Pendahuluan
Landasan Teori
Ketombe merupakan suatu kelainan rambut terjadi akibat lepasnya lapisan stratum
korneum yang berlebihan dari kulit kepala, tanpa disertai adanya suatu peradangan. Ditandai
dengan skuama/sisik berwarna putih atau abu-abu pada kulit kepala dengan jumlah yang
bervariasi. Ketombe dapat dikenal dengan berbagai istilah medis seperti pityriasis sicca,
seborrhea sicca atau dermatitis seboroik ringan pada bagian kepala.8,14 Terdapat beberapa
pendapat berbeda mengenai ketombe yang dikaitkan dengan dermatitis seboroik. pendapat
pertama menyatakan bahwa ketombe adalah bentuk non inflamasi dari dermatitis seboroik
atau bentuk ringan dari dermatitis seboroik. Pendapat kedua menyatakan ketombe merupakan
salah satu bentuk dari dermatitis seboroik itu sendiri.8
Ketombe merupakan bentuk ringan dari dermatitis seboroik dengan angka kejadian
15-20% dari populasi dunia. Prevalensi populasi masyarakat Indonesia yang menderita
ketombe menurut data dari International Date Base, US Sensus Bureau tahun 2004 adalah
43.833.262 dari 238.452.952 jiwa dan menempati urutan ke empat setelah China, India, dan
US.15 Menurut kepustakaan lain mengatakan bahwa terdapat 60% populasi dunia menderita
ketombe.16 Ketombe meningkat pada usia remaja dan dewasa, sangat jarang pada anak-anak
dan orang tua berusia lebih dari 50 tahun.8 Kejadian pityriasis sicca pada pengguna hijab
memiliki persentase 18,1% pada siswa sekolah perempuan di kota Al-Khobar dan 26,1%
pada siswa remaja perempuan di Pakistan.17 Gejala klinis sering timbul biasanya berupa
skuama tipis berwarna putih keabuan-abuan yang membentuk sekumpulan pada beberapa
lokasi di kulit kepala atau seluruh kulit kepala. Gejala yang di timbulkan biasanya rasa gatal
pada kulit kepala, eritema, terutama pada keadaan udara panas dan berkeringat disertai
rambut yang rontok.18
Pertama, peningkatan sekresi sebum diproduksi oleh kelenjar sebasea yang terletak di
lapisan dermis kulit. Kelenjar sebasea banyak tersebar pada kulit terutama kulit yang
mempunyai banyak rambut, sehingga kelenjar sebasea banyak terdapat pada kulit kepala.
Sekresi sebum akan meningkat pada saat remaja dan dewasa dan menurun pada usia tua.
Aktivitas kelenjar sebasea dipengaruhi oleh hormon androgen, sehingga apabila hormon
androgen meningkat akan meningkatkan produksi sebum juga. Dan keadaan ini sangat baik
untuk pertumbuhan koloni jamur Malassezia sp, karena pada saat sekresi sebum meningkat
akan menyebabkan kulit kepala menjadi lembab.20
Peningkatan Kelenjar
Diproduksi oleh
sekresi sebum sebasea
Kedua, Malassezia sp ini akan mengiritasi dan memicu sekresi sel kulit kepala yang
abnormal sehingga mudah mengelupas. Pityrosporum ovale memerlukan lemak sebagai
sumber utama nutrisi untuk berkembang, dengan bantuan enzim lipase mendegradasi sebum
menjadi berbagai asam lemak terutama dari trigliserida, namun Pityrosporum ovale hanya
mengkonsumsi asam lemak yang spesifik yaitu asam lemak jenuh untuk pertumbuhannya,
sedangkan asam lemak yang tidak jenuh ditinggalkan di permukaan kulit.
Asam lemak tidak tersaturasi ini yang akan mengiritasi kulit kepala yang nantinya
akan merusak barrier pertahanan kulit yang akan menyebabkan pembentukan skuama dari
ketombe.8,20
Semakin mudah
Jika kekebalan tubuh
terinfeksi Malassezia
menurun
sp
Akan tetapi ketombe yang menyebabkan gatal dan infeksi yaitu menyerang masa
remaja dan dewasa, dan akan menghilang apabila menginjak usia tua diatas 50tahun. 1,2,19
Untuk mengetahui atau memastikan Malassezia sp yang tumbuh pada pityriasis sicca kita
bisa melihatnya pada pemeriksaan laboratorium dengan cara pewarnaan langsung dengan
KOH 10-20% ditambah tinta parker blue black pada spesimen. Hasil yang didapatkan positif
apabila jumlah koloni jamur Malassezia sp lebih dari 10 spora perlapang pandang besar.20
Merupakan obat yang mengandung anti Malassezia sp, cream yang mengandung
asam salisilat atau sulfur untuk melepaskan skuama, bila tidak membaik bisa diberikan
intakonazol 100 mg/hari peroral selama 21hari. Untuk tatalaksana non farmakologi bisa
dengan cara menjaga higiene agar tidak terjadi kekambuhan.18,19,21
B C
Gambar .1 Tingkatan Derajat Skuama pada Ketombe.22
(Shofawati, Ani. Hubungan antara jenis spesies malassezia dengan derajat keparahan
ketombe. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 30 May 2010.)
Keterangan di atas adalah pada gambar (A) yaitu memperlihatkan ketombe dengan derajat
ringan, gambar (B) adalah ketombe dengan derajat sedang, dan gambar (C) memperlihatkan
ketombe dengan derajat berat atau disebut dengan dermatitis seboroik.22
Pada umumnya Mallasezia sp adalah flora normal kulit, jumlahnya yang meningkat pada
rambut yang menjadi penyebab timbulnya pityriasis sicca. akan terlihat berupa sel-sel bulat
bertunas, berdinding tebal yang disebut sel ragi/khamir, dan hifanya pendek tidak lurus lebih
dari 10 perlapang pandang mikroskop. Memperlihatkan bentuk seperti Meatball and
spaghetti.21,23 (Lihat Gambar. 2)
Hijab merupakan suatu identitas atau ciri khas bagi perempuan muslim, yang
diharuskan di agama islam. Selain untuk mengikuti syariat agama, hijab kini sudah menjadi
trend bagi perempuan modern. Mulai dari wanita remaja, dewasa, anak sekolah, mahasiswi
bahkan anak-anak pun sudah banyak yang menggunakan hijab untuk menutupi rambutnya.
Seiring dengan berkembangnya zaman, hijab terdapat beberapa model yang beragam mulai
dari cara penggunaannya, bahan kain hijab, warna sampai dengan aksesoris yang digunakan
pada hijab itu sendiri. Pemilihan jenis kain untuk hijab sangatlah penting karena berkaitan
dengan kemampuan bahan tersebut menyerap keringat selama penggunaan hijab yang
mungkin dipakai seharian. Berikut adalah bahan-bahan kain untuk hijab diantaranya: yang
pertama bahan katun: Merupakan bahan yang terbuat dari serat kapas yang dapat menyerap
air, sehingga dapat membuat kulit menjadi kering dan meningkatkan evaporasi. Akan tetapi,
hijab dengan bahan katun ini sangat baik digunakan pada negara yang beriklim tropis, karena
tidak menyebabkan panas dan menurunkan kelembaban pada kulit kepala. Kedua bahan
polyester: Bahan ini merupakan bahan kain sintetis, memiliki sifat tidak bisa menyerap air,
sehingga menyebabkan keringat menumpuk pada permukaan kulit kepala.
Hijab dengan jenis bahan ini akan memberikan efek panas, karena bahan sintetis akan
memantulkan panas dan mencegah keluarnya panas dari dalam tubuh, dan dapat membuat
rasa tidak nyaman saat digunakan sehingga menimbulkan iritasi pada kulit kepala. Ketiga
bahan sifon, merupakan bahan kain yang sering dipakai oleh perempuan muslim, karena
selain murah bahan ini juga gampang untuk diaplikasikan dan bahannya juga halus sehingga
nyaman untuk dipakai. Akan tetapi sifon tidak cocok dipakai jika musim panas, karena bahan
ini daya menyerap airnya sangat rendah apabila dipakai akan menyebabkan kulit kepala
menjadi lembab.24
Rambut tertutupi hijab sangat berhubungan erat dengan kelembaban pada kulit kepala
sehingga rambut gampang rontok dan timbul pityriasis sicca. pityriasis sicca muncul
disebabkan oleh suhu yang cenderung panas dan kelembaban pada kulit kepala saat