Kelompok :4
Kelas :B
Anggota :
1. Samrotul Qulub
2. Alya Marthia Rofi
3. One Riyanis
4. Rifdah Khoeru Rusydah
5. Sinta Rahmawati Dewi
6. Dinar Friska Tamara
7. Masyitoh Khumrotun Zulaikhah
8. Felin Indah Saftika
Problems Identification
Identifikasi masalah
1. Dani adalah laki-laki berusia 28 tahun.
2. Dani adalah seorang pekerja kantor yang menempuh perjalanan selama 1,5 jam
menuju kantor di pagi hari dan pulang lagi di sore hari dengan mengendarai sepeda
motor.
3. Dani mengaku dalam 8 hari ke belakang mendapati beberapa benjolan kecil seperti
jerawat tetapi berisi cairan di sekitar wajah kiri.
4. Setelah bangun di pagi hari ini Dani mengalami kesulitan berkumur saat sikat gigi,
di barengi dengan, mata kiri dirasakan perih, berair dan sulit untuk ditutup, tidak
bisa bilang ‘’O”, dan tidak bisa bersiul.
Brainstorming
Tentukan apa saja pengetahuan apa saja yang kelompok miliki sekarang
1. Pengertian Sistem Saraf
2. Komponen Sistem Saraf
3. Anatomi Sistem Saraf
4. Fungsi Sistem Saraf
5. Mekanisme Pengaturan Sistem Saraf
6. Gangguan pada Sistem Saraf
Pengalaman apa yang pernah terjadi berkaitan dengan masalah yang disajikan?
1. Ibu Saya telah didiagnosis mengalami penyakit Hipertensi
2. Konsumsi garam dalam makanan yang berlebihan meningkatkan faktor resiko
Hipertensi
3. Penderita Hipertensi harus membatasi konsumsi daging sapi, garam, kangkung, dan
beberapa makanan lainnya.
4. Kurang aktivitas, merokok, mengkonsumsi makanan asin, minum alkohol, dan
stress dapat meningkatkan resiko Hipertensi
Autonomous learning
1. ~Masyitoh Khumrotun Zulaikhah~
Kesimpulan hasil belajar mandiri terkait gejala yang dialami oleh Xyz merupakan
bagian dari gejala Hipertensi. Gejala tersebut terutama ditandai oleh sakit kepala,
gelisah, jantung berdebar-debar, sesak napas, mudah lelah dan beberapa kali
mimisan yang terjadi pada Xyz.
Hipertensi adalah istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat
mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa
sekaligus meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, bahkan
kematian.
Tekanan darah bisa diartikan sebagai kekuatan yang diberikan oleh sirkulasi darah
terhadap dinding arteri tubuh, yaitu pembuluh darah utama yang berada dalam
tubuh. Besarnya tekanan ini bergantung pada resistensi pembuluh darah dan
seberapa keras jantung bekerja. Semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung
dan semakin sempit pembuluh darah arteri, maka tekanan darah akan semakin
tinggi.
Penulisan hasil tekanan darah berupa dua angka. Angka pertama atau sistolik
mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak.
Sementara itu, angka kedua atau diastolik mewakili tekanan di dalam pembuluh
darah ketika jantung beristirahat di antara detaknya.
Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang timbul,
antara lain:
● Sakit kepala;
● Lemas;
● Masalah penglihatan;
● Nyeri dada;
● Sesak napas;
● Aritmia; dan
● Adanya darah dalam urine.
kemudian ada “faktor risiko” yang sebetulnya bukan penyebab hipertensi atau
tekanan darah tinggi secara langsung. Faktor risiko adalah kebiasaan, kondisi, dan
hal-hal serupa yang bisa meningkatkan risiko Anda terkena penyakit. Faktor risiko
hipertensi terbagi menjadi dua, yaitu yang tidak bisa diubah dan dapat diubah.
Beberapa faktor risiko penyebab hipertensi yang tidak bisa diubah yakni usia,
riwayat hipertensi dalam keluarga, dan jenis kelamin.
Penyakit hipertensi memengaruhi pria dan wanita dengan cara berbeda. Pada
wanita, ada faktor risiko hipertensi lain yang mungkin terjadi,sepperti hal nya
Penggunaan Pil KB, Kehamilan, dan juga Menopouse.
3. ~One Riyanis~
Kesimpulan hasil belajar mandiri mengenai keterkaitan pola Hidup Xyz terhadap
resiko hipertensi. tentunya berkaitan, seperti yang diketahui pola hidup Xyz gemar
makan sate kambing, merokok, dan minum kopi. Adapun keterkaitan pola hidup
Xyz dengan resiko hipertensi
● Zat-zat kimia beracun dalam rokok dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi
atau hipertensi. Salah satu zat beracun tersebut yaitu nikotin, dimana nikotin
dapat meningkatkan adrenalin yang membuat jantung berdebar lebih cepat dan
bekerja lebih keras, frekuensi denyut jantung meningkat dan kontraksi jantung
meningkat sehingga menimbulkan tekanan darah meningkat. Zat-zat kimia
beracun seperti nikotin dan karbon monoksida yang dihisap melalui rokok yang
masuk kedalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah
arteri, mengakibatkan proses aterosklerosis dan tekanan darah tinggi.
● Kemudian konsumsi kopi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya
hipertensi. Orang yang memiliki kebiasaan minum kopi sehari 1-2 cangkir
perhari meningkatkan resiko hipertensi sebanyak 4,12 kali lebih tinggi. Risiko
terjadinya hipertensi karena ada kandungan di dalam kopi yang bernama kafein.
kafein dalam kopi merangsang jantung untuk memompa darah, meningkatkan
tekanan darah dari jantung ke arteri yang berujung pada peningkatan tekanan
darah. Peningkatan tekanan darah terjadi melalui mekanisme biologis antara lain
kombinasi kafein dan adenosin, aktivasi sistem saraf simpatis dengan
meningkatkan katekolamin plasma, merangsang kelenjar adrenal dan
meningkatkan produksi kortisol. Ini mempengaruhi vasokonstriksi dan
meningkatkan resistensi perifer secara keseluruhan yang bisa menyebabkan
peningkatan tekanan darah. Meskipun di dalam kopi terdapat polifenol sebagai
zat yang penyeimbang supaya tidak terjadi hipertensi. Namun apabila dilihat dari
pola hidup Xyz yang gemar minum kopi 2 kali sehari ditambah dengan pola
makan yang tidak dijaga dan usianya yang sudah tua. Maka hal tersebut sangat
berisiko bagi Xyz terkena hipertensi.
● Selanjutnya kandungan asam lemak jenuh dalam diet yang mengandung daging
mencapai 5- 10%.5 Selain itu, konsumsi daging dalam jangka waktu lama
berhubungan dengan peningkatan berat badan dan indeks masa tubuh. Apabila
berat badan naik, hal tersebut akan memicu naiknya tekanan darah tinggi dalam
tubuh. Daging kambing berpotensi meningkatkan tekanan darah karena
mengandung protein cukup tinggi, dalam penelitian ini terkandung 6,25 mg
protein. Sementara itu mengonsumsi makanan khususnya protein dapat
menimbulkan respon spesifik dynamic action yang lamanya tergantung besar
protein yang dikonsumsi. Protein dapat meningkatkan metabolisme tubuh
sebesar 30% dimulai dari 60 menit sampai tiga atau 12 jam sesudahnya.
Peningkatan metabolisme tubuh ini akan diikuti dengan peningkatan aliran darah
sistemik yang memungkinkan peningkatan tekanan darah.
Kesimpulan hasil belajar mandiri mengenai usia menjadi salah satu faktor risiko
timbulnya Hipertensi. Hal tersebut benar adanya, usia seseorang menjadi faktor
risiko timbulnya hipertensi. Faktor risiko pemicu hipertensi dibedakan menjadi 2
yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah.
● Jenis Kelamin
Pria sering mengalami tanda – tanda hipertensi pada usia akhir tiga puluhan,
sedangkan wanita sering mengalami hipertensi setelah manepouse. Tekanan
darah wanita, khususnya sistolik, meningkat lebih tajam sesuai usia. Setelah
55 tahun, wanita memang mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita
hipertensi. Salah satu penyebab terjadinya pola tersebut adalah perbedaan
hormon kedua jenis kelamin.
● Genetik
Hipertensi esensial atau primer biasanya terkait dengan gen dan faktor
genetik, dimana banyak gen yang turut berperan pada perkembangan
gangguan hipertensi, faktor genetik menyumbangkan 30% terhadap
perubahan tekanan darah.
B. Faktor risiko yang dapat diubah (perilaku tidak sehat dari penderita hipertensi)
diantaranya:
● Merokok
● Berat badan berlebih/ kegemukan
● Diet rendah serat
● Kurang aktivitas fisik
● Konsumsi alkohol
● Disiplidemia
● Stres
5. ~Samrotul Qulub~
Kesimpulan hasil belajar mandiri mengenai kebiasaan mengkonsumsi ikan asin
dapat mempengaruhi peredaran darah. Hal itu benar adanya terlalu sering
mengkonsumsi ikan asin dapat menyebabkan hipertensi, hal ini karena konsumsi
ikan asin memiliki hubungan dengan kejadian hipertensi sistolik dimana salah satu
faktor yang mempengaruhi hipertensi adalah konsumsi natrium berlebih. Ikan asin
merupakan salah satu makanan yang dibuat melalui proses penggaraman yang
mengandung natrium, dan apabila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih dapat
meningkatkan tekanan darah atau penyebab terjadinya hipertensi.
Konsumsi makanan asin diantaranya ikan asin dengan kategori sering akan
berdampak pada jumlah natrium yang masuk dalam tubuh. Mengkonsumsi natrium
tinggi akan berdampak pada tubuh meretensi cairan yang meningkatkan tekanan
darah dan kelebihan asupan natrium juga dapat memperkecil ukuran diameter arteri
sehingga jantung dengan keras memompa melalui ruang yang kecil dan
mengakibatkan peningkatan tekanan darah.
Konsumsi ikan asin dalam jumlah yang berlebih (>30 gram) per hari. dapat
menyebabkan terjadinya peningkatan natrium dalam darah. Konsumsi ikan pindang
dianjurkan tidak lebih dari 30 gram per hari menurut Depkes,R.I tahun 2010. Dalam
proses metabolisme tubuh, garam yang dikonsumsi sebagian besar akan diserap
oleh usus dan dibuang kembali oleh ginjal melalui urin. Akan tetapi bila jumlah
garam yang dikonsumsi melebihi kapasitas ginjal untuk mengeluarkannya kembali,
maka kadar natrium dalam darah akan meningkat, dan untuk menormalkannya
kembali cairan intraseluler harus ditarik keluar sehingga volume cairan ekstraseluler
meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan
meningkatnya volume darah, sehingga berdampak pada timbulnya hipertensi.
Konsumsi garam yang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram/hari setara dengan 110
mmol natrium atau 2400 mg/hari. Hipertensi hampir tidak pernah ditemukan pada
kelompok dengan asupan garam minimal. Oleh karena itu kurangi kelebihan
mengonsumsi makanan dengan garam yang tinggi karena dapat beresiko hipertensi.
Sharing
Menurut data dari (Kemenkes RI tahun 2013), prevalensi hipertensi sebesar 29%
pada usia 25-44 tahun, pada usia 45-64 tahun sebesar 51% dan pada usia > 65 tahun
sebesar 65%. Dibandingkan usia 55-59 tahun, pada usia 60-64 tahun terjadi peningkatan
risiko hipertensi sebesar 2,18 kali, usia 65-69 tahun 2,45 kali dan usia > 70 tahun 2,97 kali.
Adapun hubungan usia dengan kejadian hipertensi ini disebabkan karena tekanan arterial
yang meningkat sesuai dengan bertambahnya usia, terjadinya regurgitasi aorta, serta adanya
proses degeneratif, yang lebih sering pada usia tua.
Selanjutnya pola Hidup Xyz terhadap resiko hipertensi itu berkaitan, seperti yang
diketahui pola hidup Xyz gemar makan sate kambing, merokok, dan minum kopi. Adapun
keterkaitan pola hidup Xyz dengan resiko hipertensi sebagai berikut Zat-zat kimia beracun
seperti nikotin dan karbon monoksida dalam rokok yang dihisap melalui rokok yang masuk
kedalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri, mengakibatkan
proses aterosklerosis dan tekanan darah tinggi. Kemudian konsumsi kopi merupakan salah
satu faktor risiko terjadinya hipertensi. Orang yang memiliki kebiasaan minum kopi sehari
1-2 cangkir perhari meningkatkan resiko hipertensi sebanyak 4,12 kali lebih tinggi. Risiko
terjadinya hipertensi karena ada kandungan di dalam kopi yang bernama kafein. kafein
dalam kopi merangsang jantung untuk memompa darah, meningkatkan tekanan darah dari
jantung ke arteri yang berujung pada peningkatan tekanan darah. Lalu Daging kambing
berpotensi meningkatkan tekanan darah karena mengandung protein cukup tinggi, dalam
penelitian ini terkandung 6,25 mg protein. Sementara itu mengonsumsi makanan khususnya
protein dapat menimbulkan respon spesific dynamic action yang lamanya tergantung besar
protein yang dikonsumsi.
Pada bapak xyz mengalami penyakit kardiovaskular dimana yaitu gangguan pada jantung
dan pembuluh darah. Penyebab utama dalam penyakit jantung dan pembuluh darah yaitu
terjadinya gangguan fungsi. Banyak hal lain yang menyebabkan terjadinya penyakit
kardiovaskular itu. Faktor-faktor yang menyebabkan hal tersebut diantaranya yaitu karena
hal yang di konsumsi oleh bapak xyz. Makanan yang dapat menyebabkan terjadi penyakit
kardiovaskular diantaranya yaitu sate dan kopi. Kemudian kebiasaan merokok pada bapak
Xyz juga dapat meningkatkan gangguan kardiovaskuler. Cara mencegah penyakit
kardiovaskuler yaitu dengan meningkatkan kebiasaan hidup sehat.