PENUNTUN PRAKTIKUM 2018 Lengkap
PENUNTUN PRAKTIKUM 2018 Lengkap
NUTRISI TANAMAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Asisten Praktikum:
Nelly Florida Sirait, S.Pd., M.Pd.
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MEDAN
SUMATERA UTARA
2018
Ketentuan Laporan
B. ISI LAPORAN
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Percobaan
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. HASIL PENGAMATAN / DATA
IV. PEMBAHASAN
V. KESIMPULAN DAN SARAN
VI. DAFTAR PUSTAKA
ISI JURNAL
I. JUDUL
II. TUJUAN PERCOBAAN
III. TINJAUAN TEORITIS
IV. ALAT dan BAHAN
V. PROSEDUR KERJA
VI. HASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
C. PENYERAHAN LAPORAN
D. PENILAIAN LAPORAN
Laporan akan dinilai berdasarkan kualitas/bobot
laporan, kesesuaian format laporan dan ketetapan
waktu penyerahan laporan.
Rentang nilai 0 s/d 95.
Laporan yang tidak diserahkan sampai batas waktu
yang ditentukan akan diberi pengurangan nilai atau
diberi nilai 0.
E. NILAI AKHIR
Nilai akhir praktikum terdiri dari beberapa kriteria :
Nilai kuis (yang diadakan setiap topik) dan tugas
umum
Nilai jurnal setiap topik
Nilai laporan akhir
Absen / kehadiran
Praktikal test
3. Prosedur :
Benih tanaman direndam dalam air selama 30 menit.
10 biji / benih tanaman dikecambahkan pada kotak
kecambah atau polibeg yang berisi campuran pasir :
tanah ( 3 : 1 ).
2 benih yang direndam, dibelah kontiledonnya dan
diukur panjang embrionya.
Amati setiap dua hari dengan mengambil 2 tanaman
yang menyangkut:
Tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar dan
jumlah akar. (Agar tidak rusak sebelum
pencabutan tanah lebih dahulu disiram dengan
air).
4. Laporan
1) Data pengamatan:
a) Tinggi tanaman ( 0 s/d 28 hari )
b) Panjang akar (----------------)
c) Jumlah akar (-----------------)
d) Jumlah daun (-----------------)
3. Prosedur :
SERI I
1. Sediakan tanaman bayam lengkap (akar, batang
dan daun) setinggi 25-35 cm.
2. Tanaman dibersihkan dari tanah-tanah tanpa
merusak sistem perakarannya.
Tanaman lengkap dimasukkan ke dalam beaker
gelas yang berisi air berwarna merah.
Tanaman dipotong daunnya (batangnya), yaitu
tanpa daun.
1. Tujuan :
1. Tujuan :
1. Membedakan tanaman yang mendapatkan tambahan
pupuk mikro dan tidak
2. Membandingkan efisiensi pemberian pupuk mikro
lewat tanah dan lewat daun.
2. Alat dan Bahan :
Alat Bahan
Penggaris, jangka Benih jagung
sorong Pupuk urea, TSP, dan KCl
Oven Tanah regosol dan
Timbangan grumosol
Polibeg
1. Tujuan :
1. Menetapkan kadar N di dalam tanah.
2. Menentukan rekomendasi pupuk Nitrogen dalam
bentuk Urea.
2. Alat dan Bahan :
Alat Bahan
PUTS PUTS
Tabung reaksi Pereaksi N-1
Sendok stainless Pereaksi N-2
Pengaduk kaca Pereaksi N-3
3. Prosedur Kerja :
1) Contoh tanah uji sebanyak 1/2 sendok spatula atau
0,5 cm yang diambil dengan syringe (spet)
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, atau jumlah
tanah sebanyak 0,5 ml sesuai yang tertera pada
tabung reaksi.
2) Tambahkan 2 ml pereaksi N-1, kemudian diaduk
sampai homongen dengan pengaduk kaca.
3) Tambahkan 2 ml pereaksi N-2, diaduk sampai rata.
4) Tambahkan 3 tetes pereaksi N-3, diaduk samapi rata.
5) Tambahkan 5-10 butir pereaksi N-4, diaduk sampai
rata.
6) Diamkan ± 10 menit.
7) Bandingkan warna yang muncul pada larutan jernih di
permukaan tanah dengan bagan warna N tanah dan
baca status hara N tanah.
Sangat tinggi
1. Tujuan :
1. Menetapkan pH tanah.
2. Menentukan rekomendasi pupuk Nitrogen dalam
bentuk Urea.
3. Prosedur Kerja :
1) Contoh tanah uji sebanyak 1/2 sendok spatula atau
0,5 cm yang diambil dengan syringe (spet)
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, atau jumlah
tanah sebanyak 0,5 ml sesuai yang tertera pada
tabung reaksi.
2) Tambahkan 3 ml pereaksi P-1, kemudian diaduk
sampai homongen dengan pengaduk kaca.
3) Tambahkan 5-10 butir atau seujung spatula pereaksi
P-2, dikocok 1 menit.
4) Diamkan selama ± 10 menit.
1. Tujuan :
1. Menetapkan status K tanah.
2. Menentukan rekomendasi pupuk Kalium dalam
bentuk KCl.
3. Prosedur Kerja :
1) Contoh tanah uji sebanyak ½ sendok spatula atau 0,5
cm yang diambil dengan syringe (spet) dimasukkan ke
dalam tabung reaksi, atau jumlah tanah sebanyak
garis 0,5 ml yang tertera pada tabung reaksi.
2) Tambahkan 2 ml pereaksi K-1, kemudian diaduk
sampai homongen dengan pengaduk kaca.
3) Tambahkan 1 tetes pereaksi K-2 lalu diaduk selama 1
menit.
4) Tambahkan 1 tetes pereaksi K-3, lalu diaduk sampai
merata.
5) Diamkan selama ± 10 menit.
6) Bandingkan warna kuningn yang muncul pada larutan
jernih di permukaan tanah dengan bagan warna K
tanah.
4. Bagan Warna Status Hara K Tanah
Rekomendasi pupuk
Status K Bagan Warna KCl +
KCl
jerami
50 kg/ha
Rendah 100 kg/ha + 5 ton
jerami
Sedang 50 kg/ha 5 ton
jerami/ha
pH (Reaksi) Tanah
Reaksi tanah, yang dinyatakan dengan nilai pH,
menunjukkan tingkat kemasaman tanah. Tanah sawah
umumnya mempunyai pH tanah netral yaitu sekitar 6-7. Jika
tanah mineral disawahkan (digenangi), maka pH tanah akan
mengarah ke netral, atau dengan kata lain tanah awal yang
masam pH-nya akan meningkat, sebaliknya tanah awal yang
alkalin, pH-nya akan turun menuju netral. Perubahan pH
tanah menuju netral mempunyai manfaat terhadap tingkat
ketersediaan hara dalam kondisi optimal dan unsur tertentu
yang dapat meracuni tanaman mengendap.
Pada tanah masam (pH < 4,5), ketersediaan beberapa
hara lebih rendah dari pada tanah netral, serta kemungkinan
besar muncul keracunan besi (Fe ++) akibat kondisi tanah
menjadi reduktif. Ciri tanah yang banyak mengandung besi
umumnya pada permukaan air genangan tertutup lapisan
karat/minyak, berbau menyengat, dan pada daun padi
terdapat bintik karat.
1. Tujuan :
1. Menetapkan pH tanah sawah.
2. Menentukan rekomendasi pengelolaan tanah sawah.
Agak Masam
(pH 5 – 6) - Sistem drainase
konvensional
- Pupuk N dalam
Netral bentuk urea
(pH 6 – 7)