Anda di halaman 1dari 9

Laporan Hasil Kerja Kelompok

Penggunaan Model Pembelajaran


Problem Based Computer Supported Collaborative Learning

Kelompok :4
Kelas :B
Anggota :
1. Samrotul Qulub
2. Alya Marthia Rofi
3. One Riyanis
4. Rifdah Khoeru Rusydah
5. Sinta Rahmawati Dewi
6. Dinar Friska Tamara
7. Masyitoh Khumrotun Zulaikhah
8. Felin Indah Saftika

Problems Identification

Identifikasi masalah
1. Dani adalah laki-laki berusia 28 tahun.
2. Dani adalah seorang pekerja kantor yang menempuh perjalanan selama 1,5 jam
menuju kantor di pagi hari dan pulang lagi di sore hari dengan mengendarai sepeda
motor.
3. Dani mengaku dalam 8 hari ke belakang mendapati beberapa benjolan kecil seperti
jerawat tetapi berisi cairan di sekitar wajah kiri.
4. Setelah bangun di pagi hari ini Dani mengalami kesulitan berkumur saat sikat gigi,
di barengi dengan, mata kiri dirasakan perih, berair dan sulit untuk ditutup, tidak
bisa bilang ‘’O”, dan tidak bisa bersiul.

Tentukan masalah yang akan dikaji


1. Apakah gejala yang dialami oleh Xyz merupakan bagian dari gejala Hipertensi?
(Masyitoh)
2. Apa yang menyebabkan timbulnya gejala Hipertensi pada Xyz? (Rifdah)
3. Apakah pola hidup yang dijalani Xyz berkaitan erat dengan timbulnya gejala
Hipertensi? (One)
4. Apa usia Xyz menjadi salah satu resiko timbulnya Hipertensi? (Dinar)
5. Apakah kebiasaan mengkonsumsi ikan asin dapat mempengaruhi peredaran darah
sehingga menyebabkan hipertensi ? (Samroh)
6. Bagaimana patofisiologi dari penyakit hipertensi yang dialami oleh Xyz? (Alya)
7. Apakah faktor keturunan dapat menjadi penyebab timbulnya hipertensi? (Felin)

Brainstorming

Tentukan apa saja pengetahuan apa saja yang kelompok miliki sekarang
1. Pengertian Sistem Saraf
2. Komponen Sistem Saraf
3. Anatomi Sistem Saraf
4. Fungsi Sistem Saraf
5. Mekanisme Pengaturan Sistem Saraf
6. Gangguan pada Sistem Saraf

Pengalaman apa yang pernah terjadi berkaitan dengan masalah yang disajikan?
1. Ibu Saya telah didiagnosis mengalami penyakit Hipertensi
2. Konsumsi garam dalam makanan yang berlebihan meningkatkan faktor resiko
Hipertensi
3. Penderita Hipertensi harus membatasi konsumsi daging sapi, garam, kangkung, dan
beberapa makanan lainnya.
4. Kurang aktivitas, merokok, mengkonsumsi makanan asin, minum alkohol, dan
stress dapat meningkatkan resiko Hipertensi

Tentukan pengetahuan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah!


1. Pengetahuan tentang tekanan darah pada manusia
2. Pengetahuan tentang penyakit hipertensi
3. Pengetahuan tentang faktor penyebab penyakit hipertensi
4. Pengetahuan tentang pengaruh makanan terhadap penyakit hipertensi
5. Pengetahuan tentang gejala penyakit hipertensi
6. Pengetahuan tentang hubungan tekanan darah dengan penyakit hipertensi
7. Pengetahuan tentang faktor resiko penyakit Hipertensi

Tentukan strategi / rencana untuk menyelesaikan masalah


1. Melakukan kajian literatur terkait Pengertian Sistem Kardiovaskuler
2.
3. Melakukan kajian literatur terkait Komponen Sistem Kardiovaskuler
4. Melakukan kajian literatur terkait Anatomi Sistem Kardiovaskuler
5. Melakukan kajian literatur terkait Fungsi Sistem Kardiovaskuler
6. Melakukan kajian literatur terkait Mekanisme Pengaturan Sistem Kardiovaskuler

Tentukan tugas belajar masing-masing individu untuk menyelesaikan masalah


1. Apakah gejala yang dialami oleh Xyz merupakan bagian dari gejala Hipertensi?
( Masyitoh )
2. Apa yang menyebabkan timbulnya gejala Hipertensi pada Xyz? (Rifdah)
3. Apakah pola hidup yang dijalani Xyz berkaitan erat dengan timbulnya gejala
Hipertensi? (One)
4. Apa usia Xyz menjadi salah satu resiko timbulnya Hipertensi? (Dinar)
5. Apakah kebiasaan mengkonsumsi ikan asin dapat mempengaruhi peredaran darah
sehingga menyebabkan hipertensi ? (Samroh)
6. Bagaimana patofisiologi dari penyakit hipertensi yang dialami oleh Xyz? (Alya)
7. Apakah faktor keturunan dapat menjadi penyebab timbulnya hipertensi? (Felin)

Autonomous learning
1. ~Masyitoh Khumrotun Zulaikhah~
Kesimpulan hasil belajar mandiri terkait gejala yang dialami oleh Xyz merupakan
bagian dari gejala Hipertensi. Gejala tersebut terutama ditandai oleh sakit kepala,
gelisah, jantung berdebar-debar, sesak napas, mudah lelah dan beberapa kali
mimisan yang terjadi pada Xyz.
Hipertensi adalah istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat
mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa
sekaligus meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, bahkan
kematian.

Tekanan darah bisa diartikan sebagai kekuatan yang diberikan oleh sirkulasi darah
terhadap dinding arteri tubuh, yaitu pembuluh darah utama yang berada dalam
tubuh. Besarnya tekanan ini bergantung pada resistensi pembuluh darah dan
seberapa keras jantung bekerja. Semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung
dan semakin sempit pembuluh darah arteri, maka tekanan darah akan semakin
tinggi.

Hipertensi dapat diketahui dengan rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah.


Setidaknya, orang dewasa dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah,
termasuk tekanan darah setiap lima tahun sekali.

Penulisan hasil tekanan darah berupa dua angka. Angka pertama atau sistolik
mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak.
Sementara itu, angka kedua atau diastolik mewakili tekanan di dalam pembuluh
darah ketika jantung beristirahat di antara detaknya.

Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi bila pembacaan tekanan darah


sistolik pada pengukuran selama dua hari berturut-turut menunjukkan hasil yang
lebih besar dari 140 mmHg, dan/atau pembacaan tekanan darah diastolik
menunjukkan hasil yang lebih besar dari 90 mmHg.

Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang timbul,
antara lain:

● Sakit kepala;
● Lemas;
● Masalah penglihatan;
● Nyeri dada;
● Sesak napas;
● Aritmia; dan
● Adanya darah dalam urine.

2. ~Rifdah Khoeru Rusydah~


Kesimpulan hasil belajar mandiri mengenai apa yang menyebabkan timbulnya
gejala Hipertensi pada Xyz diantaranya yakni Pada sekitar 90% penderita
hipertensi, penyebabnya tidak diketahui dan keadaan ini dikenal sebagai hipertensi
esensial atau hipertensi primer.
● Hipertensi esensial (primer) kemungkinan memiliki banyak penyebab.
Beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-
sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Berikut beberapa faktor yang dapat berkontribusi sebagai penyebab hipertensi
primer: Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah
raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya
hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres
cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika
stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.
● Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui penyebabnya, yaitu :
• Penyakit ginjal (5-10%)
• Kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB) (1-2%)
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor
pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau
norepinefrin (noradrenalin). Riwayat diabetes, dan Gangguan tiroid.

kemudian ada “faktor risiko” yang sebetulnya bukan penyebab hipertensi atau
tekanan darah tinggi secara langsung. Faktor risiko adalah kebiasaan, kondisi, dan
hal-hal serupa yang bisa meningkatkan risiko Anda terkena penyakit. Faktor risiko
hipertensi terbagi menjadi dua, yaitu yang tidak bisa diubah dan dapat diubah.
Beberapa faktor risiko penyebab hipertensi yang tidak bisa diubah yakni usia,
riwayat hipertensi dalam keluarga, dan jenis kelamin.
Penyakit hipertensi memengaruhi pria dan wanita dengan cara berbeda. Pada
wanita, ada faktor risiko hipertensi lain yang mungkin terjadi,sepperti hal nya
Penggunaan Pil KB, Kehamilan, dan juga Menopouse.

3. ~One Riyanis~
Kesimpulan hasil belajar mandiri mengenai keterkaitan pola Hidup Xyz terhadap
resiko hipertensi. tentunya berkaitan, seperti yang diketahui pola hidup Xyz gemar
makan sate kambing, merokok, dan minum kopi. Adapun keterkaitan pola hidup
Xyz dengan resiko hipertensi
● Zat-zat kimia beracun dalam rokok dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi
atau hipertensi. Salah satu zat beracun tersebut yaitu nikotin, dimana nikotin
dapat meningkatkan adrenalin yang membuat jantung berdebar lebih cepat dan
bekerja lebih keras, frekuensi denyut jantung meningkat dan kontraksi jantung
meningkat sehingga menimbulkan tekanan darah meningkat. Zat-zat kimia
beracun seperti nikotin dan karbon monoksida yang dihisap melalui rokok yang
masuk kedalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah
arteri, mengakibatkan proses aterosklerosis dan tekanan darah tinggi.
● Kemudian konsumsi kopi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya
hipertensi. Orang yang memiliki kebiasaan minum kopi sehari 1-2 cangkir
perhari meningkatkan resiko hipertensi sebanyak 4,12 kali lebih tinggi. Risiko
terjadinya hipertensi karena ada kandungan di dalam kopi yang bernama kafein.
kafein dalam kopi merangsang jantung untuk memompa darah, meningkatkan
tekanan darah dari jantung ke arteri yang berujung pada peningkatan tekanan
darah. Peningkatan tekanan darah terjadi melalui mekanisme biologis antara lain
kombinasi kafein dan adenosin, aktivasi sistem saraf simpatis dengan
meningkatkan katekolamin plasma, merangsang kelenjar adrenal dan
meningkatkan produksi kortisol. Ini mempengaruhi vasokonstriksi dan
meningkatkan resistensi perifer secara keseluruhan yang bisa menyebabkan
peningkatan tekanan darah. Meskipun di dalam kopi terdapat polifenol sebagai
zat yang penyeimbang supaya tidak terjadi hipertensi. Namun apabila dilihat dari
pola hidup Xyz yang gemar minum kopi 2 kali sehari ditambah dengan pola
makan yang tidak dijaga dan usianya yang sudah tua. Maka hal tersebut sangat
berisiko bagi Xyz terkena hipertensi.
● Selanjutnya kandungan asam lemak jenuh dalam diet yang mengandung daging
mencapai 5- 10%.5 Selain itu, konsumsi daging dalam jangka waktu lama
berhubungan dengan peningkatan berat badan dan indeks masa tubuh. Apabila
berat badan naik, hal tersebut akan memicu naiknya tekanan darah tinggi dalam
tubuh. Daging kambing berpotensi meningkatkan tekanan darah karena
mengandung protein cukup tinggi, dalam penelitian ini terkandung 6,25 mg
protein. Sementara itu mengonsumsi makanan khususnya protein dapat
menimbulkan respon spesifik dynamic action yang lamanya tergantung besar
protein yang dikonsumsi. Protein dapat meningkatkan metabolisme tubuh
sebesar 30% dimulai dari 60 menit sampai tiga atau 12 jam sesudahnya.
Peningkatan metabolisme tubuh ini akan diikuti dengan peningkatan aliran darah
sistemik yang memungkinkan peningkatan tekanan darah.

4. ~Dinar Friska Tamara~

Kesimpulan hasil belajar mandiri mengenai usia menjadi salah satu faktor risiko
timbulnya Hipertensi. Hal tersebut benar adanya, usia seseorang menjadi faktor
risiko timbulnya hipertensi. Faktor risiko pemicu hipertensi dibedakan menjadi 2
yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah.

A. Faktor risiko yang tidak dapat diubah, diantaranya:


● Usia

Menurut data dari (Kemenkes RI tahun 2013), prevalensi hipertensi sebesar


29% pada usia 25-44 tahun, pada usia 45-64 tahun sebesar 51% dan pada usia
> 65 tahun sebesar 65%. Dibandingkan usia 55-59 tahun, pada usia 60-64
tahun terjadi peningkatan risiko hipertensi sebesar 2,18 kali, usia 65-69 tahun
2,45 kali dan usia > 70 tahun 2,97 kali. Adapun hubungan usia dengan
kejadian hipertensi ini disebabkan karena tekanan arterial yang meningkat
sesuai dengan bertambahnya usia, terjadinya regurgitasi aorta, serta adanya
proses degeneratif, yang lebih sering pada usia tua.

● Jenis Kelamin

Pria sering mengalami tanda – tanda hipertensi pada usia akhir tiga puluhan,
sedangkan wanita sering mengalami hipertensi setelah manepouse. Tekanan
darah wanita, khususnya sistolik, meningkat lebih tajam sesuai usia. Setelah
55 tahun, wanita memang mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita
hipertensi. Salah satu penyebab terjadinya pola tersebut adalah perbedaan
hormon kedua jenis kelamin.

● Genetik

Hipertensi esensial atau primer biasanya terkait dengan gen dan faktor
genetik, dimana banyak gen yang turut berperan pada perkembangan
gangguan hipertensi, faktor genetik menyumbangkan 30% terhadap
perubahan tekanan darah.

B. Faktor risiko yang dapat diubah (perilaku tidak sehat dari penderita hipertensi)
diantaranya:
● Merokok
● Berat badan berlebih/ kegemukan
● Diet rendah serat
● Kurang aktivitas fisik
● Konsumsi alkohol
● Disiplidemia
● Stres

5. ~Samrotul Qulub~
Kesimpulan hasil belajar mandiri mengenai kebiasaan mengkonsumsi ikan asin
dapat mempengaruhi peredaran darah. Hal itu benar adanya terlalu sering
mengkonsumsi ikan asin dapat menyebabkan hipertensi, hal ini karena konsumsi
ikan asin memiliki hubungan dengan kejadian hipertensi sistolik dimana salah satu
faktor yang mempengaruhi hipertensi adalah konsumsi natrium berlebih. Ikan asin
merupakan salah satu makanan yang dibuat melalui proses penggaraman yang
mengandung natrium, dan apabila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih dapat
meningkatkan tekanan darah atau penyebab terjadinya hipertensi.
Konsumsi makanan asin diantaranya ikan asin dengan kategori sering akan
berdampak pada jumlah natrium yang masuk dalam tubuh. Mengkonsumsi natrium
tinggi akan berdampak pada tubuh meretensi cairan yang meningkatkan tekanan
darah dan kelebihan asupan natrium juga dapat memperkecil ukuran diameter arteri
sehingga jantung dengan keras memompa melalui ruang yang kecil dan
mengakibatkan peningkatan tekanan darah.
Konsumsi ikan asin dalam jumlah yang berlebih (>30 gram) per hari. dapat
menyebabkan terjadinya peningkatan natrium dalam darah. Konsumsi ikan pindang
dianjurkan tidak lebih dari 30 gram per hari menurut Depkes,R.I tahun 2010. Dalam
proses metabolisme tubuh, garam yang dikonsumsi sebagian besar akan diserap
oleh usus dan dibuang kembali oleh ginjal melalui urin. Akan tetapi bila jumlah
garam yang dikonsumsi melebihi kapasitas ginjal untuk mengeluarkannya kembali,
maka kadar natrium dalam darah akan meningkat, dan untuk menormalkannya
kembali cairan intraseluler harus ditarik keluar sehingga volume cairan ekstraseluler
meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan
meningkatnya volume darah, sehingga berdampak pada timbulnya hipertensi.
Konsumsi garam yang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram/hari setara dengan 110
mmol natrium atau 2400 mg/hari. Hipertensi hampir tidak pernah ditemukan pada
kelompok dengan asupan garam minimal. Oleh karena itu kurangi kelebihan
mengonsumsi makanan dengan garam yang tinggi karena dapat beresiko hipertensi.

6. ~Alya Marthia Rofi~


Kesimpulan hasil belajar mandiri mengenai patofisiologi dari penyakit hipertensi
yang dialami oleh Xyz itu bahwasanya hipertensi dapat terjadi karena dipengaruhi
oleh keadaan tekanan darah. Tekanan darah dipengaruhi oleh volume dan peripheral
resistance. Sehingga, apabila terjadi peningkatan dari salah satu variabel tersebut
secara tidak normal yang akan mempengaruhi tekanan darah tinggi maka disitulah
akan timbul hipertensi
Patofisiologi hipertensi diawali terbentuknya angiotensin II dari
angiotensin I oleh Angiotensin I converting enzyme (ACE). Darah memiliki
kandungan angiotensinogen yang mana angiotensinogen ini diproduksi di organ
hati. Angiotensinogen akan diubah dengan bantuan hormon renin, perubahan
tersebut akan menjadi angiotensin I. Selanjutnya angiotensin I akan diubah menjadi
angiotensin II melalui bantuan enzim yaitu Angiotensin I converting enzym (ACE)
yang terdapat di paru-paru. Peran angiotensin II yaitu memegang penting dalam
mengatur tekanan darah
Angiotensin II pada darah memiliki dua pengaruh utama yang mampu
meningkatkan tekanan arteri. Pengaruh pertama ialah vasokonstriksi akan timbul
dengan cepat. Vasopresin yang disebut juga Antidiuretic Hormone (ADH)
merupakan bahan vasokonstriksi yang paling kuat di tubuh. Bahan ini terbentuk di
hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolaritas
dan volume urin. ADH juga diangkut ke pusat akson saraf ke glandula hipofise
posterior yang nanti akan disekresi ke dalam darah. ADH akan berpengaruh pada
urin, meningkatnya ADH membuat urin akan sangat sedikit yang dapat
diekskresikan keluar tubuh sehingga osmolaritas tinggi. Hal ini akan membuat
volume cairan ekstraseluler ditingkatkan dengan cara menarik cairan instraseluler,
maka jika hal itu terjadi volume darah akan meningkat yang akan mengakibatkan
hipertensi
Pengaruh kedua berkaitan dengan aldosteron. Aldosteron merupakan
hormon steroid yang disekresikan oleh sel-sel glomerulosa pada korteks adrenal, hal
ini merupakan suatu regulator penting bagi reabsopsi natrium (Na+ ) dan sekresi
kalium (K+) oleh tubulus ginjal. Mekanisme aldosteron akan meningkatkan
reabsorbsi natrium, kemudian aldosteron juga akan meningkatkan sekresi kalium
dengan merangsang pompa natrium-kalium ATPase pada sisi basolateral dari
membran tubulus koligentes kortikalis. Aldosteron juga akan meningkatkan
permebialitas natrium pada luminal membran. Natrium ini berasal dari kandungan
garam natrium. Apabila garam natrium atau kandungan NaCl ini meningkat maka
perlu diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler,
yang dimana peningkatan volume cairan ekstraseluler akan membuat volume
tekanan darah meningkat sehingga terjadi hipertensi (Sylvestris, 2014).

7. ~Felin Indah Saftika~


Kesimpulan hasil belajar mandiri mengenai faktor keturunan dapat menjadi
penyebab timbulnya hipertensi adalah benar, ini bisa dibuktikan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Kalangi, dkk. (2015) yang berjudul “Hubungan Faktor Genetik
Dengan Tekanan Darah Pada Remaja” menyebutkan bahwa Remaja dengan riwayat
keluarga hipertensi mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita hipertensi
dibandingkan dengan remaja dengan keluarga tanpa hipertensi.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Sari, dkk. (2019) dengan judul
“Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Hipertensi Pada Lansia di
Wilayah Kerja Puskesmas Maiwa Kab. Enrekang” Faktor risiko utama hipertensi
rata-rata karena tingkat stres, bertambahnya usia dan faktor genetik (turunan).
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka ditemukan adanya pengaruh yang
signifikan antara faktor genetik terhadap hipertensi. Berdasarkan hasil uji Chi
Kuadrat diperoleh nilai X2 hitung = 41,819 dan X2 tab = 3,841 dengan taraf
signifikan 5%. Karena X2 hitung > X2 tabel, ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak.
Artinya ada pengaruh yang signifikan antara genetik terhadap kejadian hipertensi
pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Maiwa Kabupaten Enrekang.
Berdasarkan sumber lain yaitu alodokter, juga menyebutkan bahwa
hipertensi juga dapat dicetuskan oleh faktor risiko seperti memiliki keluarga dengan
riwayat tekanan darah tinggi (keturunan), kegemukan, banyak konsumsi makanan
mengandung garam, merokok, kurang olahraga.

Sharing

Kesimpulan hasil diskusi kelompok

Dapat disimpulkan bahwa sistem kardiovaskuler merupakan suatu sistem organ


yang bertugas dalam hal pemindahan suatu zat yang ada pada tubuh kemudian diteruskan
menuju ke sel-sel tubuh manusia. Penyakit Kardiovaskular (PKV) merupakan sekumpulan
gangguan atau penyakit yang disebabkan adanya gangguan pada organ jantung dan
pembuluh darah, penyakit kardiovaskular ini termasuk jenis penyakit yang tidak menular
(PTM). Salah satu jeni penyakit kardiovaskular adalah hipertensi yang merupakan penyakit
karena adanya pengaruh peningkatan tekanan darah di atas normal secara menetap, yang
dipengaruhi oleh tekanan darah sistolik dan diastolik.
Salah satu faktor yang menyebabkan adanya penyakit hipertensi pada Bapak Xyz
adalah karena sering mengkonsumsi ikan asin sehingga menyebabkan hipertensi, hal ini
karena konsumsi ikan asin memiliki hubungan dengan kejadian hipertensi sistolik dimana
salah satu faktor yang mempengaruhi hipertensi adalah konsumsi natrium berlebih. Ikan
asin merupakan salah satu makanan yang dibuat melalui proses penggaraman yang
mengandung natrium, dan apabila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih dapat
meningkatkan tekanan darah atau penyebab terjadinya hipertensi.

Menurut data dari (Kemenkes RI tahun 2013), prevalensi hipertensi sebesar 29%
pada usia 25-44 tahun, pada usia 45-64 tahun sebesar 51% dan pada usia > 65 tahun
sebesar 65%. Dibandingkan usia 55-59 tahun, pada usia 60-64 tahun terjadi peningkatan
risiko hipertensi sebesar 2,18 kali, usia 65-69 tahun 2,45 kali dan usia > 70 tahun 2,97 kali.
Adapun hubungan usia dengan kejadian hipertensi ini disebabkan karena tekanan arterial
yang meningkat sesuai dengan bertambahnya usia, terjadinya regurgitasi aorta, serta adanya
proses degeneratif, yang lebih sering pada usia tua.

Selanjutnya pola Hidup Xyz terhadap resiko hipertensi itu berkaitan, seperti yang
diketahui pola hidup Xyz gemar makan sate kambing, merokok, dan minum kopi. Adapun
keterkaitan pola hidup Xyz dengan resiko hipertensi sebagai berikut Zat-zat kimia beracun
seperti nikotin dan karbon monoksida dalam rokok yang dihisap melalui rokok yang masuk
kedalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri, mengakibatkan
proses aterosklerosis dan tekanan darah tinggi. Kemudian konsumsi kopi merupakan salah
satu faktor risiko terjadinya hipertensi. Orang yang memiliki kebiasaan minum kopi sehari
1-2 cangkir perhari meningkatkan resiko hipertensi sebanyak 4,12 kali lebih tinggi. Risiko
terjadinya hipertensi karena ada kandungan di dalam kopi yang bernama kafein. kafein
dalam kopi merangsang jantung untuk memompa darah, meningkatkan tekanan darah dari
jantung ke arteri yang berujung pada peningkatan tekanan darah. Lalu Daging kambing
berpotensi meningkatkan tekanan darah karena mengandung protein cukup tinggi, dalam
penelitian ini terkandung 6,25 mg protein. Sementara itu mengonsumsi makanan khususnya
protein dapat menimbulkan respon spesific dynamic action yang lamanya tergantung besar
protein yang dikonsumsi.

Evaluation & Conclusion

Kesimpulan hasil diskusi kelas

Pada bapak xyz mengalami penyakit kardiovaskular dimana yaitu gangguan pada jantung
dan pembuluh darah. Penyebab utama dalam penyakit jantung dan pembuluh darah yaitu
terjadinya gangguan fungsi. Banyak hal lain yang menyebabkan terjadinya penyakit
kardiovaskular itu. Faktor-faktor yang menyebabkan hal tersebut diantaranya yaitu karena
hal yang di konsumsi oleh bapak xyz. Makanan yang dapat menyebabkan terjadi penyakit
kardiovaskular diantaranya yaitu sate dan kopi. Kemudian kebiasaan merokok pada bapak
Xyz juga dapat meningkatkan gangguan kardiovaskuler. Cara mencegah penyakit
kardiovaskuler yaitu dengan meningkatkan kebiasaan hidup sehat.

file ini di sahare juga ke daniramdani@unsil.ac.id

Anda mungkin juga menyukai