabkan pusing atau kantuk.

8. Obat Trianta mengandung Alumunium Hidroksida Al (OH) 3 gel kering, Magnesium


Hidroksida Mg (OH) 2, dan simetikon. Beberapa kandungan tersebut diindikasikan untuk
mengobati gangguan pencernaan, seperti tukak lambung, tukak duodenum, maag, perut
kembung, dan gastritis.
9. Trianta diminum 3x sehari 1 tablet. Dapat diminum sebelum atau sesudah makan.

PEMBACAAN RESEP
R/ Paracetamol 500mg Tab No. X
S 3 dd tab 1 pc (setelah makan)
R/ Bisolvon Tab No. X
S 3 dd tab 1 pc (setelah makan)

PERSYARATAN ADMINISTRASI
Nama dan Alamat Dokter ✔
SIP Dokter -
Tanggal Penulisan Resep ✔
Tanda Tangan/Paraf Dokter Penulis -
Resep
Nama, Alamat, Umur, Jenis Kelamin BB?
dan Berat Badan Pasien
Nama Obat, Potensi, Dosis Obat dan ✔
Jumlah Yang Diminta
Cara Pemakaian Yang Jelas ✔

KESESUAIAN FARMASETIKA

1. Bentuk sediaan yang diberikan adalah Paracetamol Tablet dan Bisolvon Tablet.
2. Pasien berumur dewasa maka pemberian bentuk sediaan obat sesuai. Karena tidak
dicampur dalam penggerusan, tidak ada inkompatibilitas secara fisika dan kimia.
3. Berdasarkan data uraian obat, kedua obat tersebut tidak menunjukkan adanya interaksi
terapetik satu sama lain
4. Stabilitas penyimpanan wadah kering yang tertutup pada suhu ruangan dan terhindar dari
sinar matahari langsung

PERTIMBANGAN KLINIS

1. Berdasarkan literatur, 2 komponen obat tersebut tidak mengalami interaksi secara


terapetik
2. Dilihat dari komponen resep diduga ditujukan untuk penderita Batuk
ANALISA RESEP

1. Acetaminophen atau paracetamol adalah obat untuk penurun demam dan pereda
nyeri, seperti nyeri haid dan sakit gigi.
2. Paracetamol bekerja dengan cara mengurangi produksi zat penyebab peradangan,
yaitu prostaglandin. Dengan penurunan kadar prostaglandin di dalam tubuh, tanda
peradangan seperti demam dan nyeri akan berkurang.
3. Paracetamol diminum 3x sehari1 tablet sesudah makan

4. Bisolvon bermanfaat untuk meredakan gejala batuk berhadak yang biasa terjadi saat
pilek, flu, atau gangguan saluran pernapasan. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet
dan sirop.
5. Bisolvon mengandung bahan aktif bromhexine hydrochloride. Obat ini bekerja
dengan cara mengencerkan dahak di saluran pernapasan (mukolitik) dan membantu
mengeluarkannya.
6. Bisolvon diminum 3x sehari 1 tablet sesudah makan. 
7. Bisolvon tidak direkomendasikan untuk digunakan pada trimester pertama kehamilan.
PEMBACAAN RESEP

R/ Intunal Tab No. X


S 2 dd 1 nedet

PERSYARATAN ADMINISTRASI
Nama dan Alamat Dokter ✔
SIP Dokter -
Tanggal Penulisan Resep ✔
Tanda Tangan/Paraf Dokter Penulis -
Resep
Nama, Alamat, Umur, Jenis Kelamin BB?
dan Berat Badan Pasien
Nama Obat, Potensi, Dosis Obat dan ✔
Jumlah Yang Diminta
Cara Pemakaian Yang Jelas ✔
KESESUAIAN FARMASETIKA

1. Bentuk sediaan yang diberikan adalah Intunal Tablet.


2. Pasien berumur dewasa maka pemberian bentuk sediaan obat sesuai. Karena tidak
dicampur dalam penggerusan, tidak ada inkompatibilitas secara fisika dan kimia.
3. Stabilitas penyimpanan wadah kering yang tertutup pada suhu ruangan dan terhindar dari
sinar matahari langsung

PERTIMBANGAN KLINIS

1. Dilihat dari komponen resep diduga ditujukan untuk penderita Flu


2. Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-
paru. Penderita flu akan mengalami demam, sakit kepala, pilek, hidung tersumbat, serta
batuk. Banyak orang mengira flu sama dengan batuk pilek biasa (common cold).
Walaupun gejalanya mirip, kedua kondisi ini disebabkan oleh jenis virus yang berbeda.
Gejala flu lebih parah dan menyerang secara mendadak, sedangkan gejala batuk pilek
biasa cenderung ringan dan muncul secara bertahap.
Flu merupakan penyakit yang mudah menular ke orang lain, terutama pada 3-4 hari
pertama setelah penderita terinfeksi. Bahkan pada beberapa kasus, penderita flu dapat
menularkan penyakitnya sebelum gejala muncul.

ANALISA RESEP
1. Intunal mengandung kombinasi obat Paracetamol, Phenylpropanolamine HCL,
Chlorpheniramine maleat, Dextromethorpan dan Guaiphenesin. Obat ini digunakan untuk
mengatasi gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin
yang disertai batuk.
2. Intunal diminum 2x sehari 1 tablet. Dapat diminum sebelum atau sesudah makan.
3. Karena mengandung guafenesin, obat ini pada dasarnya tidak baik untuk diberikan
kepada anak berusia 6 tahun ke bawah.
4. Bayi sangat sensitif pada efek Phenylpropanolamine sehingga hindari obat Intunal F jika
sedang menyusui.

5. Jangan melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi


Heptasan, karena obat ini bisa menyebabkan pusing atau kantuk.

PEMBACAAN RESEP
R/ OAT fase lanjutan No. XC
S 1 dd tab 3
(merupakan obat paket dari
pemerintah bagi penderita TBC)
mestinya wajib diambil di BP Paru
atau Puskesmas serta RS pasien
berobat agar tidak dianggap putus
obat.

R/ Evothyl No. XXX


S 1 dd 2/3
R/ Paracetamol Tab No. XX
S 3 dd tab 1
R/ Etabion No. XXX
S 1 dd tab 1

PERSYARATAN ADMINISTRASI
Nama dan Alamat Dokter ✔
SIP Dokter ✔
Tanggal Penulisan Resep ✔
Tanda Tangan/Paraf Dokter Penulis -
Resep
Nama, Alamat, Umur, Jenis Kelamin ✔
dan Berat Badan Pasien
Nama Obat, Potensi, Dosis Obat dan ✔
Jumlah Yang Diminta
Cara Pemakaian Yang Jelas ✔

KESESUAIAN FARMASETIKA

1. Bentuk sediaan yang diberikan adalah OAT fase lanjutan Evothyl, Paracetamol Tablet
dan Etabion Tablet.
2. Pasien berumur dewasa maka pemberian bentuk sediaan obat sesuai. Karena tidak
dicampur dalam penggerusan, tidak ada inkompatibilitas secara fisika dan kimia.
3. Berdasarkan data uraian obat, keempat obat tersebut tidak menunjukkan adanya interaksi
terapetik satu sama lain,
4. Stabilitas penyimpanan wadah kering yang tertutup pada suhu ruangan dan terhindar dari
sinar matahari langsung

PERTIMBANGAN KLINIS

1. Berdasarkan literatur, 4 komponen obat tersebut tidak mengalami interaksi secara


terapetik
2. Dilihat dari komponen resep diduga ditujukan untuk penderita TBC dan Kolestrol.
3. TBC (Tuberkulosis) yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit paru-paru akibat
kuman Mycobacterium tuberculosis. TBC akan menimbulkan gejala berupa batuk yang
berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya berdahak, dan terkadang mengeluarkan
darah.
4. TBC dapat disembuhkan jika penderitanya patuh mengonsumsi obat sesuai dengan resep
dokter. Untuk mengatasi penyakit ini, penderita perlu minum beberapa jenis obat untuk
waktu yang cukup lama (minimal 6 bulan). Obat itu umumnya berupa, Isoniazid,
Rifampicin, Pyrazinamide, Ethambutol

5. Kolesterol adalah lemak yang berguna bagi tubuh. Namun bila kadarnya di dalam
tubuh terlalu tinggi, kolesterol akan menumpuk di pembuluh darah dan mengganggu aliran
darah. Kolesterol merupakan zat yang diproduksi secara alami oleh organ hati, tetapi juga
bisa ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewan, seperti daging dan susu.
Kolesterol diperlukan oleh tubuh untuk membentuk sel-sel sehat, memproduksi sejumlah
hormon, dan menghasilkan vitamin D. Meskipun penting bagi tubuh, kolesterol dapat
mengganggu kesehatan jika kadarnya terlalu tinggi.

ANALISA RESEP

1. OAT fase lanjutan adalah obat mengatasi tuberkulosis (TBC). Dalam satu kapsul sudah


terdapat Isoniazid, Rifamycin, Pyrazinamide, Etambutol, Striptomicin.
2. Evothyl merupakan obat antikolestrol yang termasuk golongan fibrat. Obat ini digunakan
untuk menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar HDL (lemak baik) pada
penderita hiperkolesterolemia (type II A) atau hipertrigliseridemia endogen murni (type
IV) yang tidak merespons dengan cukup terhadap diet dan tindakan lain yang sesuai.
3. Fenofibrate meningkatkan lipolysis (pemecahan lemak) dan eliminasi partikel yang kaya
akan trigliserida dari plasma mengaktifkan lipoprotein lipase (enzim untuk memecah
lipid).
4. Evothyl diminun 1x sehari 2/3. Dapat diminum sebelum atau sesudah makan.

5. Acetaminophen atau paracetamol adalah obat untuk penurun demam dan pereda nyeri,
seperti nyeri haid dan sakit gigi.
6. Paracetamol bekerja dengan cara mengurangi produksi zat penyebab peradangan, yaitu
prostaglandin. Dengan penurunan kadar prostaglandin di dalam tubuh, tanda peradangan
seperti demam dan nyeri akan berkurang.
7. Paracetamol diminum 3x sehari1 tablet sesudah makan

8. Etabion merupakan suplemen makanan yang mengandung Vitamin C, Vitamin B12,


Asam Folat dan Mineral untuk mencegah dan mengobati kekurangan darah (anemia) dan
membantu proses pembentukan darah
9. Kandungan mineral dalam produk ini diantaranya Ferro fumarat yang digunakan untuk
mencegah kekurangan zat besi (anemia) serta Mangan Sulfat digunakan untuk membantu
proses metabolisme didalam tubuh.
10. Etabion diminum 1x sehari 1 tablet. Dapat diminum sebelum atau sesudah makan.
11. Penderita perlu diterangkan kemungkinan timbulnya feses yang bewarna hitam.

PEMBACAAN RESEP
R/ Cetirizine 1,8 mg
Triamcinolone 6,5 mg
Salbutamol 2,5 mg
Mf la puv No. XII
S 3 dd pulv 1

PERSYARATAN ADMINISTRASI
Nama dan Alamat Dokter ✔
SIP Dokter ✔
Tanggal Penulisan Resep ✔
Tanda Tangan/Paraf Dokter Penulis -
Resep
Nama, Alamat, Umur, Jenis Kelamin ✔
dan Berat Badan Pasien
Nama Obat, Potensi, Dosis Obat dan ✔
Jumlah Yang Diminta
Cara Pemakaian Yang Jelas ✔

KESESUAIAN FARMASETIKA

1. Bentuk sediaan yang diberikan adalah Cetirizine Puyer, Evothyl, Triamcinolone Puyer
dan Salbutamol Puyer.
2. Pasien berumur 14 tahun (anak) maka pemberian bentuk sediaan obat sesuai yaitu puyer.
3. Berdasarkan data uraian obat, ketiga obat tersebut tidak menunjukkan adanya interaksi
terapetik satu sama lain
4. Stabilitas penyimpanan wadah kering yang tertutup pada suhu ruangan dan terhindar dari
sinar matahari langsung

PERTIMBANGAN KLINIS

1. Berdasarkan literatur, 3 komponen obat tersebut tidak mengalami interaksi secara


terapetik
2. Dilihat dari komponen resep diduga ditujukan untuk penderita Asma pada anak.
3. Asma adalah kondisi ketika saluran udara meradang, sempit dan membengkak, dan
menghasilkan lendir berlebih sehingga menyulitkan bernapas.
Asma bisa ringan atau bisa juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Dalam beberapa
kasus, kondisi ini dapat menyebabkan serangan yang mengancam jiwa.
Asma dapat menyebabkan kesulitan bernapas, nyeri dada, batuk, dan napas berbunyi.
Gejala terkadang menjadi parah.

ANALISA RESEP

1. Cetirizine adalah obat untuk mengatasi gejala alergi, seperti pilek, hidung tersumbat,
mata berair, bersin-bersin, rasa gatal pada mata, hidung atau tenggorokan, serta ruam
pada kulit. Dalam obat cetirizine, terkandung bahan aktif cetirizine hydrochloride (HCl)
dengan berbagai bentuk sediaan obat.
2. Jangan mengemudi atau mengoperasikan alat berat selama menjalani pengobatan dengan
cetirizine, karena pada beberapa orang dapat menimbulkan rasa kantuk

3. Triamcinolone adalah obat untuk meredakan peradangan. Obat ini juga bisa digunakan
untuk mengurangi keluhan akibat alergi. Triamcinolone memiliki berbagai bentuk
sediaan yang bisa digunakan untuk meredakan peradangan pada hidung, kulit, sendi, atau
pun rongga mulut.
4. Triamcinolone termasuk dalam golongan obat kortikosteroid. Obat memiliki aktivitas
antiperadangan dan penekan sistem imun. Triamcinolon bekerja dengan cara mencegah
pelepasan senyawa yang dapat menyebabkan peradangan.

5. Salbutamol adalah obat untuk mengatasi sesak napas akibat penyempitan pada saluran
udara pada paru-paru (bronkospasme). Obat ini tersedia dalam bentuk hirup (inhaler),
tablet, dan sirop.
6. Salbutamol bekerja dengan cara melemaskan otot-otot di sekitar saluran pernapasan yang
menyempit, sehingga udara dapat mengalir lebih lancar ke dalam paru-paru. Efek obat ini
bisa dirasakan dalam beberapa menit setelah dikonsumsi dan bertahan selama 3-5 jam.
7. Obat ini biasa digunakan oleh penderita asma dan gangguan saluran pernapasan lain,
seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Selain itu, salbutamol juga dapat
digunakan untuk mencegah sesak napas akibat olahraga.
8. Ambil Cetirizine 2,2 tablet, Triamcinolone 19,5 tablet dan Salbutamol 4mg sebanyak 7,5
tablet dipuyer lalu dibuat 12 bungkus.

Anda mungkin juga menyukai